• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOMPOKAN PEMINJAM BUKU DENGAN METODE K-MEANS DI PERPUSTAKAAN PUSAT UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOMPOKAN PEMINJAM BUKU DENGAN METODE K-MEANS DI PERPUSTAKAAN PUSAT UPN “VETERAN” JAWA TIMUR."

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOMPOKAN PEMINJ AM BUKU

DENGAN METODE

K-MEANS

DI PERPUSTAKAAN PUSAT UPN “VETERAN”

J AWA TIMUR

SKRIPSI

Disusun Oleh :

INTAN FITRI ANDYNI

1032010054

J URUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

(2)

SKRIPSI

PENGELOMPOKAN PEMINJ AM BUKU

DENGAN METODE K-MEANS

DI PERPUSTAKAAN PUSAT UPN ”VETERAN” J AWA TIMUR

Disusun oleh :

INTAN FITRI ANDYNI NPM : 1032010054

Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Teknik Industr i Fakultas Teknologi Industr i

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur Pada Tanggal 30 Desember 2013

Tim Penguji : Pembimbing :

1. 1.

Ir. Budi Santoso, MMT Ir . Handoyo, MT

NIP. 19561205 198703 1 001 NIP. 19570209 198503 1 003

2. 2.

Ir . Ir iani, MMT Dwi Sukma D ST, MT

NIP. 19621126 198803 2 001 NIP. 19810726 200501 1 002

3.

Ir . Handoyo, MT

NIP. 19570209 198503 1 003

Mengetahui

Dekan Fakultas Teknologi I ndustr i

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veter an” J awa Timur Sur abaya

(3)

SKRIPSI

PENGELOMPOKAN PEMINJ AM BUKU

DENGAN METODE K-MEANS

DI PERPUSTAKAAN PUSAT UPN ”VETERAN” J AWA TIMUR

Disusun oleh :

INTAN FITRI ANDYNI NPM : 1032010054

Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Teknik Industr i Fakultas Teknologi Industr i

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur Pada Tanggal 30 Desember 2013

Tim Penguji : Pembimbing :

1. 1.

Ir. Budi Santoso, MMT Ir . Handoyo, MT

NIP. 19561205 198703 1 001 NIP. 19570209 198503 1 003

2. 2.

Ir . Ir iani, MMT Dwi Sukma D ST, MT

NIP. 19621126 198803 2 001 NIP. 19810726 200501 1 002

3.

Ir . Handoyo, MT

NIP. 19570209 198503 1 003

Mengetahui

Ketua J ur usan Teknik Industr i Fakultas Teknologi Industr i

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur Sur abaya

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan anugerah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan Program Sarjana

Strata-1 (S-1) di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan judul :

“Pengelompokan Peminjam Buku Dengan Metode K-Means Di Per pustakaan Pusat UPN ”Veter an” J awa Timur .

Penyelesaian penyusunan Tugas Akhir ini tentunya tidak terlepas dari peran serta

berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Oleh karena itu tidak berlebihan bila pada kesempatan kali ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua yang telah memberikan banyak dukungan secara moril, materil

serta doa, sehingga penyelesaian laporan ini dapat segera terselesaiakan.

2. Bapak Ir. Sutiyono, MT, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Minto Waluyo, MM, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Ir.Handoyo, MT, selaku Dosen Pembimbing Utama Skripsi.

5. Bapak Dwi Sukma.D, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing Pendamping Skripsi.

6. Bapak Drs. Ananta Prathama, Msi, selaku kepala UPT Perpustakaan.

7. Staf perpustakaan yang telah membantu untuk memberikan data sirkulasi

(5)

8. Bapak Ir. Mokh. Suef, MSc(Eng), yang telah memberi pinjaman buku-bukunya.

Terimakasih untuk om suef yang juga telah membantu ketika penulis mengalami

kendala dalam perkuliahan.

9. Teman-teman angkatan 2010 khususnya asisten laboratorium Optimasi dan

Pemrograman Komputer yang telah memberikan semangat dalam penyelesaian

Tugas Akhir ini. Serta untuk citra dan diska yang bersedia menemani dan selalu

membantu ketika penulis mengalami kendala selama perkuliahan hingga

penyelesaian Tugas Akhir.

10. Pihak-pihak lain yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Tugas Akhir ini terdapat

kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik

yang bersifat membangun.

Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membaca. Terima Kasih.

Surabaya, Desember 2013

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I. PENDAHULUAN. ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Asumsi ... 3

1.5 Tujuan Peneleitian ... 4

1.6 Manfaat Peneleitian ... 4

1.7 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II. TINJ AUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Data Mining... 6

2.1.1 Teknik Data Mining ... 7

2.2 Teknik Klastering ... 13

2.2.1 Klasifikasi Metode Klastering... 15

2.2.2 K-Mean s ... 17

2.2.3 Contoh Penerapan Algoritma K-Means Cluster Analysis ... 23

2.3 Penentuan Sampel... 30

2.4 Peneliti Terdahulu ... 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 34

(7)

3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 34

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 35

3.4 Metode Pengolahan Data ... 36

3.5 Langkah-langkah Pemecahan Masalah ... 37

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Pengumpulan Data ... 42

4.2 Penentuan Sampel ... 44

4.3 Pengolahan Data ... 46

4.4 Hasil dan Pembahasan ... 61

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 64

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Decision Tree ... 10

Gambar 2.2 Contoh Clustering ... 12

Gambar 2.3 Contoh Dendogram ... 16

Gambar 2.4 Ilustrasi Langkah-langkah Dalam Algoritma K-Means ... 20

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Observasi………. 23

Tabel 2.2 Hasil Perhitungan……….……. 25

Tabel 2.3 Group Assignment……….………. 25

Tabel 2.4 Distance Pada Iterasi 1.………... 27

Tabel 2.5 Table Group Assignment.………... 27

Tabel 2.6 Distance Pada Iterasi 2.………... 29

Tabel 2.7 Table Group Assignment Iterasi 2..………... 29

Tabel 2.8 Hasil Akhir Cluster……...………... 29

Tabel 2.9 Krejcie dan Morgan.………... 30

Tabel 4.1 Kode Buku Berdasarkan DDC……….….... 43

Tabel 4.2 Kode Mahasiswa Berdasarkan Jurusan……….. 43

Tabel 4.3 Krejcie dan Morgan……….. 44

Tabel 4.4 Jumlah Peminjam Tanggal 3-14 Juni 2013..……..……... 46

Tabel 4.5 Jumlah Peminjam Tanggal 17-28 Juni 2013………...…... 47

Tabel 4.6 Jumlah Peminjam Tanggal 1-12 Juli 2013….…………...… 48

Tabel 4.7 Jumlah Peminjam Tanggal 15-26 Juli 2013..………...…... 49

Tabel 4.8 Jumlah Peminjam Tanggal 29-31 Juli dan 2-6 September 2013………. 50

Tabel 4.9 Jumlah Peminjam Tanggal 19-20 September 2013...……... 51

(10)

Tabel 4.11 Jumlah Peminjam Bulan Juni, Juli dan September 2013…... 53

Tabel 4.12 Hasil Klasterisasi………...……….…………... 60

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Sirkulasi Peminjaman Buku Bulan Juni, Juli dan September

2013

Lampiran B Jarak Terpendek Iterasi 0

Lampiran C Jarak Terpendek Iterasi 1

Lampiran D Jarak Terpendek Iterasi 2

Lampiran E Hasil Iterasi

(12)

Abstraksi

Penelitian ini bertujuan ini untuk melakukan pengelompokan aktifitas peminjam buku di perpustakaan pusat UPN “Veteran” Jawa Timur dari berbagai jurusan yang ada.

Berdasarkan sirkulasi peminjaman buku di perpustakaan pusat UPN “Veteran” Jawa Timur, selama 3 bulan yaitu Juni, Juli dan September terdapat 1922 data. Selama ini perpustakaan pusat UPN “Veteran” Jawa Timur belum mengetahui mahasiswa dari jurusan mana saja yang melakukan aktifitas sebagai peminjam buku dan kelompok buku mana saja yang banyak dipinjam. Sehingga tidak dapat direkomendasikan dengan baik kelompok buku yang diprioritaskan untuk diperbanyak.

