• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PERMAINAN TARGET DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING BERGERAK (MOOVING PASS) SEPAKBOLA SISWA KELAS V SDN BUKANAGARA LEMBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PERMAINAN TARGET DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING BERGERAK (MOOVING PASS) SEPAKBOLA SISWA KELAS V SDN BUKANAGARA LEMBANG."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING BERGERAK (MOOVING PASS) SEPAKBOLA SISWA KELAS V DI SDN BUKANAGARA LEMBANG

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas V di SDN Bukanagara Lembang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh

Ferry Sunatra

0605663

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing

Bergerak (mooving pass) Sepakbola Siswa Kelas V di SDN Bukanagara

Lembang". ini sepenuhnya karya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang

merupakan plagiat dari hasil karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara – cara yang tidak sesuai dengan dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2013

(3)

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing FERRY SUNATRA

0605663

PENERAPAN PERMAINAN TARGET DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING BERGERAK (MOOVING PASS) SEPAKBOLA SISWA KELAS V DI SDN

BUKANAGARA LEMBANG

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas V di SDN Bukanagara Lembang)

Skripsi ini telah disahkan dan disetujui oleh:

Pembimbing I

Dr. Nuryadi, M.Pd NIP. 197101171998021001

Pembimbing II

Carsiwan M.Pd NIP. 197101052002121001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI

(4)

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

(5)

ABSTRAK

Ferry Sunatra. 0605663. "PENERAPAN PERMAINAN TARGET DALAM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

PASSING BERGERAK (MOOVING PASS) SEPAKBOLA SISWA KELAS V SDN BUKANAGARA LEMBANG." Pembimbing I Dr. NuryadiM.Pd. Pembimbing II CarsiwanM.Pd.

Penelitian ini berjudul “Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass)

Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang" Latar belakang

masalah pada penelitian ini adalah siswa banyak mengalami kesulitan khususnya dalam pembelajaran moving pass dalam sepakbola. Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk meningkatkan hasil keterampilan bergerak mooving pass melalui permainan target pada siswa kelas V di SDN Bukanagara Lembang.Metode penelitian yang digunakana dalah penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian yang dilakukan 2 siklus, masing-masing siklus 2 tindakan yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi, danrefleksi. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 23 Oktober sampai dengan 6 November 2012. Instrument penelitian yang digunakan adalah tes keterampilan sepakbola yaitu: tes menendang bola. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh peningkatan penguasaan materi pada siklus I sebanyak 16% dari 56% menjadi 72% dan pada siklus II terjadi peningkatan 21% dari 72% menjadi 93%. Dari hasil penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan permainan target dalam pembelajaran sepakbola siswa memiliki hasil belajar yang baik dalam mengikuti proses pembelajaran selain itu melalui permainan target siswa akan bersemangat dan aktif dalam partisipasi disetiap proses pembelajaran permainan sepakbola.

Kata kunci: Permainan Target, Keterampilan Passing Bergerak (MOOVING

(6)

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Ferry Sunatra . 0,605,663 . " TARGET GAMES APPLICATION IN EFFORTS TO IMPROVE PASSING OF MOBILE LEARNING SKILLS ( mooving PASS ) FOOTBALL CLASS SDN BUKANAGARA LEMBANG . "

Supervisor I Dr . NuryadiM.Pd . Supervisor II CarsiwanM.Pd .

The study is titled " Application of Target Games In Effort to Improve Learning Outcomes Skills Passing Moves ( mooving Pass ) Football Class V students of SDN Bukanagara Lembang " The background of this research is the problem many students have difficulty learning , especially in moving pass in football . Purpose of action research this increases yield skill moves mooving pass through the target game in class V in SDN Bukanagara Lembang.Metode digunakana research dalah action research . Procedure research done 2 cycles , each cycle includes two actions : planning , implementation , observation , danrefleksi . study was conducted from 23 October to 6 November 2012 . instrument used in this study is that football skill tests : test kick the ball . Based on the results obtained by increasing mastery of the material in the first cycle as much as 16 % from 56 % to 72 % and in the second cycle occuri dipeningkatan 21 % from 72% to 93 % . from the results according to research problems , it is concluded that the use of learning targets football games students have good study results in the following learning process through the game besides the target students will be excited and active participation in the learning process in every football game .

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH………..iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL...iv

DAFTAR GAMBAR...v

DAFTAR GRAFIK...vi

DAFTAR LAMPIRAN………..vii

BAB 1 PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. RumusanMasalah ... 3

C. TujuanPenelitian ... 3

D. KegunaanPenelitian... 4

E. AnggapanDasar ... 5

F. DefinisiOperasional... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS A. PembelajaranGerak ... 8

B. Peranan Guru DalamInteraksiBelajarMengajarGerak ... 9

C. Faktor-faktor yang MempengaruhiBelajarGerak ... 11

D. HakekatPembelajaranPendidikanJasmani ... 15

E. PermainanSepakbola ... 19

F. TeknikDasarPermainanSepakbola ... 20

G. Permainan Target PadaSiiswa ... 31

H. HipotesisTindakan... 34

BAB III METODE PENELITIAN A. MetodePenelitian... 35

B. SubyekPenelitian ... 36

C. DesainPenelitian ... 37

D. ProsedurPenelitian... 38

1. TahapPerencanaan... 38

2. TahapPelaksanaan ... 38

A. Siklus I Tindakan 1 ... 39

(8)

C. Siklus II Tindakan1 ... 43

D. Siklus II Tindakan2 ... 47

E. LokasidanWaktuPenelitian ... 50

1. Lokasi Penelitian ... 51

2. Keadaan Siswa ... 52

F. InstrumenPenelitan ... 54

1. TesMenendang Bola... 54

2. CatatanLapangan ... 55

3. KameraFoto ... 55

G. TeknikPengumpulandanAnalisis Data ... 56

1. TeknikPengumpulan Data ... 56

2. Analisis Data ... 56

H. Validitas Data ... 57

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 59

1. Paparan Data Awal ... 59

2. Paparan Data Perencanaan ... 62

3. Paparan Data Pelaksanaan... 62

B. Pembahasan Data HasilPenelitian ... 63

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 79

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 KeadaanSiswa ... 51

Tabel 3.2 Keadaan Guru ... 52

Tabel 4.1 Data Awal ... 60

Tabel 4.2 DistribusiFrekuensi ... 61

Tabel 4.3 Proses Pembelajaran ... 63

Tabel 4.5 Data HasilPembelajaranSiklus I... 65

Tabel 4.6 DistribusiFrekuensi ... 66

Tabel 4.7 Data HasilPembelajaranSiklus II ... 67

Tabel 4.8 DistribusiFrekuensi ... 70

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.4 Menghentikan Bola Dengan Kaki BagianDalam ... 23

