• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, dapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, dapat"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa secara umum penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction materi pokok Kalor pada Peserta didik kelas VIIB semester genap SMP Negeri 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016 adalah baik.

Secara khusus dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemampuan pendidik dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction materi pokok Kalor pada Peserta didik kelas VIIB semester genap SMP Negeri 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016 adalah baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: tahap perencanaan skor rata-rata yang diperoleh sebesar 4,00, tahap pelaksanaan rata-rata yang diperoleh sebesar 3,95, tahap evaluasi skor rata-rata yang diperoleh sebesar 4,00.

2. Indikator Hasil Belajar dalam kegiatan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction materi pokok Kalor pada Peserta didik kelas VIIB semester genap SMP Negeri 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016 semuanya tuntas dengan rata-rata proporsi ketuntasan indikator produk sebesar 0,95, Indikator proses sebesar 0,83, indikator afektif sebesar 0,91 dan idikator psikomotor 0,96.

(2)

3. Hasil Belajar (produk,proses,afektif dan psikomotor) dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction materi pokok Kalor pada Peserta didik kelas VIIB semester genap SMP Negeri 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016 dinyatakan tuntas karena lebih dari 75% dari jumlah peserta didik mendapatkan proporsi diatas 0,75.

4. Respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction materi pokok Kalor pada Peserta didik kelas VIIB semester genap SMP Negeri 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016 adalah sangat baik dengan persentase rata-rata dari keempat aspek adalah 86,2% yang artinya peserta didik memberikan respon yang sangat baik terhadap pelaksanaan pembelajaran.

B. Saran

Agar terwujudnya suasana belajar yang efektif dan menyenangkan, maka beberapa saran yang dapat peneliti berikan adalah, sebagai berikut:

1. Pendidik dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan model Problem Based Instruction harus memilih materi yang sesuai dengan karakteristik

model pembelajaran ini, karakter peserta didik dan ketersediaan sarana dan prasarana belajar, agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan mencapai hasil yang memuaskan pada materi yang dipelajari.

2. Penerapan model Problem Based Instruction harus mampu memanfaatkan waktu dengan baik pada kegiatan inti, sehingga proses pemecahan masalah dan penyajian hasil karya dapat terlaksana dengan baik.

(3)

3. Dalam menerapkan suatu model pembelajaran, pendidik harus mampu mengelola kelas dengan baik. Sehingga respon yang diberikan peserta didik terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung pun baik.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arahim, Zaipudin, et al. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/ MTs Kelas VII.Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno.Starategi Belajar Mengajar. Bandung:

Refika Aditama, 2007.

Hamdani.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana.Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT.

Refika Aditama, 2009.

Ibrahim, Muslimin dan Mohamad Nur. 2001.Pembelajaran Berdasarkan Masalah.

Surabaya: UNESA-University Press.

Isjoni.2010. KTSP Sebagai Pembelajaran Visioner. Bandung: Alfa Beta.

Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Riduwan.2006. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfa Beta.

Rusman.2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, wina.2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Siregar, Eveline dan Hartini Nara.2015. Teori Belajar Daan Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Sugiyarto, teguh dan eny ismawati.2008. IPA untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sugiyono.2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D). Bandung: Alfa Beta.

Suhardi, et al. 2009.Pembelajaran Ipa Terpadu Dan KontekstualVIIUntuk SMP/MTs.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.Surabaya: Kencana Prenada Media Group.

(5)

Wasis, et al. 2008.Contextual Teaching And Learning IPA SMP/MTs Kelas VII.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Winarsih, anny, et al. 2008. Ipa Terpadu SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

(6)
(7)

Lampiran 01

SILABUS

Nama Sekolah : SMPN 1 Kupang

Mata Pelajaran : IPA – Fisika

Kelas/Semester : VII/II

Standar Kompetensi : 3. Memahami wujud zat dan perubahannya Kompetensi

Dasar

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar Teknik

Penilaian

Bentuk Instrumen

Contoh Instrumen 3.4

Mendeskripsik an peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kalor 1. Melakukan percobaan tentang kalor.

1) Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud.

2) Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat.

Observasi

Observasi

Tes tertulis

Tes unjuk kerja

Lembar observasi

Lembar observasi

Pilihan ganda

Uji petik kerja prosedur dan produk

Terlampir 6 x 40 menit

Buku Fisika SMP kelas VII, buku referensi yang relevan, BAPD, LKPD, alat dan bahan praktikum

2. Mencari informasi tentang faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan.

3) Menyelidiki faktor-faktor yang dapat

mempercepat penguapan

3. Mencari informasi tentang peristiwa mendidih dan melebur.

4) Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur

(8)

4. Mendiskusik an hubungan antara energi, massa, kalor jenis dan suhu.

5) Menerapkan hubungan Q = m c , Q = m U, dan Q = m L, untuk menyelesaikan masalah sederhana.

Tes tertulis Pilihan ganda

(9)

Lampiran 02

BAHAN AJAR PESERTA DIDIK (BAPD)

A. Pengertian Kalor

Suhu menyatakan tingkat panas benda. Benda memiliki tingkat panas tertentu karena di dalam benda terkandung energi panas. Untuk menaikkan suhu 200 g air, memerlukan energi panas yang lebih besar daripada 100 g air. Pada suhu yang sama, zat yang massanya lebih besar mempunyai energi panas yang lebih besar pula.

Gambar kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah

Energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah disebut kalor. Apa satuan kalor? Sebagai bentuk energi, dalam SI kalor bersatuan Joule (J). Satuan kalor yang populer (sering digunakan di bidang gizi) adalah kalori dan kilokalori.

1. Kalor dan perubahan suhu

BendaSecara umum, suhu benda akan naik jika benda itu mendapatkan kalor. Sebaliknya, suhu benda akan turun jika kalor dilepaskan dari benda itu.

Air panas jika dibiarkan lama-kelamaan akan mendingin menuju suhu ruang.

Ini menunjukkan sebagian kalor dilepaskan benda itu ke lingkungan. Telah kamu ketahui pula bahwa, kenaikan suhu oleh kalor dipengaruhi massa benda.

Untuk menaikkan suhu yang sama, air bermassa 200 g memerlukan kalor yang lebih besar daripada air bermassa 100 g. Nah, apakah yang memengaruhi kenaikan suhu hanya jumlah kalor dan massa benda saja?

Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda hingga suhu tertentu dipengaruhi juga oleh jenis benda. Besaran yang digunakan untuk menunjukkan hal ini adalah kalor jenis. Ingat kembali, perubahan suhu pada skala Celcius

(10)

sama dengan perubahan suhu pada skala Kelvin. Tabel menunjukkan kalor jenis beberapa bahan. Kamu dapat mengamati, bahwa bahan yang berbeda memiliki kalor jenis yang berbeda pula.