Dengan adanya masalah tersebut, maka dilakukan penelitian pengelompokan peminjam dan kelompok buku yang banyak dipinjam dengan metode k-means untuk menunjang proses belajar mengajar.

Berdasarkan penelitian ini diperoleh 3 klaster, dengan persebaran data pada klaster 1 (kurang aktif) terdapat 778 mahasiswa, klaster 2 (cukup aktif) terdapat 267 mahasiswa dan klaster 3 (aktif) terdapat 877 mahasiswa.

Serta untuk kelompok buku yang sering dipinjam dari 3 klaster tersebut adalah kelompok buku teknologi terapan dalam bidang manajemen khususnya yaitu akuntansi dan manajemen umum.

(13)

Abstract

This research is to perform clustering of activity in the central library book borrowers UPN "Veteran" East Java from a variety of majors. Based on borrowing books at the library circulation center UPN "Veteran" East Java, for 3 months are June, July and September is 1922 data. The center’s library UPN "Veteran" East Java don’t know of any department that perform activities as a borrower of books and book groups which are much borrowed. So it can’t be recommended priority groups to be reproduced.

Given these problems , then conducted research grouping and group borrower are many books borrowed by k-means clustering method to support the teaching and learning process.

This research were obtained 3 clusters. Data in cluster 1 (less active) there are 778 students , cluster 2 (moderately active) there are 267 students and cluster 3 (active) there are 877 students.

For groups that are often borrowed books from the 3 cluster is a applied technology in technology management especially accounting and general management.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari budaya manusia.

Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi perpustakaan

yang ia miliki. Pada hakekatnya perpustakaan merupakan hasil budaya berupa

lembaga yang mengumpulkan, menyimpan, mengatur baik berupa karya cetak

maupun karya rekam sebagai sumber informasi dan belajar dari generasi ke

generasi. Di Indonesia ada lima jenis perpustakaan dan kelima jenis perpustakaan

ini yaitu perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan khusus dan

perpustakaan perguruan tinggi.

Adapun koleksi perpustakaan perguruan tinggi diadakan melalui seleksi

yang mengacu kepada kebutuhan program-program studi yang diselenggarakan

dan diorganisasikan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin efektivitas dan

efisiensi layanan kepada kebutuhan civitas academica. Pada setiap civitas

academica pun tidak dapat disamakan setiap kebutuhannya karena memiliki

kebutuhan berbeda pada literaturnya. Literatur yang digunakan mahasiswa setiap

jurusan pun berbeda. Dengan adanya pengelompokan yang terorganisir pada

setiap penggunanya dalam hal ini adalah peminjam dari berbagai jurusan maka

dapat diketahui kelompok literatur apa saja yang paling sering dipinjam oleh

(15)

Selama ini perpustakaan pusat UPN “Veteran” Jawa Timur belum

mengetahui aktifitas kelompok peminjam dan kelompok buku mana saja yang

sering dipinjam untuk digunakan berbagai jurusan serta keaktifan mahasiswa

dalam meminjam.

Dengan adanya masalah tersebut, maka dilakukan penelitian

pengelompokan peminjaman buku dengan metode k-means. Dengan harapan

dapat diketahui mahasiswa dari jurusan mana saja yang aktif sebagai peminjam

buku di perpustakaan pusat sehingga dapat memberi rekomendasi pengadaan

literatur yang mendapat prioritas untuk diperbanyak dalam rangka untuk

menunjang proses belajar mengajar.

Teknik data mining dengan menggunakan K-Means cluster analysis dapat

dimanfaatkan untuk melakukan proses penggalian informasi dari data yang masih

tersembunyi dalam jumlah yang besar dan kompleks. Dimana K-means cluster

analysis merupakan salah satu metode cluster analysis non hirarki yang berusaha

untuk mempartisi data yang ada kedalam satu atau lebih cluster atau kelompok

data berdasarkan karakteristiknya, sehingga data yang mempunyai karakteristik

yang sama dikelompokan dalam satu cluster yang sama dan data yang mempunyai

karakteristik yang berbeda dikelompokan ke dalam cluster yang lain.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu

(16)

Bagaimana mengelompokan peminjam berdasarkan kelompok buku

sehingga dapat memberi rekomendasi pengadaan literatur yang akan

diprioritaskan.

1.3 Batasan Masalah

Agar penulisan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan alurnya maka

perlu diberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut:

1. Output yang dihasilkan berupa kelompok-kelompok (clustering) peminjam

berdasarkan jurusan.

2. Data yang diambil adalah data peminjaman buku selama 3 bulan yaitu Juni,

Juli dan September 2013.

3. Jurusan favorit tidak menetukan keaktifan peminjaman.

4. Keaktifan mahasiswa berdasarkan jumlah mahasiswa setiap jurusan

1.4 Asumsi

Sedangkan beberapa asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Data tidak berubah selama penelitian.

2. Atribut yang digunakan sesuai dengan kebutuhan penelitian, yaitu jurusan dan

peminjam dari berbagai kelompok buku.

(17)

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah melakukan pengelompokan peminjam

berdasarkan kelompok buku sehingga dapat memberi rekomendasi pengadaan

literatur yang akan diprioritaskan.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan saran mengenai

rekomendasi buku yang sesuai dengan kelompok-kelompok peminjam dan

dapat meningkatkan jumlah peminjaman buku pada perpustakaan pusat UPN

“Veteran” Jawa Timur.

2. Dapat mengetahui adanya kesamaan atau kemiripan peminjaman dari berbagai

jurusan dengan kelompok buku yang dipinjam.

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan dan

asumsi yang digunakan, tujuan dan manfaat penelitian, serta

sistematika penulisan.

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

Bab ini berisi dasar-dasar teori yang digunakan dalam penelitian,

antara lain definisi dan metode data mining, analisis klaster,

(18)

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi waktu dan lokasi penelitian, variabel-variabel yang

digunakan, pengumpulan data serta langkah-langkah dalam

melakukan penelitian yaitu hal-hal yang dilakukan atau urutan

kerja menyeluruh selama pelaksanaan penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi pengolahan dari data yang telah dikumpulkan serta

analisa dari hasil pengolahan data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian sehingga

dapat memberikan suatu rekomendasi sebagai masukan bagi pihak

perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

(19)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Data Mining

Santosa (2007) menyatakan bahwa data mining sering juga disebut

knowledge discovery in database (KDD), adalah kegiatan yang meliputi

pengumpulan, pemakaian data historis untuk menemukan keteraturan, pola atau

hubungan dalam set data berukuran besar. Keluaran dari data mining ini bisa

dipakai untuk memperbaiki pengambilan keputusan di masa depan. Sehingga

istilah pattern recognition sekarang jarang digunakan karena ia termasuk bagian

dari data mining.

Sedangkan menurut Larose (2004) dalam Nango (2012) menyatakan

bahwa data mining adalah suatu proses pencarian korelasi, pola dan tren baru

yang berguna dalam media penyimpanan data berukuran besar menggunakan

teknologi pengenalan pola seperti teknik-teknik statistik dan matematis. Istilah

lain yang sering digunakan antara lain knowledge mining from data, knowledge

extraction, data/ pattern analysis, data archeology, dan data dredging.

Tujuan data mining menurut Baskoro (2010) dalam Nango (2012)

menyatakan bahwa adapun tujuan dari adanya data mining adalah:

a. Explanatory, yaitu untuk menjelaskan beberapa kegiatan observasi atau suatu

kondisi.

b. Confirmatory, yaitu untuk mengkonfirmasikan suatu hipotesis yang telah ada.

(20)

2.1.1 Teknik Data mining

Perkembangan bidang data mining yang semakin pesat, menimbulkan

banyak tantangan baru, aplikasi-aplikasi dari metode dan teknik, statistik

serta sistem basis data yang ada tidak dapat secara langsung menyelesaikan

masalah-masalah yang ada dalam data mining.

Oleh karena itu maka perlu dilakukan studi-studi terkait untuk

menemukan metode data mining baru atau suatu teknik terintegrasi untuk

sebuah sistem data mining yang efektif dan efisien. Telah banyak kemajuan

dalam hal riset dan pengembangan dari data mining, juga banyak teknik

data mining dan sistem baru yang akhir-akhir ini dikembangkan.

