• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PEMILIHAN BIDANG MINAT SISWA SMA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS STUDY KASUS (SMA KR. YBPK-1 SURABAYA).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI PEMILIHAN BIDANG MINAT SISWA SMA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS STUDY KASUS (SMA KR. YBPK-1 SURABAYA)."

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

STUDY KASUS (SMA KR. YBPK-1 SURABAYA)

SKRIPSI

Disusun oleh :

Mas David Chr istian Suhar so

0834010067

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

(2)

STUDY KASUS (SMA KR. YBPK-1 SURABAYA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Jurusan Teknik Informatika

Disusun oleh :

Mas David Chr istian Suhar so

0834010067

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN ” J AWA TIMUR

SURABAYA

(3)

APLIKASI PEMILIHAN BIDANG MINAT SISWA SMA

MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

STUDY KASUS (SMA KR. YBPK-1 SURABAYA)

Disusun Oleh :

Mas David Chr istian Suhar so

NPM. 0834010067

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang II Tahun Akademik 2012/2013

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom Ir. Kindriari Nur ma Wahyusi, MT

NPT. 377120801681 NPT. 19600228 198803 2 001

Mengetahui,

(4)

MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS STUDY KASUS (SMA KR. YBPK-1 SURABAYA)

Disusun Oleh :

MAS DAVID CHRISTIAN SUHARSO NPM. 0834010067

Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi J urusan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 23 November 2012

Pembimbing : Tim Penguji :

1. 1.

Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom Bar ry Nuqoba, S.SI, M.Kom

NPT. 3_7712_080_168 _1 NIP. 3_8411_09_0155_1

2. 2.

Ir. Kindriari Nurma Wahyusi, MT Hudan Studiawan, S.Kom, M.Kom

NPT. 3 8702 11 0343 1 NIP. 196407141988031001

3.

Basuki Rachmat, S. Si, MT NPT. 3 6907 060 209 1 Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur

(5)

PANITIA UJ I AN SKRIPSI / KOMPREHENSIF

KETERANGAN REVISI Mahasiswa di bawah ini :

Nama : Mas David Christian Suharso NPM : 0834010067

Jurusan : Teknik Informatika

Telah mengerjakan revisi/ tidak ada revisi*) pra rencana (design)/ skripsi ujian lisan gelombang II, TA 2011/2012 dengan judul:

”APLIKASI PEMILIHAN BIDANG MINAT SISWA SMA

MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS STUDY KASUS (SMA KR. YBPK-1 SURABAYA) ”

Surabaya, 07 Desember 2012 Dosen Penguji yang memerintahkan revisi:

1) Barry Nuqoba, S.SI, M.Kom NPT. 3 8411 09 0155 1

(6)

Segala puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyusun tugas akhir di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jatim.

Pada penyelesaian penelitian laporan Penelitian Tugas Akhir ini, peneliti mendapat banyak sekali bantuan doa atau usaha dan bimbingan dari berbagai pihak selama melaksanakan kegiatan Penelitian Tugas Akhir. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini peneliti memohon dengan sangat, terima kasih atas segala bantuan doa dan usahanya, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan berkah-NYA. Ucapan terima kasih peneliti ucapkan untuk:

1. Bapak Ir. Sutiyono, MT, selaku DEKAN FTI UPN “VETERAN” Jatim yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan Kerja Praktek.

2. Ibu Dr.Ir. Ni Ketut Sari, MT selaku Kepala J urusan Teknik Infor matika, FTI UPN “VETERAN” Jatim.

3. Ibu Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom, selaku dosen pembimbing satu yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan selama proses pelaksanaan penelitian tugas akhir ini.

4. IR. Kindriari Nur ma W. MT selaku dosen pembimbing dua yang telah meluangkan waktu juga untuk memberikan bimbingan selama proses pelaksanaan penelitian tugas akhir ini.

(7)

yang turut andil dalam Penelitian Laporan Tugas Akhir ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas segala bantuannya.

Peneliti menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kekurangan dalam penelitian tugas akhir ini. Oleh sebab itu kritik serta saran yang membangun dari pembaca sangat membantu guna perbaikan dan pengembangan di masa yang akan datang.

Akhirnya dengan ridho Allah peneliti berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian terutama mahasiswa di bidang komputer.

Surabaya, 14 November 2012

(8)

Halaman

1.7 Sistematika Penulisan... ... 4

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ……… ... 6

2.1 Sistem Pengambilan Keputusan ……….. ... 6

(9)

2.2.3 Sintesis Penilaian ... 10

2.3 Data Flow Diagram (DFD)... ... 11

2.3.1 Komponen Data Flow Diagram (DFD) ... 12

2.3.2 Pengenalan Flowchart ... 12

2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD)... ... 14

2.4 PHP... ... 16

2.5 Xampp... ... 18

2.6 MySQL... ... 18

2.6.1 apache... ... 19

2.6.2 PhpMyAdmin... 19

2.7 Pengenalan Macromedia Dreamweaver 8... ... 20

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ……… ... 21

3.1 Alur proses metode AHP ... 21

3.2 Perancangan Sistem ………… ... 29

3.2.1 Sistem Flow... ... ... 30

3.2.1.1 Flowchart proses penginputan soal akademik ... 31

3.3 Diagram Berjenjang……….. ... 32

3.4 Diagram Level 0... 33

3.4.1 Diagram Level 1 ... 33

(10)

4.1 Implementasi Databese ……… ... 38

4.2 Tabel Admin ………... 38

4.3 Tabel Test ... 39

4.4 Tabel Siswa ... 39

4.5 Tabel Interval ... 40

4.6 Implementasi Desain Antarmuka ... 40

4.7 Implementasi Desain ADMIN ... 45

4.8 Cuplikan Coding ... 49

BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI ……… ... 54

5.1 Skenario Uji Coba ... 54

5.2 Pelaksanaan Uji Coba ... 54

5.3 Perbandingan hasil koputerisasi dan perhitungan manual. ... 55

5.3.1 Perhitungan koputerisasi ... 55

5.3.2Perhitungan manual pada peroses AHP ... 57

BAB VI PENUTUP... ... 65

6.1 Kesimpulan... ... 65

6.2 Saran... ... 66

(11)

YBPK-1) SURABAYA

PENYUSUN : MAS DAVID CHRISTIAN SUHARSO DOSEN PEMBIMBING I : Rinci Kembang H, S.Si, M.Kom DOSEN PEMBIMBING II : IR. Kindriari Nur ma W. MT

ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan dunia teknologi dan pendidikan Para siswa SMA kelas X yang akan melanjutkan pendidikannya di tingkat selanjutnya harus memutuskan pilihan jurusan, ini merupakan sesuatu yang cukup sulit diputuskan oleh kebanyakan siswa SMA.

