• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alasan alasan wisatawan domestik berkunjung ke pantai Nglambor Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Alasan alasan wisatawan domestik berkunjung ke pantai Nglambor Yogyakarta"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi

Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Oleh: Falmita Sari NIM: 132214042

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURURSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan

bukan untuk manusia

(Kolose 3:23)

Aku bekerja dengan sungguh-sungguh, aku berdoa dengan sungguh-sungguh selanjutnya

biarlah Tuhan yang menentukan

(MerryRiana)

Hidup ini tidak boleh sederhana. Hidup ini harus HEBAT, KUAT, LUAS, BESAR dan

BERMANFAAT. Yang sederhana adalah sikapnya

(Mario Teguh)

Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang selalu ada dalam proses kehidupanku

Papa dan mama yang aku kasihi

(5)
(6)
(7)

vi

Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi

ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma dan juga selaku dosen pembimbing I, yang telah

meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, arahan,

dorongan dan semangat mulai dari pengajuan proposal, penelitian hingga penyusunan

skripsi ini selesai.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si Selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas

Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang

telah membimbing penulis dengan kasih dan rasa persahabatan, memberikan arahan,

dorongan dan semangat mulai dari pengajuan proposal, penelitian hingga penyusunan

skripsi ini selesai.

4. Ibu Dr.Caecilia Wahyu Estining Rahayu M.Si. selaku anggota tim penguji yang telah

memberi masukan yang sangat berguna

5. Segenap Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi serta semua staff perpustakaan

Universitas Sanata Dharma yang telah membantu sehingga penyusunan skripsi ini dapat

(8)
(9)

viii

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN KATA PENGANTAR... vi

HALAMAN DAFTAR ISI ... viii

HALAMAN DAFTAR TABEL ... x

HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ...xii

HALAMAN ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Landasan Teori... 6

B. Penelitian Sebelumnya ... 28

C. Kerangka Konseptual ... 32

D. Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Jenis Penelitian... 34

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 34

(10)

ix

F. Populasi dan Sampel ... 37

G. Teknik Pengumpulan Data ... 39

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 40

I. Teknik Analisis Data... 42

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN ... 45

A. Gambaran Umum Pantai Nglambor... 45

B. Identitas ... 47

C. Fasilitas pantai Nglambor ... 48

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Proses Penelitian ... 50

B. Pengujian Instrumen ... 51

C. Analisis Data ... 53

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 65

C. Keterbatasan penelitian ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(11)

x

Tabel Judul Halaman

V.I Hasil Uji Validitas...51

V.2 Hasil Uji Reliabilitas...52

V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur...53

V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...54

(12)

xi

Gambar Judul Halaman

II.1 Proses Keputusan Pembelian Konsumen...17

II.2 Kerangka Konseptual Penelitian...32

(13)

xii

Nomor Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian...72

Lampiran 2 Data Rekapitulasi Jawaban Responden...73

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas...75

Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas...78

Lampiran 5 Hasil Analisis Cochran Q-Test...79

Lampiran 6 Tabel R...84

(14)

xiii ABSTRAK

ALASAN-ALASAN WISATAWAN DOMESTIK BERKUNJUNG KE PANTAI NGLAMBOR YOGYAKARTA

Falmita Sari

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan wisatawan domestik berkunjung ke pantai Nglambor Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret sampai April 2017 di Pantai Nglambor dan di area kampus Sanata Dharma Mrican Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan Domestik yang pernah berkunjung ke pantai Nglambor Yogyakarta. Sampel yang diteliti sebanyak 100 orang dan teknik sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling. Uji Validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Analisis presentase untuk mengetahui identitas responden, 2) analisis Cochran Q-Test untuk mengetahui alasan-alasan wisatawan domestik berkunjung ke pantai Nglambor Yogyakarta.

(15)

xiv ABSTRACT

THE REASONS TO VISIT NGLAMBOR BEACH YOGYAKARTA

Falmita Sari

Sanata Dharma University of Yogyakarta 2017

This under graduated thesis aims to find out the reason of domestic to visit in Nglambor beach, Yogyakarta. It starts on March until April 2017, the researcher do this research in Nglambor beach and around Sanata Dharma University for a month. The questionaires methodology is used to collect the data. In this research the population data are the domestic visitors that had been visited Nglambor beach. The analyzed sample data are 100 people and Accidental Sampling is used for the technique. The researcher used Product Moment correlation technique to test the validity and Cronbach Alpha formula to test the reliability. The data analysis which is used in this research are 1) to find percentage analysis of the respondent identity in this research, 2) to find the domestic visitor’s reason in Nglambor beach Yogyakarta used Cochran Q-test analysis.

(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pariwisata menurut Koen Meyers (2009) adalah aktivitas

perjalanan yang dilakukan oleh sementara waktu dari tempat tinggal

semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari

nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan

waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya. Yogyakarta merupakan

tujuan wisata bagi para wisatawan domestik hal ini dapat dilihat dari

pertumbuhan wisatawan domestik yang semakin meningkat dari tahun ke

tahun manurut data yang diperoleh dari Buku Statistik Kepariwisataan DIY

tercatat pada tahun 2014 wisatawan domestik yang berkunjung ke Yogyakarta

mencapai 16,201,618 juta jiwa dan pada tahun 2015 mencapai 18,281,409

juta jiwa, dengan demikian terjadi kenaikan sebesar 13.39% selama satu

tahun.

Yogyakarta sebagai sebuah kota dengan berbagai predikat, seperti

sebagai kota kebudayaan, kota pelajar, dan kota pariwisata berupaya terus

meningkatkan potensinya. Sebutan Yogyakarta sebagai kota pariwisata

menggambarkan potensi propinsi ini dalam kacamata kepariwisataan.

Yogyakarta mempunyai banyak tempat wisata yang sangat menarik, pesona

keistimewaan Jogja memang berpusat di titik-titik yang selalu ramai

pengunjung seperti Malioboro, Keraton dan sekitarnya. Tetapi banyak juga

(17)

wisatawan yang mulai jatuh cinta dengan keindahan alam yang dimiliki oleh

kota Yogyakarta.

Wilayah kabupaten Gunung Kidul kecamatan Wonosari provinsi

daerah istimewa Yogyakarta merupakan salah satu contoh daerah yang

memiliki banyak tempat wisata alam yang indah dan menarik, setiap tahun

wisatawan yang berkunjung ke Gunung Kidul terus meningkat. Daerah

Gunung Kidul ini memiliki potensi yang beraneka ragam, mulai dari wisata

budaya, wisata alam, wisata religi, wisata kuliner dan sebagainya.

Keanekaragaman potensi wisata ini yang telah menarik minat wisatawan dari

berbagai daerah untuk berkunjung ke Yogyakarta khususnya di daerah

Gunung Kidul. Tidak sedikit wisatawan yang pernah berkunjung ke Gunung

Kidul merasa puas dengan sajian panorama alam yang menyejukkan

mata, selain itu saat wisatawan berada di daerah Gunung Kidul wisatawan

akan disuguhkan dengan berbagai macam tempat wisata yang dengan mudah

dapat dijangkau khususnya jika wisatawan ingin berkunjung ke pantai.

Menurut data dari (www.jogja.co) Jumlah pantai yang ada di daerah Gunung

Kidul mencapai 69 pantai yaitu Pantai kukup, Pantai Drini, Pantai Sundak,

Pantai Siung, Pantai Indrayanti, Pantai Nglambor dan masih banyak pantai

lainnya.