Dalam melakukan analisis data mining secara umum teknik-teknik

pengolahan data terbagi menjadi 2 pendekatan yaitu Supervised learning dan

Unsupervised learning. Dalam pendekatan unsupervised learning metode analisis

dilakukan dengan dengan tanpa adanya latihan (training) dan tanpa adanya label

dari data. Dalam kategori ini adalah clustering analysis dan association rule

analysis.

Pendekatan lain adalah supervised learning, yaitu metode analisis dengan

menggunakan latihan (training). Dalam pendekatan supervised learning ini untuk

menemukan fungsi keputusan, fungsi pemisah atau fungsi regresi digunakan

beberapa contoh data yang mempunyai output atau label selama proses training,

disini kita ingin menemukan fungsi yang bisa dinyatakan sebagai y= f(x). Data

untuk training terdiri dari vector/matrik input dan output(label). Matrik/Vektor

(21)

Dalam unsupervised learning kita tidak mempunyai data output atau Y.

Karena hasil dari data mining ini akan digunakan untuk pengambilan keputusan

maka sifat mudah difahami dan mudah pencariannya menjadi sangat penting,

sebab bagaimanapun apabila hasil tersebut sulit untuk difahami maka

kemungkinan akan sulit juga diinterpretasikan dengan benar, yang pada akhirnya

dihawatirkan akan menghasilkan keputusan yang kurang tepat atau bahkan salah.

(Saepulloh, 2010)

Menurut Han Jiawei (2011) ada beberapa teknik data mining yang

digunakan, diantaranya adalah:

1. Association Rule Mining/ Market Basket Analsysis

Aturan asosiasi (Association rules) atau analisis afinitas (affinity analysis)

berkenaan dengan studi tentang ’apa bersama apa’. Ini bisa berupa studi

transaksi di supermarket, misalnya seseorang yang membeli susu bayi juga

membeli sabun mandi. Di sini berarti susu bayi bersama dengan sabun mandi.

Karena awalnya berasal dari studi tentang database transaksi pelanggan untuk

menentukan kebiasaan suatu produk dibeli bersama produk apa, maka aturan

asosiasi juga sering dinamakan market basket analysis. Market Basket Analysis

adalah Analisis dari kebiasaan membeli customer dengan mencari asosiasi dan

korelasi antara item-item berbeda yang diletakkan customer dalam keranjang

belanjaannya. Dari jumlah besar aturan yang mungkin dikembangkan, perlu

memiliki aturan-aturan yang cukup kuat tingkat ketergantungan antar item

dalam antecedent dan consequent. Untuk mengukur kekuatan aturan asosiasi

(22)

adalah rasio antara jumlah transaksi yang memuat antecedent dan consequent

dengan jumlah transaksi. Confidence adalah rasio antara jumlah transaksi yang

meliputi semua item dalam antecedent dan consequent dengan jumlah transaksi

yang meliputi semua item dalam antecedent.

Dimana :

S = Support

Σ(Ta+Tc) =Jumlah transaksi yang mengandung antencendent dan

consequencent

Σ(T) = Jumlah transaksi

Dimana :

C = Confidence

Σ(Ta+Tc) =Jumlah transaksi yang mengandung antencendent dan

consequencent

Σ(Ta) = Jumlah transaksi yang mengandung antencendent

Fungsi ini paling banyak digunakan untuk menganalisa data dalam rangka.

keperluan strategi pemasaran, desain katalog, dan proses pembuatan keputusan

bisnis. Contoh dari aturan asosiatif dari analisa pembelian di suatu pasar

(23)

membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan pengetahuan tersebut, pemilik

pasar swalayan dapat mengatur penempatan barangnya. Penting tidaknya suatu

aturan asosiatif dapat diketahui dengan dua parameter support yaitu persentase

kombinasi item tersebut dalam database dan Confidence yaitu kuatnya

hubungan antar item dalam aturan asosiatif.

2. Decision tree

Decision tree adalah salah satu metode classification yang paling populer

karena mudah untuk diinterpretasi oleh manusia. pada dasarnya konsep

decision tree yaitu mengubah data menjadi pohon keputusan dan aturan-aturan

keputusan. Dalam decision tree kita tidak menggunakan vektor jarak untuk

mengklasifikasikan obyek. Seringkali kita mempunyai data observasi dengan

atribut-atribut yang bernilai nominal. Misalkan obyek kita adalah sekumpulan

buah-buahan yang bisa dibedakan berdasarkan atribut bentuk, warna, ukuran

dan rasa. Dalam kumpulan buah itu mungkin ada semangka dan pisang yang

bisa dibedakan berdasarkan bentuk, warna, ukuran dan rasa. Bentuk, warna,

ukuran dan rasa adalah besaran nominal, yaitu bersifat kategoris dan tiap nilai

tidak bisa dijumlahkan atau dikurangkan. Disini didasarkan pada

pengelompokan objek berdasarkan atribut dan nilainya.

(24)

Dalam gambar diatas akan nampak di situ ada 4 level pertanyaan. Dalam setiap

level ditanyakan nilai atribut melalui sebuah simpul. Jawaban dari pertanyaan

itu dikemukakan lewat cabang-cabang. Langkah ini akan berakhir di suatu

simpul jika di situ sudah jelas kelas atau jenis obyek yang kita cari. Kalau

dalam satu tingkat suatu obyek sudah diketahui termasuk dalam jenis buah apa,

maka kita berhenti di level tersebut. Jika tidak, kita susul dengan pertanyaan di

level berikutnya hingga jelas ciri-cirinya dan kita bisa menentukan jenis

buahnya. Dengan cara ini akan mudah mengelompokkan obyek ke dalam

beberapa kelompok. Dalam decision tree setiap atribut ditanyakan di simpul.

Jawaban dari atribut ini dinyatakan dalam cabang sampai akhirnya ditemukan

kategori/ jenis dari suatu obyek di simpul terakhir.

Konsep entropy digunakan untuk penentuan pada atribut mana sebuah pohon

akan terbagi. Semakin tinggi entropy sebuah sampel, semakin tidak murni

sampel tersebut. Rumus yang digunakan untuk menghitung entropy sampel S

adalah sebagai berikut :

Entropy (S) = -p1 log2 p1 – p2 log2 p2

Dimana p1, p2, ....,pn masing-masing menyatakan proposi kelas 1, kelas 2, ...,

kelas n dalam output.

Aplikasi klasifikasi decision tree telah digunakan dalam banyak area seperti

(25)

3. Clustering

Clustering adalah proses pengelompokan kumpulan data menjadi beberapa

kelompok sehingga objek di dalam satu kelompok memiliki banyak kesamaan

dan memiliki banyak perbedaan dengan objek di kelompok lain. Clustering

sendiri juga disebut unsupervised learning, karena clustering lebih bersifat

untuk dipelajari dengan diperhatikan. Cluster analysis merupakan proses

partisi satu set objek data ke dalam himpunan bagian. Setiap himpunan bagian

adalah cluster, sehingga objek yang di dalam cluster mirip satu sama dengan

lainnya, dan mempunyai perbedaan dengan objek dari cluster yang lain.

Gambar 2.2 Contoh Clustering (Baskoro dalam Novianti, 2012)

Cluster analysis banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti business

inteligence, image pattern recognition, web search, biology, dan security. Di

dalam business inteligence, clustering bisa mengatur banyak customer ke

dalam banyak group. Clustering juga dapat digunakan sebagai outlier

detection, di mana outliers bisa menjadi menarik daripada kasus yang biasa.

Contoh aplikasi yang digunakan adalah outlier detection berfungsi untuk

(26)

2.2 Teknik Klastering

Menurut Santosa (2007), Teknik klaster termasuk teknik yang sudah cukup

dikenal dan banyak dipakai dalam data mining. Sampai sekarang para ilmuwan

dalam bidang data mining masih melakukan berbagai usaha untuk melakukan

perbaikan model klaster karena metoda yang dikembangkan sekarang masih

bersifat heuristik. Usaha-usaha untuk menghitung jumlah klaster yang optimal dan

pengklasteran yang paling baik masih terus dilakukan. Dengan demikian

menggunakan metoda yang sekarang, kita tidak bisa menjamin hasil

pengklasteran kita sudah merupakan hasil yang optimal. Namun, hasil yang

dicapai biasanya sudah cukup bagus dari segi praktis.