Tabel Kalor jenis

Bahan Kalor Jenis (J/kg.K)

Air 4200

Alkohol 2300

Aluminium 900

Baja 450

Besi 460

Emas 130

Es 2100

Kaca 670

Kayu 1700

Minyak tanah 2200

Raksa 140

Secara matematis, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu adalah:

Q = m c ...1)

Keterangan

Q : Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (joule) m : Massa zat (kg)

c : Kalor jenis zat (joule/kg oC)

∆t = Perubahan suhu (oC) Contoh soal

Berapa energi kalor yang diperlukan oleh 1,5 kg alumunium jika dipanaskan dari suhu 20°C sampai 60°C dan kalor jenis alumunium 9 x 10 J/kg°C?

Penyelesaian :

Diketahui : m = 1,5 kg

c = 9 x 102 J/kg°C = 900 J/kg°C t = 60°C - 20°C = 40°C Ditanya : Q=....?

(11)

Jawab :Q = m.c. t

Q = (1,5 kg)(900 J/kg°C)(40°C) Q =54.000 Joule

2. Kalor dan perubahan wujud benda

Terjadinya perubahan wujud sering kita amati dalam kehidupan sehari- hari. Contoh yang sering kamu jumpai, pada air mendidih kelihatan gelembung- gelembung uap air, yang menunjukkan adanya perubahan wujud dari air menjadi uap. Untuk mendidihkan air, diperlukan kalor. Jadi, untuk mengubah wujud zat cair menjadi gas diperlukan kalor.

Perubahan wujud suatu zat akibat pengaruh kalor dapat digambarkan dalam skema berikut:

Gambar Skema Perubahan Wujud Zat

Keterangan:

1 : mencair/melebur 2 : membeku 3 : menguap 4 : mengembun 5 : menyublim 6 : mengkristal 1) Menguap

Pada waktu menguap zat cair memerlukan kalor, kalor yang diberikan pada zat cair akan mempercepat gerak molekul-molekulnya sehingga banyak molekul zat air yang meninggalkan zat cair itu menjadi uap. Penguapan zat cair dapat dipercepat dengan cara sebagai berikut

a. Memanaskan zat cair.

(12)

b. Memperluas permukaan zat cair.

c. Mengurangi tekanan pada permukaan zat cair.

d. Meniupkan udara di atas zat cair.

Gambar Cara Mempercepat Proses Penguapan

2) Mendidih

Mendidih adalah peristiwa penguapan zat cair yang terjadi di seluruh bagian zat cair tersebut. Peristiwa ini dapat dilihat dengan munculnya gelembung-gelembung yang berisi uap air dan bergerak dari bawah ke atas dalam zat cair.

Zat cair yang mendidih jika dipanaskan terus-menerus akan berubah menjadi uap. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg zat cair menjadi uap seluruhnya pada titik didihnya disebut kalor uap (U).

Tabel titik didih dan kalor uap beberapa zat.

No Jenis Zat Titik Didih Normal (OC) Kalor Uap (J/Kg)

1 Air 100 2260000

2 Alkohol 78 1100000

3 Emas 2660 1578000

4 Perak 2190 2336000

5 Raksa 357 298000

6 Tembaga 2300 7350000

7 Timbal 1620 7350000

Besarnya kalor uap dapat dirumuskan:

U = atau Q = m . U ...2) Keterangan

Q : kalor yang diserap/dilepaskan (joule) m : massa zat (kg)

U : kalor uap (joule/kg)

(13)

Contoh soal:

Hitunglah banyak kalor yang diperlukan untuk menguapkan 3 kg air pada suhu 100°C. Dimana kalor uap air adalah 2260 KJ/kg.

Penyelesaian:

Diketahui :m = 3 kg U = 2260 KJ/kg Ditanya Q = ...?

Jawab : Q = m.U

= (3 kg)(2260 KJ/kg)

= 6780 KJ

= 6780000 Joule

Jika uap didinginkan akan berubah bentuk menjadi zat cair, yang disebut mengembun. Pada waktu mengembun zat melepaskan kalor, banyaknya kalor yang dilepaskan pada waktu mengembun sama dengan banyaknya kalor yang diperlukan waktu menguap dan suhu di mana zat mulai mengembun sama dengan suhu di mana zat mulai menguap.

kalor uap = kalor embun titik didih = titik embun 3) Melebur

Melebur adalah peristiwa perubahan wujud zat padat menjadi zat cair.

Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah satu satuan massa zat padat menjadi cair pada titik leburnya disebut kalor lebur (L).

Tabel titik lebur dan kalor lebur dari beberapa zat

No Jenis Zat Titik Lebur (OC) Kalor Lebur (J/Kg)

1 Alkohol -97 69000

2 Aluminium 660 403000

3 Amoniak -75 452500

4 Es 0 336000

5 Platina 1769 113000

6 Raksa -39 120000

7 Tembaga 1083 206000

8 Timbal 327 25000

(14)

Besarnya kalor lebur dapat dirumuskan sebagai berikut.

L = atau Q = m . L ...3) Keterangan

Q : kalor yang diserap/dilepas (joule) M : massa zat (kg).

L : kalor lebur (joule / kilogram) Contoh soal:

Berapa banyaknya kalor yang diperlukan untuk meleburkan es 2 kg dan suhu 0°C menjadi air pada suhu 0°C?

Penyelesaian:

Diketahui : m = 2 kg

L = 336000 J/kg Ditanya Q = ...?

Jawab :Q = mxL

= (2 kg)(336000 J/kg) = 672000 Joule

Jika zat cair didinginkan akan membeku, pada saat membeku zat melepaskan kalor. Banyaknya kalor yang dilepaskan oleh satu satuan massa zat cair menjadi padat disebut kalor beku.

kalor lebur = kalor beku titik lebur = titik beku B. Azas Black

Tentunya kamu pernah menghangatkan air dengan cara mencampurkan air dingin dengan air panas. Pada saat itu, air menjadi hangat karena kalor yang dimiliki air panas yang suhunya tinggi mengalir ke air dingin yang suhunya rendah.

Berkaitan dengan peristiwa ini, seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris bernama Joseph Black menyatakan bahwa ketika kita mencampurkan

(15)

dua zat yang suhunya berbeda, maka kalor pada zat yang suhunya tinggi akan mengalir pada zat yang suhunya rendah sehingga terjadi keseimbangan energi.

Pernyataan tersebut dikenal sebagai Asas Black dan secara matematis ditulis:

Q lepas = Q terima m1 c1 1= m2 c2 2

contoh soal:

Dua ratus gram air bersuhu 80º C dimasukkan ke dalam gelas yang berisi 20 gram susu yang memiliki suhu 5º C. Jika kalor jenis air sama dengan kalor jenis susu 4.200 J/kgº C, berapakah suhu akhir campuran? (pengaruh kalor

terhadap gelas diabaikan)

Diketahui : mair = 0,2 kg c = 4.200 J/kgº C Δt1 = 80º C - Ta msusu= 20 g Δt1 = Ta - 50º C Ditanya : Ta =....?