Satu tahun belakangan ini Pantai Nglambor menjadi bahan obrolan

hangat para wisatawan di media sosial seperti twitter dan instagram

(Liputan6.com), Pantai Nglambor yang terletak di desa Purwodadi, Tepus,

(18)

pantai Nglambor memiliki keindahan bawah laut yang menakjubkan. Yang

membedakan pantai ini dengan pantai-pantai yang juga berada didaerah

Gunung Kidul adalah wisatawan bisa menikmati olahraga air yaitu

snorkeling, seperti yang kita ketahui pantai-pantai yang berada di daerah

gunung Kidul memiliki ombak yang tinggi namun pantai Nglambor ini telah

menawarkan kenyamanan dan keamanan dalam bersenorkeling karena pantai

Nglambor memiliki dua karang besar yang berfungsi sebagai pemecah ombak

pantai laut selatan sehingga para wisatawan bisa aman untuk berenang dan

snorkeling di pantai Nglambor.

Berkunjung ke pantai Nglambor dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan apabila menginginkan untuk berwisata ke pantai Selatan karena

selain keindahan bawah laut, daya tarik lain yang ditawarkan oleh pantai

Nglambor ini adalah pesona sunset yang sangat indah.

Seperti uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai apa saja yang menjadi alasan wisatawan domestik berkunjung ke

pantai Nglambor sehingga pada akhirnya perusahaan sebagai penyedia jasa

pelayanan dan fasilitas dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumennya.

Berdasarkan uraian di atas dan untuk mengetahui alasan-alasan

wisatawan berkunjung ke pantai Nglambor Yogyakarta, maka peneliti

mengambil judul “ALASAN-ALASAN WISATAWAN DOMESTIK

(19)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diambil

suatu rumusan permasalahan, yaitu:Apa saja yang menjadi alasan wisatawan

domestik berkunjung ke Pantai Nglambor Yogyakarta?

C. Batasan Masalah

Banyak yang menjadi alasan seseorang memilih untuk berkunjung

ke Pantai Nglambor. Berdasarkan survei pendahuluan pada pengunjung

pantai nglambor pada tanggal 24 Oktober 2016, alasan-alasan wisatawan

domestik berkunjung ke pantai nglambor Yogyakarta yaitu :

1. Ingin rekreasi

2. Ingin snorkeling

3. Ingin berfoto di area pantai

4. Ingin pacaran

5. Harga tiket terjangkau

6. Mengetahui dari media elektronik/media sosial

7. Ingin berjemur

8. Ingin menyendiri

9. Diajak oleh teman

10. Diajak oleh keluarga

11. Menikmati lingkungan yang masih asri

12. Mendapatkan pengalaman baru

13. Menikmati keindahan pantai

(20)

15. Ingin mendapatkan teman baru

16. Akses jalan yang cukup baik/mudah

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan wisatawan

domestik berkunjung ke Pantai Nglambor Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah koleksi

kepustakaan dan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa lain yang akan

melakukan penelitian sejenis yang akan datang.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi

perusahaan khususnya pengelola pantai nglambor Yogyakarta untuk dapat

memahami konsumen mereka dengan lebih baik dan menyediakan

pelayanan dan fasilitas-fasilitas yang baru dan lebih menarik.

3. Bagi peneliti

Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan teori-teori yang

telah dipelajari kedalam praktek sehingga dapat menambah wawasan dan

(21)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana

pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

inginkan melalui penciptaan dan pertukan nilai dengan orang lain

(Kotler dan Armstrong 2008:6) sedangkan menurut American

Marketing Association A.M.A. (dalam Drs.Danang Sunyoto,SH.,SE.,MM, 2013) “Pemasaran adalah suatu fungsi

organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

mengonsumsikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan pemangku kepentingan”.

Dari definisi tersebut pemasaran dapat disimpulkan bahwa

seluruh kegiatan pemasaran ditujukan untuk memuaskan kebutuhan

dan keinginan menusia melalui proses pertukaran. Pemasaran

mengarah pada pemenuhan kebutuhan barang atau jasa yang sedang

diinginkan oleh konsumen dengan menciptakan, menawarkan

kemudian menjualnya kepada konsumen.

(22)

b. Pengertian Konsep Pemasaran

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan membutuhkan

sebuah konsep untuk memasarkan produknya, baik berupa barang

maupun jasa agar pimpinan dalam organisasi dapat mengetahui apa

dan bagaimana yang harus dilakukan untuk mengatasi sebuah kondisi

sehingga proses pemasaran bisa berjalan sesuai dengan yang

direncanakan. Menurut Kotler dan Armstrong (2003:21) konsep

pemasaran menyatakan bahwa pencapaian sasaran organisasi

tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan

penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien

dibandingkan pesaing, sedangkan menurut Sunarto SE.,MM (2004:15)

argumen Menerapkan konsep pemasaran bebarti lebih dari sekedar

merespons hasrat atau kebutuhan konsumen. Perusahaan yang

didorong oleh konsumen meneliti konsumen saat ini untuk

mempelajari hasrat mereka, memperoleh ide produk dan layanan baru,

dan menguji usulan pengembangan produk baru. Pemasaran yang

didorong oleh konsumen biasanya bekerja dengan baik ketika suatu

kebutuhan yang jelas muncul dan ketika konsumen tahu apa yang

(23)

c. Pengertian Manajemen Pemasaran

Didalam mempertahankan kelangsungan hidupnya di dunia

bisnis, perusahaan memerlukan suatu kegiatan pokok yang teratur.

Pemasaran merupakan hal yang paling penting sehingga tidak dapat

dipandang sebagai fungsi tersendiri, melainkan fungsi dari

keseluruhan bisnis dilihat dari sudut pandang hasil akhirnya, yakni

pemenuhan kebutuhan pelanggan. Suatu proses pemasaran yang

berhasil perlu didukung sebuah manajemen yang baik agar dapat

berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh sebuah perusahaan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2003:16) manajemen

pemasaran adalah analisis, perencanaan, impementasi, dan

pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan,

membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan

dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi, sedangkan

menurut William J. Stanton dan Charles Futrell (1987) pemasaran

adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat

mencapai tujuan organisasi. Dari definisi ini proses pemasaran

dimulai sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak dimulai pada

saat produksi selesai, dan juga tidak berakhir dengan penjual. Semua

keputusan yang diambil di bidang pemasaran harus ditujukan untuk

(24)

2. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Agar dapat sukses dalam persaingan di dunia bisnis

perusahaan harus berusaha mencapai tujuan untuk dapat menciptakan

dan mempertahankan pelanggan. Dengan memahami perilaku

konsumen tujuan tersebut bisa decapai oleh perusahaan. Menurut

Louden (dalam Umar, 2003:4) perilaku konsumen didefinisikan

sebagai suatu proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu

secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh,

menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa.

Menurut American Marketing Association (dalam Peter dan

Olson:6) perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai “dinamika

interaksi antara pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan di

mana manusia melakukan pertukaran aspek-aspek kehidupan.”

Dengan kata lain, perilaku konsumen melibatkan pemikiran dan

perasaan yang mereka alami serta tindakan yang mereka lakukan

dalam proses konsumsi. Sedangkan menurut Amirullah (2002:3),

perilaku konsumen didefinisikan sebagai sejumlah tindakan-tindakan

nyata individu (konsumen) yang di pengaruhi oleh faktor kejiwaan

(psikologis) dan faktor luar lainnya (external) yang mengarahkan

mereka untuk memilih dan mempergunakan barang maupun jasa yang

(25)

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Menurut Swashta dan Handoko (2000:17), faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen adalah:

1) Faktor-faktor ekstern

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh berbagai

lapisan masyarakat di mana ia dilahirkan dan dibesarkan. Hal ini

berarti konsumen yang berasal dari lapisan masyarakat atau

lingkungan yang berbeda akan mempunyai penilaian, kenutuhan,

pendapat, sikap dan selera yang berbeda-beda pula terhadap suatu

barang maupun jasa. Faktor-faktor ekstern tersebut adalah:

a) Kebudayaan

Menurut Mowen (Sutisna, dalam Monika Ike Dwi

Fatmawati, 2010) budaya adalah seperangkat pola perilaku yang

secara sosial dilahirkan secara simbolis melalui bahasa dan

cara-cara lain pada anggota dan masyarakat tertentu. Dari definisi

tersebut mununjukkan bahwa perilaku manusia sangat

ditentukan oleh kebudayaan yang melingkupinya. Namun,

pengaruh budaya tersebut akan selalu berubah setiap waktu

sesuai dengan perkembangan zaman. Perilaku konsumen yang

ditentukan oleh kebudayaan ini tercermin dari cara hidup,

kebiasaan dan tradisi dalam permintaan.

Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang

(26)

sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri

dari agama,kelompok ras, kebangsaan dan daerah geografis.

Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting dan

pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang

sesuai dengan kebutuhan mereka.

b) Kelas sosial

Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif

homogen dan permanen yang tersusun secara hierarkis dan yang

anggotanya menganut nilai-nilai, amanat dan perilaku yang

serupa (Kotler, 2000:186). Sebagai contoh dengan adanya nasib

sosial yang berbeda antara individu akan menimbulkan suatu

kelompok-kelompok tertentu. Secara alami individu akan

mencari atau bergabung dengan kelompok atau golongan yang

setara dengan dirinya.

Kelas sosial memiliki karakteristik tersendiri, oleh

karena itu mempunyai cara hidup yang tertentu pula. Kelas

sosial menunjukkan adanya kelompok-kelompok yang secara

umum mempunyai perbedaan dalam hal gaya hidup dan

kecenderungan konsumsi. Kelas sosial ini bisa ditunjukkan oleh

perbedaan pendapatan yang terjadi pada populasi penduduk,

karena setiap penduduk mempunyai tingkat pendapatan yang

berbeda- beda. Adanya lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat

(27)

masyarakat itu, tetapi ada pula yang dengan sengaja disusun

untuk mengejar suatu tujuan bersama.

c) Kelompok sosial dan referensi

Menurut Swashta dan Handoko (2000:66), Kelompok-

kelompok sosial adalah kekuatan sosial yang menjadi tempat

individu-individu brinteraksi satu sama lain, karena adanya

hubungan di antara mereka. Banyak kelompok yang

mempengaruhi perilaku seseorang. Menurut Kotler dan Susanto

(2000:233), kelompok referensi terdiri dari kelompok yang

berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap perilaku

seseorang. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasi

kelompok referensi dari pelanggan sasaran mereka.

d) Keluarga

Anggota keluarga merupakan kelonpok primer yang

paling berpengaruh. Para anggota keluarga dapat memberikan

pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembelian. Anggota

keluarga mempunyai peranan yang berbeda-beda dalam

menentukan macam barang maupun jasa yang akan dibeli,

sesuai dengan selera dan keinginannya. oleh karena itu, manajer

pemasaran perlu mengetahui keempat hal dibawah ini yaitu:

(1) Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli produk

(2) Siapa yang membuat keputusan untuk membeli produk

(28)

(4) Siapa pemakai produknya

Keempat hal ini bisa dilakukan oleh orang yang

berbeda, atau dapat pula dilakukan oleh satu atau beberapa

orang. Suatu saat seorang anggota keluarga dapat berfungsi

sebagai pengambil keputusan, tapi pada saat yang berlainan

dapat juga sebagai pembeli.

2) faktor-faktor Intern

faktor-faktor intern menyangkut psikologis pribadi

seseorang yang pengaruhnya sangat besar terhadap perilaku

konsumen dalam melakukan pembelian. Faktor-faktor intern

tersebut antara lain:

a) Motivasi

Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap

waktu tertentu. Kebutuhan berasal dari keadaan psikologis

mengenai ketegangan seperti kebutuhan dan pengakuan,

penghargaan atau rasa kepemilikan. Suatu kebutuhan menjadi

motif bila telah mencapai tingkat intensitas yang cukup. Suatu

motif (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk

mendorong seseorang untuk bertindak memuaskan kebutuhan

tersebut sehingga mengurangi rasa ketegangannya.

b) Persepsi

Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik,

(29)

lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut. Menurut

Kotler (Kotler, dalam Monika Ike Dwi Fatmawati, 2010),

persepsi dapat dirumuskan dalam arti sebagai proses seorang

individu memilih, mengorganisasi dan menafsirkan

masukan-masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar

bermakna tentang dunia.

c) Kepribadian dan konsep diri

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

Kita mendefinisikan kepribadian sebagai karakteristik psikologi

yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan

relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. Kepribadian

biasanya dijelaskan dengan ciri-ciri bawaan seperti kepercayaan

diri, dominasi, otonomi, perbedaan, kondisi sosial, keadaan

pembelaan diri dan kemampuan beradaptasi.

d) Proses belajar

Menurut Swashta dan Handoko (2000:86), belajar

dapat didefinisikan sebagai perubahan-perubahan perilaku yang

terjadi sebagai hasil akibat adanya pengalaman. Dalam hal

perubahan perilaku tersebut bersifat tetap atau permanen dan

lebih bersifat fleksibel. Proses belajar terjadi karena adanya

interaksi antara manusia yang pada dasarnya bersifat individual

(30)

e) Sikap

Sikap seseorang adalah prediposisi (keadaan mudah

terpengaruh) untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan

lingkungan, yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku

orang tersebut. Sikap biasanya memberikan penilaian (menerima

atau menolak) terhadap obyek atau produk yang dihadapinya

(Swastha dan Handoko, 2000:93).

c. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum konsumen

sampai pada keputusan pembelian.

1) Motif dalam Pembelian

Ada 4 macam motif pembelian (Swastha dan Handoko,

1977:77-79):

a) Motif pembelian primer

Yaitu motif yang menimbulkan perilaku pembelian

terhadap kategori-kategori umum pada suatu produk.

b) Motif pembelian selektif

Yaitu motif yang mempengaruhi kepuasan tentang

harga yang terjangkau, kualitas produk dan jenis produk yang

beragam dari kelas-kelas produk atau macam penjualan yang

(31)

c) Motif pembelian rasional

Yaitu motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan

seperti yang ditujukan oleh suatu produk kepada konsumen.

d) Motif pembelian emosional

Yaitu motif yang berkaitan dengan perasaan atau emosi

individu, seperti pengungkapan rasa cinta, kebanggan,

(32)

2) Proses Keputusan Pembelian

Di dalam proses pembelian konsumen terdapat beberapa

tahap yang dilalui oleh konsumen. Tahap-tahap ini dilakukan

seorang konsumen sebelum melakukan kegiatan atau keputusan

untuk membeli sebuah produk. Menurut Kotler (2008:197), ada

lima tahap dalam proses keputusan pembelian konsumen.

Tahap-tahap proses keputusan pembelian tergambar dalam alur keputusan

pembelian di bawah ini :

Gambar II.1. Proses keputusan pembelian konsumen

Keterangan Gambar: a) Pengenalan Kebutuhan

Dalam tahap ini, konsumen mengenali terlebih dahulu

kebutuhannya. Di tahap ini, pemasar perlu meneliti konsumen

untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah yang timbul,

apa yang menyebabkannya, dan bagaimana masalah tersebut

bisa mengarahkan konsumen ke produk tertentu.

