• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD a. Layanan Pendidikan Anak Usia Dini

1. Angka Partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Batang masih rendah yaitu sebesar 51.29% dibandingkan dengan standar angka partisipasi PAUD di Provinsi Jawa Tengah sebesar 65% dan Nasional sebesar 75%;

2. Keberadaan Lembaga PAUD (Formal dan Non Formal) belum merata di pelosok desa di seluruh Kabupaten Batang;

3. Belum meratanya bantuan untuk penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, termasuk bantuan peningkatan mutu PAUD maupun kesejahteraan guru PAUD; 4. Masih banyak pendidik PAUD yang belum berkualifikasi S1/D4;

5. Tingkat kesadaran masyarakat yang kurang terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini, karena masyarakat masih menganggap bahwa pendidikan PAUD itu mahal, baik melalui TK/RA/BA maupun Kelompok Bermain dan Tempat Penitipan Anak/Sejenisnya, sehingga masyarakat lebih condong untuk memasukan anaknya langsung ke Sekolah Dasar sekalipun usianya masih belum cukup.

b. Layanan Pendidikan Dasar

1. Angka Partisipasi Sekolah Dasar / Sederajat dari tahun ke tahun mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena jumlah peserta didik SD/Sederajat menurun hampir 1.700 / tahun sedangkan trend jumlah penduduk selama lima tahun terakhir berdasarkan pendataan BPS meningkat 0.58%;

2. Angka Partipasi Sekolah Menengah Pertama / Sederajat fluktuatif setiap tahunnya pada rata-rata angka 85 ke atas, hal ini masih kurang dari rata-rata yang distandarkan oleh Provinsi dan Nasional yaitu sebesar 95%;

3. Penurunan jumlah siswa sekolah dasar, berdampak pada sekolah dasar yang digabung. Selama lima tahun terakhir sebanyak 13 sekolah dasar digabung dalam rangka efisiensi dan efektifitas;

4. Masih terdapat 6 % bangunan SD/SMP yang rusak berat / sedang;

5. Masih terdapat guru SD dan SMP yang belum layak mengajar karena belum berkualifikasi kurang dari S1/D4;

6. Masih terdapat kekurangan jumlah guru PNS SD sebanyak 799 guru kelas, 125 guru olahraga dan 37 guru agama dengan asumsi bahwa guru olahraga dan guru agama dapat bekerja merangkap di dua sekolah, namun jumlah kekurangan tersebut dipenuhi sementara dari guru wiyata bhakti (non PNS). Akan tetapi jumlah guru wiyata bhakti tersebut melebihi dari porsi yang dibutuhkan yaitu terdapat 847 guru kelas, 145 guru olahraga dan 45 guru agama.

7. Jumlah jabatan kepala sekolah yang kosong pada jenjang SD sebanyak 32 sekolah belum terpenuhi pada tahun 2011;

(2)

8. Masih terdapat siswa yang mengulang kelas dan putus sekolah pada jenjang pendidikan dasar;

9. Rerata nilai ujian nasional SMP/Sederajat masih kurang dari rerata Provinsi Jawa Tengah yaitu 7.5;

10. Masih banyak sekolah dasar yang belum memiliki perpustakaan;

11. Masih terdapat SMP yang belum memiliki Lab Komputer dan Lab Bahasa serta belum meratanya tenaga pustakawan dan laboran untuk menunjang kualitas pembelajaran;

12. Kebijakan tidak ada pungutan sekolah pada jenjang pendidikan dasar menjadi tantangan bagi Pemerintah Daerah untuk mendukung dan menjamin kepastian masyarakat mendapatkan pendidikan yang bebas pungutan dan berkualitas. 13. Masih terdapat 87% SMP yang belum memenuhi standar nasional pendidikan

sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005. c. Layanan Pendidikan Menengah

1. Belum meratanya jumlah SMA/SMK di setiap kecamatan di Kabupaten Batang; 2. Perbandingan jumlah siswa SMA : SMK sebesar 40 : 60 sehingga belum

memenuhi sebagai Kabupaten Vokasi;