Gambar 2.5 Menghentikan Bola Dengan Kaki BagianLuar ... 24

Gambar 2.6 Menghentikan Bola DenganPunggung Kaki ... 24

Gambar 2.7 Menghentikan Bola DenganTelapak Kaki ... 25

Gambar 2.8 Menyundul Bola SambilBerdiri ... 26

Gambar 2.9 Menggiring Bola Dengan Kaki BagianLuar ... 26

Gambar 2.10 Menggiring Bola Dengan Kaki BagianLuar ... 27

Gambar 2.11 Mengiring Bola DenganPunggung Kaki ... 27

Gambar 2.14 MenendangDengan kaki BAgianDalam... 28

Gambar 2.15 MenedangDengan Kaki BagianLuar ... 29

Gambar 2.16 MenedangDenganPunggung Kaki... 29

Gambar 2.17 MenendangDenganPunggung Kaki BagianDalam... 30

Gambar 2.18 Permainan Target 6 orang 1 Kucing ... 32

Gambar 2.19 Permainan Target 1 bola 4 orang 1 kucing ... 33

Gambar 2.20 Permainan Target 1 bola 4 orang 2 kucing ... 34

Gambar 3.1 Siklus Model Spiral ... 37

Gambar 3.2 FormasiLatihanMenedang ... 40

Gambar 3.3 Formasi 3 lawan 3 ... 40

Gambar 3.4 FormasiLatihanMenendang ... 42

Gambar 3.5 Formasi 3 lawan 3 ... 42

Gambar 3.6 Permainan Target ... 42

Gambar 3.7 FormasiLatihanMenendang ... 43

Gambar 3.8 Formasi 3 lawan 3 ... 43

Gambar 3.9 Permainan Target ... 44

(11)

Gambar 3.11 Permainan Target ... 45

Gambar 3.12 Formasi 3 lawan 3 ... 45

Gambar 3.13 PermainanTerget ... 46

Gambar 3.14 Permainan Target ... 47

Gambar 3.15 FormasiLatihanMenendang ... 48

Gambar 3.16 Formasi 3 Lawan 3 ... 49

Gambar 3.17 Permainan Target ... 50

Gambar 3.18 Permainan Target ... 50

(12)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Data Awal Pembelajaran Passing ... 61

Grafik 4.2 Data Pembelajaran Passing Siklus I Tindakan 2 ... 66

Grafik 4.3 Data Hasil Pembelajaran Siklus II Tindakan 2 ... 69

Grafik 4.4 Rekapitulisasai passing bola Siklus II Tindakan 2 ... 72

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan kegiatan yang formal yang dilakukan di sekolah.Dalam pembelajaran ini terjadi kegiatan belajar mengajar. Sagala (2008:61): menjelaskan bahwa “Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.”

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Dalam teori-teori modern kegiatan belajar mengajar harus dibangun berdasarkan hubungan timbal balik antara guru dan siswa, yakni kedua belah pihak berperan dan berbuat baik secara aktif di dalam suatu kerangka kerja (frame work) dan dengan menggunakan cara dan kerangka berpikir (frame of reference)

yang seyogianya dipahami dan disepakati bersama.

Dalam pembelajaran terdapat beberapa komponen penting di mana salah satunya adalah guru. Menurut Supandi (1992:8):

Guru merupakan faktor stategik lain yang mempunyai pengaruh nyata terhadap keberhasilan proses belajar mengajar. Begitu pentingnya kedudukan guru sebagai faktor strategi belajar mengajar, sehingga strategi belajar mengajar dapat dibataskan sebagai usaha meningkatkan daya guna interaksi guru dan siswa. Guru mempunyai kuasa yang besar untuk menetapkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Guru merupakan titik sentral dan kunci proses belajar mengajar yang menentukan pola membentuk lingkungan, menetapkan tujuan, dan menyusun bahan, dan penilaian proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar itu pada hakekatnya ada di tangan guru. Kekuasaan di tangan itu tentu saja harus dipergunakan demi kepentingan siswa.

(14)

2

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

terjadinya proses pengalaman belajar (learning experiences) pada diri siswa, dengan mengarahkan segala sumber (learning resources) dan menggunakan strategi belajar mengajar (teaching-learning strategis) yang tepat (appropiate). Sebagai perencana guru harus bisa menetapkan apa yang harus dilakukan dalam kegiatan proses belajar mengajar sehingga tujuan yang diharapkan tercapai setelah diadakan kegiatan belajar mengajar.

Pembelajaran di sekolah dasar khususnya pendidikan jasmani diperlukan perhatian dan kesabaran karena pembelajaran yang efektif dan efisien diperlukan pengorbanan, ini merupakan sikap dasar dari pembelajaran. Guru yang baik harus bisa mengetahui seberapa jauh hasil yang harus dicapai siswa sehingga keberhasilan siswa dapat didemonstrasikan dalam bentuk perilaku belajar seperti diantaranya nilai tes menunjukkan tingkat pencapaian yang tinggi. Namun dalam pembelajaran sering ditemui kendala yang sangat berarti, baik yang berhubungan dengan guru maupun siswa. Sehingga apabila kendala tersebut tidak segera diatasi akan menimbulkan dampak yang sangat buruknya, misalnya dikarenakan materi pembelajaran yang disampaikan guru tidak tercapai sebab siswa tidak menguasai materi pembelajaran tersebut yang pada akhirnya pembelajaran hasilnya tidak sesuai apa yang diharapkan. Seperti halnya dalam cabang olahraga sepakbola yang pernah dilakukan di SDN Bukanagara Lembang, siswa-siswa banyak mengalami kesulitan khususnya dalam pembelajaran mooving pass, di mana hanya 50 % siswa yang mengalami tuntas dalam pembelajaran yang kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran penjas di SDN Bukanagara Lembang adalah 62. Keadaan tersebut menjadi suatu kekurangan sekaligus menjadi masalah yang dikarenakan pembelajaran mooving pass di anggap mudah padahal faktanya pembelajaran mooving pass cukup sulit, siswa merasa bosan dalam pembelajaran mooving pass yang monoton, dan selain itu juga jumlah bola yang digunakan

(15)

Meningkatkan hubungan akrab dengan guru, meningkatkan rasa kemauan siswa untuk mengikuti pembelajaran, terciptanya suasana kondusif dalam pelaksanaan pendidikan serta memenuhi kebutuhan dalam pertumbuhan dan perkembangan siswa ke arah yang sempurna,

Oleh sebab itu, mengacu pada uraian latar belakang dan permasalahan yang dihadapi oleh siswa di SDN Bukanagara Lembang, penulis tertarik untuk menindaklanjuti dengan mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK), dengan fokus penelitian“Penerapan permainan target dalam upaya meningkatkan hasil belajar keterampilan passing bergerak (mooving pass) sepakbola siswa kelas V di SDN Bukanagara Lembang".