Kebanyakan siswa SMA sekarang sulit untuk menentukan minat memilih jurusan pada waktu SMA. maka demikian penyelesaian studi kasus ini menggunakan metode ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS dengan menunjukan 3 kriteria (IPA, IPS, BAHASA), membuat nilai bobot, Melakukan perhitungan matrix nilai bobot dan menentukan local priority, Membuat tabel interval tiap mata pelajaran, Mengitung matrix tiap interval untuk mencari nilai total dan nilai local priority di tiap mata pelajaran, Menghitung hasil akhir nilai global priority.

Setelah dilakukan uji coba dari Sistem Pemilihan Bidang Minat Pada Jurusan SMA maka dapat diambil kesimpulan, dari hasil penelitian menunjukan bahwa metode AHP dapat digunakan untuk menentukan jurusan dengan rata – rata akurasi 78%, dengan data akurasi IPA = 70%, IPS= 75%, BAHASA = 90%. Pada pembuatan aplikasi ini terdapat saran Untuk pengembangan lebih lanjut aplikasi ini, bisa dikembangkan lagi dengan menambahkan bidang minat ekstakulikuler jadi tidak hanya dari akademik saja, Untuk pengembangan lebih lanjut aplikasi Sistem pemilihan Bidang Minat ini terdapat latihan soal untuk memulai penjurusan akademik.

(12)

1.1 Latar Belakang

Para siswa SMA kelas satu yang akan melanjutkan pendidikannya di tingkat selanjutnya harus memutuskan pilihan jurusan. Dan ini merupakan sesuatu yang cukup sulit diputuskan oleh kebanyakan siswa SMA.

Kebanyakan siswa SMA sekarang sulit untuk menentukan minat memilih jurusan apa waktu SMA. Siswa SMA yang kebingungan biasanya diberikan masukkan pendapat oleh orang tuanya ataupun sahabatnya kemana dia harus memilih jurusannya. Dengan hanya diberikan pendapat dan tanpa melihat kemampuannya seorang siswa SMA bisa saja membuat keputusan yang salah yang bertolak belakang dengan kemampuannya minat. Ini akan merugikan siswa tersebut kelak nanti ketika masuk ke tingkat lebih atas, karena dengan ketidakmampuannya tersebut bisa saja kemampuan akademiknya tidak berkembang dan malas untuk belajar sehingga prestasinya akan selalu menurun dan akan merugikan bagi dirinya sendiri.

(13)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang disusun berdasar dari permasalahan yang tertulis pada latar belakang yaitu :

Bagaimana implementasi metode Analytical Hierarchy Process pada sistem pendukung keputusan pada pemilihan jurusan di SMA ?

1.3 Batasan Masalah

a) Sistem pengambilan keputusan ini dikhususkan untuk siswa kelas satu. b) Analisis pemodelan menggunakan Konsep Terstruktur (DFD , CDM,

PDM).

c) Jumlah soal untuk menentukan bobot kriteria sebanyak 10 soal.

d) Hasil akhir dari Pembuatan Aplikasi Pemilihan Bidang Minat Siswa SMA hanya sebagai alternative pilihan

1.4 Tujuan

Tujuan akhir dari penelitian ini adalah membuat perangkat lunak untuk sistem pengambilan keputusan pemilihan jurusan di SMA untuk memudahkan siswa kelas SATU dalam menentukan pilihan jurusan, dengan rincian sebagai berikut:

a) Membuat system pengambilan keputusan dengan cara mengambil hasil analisa kemampuan, minat yang dimiliki oleh siswa.

(14)

1.5 Manfaat

Manfaat yang bisa diperoleh dari hasil tugas akhir ini, hal yang paling mendasar adalah dengan dibuatnya aplikasi sistem pendukung keputusan ini maka diharapkan dapat membantu siswa SMA KR YBPK 1 SURABAYA untuk menentukan jurusan bidang minat yang terdiri dari IPA, IPS, BAHASA.

1.6 Metode Penelitian

Di dalam penelitian studi literatur ini saya menggunakan metodologi dalam penelitian berupa tahap-tahap agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik. Dan mendapatkan hasil yang diharapkan. Berikut adalah beberapa tahap yang saya lakukan

1. Analisa Kebutuhan

Mengumpulkan data yang nantinya ditampung dan dianggap sebagai kebutuhan yang nantinya digunakan sebagai informasi dalam membangun sistem ini. Penentuan definisi dari sistem yang diperlukan, penjelasan dan tujuan dari sistem dapat diperoleh melalui konsultasi dengan pengguna sistem.

2. Perancangan Sistem

Desain sistem membagi proses dari kebutuhan yang diperlukan ke salah satu perangkat keras atau perangkat lunak. Desian sistem menetapkan arsitektur sistem secara menyeluruh. Desain perangkat lunak melibatkan pengidentifikasian dan pendeskripsian dari sistem beserta relasinya.

3. Implementasi

(15)

4. Pengujian

Unit program atau program diintegrasikan dan diuji sebagai satu sistem untuk memastikan bahwa seluruh kebutuhan perangkat lunak telah terpenuhi setelah pengujian sistem diberikan kepada pengguna.

5. Penggunaan dan Pemeliharaan

Instalasi sistem dan pemeliharaan sistem dilakukan untuk mengembangkan implementasi dari unit sistem.

1.7 Sistematika Penulisan

Adapun Sistematika Penulisan Laporan Tugas akhir kali ini sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang yang menjelaskan tentang pentingnya penelitian tugas akhir yang dilakukan, ruang lingkup, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi landasan teori atau tinjauan pustaka yang akan digunakan sebagai penyelesaian permasalahan Aplikasi Pemilihan Bidang Minat Siswa SMA.

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

(16)

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini akan membahas mengenai pengujian halaman utama, fasilitas-fasilitas yang terdapat pada anggota dan administrator, serta tampilan input dan output dari program. BAB V : UJI COBA DAN EVALUASI

Bab ini merupakan penjelasan lingkupan uji coba aplikasi, skenario uji coba, pelaksanaan uji coba dan evaluasi dari hasil evaluasi yang telah dilakukan untuk kelayakan pemakaian aplikasi.