3. Angka partisipasi SMA/SMK/Sederajat masih belum memenuhi rerata APK SMA/SMK/Sederajat di Tingkat Provinsi dan Nasional;

4. Masih terdapat 49% lulusan SMP belum tertampung di SMA/SMK/Sederajat; 5. Rendahnya kemampuan ekonomi sebagian masyarakat untuk mengakses

pendidikan menengah berdampak pada angka putus sekolah;

6. Belum optimalnya pengembangan links and match antara sekolah dengan dunia usaha dan industri;

7. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan masih kurang;

8. Kurangnya jumlah pengawas SMA/SMK yang ada belum mampu optimal dalam pengendalian dan pengawasan mutu pendidikan menengah;

9. Kurangnya jumlah sarana prasarana dan alat praktik masih belum memenuhi standar minimal pendidikan menengah;

10. Belum optimalnya pembinaan kesiswaan, termasuk pembinaan karakter dan nasionalisme;

11. Belum optimalnya perencanaan dan pengelolaan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

d. Layanan Pendidikan Tinggi

1. Belum ada layanan pendidikan tinggi di Kabupaten Batang, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun pihak swasta;

2. Lulusan pendidikan menengah harus ke luar kota maupun ke Provinsi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi;

3. Angka melanjutkan pendidikan tinggi di Kabupaten Batang masih rendah, yakni 0.75% untuk jenjang Strata 1 dan 1.14 % untuk jenjang diploma.

e. Layanan Pendidikan Non Formal

1. Apresiasi masyarakat terhadap pendidikan non formal masih kurang; 2. Kurangnya biaya untuk mengikuti pendidikan non formal;

(3)

3. Belum terpenuhinya standar sarana prasarana pendidikan non formal; 4. Belum adanya peta pendidikan non formal.

f. Layanan Pendidikan Masyarakat dan Kecakapan Hidup

1. Apresiasi masyarakat terhadap pendidikan masyarakat masih kurang;

2. Kurangnya lembaga pendidikan masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan keterampilan dan pelatihan

3. Belum optimalnya akses sanggar kegiatan belajar bagi masyarakat;

4. Kurangnya bantuan sarana prasarana untuk peningkatan mutu pendidikan masyarakat;

5. Daya serap pendidikan masyarakat terhadap kebutuhan pasar masih kurang; 6. Hasil lulusan pendidikan masyarakat belum sepenuhnya mampu menekan

angka pengangguran masyarakat pada usia produktif;

7. Belum optimalnya layanan pendidikan orang dewasa dan pendidikan kecakapan hidup.

g. Layanan Birokrasi Internal dan Manajemen Pendidikan

1. Belum adanya peraturan daerah tentang penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Batang yang mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat Kabupaten Batang terhadap layanan pendidikan yang bermutu sesuai dengan amanat peraturan perundang-undangan;

2. Belum adanya standar operasional prosedur, standar minimal pendidikan daerah, maupun kode etik profesional kinerja yang mendukung pelaksanaan pembangunan pendidikan di Kabupaten Batang;

3. Belum optimalnya akses teknologi informasi dan penerapan ICT untuk pengelolaan pendidikan dan mendukung realisasi manajemen pendidikan yang transparan dan akuntabel;

4. Belum optimalnya tata kelola pendidikan termasuk belum adanya SMM ISO 9001: 2000 pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Batang; 5. Belum optimalnya pengendalian dan pengawasan internal dalam pelaksanaan

pembangunan pendidikan;

6. Ketimpangan kualifikasi sumber daya manusia aparatur yang ada dengan tuntuan pekerajan yang semakin kompleks;

7. Standar honor Tim Pengelola Kegiatan maupun Tim Pengadaan Barang/Jasa pada SKPD masih rendah dan tidak sebanding dengan beban pekerjaannya. h. Penjaminan dan Pengendalian Mutu Pendidikan

1. Belum semuanya satuan pendidikan di seluruh jenjang pendidikan terakreditasi Baik (B);

2. Belum adanya sekolah dasar RSBI/SBI;

3. Belum dipenuhinya standar nasional pendidikan;

4. Belum semuanya menerapkan SMM ISO 9001-2000 pada pendidikan menengah.

i. Pembinaan Pemuda dan Olahraga

1. Kesadaran masyarakat dalam melakukan kegiatan olahraga masih kurang; 2. Perkembangan prestasi pemuda dan olahraga jalan ditempat (stagnan);