B. Rumusan Masalah

Deskripsi rumusan masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah penulis tuangkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan permainan target dalam upaya meningkatkan hasil belajar keterampilan passing bergerak (mooving pass) sepakbola siswa kelas V di SDN Bukanagara Lembang?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara eksplisit penelitian ini untuk meningkatkan hasilbelajar keterampilanbergerak mooving pass melalui permainan target pada siswa di SDN Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat.

2. Tujuan Khusus

(16)

4

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Untuk mengetahui bagaimana melaksanakan pembelajaran mooving passmelalui permainan target pada siswadi SDN Bukanagara Lembang

Kabupaten Bandung Barat.

c. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang terjadi dalam meningkatkan pembelajaran mooving passmelalui permainan target pada siswa di SDN Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat. d. Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam

mengatasi hambatan-hambatan yang muncul dalammeningkatkan pembelajaran mooving passmelalui permainan target pada siswa di SDN Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat.

e. Untuk mengetahui peningkatan pembelajaran mooving passmelalui permainan target pada siswa di SDN Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat.

D. Kegunaan Penelitian

Penulis merasa yakin bahwa masalah di atas penting untuk diteliti terutama ditinjau dari segi kegunaanya yang akan berpengaruh pada peningkatan hasil pembelajaran moving pass.Maka manfaat penelitian yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Kegunaan Teoritis :

a. Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis untuk mengetahui manfaat pembelajaran moving pass.

b. Sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang meneliti hal-hal yang ada relevansinya dengan masalah penelitian ini.

2. Kegunaan Praktis

a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi para guru penjas dalam menyusun rencana pembelajaran untuk meningkatan pembelajaran mooving pass.

(17)

c. Penggunaan pendekatan PTK dapat dipakai sebagai alternatif pemecahan masalah pembelajaran mooving pass.

E. Anggapan Dasar

Secara Sukintaka (1992:43) menjelaskan: ”Anak usia 11-12 tahun mempunyai karakteristik kesenangan pada permainan dengan bola makin bertambah, menaruh perhatian kepada permainan yang terorganisasi, dan koordinasi makin baik”. Dari uraian diatas penulis beranggapan dengan dilaksanakannya permainan target pada siswa kelas V yang mayoritas berada di kelompok usia 11-12 tahun bisa meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan gerak, dan ikut meningkatkan kebugaran jasmaninya. Pada masa-masa tersebut tugas guru diperlukan khususnya dalam memberikan motivasi gerak disesuaikan dengan karakteristik siswa. Pembelajaran mooving pass melalui permainan target pada siswa tidak lepas dari karakeristik siswa, seperti penggunaan bola bukan standar orang dewasa tetapi bola ringan sehingga penguasaan bola dan arah bola mudah dikuasai dan diatur, perkenaan/sentuhan kaki, perkenaan bola yang paling mudah dilakukan siswa sekolah dasar.

Pembelajaran permainan targetmerupakan bentuk pembelajaran bermain, pendekatan ini sering juga disebut metode bermain, anggapan dasarnya pada sifat manusia yang hakiki yaitu suka bermain. Supandi (1992:42) menjelaskan:

Anak-anak di masyarakat telah terbiasa melakukannya. Hal ini disebut sosialisasi yang berlaku secara informal dan dalam bentuk permainan. Demikian pula pembelajaran pendidikan jasmani di kelas-kelas rendah itu dapat dilakukan dengan kebiasaan sosialisasi di masyarakat. Tentu saja pendekatan bermain harus disesuaikan dengan karakteristik anak. Keuntungan pendekatan permainan ini sesuai dengan sifat kodrati manusia suka bermain, sehingga proses belajar mengajar lebih menarik.

(18)

6

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

seperti modifikasi permainan sepakbola yang menggunakan gawang kecil meningkat pada permainan yang menggunakan target tiang 1, sehingga siswa mampu melaksanakan tugas gerak yang diberikan.

F. Definisi Operasional

Untuk mempermudah serta menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis perlu untuk memberikan definisi dalam judul penelitian sebagai berikut :

1. Upaya, menurut Poerwadarminta (1984:1132) yaitu “Usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud”.

2. Hasil belajar menurut Sudjana 2010:22 adalah hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. 3. Pembelajaran, Sagala (2008:61) dijelaskan Pembelajaran ialah

membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

4. Passing/menendang, menurut A. Sarumpaet dkk, (1992:20) dijelaskan “ Menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki.“ 5. Bergerak/moving, menurut Anita J. Harrow dijelaskan “Gerak adalah

sebagai perubahan tempat posisi dan kecepatan tubuh atau bagian tubuh manusia yang terjadi dalam suatu dimensi ruang dan waktu. Dan dapat diamati secara objektif.”

6. Passing bergerak yaitu menendang atau mengoper bola kepada teman dan langsung bergerak secepat mungkin membuka ruang untuk meminta bola kembali dengan tujuan untuk dioper kearah atau ke teman yang lain ataupun ditendang langsung ke gawang agar terciptanya gol. Penjelasan tersebut sama dengan yang di kemukakan oleh Sukatamsi (2001:38): 7. Permainan dalam Sukintaka (1992:11) dijelaskan bahwa: Permainan

(19)

pendidikan jasmani ialah meningkatkan kualitas manusia, atau membentuk manusia Indonesia seutuhnya, yang mempunyai sasaran keseluruhan aspek pribadi manusia.

8. Target menurut Dewi S Baharta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1999:386) adalah Sasaran, Sesuatu yang menjadi tujuan.

9. Permainan Target adalah suatu permainan yang dimainkan oleh beberapa orang dengan menggunakan alat dan mempunyai tujuan untuk mengenai target atau sasaran yang sudah tentukan. Penjelasan tersebut sama dengan yang di kemukakan oleh Sukatamsi (2001:45)

10.Permainan target games adalah Permainan yang menuntut konsentrasi, ketenangan, focus, dan akurasi tinggi dalam permainan nya Mitchell, Oslin

dan Griffin (2003: 21)

(20)

35

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Karena permasalahan dalam penelitian ini bertujuan bagaimana meningkatkan hasilpembelajaran menendang bola

Berbekal dari keinginan memperbaiki pembelajaran penjas pada peningkatan hasilpembelajaran menendang bola, penulis mempersiapkan diri tentang apa itu penelitian tindakan kelas, latar belakang, karakter dan prosedur yang harus ditempuh. Berdasarkan pendapat Kemmis dalam Wiriaatmaja (2005:12) dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah :

Sebuah inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan kedilan dari : a) Kegiatan praktek social atau pendidikan mereka b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, c). situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini.