Jawab: Qlepas = Qterima

m1⋅ c1⋅ Δt1 = m2⋅ c2⋅ Δt2

Karena kalor jenis (c) sama, maka:

mair⋅ Δt1 = msusu⋅ Δt2

(0,2 kg) ⋅ (80º C - Ta) = (0,02 kg) ⋅ (Ta - 5º C) 800 kgº C - 10 kg ⋅ Ta = 1 kg ⋅ Ta - 5 kgº C

805 kgº C = 11 kg ⋅ Ta Ta = 73,18º C

Jadi, suhu akhir campuran tersebut adalah 73,18º C.

C. Perpindahan Kalor

Kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.

Bagaimanakah caranya?

(16)

1. Konduksi

Saat kamu menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain yang kamu setrika. Kalor berpindah dari setrika ke kain. Perpindahan kalor seperti ini disebut konduksi. Perhatikan mekanisme perpindahan kalor secara konduksi pada gambar berikut.

Jadi, Konduksi merupakan perpindahan panas melalui bahan tanpa disertai perpindahan partikel-partikel bahan itu. Benda yang jenisnya berbeda memiliki kemampuan menghantarkan panas secara konduksi (konduktivitas) yang berbeda pula. Bahan yang mampu menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor. Konduktor buruk disebut isolator. Logam termasuk konduktor sementara kayu dan plastik termasuk isolator.

2. Konveksi

Air merupakan konduktor yang buruk. Namun, ketika air bagian bawah dipanaskan, ternyata air bagian atas juga ikut panas. Berarti, ada cara perpindahan panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi. Saat air bagian bawah mendapatkan kalor dari pemanas, air memuai sehingga menjadi lebih ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan air dingin dari bagian atas.

Dengan cara ini, panas dari air bagian bawah berpindah bersama aliran air menuju bagian atas. Proses ini disebut konveksi. Pola aliran air membentuk arus konveksi.

(17)

Jadi, konveksi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain bersama dengan gerak partikel-partikel bendanya. Arus konveksi dapat kamu temui di pantai, berupa angin laut dan angin darat.

3. Radiasi

Bayangkan saat kamu berjalan di tengah hari yang cerah. Kamu merasakan panasnya matahari pada mukamu. Bagaimana kalor dari matahari dapat sampai ke wajahmu? Bagaimana kalor dapat melalui jarak berjuta-juta kilometer dan melewati ruang hampa? Dalam ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan kalor secara konduksi dan konveksi. Jadi perpindahan kalor dari matahari sampai ke bumi dengan cara lain. Cara tersebut adalah radiasi.

Jadi, radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium. Kamu juga merasakan akibat radiasi kalor saat menghadapkan telapak tanganmu pada bola lampu yang menyala, atau saat kamu duduk di dekat api unggun. Udara merupakan konduktor buruk, dan udara panas api unggun bergerak ke atas.

Namun, kamu yang berada di samping api unggun dapat merasakan panas.

Dapatkah kamu memberi contoh lain lain peristiwa radiasi?

(18)

Lampiran 03 a

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 3.4-01)

SK. 3/ KD 3.4/ INDI 3.3.1-3.3.2/ VII. 2 Sekolah : SMP Negeri 1 Kupang

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester 2 Mata Pelajaran : IPA Fisika

Alokasi waktu : 2 x 40 menit I. Standar Kompetensi

3. Memahami wujud zat dan perubahannya.

II. Kompetensi Dasar

3.4 Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

III. Indikator produk

1. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda, perubahan wujud zat.

2. Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat.

Indikator proses

1. Merumuskan masalah 2. Merumuskan hipotesis 3. Merumuskan tujuan 4. Merancang percobaan 5. Melakukan percobaan

6. Mencatat data hasil percobaan 7. Membuat kesimpulan

Indikator psikomotorik

1. Memilih alat dan bahan dengan benar.

2. Merangkai alat dan bahan dengan baik dan benar.

3. Mengukur volume air dengan benar.

4. Membaca skala pada termometer dengan teliti.

Indikator afektif

1. Partisipasi dalam kerja kelompok.

2. Mengemukakan ide atau pendapat.

(19)

3. Kerapihan hasil kerja.

4. Memiliki sikap ingin tahu.

5. Jujur dalam bekerja.

6. Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan.

IV. Materi Pokok Kalor

V. Strategi Pembelajaran A. Tujuan pembelajaran Tujuan produk:

1. Menjelaskan pengertian kalor.

2. Menjelaskan peran kalor dalam perubahan suhu benda.

3. Menjelaskan peran kalor dalam perubahan wujud benda.

4. Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat.

Tujuan proses

1. Peserta didik dapat merumuskan masalah 2. Peserta didik dapat merumuskan hipotesis 3. Peserta didik dapat merumuskan tujuan 4. Peserta didik dapat merancang percobaan 5. Peserta didik dapat melakukan percobaan

6. Peserta didik dapat mencatat data hasil percobaan 7. Peserta didik dapat membuat kesimpulan

Tujuan psikomotor

1. Memilih alat dan bahan dengan benar.

2. Merangkai alat dan bahan dengan baik dan benar.

3. Mengukur volume air dengan benar.

4. Membaca skala pada termometer dengan teliti.

Tujuan afektif

1. Partisipasi dalam kerja kelompok.

2. Mengemukakan ide atau pendapat.

3. Kerapihan hasil kerja.

4. Memiliki sikap ingin tahu.

(20)

5. Jujur dalam bekerja.

6. Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan.

B. Model dan metode pembelajaran

 Model : Problem Based Instruction dan Cooperative Learning.

 Metode : diskusi, eksperimen, demonstrasi dan tanya jawab.

C. Langkah-langkah pembelajaran 1. Kegiatan pendahuluan (10 menit)

 Berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik.

 Apersepsi dan Motivasi

a. Orientasi peserta didik pada masalah

1) Orientasi peserta didik pada masalah autentik

a) b) c)

Gambar a) Tanah yang retak; b) Pohon meranggas; dan c) Es yang disimpan dalam kulkas Coba anak-anak perhatikan gambar yang diberikan! Pada gambar a) terlihat bahwa tanah nampak kering. Tumbuhan tidak akan mungkin tumbuh dengan subur pada tanah yang seperti ini. Akibat tanah yang kering seperti ini, petani tidak dapat menanam padi dan tumbuhan-tumbuhan lainnya sebagai hasil pertanian. Pada gambar b) pun demikian, ada pohon yang meranggas, tidak berdaun. Dalam proses pernafasan/ respirasi, manusia membutuhkan oksigen.