(33)

b) Pencarian Informasi

Konsumen yang telah memahami dan mengenali

kebutuhannya akan mencari informasi mengenai barang atau

jasa yang dibutuhkannya. Jika rangsangan produk tersebut kuat,

maka konsumen akan aktif mencari informasi. Sumber

informasi konsumen bisa berasal dari diri sendiri, sumber

komersial dan sumber publik.

c) Evaluasi Alternatif

Setelah mendapatkan informasi dari berbagai pihak,

konsumen akan dihadapkan pada beberapa alternatif sehingga

akan melakukan evaluasi mengenai merk yang akan dipilih.

Seorang pemasar perlu mengetahui bagaimana konsumen

memproses informasi yang diperoleh sampai pada keputusan

memilih merk tertentu.

d) Keputusan Pembelian

Setelah konsumen melakukan evaluasi alternatif, maka

konsumen akan memutuskan untuk memilih produk mana yang

akan dibeli. Keputusan selanjutnya mengenai keinginan

untuk memodifikasi, menunda atau menghindari keputusan

(34)

e) Perilaku Pasca Pembelian

Keputusan konsumen setelah pembelian suatu produk

akan mempengaruhi perilaku pembelian berikutnya. Konsumen

yang merasa puas setelah membeli suatu produk kemungkinan

akan menyampaikan hal-hal baik mengenai produk kepada

orang lain. Oleh karena itu tugas pemasar tidak hanya sampai

produk tersebut dibeli konsumen, tapi berkelanjutan sampai

pada periode setelah pembelian agar konsumen tetap loyal pada

produk perusahaan.

2. Jasa

a. Pengertian Jasa

Menurut Kotler (dalam Lupiyoadi dan Handani,2006:6), jasa

adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu

pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud atau tidak

mengakibatkan kepemilikan apapun. Sedangkan menurut Valarie A.

Zethaml dan Mary Jo Bitner (dalam Lupiyoadi dan Handani 2006:5)

memberikan batasan tentang jasa adalah sebagai berikut:

Service is all economic activities whose output is not physical

product or construction is generally consumed at that time is it

produced, and provides added value in forms (such as convenience,

amusement, comfort or helath.

Pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang

(35)

umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta

memberikan nilai tambah (misalnya hiburan, kenyamanan, atau

kesenangan) bagi konsumen.

b. Klasifikasi jasa

Griffin (dalam Lupiyodi dan Handani, 2006:7)

mengklasisikasikan jasa sebagai berikut:

1) Berdasarkan Tingkat Kontak Konsumen

a) Sistem Kontak Tinggi (High contact system): konsumen harus

menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa

pendidikan dan rumah sakit.

b) Sistem kontak rendah (Low Contact System): konsumen tidak

harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh:

jasa reparasi mobil dan jasa perbankan.

2) Berdasarkan kesamaan dengan operasi manufaktur

a) Jasa murni (pure service): jasa yang tergolong kontak tinggi,

tanpa persediaan atau dengan kata lain sangat berbeda dengan

manufaktur. Contoh: jasa ahli bedah dan jasa pendidikan.

b) Jasa semimanufaktur (quasimanufacturing service): jasa yang

tergolong kontak rendah, memiliki kesamaan dengan

manufactur dan konsumen tidak harus menjadi bagian dari

proses produksi jasa. Contoh: jasa perbankan dan kantor pos.

c) Jasa campuran (mixed service): kelompok jasa yang tergolong

(36)

jasa murni dan jasa semimanufaktur. Contoh: jasa bengkel, dry

cleaning dan pemadam kebakaran.

3) Berdasarkan klasifikasi organisasi perdagangan dunia (dalam

Lupiyoadi dan Handani, 2006:7) ruang lingkup bisnis jasa meliputi:

a) Jasa bisnis

b) Jasa komunikasi

c) Jasa konstruksi dan jasa teknik

d) Jasa distribusi

e) Jasa pendidikan

d) Jasa lingkungan hidup

e) Jasa keuangan

f) Jasa kesehatan dan jasa sosial

g) Jasa kepariwisataan dan jasa perjalanan

h) Jasa rekreasi, budaya dan olahraga

i) Jasa transportasi

Dalam bisnis jasa, kualitas pelayanan merupakan suatu hal

yang penting dan harus dikerjakan dengan baik, karena aplikasi

kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja

merupakan bagian utama dari strategi prusahaan dalam rangka

meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai

(37)

c. Karakteristik Jasa

Menurut Kotler (1997:126), jasa memiliki karakteristik

sebagai berikut:

1) Tidak berwujud

Jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, didengar atau dicium sebelum

membeli.

2) Tidak terpisahkan

Salah satu sifat utama dari jasa adalah diproduksi pada waktu

yang bersamaan dan tidak dapat dipisahkan dari penyedia.

Penyedia dapat berupa manusia ataupun mesin.

3) Keanekaragaman

Mutu jasa tergantung dari siapa yang menyediakan jasa,

disamping tempat, waktu dan bagaimana jasa tersebut disediakan.

4) Tidak tahan lama

Jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau dipakai kemudian. Hal

ini tidak menjadi masalah bila permintannya tetap karena mudah

untuk menyiapkan pelayanan untuk permintaan tersebut

sebelumnnya.

5) Tidak menghasilkan kepemilikan

Jasa yang sudah dibeli hanya dapat digunakan sekali pada saat itu

(38)

6) Pengukuran

Pengukuran terhadap mutu jasa pada umumnya sangat sulit

ditentukan, karena menyangkut aspek psikologis individu

pengguna jasa.

d. Kualitas Jasa

Menurut Pasuraman dan kawan-kawan (dalam Fandy

Tjiptono, 2000:70):, ada 5 dimensi pokok yang menentukan kualitas

jasa, kelima dimensi tersebut adalah:

1) Tangibles (bukti langsung), yaitu bukti fisik dari jasa, yang

meliputi fasilitas dan kondisi fisik sekitar, perlengkapan, pegawai

dan saran komunikasi.

2) Reliability (dapat dipercaya), yaitu kemampuan memberikan

pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

Pelayanan yang reliable merupakan harapan pelanggan dan berarti

bahwa pelayanan tersebut diselesaikan tepat waktu dengan cara

yang sama dan tanpa kesalahan.

3) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan dan kesediaan

para staf atau pegawai untuk membantu para pelanggan dan

memberikan pelayanan dengan tanggap.

4) Assurance (jaminan), merupakan jaminan yang diberikan

perusahaan untuk konsumennya mencakup pengetahuan,

kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki

(39)

5) Emphaty (empati), yaitu kemampuan untuk peduli dan peka,

meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi

yang baik, perhatian pribadi dam memahami kebutuhan para

pelanggan.

3. Wisatawan Domestik

Wisatawan domestik adalah wisatawan yang berasal dari dalam

negeri atau wisatawan yang hanya pindah di dalam lingkungan wilayah

di negerinya sendiri untuk sementara waktu. (Pendit:2006).

4. Alasan Wisatawan

Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan

kegiatan. Alasan membeli produk sangat membantu konsumen untuk

mengambil keputusan akan membeli produk tersebut atau tidak

(Rangkuti,2002:44). Berdasarkan survei pendahuluan pada tanggal 24

Oktober 2016, ditemukan bahwa alasan wisatawan berkunjung ke pantai

Nglambor Yogyakarta adalah:

a. Ingin Rekreasi

Rekreasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyegarkan

kembali jasmani dan rohani seseorang. Rekreasi adalah sebuah

aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang

umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga,

(40)

b. Ingin Snorkeling

Snorkeling adalah kegiatan rekreasi air yang populer,

terutama di resor pantai tropis dan lokasi selam yang dangkal.