Sedangkan menurut Ebbutt (1985, dalam Hopkins, (1993) mengemukakan ; Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistimatik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dalam melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Melihat penelitian tindakan sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan memungkinkan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut‟. Jadi secara ringkas dari pernyataan-pernyataan di atas adalah penelitian tindakan kelas adalah bagaimana guru mengorganisasi praktek pembelajarannya, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.

(21)

1940-an y1940-ang pada awalnya diterapk1940-an untuk bid1940-ang sosial d1940-an ekonomi, namun oleh Stephen Corey (1952-1953) penelitian ini dipakai untuk pertama kalinya pada

bidang pendidikan. Selanjutnya pada tahun 1975 Lawrence Stenhouse memperkenalkan istilah “the teacher as researcher” atau guru sebagai peneliti, bersamaan dengan munculnya istilah tersebut dalam tahun yang sama dalam proyek yang dinamakan Ford Teaching Project yang dipimpin oleh Elliot dan Clem Adelman merekrut 40 guru sekolah dasar dan menengah yang dilibatkan dalam penelitian untuk menelaah praktek kelasnya masing-masing dengan penelitian tindakan dan pada akhirnya muncul istilah-istilah guru peneliti dan penelitian kelas oleh guru karena penelitian untuk perbaikan itu dilakukan di ruang kelas. Namun kemudian Hopkins memakai istilah Classroom Research in Action atau Classroom Action Research untuk mengingatkan penelitian yang

dilakukan oleh para peneliti pendidikan dengan menjadikan guru dan siswa sebagai objek penelitiannya. Berdasarkan pengertian dan latar belakang penelitian tindakan kelas, menurut Wiriaatmaja dan Wahab dalam Suherman (2004:3) menyatakan bahwa karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu, “ Memperbaiki proses pembelajaran dari dalam. Kolaboratif dan Partisifatif, menyelesaikan masalah, meningkatkan kinerja mekanisme diri dari dalam”.

Kemudian penelitian ini mengacu kepada penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart seperti dijelaskan dalam Kasbolah (1999:14) mengatakan :

Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis di mana ke empat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

B. Subjek Penelitian

(22)

37

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

faktor yang menentukan kualitas pendidikan, masih banyak faktor lainnya seperti sarana prasarana, sumber daya manusia dan pelaksanaan kurikulum.

C. Desain Penelitian

Pada dasarnya desain penelitian terdiri dari empat komponen yaitu rencana, tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Adapun alur tindakan dapat dilihat pada gambar berikut dalam Kemmis dan Tagart (1998:40) : dalam Wiriatmaja (2005:66).

Gambar 3.1 Siklus Model Spiral SIKLUS I

Observasi

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

SIKLUS II

Observasi

Pelaksanaan Refleksi

(23)

A. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti yang sudah didesain dalam faktor yang diselidiki. Untuk melihat kemampuan awal, siswa diberikan latihan dengan petunjuk dari guru setelah itu diadakan tes menendang bola, hal tersebut sebagai bahan evaluasi. Sedangkan observasi awaldilakukan untuk mengetahui tindakan yang tepat yang akan diberikan dalam rangka meningkatkan hasil pembelajaran menendang bola.

Dari evaluasi dan observasi awal, maka dalam refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang dipergunakan untuk meningkatkan hasil pembelajaran adalah dengan menggunakan bola yang banyak dan latihan yang berpariasi supaya siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran dan jauh dari perasaan takut untuk menendang bola. Dari refleksi awal yang digunakan sebagai tolak ukur, maka dilaksanakanlah PTK (Penelitaian Tindakan Kelas) sebagai prosedur sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan (Planning)

Dalam perencanaan tahapan yang dilaksanakan adalah : a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas/di lapangan.

c. Membuat lembaran pengamatan untuk kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan guru dan siswa mulai dari pendahuluan, inti, dan penutup. Setiap bagian demi bagian di observasi meliputi kelebihan atau kelemahan-kelemahan siswa dan guru yang sering terjadi pada proses pembelajaran.

d. Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action)

(24)

39

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ini kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan perencanaan tindakan yang telah ditetapkan, yaitu melaksanakan pembelajaran sesuai rencana pembelajaran yang telah dibuat. fokusnya adalah upaya meningkatkan kemampuan siswa khususnya pembelajaran menendang bola. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini sebagai berikut :

A. Siklus I Tindakan 1

1. Kegiatan Pendahuluan ( 25 menit)

a. Berbaris sesuai dengan kelompoknya dilanjutkan dengan absensi b. Berdoa

c. Siswa melakukan pemanasan untuk mempersiapkan diri sebelum aktivitas selanjutnya melalui permainan-permainan.

2. Kegiatan Inti ( 85 menit ) Ekplorasi

a. Guru memberikan pertanyaan tentang jenis-jenis teknik dasar permainan Sepakbola salah satunya adalah teknik menendang bola. b. Guru memberikan pertanyaan manfaat menendang bola.

c. Dengan bimbingan guru siswa disuruh melakukan menendang bola ke tembok sebagai tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Elaborasi

a. Guru membagi siswa beberapa kelompok.

b. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan latihan menendang bola dengan melompati 2 rintangan dengan sasaran cons secara bergantian .

(25)

Gambar 3.2

Formasi latihan menendang

d. Dengan bimbingan guru setiap kelompok melakukan latihan menendang bola secara bergantian, variasi 2 sentuhan 3 v 3 dilakukan di lapangan yang telah dimodifikasi P 20 meter L 10 meter dan mooving pass, serta memasukan bola ke target gawang tihang bendera dilanjutkan koreksi-koreksi gerakan.

Gambar 3.3 Formasi 3 lawan 3

Konfirmasi

a. Umpan balik antara peserta didik dan guru melalui pemberian pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa. 3). Kegiatan Penutup ( 25 menit)

a. Siswa dikumpulkan, mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dilakukan.

b. Koreksi gerakan secara global dan tanya jawab. c. Refleksi

4). Tindak lanjut ( 5 menit)

(26)

41

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Anak-anak disuruh berlatih diluar jam pelajaran supaya meningkat keterampilan menendang bolanya.

B. Siklus 1 Tindakan 2

1). Kegiatan Pendahuluan ( 25 menit)

a. Berbaris sesuai dengan kelompoknya dilanjutkan dengan absensi b. Berdoa

c. Siswa melakukan pemanasan untuk mempersiapkan diri sebelum aktivitas selanjutnya melalui permainan-permainan.

2). Kegiatan Inti ( 85 menit ) Ekplorasi

a. Guru memberikan pertanyaan tentang jenis-jenis teknik dasar permainan Sepakbola salah satunya adalah teknik menendang bola.

b. Guru memberikan pertanyaan manfaat menendang bola.

c. Dengan bimbingan guru siswa disuruh melakukan menendang bola ke tembok sebagai tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

Elaborasi

a. Guru membagi siswa beberapa kelompok.

b. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan latihan menendang bola dengan melompati 2 rintangan dengan sasaran cons secara bergantian

(27)

Gambar 3.4

Formasi Latihan Menedang

d. Dengan bimbingan guru setiap kelompok melakukan latihan menendang bola secara bergantian, variasi 2 sentuhan 3 v 3 dilakukan di lapangan yang telah dimodifikasi P 20 meter L 10 meter dan mooving pass, serta memasukan bola ke target gawang tihang bendera dilanjutkan koreksi-koreksi gerakan.