Oksigen berasal dari hasil fotosintesis pada tumbuhan khususnya di daun. Nah!

Bayangkan apabila yang ada disekitarmu adalah tumbuhan meranggas seperti ini. Apa yang terjadi? Sedangkan pada gambar c), ditampilkan es yang sedang di simpan di dalam kulkas. Hasil penelitian para ahli mendapatkan bahwa uap hasil freon pada lemari es ikut berperan dalam menipiskan lapisan ozon. Sementara lapisan ozon ini berfungsi menahan radiasi ultraviolet yang berbahaya dari sinar matahari. Sinar UV dapat menyebabkan kanker kulit.

2) Merumuskan masalah dan hipotesis

(21)

a. Mengapa tangan kita terasa dingin saat menyentuh tembok?

b. Mengapa es disimpan di dalam kulkas?

3) Menyampaikan topik dan indikator pembelajaran

Topik pembelajaran adalah tentang kalor dengan indikator terlampir.

2. Kegiatan inti (65 menit)

 Eksplorasi

b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar a. Pendidik mengenalkan alat dan bahan

b. Pendidik mengorganisasikan peserta didik untuk berkelompok sesuai dengan yang telah dibagikan sebelumnya.

c. Membagikan LKPD kepada peserta didik.

d. Meminta peserta didik untuk membaca LKPD yang telah diberikan.

c. Membimbing penyelidikan individual atau kelompok

a. Membimbing peserta didik merumuskan masalah, tujuan, hipotesis dan identifikasi variabel dari percobaan yang ada pada LKPD.

b. Membimbing peserta didik melakukan eksperimen.

c. Membimbing peserta didik untuk aktif diskusi dan menjawab pertanyaan pada LKPD.

d. Membimbing peserta didik untuk mengumpulkan informasi untuk penjelasan dan pemecahan masalah.

 Elaborasi

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

a. Pendidik membimbing peserta didik membuat laporan. Laporan dapat berupa puisi, lirik lagu atau gambar yang mewakili penyelesaian masalah yang ada pada LKPD.

b. Pendidik membimbing peserta didik menyelesaikan soal-soal yang diberikan pada LKPD.

c. Peserta didik mempresentasikan hasil eksperimen.

d. Peserta didik memamerkan hasil karya kelompoknya kepada teman-teman sekelas.

 Konfirmasi

(22)

e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

a. Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan atas hasil eksperimen kelompok presentasi.

b. Pendidik memberikan tanggapan untuk meluruskan pendapat dari masing- masing kelompok.

c. Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan.

3. Kegiatan penutup (5 menit)

Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat rangkuman untuk materi yang telah dipelajari.

D. Media pembelajaran 1. Alat dan bahan 2. Alat tulis E. Sumber belajar

1. Buku pegangan siswa.

2. Buku lain yang relevan.

3. LKPD F. Penilaian

1. Tes pilihan ganda 2. Tugas (PR) G. Contoh instrumen

1. Air bermassa 250 gram dipanaskan dari suhu 20oC hingga suhu 100 oC. Jika diketahui kalor jenis air 4.200 J/kg oC, maka kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu air tersebut adalah....

(23)

A. 84.000 joule B. 68.000 joule

C. 48.600 joule D. 26.400 joule Penyelesaian :

Diketahui : m = 250 gram = 0,25 kg

= tl – to = (100- 20) oC = 80 oC = 4.200 J/ kg oC

Ditanya : Q = ...?

Jawaban : Q = m c

Q = (0,25 kg) (4.200 J/kgoC) (80oC)

= 84.000 joule. ( kunci jawaban = A) REVIEW:

………

………

………

………

………

………

………

………...

Kupang, 2016 Peneliti

= Yane Yustisanti Putri=

(24)

145 Lampiran 03 b

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 3.4-02)

SK. 3/ KD 3.4/ INDI 3.3.3-3.3.4/ VII. 2 Sekolah : SMP Negeri 1 Kupang

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester 2 Mata Pelajaran : IPA Fisika

Alokasi waktu : 2 x 40 menit H. Standar Kompetensi

4. Memahami wujud zat dan perubahannya.

II. Kompetensi Dasar

4.4 Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

III. Indikator produk

3. Menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan.

4. Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur.

Indikator proses

1. Merumuskan masalah 2. Merumuskan hipotesis 3. Merumuskan tujuan 4. Merancang percobaan 5. Melakukan percobaan

6. Mencatat data hasil percobaan 7. Membuat kesimpulan

Indikator psikomotorik

5. Memilih alat dan bahan dengan benar.

6. Merangkai alat dan bahan dengan baik dan benar.

7. Mengukur volume air dengan benar.

8. Membaca skala pada termometer dengan teliti Indikator afektif

I. Partisipasi dalam kerja kelompok.

J. Mengemukakan ide atau pendapat.

K. Kerapihan hasil kerja.

L. Memiliki sikap ingin tahu.

(25)

146 M. Jujur dalam bekerja.

N. Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan.

IV. Materi Pokok Kalor

V. Strategi Pembelajaran a. Tujuan pembelajaran

Tujuan produk:

5. Menjelaskan peran kalor pada proses penguapan .

6. Menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan.

7. Menjelaskan peran kalor pada proses mendidih dan melebur.

8. Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur.

Tujuan proses

8. Peserta didik dapat merumuskan masalah 9. Peserta didik dapat merumuskan hipotesis 10. Peserta didik dapat merumuskan tujuan 11. Peserta didik dapat merancang percobaan 12. Peserta didik dapat melakukan percobaan

13. Peserta didik dapat mencatat data hasil percobaan 14. Peserta didik dapat membuat kesimpulan

Tujuan psikomotor

5. Memilih alat dan bahan dengan benar.

6. Merangkai alat dan bahan dengan baik dan benar.

7. Mengukur volume air dengan benar.

8. Membaca skala pada termometer dengan teliti Tujuan afektif

7. Partisipasi dalam kerja kelompok.

8. Mengemukakan ide atau pendapat.

9. Kerapihan hasil kerja.

10. Memiliki sikap ingin tahu.

11. Jujur dalam bekerja.

12. Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan.

(26)

147 b. Model dan metode pembelajaran

 Model : Problem Based Instruction dan Cooperative Learning.