BAB VI : PENUTUP

(17)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pengambilan Keputusan

Menurut Sprague dan Carlson (Sprague et.al., 1993), yaitu sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan dalam rangka memecahkan masalah-masalah rumit yang "mustahil" dilakukan dengan kalkulasi manual dengan cara melalui simulasi yang interaktif dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.

Sesuai namanya, tujuan digunakannya system ini adalah sebagai “second opinion” atau “information source” yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum seseorang memutuskan kebijakan tertentu. Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses perancangan sebuah sistem pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain dapat menarik minat seseorang untuk menggunakannya, diharapkan sistem ini dapat merepresentasikan keadaaan dunia nyata yang sebenarnya.

2.2 Analytical Hierarchy Process (AHP)

(18)

Secara garis besar, ada tiga tahapan AHP dalam penyusunan prioritas, yaitu : 1. Dekomposisi dari masalah;

2. Penilaian untuk membandingkan elemen-elemen hasil dekomposisi; dan 3. Sintesis dari prioritas.

2.2.1 Dekomposisi Masalah

Pada menyusun prioritas, maka masalah penyusunan prioritas harus mampu didekomposisi menjadi tujuan (goal) dari suatu kegiatan, identifikasi pilihan-pilihan (options), dan perumusan kriteria (criteria) untuk memilih prioritas (Gambar 1.2).

Gambar 2.1 Dekomposisi Masalah

2.2.2 Penilaian/Pembandingan Elemen

(19)

suatu kriteria. perkataan lain, penilaian ini dimaksudkan untuk melihat seberapa penting suatu pilihan dilihat dari kriteria tertentu. Contoh skala penilaian yang digunakan di AHP .

Tabel 2.1 Skala Penilaian

Hasil Penilaian Nilai A Nilai B

Menggunakan penilaian seperti Tabel 2, maka perbandingan antar kriteria akan menghasilkan Tabel 3 berikut. Untuk memudahkan, dalam tabel diasumsikan hanya ada empat kriteria. Dari tabel tersebut dapat dirangkum sebagai berikut :

• Cij merupakan hasil penilaian/perbandingan antara kriteria i dengan j

• Ci. merupakan penjulahan nilai yang dimiliki kriteria ke i

• C merupakan penjumlahan semua nilai ci.

(20)

Tabel 2.2 Perbandingan antar Kriteria

Kriteria CR1 CR2 CR3 CR4 Jumlah Bobot

CR1 - C12 C13 C14 C1 bC1=C1/C

CR2 C21 - C23 C24 C2 bC2=C2/C

CR3 C31 C32 - C34 C3 bC3=C3/C

CR4 C41 C42 C43 - C4 bC4=C4/C

Jumlah C

Menggunakan prosedur yang sama, maka dilakukan perbandingan antar pilihan (OP) untuk masing-masing kriteria. Tabel 4 berikut mengilustrasikan perbandingan antar pilihan (4 pilihan) untuk kriteria 1 (C1) dengan penjelasan sebagai berikut :

• Oij merupakan hasil penilaian/permbandingan antara pilihan i dengan k untuk kriteria ke j

• Oi. merupakan penjumlahan nilai yang dimiliki pilihan ke i

• O merupakan penjumlahan semua nilai Oi.

(21)

Tabel 2.3 Perbandingan antar Kriteria

2.2.3 Sintesis Penilaian

Sintesis hasil penilaian merupakan tahap akhir dari AHP. Pada dasarnya, sintesis ini merupakan penjumlahan dari bobot yang diperoleh setiap pilihan pada masing-masing kriteria setelah diberi bobot dari kriteria tersebut. Secara umum, nilai suatu pilihan adalah sebagai berikut :

=

∑ ∗ ... ...(1)

(22)

bopi = bo11* bc1+ bo12* bc2 + bo13* bc3+ bo14* bc4 ... (2)

Hal yang identik dilakukan untuk pilihan 2, 3 dan 4. Dengan membandingkan nilai yang diperoleh masing-masing pilihan, prioritas dapat disusun berdasarkan besarnya nilai tersebut. Semakin tinggi nilai suatu pilihan, semakin tinggi prioritasnya, dan sebaliknya.

Tabel 2.4 Sintesa Penilaian

CR1 CR2 CR3 CR4 Prioritas

bC1 bC2 bC3 bC4 bOpi

OP1 bO11 bO12 bO13 bO14 bOp1

OP2 bO21 bO22 bO23 bO23 bOp2

OP3 bO31 bO32 bO33 bO34 bOp3

OP4 bO41 bO42 bO43 bO44 bOp4

2.3 Data Flow Diagram (DFD)

(23)

2.3.1 Komponen Data Flow Diagram (DFD)

1. Menurut Yourdan dan DeMar co

Terminator Proses Data Store Alur Data

Gambar 2.2 Komponen DFD Menurut Yourdan dan DeMarco

2. Menurut Gene dan Serson

Proses Terminator Data Sotore Alur Data

Gambar 2.3 Komponen DFD Menurut Gone dan Serson

2.3.2 Pengenalan Flowchart

(24)

Tabel 2.5 Tabel Simbol – Simbol Flowchart

LAMBANG NAMA KETERANGAN

Input

Digunakan untuk menuliskan input yang diperlukan pada suatu waktu secara satu persatu maupun secara keseluruhan.

Proses

Menuliskan operasi – operasi yang dikenakan pada input dan operasi lainnya.

Output

Digunakan untuk menuliskan semua output yang harus ditampilkan oleh program.

Percabangan

Digunakan untuk melambangkan keadaan yang harus di penuhi, hasil dari simbol berupa Yes atau No.

Garis Alir

Digunakan untuk menghubungkan setiap langkah dalam flowchart.

Terminator

(25)

Konektor (Off)

Digunakan untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah lain dari flowchart dalam halaman yang berbeda.

Konektor (On)

Digunakan untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah lain dari flowchart dalam satu halaman.

2.3.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Faried Irwansyah (2003) ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan, dan dengan ERD kita mencoba menjawab pertanyaan seperti ; data apa yang kita perlukan? Bagaimana data yang satu berhubungan dengan yang lain?

