• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUJIAN EKSTRAK DAUN DEWA (Gynura pseudochina (L) D.C) DAN RIMPANG TEMU IRENG (Curcuma aeruginosa Roxb.) TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT, ERITROSIT DAN KADAR HEMATOKRIT PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGUJIAN EKSTRAK DAUN DEWA (Gynura pseudochina (L) D.C) DAN RIMPANG TEMU IRENG (Curcuma aeruginosa Roxb.) TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT, ERITROSIT DAN KADAR HEMATOKRIT PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

v ABSTRAK

Telah dilakukan pengujian efek ekstrak etanol daun dewa (Gynura pseudochina

(L) D.C.) dan rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) terhadap jumlah trombosit, eritrosit, dan kadar hematokrit pada tikus putih galur wistar dengan metode induksi heparin. Ekstrak diberikan dengan cara oral selama 7 hari berturut-turut, dosis ekstrak etanol daun dewa 250mg/kgBB dan 500mg/kgBB; ekstrak etanol temu ireng 250mg/kgBB dan 500mg/kg BB. Pengamatan parameter – parameter tersebut dilakukan pada hari ketujuh dengan menggunakan alat

sysmex XE-5000 hematology analyzer. Hasil penelitian terhadap jumlah trombosit menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun dewa pada dosis 500mg/kgBB dan rimpang temu ireng pada dosis 250mg/kgBB dan 500mg/kgBB memiliki perbedaan nyata terhadap kontrol negatif pada taraf nyata α=0,05 dimana peningkatan jumlah trombosit paling baik yaitu ekstrak etanol rimpang temu ireng dosis 500mg/kgBBdenganpersentase 26,98% terhadap kontrol negatif, hasil penelitian terhadap jumlah eritrosit dan kadar hematokrit menunjukkan bahwa ekstrak etanol rimpang temu ireng pada dosis 500mg/kgBB dan daun dewa pada dosis 250mg/kgBB dan 500mg/kgBB memiliki perbedaan nyata terhadap kontrol negatif pada taraf nyata α=0,05 dimana peningkatan jumlah eritrosit yang paling baik yaitu ekstrak etanol daun dewa dosis 500mg/kgBB dengan persentase peningkatan jumlah ertirosit terbesar 17,27% terhadap kontrol negatif, dan peningkatan kadar hematokrit yang paling besar yaitu ekstrak etanol daun dewa dosis 500mg/kgBB dengan persentase peningkatan kadar hematokrit sebesar 10,97% terhadap kontrol negatif.

Kata Kunci: Dewa, (Gynura pseudochina (L) D.C.), Temu ireng, (Curcuma aeruginosa Roxb.) Trombosit, Eritrosit, Hematokrit

FAKULTAS FARMASI

(2)

vi ABSTRACT

The aim of this research was to determine the effects of ethanol extracts of dewa leaves (Gynura pseudochina (L) D.C) and temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) against the number of trombocytes, erythrocytes, and hematocrit level on male white rats (Rattus novergicus) by using Heparin Induction Method. Extracts was given orally for 7 continous days, dosages used for dewa leaves ethanol extracts were 250 mg/kgBW and 500 mg/kgBW, the temu ireng rhizome ethanol extracts dosages used were 250 mg/kgBW and 500 mg/kgBW. Observation of the parameters was tested on seventh day with using sysmex XE-5000 hematology analyzer after the extracts was given. The result showed that the rats group which are given extracts of dewa leaves 500mg/kgBW; temu ireng rhizomes on 250mg/kgBW and 500mg/kgBW groups gave a significant differences in numbers of trombocytes againts negative control group (α=0,05). Temu ireng rhizome extracts at dosage 500mg/kgBB gave the highest effects in increasing rats trombocytes number against negative control with a percentage value 26,98%. The rats group which are given extracts of dewa leaves on 250mg/kgBW and 500mg/kgBW; temu ireng rhizome on 500mg/kgBW groups gave a significant differences in numbers of eritrocytes and hematocrit’s level against negative

control group (α=0,05). Dewa leaves extracts at dosage 500mg/kgBW gave the

highest effects in increasing rats eritocytes number against negative control with a percentage value 17,27%, while improvement rate of hematocrit that is dewa leaves extracts on 500mg/kgBW gave the highest effects against negative control with percentage 10,97%.

Keyword :Dewa, (Gynura pseudochina (L) D.C), Temu Ireng, (Curcuma aeruginosa Roxb.) Trombocyte, Eritrocyte, Hematocrit

FAKULTAS FARMASI

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan skripsi berjudul Aktivitas Ekstrak Etanol Temu Ireng ( Curcuma aeruginosa Roxb.) sebagai Antiproliferasi pada Sel Lestari Tumor MCM/IPB-B3 dan

Judul skripsi yang telah dilaksanakan adalah “ Pengaruh Penambahan Ekstrak Etanol Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) terhadap Pertumbuhan Sel Lestari Tumor MCA-B1 dan

Saran: Untuk melihat dosis yang efektif pada manusia in vivo dan bentuk sediaan obat perlu dilakukan peneJitian yang lebih Ianjut, agar rimpang temu hitam dapat dikembangkan

Data hasil pemeriksaan preparat histopatologi hati mencit ( Mus musculus ) jantan terhadap pengaruh lama pemberian ekstrak rimpang Temu hitam ( Curcuma aeruginosa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar fenolik total hasil ekstraksi maserasi daun jati belanda dan temu ireng menggunakan pelarut etanol, mengetahui potensi ekstrak daun

EFEKTIVITAS DAYA ANTHELMINTIK TEMU IRENG (Curcuma aeruginosa Roxb.) TERHADAP Ascaridia galli SECARA IN

Pada hari ke-30 setelah kelahiran, mencit betina dibagi menjadi 5 kelompok, tiga kelompok diberi ekstrak etanol rimpang temu putih dengan kelompok dosis 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB dan

Kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang umum dijumpai pada masyarakat khususnya bagi yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia. Kulit yang kering dapat menurunkan kinerja pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat mempercepat penuaan dini dan kerusakan pada kulit. Kerusakan kulit antara lain terjadi karena adanya sinar ultraviolet (UV). Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas reaktif menjadi bentuk tidak reaktif yang relatif stabil sehingga dapat melindungi sel dari efek bahaya radikal bebas. Antioksidan dapat ditemukan di tanaman Temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.), merupakan salah satu tanaman obat diindonesia. Temu ireng diketahui mengandung saponin, flavonoid, amilum, lemak, zat pahit, tannin, dan polifenol juga minyak atsiri. Flavonoid dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan Temu ireng menjadi produk kosmetik berupa body butter dan mengevaluasi mutu fisik dari sediaan tersebut. Ekstrak temu ireng didapat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Terbagi beberapa formulasi sediaan body butter dibuat dengan konsentrasi ekstrak temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb), F 0, F1 0.5%, F2 0.75% dengan basis formulasi yang seragam. Evaluasi sediaan body butter meliputi uji homogenitas, organoleptik, pH, daya sebar daya lekat dan stabilitas. Hasil uji dari ketiga formulasi sediaan body butter menunjukkan bahwa ketiga formula homogen, tidak terjadi perubahan organoleptik, rentang pH sediaan 4,5 - 7,0, rentang uji daya sebar 5 – 7 cm, serta rentang uji daya lekat tidak kurang dari 4