Penyelam bisa mengamati beraneka ragam flora dan fauna bawah laut,

seperti: terumbu karang, ikan, kerang, bintang laut, rumput laut,

ubur-ubur, udang dan penyu. (http://id.wikipedia.org/)

c. Ingin Berfoto

Keinginan untuk mengabadikan sebuah foto akan mendorong

seseorang untuk melakukan kunjungan ke pantai Nglambor

Yogyakarta.

d. Ingin pacaran

Keinginan untuk membawa pasangan ke sebuah tempat yang

menarik akan mendorong seseorang untuk berkunjung ke pantai

Nglambor Yogyakarta.

e. Harga tiket terjangkau

Menurut Kotler dan Gary Armstrong (2008:245) harga adalah

sejumlah uang yang harus ditagihkan atas suatu produk atau jasa atau

jumlah dari nilai yang ditukarkan konsumen untuk

memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk

atau jasa. Sedangkan tiket adalah kartu atau slip kertas yang

digunakan agar bisa memasuki suatu lokasi atau even.

(41)

Harga tiket yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

harga yang harus dibayar oleh wisatawan agar bisa memasuki lokasi

pantai Nglambor. Harga merupakan salah satu elemen terpenting yang

mempengaruhi perilaku pembelian konsumen baik untuk barang

ataupun jasa. Adapun harga tiket masuk lokasi pantai nglambor

Yogyakarta adalah Rp.10.000/orang.

f. Informasi dari iklan di media elektronik/media sosial

Dengan mendengar ataupun melihat informasi melalui iklan

di media elektronik atau media sosial, seorang wisatawan akan

terdorong untuk berkunjung ke pantai Nglambor Yogyakarta.

g. Ingin berjemur

Keinginan untuk berjemur di pantai akan mendorong

seseorang untuk melakukan kunjungan wisata ke pantai Nglambor

Yogyakarta.

h. Ingin Menyendiri

Keinginan untuk menyendiri atau menghilangkan rasa penat

dari kesibukan/pekerjaan akan mendorong seseorang untuk melakukan

kunjungan wisata ke pantai Nglambor Yogyakarta.

i. Diajak Oleh Teman

Ajakan dari seorang teman akan mendorong seseorang untuk

(42)

j. Diajak oleh keluarga

Ajakan dari keluarga akan mendorong seseorang untuk

melakukan kunjungan wisata ke pantai Nglambor Yogyakarta.

k. Menikmati Lingkungan yang masih asri

Lingkungan asri adalah lingkungan yang penataan dan

pengelolaannya menjadikan lingkungan tersebut indah dan sedap

dipandang oleh setiap orang yang melihatnya, lingkungan yang asri

bukan sekedar indah dan sedap dipandang melainkan juga mempunyai

vegetasi (tanaman) yang menyatu dan tertata dengan baik.

(https://id.answers.yahoo.com).

l. Ingin mendapatkan pengalaman baru

Keinginan untuk mendapatkan pengalaman baru akan

mendorong seseorang untuk melakukan kunjungan wisata ke pantai

Nglambor Yogyakarta.

m. Ingin menikmati keindahan pantai

Keinginan untuk menikmati keindahan pantai akan

mendorong seseorang untuk melakukan kunjungan wisata ke pantai

Nglambor Yogyakarta.

n. Ingin Camping/berkemah

Camping/berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar

ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari

ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum untuk

(43)

menggunakan tenda yang dibangun primitif atau tanpa atap sama

sekali. (http://id.wikipedia.org/).

o. Ingin mendapatkan teman baru

Keinginan untuk mendapatkan teman baru akan mendorong

seseorang untuk melakukan kunjungan wisata ke pantai Nglambor

Yogyakarta.

p. Akses jalan yang cukup baik/mudah

Akses jalan yang cukup baik/mudah akan mendorong

seseorang untuk melakukan kunjungan wisata ke pantai Nglambor

Yogyakarta.

B. Review Penelitian-Penelitian terdahulu

1. Monika Ike Dwi Fatmawati (2010). Melakukan penelitian mengenai

Alasan-alasan pembelian produk Fashion secara online. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan konsumen dalam melakukan

pembelian produk fashion secara online. Penelitian ini merupakan survey

yang lokasi penelitiannya diadakan di Universitas Sanata Dharma kampus

I Mrican. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i

Universitas Sanata Dharma yang sudah melakukan pembelian produk

fashion secara online. Sampel yang diteliti sebanyak 100 orang dan teknik

analisis data yang dilakukan adalah Accidental sampling. Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) analisis presentase

(44)

mengetahui alasan-alasan konsumen melakukan pembelian produk fashion

secara online.

Dari analisis Chochran Q-Test menunjukkan bahwa alasan desain

situs yang menarik, kemudahan mengakses, kemudahan transaksi, harga

terjangkau, praktis, kualitas produk bagus dan jenis barang yang beragam

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap alasan konsumen

melakukan pembelian produk fashion secara online. Namun dalam

penelitian ini, penulis juga tidak dapat memastikan kebenaran data yang

diperoleh dari responden karena data diperoleh dengan membagikan

kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan

jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam

mengisis kuesioner. Peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya

sebaiknya mencari atau meneliti alternatif alasan lain yang sebenarnya

juga mempengaruhi akan tetapi belum dibahas dalam penelitin ini, karena

mungkin seiring dengan perkembangan waktu ada banyak hal yang bisa

memperngaruhi kenapa konsumen lebih memilih melakukan pembelian

produk fashion secara online.

Berdasarkan review penelitian terdahulu tersebut penulis

berencana untuk melakukan penelitian mengenai alasan-alasan wisatawan.

Namun dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti obyek dan subyek yang

berbeda. Peneliti akan melakukan penelitian mengenai alasan-alasan

(45)

2. Filipus Puspa Kelana Enggar Jati (2009), melakukan penelitian mengenai

alasan konsumen memilih bus Trans Jogja sebagai sarana transprotasi kota

Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan konsumen

memilih bus trans jogja sebagai sarana transportasi kota Yogyakarta. Jenis

penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel penelitian

sebanyak 100 orang responden. Penelitian ini dilakukan dengan

menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang dibagi sama rata

untuk setiap penumpang bus trans jogja. Teknik analisis yang digunakan

adalah:

a. Analisis presentase untuk mengetahui karakteristik konsumen

b. Analisis Cochran Q-Test untuk mengetahui alasan-alasan konsumen

menggunakan bus trans jogja.

Dari analisis Cochran Q-Test menunjukkan bahwa alasan harga,

sistem pembayaran, fisik bus, keamanan dan fasilitas mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap alasan konsumen memilih bus trans

jogja sebagai sarana transportasi kota Yogyakarta. Namun dalam

penelitian ini, penulis memiliki keterbatasan dalam hal waktu dan

pengetahuan. Penulis juga tidak dapat memastikan kebenaran data yang

diperoleh dari responden karena data diperoleh dengan membagikan

kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan

jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam

(46)

harga, sistem pembayaran, fisik bus, keamanan dan fasilitas menjadi

alasan konsumen memilih bus trans jogja sebagai sarana transportasi kota

Yogyakarta, maka untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti variabel

lainnya yang lebih spesifik (khusus) yang dapat mempengaruhi konsumen

(47)

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini, maka dapat

digambarkan dalam sebuah bagan sebagai berikut:

Gambar II.2. Kerangka Konseptual Penelitian

Dari kerangka konseptual di atas dapat dijelaskan bahwa

alasan-alasan yang mendorong wisatawan berkunjung ke pantai Nglambor

berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 24 Ingin Rekreasi

Akses jalan yang cukup baik/mudah

(48)

Oktober 2016 adalah: Ingin Rekreasi, Ingin Snorkeling, Ingin berfoto di area

Pantai, Ingin Pacaran, Harga Tiket Terjangkau, Mengetahui dari Media

Elektronik/Media Sosial, Ingin Berjemur, Ingin Menyendiri, Diajak oleh

Teman, Diajak oleh Keluarga, Menikmati Lingkungan yang masih Asri, Ingin

mendapatkan pengalaman baru, Ingin menikmati keindahan pantai, ingin

Camping/Berkemah, Ingin Mendapatkan Teman Baru dan akses jalan yang

cukup baik/mudah.