(4)

3. Belum optimalnya pembinaan keolahragaan dan atlit-atlit berbakat;

4. Belum optimalnya upaya pembibitan dan identifikasi bakat-bakat olahraga; 5. Masih kurangnya pelatih olahraga yang memenuhi kualifikasi pelatih; 6. Masih kurangnya pemuda pelopor dalam pembangunan masyarakat desa; 7. Masih terdapat pengangguran di usia muda;

8. Masih kurangnya sarana prasarana pemuda dan olahraga, termasuk gedung olahraga, stadion, gelanggang remaja dan sebagainya;

9. Belum optimalnya fasilitasi olahraga bagi masyarakat penyandang cacat. 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Dengan dilaksanakannya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Batang secara langsung untuk periode tahun 2012-2017, maka dalam merencanakan pembangunan pendidikan, pemuda dan olahraga di Kabupaten Batang tidak terlepas dari arah visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Batang sebagai satuan kerja perangkat daerah yang memiliki tugas melaksanakan urusan rumah tangga daerah di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga berkomitmen mengawal arah kebijakan pembangunan Bupati dan Wakil Bupati Batang terpilih.

Adapun rumusan visi Bupati dan Wakil Bupati Batang terpilih adalah:

“Terwujudnya pemerintahan yang bersih, efektif, efisien dan profesional untuk penguatan ekonomi daerah dan pencapaian kesejahteraan masyarakat Batang”.

Sedangkan misi yang telah ditetapkan adalah:

a. Mengembangkan penataan dan pembinaan birokrasi di semua tingkatan demi terciptanya pemerintahan yang baik, bersih dan berpelayanan publik yang prima; b. Menciptakan iklim investasi yang baik dan mendukung usaha pengembangan

ekonomi yang berorientasi pada Peningkatan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat dan peningkatan pendapatan daerah;

c. Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk menunjang peningkatan ekonomi daerah dan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat;

d. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat supaya dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan.

Sedangkan misi yang terkait dengan penyelenggaraan bidang pendidikan, pemuda dan olahraga ditelaah sebagai berikut:

a. Mengembangkan penataan dan pembinaan birokrasi di semua tingkatan demi terciptanya pemerintahan yang baik, bersih dan berpelayanan publik yang prima;

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Batang merupakan satuan kerja perangkat daerah yang memiliki tugas pelayanan di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga tentunya memahami pentingnya penataan birokrasi di semua tingkatan. Mengingat jajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga merupakan SKPD besar yang membawahi Unit Pelaksa Teknis Dinas di

(5)

kecamatan maupun Unit Pelaksana Teknis Sekolah. Dengan cakupan yang cukup luas ini maka penataan birokrasi dari tingkatan SKPD sampai pada tingkatan UPTD sangatlah penting dan perlu mendapatkan perhatian. Dengan birokrasi yang tertata baik di seluruh lini jajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga secara tidak langsung dapat meningkatkan koordinatif up to down maupun bottom to up sehingga dapat meningkatkan layanan publik yang dapat berdaya guna dan berhasil guna. Selain itu, untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan publik yang Good Governance, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Batang berkomitmen dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi berasaskan pada asas penyelenggaraan negara antara lain:

1. Asas Kepastian Hukum, yakni dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam negara hukum maka harus dapat mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan dan keadilan setiap kebijakan penyelenggaraa negara;

2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara, yakni landasan keteraturan, keselarasan dan kesinambungan dalam pengendalian penyelenggaraan Negara;

3. Asas Kepentingan Umum, yakni memprioritaskan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif;

4. Asas Keterbukaan, yakni asas membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif terhadap penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara;

5. Asas Proporsionalitas, yakni asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggaraan negara;

6. Asas Profesionalitas yakni mengutamakan keahlian yang berlandaskan pada kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan 7. Asas Akuntabilitas yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan

hasil akhir kegiatan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Menciptakan iklim investasi yang baik dan mendukung usaha pengembangan ekonomi yang berorientasi pada peningkatan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat dan peningkatan pendapatan daerah;