ERD merupakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada 3 macam simbol yang digunakan yaitu :

1. Entity

(26)

pekerja maka A adalah isi dari seorang pekerja, sedangkan jika B adalah seorang pelanggan maka B adalah isi dari pelanggan, karena itu harus dibedakan antara entiti sebagai bentuk umum dari deskripsi tertentu dan isi entiti seeprti A dan B dalam contoh diatas, Entity digambarkan dalam bentuk persegi empat.

Gambar 2.4 Entitas 2. Atribut

Entity mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi mendeskripsikan karakter entiti, misalnya atribut nama pekerja dari entiti pekerja. Setiap ERD bisa digambarkan lebih dari satu atribut, atribut digambarkan dalam bentuk elips.

3. Hubungan

Relationship sebagaimana halnya entity maka dalam hubungan pun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entiti dengan isi dari hubungan itu sendiri. Misalnya dalam kasus hubungan antar entiti siswa dan

Pekerja

Item

Warna _item

Ukuran _item

Deskripsi _ item

(27)

entiti mata_ kuliah adalah mengikuti, sedangkan isi hubungannya dapat berupa nilai_ujian. Relationship digambarkan dalam bentuk intan / diamond.

Gambar 2.6 Hubungan (relasi)

2.4 PHP

PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa pemrogramman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server (dapat

Siswa mengikuti Mata

(28)

dilihat pada gambar dibawah). Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut :

Membaca permintaan dari client/browser

• Mencari halaman/page di server

• Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

• Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet.

Gambar 2.7 kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server Mengapa PHP?

PHP dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda (Windows, Linux,

Unix, etc.)

PHP merupakan web scripting open source

(29)

2.5 XAMPP

XAMPP merupakan sebuah aplikasi yang banyak digunakan oleh para developer PHP script untuk menginstall server ke Windows secara cepat dan mudah. XAMPP merupakan satu paket server yang sangat lengkap yang sudah terdiri dari PHP, MySQL, Apache , dan PhpMyAdmin.

Berikut ini penjelasan tentang My SQL,Apashe, dan php MyAdmin

2.6 MySQL

MySQL, perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database. SQL pertama kali didefinisikan oleh American National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang bersifat open source. MySQL adalah pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database. MySQL merupakan sisitem manajemen database yang bersifat at relational. Artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat. MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar.

MySQL juga dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query Language (SQL) untuk mengelola database-database yang ada di dalamnya. Hingga kini,

(30)

2.6.1 Apache

Apache sudah berkembang sejak versi pertamanya. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil dan bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta, berdasarkan kode

PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. Jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan, maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.

2.6.2 PhpMyAdmin

PhpMyAdmin, Pengelolaan database dengan MYSQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Jika anda ingin membuat database, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk membuat database. Jika kita ingin menghapus tabel, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk menghapus tabel. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Banyak sekali perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola data base dalam MySQL, salah satunya adalah PhpMyAdmin. Dengan PhpMyAdmin

(31)

berikut: http://localhost/PhpMyAdmin/ pada address bar lalu tekan Enter. Langkah ketiga apabila telah nampak interface (tampilan antar muka) PhpMyAdmin anda bisa memulainya dengan mengetikkan nama database, nama tabel dan seterusnya.

2.7 Pengenalan Macromedia Dreamweaver 8

(32)

21

Bab ini akan dijelaskan tentang analisa perancangan sistem yang meliputi

Alur proses metode AHP, Perancangan sistem, Diagram Berjenjang, Hubungan antar

tabel.

3.1 Alur pr oses metode AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

Pada gambar 3.1 adalah gambar Alur proses AHP yang terdapat proses

menentukan kriteria yang berparameterkan IPA, IPS, BAHASA, membuat nilai

bobot, melakukan perhitungan matrix nilai bobot dan menentukan local priority,

membuat tabel interval tiap mata pelajaran

Gambar 3.1 Alur Proses AHP

menghitung matrix tiap interval untuk mencari nilai total dan nilai local priority ditiap

mata pelajaran, menghitung hasil akhir nilai Global Priority.

(33)

Kriteria yang dibuat merupakan rincian persoalan optimasi untuk menentukan

bidang minat siswa, maka dilakukan pengumpulan data pada SMA KR YBPK-1

surabaya. Dalam kasus ini terdapat kriteria yang akan digunakan dalam pengambilan

keputusan, kriteria ini adalah IPA, IPS, BAHASA. Seperti yang terlihat pada Gambar

3.2. Langkah selanjutnya adalah menentukan pilihan. Pilihan ini didapatkan dari

pengamatan atau survei. Pilihan yang didapatkan untuk menentukan bidang minat

siswa.

Gambar 3.2 Blok Diagram Kriteria

Setelah itu melakukan proses Membuat nilai bobot ketika kriteria sudah

didapatkan, kemudian adalah membuat nilai bobot dimana jika lebih penting = 1 ,

jika sedikit lebih penting = 3 , jika cukup penting = 5. Lalu Melakukan perhitungan

matrix nilai bobot dan menentukan Local Priority . kriteria nilai “a” terhadap “a” nilai

(34)

adalah 1/x. dimana nilai matrix berdasarkan pada nilai bobot kriteria. Sedangkan

untuk menambah LP dari matrix a menggunakan rumus umum sebagai berikut :

lpi

a =

……..(3.1)

dimana n = jumlah kriteria

Tabel 3.1 Nilai Bobot

A B C

A 1 a b

B 1/a 1 c

C 1/b 1/c 1

TOTAL 1+1/a+1b a+1+1/c b+c+1

Penjelasan pada tabel 3.1 terdapat perhitungan matrix yang di baca dari baris

per kolom untuk mencari penjumlahan total dimana hasil total tersebut di buat untuk

menghitung Local Priority pada nilai bobot.seperti pada tabel 3.2. Penjelasan pada

tabel 3.2 adalah proses tabel nilai bobot untuk mencari local priority, dimana n =

(35)

Tabel 3.2 Nilai Bobot Local Priority.

Langkah selanjutnya membuat tabel nilai bobot interval di tiap mata pelajaran yang

berparameterkan IPA, IPS, BAHASA yang dimana nilai bobot interval tersebut

sebagai nilai bobot tiap mata pelajaran untuk perbandingan

Tabel 3.3 Nilai bobot Interval IPA

(36)

Tabel 3.4 Nilai bobot Interval IPS

Tabel 3.5 Nilai bobot Interval BAHASA

Nilai Bobot

Setelah itu melakukan perhitungan matrix nilai inteval dan menentukan Local

Priority tiap pelajaran. kriteria nilai “a” terhadap “a” nilai = 1, nilai kriteria “a”

terhadap “b” jika nilainya x maka nilai kriteria “b” terhadap ”a” adalah B/A. dimana

(37)

dari matrix A menggunakan rumus umum pada persamaan (3.1) dimana matrix A

adalah matrix interval kriteria.