Gambar 3.5 Formasi 3 lawan 3

e. Guru membagi peserta didik perkelompok 5 orang, dengan 2 penjaga gawng sebagai target goal dan lapangan P 30 meter L 15 meter sebagai target goal masing – masing daerah memainkan passing dengan 2 sentuhan bola.

(28)

43

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.6

Permainan 5 v 5

Permainan target pada siswa dengan 2 sentuhan 5 v 5 dilakukan pertama-tama setiap kelompok memaikan bola dengan passing selama mungkin dengan tujuan penguasaan bola sebelum memasukan bola ke target 2penjaga gawang untuk mencetak goal atau poin. Untuk mempermudah mengenali kelompok, maka pemain dapat dibedakan dengan menggunakan rompi yang berbeda dari pemain yang tidak menguasai bola.Setelah itu para pemain menentukan lapangan permainan sesuai kesepakatan kelompoknya. Permainan target pada siswaini di mulai setelah salah seorang yang memegang bola mengoper bola pertama kepada temannya yang tidak menguasai bola dan pemain yang tidak menguasai bola mengejar bola yang dimainkan oleh pemain yang lainnya. Apabila terjadi goal maka permainan kembali dimainkan oleh kelompok yang kemasukan. Untuk sentuhan kaki pada bola dalam permainan target pada siswa ini biasanya 2 sentuhan namun aturan ini dapat diubah sesuai dengan kesepakatan kelompok permainan tersebut.

Konfirmasi

(29)

a. Siswa dikumpulkan, mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dilakukan.

b. Koreksi gerakan secara global dan tanya jawab. 4). RefleksiTindak lanjut ( 5 menit)

Anak-anak disuruh berlatih diluar jam pelajaran supaya meningkat keterampilan menendang bolanya.

C. Siklus II Tindakan 1

1). Kegiatan Pendahuluan ( 25 menit)

a. Berbaris sesuai dengan kelompoknya dilanjutkan dengan absensi

b. Berdoa

c. Siswa melakukan pemanasan untuk mempersiapkan diri sebelum aktivitas selanjutnya melalui permainan-permainan.

2). Kegiatan Inti ( 85 menit ) Ekplorasi

d. Guru memberikan pertanyaan tentang jenis-jenis teknik dasar permainan Sepakbola salah satunya adalah teknik menendang bola.

e. Guru memberikan pertanyaan manfaat menendang bola. f. Dengan bimbingan guru siswa disuruh melakukan

menendang bola ke tembok sebagai tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

Elaborasi

g. Guru membagi siswa beberapa kelompok.

h. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan latihan menendang bola dengan melompati 2 rintangan dengan sasaran cons secara bergantian.

(30)

45

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

[image:30.595.120.512.117.663.2]

meter ke target passing (kons) dan bertahap diubah jaraknya secara bergantian dilanjutkan koreksi-koreksi gerakan.

Gambar 3.15

Formasi latihan menedang

j. Dengan bimbingan guru setiap kelompok melakukan latihan menendang bola secara bergantian, variasi 2 sentuhan 3 v 3 dilakukan di lapangan yang telah dimodifikasi P 20 meter L 10 meter dan mooving pass, serta memasukan bola ke target gawang tihang bendera dilanjutkan koreksi-koreksi gerakan.

Gambar 3.16

Formasi 3 lawan 3

k. Guru membagi peserta didik perkelompok 5 orang, dengan 2 cons sebagai gawang tiap daerah dan lapangan P 30 meter L 15 meter sebagai target goal masing –

(31)
[image:31.595.118.510.134.736.2]

masing daerah memainkan passing dengan 2 sentuhan bola.

Gambar 3.17

Permainan target

l. Permainan target pada siswa dengan 2 sentuhan 5 v 5 dilakukan pertama-tama setiap kelompok memaikan bola dengan passing selama mungkin dengan tujuan penguasaan bola sebelum memasukan bola ke target 2penjaga gawang untuk mencetak goal atau poin. Untuk mempermudah mengenali kelompok, maka pemain dapat dibedakan dengan menggunakan rompi yang berbeda dari pemain yang tidak menguasai bola.Setelah itu para pemain menentukan lapangan permainan sesuai kesepakatan kelompoknya. Permainan target pada siswaini di mulai setelah salah seorang yang memegang bola mengoper bola pertama kepada temannya yang tidak menguasai bola dan pemain yang tidak menguasai bola mengejar bola yang dimainkan oleh pemain yang lainnya. Apabila terjadi goal maka permainan kembali dimainkan oleh kelompok yang kemasukan. Untuk sentuhan kaki pada bola dalam permainan target pada siswa ini biasanya 2 sentuhan namun aturan ini dapat diubah sesuai dengan kesepakatan kelompok permainan tersebut.

(32)

47

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

[image:32.595.122.512.128.655.2]

tendangan ke cons sebagai target sasaran siswa diberika 5 kali kesempatan.

Gambar 3.18

Permainan target

Konfirmasi

n. Umpan balik antara peserta didik dan guru melalui pemberian pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa.

3). Kegiatan Penutup ( 25 menit)

o. Siswa dikumpulkan, mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dilakukan.

p. Koreksi gerakan secara global dan tanya jawab. q. Refleksi

4). Tindak lanjut ( 5 menit)

r. Anak-anak disuruh berlatih diluar jam pelajaran supaya meningkat keterampilan menendang bolanya.

D. Siklus II Tindakan 2

1).Kegiatan Pendahuluan (25 menit)

3 meter

(33)

a. Berbaris sesuai dengan kelompoknya dilanjutkan dengan absensi

b. Berdoa

c. Siswa melakukan pemanasan untuk mempersiapkan diri sebelum aktivitas selanjutnya melalui permainan menggunakan bola besar/menendang-nendang dan menangkap.