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap

masalah yang diajukan dan jawaban tersebut masih akan diuji kebenarannya

(Sugiyono, 2009:93). Berdasarkan pokok permasalahan yang ada di dalam

penelitian ini, maka penulis mengajukan hipotesis yang merupakan anggapan

sementara sebagai pedoman mempermudah jalannya penelitian. Berdasarkan

hasil survei pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 24 oktober

2016 pada wisatawan yang berkunjung ke pantai Nglambor, maka penulis

mengambil H0 yang bunyinya sebagai berikut: Ingin Rekreasi, Ingin Snorkeling, Ingin berfoto di area Pantai, Ingin Pacaran, Harga Tiket

Terjangkau, Mengetahui dari Media Elektronik/Media Sosial, Ingin

Berjemur, Ingin Menyendiri, Diajak oleh Teman, Diajak oleh Keluarga,

Menikmati Lingkungan yang masih Asri, Ingin mendapatkan pengalaman

baru, Ingin menikmati keindahan pantai, ingin Camping/Berkemah, Ingin

Mendapatkan Teman Baru dan akses jalan yang cukup baik/mudah menjadi

(49)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif karena penelitian ini

berusaha menggambarkan kondisi sebenarnya untuk mengungkapkan

alasan-alasan wisatawan berkunjung ke pantai Nglambor Yogyakarta.

B. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai

keterangan. Dalam penelitan ini subyek penelitiannya adalah wisatawan

domestik yang pernah mengunjungi pantai Nglambor, Gunung Kidul

Yogyakarta.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian peneliti

untuk diamati. Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian

adalah alasan-alasan wisatawan domestik berkunjung ke pantai nglambor

yang meliputi: Ingin Rekreasi, Ingin Snorkeling, Ingin berfoto di area

Pantai, Ingin Pacaran, Harga Tiket Terjangkau, Mengetahui dari Media

Elektronik/Media Sosial, Ingin Berjemur, Ingin Menyendiri, Diajak oleh

Teman, Diajak oleh Keluarga, Menikmati Lingkungan yang masih Asri,

Ingin mendapatkan pengalaman baru, Ingin menikmati keindahan pantai,

ingin Camping/Berkemah, Ingin Mendapatkan Teman Baru dan akses

jalan yang cukup baik/mudah.

(50)

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu Penelitian : Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret

hingga April 2017

Lokasi Penelitian : Pantai Nglambor, desa Purwodadi, Tepus, Gunung

Kidul Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi

obyek pengamatan penelitian (Suryabrata, dalam Monika Ike Dwi

Fatmawati, 2010).

1. Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini yaitu alasan-alasan wisatawan domestik

berkunjung ke pantai nglambor Yogyakarta.

2. Definisi Variabel

Alasan-alasan Wisatawan berkunjung ke pantai nglambor adalah

sesuatu yang mendorong wisatawan untuk mengunjungi pantai

nglambor.

Indikator dari variabel alasan adalah:

a. Ingin Rekreasi

b. Ingin Snorkeling

c. Ingin berfoto di area pantai

d. Ingin Pacaran

e. Harga tiket terjangkau

(51)

g. Ingin Berjemur

h. Ingin Menyendiri

i. Diajak oleh Teman

j. Diajak oleh Keluarga

k. Ingin Menikmati Lingkungan yang masih Asri

l. Ingin Mendapatkan Pengalaman Baru

m.Ingin Menikmati Keindahan Pantai

n. Ingin Camping/Berkemah

o. Ingin Mendapatkan Teman Baru

p. Akses jalan yang cukup/baik/mudah

3. Pengukuran Variabel

Alasan-alasan wisatawan berkunjung ke pantai nglambor

Pengukuran variabel dari alasan-alasan wisatawan berkunjung ke pantai

nglambor menggunakan nominal scale. Pengukuran variabel adalah

respon konsumen berupa jawaban “ya” dan “tidak”. Di mana:

a. Jawaban Ya mendapat nilai 1

b. Jawaban Tidak mendapat nilai yaitu 0

E. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel alasan-alasan

Alasan-alasan wisatawan berkunjung ke pantai nglambor adalah

sesuatu yang mendorong wisatawan untuk mengunjungi pantai nglambor

yang terdiri dari Ingin Rekreasi, Ingin Snorkeling, Ingin berfoto di area

(52)

Elektronik/Media Sosial, Ingin Berjemur, Ingin Menyendiri, Diajak oleh

Teman, Diajak oleh Keluarga, Menikmati Lingkungan yang masih Asri,

Ingin mendapatkan pengalaman baru, Ingin menikmati keindahan pantai,

ingin Camping/Berkemah, Ingin Mendapatkan Teman Baru dan akses

jalan yang cukup baik/mudah yang akan diberi respon oleh wisatawan

dengan pernyataan Ya atau Tidak.

2. Variabel Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan

keputusan membeli dimana konsumen melakukan pembelian produk atau

jasa yang diinginkan dengan keputusan beli atau tidak beli.

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, dalam Monika Ike Dwi Fatmawati,2010).

Populasi penelitian ini adalah seluruh wisatawan domestik yang pernah

berkunjung ke pantai Nglambor Yogyakarta. Populasi dalam penelititan

ini bersifat infinite (tidak terbatas) karena jumlah populasi yang tidak

(53)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi (Sugiyono, dalam Monika Ike Dwi Fatmawati,

2010). Sampel dari penelitian ini adalah sebagian dari wisatawan

domestik yang pernah berkunjung ke pantai Nglambor Yogyakarta.

Untuk mengetahui jumlah sampel untuk mewakili populasi yang

bersifat infinite dalam Yuswianto (2003) adalah sebagai berikut:

n =

n =

n = 96,04

dimana :

n = jumlah sampel

Z = tingkat keyakinan yang di butuhkan dalam penentuan sampel95%

Moe = margin of error yaitu tingkat kesalahan maksimum yang dapat

ditoleransi, ditentukan sebesar 10%

maka sampel dalam penelitian ini adalah 96,04 responden atau dapat

dibulatkan menjadi 100 responden karena semakin banyak jumah

populasi yang terwakili maka kekuatan statistika semakin baik.

3. Teknik sampling (Teknik Pengambilan Sampel)

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah

Accidental Sampling. Accidental Sampling adalah teknik penentuan

(54)

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Bila

dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data

(Sugiyono, dalam Monika Ike Dwi Fatmawati, 2010).

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan

memberikan pertanyaan atau pernyataan dalam bentuk tertulis kepada

responden untuk dijawab dengan maksud untuk memperoleh data tentang

alasan – alasan wisatawan domestik berkunjung ke pantai Nglambor

Yogyakarta. dalam penelitian ini pengukuran menggunakan nominal

scale. responden yang menjawab “Ya” akan memperoleh score 1,

sedangkan responden yang menjawab “Tidak” akan memperoleh score 0.

bagian pertama dari kuesioner akan berisi identitas responden yaitu

Nama, umur dan jenis kelamin, sedangkan bagian kedua berisikan

tentang pernyataan alasan-alasan wisatawan domestik berkunjung ke

pantai Nglambor Yogyakarta.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami,

dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur, baik

buku, jurnal, majalah, koran, atau karya tulis lainnya yang relevan

(55)

H. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam setiap penelitian, masalah penggunaan alat ukur perlu

mendapat perhatian agar hasil yang diperoleh dapat mencerminkan

keadaan yang sesungguhnya dari masalah yang diteliti. Alat pengukuran

yang ilmiah haruslah memenuhi kriteria valid dan reliable (andal). Teknik

pengujian intrumen dapat dilakukan dengan melakukan pengujian validitas

dan reliabilitas dari kuesioner sebagai alat mengukur kuesioner.