Tujuan utama dari metoda klaster adalah pengelompokan sejumlah data/

obyek kedalam klaster (group) sehingga dalam setiap klaster akan berisi data yang

semirip mungkin. Dalam klastering kita berusaha untuk menempatkan obyek yang

mirip (jaraknya dekat) dalam satu klaster dan membuat jarak antar klaster sejauh

mungkin. Ini berarti obyek dalam satu klaster sangat mirip satu sama lain dan

berbeda dengan obyek dalam klaster-klaster yang lain. Dalam teknik ini kita tidak

tahu sebelumnya berapa jumlah klaster dan bagaimana pengelompokanya.

Ada dua pendekatan dalam klastering: partisioning dan hirarki. Dalam

partisioning kita mengelompokkan obyek xi, x2, ..., xm ke dalam k klaster. Ini

bisa dilakukan dengan menentukan pusat klaster awal, lalu dilakukan realokasi

obyek berdasarkan kriteria tertentu sampai dicapai pengelompokkan yang

optimum. Dalam klaster hirarki, kita mulai dengan membuat m klaster dimana

(27)

anggotanya adalah m obyek. Pada setiap tahap dalam prosedurnya, satu klaster

digabung dengan satu klaster yang lain. Kita bisa memilih berapa jumlah klaster

yang diinginkan dengan menentukan cut-off pada tingkat tertentu.

Sedangkan menurut Hill (2007) dalam Saepulloh (2012) menyatakan

cluster analysis is usually used as an initial analytic tool, giving data mining

analysts the ability to identify general groupings in the data. Cluster analysis

merupakan salah satu metode data mining yang bersifat tanpa latihan

(unsupervised analisys) yang mempunyai tujuan untuk mengelompokan data

kedalam kelompok-kelompok dimana data-data yang berada dalam kelompok

yang sama akan mempunyai sifat yang relatif homogen.

Jika ada n objek pengamatan dengan p variable maka terlebih dulu

ditentukan ukuran kedekatan sifat antar data, ukuran kedekatan sifat data yang

bisa digunakan adalah jarak euclidius (Euclidean distance) antara dua objek dari

p dimensi pengamatan, jika objek pertama yang akan diamati adalah X =

[x1,x2,x3,….xp] dan Y=[y1,y2,y3,….yp] maka euclidean distance dirumuskan

sebagai berikut :

Secara formal definisi dari cluster analysis adalah sebagai berikut:

Misalkan S adalah himpunan objek yang mempunyai n buah elemen,

S = {o1,o2,o3…on}

Cluster analysis membagi S menjadi k himpunan C1,C2,C3…Ck,

(28)

himpunan bagian dari S, CiS . Solusi atau keluaran dari sebuah cluster

Analysis dinyatakan sebagai himpunan dari semua cluster,

1 2 3

{ , , .... k | i , i 1, 2.. } C= C C C C C ⊆ ∀ ∈S k

Jika S adalah himpunan objek yang mempunyai n buah elemen dan terdiri dari r

variable maka ketika S dibagi menjadi k cluster, maka model dari cluster dapat

didefinisikan dengan dua buah matrik yaitu matrik data Dnxk = (dik) dan matrik

variable Frxk = (fjk),

1, data ke i anggota kluster ke k

0,data ke i bukan anggota kluster ke k

ik d = 

1, Variable ke j anggota kluster ke k

0, Variable ke j bukan anggota kluster ke k

jk f = 

Proses clustering mengasumsikan bahwa data akan menjadi anggota dari satu dan

hanya satu cluster. (Hill, 2007 dalam Saepulloh, 2012)

2.2.1 Klasifikasi Metode Klastering

Metode klastering pada dasarnya ada dua jenis, yaitu metode cluster

analysis hirarki (hierarchical clustering method) dan Metode cluster analysis non

hirarki (non hierarchical clustering method). Metode clustering hirarki digunakan

apabila belum ada informasi jumlah cluster yang akan dipilih, metode hirarki akan

menghasilkan cluster-cluster yang bersarang (nested) sehingga masing-masing

cluster dapat memiliki sub-cluster. Prinsip utama metode cluster analysis hirarki

(29)

pohon biner) berdasarkan suatu fungsi kriteria tertentu. Pohon tersebut disebut

dendogram.

Gambar 2.3 Contoh Dendogram (Saepulloh,2010)

Semakin tinggi level simpul pohon maka semakin rendah tingkat

similaritas antar objeknya, metode cluster analysis hirarki dapat dilakukan dengan

dua pendekatan yaitu bottom-up (agglomerative) dan top-down (divisive). Pada

pendekatan aggromerative setiap objek pada awalnya berada pada cluster

masing-masing, kemudian setiap cluster yang paling mirip akan dikelompokan

dalam satu cluster, hingga membentuk suatu hirarki cluster. Sedangkan pada

pendekatan divisive, pada awalnya hanya terdapat satu buah cluster tunggal yang

beranggotakan seluruh objek, kemudian dilakukan pemecahan atas cluster

tersebut menjadi beberapa sub-cluster, contoh algoritma metode cluster hirarki

adalah HAC (Hieararchical Aggromerative Clustering) dengan beberapa variasi

perhitungan similaritas antar cluster seperti single-link, complete-link dan group

average.

Sedangkan metode cluster analysis non hirarki biasa juga disebut dengan

partitional clustering bertujuan mengelompokan n objek kedalam k cluster (k < n)

dimana nilai k sudah ditentukan sebelumnya. Salah satu prosedur clustering non

hirarki adalah menggunakan metode K-Means clustering analisis, yaitu metode

(30)

jarak tiap objek ke pusat cluster (centroid) adalah minimum, titik pusat cluster

terbentuk dari rata-rata nilai dari setiap variable.

Secara umum proses cluster analysis dimulai dengan perumusan masalah

clustering dengan mendefinisikan variable-variable yang akan digunakan sebagai

dasar proses cluster. Konsep dasar dari cluster analysis adalah konsep pengukuran

jarak (distance) atau kesamaaan (similarity), distance adalah ukuran tentang

jarak pisah antar objek sedangkan similaritas adalah ukuran kedekatan.

Pengukuran jarak (distance type measure) digunakan untuk data-data yang

bersifat metrik, sedangkan pengukuran kesesuaian (matching type measure)

digunakan untuk data-data yang bersifat kualitatif atau non metrik. Proses

clustering yang baik seharusnya menghasilkan cluster-cluster yang berkualitas

tinggi dengan sifat-sifat sebagai berikut:

a. Setiap objek pada cluster memiliki kemiripan (intra cluster similarity) yang

tinggi satu sama lainnya.

b. Kemiripan objek pada cluster yang berbeda (inter cluster similarity) rendah.

( Saepulloh, 2010)

2.2.2 K-Means

Cluster analysis merupakan salah satu metode data mining yang bersifat

tanpa latihan (unsupervised analisys), K-means cluster analysis merupakan salah

satu metode cluster analysis non hirarki yang berusaha untuk mempartisi data

(31)

karakteristiknya, sehingga data yang mempunyai karakteristik yang sama

dikelompokan dalam satu cluster yang sama dan data yang mempunyai

karakteristik yang berbeda dikelompokan ke dalam cluster yang lain. Tujuannya

adalah untuk meminimalkan objective function yang di set dalam proses

clustering, yang pada dasarnya berusaha untuk meminimalkan variasi dalam satu

cluster dan memaksimalkan variasi antar cluster.

Metode ini meliputi sequential threshold, pararel threshold dan optimizing

threshold, Sequential threshold melakukan pengelompokan dengan terlebih

dahulu memilih satu objek dasar yang akan dijadikan nilai awal cluster, kemudian

semua cluster yang ada dalam jarak terdekat dengan cluster ini akan bergabung,

lalu dipilih cluster kedua dan semua objek yang mempunyai kemiripan dengan

cluster ini akan digabungkan, demikian seterusnya sehingga terbentuk beberapa

cluster dengan keseluruhan objek terdapat didalamnya. (Saepulloh, 2010)

Santosa (2007) menyatakan bahwa, dari beberapa teknik klastering yang

paling sederhana dan umum dikenal adalah klastering k-means. Dalam teknik ini

kita ingin mengelompokkan obyek ke dalam k kelompok atau klaster. Untuk

melakukan klastering ini, nilai k harus ditentukan terlebih dahulu. Biasanya user

atau pemakai sudah mempunyai informasi awal tentang obyek yang sedang

dipelajari, termasuk berapa jumlah klaster yang paling tepat. Secara detail kita

bisa menggunakan ukuran ketidakmiripan untuk mengelompokkan obyek kita.