Tabel 3.6 Perhitungan Matrix interval IPA

A B C

baca dari baris per kolom untuk mencari penjumlahan total dimana hasil total tersebut

di buat untuk menghitung Local Priority

Tabel 3.7 Perhitungan Local Priority interval IPA

(38)

Tabel 3.8 Perhitungan Matrix interval IPS

baca dari baris per kolom untuk mencari penjumlahan total dimana hasil total tersebut

di buat untuk menghitung Local Priority

Tabel 3.9 Perhitungan Local Priority interval IPS

(39)

Tabel 3.10 interval BHS

Pada penjelasan table 3.10, terdapat perhitungan matrix interval IPS yang di

baca dari baris per kolom untuk mencari penjumlahan total dimana hasil total tersebut

di buat untuk menghitung Local Priority.

Tabel 3.11 Perhitungan Local Priority interval BHS

(40)

Langkah selanjutnya Menghitung hasil akhir nilai Global Priority dimana

hasil keseluruhan local priority di tiap interval kriteria di kalikan dengan local priority

nilai bobot. Maka akan muncul hasil akhir nilai global seperti berikut.

IPA IPS BHS LP Bobot

A1 B1 C1 X A

A2 B2 C2 B

A3 B3 C3 C

(A1 * A ) + (B1 * B) + (C1 * C ) = n1 (nilai global A)

(A2 * A ) + (B2 * B) + (C2 * C ) = n2 (nilai global B)

(A3 * A ) + (B3 * B) + (C3 * C ) = n3 (nilai global C)

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan system yang di pakai aplikasi ini berisikan penjelasantentang

deskripsi umum system, kebutuhan system. Adapun tahap-tahap dalam perancangan

system yang dilakukan adalah pembuatan system flow, diagram berjenjang,

(41)

3.2.1 Sistem Flow

Bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur

sistem secara logika. Digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk

dokumentasi.Dimana interaksi yang terjadi siswa login dengan menginputkan no

induk dan password, setelah login sukses siswa masuk ke beranda setelah itu siswa

mulai mengerjakan soal akademik kemudian siswa akan menerima hasil dari proses

soal.

(42)

3.2.1.1 Flowchar t pr oses penginputan soal akademik

Pada flowchart dibawah ini menjelaskan, siswa login terlebih dahulu ketika

login berhasil siswa mulai menginputkan soal akademik yang telah sediakan,setelah

mengerjakan soal tersebut siswa akan langsung menerima hasil dari soal akademik.

(43)

3.3 Diagram Ber jenjang

Diagram berjenjang merupakan alat perancangan sistem yang dapat

menampilkan seluruh proses yang terdapat pada suatu aplikasi tertentu dengan jelas

dan terstruktur.

Diagram berjenjang sistem pengambil keputusan bidang minat ini terlihat

pada Gambar 3.5. Pada Gambar 3.5 menjelaskan bahwa sistem SPK Bidang Minat ini

terdiri dari 3 level yaitu level 0, level 1 dan level 2. Pada level 0 terdapat suatu alir

proses masuk dan keluar pada sistem. Pada level 1 terdiri dari empat proses yaitu

proses validasi login, pengolah data, perhitungan AHP dan pembuatan laporan.

Level 2 merupakan penurunan dari level 1 dimana ada tiga proses yang

diturunkan pada level 1 yaitu proses pengolah data. Pada level 2 proses pengolah

data diturunkan menjadi tiga proses yaitu pengolaan data nilai , pengolaan data siswa

dan pengolahan data soal.

(44)

3.4. Diagram Level 0

Laporan nilai data perhitungan kriteria jawab soal

noi induk dan password

Gambar 3.6 diagram level 0

Diagram Level 0 pada Gambar 3.8 menggambarkan interaksi admin dan siswa

terhadap SPK bidang minat. terdapat 5 proses yang masuk dari admin yaitu username

dan password, data soal, data nilai, data perhitungan kriteria, data perhitungan minat,

Disamping itu terdapat proses yang keluar yaitu data laporan nilai. Sedangkan siswa

terdapat 2 proses yaitu menginputkan no induk siswa dan password lalu jawab soal

dan proses keluar laporan nilai.

3.4.1 Diagram Level 1

Pada gambar 3.9 dibawah menjelaskan bahwa Data Flow Diagram Level 1

terdiri atas empat proses dan 2 entity yang berperan. Empat proses tersebut adalah :

validasi login, pengolahan data, perhitungan AHP, laporan. Sedangkan untuk entity

(45)

Gambar 3.7 diagram level 1

3.4.2 Diagram Level 2

Pada Data Flow Diagram Level 2 dibawah ini merupakan penguraian proses

yang ada dalam data flow diagram level 1. Ada satu proses yang dilakukan

penguraian yaitu proses mengolah data.

Pada Gambar 3.10 dibawah menjelaskan data flow proses pengolahan data

yang merupakan penguraian dari data flow diagram level 1.

Pada diagram level 2 pengolahan data di uraikan menjadi tiga proses yaitu

(46)

pengolaan data siswa, pengolaan data soal. Dan mempunyai tiga tabel database yaitu

tbl_nilai, tbl_siswa dan data tbl_soal.

Gambar 3.8 diagram level 2

3.5 CDM ( Conceptual Data Model )

Gambar 3.9 menjelaskan tentang Conceptual Data Model (CDM) sistem

pengambil keputusan bidang minat. Dimana pada Conceptual Data Model (CDM)

terdiri dari empat entitas, diantaranya adalah admin, siswa, tes, tbl_interval.

Masing-masing entitas mempunyai primery key. Pada entitas admin yang menjadi primery

key adalah id_admin, pada entitas siswa adalah id_siswa, entitas tes adalah id_tes,

(47)

Gambar 3.9 CDM ( Conceptual Data Model )

Pada setiap entitas terjadi hubungan dengan entitas yang lainnya yang disebut

dengan relasi. Entitas admin direlasikan dengan siswa dengan mengolah, sedangkan

siswa direlasikan tbl_tes dengan mengerjakan, tbl_tes di relasikan tbl_interval dengan

(48)

3.6 PDM ( Phsysical Data Model )

Gambar 3.12 menjelaskan tentang Physical Data Model (PDM) sistem

pengambil keputusan bidang minat. Dimana pada Conceptual Data Model (CDM)

terdiri dari empat entitas, diantaranya adalah admin, siswa, tes, tbl_interval.