2). Kegiatan Inti ( 100 menit) Ekplorasi

d. Guru memberikan pertanyaan tentang keberhasilan, mereka yang sungguh-sungguh dalam belajar seperti atlet sepakbola.

e. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya

Elaborasi

f. Guru membagi siswa beberapa kelompok, setiap kelompok 3 orang, mereka melakukan menendang bola di tempat posisi segi tiga dengan memasukan bola ke target gawang g. Dilanjutkan menendang bola sambil bergerak seperti maju

ke depan ± 5 meter dengan posisi segi tiga dengan memasukan bola ke target gawang

(34)

49

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

[image:34.595.118.510.109.737.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.19

Permainan 5 v 5

Permainan target pada siswa dengan 2 sentuhan 5 v 5 dilakukan pertama-tama setiap kelompok memaikan bola dengan passing selama mungkin dengan tujuan penguasaan bola sebelum memasukan bola ke target 2penjaga gawang untuk mencetak goal atau poin. Untuk mempermudah mengenali kelompok, maka pemain dapat dibedakan dengan menggunakan rompi yang berbeda dari pemain yang tidak menguasai bola.Setelah itu para pemain menentukan lapangan permainan sesuai kesepakatan kelompoknya. Permainan target pada siswaini di mulai setelah salah seorang yang memegang bola mengoper bola pertama kepada temannya yang tidak menguasai bola dan pemain yang tidak menguasai bola mengejar bola yang dimainkan oleh pemain yang lainnya. Apabila terjadi goal maka permainan kembali dimainkan oleh kelompok yang kemasukan. Untuk sentuhan kaki pada bola dalam permainan target pada siswa ini biasanya 2 sentuhan namun aturan ini dapat diubah sesuai dengan kesepakatan kelompok permainan tersebut.

(35)

jarak 3 meter siswa melakukan tendangan ke cons sebagai target sasaran siswa diberika 5 kali kesempatan.

Gambar 3.20

Permainan target

Konfirmasi

J. Umpan balik antara peserta didik dan guru melalui pemberian pertanyaan-pertanyaan

k. Kegiatan tes kemampuan 3). Kegiatan Penutup ( 15 menit)

l. Siswa dikumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang telah dilakukan.

m. Koreksi gerakan secara global dan tanya jawab. o. Refleksi

4). Tindak lanjut ( 5 menit)

p. Anak-anak disuruh berlatih diluar jam pelajaran supayameningkat keterampilan menendang.

3. Tahap Observasi

Selama melaksanakan tindakan pembelajaran, guru sebagai peneliti dibantu mitra peneliti bertindak sebagai observer, untuk mencatat segala temuan dalam pelaksanaan pembelajaran yang berhubungan dengan fokus penelitian.

4. Tahap Analisis dan Refleksi (Reflection)

Guru sebagai peneliti dan praktisi dibantu mitra peneliti melakukan analisis dan refleksi hasil tindakan pembelajaran. Untuk keperluan analisis, dilakukan

3

meter

[image:35.595.121.513.144.622.2]
(36)

51

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dengan memeriksa lembaran-lembaran pengamatan tentang catatan data temuan di lapangan, mengkaji satuan pembelajaran dan mengkaji hasil kegiatan siswa. Dari hasil tersebut maka dijadikan bahan rekomendasi untuk bahan perencanaan siklus selanjutnya bila hasil dari kegiatan siklus yang telah dilakukan kurang memuaskan.

5. Re Planning (Perencanaan Ulang)

Berdasarkan hasil observasi mengenai KBM di mana meliputi penampilan guru dan siswa, maka dari data-data yang telah dikumpulkan dianalisis bersama-sama dengan mitra peneliti untuk mencari keabsahan data sehingga dapat jadikan refleksi untuk kegiatan selanjutnya . Re planning dalam penelitian ini adalah :

a. Membuat perbaikan skenerio pembelajaran.

b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan.

c. Mempersiapkam instrumen untuk merekam dan menganalisa data mengenai proses dan hasil tindakan.

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barattempat penulis bekerja. Penentuan lokasi ini diharapkan memberi kemudahan khususnya menyangkut pengenalan lingkungan yang berhubungan dengan anak didik sebagai subjek penelitian atau menyangkut personel yang akan membantu dalam kelancaran kegiatan ini.

Mengingat dalam penelitian tindakan kelas ini perlu dibantu oleh mitra peneliti, penulis menentukan guru penjas Drs. Ayi Supriadidan guru kelas V adalah mitra peneliti yang diharapkan bisa memberikan pemecahan masalah dalam kegiatan penelitian ini mulai perencanaan, tindakan, observasi serta refleksi. Perlu diketahui dimana kondisi sekolah bisa dilihat dari unsur berikut :

a.Keadaan Siswa

(37)

peluang untuk meningkatkan pembelajaran penjas orkes yang lebih bermakna.

[image:37.595.67.559.243.755.2]

Dari jumlah siswa yang cukup banyak ini, bila tidak bisa mengelolanya maka merupakan suatu kendala dalam peningkatan hasil pembelajaran, sehingga memerlukan usaha yang lebih keras dari semua unsur seperti kepala sekolah, guru, siswa serta komite sekolah dan orang tua siswa. Di mana jumlah siswa kalau dirinci sebagai berikut :

Tabel 3.1

Keadaan Siswa

Kelas L P Jumlah

1 23 19 42

2 25 23 48

3 25 26 51

4 23 18 41

5 20 12 32

6 25 19 44

Jumlah 141 131 258

b.Keadaan Guru

Tabel 3.2

Keadaan Guru

No. Nama/ NIP Gol/

Ruang Jabatan Guru Jenis Guru Tugas Mengajar Jml Jam

Ket/ Tugas

Tambahan

1 Dewi Supriatiningsih, S.Pd

NIP. 195711071977032001

IV/a Pembina Gr. B.

Sunda

I - VI 24 1. Bid. Umum

2 Ikin

NIP. 195808011979121003

IV/a Pembina Gr. Kelas IV.A 30 2. Bid. Keuangan

3 Hj. Neti Pebruati

NIP. 196002081979122005

IV/a Pembina Gr. Kelas I.A/I.B 27 3. Bid. Kesiswaan

4 Elly Suciliah, A.Ma.Pd

NIP. 196012031981092001

IV/a Pembina Gr. Kelas II.A/II.B 27 4. Bid.

Perpustakaan

(38)

53

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

NIP. 196010281982012009

6 Gunawan, A.Ma.Pd

NIP. 196106281982041002

IV/a Pembina Gr. Kelas V.B 30 6.

Bid.Kesejah-teraan

7 Herlina. ST, A.Ma.Pd

NIP. 196110281983052003

IV/a Pembina Gr. Kelas V.A 30 7. Bid. UKS

8 Siti Hafsah, A.Ma.Pd

NIP. 131164072

IV/a Pembina Gr. Kelas III.B 28 8. Bid. Pramuka

9 Sugandi, S.Pd

NIP. 196104061984101002

IV/a Pembina Gr. Kelas VI 30 9. Bid.

Kerohanian

10 Drs. Ayi Supriadi

NIP. 196305151984101008

IV/a Pembina Gr. PJOK I-VI 32 10. Bid.

Doku-mentasi

11 Ida Darmini, A.Ma.Pd

NIP. 196505031986102005

IV/a Pembina Gr. Kelas III.A 27 11. Bid.