(32)

data titik cukup dekat, maka dua obyek itu mirip. Semakin dekat berarti semakin

tinggi kemiripannya. Semakin tinggi nilai jarak, semakin tinggi

ketidakmiripannya. Algoritma k-means klastering dapat diringkas sebagai berikut:

a. Pilih jumlah klaster k

b. Inisialisasi k pusat klaster Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Yang paling

sering dilakukan adalah dengan cara random. Pusat-pusat klaster diberi nilai

awal dengan angka-angka random.

c. Tempatkan setiap data/ obyek ke klaster terdekat. Kedekatan dua obyek

ditentukan berdasar jarak kedua obyek tersebut. Demikian juga kedekatan

suatu data ke klaster tertentu ditentukan jarak antara data dengan pusat klaster.

Dalam tahap ini perlu dihitung jarak tiap data ke tiap pusat klaster. Jarak paling

dekat antara satu data dengan satu klaster tertentu akan menentukan suatu data

masuk dalam klaster mana.

d. Hitung kembali pusat klaster dengan keanggotaan klaster yang sekarang Pusat

klaster adalah rata-rata dari semua data/ obyek dalam klaster tertentu. Jika

dikehendaki bisa juga memakai median dari klaster tersebut. Jadi rata-rata

(mean) bukan satu-satunya ukuran yang bisa dipakai.

e. Tugaskan lagi setiap obyek dengan memakai pusat klaster yang baru. Jika

pusat klaster sudah tidak berubah lagi, maka proses pengklasteran selesai.

(33)
(34)

Adapun rumus untuk pengerjaan Algoritma K-Means adalah sebagai berikut:

A. Me ne nt uka n Ba nya k nya Clu ste r k

Untuk menentukan nilai banyaknya cluster k dilakukan dengan

beberapa pertimbangan sebagai berikut: (Saepulloh, 2010)

1. Pertimbangan teoritis, konseptual, praktis yang mungkin diusulkan untuk

menentukan berapa banyak jumlah cluster.

2. Besarnya relative cluster seharusnya bermanfaat, pemecahan cluster

yang menghasilkan 1 objek anggota cluster dikatakan tidak bermanfaat

sehingga hal ini perlu untuk dihindari.

B. Me ne nt uka n Cent roid

Penentuan centroid awal dilakukan secara random/ acak dari data/

objek yang tersedia sebanyak jumlah kluster k, kemudian untuk menghitung

centroid cluster berikutnya ke i, vi digunakan rumus sebagai berikut:

(35)

C. Me ng h it u ng J arak Ant ara Dat a De nga n Ce ntroid

Menurut Santosa (2007), untuk menghitung jarak antara data dengan

centroid dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Dimana P : Dimensi data

| . | : Nilai Absolut

Sedangkan untuk euclidean distance jarak antara data dengan centroid

dihitung dengan menggunakan rumus:

Dimana P : Dimensi data

| . | : Nilai Absolut

D. Penga lo k as ia n U la ng Dat a Keda la m Ma s in g- ma s ing Clust er

Untuk melakukan pengalokasian data kedalam masing-masing cluster

pada saat iterasi dilakukan secara umum dengan dua cara yaitu dengan cara

pengalokasian dengan cara hard k-means, dimana secara tegas setiap objek

dinyatakan sebagai anggota cluster satu dan tidak menjadi anggota cluster

lainnya. Cara lain adalah dengan cara fuzzy k-means dimana masing-masing

objek diberikan nilai kemungkinan untuk bisa bergabung dengan setiap

(36)

E. Konv erg ens i

Pengecekan konvergensi dilakukan dengan membandingkan matrik

group assignment pada iterasi sebelumnya dengan matrik group assignment

pada iterasi yang sedang berjalan. Jika hasilnya sama maka algoritma

k-means cluster analysis sudah konvergen, tetapi jika berbeda maka belum

konvergen sehingga perlu dilakukan iterasi berikutnya. (Saepulloh, 2010)

2.2.3 C on t oh P en e r a p a n A lgo r it m a K-M e an s Clu st er A n a ly sis

Untuk mempermudah memahami algoritma k-means cluster analysis maka

berikut ini adalah contoh sederhana pemakaian algoritma k-means cluster,

Misalkan kita mempunyai dua variable X1 dan X2 dengan masing-masing

mempunyai item-item A, B, C dan D sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tabel Observasi

Item Observasi

X1 X2

A 1 1

B 2 1

C 4 3

D 5 4

Tujuannya adalah membagi semua item menjadi 2 cluster ( k = 2) , dengan

menggunakan algoritma yang disebutkan diatas maka langkah-langkah yang

(37)

a. Tentukan k sebagai jumlah cluster yang akan di bentuk

k = 2

b. Bangkitkan k Centroid (titik pusat cluster) awal secara random

Secara random kita tentukan A dan B sebagai centroid yang pertama, sehingga

diperoleh c1= (1,1) dan c2= (2,1)

c. Hitung jarak setiap data ke masing-masing centroid dari masing-masing cluster

dengan Euclidian distance sebagai berikut :

(38)

Sehingga distance yang diperoleh adalah sebagai berikut:

d. Alokasikan masing-masing data ke dalam centroid yang paling terdekat

Proses alokasi dilakukan dengan melihat minimum distance. Dari table

distance diatas maka terlihat bahwa jarak item A terdekat pada cluster C1

sehingga item A dialokasikan kepada cluster C1, sementara item B, Item C,

Item D jarak terdekatnya pada cluster C2, sehingga item B, C, D dialokasikan

pada cluster C2. Dengan menggunakan rumus alokasi dibawah ini,

Maka diperoleh table group assigmentnya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3 Group Assigment

A B C D

1 0 0 0

0 1 1 1

e. Lakukan iterasi-1, kemudian tentukan posisi centroid baru dengan cara

menghitung rata-rata dari data-data yang berada pada centroid yang sama.

(39)

Maka diperoleh centroid baru untuk kedua cluster tersebut adalah

C1 = (1,1), karena beranggotakan 1 anggota

1

karena nilai centroidnya berbeda maka langkah no 3 diulangi kembali sebagai

(40)

Sehingga distance yang diperoleh pada iterasi 1 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4 Distance Pada Iterasi 1

Cluster

Distance

A B C D

C1 0 1 3,61 5

C2 3,14 2,36 0,47 1,89

g. Alokasikan masing-masing data ke dalam centroid yang paling terdekat

Maka diperoleh table group assigmentnya pada iterasi 1 adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.5 Table Group Assigmentnya

A B C D

1 1 0 0

0 0 1 1

Karena hasil table group assignment pada iterasi 1 berbeda dengan table

group assignment sebelumya maka hasilnya belum konvergen sehingga perlu

dilakukan iterasi berikutnya, sebagai berikut:

h. Lakukan iterasi-2, tentukan posisi centroid baru dengan cara menghitung

rata-rata dari data-data yang berada pada centroid yang sama.

Maka diperoleh centroid baru untuk kedua cluster tersebut adalah

(41)

1

i. karena nilai centroid-nya berbeda dengan iterasi 1 maka langkah berikutnya

menghitung kembali distance-nya sebagai berikut:

(42)

Sehingga distance yang diperoleh pada iterasi 1 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.6 Distance Iterasi 2

Cluster

Distance

A B C D

C1 0,5 0,5 3,2 4,61

C2 4,3 3,54 0,71 0,71

j. Alokasikan masing-masing data ke dalam centroid yang paling terdekat

Maka diperoleh table group assigmentnya pada iterasi 2 adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.7 Table Group Assigment Iterasi 2

A B C D

1 1 0 0

0 0 1 1

Dari hasil table assignment pada iterasi 2 ternyata hasilnya sama dengan

table group assignment pada iterasi 1 sehingga pada iterasi 2 ini sudah konvergen

sehingga tidak perlu dilakukan iterasi kembali, dan hasil akhir cluster yang

diperoleh adalah pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.8 Hasil Akhir Cluster

Item Observasi Cluster

X1 X2

A 1 1 1

B 2 1 1

C 4 3 2

(43)

2.3 Penentuan Sampel

Menurut Sugiono (2007), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek/ subjek yang mempunyai kualiatas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel

adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Penentuan besarnya

sampel dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting. Fokus utama

dalam menentukan besarnya sampel yaitu bagaimana agar besarnya sampel yang

ditetapkan oleh peneliti dapat mewakili populasi darimana sampel tersebut

diambil. Berdasarkan pada pengkajian yang dilakukan terhadap beberapa metode

penentuan besarnya sampel digunakan tabel Krejcie dan Morgan untuk

memperhatikan dan memperhitungkan karakteristik populasi ke dalam penentuan

besarnya sampel.