(49)

IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini akan membahas mengenai implementasi dari rancangan

aplikasi yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Bagian implementasi aplikasi ini

meliputi implementasi database dan implementasi antarmuka.

4.1 Implementasi Database

Dalam proses pembuatan Sistem Pemilihan Bidang Minat ini, pada tahap

awal adalah dimulai dengan pembuatan desain database dengan menggunakan

xampp 1.6. Ada beberapa tabel yang terdapat pada database sistem ini yakni

sebagai berikut :

4.2 Tabel Admin

Tabel ini digunakan untuk menyimpan informasi data tentang admin.

Terdapat dua kolom dalam tabel admin. id_admin untuk menyimpan id admin,

password digunakan untuk menyimpan password admin Tabel yang ada dalam

database ini menyimpan informasi yang digunakan oleh admin untuk login pada

aplikasi website.

(50)

Pada Tabel 4.2 adalah sebuah tabel yang ada pada database, nama tabel

dalam database tbl_test. Tabel ini digunakan untuk menyimpan informasi data

tentang soal bidang minati Tabel ini terdapat 8 kolom yaitu id_tes, soal, jawab_a,

jawab_b, jawab_c, jawab_d, kunci, pelajaran.

Tabel 4.2 Tabel test

4.4 Tabel Siswa

Pada Tabel 4.3 adalah sebuah tabel yang ada pada database, nama tabel

dalam database tbl_siswa. Tabel ini digunakan untuk menyimpan informasi data

tentang siswa Tabel ini terdapat 7 kolom yaitu nis, nama, password, alamat,

namawali, pekerjaanwali, status.

(51)

Pada Tabel 4.4 adalah sebuah tabel yang ada pada database, nama tabel

dalam database tbl_interval. Tabel ini digunakan untuk menyimpan informasi data

tentang nilai interval Tabel ini terdapat 4 kolom yaitu id_interval, nilai, bobot,

kategori.

Tabel 4.4 Tabel Interval

4.6 Implementasi Desain Antarmuka

Pada saat membuka aplikasi Sistem Pemilihan Bidang Minat Jurusan Pada

SMA ini, user akan melihat halaman utama yang merupakan tampilan awal dari

aplikasi tersebut seperti pada Gambar 4.1. Dimana dalam halaman utama ini

(52)

Gambar 4.2 Tampilan Login Aplikasi Sistem Pemilihan Bidang Minat

Jurusan

Setelah Menginputkan No.induk Dan Password user seperti gambar

diatasa berikut maka akan mulai menuju ke tampilan Home User.

Gambar 4.3 Halaman Home User

Gambar 4.3 menunjukkan tampilan halaman Home User. Pada halaman pada

halaman ini terdapat informasi dari data siswa, yang berfungsi sebagai data

pengenal.setelah itu siswa bisa langsung memilih menu Soal Bidang Minat yang

(53)

Gambar 4.4 Halaman Soal Bidang Minat BAHASA

Gambar 4.4 menunjukkan tampilan halaman Soal Bahasa untuk di

kerjakan oleh siswa, setelah mengerjakan soal BAHASA maka akan menuju Ke

tampilan pada gambar 4.5 yaitu tampilan halaman soal bidang minat IPA yang di

(54)

oleh siswa, setelah mengerjakan soal IPA maka akan menuju Ke tampilan pada

gambar 4.6 yaitu tampilan halaman soal bidang minat IPS yang di beri waktu 5

menit seperti pada gambar dibawah.

Gambar 4.6 Halaman Soal Bidang Minat IPS

Gambar 4.6 menunjukkan tampilan halaman Soal IPS untuk di kerjakan

oleh siswa setelah mengerjakan soal IPS maka akan menuju ke tampilan pada

(55)

Gambar 4.7 Halaman hasil dari keseluruhan soal bidang minat

Gambar 4.7 menunjukkan tampilan halaman hasil dari keseluruhan soal

bidang minat siswa setelah mengerjakan keseluruhan soal yang di berikan, di

tampilan halaman ini maka siswa sudah bisa mengetahui saran bidang jurusan apa

yang cocok untukya,siswa bisa mencetak hasil seperti gambar 4.8 dibawah

(56)

Gambar 4.9 Halaman Utama Admin

Pada saat membuka Admin aplikasi Sistem Pemilihan Bidang Minat

Jurusan Pada SMA ini, admin akan melihat halaman utama yang merupakan

tampilan awal dari aplikasi tersebut seperti pada Gambar 4.8. Dimana dalam

halaman utama ini terdapat 1 akses yaitu menu Login.

(57)

menu pilihan yaitu soal yang berfungsi untuk mengelola soal dan siswa yang

berfungsi untuk mengelola siswa. Pada gambar 4.8 dibawah menunjukan tampilan

menu soal.

Gambar 4.11 Halaman Menu Soal

Gambar 4.11 menunjukkan tampilan halaman menu soal yang terdapat

menu IPA, IPS ,Bahasa. Pada gambar 4.12 Ketika di klik INDO maka akan tampil

halaman soal INDO berfungsi untuk mengedit, menambah dan menghapus soal

(58)

IPAberfungsi untuk mengedit, menambah dan menghapus soal tersebut.

Gambar 4.13 Halaman Menu Soal IPA

Pada gambar 4.14 Ketika di klik IPS maka akan tampil halaman soal IPS

berfungsi untuk mengedit, menambah dan menghapus soal tersebut.

Gambar 4.14 Halaman Menu Soal IPS

Setelah menu soal maka terdapat menu siswa yang berfungsi mengelola

(59)

Gambar 4.15 menu tambah siswa

Pada gambar 4.15 menujukan admin untuk menambah data siswa seperti,

nama siswa, no.induk, password, alamat, nama walimurid, pekerjaan walimurid.

Setelah itu admin dapat melakukan hapus siswa seperti pada gambar 4.16 sebagai

berikut.