 Metode : diskusi, eksperimen, demonstrasi dan tanya jawab.

c. Langkah-langkah pembelajaran 1. Kegiatan pendahuluan (10 menit)

 Berdoa dan mengecek kehadiran

 Aprsepsi dan Motivasi

a) Orientasi peserta didik pada masalah

1) Orientasi peserta didik pada masalah autentik

a) b) c)

Gambar a) Pemuaian air laut; b) Seseorang yang sedang menjemur kopi;

dan c) pekerja di tambak garam

a) b)

Gambar a) Gletser besar di Antartika Timur sedang mencair.

b) Mencairnya es di kutub Utara

Dari kedua bagian gambar di atas terlihat bagaimana peran sekaligus pengaruh kalor dalam kehidupan kita sekarang ini. Pada gambar bagian pertama, terlihat bahwa pada gambar a) penguapan air laut, kita tahu bahwa penguapan air laut ini sangat penting bagi manusia. Karena proses menguapnya air laut berkaitan erat dengan terjadinya hujan. Bayangkan jika tidak terjadi hujan, apa yang terjadi dengan bumi kita ini? Selain itu pada gambar b) dan c) juga terlihat bagaimana manusia sangat membutuhkan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

(27)

148

Namun hal ini bertentangan dengan gambar bagian kedua. Pada gambar di bagian kedua terlihat bahwa gletser di Antartika mencair dan es di kutub juga mencair. Hal ini tentu berbahaya bagi makhluk hidup yang tinggal di daratan, termasuk kita manusia ini. Karena semakin lama, daratan yang kita tinggali ini semakin berkurang akibat bertambahnya volume air laut.

2) Merumuskan masalah dan hipotesis

 Mengapa pakaian yang dijemur pada tempat yang terkena sinar matahari langsung lebih mudah kering dibandingkan dengan pakaian yang dijemur di tempat teduh?

 Mengapa es mudah mencair/ melebur bila disimpan di lingkungan terbuka?

3) Menyampaikan topik dan indikator pembelajaran

Topik pembelajaran adalah tentang kalor dengan indikator terlampir.

2. Kegiatan inti (65 menit)

 Eksplorasi

b) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar a. Pendidik mengenalkan alat dan bahan.

b. Pendidik mengorganisasikan peserta didik untuk berkelompok sesuai dengan yang telah dibagikan sebelumnya.

c. Membagikan LKPD kepada peserta didik.

d. Meminta peserta didik untuk membaca LKPD yang telah diberikan.

c) Membimbing penyelidikan individual atau kelompok

a. Membimbing peserta didik merumuskan masalah, tujuan, hipotesis dan identifikasi variabel dari percobaan yang ada pada LKPD.

b. Membimbing peserta didik melakukan eksperimen.

c. Membimbing peserta didik untuk aktif diskusi dan menjawab pertanyaan pada LKPD.

d. Membimbing peserta didik untuk mengumpulkan informasi untuk penjelasan dan pemecahan masalah.

(28)

149

 Elaborasi

d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

a. Pendidik membimbing peserta didik membuat laporan. Laporan dapat berupa puisi,lirik lagu atau gambar yang mewakili penyelesaian masalah yang ada pada LKPD.

b. Pendidik membimbing peserta didik menyelesaikan soal-soal yang diberikan pada LKPD.

c. Peserta didik mempresentasikan hasil eksperimen.

d. Peserta didik memamerkan hasil karya kelompoknya kepada teman-teman sekelas.

 Konfirmasi

e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

a. Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan atas hasil eksperimen kelompok presentasi.

b. Pendidik memberikan tanggapan untuk meluruskan pendapat dari masing- masing kelompok.

c. Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan.

1. Kegiatan penutup (5 menit)

Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat rangkuman untuk materi yang telah dipelajari.

d. Media pembelajaran

1. Alat dan bahan percobaan 2. Alat tulis menulis

e. Sumber belajar

4. Buku pegangan siswa.

5. Buku lain yang relevan.

6. LKPD f. Penilaian

3. Tes pilihan ganda 4. Tugas (PR)

(29)

150 g. Contoh instrumen

 PG

1. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 2 kg air pada suhu 100oC dengan kalor uap air 2.260 kJ/ kg adalah....

A. 5.800 kJ B. 4.520 kJ C. 3.280 kJ D. 2.200 kJ

Penyelesaian :

Diketahui : m = 2 kg t = 100 oC U = 2.260 kJ/kg Ditanya : Q =...?

Jawaban : Q = m U

Q = 2 kg (2.260 kJ/kg)

Q = 4.520 kJ (kunci jawaban B) REVIEW:

………

………

………

………

………

………

………

………....

Kupang, 2016 Peneliti

= Yane Yustisanti Putri=

(30)

151 Lampiran 03 c

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 3.4-03)

SK. 3/ KD 3.4/ INDI 3.3.5/ VII. 2 Sekolah : SMP Negeri 1 Kupang

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester 2 Mata Pelajaran : IPA Fisika

Alokasi waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi 3

Memahami wujud zat dan perubahannya.

B. Kompetensi Dasar

4.5 Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator produk

5 Menerapkan hubungan Q = m c , Q = m U, dan Q = m L, untuk menyelesaikan masalah sederhana.

Indikator proses

15. Merumuskan masalah 16. Merumuskan hipotesis 17. Merumuskan tujuan 18. Merancang percobaan 19. Melakukan percobaan

20. Mencatat data hasil percobaan 21. Membuat kesimpulan

Indikator psikomotorik

9. Memilih alat dan bahan dengan benar.

10. Merangkai alat dan bahan dengan baik dan benar.

11. Mengamati keadaan masing-masing lilin pada ujung batang dengan teliti.

12. Mengamati penjalaran zat warna dengan teliti Indikator afektif

O. Partisipasi dalam kerja kelompok.

P. Mengemukakan ide atau pendapat.

Q. Kerapihan hasil kerja.

(31)

152 R. Memiliki sikap ingin tahu.

S. Jujur dalam bekerja.

T. Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan.

D. Materi Pokok Kalor

E. Strategi Pembelajaran a. Tujuan pembelajaran

Tujuan produk:

1. Menggunakan rumus Q = m c , Q = m U, dan Q = m L, untuk menyelesaikan masalah sederhana.

2. Menerapkan konsep Asas Black dalam menyelesaikan permasalah sehari hari.

3. Menjelaskan perpindahan kalor.

4. Mengidentifikasi penerapan konsep kalor dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan proses

1. Peserta didik dapat merumuskan masalah 2. Peserta didik dapat merumuskan hipotesis 3. Peserta didik dapat merumuskan tujuan 4. Peserta didik dapat merancang percobaan 5. Peserta didik dapat melakukan percobaan

6. Peserta didik dapat mencatat data hasil percobaan 7. Peserta didik dapat membuat kesimpulan

Tujuan psikomotor

9. Memilih alat dan bahan dengan benar.

10. Merangkai alat dan bahan dengan baik dan benar.

11. Peserta didik dapat mengamati keadaan masing-masing lilin pada ujung batang dengan teliti.

12. Peserta didik dapat mengamati penjalaran zat warna dengan teliti Tujuan afektif

13. Partisipasi dalam kerja kelompok.

14. Mengemukakan ide atau pendapat.

15. Kerapihan hasil kerja.

(32)

153 16. Memiliki sikap ingin tahu.