Tabel 2.9 Krejcie dan Morgan

(44)

Populasi

Adapun rumus yang digunakan oleh Krejcie dan Morgan adalah:

Dimana:

Berdasarkan pada perhitungan diatas, dapat diketahui beberapa keterangan

mengenai Tabel Krejcie-Morgan sebagai berikut:

1. Tabel Krejcie-Morgan dapat dipakai untuk menentukan ukuran sampel, hanya

jika penelitian bertujuan untuk yang menduga proporsi populasi.

2. Asumsi tingkat keandalan 95%, karena menggunakan nilai = 3,841 yang

artinya memakai a=0,05 pada derajat bebas 1.

3. Asumsi keragaman populasi yang dimasukkan dalam perhitungan adalah

P(1-P), dimana P=0,5.

(45)

2.4 Peneliti Terdahulu

Adapun peneliti terdahulu yang dapat digunakan sebagai acuan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Prabowo hadi (2011) dengan judul “penggolongan suara berdasarkan usia

dengan menggunakan metode k-means”. Tujuan penelitian ini adalah agar

system dapat mengelompokkan suara dewasa dan anak-anak. Teknologi wicara

adalah salah satu teknologi aplikasi yang telah ditemukan beberapa tahun lalu.

Salah satunya adalah speaker recognition yang merupakan suatu proses yang

sering disebut dengan verifikasi pengucap. Pada saat ada sinyal wicara masuk,

sistem akan melakukan proses pengolahan wicara. Kemudian hasil ekstraksi

sinyal baru tersebut akan dibandingkan dengan hasil ekstraksi sinyal standar

yang terdapat di database menggunakan metode DFT dan K-means sehingga

akan dibandingkan dengan hasil pengklusteran, apakah suara tersebut masuk

dalam range centroid 1 (dewasa) atau centroid 2 (anak anak). Hasil dari

Software ini adalah berupa clustering suara dewasa dan anak anak, yang mana

nantinya system akan membedakan suara dewasa dan anak anak dengan

melihat nilai formant 2 nya.

2. Dwi Novianti Nango (2012) dengan judul “penerapan algoritma k-means untuk

clustering data anggaran pendapatan belanja daerah di kabupaten XYZ”.

Tujuan penelitian ini adalah mengelompokkan data APBD tahun 2006-2011

yang memiliki kemiripan karakteristik berdasarkan kedekatan jarak,

menggunakan teknik clustering dengan algoritma K-Means. Dengan

(46)

diharapkan dapat mengelompokkan dan menentukan jumlah cluster yang

paling tepat/ akurat juga memprediksi nilai belanja tidak langsung serta nilai

belanja langsung yang akan datang terhadap data APBD Kabupaten XYZ.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa pembentukan

cluster dengan 3 nilai centroid adalah cluster yang terbaik, Untuk nilai

pendapatan tahun 2012 sebesar Rp 394.083.451.404,-,diperoleh hasil estimasi

nilai belanja tidak langsung sebesar Rp 199.533.334.595,76,- sampai Rp

203.564.311.052,24. Serta estimasi nilai belanja langsung sebesar Rp

176.135.846.021,76,- sampai Rp 180.166.822.478,24,-.

3. Eliyani, Tulus, Fahmi (2013) dengan judul “pengenalan tingkat kematangan

buah pepaya paya rabo menggunakan pengolahan citra berdasarkan warna

RGB dengan k-means clustering”. Tujuan penelitian ini adalah menemukan

metode yang tepat yang bisa diterapkan pada peralatan yang mampu dan

mempunyai keahlian memilih dan memilah kondisi buah yang akan dijual

berdasarkan jarak kirim untuk lokal, provinsi atau antar negara. Disini timbul

permasalahan bagaimana mengenali buah sehingga sesuai dengan kondisi

nyata. Metode pengolahan citra mempunyai kemampuan untuk menganalisa

kondisi kematangan pepaya dengan menggunakan nilai Red, Green, Blue

(RGB) sebagai acuan. Penentuan klasifikasi dengan metode K-means

clustering yang menggunakan selisih jarak eucludian sebagai acuannya. Untuk

hasil pada kelompok pepaya muda 60% berhasil dikenali sebagai pepaya muda,

kelompok pepaya mengkal 90% berhasil dikenali sebagai masak mengkal

(47)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan

metode penelitian yang sistematis dan terarah untuk mencapai tujuan penelitian.

Dalam rangkaian penelitian ini terdapat beberapa langkah-langkah penelitian

yaitu:

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan di Perpustakaan Pusat

UPN “Veteran” Jawa Timur Surabaya. Sedangkan waktu yang digunakan untuk

melakukan pengambilan data pada bulan Juni, Juli dan September 2013.

3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Var iabel

Pada suatu penelitian, variabel dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang

berpengaruh pada peristiwa yang diamati dan mempunyai variasi nilai. Jadi

identifikasi variabel adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang terlibat dalam

penelitian yang mempunyai variasi nilai dan besaran. Variabel penelitian ini

tergantung dari objek yang diteliti, landasan teori dan metode yang dipakai dalam

permasalahan yang akan diteliti ini. Variabel yang akan digunakan adalah sebagai

(48)

a. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung dari variasi

perubahan variabel bebas. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel terikat

yaitu prioritas buku yang direkomendasikan untuk ditambah.

b. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variasi perubahan nilai

variable terikat. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel bebas antara lain

meliputi:

1. Jurusan

2. Jumlah peminjam kelompok buku karya umum

3. Jumlah peminjam kelompok buku filsafat

4. Jumlah peminjam kelompok buku agama

5. Jumlah peminjam kelompok buku ilmu-ilmu sosial

6. Jumlah peminjam kelompok buku bahasa

7. Jumlah peminjam kelompok buku ilmu-ilmu murni

8. Jumlah peminjam kelompok buku teknologi terapan

9. Jumlah peminjam kelompok buku kesenian

10. Jumlah peminjam kelompok buku kesusasteraan

11. Jumlah peminjam kelompok buku sejarah

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, data merupakan kedudukan yang paling tinggi,

(49)

sebagai alat pembuktian hipotesis. Data yang akurat syarat utama bagi terciptanya

tujuan penelitian agar dapat memberikan suatu keputusan yang tepat. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data

sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dengan melakukan

pengumpulan data yang ada di perpustakaan (dokumen perpustakaan). Serta study

kepustakaan yang tujuannya untuk memperoleh wawasan serta landasan teori

yang akan digunakan untuk pemecahan masalah mengenai klaster. Adapun data

yang diperoleh dari perpustakaan adalah berupa data sirkulasi peminjaman buku.

Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dengan melakukan

wawancara dengan pihak perpustakaan dan mahasiswa sebagai acuan pembuatan

tolok ukur penelitian.

3.4 Metode Pengolahan Data

Setelah pengumpulan data diperoleh, maka selanjutnya adalah melakukan

pengolahan data dengan menggunakan metode K-Means. Adapun

langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Pilih jumlah klaster k.

2. Inisialisasi k pusat klaster dilakukan adalah dengan cara random. Pusat-pusat

klaster diberi nilai awal dengan angka-angka random.

3. Tempatkan setiap data/ obyek ke klaster terdekat. Kedekatan dua obyek

ditentukan berdasar jarak kedua obyek tersebut. Jarak paling dekat antara satu

data dengan satu klaster tertentu akan menentukan suatu data masuk dalam

(50)

4. Hitung kembali pusat klaster dengan keanggotaan klaster yang sekarang. Jika

dikehendaki bisa juga memakai median dari klaster tersebut. Jadi rata-rata

(mean) bukan satu-satunya ukuran yang dapat digunakan.

