Materi IPA SMP Kelas 8 (Sistem Pencernaan pada Manusia) http://gurubangkit.blogspot.com
Sistem Pencernaan pada Manusia
Makhluk hidup memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya. Makanan
yang masuk ke dalam tubuh manusia tidak dapat langsung diserap dan diedarkan ke seluruh
tubuh, tetapi harus melalui proses pencernaan terlebih dahulu. Proses pencernaan bertujuan
untuk memperoleh sari-sari makanan yang siap diedarkan ke seluruh tubuh. Proses pengangkutan
zat makanan ini dilakukan oleh darah. Pencernaan makanan pada manusia terjadi secara mekanik
dan kimiawi. Pencernaan mekanik artinya pengubahan makanan menjadi bagian-bagian yang
kecil secara mekanik, misalnya dengan cara mengunyah di dalam mulut, sehingga makanan
menjadi halus dan tidak terjadi perubahan zat. Pencernaan kimiawi adalah proses pengubahan
makanan dengan bantuan enzim pencernaan. Dalam hal ini terjadi perubahan zat makanan
sehingga terjadi zat baru. Sistem pencernaan terdiri atas alat-alat pencernaan dan enzim
pencernaan.
1. Alat-alat pencernaan pada manusia
Makanan yang kita makan tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh tubuh. Makanan tersebut
diubah menjadi sari-sari makanan melalui proses pencernaan. Sari-sari makanan tersebut diserap
oleh tubuh dan diedarkan ke seluruh tubuh.
Alat pencernaan makanan pada manusia, yaitu rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus
Dari lambung, makanan diangkut ke usus halus. Di usus inilah terjadi proses penyerapan. Sisa
makanan yang telah diserap akan dibawa ke usus besar, dan akhirnya dibuang dalam bentuk
kotoran atau feses.
a. Rongga mulut (vacum oris)
Di dalam rongga mulut terdapat gigi, ludah, dan lidah. Gigi mulai tumbuh pada saat bayi berusia
kurang lebih 5 bulan. Pertumbuhan gigi dimulai dari gigi seri, kemudian diikuti gigi lainnya.
Gigi tumbuh lengkap sampai anak mencapai usia kira-kira 6 tahun. Gigi pada anak-anak dengan
gigi tetap. Jenis gigi ini berjumlah 20 buah yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi
Orang dewasa susunan giginya berjumlah 32 buah yang terdiri atas 8 buah gigi seri, 4 buah gigi
taring, 8 buah gigi geraham muka, dan 12 gigi geraham belakang (geraham besar) dengan
susunan sebagai berikut.
Secara umum gigi manusia ada tiga macam, yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Gigi
gigi geraham berperan dalam mengunyah makanan. Untuk memahami bagian-bagian dari gigi
perhatikan gambar penampang gigi berikut ini.
Gigi melekat pada gusi karena adanya semen yang merupakan perekat gigi pada gusi.
Kekurangan vitamin C mengakibatkan gusi rapuh dan mudah berdarah. Kebiasaan buruk seperti
merokok akan mempercepat kerusakan gigi karena timbulnya plak dan karang gigi.
Memakan makanan yang terlalu masam, terlalu manis, terlalu panas, dan terlalu dingin dapat
mempercepat proses kerusakan gigi. Perubahan suhu yang mendadak akan memudahkan gigi
retak. Makanan dan minuman yang sesuai untuk kesehatan gigi memiliki suhu sekitar 20o C
sampai 40o C. Tindakan pencegahan terhadap kerusakan gigi akibat adanya bakteri maupun
kuman yang ada di sela-sela sebaiknya dilakukan dengan cara menggosok gigi setelah makan.
mengisap kembang gula menyebabkan suburnya kehidupan kuman pada gigi yang akhirnya
dapat menghancurkan gigi.
Gigi yang berlubang disebabkan oleh bakteri yang bertempat tinggal pada sela-sela gigi dan
menguraikannya menjadi asam yang akhirnya menembus email dan menimbulkan lubang pada
gigi. Email merupakan lapisan yang menyelubungi gigi dan tampak dari luar. Email pada
umumnya berwarna putih, tetapi ada juga yang berwarna kuning gading. Pada zaman dahulu
orang terbiasa menggosok gigi dengan ramuan tertentu sehingga lapisan emailnya berwarna
hitam. Bagian gigi yang tampak dari luar dan terlapisi oleh email dinamakan mahkota gigi,
sedangkan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang dan tidak tampak dari luar dinamakan akar
gigi. Di antara puncak gigi atau mahkota gigi dengan akar gigi terdapat leher gigi. Bagian akar
gigi menancap pada rahang dengan bantuan semen.
Di dalam rongga gigi terdapat pembuluh darah dan serabut saraf. Pembuluh darah berfungsi
mengalirkan sari makanan ke dalam sel-sel tulang gigi untuk menjaga pertumbuhan gigi.
Geraham belakang disebut juga geraham bungsu, karena tumbuhnya paling akhir, yaitu sekitar
18 tahun ke atas. Oleh karena itu, umumnya siswa SMP jumlah giginya belum mencapai 32
karena geraham bungsunya belum tumbuh.
Dalam rongga mulut terdapat air liur atau ludah yang dihasilkan oleh kelenjar ludah yang terletak
di bawah lidah disebut kelenjar sublingualis. Pada air liur atau ludah terlarut air, garam, lendir,
dan enzim ptialin. Enzim ptialin mampu mengubah zat tepung pada makanan menjadi maltosa.