1. Pengujian Validitas

Menurut Simamora (2004:172) pengujian validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesasihan

suatu instrumen. Dimana suatu instrumen dianggap valid apabila

mampu mengukur apa yang diukur, dengan kata lain mampu

memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Semakin tinggi

validitas suatu alat ukur, semakin tepat alat ukur tersebut mengenai

sasaran. Menurut Sugiyono (2009:356) uji validitas dapat

menggunakan rumus Product Moment sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Dimana :

: Koefisien korelasi X dan Y (product moment)

: Banyaknya sampel uji coba

: Skor item bernomer ganjil

(56)

Untuk menentukan instrumen tersebut valid atau tidak, maka

ketentuannya adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen

atau butir pertanyaan yang dimaksudkan dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen

atau butir pertanyaan yang dimaksud dikatakan tidak valid. Butir

pertanyaan yang tidak valid dalam penelitiannya selanjutnya

dianggap gugur.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan

reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas

menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja. Pengukuran

kehandalan butir pertanyaan dengan menyebarkan kuesioner pada

responden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya antara skor

jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan komputer

program SPSS dengan fasilitas Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliabel jikan memberikan Cronbach Alpha>

(57)

I. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Test Cochran Q

Setelah data siap untuk dianalisis, peneliti menentukan teknik

analisis data yaitu menggunakan metode Test Cochran Q. Karena melalui

metode ini peneliti ingin mengetahui atribut apa saja yang dianggap sah

(valid). Atribut yang valid merupakan atribut yang berpengaruh dan

dipertimbangkan wisatawan domestik untuk berkunjung ke pantai

Nglambor (Simamora:2004).

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Dimana:

K : Banyak Perlakuan

N : Jumlah Sampel yang diuji

Ri : Jumlah data pada kelompok ulangan ke-j

Ci : Jumlah data pada kategori/perlakuan ke-i

Dengan data yang ada, selanjutnya perhitungan statistic

menggunakan rumus Cochran Q-test. Bunyi H0 dan Ha sebagai berikut: H0: Ingin Rekreasi, Ingin Snorkeling, Ingin berfoto di area Pantai, Ingin

Pacaran, Harga Tiket Terjangkau, Mengetahui dari Media

Elektronik/Media Sosial, Ingin Berjemur, Ingin Menyendiri, Diajak

(58)

masih Asri, Ingin mendapatkan pengalaman baru, Ingin menikmati

keindahan pantai, ingin Camping/Berkemah, Ingin Mendapatkan

Teman Baru dan akses jalan yang cukup baik/mudah menjadi alasan

wisatawan domestik berkunjung ke pantai Nglambor Yogyakarta.

Ha: Salah satu dari sepuluh alasan wisatawan tidak menjadi alasan

wisatawan berkunjung ke pantai nglambor.

Alasan – alasan yang ada diuji dengan menggunakan Cochran

Q-Test secara bertahap:

a. Perumusan Hipotesis

Sebelum melakukan pengujian, terlebih dahulu menentukan

hipotesis, hipotesis dirumuskan kedalam dua bentuk yaitu H0 dan Ha. Dimana H0: Ingin Rekreasi, Ingin Snorkeling, Ingin berfoto di area Pantai, Ingin Pacaran, Harga Tiket Terjangkau, Mengetahui dari

Media Elektronik/Media Sosial, Ingin Berjemur, Ingin Menyendiri,

Diajak oleh Teman, Diajak oleh Keluarga, Menikmati Lingkungan

yang masih Asri, Ingin mendapatkan pengalaman baru, Ingin

menikmati keindahan pantai, ingin Camping/Berkemah, Ingin

Mendapatkan Teman Baru dan akses jalan yang cukup baik/mudah

menjadi alasan wisatawan domestik berkunjung ke pantai nglambor

Yogyakarta. Ha: Salah satu dari enam belasdaftar alasan wisatawan

(59)

b. Melakukan Pengujian

Menguji semua alasan yang dirumuskan dalam H0.

H0 diterima : apabila psig ˂α= 0,05 atau apabila nilai Qhitung˂ Qtabel H0 ditolak : apabila psig ≥ α = 0,05atau apabila nilai nilai

Qhitung≥Qtabel

c. Bila hasil perhitungan menolak H0, maka langkah selanjutnya adalah menghilangkan nilai Cj terendah kemudian melakukan perhitungan

statistik dengan menggunakan rumus Cochran Q-test.

d. Apabila hasil perhitungan tersebut masih menolak H0 maka

selanjutnya harus menghilangkan Cj terendah yang kedua. Kemudian

dilakukan kembali perhitungan statistik dengan menggunakan rumus

Cochran Q-test. Langkah diatas harus dilakukan sampai pada

perhitungan statistik memperoleh hasil menerima H0 dan dapat disimpulkan alasan-alasan apa saja yang menentukan wisatawan

(60)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PANTAI NGLAMBOR A. Sejarah Pantai Nglambor

Sejak puluhan tahun silam, kawasan pantai Nglambor Desa

Purwodadi, Tepus, Gunungkidul dihuni oleh sepasang suami istri paruh baya

yaitu bapak Sawu 79 tahun dan istrinya Ibu Tukit 78 tahun. Selama puluhan

tahun bapak Sawu dan ibu Tukit hidup dengan mengandalkan hasil tani dan

laut. Bapak Sawu mengisahkan, lahan pertaniannya tidak produktif karena

tidak ada sumber pengairan dan masih banyaknya kera ekor panjang yang

suka memakan hasil tani dari bapak sawu, begitu juga dengan laut yang tidak

dapat diharapkan. Kerasnya kehidupan di pesisir Selatan Gunungkidul pun

terus dihadapi bersama istri.

Pada tahun 2000 akses menuju tempat tinggal bapak Sawu

diperlebar oleh Pemerintah Daerah yang bekerjasama dengan pihak

Pemerintah Desa namun setelah jalan di perlebar pantai Nglambor juga belum

ramai seperti pantai-pantai lainnya yang berada di Gunungkidul wisatawan

yang berkunjung hanya bisa dihitung pakai jari di hari biasa maupun weekend.

Pada Tahun 2013 bapak Sawu kedatangan pemuda yang berasal

dari Desa Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul, kedatangan Adhit membawa

angin segar bagi Bapak Sawu dan keluarga bahkan bagi masyarakat di

kawasan pantai. Melihat tidak ada perputaran perekonomian Bapak Sawu

meminta Adhit untuk mengolah pantai supaya bisa menjadi tujuan wisatawan

(61)

amanah Adhit mulai mencari potensi wisata yang mampu menjadi magnet

sehingga dapat menarik wisatawan, tidak membutuhkan waktu yang lama

ternyata pantai Nglambor memiliki potensi wisata bahari dan aman untuk

kegiatan snorkeling Adhit kemudian membuat akun media sosial seperti

Twitter, Facebook dan Instagram untuk mempromosikan pantai tersebut, tidak

membutuhkan waktu yang lama media sosial ini mendapatkan respon yang

sangat luarbiasa.

Pada awal tahun 2014 kunjungan wisata di pantai Nglambor

meningkat dan mulai ada perputaran perekonomian bagi warga sekitar. Adhit

bersama beberapa masyarakat kawasan pantai Nglambor membentuk operator

jasa persewaan alat snorkeling dengan tetap berkomitmen untuk menjaga

ekosistem laut dengan membatasi alat snorkeling dan hingga saat ini pantai

Nglambor mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam Negri

maupun dari luar Negri.