5. Tugaskan lagi setiap obyek dengan memakai pusat klaster yang baru. Jika

pusat klaster sudah tidak berubah lagi, maka proses pengklasteran selesai.

3.5 Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Pada gambar 3.1 akan diuraikan secara singkat mengenai langkah yang akan

(51)

Gambar 3.1 Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Keterangan Langkah-langkah pemecahan masalah:

1. Mulai

Merupakan langkah awal dari suatu penelitian yang akan dilakukan.

2. Study lapangan

Untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan, dilakukan pengumpulan data

dari lapangan (Perpustakaan UPN “Veteran” Jatim).

3. Study literatur

Study literatur diperoleh dari buku, skripsi maupun jurnal yang berkaitan

(52)

4. Perumusan masalah

Melakukan perumusan masalah yang akan diteliti kemudian melakukan suatu

pendekatan untuk memecahkan masalah.

5. Tujuan Penelitian

Menetapkan tujuan yang ingin dicapai, sehingga dapat menentukan arah

sasarannya.

6. Identifikasi variabel

Setelah menentukan tujuan penelitian, kemudian ditentukan variabel-variabel

yang akan diidentifikasi menjadi obyek penelitian.

7. Pengumpulan data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Jurusan, Jumlah peminjam

kelompok buku karya umum, Jumlah peminjam kelompok buku filsafat,

Jumlah peminjam kelompok buku agama, Jumlah peminjam kelompok buku

ilmu-ilmu sosial, Jumlah peminjam kelompok buku bahasa, Jumlah peminjam

kelompok buku ilmu-ilmu murni, Jumlah peminjam kelompok buku

teknologi terapan, Jumlah peminjam kelompok buku kesenian, Jumlah

peminjam kelompok buku kesusasteraan dan Jumlah peminjam kelompok

buku sejarah.

8. Penentuan jumlah sampel

Setelah data terkumpul dilakukan penentuan jumlah sampel yang dibutuhkan.

9. Uji kecukupan data

Dari penentuan jumlah sampel, dilakukan uji kecukupan data berdasarkan

(53)

10. Data cukup

Jika jumlah sampel mencukupi maka dilanjutkan menentukan jumlah klaster.

Jika sampel belum tercukupi maka perlu dilakukan pengambilan data

kembali.

11. Tentukan jumlah klaster

Pilih jumlah klaster k

12. Tentukan pusat klaster (centroid)

Pusat-pusat klaster diberi nilai awal dengan angka-angka random.

13. Hitung jarak objek dengan centroid

Tempatkan setiap data/ obyek ke klaster terdekat. Kedekatan dua obyek

ditentukan berdasar jarak kedua obyek tersebut. Jarak paling dekat antara satu

data dengan satu klaster tertentu akan menentukan suatu data masuk dalam

klaster mana.

14. Alokasikan objek berdasarkan jarak minimum

Hitung kembali pusat klaster dengan keanggotaan klaster yang akan dihitung.

15. Hitung pusat klaster (centroid) ke 2

Hitung kembali pusat klaster dengan keanggotaan klaster yang sekarang

dengan menggunakan rata-rata atau jika dikehendaki bisa juga memakai

median dari klaster tersebut.

16. Alokasikan objek dengan centroid ke 2

(54)

17. Data berubah

Setelah dilakukan pengalokasian objek, jika pusat klaster masih berubah

maka kembali menghitung jarak objek dengan centroid. Tapi jika data

dinyatakan tidak berubah maka dilanjutkan dengan klasterisasi. Data

dikatakan tidak berubah jika dari hasil iterasi pertama hingga iterasi kedua

tidak ada lagi perubahan pada jarak minimum objek dengan centroid.

18. Hasil dan pembahasan

Untuk mengetahui keterangan dari hasil klaster yang didapat, maka dilakukan

pembahasan atau analisa hasil.

19. Kesimpulan dan saran

Dari hasil pengklasteran data, maka dapat diberi kesimpulan dari

permasalahan yang ada dan saran atas kesimpulan yang didapat.

(55)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan dilakukan pengumpulan data sekaligus dilakukan

pengolahan data yang sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sirkulasi peminjaman buku di

perpustakaan pusat UPN “Veteran” Jawa Timur bulan Juni, Juli dan September

2013.

4.1 Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jurusan dan jumlah

peminjam setiap kelompok buku. Data tersebut didapatkan dari sirkulasi

peminjaman buku di perpustakaan pusat UPN “Veteran” Jawa Timur selama 3

bulan yaitu Juni, Juli dan September 2013. Jumlah peminjam dari jurusan ilmu

ekonomi dan pembangunan adalah 51 mahasiswa, jurusan manajemen 235

mahasiswa, jurusan akuntansi 642 mahasiswa, jurusan agribisnis 94 mahasiswa,

jurusan agroteknologi 40 mahasiswa, jurusan teknik kimia 82 mahasiswa, jurusan

teknik industri 76 mahasiswa, jurusan teknik pangan 51 mahasiswa, jurusan

teknik informatika 58 mahasiswa, jurusan sistem informasi 32 mahasiswa, jurusan

administrasi negara 87 mahasiswa, jurusan administrasi bisnis 51 mahasiswa,

jurusan ilmu komunikasi 186 mahasiswa, jurusan hubungan internasional 27

mahasiswa, jurusan teknik arsitektur 33 mahasiswa, jurusan teknik lingkungan 58

mahasiswa, jurusan teknik sipil 51 mahasiswa, jurusan desain komunikasi visual 9

(56)

Adapun kode data yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Kode Buku Berdasarkan DDC

(Dewey Decimal Clasification)

Tabel 4.2 Kode Mahasiswa Berdasarkan Jurusan

No Kode Jurusan

11 K Administrasi negara

12 L Administrasi bisnis

13 M Ilmu komunikasi

14 N Hubungan internasional

15 O Teknik arsitektur

16 P Teknik lingkungan

17 Q Teknik sipil

18 R Desain komunikasi visual

(57)

4.2 Penentuan Sampel

Dari hasil pengumpulan data sirkulasi peminjaman buku di perpustakaan

pusat diketahui populasi anggota perpustakaan selama 1 tahun (Januari-November

2013) sebanyak 1.760 mahasiswa sedangkan sirkulasi selama 3 bulan yaitu Juni,

Juli dan September sebanyak 1.922, maka perlu ditentukan sampel untuk

dilakukan pengolahan data. Penentuan besarnya sampel digunakan tabel Krejcie

dan Morgan untuk memperhatikan dan memperhitungkan karakteristik populasi

ke dalam penentuan besarnya sampel.

Tabel 4.3 Krejcie dan Morgan

(58)

Populasi

Berdasarkan pada tabel 4.3 dapat diketahui jumlah populasi adalah 1.760 ≈

1.800. artinya disini harus ada jumlah sampel minimal 317 sedangakan jumlah

sirkulasi peminjam sebagai sampling dalam 3 bulan yaitu Juni, Juli dan September

sebanyak 1922. Jadi 1922 > 317, sehingga sampling data yang diolah sudah

(59)

4.3 Pengolahan Data

Adapun pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut:

Tabel 4.4 Jumlah Peminjam Tanggal 3-14 Juni 2013

No Kode

(Sumber: Perpustakaan UPN “Veteran” Jatim)

Dari hasi tabel diatas diketahui pada tanggal 3-14 Juni 2013 jurusan yang

melakukan peminjaman paling banyak adalah kode jurusan C yaitu akuntansi

dengan jumlah variasi peminjaman kelompok buku sebanyak 4 yaitu karya umum,

ilmu-ilmu sosial, bahasa, ilmu-ilmu murni dan teknologi terapan sedangkan

jurusan yang melakukan peminjaman paling sedikit adalah kode jurusan O dan P

yaitu teknik arsitektur dan teknik lingkungan dengan jumlah variasi peminjaman

(60)

Tabel 4.5 Jumlah Peminjam Tanggal 17-28 Juni 2013

(Sumber: Perpustakaan UPN “Veteran” Jatim)

Dari hasi tabel diatas dapat diketahui pada tanggal 17-28 Juni 2013 jurusan

yang melakukan peminjaman paling banyak adalah kode jurusan C yaitu

akuntansi dengan jumlah variasi peminjaman kelompok buku sebanyak 4 yaitu

karya umum, ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu murni dan teknologi terapan sedangkan

jurusan yang tidak melakukan peminjaman adalah kode jurusan G yaitu teknik

(61)