(60)

Gambar 4.17 cuplikan coding index.php (halaman utama)

(61)

Gambar 4.19 cuplikan coding soal_ips.php (halaman utama)

(62)

Gambar 4.21 cuplikan coding perhitungan interval IPA (halaman utama)

Gambar 4.22 cuplikan coding perhitungan interval IPS (halaman utama)

(63)

Gambar 4.24 cuplikan coding index.php (admin)

(64)

Gambar 4.27 cuplikan coding hapus siswa (admin)

(65)

UJ I COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini akan membahas mengenai uji coba terhadap sistem aplikasi

pemilihan bidang minat oleh no induk 1001, selanjutnya akan dibuat evaluasi dari

hasil uji coba tersebut. Uji coba dilaksanakan untuk mengetahui apakah sistem

aplikasi dapat berjalan dengan baik sesuai perancangan yang dibuat. Evaluasi

dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan dari sistem yang dibuat.

5.1 Skenario Uji Coba

Untuk memastikan bahwa sistem ini berjalan dengan lancar, penulis akan

menyusun skenario yang akan dicoba, antara lain :

Perbandingan hasil komputerisasi dan perhitungan manual.

5.2 Pelaksanaan Uji Coba

Pada sub-sub di bawah ini akan menjelaskan mengenai pelaksanaan

skenario uji coba yang telah disusun secara berurutan. Dalam uji coba kali ini

akan dicoba menampilkan semua sub menu dan tombol yang ada pada setiap

tampilan sehingga akan diketahui fungsi dari tombol-tombol yang telah dijelaskan

(66)

5.3 Perbandingan hasil komputerisasi dan perhitungan manual.

5.3.1 Perhitungan komputerisasi

Halaman soal bidang minat bisa dilihat pada Gambar 5.1. di halaman ini

siswa mulai mengerjakan soal bidang minat yang pertama adalah soal bidang

minat jurusan bahasa.

Gambar 5.1 Halaman Soal Jurusan Bahasa.

Pada halaman ini siswa harus mengisi jawaban yang menurut mereka

benar, jika tidak menjawab soal sama sekali maka akan muncul warning seperti

pada gambar 5.2.

(67)

selanjutnya siswa mulai mengerjakan soal IPA seperti pada gambar 5.3.

Gambar 5.3 Halaman Soal Jurusan IPA

Setelah sudah seelesai mengerjakan soal jurusan IPA halaman selanjutnya siswa

mulai mengerjakan soal IPS seperti pada gambar 5.4.

(68)

akhir seperti pada gambar 5.5.

Gambar 5.5 Halaman Akhir

Penjelasan Pada gambar 5.5dimana siswa no induk 001 dengan nama

david sudah mengerjakan soal keseluruhan dengan mendapatkan jurusan IPA

36%, jurusan BHS 33%, Jurusan IPS 30% disini di simpulkan bahwa nilai hasil

akhir yang terbesar terletak pada jurusan IPS dengan persentase 36%. Jika siswa

ingin mencetak laporan hasil akhir , lagkah selanjutnya klik cetak.

5.3.2 Perhitungan manual pada proses AHP

Langkah pertama membuat nilai bobot yang sudah ditentukan jika lebih

penting = 1 , jika sedikit lebih penting = 3 , jika cukup penting = 5. Lalu

Melakukan perhitungan matrix nilai bobot dan menentukan Local Priority .

kriteria nilai “a” terhadap “a” nilai = 1, nilai kriteria “a” terhadap “b” jika nilainya

x maka nilai kriteria “b” terhadap ”a” adalah 1/x. dimana nilai metrix berdasarkan

pada nilai bobot kriteria. Sedangkan untuk menanbah LP dari matrix a

(69)

=

….(3.1)

Tabel 5.1 Nilai Bobot

IPA IPS BHS

IPA 1 3 5

IPS 1/3 1 3

BHS 1/5 1/3 1

TOTAL 1+(1/3)+(1/5) 3+1+(1/3) (5+3+1)

Penjelasan pada tabel 4.1 terdapat perhitungan matrix dan penjumlahan

total dimana hasil total tersebut di buat untuk menghitung Local Priority pada

nilai bobot. seperti pada tabel 4.2 berikut.

5.2 Tabel Nilai Bobot Local Priority.

IPA IPS BHS LP JUMLAH

IPA 0.652 0.692 0.556 0.633 1.9

IPS 0.217 0.231 0.333 0.260 0.781

(70)

pelajaran.

Tabel 5.3 nilai bobot Interval IPA

Nilai Bobot

Penjelasan dari tabel 5.3 adalah nilai bobot dari pelajaran IPA dimana

nilai 40 = 1, 60 = 2 ,80 = 3, 100 = 4. Nilai bobot ini berfungsi sebagai syarat

perhitungan metode AHP untuk perbandingan di tiap soal mata pelajaran.

Tabel 5.4 nilai bobot Interval IPS

(71)

≤100 = 1, 80 = 2 ,60 = 3, 40 = 4. Nilai bobot ini berfungsi sebagai syarat

perhitungan metode AHP untuk perbandingan di tiap soal mata pelajaran.

Tabel 5.5 nilai bobot Interval BHS

Penjelasan dari tabel 5.5 adalah nilai bobot dari pelajaran BHS dimana nilai 100

= 5, 80 = 4 ,60 = 3, 40 = 2 , 20 = 2 . Nilai bobot ini berfungsi sebagai syarat

perhitungan metode AHP untuk perbandingan di tiap soal mata pelajaran.

Selanjutnya Mengitung matrix tiap interval untuk mencari nilai total dan

nilai local priority ditiap matapelajaran.

Misal: Nilai bahasa 70

Nilai IPS 60

Nilai IPA 90

Lalu Melakukan perhitungan metrix nilai interval dan menentukan Local

(72)

adalah matrix interval

Tabel 5.6 perhitungan matrix interval IPA

IPA IPS BHS

IPA 1 4/2 4/3

IPS 2/4 1 2/3

BHS 3/4 3/2 1

Pada penjelasan tabel 5.6, terdapat perhitungan matrix interval IPA yang

di baca dari baris per kolom untuk mencari penjumlahan total dimana hasil total

tersebut di buat untuk menghitung Local Priority.

Tabel 5.7 hasil dan total pada interval IPA

IPA IPS BHS

IPA 1 2 1.333

IPS 0.5 1 0.667

BHS 0.75 1.5 1

TOTAL 2.25 4.5 3

Tabel 5.8 Local Priority pada interval IPA

IPA IPS BHS LP JUMLAH

IPA 0.444 0.444 0.444 0.444 1.332

IPS 0.222 0.222 0.222 0.222 0.666

(73)

IPA IPS BHS

IPA 1 1/3 ½

IPS 3/1 1 3/2

BHS 2/1 2/3 1

Pada penjelasan tabel 5.9, terdapat perhitungan matrix interval IPS yang di

baca dari baris per kolom untuk mencari penjumlahan total dimana hasil total

tersebut di buat untuk menghitung Local Priority.