Pengajaran

12 N. Nurhayati, S.Pd.I

NIP. 196505031986102005

IV/a Pembina Gr. PAI I-VI 30 12. Bid. K3

13 Diah Rachmawati, S.Pd - Sukwan Gr. Kelas V 30

14 A. Kusumadini, S.Pd - Sukwan Gr. B.

Ing.

I-VI 24

15 Ferry Sunatra - Sukwan Gr. PJOK I-III 9

16 Anne Diana Witrhi, A.Ma.Pd - Sukwan Guru

SBK

III-VI 17

Dari jumlah guru yang ada yaitu 12 orang dan 4 Sukwan ( guru honorer ), maka rasio jumlah murid dan guru adalah seorang guru pengajar dibantu oleh 1 sukwan mendidik 22 orang anak, merupakan tantangan yang berarti sehingga memerlukan kerja keras dari semua komponen yang berkepentingan seperti kepala sekolah, guru, orang tua, dan komite sekolah.

c.Lingkungan Belajar

SDN Bukanagara Lembang berada di Kecamatan Lembang, sebagaian besar mata pencaharian orang tua siswa adalah petani dan pedagang karena letak SDN Bukanagara Lembang yang berada di sekitar Pergunungan , dikellilingi pertanian dan peternakan. Walaupun sebagian besar perekonomian masyarakat Petani dan pedagang, perhatian terhadap pendidikan pun mulai lebih baik, dengan indikator sebagai berikut:

(39)

2. Seragam merah putih pun yang dipakai anak-anak sebagaian besar masih baik.

3. Memiliki lapangan upacara. 4. Memiliki lapangan voly

5. Apabila ada kegiatan-kegiatan yang memerlukan pembiayaan, anak-anak sangat berminat seperti kegiatan berenang, kemping, studi tour.

6. Bila mengadakan les dan dipungut biaya seikhlasnya oleh guru kelas, anak-anak banyak yang mengikuti kegiatan tersebut. 7. Kegiatan tabungan anak-anak sangat baik.

Dari indikator tersebut, maka ini merupakan suatu kekuatan dan peluang dalam meningkatkan hasil pembelajaran penjas orkes di SDN Bukanagara Lembang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan sesuai dengan waktu pelajaran Penjas berlangsung yaitu hari Selasa dan hari Jumat mulai pukul 7.30 sampai 10.00 WIB, kegiatan dipusatkan di lapangan Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang dan guruminda cikidang khususnya dalam pelaksanaan, kebetulan lokasi tersebut sangat dekat dengan sekolah. Sedangkan waktu cadangan seandainya hari tersebut ada halangan seperti hari libur atau hujan lebat maka kegiatan dipindahkan ke hari lain karena hari tersebut merupakan hari yang biasa diisi dengan kegiatan pramuka jadi masih ada waktu kosong yang bisa diisi dengan kegiatan ini.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah :

1. Tes menendang bola

(40)

55

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan tes adalah sebagai berikut pemain berdiri pada jarak 10 meter di depan gawang modifikasi yang lebarnya 1 meter. Bola diam terletak di lapangan, dengan ancang-ancang bola ditendang dengan kaki bagian dalam ke arah sasarangawang. Bola harus masuk ke dalam sasaran gawang, Kesempatan menendang bola ke arah sasaran gawang 5 kali dengan kaki kanan, 5 kali dengan

kaki kiri.Peningkatan prestasi adalah jumlah bola yang sah masuk ke dalam sasaran‟ .

Gambar 3.19 Tes Menendang

Medali:Perunggu : 4 (jumlah bola yang masuk 4 dan 5) Perak : 6 (jumlah bola yang masuk 6 dan 7)

Emas : 8 (jumlah bola yang masuk 8, 9 dan 10) Cara pengetesannya adalah setelah pembelajaran selesai dari tiap-tiap siklus. Sehingga dapat memberikan gambaran status kenaikan hasil belajar masing-masing siswa

2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan alat penting, karena akan membahas dan berguna sebagai alat perantara, yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan setiap selesai mengadakan penelitian. Hal ini selaras dengan pendapat Bogdan dan Biklen dalam Maleong (2005:209) bahwa, „Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif‟.

3. Kamera Foto

[image:40.595.118.511.237.736.2]
(41)

Biklen dalam Maleong (2005:160) bahwa „Ada dua katagori foto yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian tindakan kelas yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri.

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Data dan Cara pengambilannya

1. Sumber Data : yang menjadi data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru.

2. Jenis Data : Jenis data yang didapat adalah data yang terdiri dari : b. Hasil belajar

c. Rencana pembelajaran

d. Data hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran e. Catatan lapangan

f. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes menendang bola kepada siswa.

g. Data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan diambil dengan menggunakan lembaran observasi.

h. Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas/di lapangan, diambil dari hasil observasi dan angket yang dibuat guru.

i. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan didapat dari rencana pembelajaran dan lembar observasi.

2. Analisa Data

Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data dilakukan sejak awal penelitian, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Peneliti juga dapat langsung menganalisis apa yang diamati, situasi dan suasana kelas/lapangan, hubungan guru dengan anak didik dan anak didik dengan teman yang lainnya. Analisis menurut Nasution dalam Sugiyono (2005:88) menyatakan bahwa:

(42)

57

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sehingga setiap peneliti harus mencarai sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.

Lebih lanjut analisis data menurut Patton dalam Moleong (2005:280) dikemukakan bahwa :

Proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, katagori, dan satuan uraian dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian.

Hal ini berarti bahwa peneliti akan melakukan analisis data sejak tahap orientasi lapangan. Ini selaras dengan pendapat Miles dan Huberman (dalam Wiriaatmaja, (2005:139) yang menyatakan “...the ideal model for data collection and analysis is one interweaves them from the beginning” yang artinya

(43)

H. Validasi data

Untuk menetapkan keabsahan (trust worthiness) data diperlukan tehnik pemeriksaan, “ ada empat kriteria yang digunakan untuk menetapkan keabsahan data, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (defendability), dan kepastian (confirmability)”. (Moleong, 2002 : 173).

Selanjutnya Moleong (2002 : 175) menyatakan,”Pengecekan keabsahan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa tehnik, yaitu : triangulasi, pengecekan keanggotaan/member cek dan audit trail”.

Dalam penelitian ini ini, peneliti menggunakan dua tehnik triangulasi yaitu triangulasi metode dan penyidik.

Triangulasi metode dilakukan untuk data hasil observasi yang ditriangulasikan kepada guru dan murid melalui wawancara yang dilakukan setelah pembelajaran, sedangkan masalah yang disampaikan pada waktu pengamatan sedang berlangsung. Triangulasi penyidik dilakukan setelah pembelajaran sekaligus bahan diskusi refleksi.