Tabel 4.6 Jumlah Peminjam Tanggal 1-12 Juli 2013

(Sumber: Perpustakaan UPN “Veteran” Jatim)

Dari hasi tabel diatas dapat diketahui pada tanggal 1-12 Juli 2013 jurusan

yang melakukan peminjaman paling banyak adalah kode jurusan C yaitu

akuntansi dengan jumlah variasi peminjaman kelompok buku sebanyak 4 yaitu

karya umum, ilmu-ilmu sosial, bahasa, ilmu-ilmu murni dan teknologi terapan

sedangkan jurusan yang tidak melakukan peminjaman adalah kode jurusan N

(62)

Tabel 4.7 Jumlah Peminjam Tanggal 15-26 Juli 2013

(Sumber: Perpustakaan UPN “Veteran” Jatim)

Dari hasi tabel diatas dapat diketahui pada tanggal 15-26 Juli 2013 jurusan

yang melakukan peminjaman paling banyak adalah kode jurusan M yaitu ilmu

komunikasi dengan jumlah variasi peminjaman kelompok buku sebanyak 4 yaitu

karya umum, filsafat, ilmu-ilmu sosial dan teknologi terapan sedangkan jurusan

yang tidak melakukan peminjaman ada 6 kode jurusan yaitu A, D, E, K, L dan N.

Jurusan yang terdapat dalam kode tersebut adalah Ilmu ekonomi dan

pembangunan, agribisnis, agroteknologi, administrasi negara, administrasi bisnis

(63)

Tabel 4.8 Jumlah Peminjam Tanggal 29-31 Juli dan 2-6 September 2013

(Sumber: Perpustakaan UPN “Veteran” Jatim)

Dari hasi tabel diatas dapat diketahui pada tanggal 29-31 Juli dan 2-6

September 2013 jurusan yang melakukan peminjaman paling banyak adalah kode

jurusan C yaitu akuntansi dengan jumlah variasi peminjaman kelompok buku

sebanyak 6 yaitu karya umum, filsafat, ilmu-ilmu sosial, bahasa, ilmu-ilmu murni

dan teknologi terapan sedangkan jurusan yang melakukan peminjaman paling

sedikit adalah kode jurusan R yaitu desain komunikasi visual dengan jumlah

(64)

Tabel 4.9 Jumlah Peminjam Tanggal 9-20 September 2013

(Sumber: Perpustakaan UPN “Veteran” Jatim)

Dari hasi tabel diatas dapat diketahui pada tanggal 9-20 September 2013

jurusan yang melakukan peminjaman paling banyak adalah kode jurusan C yaitu

akuntansi dengan jumlah variasi peminjaman kelompok buku sebanyak 6 yaitu

karya umum, agama, ilmu-ilmu sosial, bahasa, ilmu-ilmu murni dan teknologi

terapan sedangkan jurusan melakukan peminjaman paling sedikit adalah kode

jurusan R yaitu desain komunikasi visual dengan jumlah variasi peminjaman

(65)

Tabel 4.10 Jumlah Peminjam Tanggal 23-30 September 2013

(Sumber: Perpustakaan UPN “Veteran” Jatim)

Dari hasi tabel diatas dapat diketahui pada tanggal 23-30 September 2013

jurusan yang melakukan peminjaman paling banyak adalah kode jurusan C yaitu

akuntansi dengan jumlah variasi peminjaman kelompok buku sebanyak 6 yaitu

filsafat, agama, ilmu-ilmu sosial, bahasa,ilmu-ilmu murni dan teknologi terapan

sedangkan jurusan yang tidak melakukan melakukan peminjaman adalah kode

(66)

Setelah data-data yang dikumpulkan terpenuhi maka selanjutnya digunakan

metode k-means untuk mengetahui pengelompokan peminjam berdasarkan

kelompok buku. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

Tabel 4.11 Jumlah Peminjam Bulan Juni, Juli dan September 2013

No Kode Kelompok buku Jumlah

(Sumber: Perpustakaan UPN “Veteran” Jatim)

Dari hasi tabel diatas dapat diketahui pada bulan Juni, Juli dan September

2013 jurusan yang melakukan peminjaman paling banyak adalah kode jurusan B

(67)

Adapun pengolahan data menggunakan metode k-means dengan software

pendukung yaitu matlab

A.Iterasi 0

1. Penentuan Jumlah Klaster

Tujuannya adalah membagi semua item dengan 3 klaster (k=3), yaitu aktif,

cukup aktif dan kurang aktif.

2. Penentuan Pusat Klaster (Centroid)

Pusat-pusat klaster diberi nilai awal dengan angka-angka random. Secara

random ditentukan centroid sebagai berikut:

C1 = (7, 0, 0, 31, 0, 2, 11, 0, 0, 0)

C2 = (3, 0, 0, 0, 3, 57, 19, 0, 0, 0)

C3 = (35, 12, 0, 101, 0, 2, 33, 3, 0, 0)

3. Hitung Jarak Objek Dengan Centroid

Tempatkan setiap data/ obyek ke klaster terdekat. Kedekatan dua obyek

ditentukan berdasar jarak kedua obyek tersebut. Jarak paling dekat antara

satu data dengan satu klaster tertentu akan menentukan suatu data masuk

dalam klaster mana. Hitung jarak terdekat tiap obyek ke semua pusat cluster

C1 hingga C3. Berikut contoh perhitungannya:

• Jarak terdekat A ke C1

(7−7) + (0− 0) + (0−0) + (31−31) + (0−0)

(68)

• Jarak terdekat A ke C2

Kedekatan suatu obyek ke cluster tertentu ditentukan oleh jarak antara

obyek dengan dengan pusat cluster. Dari hasil perhitungan dapat diketahui

hasil perhitungan jarak A dan pusat cluster 1 sebesar 0, jarak A dan pusat

cluster 2 sebesar 63,84. Jadi, jarak paling dekat antara A dengan tiga pusat

cluster tersebut akan menentukan A masuk kedalam cluster tertentu. (Hasil

perhitungan jarak antara obyek dan centroid lainnya dapat dilihat di

lampiran B).

B.Iterasi 1

1. Penentuan Pusat Klaster Baru (Centroid)

Pada iterasi ini tentukan posisi centroid baru dengan cara menghitung

rata-rata dari data-data yang berada pada centroid yang sama. Dengan adanya

tiga klaster yang terbentuk dari iterasi sebelumnya, maka nilai pusat cluster

baru dihitung dengan rumus sebagai berikut:

1

Maka diperoleh centroid baru untuk ketiga cluster tersebut adalah

C1(0) = 7 + 2 + 0 + 46 + 24 + 4 + 4 + 5 + 0 + 3 + 4 + 2 + 3 = 8

Gambar

Gambar 2.1 Decision tree (Santoso, 2007)
Gambar 2.2 Contoh Clustering (Baskoro dalam Novianti, 2012)
Gambar 2.3 Contoh Dendogram (Saepulloh,2010)
Gambar 2.4 Ilustrasi langkah-langkah dalam algoritma K-Means (Santosa, 2007)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maka Ha diterima Ho ditolak ini berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel BI Rate dan jumlah simpanan masyarakat terhadap Penyaluran

Fungsi, tujuan dan prinsip penilaian pada dasarnya adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh guru untuk dapat menentukan capaian hasil belajar yang telah dilalui

Skripsi dengan judul “ Pengaturan Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase Secara Online di Indonesia ” ini bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana ketentuan

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 9 aspek dari manajemen sumber daya manusia yaitu (1) Tujuan, visi, visi, peraturan perusahaan (2) Perencanaan sumber daya manusia

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggambaran maskulinitas laki- laki melalui tokoh Arthur Curry pada film Aquaman karya James Wan. Penelitian ini mengungkap

Wanita hamil berhak memperoleh informasi tentang obat yang diberikan kepadanya dan pelaksaan prosedur oleh petugas kesehatan yang merawatnya, terutama yang berkaitan dengan

elit politik oposisi yang nasibnya dapat dikatakan tidak menentu pada

Kulit pohon ek putih biasanya direbus atau dikukus untuk menghasilkan cairan yang dapat dioleskan pada daerah anus yang terdapat ambeien atau dijadikan teh