Hingga saat ini akses jalan menuju pantai Nglambor belum

sepenuhnya baik hal ini dikarenakan pantai Nglambor bukan milik pemerintah

melainkan milik masyarakat purwodadi sehingga wisatawan yang berkunjung

dengan menggunakan mobil harus rela berjalan kaki atau naik ojek karena

akses menuju pantai belum bisa ditempuh dengan menggunakan mobil, pantai

Nglambor memiliki slogan “Dengan Snorkeling di pantai Nglambor anda telah

(62)

B. Identitas

Nama Perusahaan : Pantai Nglambor Yogyakarta

Alamat : Dusun Ngandong, Purwodadi, Tepus,

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Telp : 087839639249/082134692388

Website : pantainglambor.com

Instagram : pantai_nglambor

Facebook : Pantai Nglambor

GAMBAR IV.1

(63)

C. Fasilitas Pantai Nglambor

Pantai Nglambor Gunung kidul memiliki fasilitas yang memadai bagi para

pengunjung. Fasilitas yang diberikan kepada para wisatawan yaitu, tempat

parkir, kamar mandi, tempat camping, tempat persewaan snorkeling, tempat

makan dan ojek untuk mengantarkan wisatawan yang berkunjung dengan

menggunakan kendaraan roda 4 untuk menuju daerah pantai. Fasilitas-fasilitas

memiliki harga yang terjangkau bagi para wisatawan yang sedang berkunjung

ke pantai Nglambor.

Fasilitas tempat parkir, para pengunjung tidak perlu khawatir dengan

kendaraan yang di bawa karena sudah aman dijaga oleh para tukang parkir.

Dengan biaya 3000 rupiah untuk sepeda motor dan 5000 rupiah untuk mobil

para pengunjung sudah bisa merasa aman untuk menitipkan atau

meninggalkan kendaraannya. Selanjutnya fasilitas kamar mandi, kamar mandi

banyak tersedia di area pantai Nglambor. Tarif yang di berikan bagi

wisatawan yang ingin buang air kecil dan mandi berbeda. Untuk buang air

kecil di berikan tarif 2000 rupiah dan untuk mandi diberikan tarif 5000 rupiah.

Selanjutnya pantai Nglambor juga menawarkan tempat untuk

camping/berkemah ada beberapa tempat yang bisa digunakan wisatawan

untuk mendirikan tenda di area pantai nglambor. Selanjutnya tempat

persewaan snorkeling di pantai Nglambor sendiri ada 2 tempat persewaan

snorkeling. Para wisatawan bisa menyewa dengan biaya sebesar 45.000

sampai dengan 50.000 rupiah dan wisatawan sudah akan mendapatkan

(64)

room, kamar ganti dan file foto. Di dua tempat persewaan snorkeling ini

memang memiliki harga yang sedikit berbeda, perbedaannya hanya terdapat

pada kamera yang digunakan pemandu untuk mengambil foto wisatawan pada

saat snorkeling. Selanjutnya tempat makan pantai Nglambor, di area pantai

Nglambor cukup lumayan banyak tempat makan yang menawarkan makanan

untuk para wisatawan dengan harga yang bervariasi dan makanan yang juga

bervariasi. Dan yang terakhir adalah ojek, sampai saat ini pantai Nglambor

belum bisa dijangkau dengn menggunakan mobil dikarenakan jalan yang kecil

dan masih banyak jalan yang rusak. Bagi wisatawan yang datang

menggunakan kendaraan roda 4 akan memarkirkan kendaraannya di depan

gang dan akan diantar oleh ojek untuk bisa sampai ke pantai Nglambor jarak

dari tempat parkir menuju pantai nglambor ditempuh kurang lebih 1 km. Tarif

(65)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.Proses Penelitian

Sebelum dilakukan penelitian yang sesungguhnya, penulis

melakukan survei awal terlebih dahulu untuk memperoleh sejumlah alasan

dari para wisatawan yang pernah berkunjung ke pantai Nglambor. Survei

awal dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2016 dan dari survei awal tersebut

diperoleh enam belas alasan.Setelah survei awal selesai dilakukan,

selanjutnya penulis membuat kuesioner penelitian yang sesungguhnya

berdasarkan survei awal yang telah dilakukan. Kuesioner berisi daftar

pertanyaan yang terdiri dari bagian I dan bagian II. Bagian I berisi daftar

pertanyaan mengenai identitas responden dan bagian II berisi pernyataan

mengenai alasan-alasan wisatawan domestik berkunjung ke pantai Nglambor

Yogyakarta.

Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2017. Penulis

menyebarkan kuesioner di area Pantai Nglambor dan di kampus Mrican

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan dalam

waktu sekitar dua minggu.Dalam penyebaran kuesioner, penulis menemui

wisatawan yang sedang berkunjung ke pantai Nglambor Yogyakarta dan

mahasiswa Sanata Dharma yang pernah berkunjung ke pantai Nglambor

Gunungkidul Yogyakarta. Setelah mendapatkan 100 responden, penelitian

(66)

B.Pengujian Instrumen

Pada pengujian validitas dan reliabilitas, penulis akan menguji

pernyataan pada kuesioner menggunakan komputer dengan program SPSS

Statistics 16.

1.Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam

penelitian ini, uji validitas menggunakan rumus korelasi Pearson Product

Moment. Dalam penelitian ini menggunakan α = 5% sehingga syarat

minimum suatu instrumen dianggap valid adalah jika tingkat signifikansi

dari lebih kecil dari 0,05. Berikut ini adalah tabel hasil uji validitas

instrumen tentang alasan-alasan wisatawan domestik berkunjung ke pantai

Nglambor Yogyakarta. Pada uji validitas yang pertama, enam belas alasan

diuji dan ditemukan ada beberapa alasan yang tidak valid, yaitu:

a) Mengunjungi pantai Nglambor karena ingin Berjemur

b) Mengunjungi pantai Nglambor karena ingin Menyendiri

c) Mengunjungi pantai Nglambor karena diajak oleh Keluarga

d) Mengunjungi pantai Nglambor karena ingin mendapatkan pengalaman

baru

e) Mengunjungi pantai Nglambor karena ingin mendapatkan teman baru

f) Mengunjungi pantai Nglambor karena akses jalan yang cukup

Gambar

Tabel
Gambar  Judul
Tabel R....................................................................................84
masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar bermakna tentang dunia.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 4 diperlihatkan pengaruh perbedaan kombinasi dari faktor jenis pakan dan faktor dosis hormon terhadap sintasan hidup larva lele dumbo, dimana dapat

Jika didalam proses pembandingan ditemukan terdapat angka yang memiliki nilai bobot lebih dari angka satu, maka program akan menganggap bahwa angka tersebut telah melanggar

Ucapan terima kasih penulis juga haturkan kepada Adinda Sri Siti Martina Arhami, S.Pd yang senantiasa sabar, selalu membantu dan memberikan semangat serta

Kuisioner ………L1 Tampilan Layar Home...L3 Tampilan Layar Member Home...L4 Tampilan Layar About Us...L5 Tampilan Layar Contact Us...L6 Tampilan Layar FAQ...L7 Tampilan

LKPD mata pelajaran bahasa Indonesia yang dikembangkan dengan menggunakan konsep mind mapping untuk peserta didik kelas XII SMA layak untuk digunakan sebagai salah satu

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah

Dalam mendeteksi kecurangan yang mengarah pada tingkatan korupsi, pemerintah berfokus pada pengendalian internal yang ada dalam pemerintah kabupaten maupun kota tersebut