Tabel 5.10 hasil dan total pada interval IPS

IPA IPS BHS

IPA 1 0.333 0.5

IPS 3 1 1.5

BHS 2 0.677 1

TOTAL 6 2 3

Tabel 5.11 hasil Local Priority pada interval IPS

IPA IPS BHS LP JUMLAH

IPA 0.167 0.167 0.167 0.167 0.501

IPS 0.5 0.5 0.5 0.5 1.5

(74)

IPA IPS BHS

IPA 1 5/3 5/4

IPS 3/5 1 3/4

BHS 4/5 4/3 1

Pada penjelasan tabel 5.12, terdapat perhitungan matrix interval IPA yang

di baca dari baris per kolom untuk mencari penjumlahan total dimana hasil total

tersebut di buat untuk menghitung Local Priority

Tabel 5.13 hasil dan total pada interval BAHASA

IPA IPS BHS

IPA 1 1.667 1.25

IPS 0.6 1 0.75

BHS 0.8 1.333 1

TOTAL 2.4 4 3

Tabel 5.14 hasil Local Priority pada interval BAHASA

IPA IPS BHS LP JUMLAH

IPA 0.417 0.417 0.417 0.417 1.251

IPS 0.25 0.25 0.25 0.25 0.75

(75)

hasil keseluruhan local priority di tiap interval kriteria di kalikan dengan local

priority nilai bobot. Maka akan muncul hasil akhir nilai global seperti berikut.

IPA IPS BHS LP BOBOT

0.444 0.167 0.417 X 0.633

0.222 0.5 0.25 0.260

0.333 0.333 0.333 0.106

Berikut proses perhitungannya,

(0.444 * 0.633 ) + (0.167 * 0.260) + ( 0.417 * 0.106 ) = 0.369 (nilai global IPA)

(0.222 * 0.633 ) + (0.5 * 0.260) + ( 0.25 * 0.106 ) = 0.297 (nilai global IPS)

(0.333 * 0.633 ) + (0.333 * 0.260) + ( 0.333 * 0.106 ) = 0.333 (nilai global BHS)

Hasil AHP dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan. Berdasarkan hasil di atas, maka lebih disarankan memilih

jurusan IPA dibandingkan dua pilihan alternatif lainnya (BAHASA DAN IPS).

Maka kesimpulan dari perhitungan komputerisasi dan perhitungan manual

sama. Dari komputerisasi jumlah akhir jurusan IPA 36%, jurusan BHS 33%,

Jurusan IPS 30% sedangkan perhitungan manual nilai global IPA 0.369, nilai

(76)

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan uji coba dari Sistem Pemilihan Bidang Minat Pada

Jurusan SMA maka dapat diambil kesimpulan,

1. Bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa metode AHP dapat

digunakan untuk menentukan jurusan dengan rata – rata akurasi

78%

2. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil berikut sehingga

rata-rata akurasi dengan memberikan kuisoner ke 20 anak tiap jurusan.

IPA = 70%

IPS = 75%

BAHASA = 90%

MAHP = IPA 14/20 * 100 = 70%

= IPS 15/20 *100 = 75%

= BHS 18/20 *100 = 90%

nilai rata – rata

70+75+90 = 78 %

(77)

Pada pembuatan aplikasi ini terdapat saran-saran yang terkait untuk

pengembangan aplikasi lebih lanjut. Saran-saran tersebut, antara lain :

a. Untuk pengembangan lebih lanjut aplikasi ini bisa dikembangkan lagi dengan

menambahkan bidang minat ekstrakulikuler jadi tidak hanya dari akademik

saja.

b. Untuk pengembangan lebih lanjut aplikasi Sistem pemilihan Bidang Minat ini

(78)

1. Hakim, Lukmanul. 2008. Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP. Yogyakarta: Lokomedia.

2. Hakim, Lukmanul, 2009. Jalan Pintas Menjadi Master PHP. Yogyakarta:

Lokomedia.

3. Hakim, Lukmanul, 2009. Trik Rahasia Master PHP Terbongkar Lagi.

Yogyakarta: Lokomedia.

4. H.Mann, Stuart,dkk. 1995. Diakses Tanggal 16 April 2012 Waktu 10.00 WIB.

Using The Analytichal Hierarchy Process For Decision Making In Engineering Aplication: Some Challenges.

5. Ilmu, Nugroho Bunafit. 2008. Membuat Sistem Informasi Penjualan Berbasis

Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: Gava Media.

6. Irwansyah, Faried, 2003. Entity Relationship Diagram (ERD). Surabaya: Gava

Media.

7. Jogianto. 1999. Analysis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

8. Kadir, Abdul. 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP.

Yogyakarta: Andi Offset.

9. Ladjamudin, Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.

Gambar

Tabel 3.2 Nilai Bobot Local Priority.
Tabel 3.5 Nilai bobot Interval BAHASA
Gambar 3.3 Sistem  Flow Proses penggunaan aplikasi penentuan bidang minat.
Gambar 3.4 flowchart Proses input soal akademik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Didalam penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk pengambilan keputusan dengan banyak kriteria yang bersifat subjektif, seringkali seorang pengambil keputusan dihadapkan

Penggunaan perangkat lunak sistem pendukung keputusan (SPK) dengan metode Analytical Hierarchy Process(AHP) ini terdiri dari 3 kriteria, yaitu kriteria ukuran kulit,

Penentuan pemilihan vendor laptop terbaik ini akan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai penentu bobot dari masing-masing kriteria dan Simple

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk perhitungan nilai bobot kriteria dan metode

Metode penentuan bobot yang diusulkan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) karena mampu menghasilkan keputusan dengan multi kriteria, multi subkriteria dan multi

Analytical Hierarchy Process (AHP) Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Model pendukung

PENDAHULUAN Didalam penerapan Analytical Hierarchy Process AHP untuk pengambilan keputusan dengan banyak kriteria yang bersifat subjektif, seringkali seorang pengambil keputusan

Analytical Hierarchy Process AHP adalah salah satu metode dalam kerangka pemilihan supplier berdasarkan kriteria MCDM yang digunakan untuk merumuskan dan menganalisis suatu keputusan