17. Jujur dalam bekerja.

18. Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan.

b. Model dan metode pembelajaran

 Model : Problem Based Instruction dan Cooperative Learning.

 Metode : diskusi, eksperimen, demonstrasi dan tanya jawab.

c. Langkah-langkah pembelajaran a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)

 Berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik

 Apersepsi dan Motivasi

a. Orientasi peserta didik pada masalah

4) Orientasi peserta didik pada masalah autentik

a) b) c)

Gambar a) kue yang akan dipanaskan dalam oven; b) cerobong asap di pabrik; dan c) api unggun

Anak- anak, coba perhatikan gambar yang telah ibu bagikan! Tampak pada gambar a) sesorang sedang memanaskan kue dlam oven. Kira-kira bagaimana prosesnya hingga kue yang mentah awalnya ini, matang saat dikeluarkan dari oven? Gambar b) cerobong asap pabrik yang semakin banyak di zaman sekarang ini. Terlihat bahwa asap yang dikeluarkan sangat banyak. Asap ini tentunya dapat merusak udara-udara bersih di sekitar kita. Sementara kita membutuhkan oksigen dalam proses pernafasan, akan tetapi pabrik-pabrik ini telah banyak menghasilkan gas-gas yang merusak udara bersih disekitar kita.

Gambar c) api unggun, pada saat kalian berkemah di pegunungan, tentunya kalian merasa sangat kedinginan. Salah satu solusi yang paling sering kita lakukan

(33)

154

adalah dengan membuat api unggun. Dalam kaitannya dengan ini, ada kaitannya dengan kalor. Apakah itu?

5) Merumuskan masalah dan hipotesis

a. Mengapa pada saat kalian memanaskan ujung sebuah besi, lama kelamaan bagian besi yang menjadi pegangan kalian juga ikut terasa panas?

b. Bagaimana energi kalor dari matahari sampai ke bumi?

6) Menyampaikan topic dan indikator pembelajaran

Topik pembelajaran adalah tentang kalor dengan indikator terlampir.

b. Kegiatan inti (65 menit)

 Eksplorasi

b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar a. Pendidik mengenalkan alat dan bahan.

b. Pendidik mengorganisasikan peserta didik untuk berkelompok sesuai dengan yang telah dibagikan sebelumnya.

c. Membagikan LKPD kepada peserta didik.

d. Meminta peserta didik untuk membaca LKPD yang telah diberikan.

c. Membimbing penyelidikan individual atau kelompok

a. Membimbing peserta didik merumuskan masalah, tujuan, hipotesis dan identifikasi variabel dari percobaan yang ada pada LKPD.

b. Membimbing peserta didik melakukan eksperimen.

c. Membimbing peserta didik untuk aktif diskusi dan menjawab pertanyaan pada LKPD.

d. Membimbing peserta didik untuk mengumpulkan informasi untuk penjelasan dan pemecahan masalah.

 Elaborasi

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

a. Pendidik membimbing peserta didik membuat laporan. Laporan dapat berupa puisi,lirik lagu atau gambar yang mewakili penyelesaian masalah yang ada pada LKPD.

b. Pendidik membimbing peserta didik menyelesaikan soal-soal yang diberikan pada LKPD.

(34)

155

c. Peserta didik mempresentasikan hasil eksperimen.

d. Peserta didik memamerkan hasil karya kelompoknya kepada teman-teman sekelas.

 Konfirmasi

e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

a. Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan atas hasil eksperimen kelompok presentasi.

b. Pendidik memberikan tanggapan untuk meluruskan pendapat dari masing- masing kelompok.

c. Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan.

c. Kegiatan penutup (5 menit)

Pendidik dan peserta didik bersama-sama membuat rangkuman untuk materi yang telah dipelajari.

d. Media pembelajaran 1. Alat tulis menulis.

2. Alat dan bahan percobaan.

e. Sumber belajar

1. Buku pegangan siswa.

2. Buku lain yang relevan.

3. LKPD a. Penilaian

5. Tes pilihan ganda.

6. Tugas (PR) b. Contoh instrumen

1. Sebanyak 904 kJ energi diberikan kepada sebuah wadah yang berisi 5 kg air pada suhu 100oC. Banyaknya air yang menguap dari wadah itu adalah....

A. 1 kg B. 0,8 kg C. 0,6 kg D. 0,4 kg

(35)

156 Penyelesaian :

Diketahui : Q = 904 kJ U = 2.260 kJ/ kg Ditanya : m = ....?

Jawaban : m = =

= 0,4 kg (kunci jawaban : D)

REVIEW:

………

………

………

………

………

………

………

………

………...

Kupang, 2016 Peneliti

= Yane Yustisanti Putri=

(36)

157 Lampiran 04 a

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 3.4-01)

SK. 3/ KD 3.4/ INDI 3.4.1-3.4.2/ VII. 2 Sekolah : SMP

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II Mata Pelajaran : IPA Fisika

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

I. STANDAR KOMPETENSI 3

Memahami wujud zat dan perubahannya II. KOMPETENSI DASAR 3.4

Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

III. INDIKATOR Indikator produk

1. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud zat.

2. Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat.

Indikator proses

1. Merumuskan masalah 2. Merumuskan hipotesis 3. Merumuskan tujuan 4. Merancang percobaan

Nama Anggota Kelompok:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

(37)

158 5. Melakukan percobaan

6. Mencatat data hasil percobaan 7. Membuat kesimpulan

Indikator psikomotorik

1. Memilih alat percobaan dengan benar.

2. Merangkai alat dengan teliti.

3. Mengukur volume air dengan benar.

4. Membaca skala pada termometer dengan teliti Indikator afektif

1. Partisipasi dalam kerja kelompok.

2. Mengemukakan ide atau pendapat.

3. Kerapihan hasil kerja.

4. Memiliki sikap ingin tahu.

5. Jujur dalam bekerja.

6. Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan.

IV. PERENCANAAN PERCOBAAN a. Tujuan

Tujuan produk

1. Menjelaskan pengertian kalor.

2. Menjelaskan hubungan antara kalor dan perubahan suhu.

3. Menjelaskan hubungan antara kalor dan perubahan wujud.

4. Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat.