Pada misi ini, fokus arah pembangunan yang terkait dengan bidang pendidikan adalah pada kalimat: peningkatan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu di dukung dan difasilitasi dari bidang pendidikan. Pendidikan yang pada dasarnya merupakan upaya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas menjadi tumpuan dari seluruh sektor pembangunan. Oleh karena itu, dalam membuat perencanaan strategis ini diperlukan langkah-lankah kebijakan yang mengarah pada pendidikan yang mampu membekali lulusan agar dapat siap memasuki dunia kerja atau bahkan siap dengan keterampilan yang dimiliki untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Sehingga bekal yang sudah dipersiapkan melalui pendidikan yang

(6)

berkualitas mampu memberikan sumbangsih terhadap peningkatan kualitas tenaga kerja, masyarakat sehingga dapat mengakses seluas-luasnya lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan menekan angka kemiskinan secara berkelanjutan. Dengan sumber daya manusia yang terdidik dan berkualitas tersebut, diharapkan mampu mendorong peningkatan usaha pengembangan ekonomi mikro dan investasi masyarakat sehingga dapat meningkatkan pendapatan bagi daerah.

c. Meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk menunjang peningkatan ekonomi daerah dan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat;

Dalam misi ini, disadari betul bahwa pembangunan infrastruktur sangatlah penting dalam mendukung dan menunjang peningkatan pembangunan daerah termasuk di bidang ekonomi daerah dan pemenuhan atas kebutuhan dasar masyarakat. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar masyarakat sekaligus sebagai hak asasi masyarakat yang dijamin dengan undang-undang. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur pendidikan yang meliputi gedung sekolah, sarana prasarana sekolah, infrastruktur yang mendukung jaminan akses mendapatkan layanan pendidikan dan infrastruktur lainnya sangatlah penting dan perlu mendapatkan perhatian secara terpadu dan terintegrasi dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

d. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat supaya dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan.

Dalam misi ini, peningkatan kualitas sumber daya masyarakat melalui pendidikan di semua jalur dan jenjang pendidikan memegang peran penting dan strategis. Untuk itu, pengelolaan pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat harus mampu melahirkan sumber daya manusia yang dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan sehingga dapat mendukung tujuan pembangunan nasional maupun daerah di seluruh sektor dan bidang.

Selain visi dan misi di atas, Bupati dan Wakil Bupati Batang terpilih merumuskan strategi dan sasaran sebagai perwujudan untuk melaksanakan visi dan misi tersebut. Adapun strategi dan sasaran yang terkait dengan bidang pendidikan, pemuda dan olahraga antara lain sebagai berikut:

1. Melaksanakan program penataan, pembinaan dan modernisasi birokrasi dengan bekerjasama dengan berbagai lembaga nasional, internasional dan perguruan tinggi, dengan sasarannya adalah aparatur bersih, profesional, ramah dan berkinerja baik;

2. Melaksanakan sistem pendidikan yang maju, berkarakter dan berkeadilan dengan sasarannya adalah kesejahteraan masyarakat Batang masuk 10 besar Provinsi Jawa Tengah dan Mencapai MDG’s.

Dengan 5 (lima) nilai dasar untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, yaitu: kebersamaan, keterbukaan, anti korupsi, pro lingkungan hidup dan penjaminan HAM,

(7)

CIPOL serta ECOSOB, prioritas agenda kegiatan di Bidang Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga antara lain:

1. Penyediaan beasiswa bagi siswa berprestasi dan tidak mampu;

2. Peningkatan perhatian dan kesejahteraan pada tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;

3. Peningkatan kesejahteraan guru Madin, TPQ, TK dan PAUD;

4. Peningkatan kualitas pesantren, madarasah dan sekolah swasta lain sehingga mampu memperoleh akreditasi/pengakuan dan meningkatan sarana dan prasarananya;