Dalam penelitian ini cara yang dilakukan untuk mengecek keabsahan data, yaitu menggunakan (a) triangulasi, (b) member cek dan , (c) audit trail. Penjelasan ke tiga cara tersebut adalah sebagai berikut :

a. Triangulasi digunakan untuk membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda untuk melihat hubungan antar berbagai data hasil pembelajaran agar dapat mencegah kesalahan dalam analisis data. Kegiatan triangulasi dalam penelitian ini dilakukan melalui refleksi guru sebagai praktisi dan mengkonfirmasikan dengan teman sejawat atau mitra peneliti lainnya dan siswa.

(44)

59

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

refleksi pada setiap akhir kegiatan pembelajaran melalui diskusi balikan.

(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengolahan data yang dilakukan mengenai penerapan permainan target dalam upaya meningkatkan hasil belajar keterampilan passing bergerak (mooving pass) sepakbola di SDN Bukanagara Lembang menujukan peningkatan, dikarenakan dengan permainan target siswa diberikan ruang seluas-luasnya untuk bergerak aktif dan mendapat kesenangan dalam melakukannya, sehingga penerimaan pembelajaranpun akan mudah diserap dan pada akhirnya tujuan peningkatan keterampilan mooving pass sepakbola dapat dicapai secara maksimal.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, ada beberapa hal yang dapat disampaikan sebagai saran atau masukan, yaitu:

1. Semoga permainan target dapat diberdayakan oleh guru pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan kualitas hasil belajar pendidkan jasmani, khususnya dalam pembelajaran sepakbola.

2. Melalui permainan target siswa akan lebih bersemangat danaktif dalam berpartisipasi disetiap proses pembelajaran pendidikan jasmani

(46)

Ferry Sunatra, 2013

Penerapan Permainan Target Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Passing Bergerak (Mooving Pass) Sepakbola Siswa Kelas V SDN Bukanagara Lembang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Adang, Suherman. (2000). Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III

Agus, Mahendra, (2002), Perkembangan Pertumbuhan dan Kebutuhan Anak. Jakarta : Program Pascasarjana UNJ

Cholik, Toho dan Lutan, Rusli (1996), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta,

Chtini dan Russel (2004) Sepakbola Merupakan Permainan Yang Populer.DEPDIKNAS, Dirjen Dikti, Proyek Peng. PGSD.

Dewi S Baharta (1999:386) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Sasaran sesuatu yang Menjadi Tujuan.

Dr. Norbeth Rogalski dan Ernest G. Degel m (2001:6.18) dalam Sukatamsi. Test Menedang Bola.

Elliot, John (1991) Action Research for Educational Change. Great Britain: Biddles Ltd

Harsono (1988: 100) Coaching dan Aspek – aspek Psikologis Dalam Coaching.

Harsono (2007 I : 5) Toeri dan Metodelogi Pelatihan. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidkan Indonesia.

Joseph A. Luxbacher. (1997). Sepakbola Langkah-Langkah Menuju Sukses. Alih Bahasa . Agusta Wibawa. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Kasbolah (1999 : 14) Penelitian Tindakan Kelas (PTK), DEPDIKBUD, Dirjen DIKTI Bagian Proyek Pengembangan PGSD, IBRD : LOAN –IND

Kosasih, Engkos (1985) Olahraga Teknik dan Program Pelatihan. Jakarta CV. Akademika Presindo.

Lutan, R (1988) Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode, DEPDIKBUD, DIKTI Jakarta.

(47)

Lutan R (2001). Strategi Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. DEPDIKNAS Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Lutan R (2001). Mengajar Pendidikan Jasmnai. Dirjen Olahraga DEPDIKNAS. Jakarta

Moh. Uzer Usman (1993) Upaya Optimalisasi Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosda Karya Bandung.

Moleong Lexy J (2002) Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosda Karya Bandung.

Mitchell, Oslin dan Grifin (2003:21) Permainan Target Games. Jakarta

Nurhasan (2000), Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga . FPOK UPI Bandung.

Purwadarminta, (1984) Kamus Umum Bahasa Indonesia. PN Balai Pustaka Indonesia.

Remmy Muchtar (1992) Olahraga Pilihan Sepakbola. DEPDIKBUD Dirjen Dikti Proyek Pembinaan tenaga Kependidikan.

Sagala (2008), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta Bandung.

SB Djarmah (2000:97) Guru dan Anak Ddidk Dalam Interaksi Edukatif. Rineka Cipta

Sucipto (2000) Sepakbola. Jakarta DEPDIKBUD. DIKDASMEN. Bagian Proyek Penataran Guru. SLTP Setara D3.

Sucipto dkk (2000) Sepakbola. Jakarta . Departemen Pendidkan dan Kebudayaan.

Sugiyanto (1993) Perkembangan dan Belajar Motorik. DEPDIKBUD Universitas Terbuka, Jakarta.

Sugiyono (2005) Memahami Penelitian Kualitatif. CV Alfabeta. Bandung

Suherman Ayi (2004) Kumpulan Penulisan Penelitian nTindakann Kelas. Bandung

(48)

78

Sukintaka (1992) Teori BermainUntuk D2 PGSD Penjaskes. DEPDIKBUD Dirjen Dikti Proek Pembinaan Tenaga Pendidikan.

Supandi(1992:8) Guru Memiliki Komponen Penting Dalam Proses

Pembelajaran.DEPDIKBUD Dirjen Dikti Proek Pembinaan Tenaga Pendidikan.

Uzer Usman (1993:8) Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Rosda Karya Bandung.

Gambar

Gambar 3.11 Permainan Target  ...........................................................
Grafik 4.1 Data Awal Pembelajaran Passing  ........................................ 61
Gambar 3.1 Siklus Model Spiral
Gambar 3.2 Formasi latihan menendang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sangatlah jelas/ bahwa Perppu penetapan pimpinan sementara KPK/ semakin mengarah pada penggantian permanen/ 2 pimpinan yang kini berstatus tahanan tersebut// Dugaan

Lailasari Hutabarat, Pemberian Beberapa Jenis Antioksidan terhadap Peningkatan Ketahanan Salinitas pada Turunan F4 Kedelai Berdasarkan Aktivitas.. Enzin Peroksidase (POD)

Berdasarkan tujuan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu perencanaan dalam pengembangan metode saintifik berbasis pendidikan multikultural melalui teknik

Peubah pada level siswa yakni: kepemilikan kalkulator, persepsi siswa bahwa matematika itu sulit bila dibandingkan pelajaran yang lain, dan persepsi bahwa

Pada waktu istirahat apakah anda keluar?. dari

[r]

Contoh indikator soal: Disajikan sebuah cerita, kartun, grafik atau tabel dan sebuah pernyataan masalah, siswa dapat memecahkan masalah dan menjelaskan prosedur

Lampiran 10 Rekap Data Skor Kelompok Konvensional Laki-Laki