Tujuan proses

1. Peserta didik dapat merumuskan masalah 2. Peserta didik dapat merumuskan hipotesis 3. Peserta didik dapat merumuskan tujuan 4. Peserta didik dapat merancang percobaan 5. Peserta didik dapat melakukan percobaan

6. Peserta didik dapat mencatat data hasil percobaan

(38)

159

7. Peserta didik dapat membuat kesimpulan Tujuan psikomotorik

1. Peserta didik dapat memilih alat percobaan dengan benar.

2. Peserta didik dapat merangkai alat dengan teliti.

3. Peserta didik dapat mengukur volume air dengan benar

4. Peserta didik dapat membaca skala pada termometer dengan teliti.

Tujuan afektif

1. Peserta didik dapat partisipasi dalam kerja kelompok.

2. Peserta didik dapat mengemukakan ide atau pendapat.

3. Peserta didik dapat memperhatikan kerapihan hasil kerja.

4. Peserta didik dapat memiliki sikap ingin tahu.

5. Peserta didik dapat bersikap jujur dalam bekerja.

6. Peserta didik dapat bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan.

b. Alat dan bahan Kegiatan 1 (Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Suhu

Benda)

Kegiatan 2 (Perubahan Wujud Benda)

Kegiatan 3 (Banyaknya Kalor Untuk

Menaikkan Suhu Zat) 1. 200 g minyak kelapa

2. 200 g air 3. 2 Gelas kimia 4. Pembakar spiritus 5. Termometer 6. Stopwatch

1. Gelas kimia 2. Pembakar spiritus 3. Termometer 4. Stopwatch 5. Statif 6. Es batu

1. Gelas kimia 2. Pembakar spiritus 3. Termometer 4. Stopwatch 5. Statif 6. Air c. Prosedur kerja

 Kegiatan 1

1. Siapkan 200 g minyak kelapa dan 200 g air!

2. Ukur suhu awal minyak kelapa.

3. Kemudian panaskan minyak kelapa tersebut dengan menggunakan pembakar spiritus

4. Ukur waktu yang diperlukan untuk mencapai 60oC!

(39)

160

5. Ulangi langkah 2-4, untuk air 200 g air dengan pembakar spiritus yang sama!

6. Catat hasil pengamatanmu pada tabel berikut No Jenis Bahan Suhu

Awal(oC)

Waktu yang Diperlukan Untuk Mencapai Suhu 60oC

Kalor yang diperlukan (joule)

1 Minyak kelapa ... oC ...menit ... joule

2 Air ... oC ...menit ... joule

 Kegiatan 2

1. Isilah gelas kimia dengan es batu hingga ¼ bagian gelas. Catat suhu mula-mula es batu tersebut. Letakkan di atas pembakar spiritus.

2. Nyalakan pembakar spiritus. Amati dan catat perubahan suhu yang terjadi pada termometer tiap 1 menit.

3. Lakukan pengamatan terus hingga seluruh es menjadi air, air mendidih kemudian air menguap.

4. Catat hasil pengamatanmu pada tabel berikut ini:

Menit ke- 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Suhu (oC) ... ... ... ... ... ... ... ... ...

 Kegiatan 3

(1) Ambillah air 100 gram (100 mL), tuangkan ke dalam gelas beker (2) Ukur suhu awal air tersebut!

(3) Panaskan air itu dengan bantuan pembakar spiritus, ukur waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu 60oC

(40)

161

(4) Ulangi langkah 1 dan 2, untuk air 200 gram (200 mL) dengan pembakar spiritus yang sama.

(5) Catat hasil pengamatanmu pada tabel berikut!

Massa air (gram)

Suhu awal air (oC)

Waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu 60 oC

100 gr ... ...

200 gr ... ...

V. MASALAH

Coba kalian perhatikan ketiga gambar berikut!

a) b) c)

Coba anak-anak perhatikan gambar yang diberikan! Pada gambar a) terlihat bahwa tanah nampak kering. Tumbuhan tidak akan mungkin tumbuh dengan subur pada tanah yang seperti ini. Akibat tanah yang kering seperti ini, petani tidak dapat menanam padi dan tumbuhan-tumbuhan lainnya sebagai hasil pertanian. Pada gambar b) pun demikian, ada pohon yang meranggas, tidak berdaun. Dalam proses pernafasan/ respirasi, manusia membutuhkan oksigen. Oksigen berasal dari hasil fotosintesis pada tumbuhan khususnya di daun. Nah! Bayangkan apabila yang ada disekitarmu adalah tumbuhan meranggas seperti ini. Apa yang terjadi? Sedangkan pada gambar c), ditampilkan es yang sedang di simpan di dalam kulkas. Hasil penelitian para ahli mendapatkan bahwa uap hasil freon pada lemari es ikut berperan dalam menipiskan lapisan ozon. Sementara lapisan ozon ini berfungsi menahan radiasi ultraviolet yang berbahaya dari sinar matahari. Sinar UV dapat menyebabkan kanker kulit.

(41)

162

Setelah membaca masalah di atas, maka dapat kita ketahui yang sebenarnya menjadi rumusan persoalan/ masalah sesuai dengan gambar

adalah:

VI. HIPOTESIS/ JAWABAN SEMENTARA

VII.

VIII. PERTANYAAN

1. Pada kegiatan 1, apakah kalor yang diperlukan oleh minyak kelapa sama dengan kalor yang diperlukan air untuk mencapai suhu 60oC? Jelaskan!

2. Pada kegiatan 2 perubahan wujud apa saja yang terjadi pada air saat dipanaskan?

3. Pada kegiatan 3, samakah waktu yang diperlukan air bermassa 100gr dengan air bermassa 200gr untuk mencapai suhu 60 oC?

4. Bagaimana kesimpulan kalian berdasarkan hasil kegiatan 1, 2, dan 3.

Kupang, ...2016 Peneliti

=Yane Yustisanti Putri=

Rumusan masalah:

1. Mengapa terjadi kekeringan?...

2. ...

3. ...

Jawaban sementara/ hipotesis:

1. Kekeringan terjadi karena kurangnya curah hujan...

2. ...

3. ...

(42)

163 Lampiran 04 b

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 3.4-02)

SK. 3/ KD 3.4/ INDI 3.4.3-3.4.4/ VII. 2 Sekolah : SMP

Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester II Mata Pelajaran : IPA Fisika

Alokasi waktu : 2 x 40 menit

A. STANDAR KOMPETENSI 3

Memahami wujud zat dan perubahannya B. KOMPETENSI DASAR 3.4

Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. INDIKATOR Indikator produk

5. Menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan.

6. Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur.

Indikator proses

1. Merumuskan masalah 2. Merumuskan hipotesis 3. Merumuskan tujuan 4. Merancang percobaan 5. Melakukan percobaan

Nama Anggota Kelompok:

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

(43)

164 6. Mencatat data hasil percobaan 7. Membuat kesimpulan

Indikator psikomotorik

1) Memilih alat percobaan dengan benar.

2) Merangkai alat dengan teliti.

3) Mengukur volume air dengan benar.

4) Membaca skala pada termometer dengan teliti Indikator afektif

1) Partisipasi dalam kerja kelompok.

2) Mengemukakan ide atau pendapat.