5. Pengawasan dan pelaksanaan anggaran dan bantuan pendidikan yang sudah berjalan agar tepat sasaran dan efektif;

6. Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah yang murah dan terjangkau bagi semua kalangan;

7. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan yang telah ada;

8. Peningkatan kualitas dan sarana pendidikan informal untuk meningkatkan keterampilan pencari kerja;

9. Pembangunan fasilitas pendidikan baru (umum dan vocasional) yang variatif-kreatif untuk mewujudkan sustainabilitas lulusan anak didik tingkat menengah pertama ke menengah atas;

10. Penguatan pendidikan life skills (kecakapan hidup) yang mencakup aspek kecakapan personal (budi pekerti/akhlak), sosial, akademik dan vocasional;

11. Pembuatan kelas/sekolah berkebutuhan khusus;

12. Pemeliharaan, peningkatan serta pembangunan sarana dan prasarana olahraga, khususnya gelanggang olahraga sebagai kebanggaan orang Batang;

13. Penghargaan terhadap atlet berprestasi dan penyiapan atlet usia dini;

14. Peningkatan kualitas dan peranan pemuda sebagai subyek dan obyek pembangunan melalui pembinaan organisasi OKP dan karang taruna;

15. Pembinaan bakat untuk meningkatkan prestasi keolahragaan sehingga mampu mengangkat nama baik daerah.

3.3 Telaahan Renstra Kementerian dan Renstra Provinsi

a. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014, kebijakan pendidikan nasional diarahkan pada penguatan layanan pendidikan. Sejalan dengan itu, Kementerian Pendidikan Nasional menetapkan visi: terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional untuk membentuk Insan Indonesia yang Cerdas Komprehensif.

Sedangkan yang dimaksud layanan prima pendidikan nasional tersebut dijabarkan ke dalam 5 misi Kementerian Pendidikan Nasional yaitu:

(8)

2. Memperluas keterjangkauan layanan pendidikan;

3. Meningkatkan kualitas/mutu dan relevansi layanan pendidikan; 4. Mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan; 5. Menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Adapun visi Cerdas Komprehensif meliputi cerdas spiritual (olah hati), cerdas emosional dan sosial (olah rasa), cerdas intelektual (olah pikir) serta cerdas kinestetis (olah raga).

Pembangunan pendidikan nasional tahun 2010-2014 diarahkan pada pencapaian tujuan strategis yang meliputi sebagai beirkut:

1. Tersedia dan Terjangkaunya layanan Pendidikan Anak Usia Dini Bermutu dan berkesetaraan di semua provinsi, kabupaten dan kota;

2. Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar bermutu dan berkesetaraan di semua provinsi, kabupaten dan kota;

3. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah universal yang bermutu, relevan dan berkesetaraan di semua provinsi, kabupaten dan kota; 4. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan tinggi bermutu, relevan,

berdaya saing internasional dan berkesetaraan di semua provinsi;

5. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan orang dewasa berkelanjutan yang berkesetaraan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat; 6. Terwujudnya Bahasa Indonesia sebagai jati diri dan martabat bangsa,

kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, sarana komunikasi antar daerah dan antar budaya daerah serta wahana pengembangan IPTEK;

7. Tersedianya sistem tata kelola yang andal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional.

Dalam Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang Tahun 2005-2025, rencana pembangunan pendidikan pada periode tahun 2015-2020 diarahkan pada penguatan daya saing regional, sehingga pada tahun 2015 pembangunan pendidikan fokus pada standarisasi, penjaminan mutu, kemudian akreditasi satuan atau program pendidikan yang telah mulai dilakukan sebelumnya akan lebih difokuskan dalam periode ini. Semua itu dilakukan tanpa mengesampingkan program-program sebelumnya yang berhubungan dengan kemudahan akses pendidikan dan akuntabilitas publik dalam pelaksanaannya. Kemudian dilanjutkan pada periode 2020-2025 yang diarahkan pada penguatan daya saing internasional, sehingga dalam mencapai visi Kemdiknas 2025 yang menghasilkan Insan Indonesia Kompetitif yang memiliki Kepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan, bersemangat juang tinggi, mandiri, pantang menyerah, pembangun dan pembina jejaring, bersahabat dengan perubahan, inovatif dan menjadi agen perubahan, produktif, sadar mutu, berorientasi global, pembelajaran sepanjang hayat dan menjadi rahmat bagi semesta alam.