Keluarnya air liur diatur oleh saraf yang dirangsang oleh bau makanan yang mengundang selera.
liur. Oleh karena itu, jika kita mencium bau yang busuk, secara spontan kita ingin membuang
ludah. Keberadaan air liur di mulut menjadikan makanan lebih mudah ditelan.
Lidah dalam rongga mulut berfungsi untuk membantu melancarkan proses pencernaan. Hal ini
karena lidah membantu mengatur letak makanan dan membantu menelannya. Selain itu, di
permukaan lidah terdapat ujung-ujung saraf pengecap yang berguna untuk merasakan makanan,
yakni rasa asin, manis, masam, dan pahit.
b. Kerongkongan (Esofagus)
Makanan yang sudah sampai di mulut, kemudian ditelan dan masuk ke kerongkongan melalui
persimpangan yang disebut laringo faring. Kerongkongan akan menggelembung jika berisi
makanan dan akan memipih jika mengalami kekosongan. Kerongkongan terdiri dari otot polos
yang dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke lambung.
Laringo faring terletak di belakang tenggorokan. Pada saat menelan makanan, bagian faring
menutup saluran udara, sehingga makanan masuk menuju kerongkongan. Apabila kita makan
sambil berbicara, saat menelan bersamaan dengan menghirup udara sehingga faring menutup
secara tidak sempurna. Sehingga peristiwa tersedak dapat terjadi karena sebelum makanan
masuk ke paru-paru telah terdorong oleh udara keluar hidung. Mengapa tidak keluar kembali ke
mulut? Hal ini terjadi karena saluran udara tersebut berhubungan dengan rongga hidung sehingga
makanan atau air yang masuk ke saluran udara akan didesak menuju ke rongga hidung. Oleh
karena itu, pada saat makan jangan sambil berbicara atau sambil berlari, sebab menimbulkan
yang membahayakan keselamatan kita.
c. Lambung (Ventrikulus)
Lambung sering disebut perut besar atau kantong nasi, ada pula yang menyebut maag. Lambung
berbentuk seperti kantong dan terletak di rongga perut sebelah kiri. Makanan dari kerongkongan
masuk ke dalam lambung dan mengalami proses secara kimiawi dengan pertolongan
Enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar lambung adalah:
1) HCl atau asam klorida, berfungsi membunuh mikroorganisme atau kuman-kuman yang ikut
masuk bersama makanan. Selain itu, enzim HCl juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen
sehingga menjadi pepsin.
2) Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton dan protease.
3) Renin berfungsi mengendapkan kasein (kasein yaitu protein yang terdapat pada air susu) atau
mengendapkan keju dari air susu.
Setelah makanan mengalami proses pencernaan di lambung, makanan menjadi lumat seperti
bubur. Selanjutnya, makanan ini sedikit demi sedikit keluar melalui pintu lambung yang disebut
d. Usus halus (intestinum tenue)
Panjang usus halus kurang lebih 8,25 meter. Usus ini dibagi menjadi tiga bagian yang saling
berhubungan yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerap
(ileum). Usus dua belas jari (duodenum) merupakan bagian usus halus yang berhubungan
langsung dengan lambung. Pada usus dua belas jari terdapat muara dua kelenjar, yaitu kelenjar
empedu yang menghasilkan cairan empedu, dan kelenjar pankreas yang menghasilkan tiga
macam enzim, yaitu:
1) Amilase, berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula (glukosa).
2) Tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
3) Lipase, berfungsi menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
Makanan dalam usus halus dapat bergerak turun karena adanya gerak peristaltik yang dilakukan
bagian usus penyerapan (ileum), di sini terjadi penyerapan sari makanan, secara absorbsi masuk
ke pembuluh darah.
Dinding usus penyerap berlipat-lipat untuk memperluas bidang penyerapan. Lipatan tersebut
berbentuk jonjot-jonjot usus (vili-vili usus). Di dalam jonjot-jonjot usus terdapat pembuluh darah
dan pembuluh kil atau pembuluh getah bening. Pembuluh darah bertugas menyerap sari makanan
dalam bentuk asam lemak dan gliserol (hasil dari pencernaan) untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Pembuluh kil yang terdapat pada jonjot-jonjot usus akhirnya bergabung dengan pembuluh limfe
lainnya yang bermuara pada pembuluh darah di bawah tulang selangka. Proses penyerapan
sari-sari makanan yang terjadi di dalam dinding usus dapat berlangsung secara difusi dan osmosis
e. Usus besar (kolon)
Usus besar atau usus tebal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: usus besar naik (colon ascendens),
usus besar mendatar (colon tranversus), dan usus besar turun (colon descendens). Pada
permukaan usus besar naik, di bagian bawah terdapat tonjolan yang disebut umbai cacing
(apendiks).
Apabila terisi oleh biji-bijian yang kecil, maka biji-biji ini akan membusuk karena tidak dapat
dicerna oleh usus besar, sehingga mengakibatkan usus buntu (apendiksitis). Dalam usus besar,
makanan tinggal ampas dan air. Air tersebut kemudian diserap oleh dinding usus besar sehingga
sisa makanan yang berupa ampas menjadi padat. Pada usus besar terjadi proses pencernaan
biologis yaitu sisa-sisa makanan yang dibusukkan oleh bakteri sehingga sisa-sisa makanan
berbentuk tinja.
Bakteri yang terdapat dalam usus besar juga berfungsi menghasilkan vitamin K yang sangat
diperlukan dalam proses pembekuan darah. Vitamin K ditampung pada usus besar turun bagian
oleh dua otot melingkar, yaitu otot polos yang terletak di sisi dalam dan otot lurik yang terletak
di sisi luar.