3) Kerapihan hasil kerja.

4) Memiliki sikap ingin tahu.

5) Jujur dalam bekerja.

6) Tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan.

D. PERENCANAAN PERCOBAAN b. Tujuan

Tujuan produk

1. Menjelaskan peran kalor pada proses penguapan .

2. Menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan.

3. Menjelaskan peran kalor pada proses mendidih dan melebur.

4. Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur.

Tujuan proses

1. Peserta didik dapat merumuskan masalah 2. Peserta didik dapat merumuskan hipotesis 3. Peserta didik dapat merumuskan tujuan 4. Peserta didik dapat merancang percobaan 5. Peserta didik dapat melakukan percobaan

6. Peserta didik dapat mencatat data hasil percobaan 7. Peserta didik dapat membuat kesimpulan

(44)

165 Tujuan psikomotorik

1. Peserta didik dapat memilih alat percobaan dengan benar.

2. Peserta didik dapat merangkai alat dengan teliti.

3. Peserta didik dapat mengukur volume air dengan benar

4. Peserta didik dapat membaca skala pada termometer dengan teliti.

Tujuan afektif

1. Peserta didik dapat partisipasi dalam kerja kelompok.

2. Peserta didik dapat mengemukakan ide atau pendapat.

3. Peserta didik dapat memperhatikan kerapihan hasil kerja.

4. Peserta didik dapat memiliki sikap ingin tahu.

5. Peserta didik dapat bersikap jujur dalam bekerja.

6. Peserta didik dapat bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan.

c. Alat dan bahan

Kegiatan 1

(Mengamati proses penguapan)

Kegiatan 2

(Mengamati pendidihan air.) 7. Gelas beker

8. Kasa dan kaki tiga 9. Pembakar spiritus dan

korek api 10. Air

1. Gelas kimia 2. Air

3. Pembakar spiritus 4. Kaki tiga

5. Kasa

6. Statif dan klem 7. Termometer 8. Stopwatch

d. Prosedur kerja

 Kegiatan 1

1. Ambillah gelas beker, tuangkan 50 ml air ke dalamnya.

2. Panaskan di atas nyala api pembakar spiritus hingga air mendidih.

3. Amatilah apa yang terjadi?

4. Catat hasil pengamatan kalian pada tabel berikut!

(45)

166 Keadaan Air Sebelum

Dipanaskan

Keadaan Air Pada Saat Dipanaskan

Keadaan Air Saat Mendidih ...

...

...

...

...

...

 Kegiatan 2

1. Susunlah alat dan bahan seperti pada gambar.

2. Masukkan 100 mL air ke dalam gelas kimia. Panaskan air tersebut dengan pembakar spiritus. Ukurlah perubahan suhu air setiap 2 menit.

Catat hasil pengamatanmu pada suatu tabel.

3. Hentikan pemberian kalor jika air telah mendidih selama 8 menit.Masukkan hasil pengamatan pada tabel berikut ini:

Menit ke- 0 2 4 6 8

Suhu (oC) ... ... ... ... ...

E. MASALAH

e. Coba kalian perhatikan beberapa gambar berikut

b) b) c)

Gambar a) Pemuaian air laut; b) Seseorang yang sedang menjemur kopi;

dan c) pekerja di tambak garam

(46)

167

c) b)

Gambar a) Gletser besar di Antartika Timur sedang mencair.

d) Mencairnya es di kutub Utara

Dari kedua bagian gambar di atas terlihat bagaimana peran sekaligus pengaruh kalor dalam kehidupan kita sekarang ini. Pada gambar bagian pertama, terlihat bahwa pada gambar a) penguapan air laut, kita tahu bahwa penguapan air laut ini sangat penting bagi manusia. Karena proses menguapnya air laut berkaitan erat dengan terjadinya hujan. Bayangkan jika tidak terjadi hujan, apa yang terjadi dengan bumi kita ini? Selain itu pada gambar b) dan c) juga terlihat bagaimana manusia sangat membutuhkan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

Namun hal ini bertentangan dengan gambar bagian kedua. Pada gambar di bagian kedua terlihat bahwa gletser di Antartika mencair dan es di kutub juga mencair. hal ini tentu berbahaya bagi makhluk hidup yang tinggal di daratan, termasuk kita manusia ini. Karena semakin lama, daratan yang kita tinggali ini semakin berkurang akibat bertambahnya volume air laut.

f. Setelah membaca masalah di atas, kita perlu membuat suatu rumusan masalah agar memudahkan kita dalam menemukan solusi yang tepat untuk permasalahan yang diberikan.

Rumusan masalah:

1. Mengapa gletser mencair?...

2. Mengapa...

3. ...

(47)

168 F. HIPOTESIS/ JAWABAN SEMENTARA

G. PERTANYAAN

1. Pada kegiatan 1: Apakah pada waktu zat menguap memerlukan kalor?

Dari manakah kalor itu diperoleh?

2. Pada kegiatan 2: Bagaimanakah keadaan suhu air sebelum dan pada saat mendidih?

3. Buatlah kesimpulanmu dari kedua percobaan di atas!

Kupang, ...2016 Peneliti

=Yane Yustisanti Putri=

Hipotesis/ jawaban sementara:

1. Gletser mencair karena...

2. ...

3. ...

Gambar

Gambar kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah
Tabel Kalor jenis
Gambar Skema Perubahan Wujud Zat
Tabel titik didih dan kalor uap beberapa zat.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan kadar bilirubin plasma terutama asam taurokholat menyebabkan terjadinya peningkatan permeabilitas mukosa yang dapat mendasari

ASUS telah lama menjadi pemimpin dalam pertumbuhan tersebut dan walaupun memulainya sebagai produsen motherboard sederhana dengan mempekerjakan segelintir karyawan

Diseminasi - Outreach Strategy Sebagai upaya pencapaian target outcome Badan Litbang sebesar 60% hasil litbang dimanfaatkan pengguna, maka dilakukan.  Diversifikasi bentuk

Dikutip dari Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah dalam buku Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat (1981/1982), dilihat dari struktur bangunannya,

Akumulasi hasil kegiatan tersebut merupakan gambaran lengkap tentang seluruh pelaksanaan kegiatan, hasil yang telah dicapai, baik dalam bentuk capaian setiap kegiatan,

Aplikasi ini sudah berhasil dibuat dan employee seeker bisa mendapatkan informasi employee yang sedang membutuhkan pekerjaan paruh waktu berdasarkan kebutuhan dari

Masalah keamanan menjadi bagian penting untuk developer perangkat lunak.Kebutuhan keamanan dalam pengembangan perangkat lunak menghasilkanpenciptaan yang disebut Secure

Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa rasio Modal Kerja dibandingkan dengan Total Akiva bahwa rata-rata perusahaan yang diteliti mempunyai rasio yang rendah