(9)

b. Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2010-2014

Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2010-2014 menetapkan visi yaitu: Mewujudkan Kepemudaan dan Keolahragaan yang berdaya saing. Berdaya saing maksudnya adalah memiliki kemampuan berkompetensi yang dihasilkan melalui pola pengaderan dan peningkatan potensi pemuda secara terencana, sistematis dan berkelanjutan sesuai dengan metode pendidikan, pelatihan, pamagangan, pembimbingan, pendampingan serta pamanfaatan kajian, kemitraan dan sentra pemberdayaan pemuda yang terus menerus dikembangkan. Sehingga dapat mencapai hasil maksimal dalam menciptakan nilai tambah kepemudaan di berbagai bidang pembangunan, termasuk peningkatan akhlak mulia dan prestasi pemuda Indonesia di kancah kompetensi global. Adapun misi Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah Meningaktkan daya saing kepemudaan dan keolahragaan. Dengan sasaran sebagai berikut:

1. Peningkatan Pembangunan Karakter melalui gerakan revitalisasi dan konsolidasi gerakan kepemudaan;

2. Peningkatan revitalisasi gerakan pramuka;

3. Peningkatan pengembangan penguasaan teknologi dan kreatifitas pemuda; 4. Peningkatan budaya olahraga dan prestasi olahraga di tingkat regional

maupun internasional;

5. Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dalam rangka peningkatan tata kepemerintahan yang baik, serta

6. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

Arah kebijakan dan strategi nasional bidang pemuda dan olahraga antara lain adalah:

1. Peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam berbagai pembangunan melalui :

a. penyadaran pemuda dan pemberdayaan pemuda; b. Pengembangan kepemimpinan pemuda;

c. Pengembangan kewirausahaan pemuda; d. Pengembangan kepeloporan pemuda;

e. Pengembangan kepedulian dan kesukarelaan pemuda; f. Peningkatan sinkronisasi dan kemitraan kepemudaan; g. Peningkatan prasarana dan sarana kepemudaan; h. Pemerdayaan organisasi kepemudaan;

i. Peningkatan peran serta masyarakat dalam olahraga; serta j. Pengembangan penghargaan kepemudaan.

2. Peningkatan budaya dan prestasi olahraga di tingkat nasional dan internasional, melalui:

a. Penyelenggaraan olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi;

b. Pembinaan, pengembangan dan pengelolaan olahraga; c. Penyelenggaraan kejuaraan keolahragaan;

(10)

d. Pembinaan dan pengembangan pelaku olahraga; e. Pemberdayaan olahraga profesional;

f. Peningkatan sarpras dan iptek keolahragaan; g. Peran serta masyarakat;

h. Pengembangan kerjasama dan informasi keolahragaan; i. Pembinaan dan pengembangan industri olahraga; j. Pengembangan standar nasional keolahragaan; k. Pencegahan dan pengawasan terhadap doping; serta l. Pemberian penghargaan keolahragaan.

c. Rencana Strategis Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah merumuskan Rencana Strategis pembangunan pendidikan tahun 2008-2013 yang mengusung visi: pendidikan Jawa

Tengah bermoral, kompetitif dan cinta tanah air. Kemudian dijabarkan ke dalam

misi-misi sebagai berikut:

1. Membangun Budaya kerja prestatif dan bermoral bagi seluruh aparatur penyelenggaraan pendidikan;

2. Menjamin penyelenggaraan pendidikan bermutu, berkelanjutan, merata dan berkeadilan sesuai otonomi daerah dan tugas pembantuan;

3. Mewujudkan insan pendidikan berkepribadian patriotis;

4. Mengupayakan pengelolaan manajemen layanan pendidikan yang transparan, efektif dan efisien; serta

5. Membudayakan kepedulian dan peran serta masyarakat terhadap pembangunan pendidikan.

Sedangkan tujuan visi dan misi tersebut adalah terwujudnya sistem pendidikan nasional di daerah dalam kerangka desentralisasi dan otonomi daerah dengan sasaran pada:

1. Peningkatan pemerataan akses, mutu dan tata kelola serta pencitraan publik pada jenjang pendidikan anak usia dini;

2. Peningkatan pemerataan akses, mutu dan tata kelola serta pencitraan publik pada jenjang pendidikan dasar;

3. Peningkatan pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola serta pencitraan publik pada jenjang pendidikan menengah;

4. Peningkatan pemerataan akses, mutu dan tata kelola serta pencitraan publik pada jenjang pendidikan non formal;

5. Peningkatan pemerataan akses, mutu dan tata kelola serta pencitraan publik pada jenjang pendidikan khusus;

6. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan dengan sasaran meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan;

7. Peningkatan tata kelola dan pencitraan publik pada penyelenggaraan pendidikan melalui program manajemen pelayanan pendidikan;

(11)

9. Terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender bidang pendidikan dan meningkatnya nasionalisme bidang pendidikan melalui program pendidikan berkelanjutan.

d. Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 menetapkan visi yaitu: menjadi lembaga yang profesional dalam mewujudkan

Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah yang berprestasi, berdaya saing dan berbudaya dalam rangka pembentukan karakter bangsa. Sedangkan misi untuk

mewujudkan visi tersebut adalah:

1. Mengembangkan peran dan prestasi pemuda, melindungi pemuda dan memberdayakan lembaga kepemudaan.

2. Meningkatkan prestasi olahraga dan mengembangkan IPTEK dan industri olahraga serta memberdayakan lembaga keolahragaan.

3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas prasarana dan sarana olahraga, mengembangkan kemitraan dan informasi kepemudaan dan keolahragaan. 4. Mengkoordinasikan program kepemudaan dan keolahragaan dan

memberikan dukungan pelayanan teknis administratif pengelolaan keuangan, umum dan kepegawaian.

3.4 Penentuan Isu, Asumsi dan Prioritas Strategis

Berdasarkan identifikasi permasalahan, telahaan visi dan misi Bupati Batang terpilih serta telaahan terhadap rencana strategis pembangunan pendidikan, pemuda dan olahraga pada Kementerian Pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah, maka dapat ditentukan isu, asumsi dan prioritas strategis yang dapat dijadikan fokus pembangunan pendidikan lima tahun yang akan datang adalah sebagai berikut: a. Isu Strategis

1. Belum optimalnya penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang bermutu, merata, terjangkau, setara dan berkeadilan di setiap desa, karena masih banyak anak usia 0-6 tahun yang belum terlayani pada jenjang pendidikan anak usia dini;

2. Penyelenggaraan Pendidikan Dasar belum dapat diselenggarakan secara optimal karena belum ada kepastian dan jaminan bagi peserta didik dalam mengikuti pendidikan dasar sembilan tahun yang bermutu, merata, terjangkau, setara dan relevan;

3. Kurangnya layanan penyelenggaraan pendidikan menengah yang bermutu, merata, terjangkau, setara dan relevan serta berkeadilan di setiap kecamatan karena masih rendahnya jumlah penduduk yang terlayani pada jenjang pendidikan menengah;

4. Kurangnya layanan penyelenggaraan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus;

(12)

5. Masih rendahnya lulusan peserta didik sekolah menengah pertama untuk melanjutkan pendidikannya pada jenjang sekolah menengah atas;

6. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penyelenggaraan pendidikan masyarakat yang berkelanjutan termasuk penyelenggaraan pendidikan non formal yang setara, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat yang dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktifitas sumber daya manusia yang terampil dan potensial yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

7. Hasil belajar peserta didik dan presentase siswa lulus ujian nasional maupun rata-rata nilai ujian nasional masih di bawah rata-rata provinsi / nasional;

8. Masih rendahnya kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan termasuk masih banyaknya pendidik dan tenaga kependidikan yang belum memenuhi standar kompetensi dan standar pelayanan minimal pendidikan serta prestasi pendidik dan tenaga kependidikan yang masih belum optimal; 9. Belum terintegrasinya penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup (life skill)

yang mencakup kecakapan personal, sosial, akademik dan vocasional dalam meningkatkan sumber daya manusia yang cerdas, produktif, berkarakter dan berwawasan lingkungan serta memahami nilai-nilai luhur belum terselenggara secara optimal di seluruh jenjang pendidikan dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah;

10. Kurangnya pembinaan dan pengkaderan pemuda dan olahraga yang mampu menciptakan pemuda dan olahraga yang kreatif, berdaya saing dan berprestasi; 11. Penyelenggaraan sistem tata kelola, tata nilai sumber daya aparatur dan

layanan birokrasi internal manajemen pendidikan yang belum optimal dalam melaksanakan layanan prima pendidikan termasuk belum efektifnya pengawasan dalam pelaksanaan anggaran dan bantuan pendidikan.

b. Asumsi dan Prioritas Strategis

Asumsi dan Prioritas strategis merupakan hasil simpulan dari identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD yang dianalisa berdasarkan analisa SWOT yang dapat dijadikan sebagai prioritas pembangunan pendidikan. Beberapa asumsi dan prioritas strategis yang dapat disimpulkan dalam rencana strategis pembangunan pendidikan Kabupaten Batang tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bermutu, merata, terjangkau, setara dan berkeadilan di setiap desa;

2. Peningkatan layanan kepastian dan jaminan Pendidikan Dasar yang bermutu, merata, terjangkau, setara dan relevan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Batang;

3. Peningkatan layanan Pendidikan Menengah universal yang bermutu, merata, terjangkau, setara dan relevan serta berkeadilan di setiap kecamatan;

(13)

4. Penyediaan akses yang seluas-luasnya bagi peningkatan lulusan peserta didik sekolah menengah pertama untuk melanjutkan pendidikannya pada jenjang sekolah menengah atas;

5. Peningkatan layanan Pendidikan Masyarakat yang berkelanjutan, setara, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat termasuk peningkatan layanan pendidikan non formal dan informal;

6. Peningkatan kualitas hasil belajar peserta didik, peningkatan presentase siswa lulus ujian nasional dengan rata-rata nilai yang baik serta peningkatan prestasi belajar dan akademik;

7. Peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan dengan meningkatnya prosentase pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi standar kompetensi dan standar pelayanan minimal pendidikan serta prestasi pendidik dan tenaga kependidikan;

8. Peningkatan layanan pendidikan kecakapan hidup (life skill) yang mencakup kecakapan personal, sosial, akademik dan vocasional dalam meningkatkan sumber daya manusia yang cerdas, produktif, berkarakter dan berwawasan lingkungan serta memahami nilai-nilai luhur di seluruh jenjang pendidikan; 9. Peningkatan pembinaan dan pengkaderan pemuda dan olahraga yang kreatif,

berdaya saing dan berprestasi;

10. Peningkatan penyelenggaraan sistem tata kelola dan tata nilai sumber daya aparatur yang handal dalam melaksanakan layanan prima pendidikan.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil yang di peroleh berdasarkan tindakan sosial yang di lakukan pemuka agama Islam terhadap komunitas punk , diantara nya Pemuka agama Islam yang

Menimbang, bahwa meskipun Termohon telah mengakui dan membenarkan secara berklausul terhadap dalil – dalil permohonan Pemohon, akan tetapi dalam perkara

Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan

Kanji sebagai salah satu jenis huruf yang memegang peranan penting dalam bahasa Jepang, karena kanji adalah huruf yang menyatakan arti, sedangkan huruf hiragana maupun

Kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum, yang dalam hal ini pelayanan administrasi pemberintahan, adalah untuk memperoleh Kartu Tanda Penduduk seumur hidup,

Para programmer biasanya perlu menggerakkan objek pada Delphi, Para programmer biasanya perlu menggerakkan objek pada Delphi, baik itu dengan menggunakan kursor

TOYOTA AVANZA Veloz matic 2014 Putih Jual cepat 175Jt nego.. RS

5 Sistem Use Case Sisfo Pemesanan Lapangan Futsal berbasis SaaS Cloud Computing .... 7 Class Pimpinan Futsal