• Tidak ada hasil yang ditemukan

ROSES PENGADAAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA PENGAJAR PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA : Studi Di Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ROSES PENGADAAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA PENGAJAR PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA : Studi Di Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PENGADAAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA PENGAJAR PADA PERGURUAN TIHGGI SWASTA

( Studi Di Uniyersitas 17 Agustus 1945 Cirebon. )

THESIS

Diajukan kepada Panitia U;jian Thesis Institut Keguruan dan IImu Pendidikan Bandung

ttntuk Kenenuhi Sebagian dari Syarat Program Pasca Sar^ana

Bidang Studi Adainistrasi Pendidikan

Oleh :

Drs. MASAGUS RACHMAN OBSMAN. , S.H Nob or Pokok : 646/A/XIX - 11.

Adeinistrasi Pendidikan

FAKULTAS PASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN HJfU PENDIDIEAH B A N D U N G .

(2)

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN OLEB PEMBIKBING

( Berdasarkan S.K No. 88028/SP/P. 17-5/HIP/ 1989 )

Peablabing Thesis I.

(

*rof» m*

H« Aohiad SanttBi.. S.E.. M.PiL )

NIP. 130 030 606

Pambiabing Thesis II.

( Prof. DR. H. En^kftgwara.. M.Ed. )

HP. 130 203 710

PAKULTAS PASCA SARJANA

INSTITUT KBGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

MOTTO : Berjalan Saapai Ktbatae, Berlayar Sa«pai Kepulau

Adalah Bvayi Kotto Acuan Tang Salalu Hengarahkan

Tujuan Hidupku Menantut

Urn*

di Lapangan Hbu

Pendidikan Pada Jakultaa Pa»ca Sarjana Daetitut

Keguruan dan Hsu Pendidikan Bandung,

Dipsraeabahkan bagj i

Istariku, Putra-putriku, Ibuku

Serta Uatuk Peningkatan Mutu

Alaaaatar Aeal PTS. UNTAG

(4)

A B S I R A I S I

Penelitian ini diberi judul " PROSES PENGADAAN DAN

PE-NGEKBANGAN TENAGA PENGAJAR PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Stu

di di UniTersitaa 17 Agustus 1945 Cirebon) " seperti apa yang

terauat dalaa Laapiran S.K Piapinan Proyak Peningkatan Pergu

ruan Tinggi IKIP Bandung New or 88028/SP/P.I?-5/HIP/1989

ter-tanggal 12 Karet 1989 yang setelah Peneliti/Penulis konsulta-sikan pada para Penbiabing Thesis, aaka peraasalahannya tidak

boleh bers i fat umua akan tetapi dipertajaa pada masaiah

peri-la_ku yang tiabul dalaa proses pengadaan dan pengeabangan Te

naga Pengajar re tap pada PTS dengan aengaabil tea pat peneli

tian di PTS. UNTAG Cirebon. Selain itu variabel lainnya ada

lah apa latar belakang dan bagaiaana pengaruh dari tlabulnya

perilaku tereebut bagi pencapaian tujuan leabaga.

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat aeaberikan

dorang-an kepada PTS. UNTAG Cirebon untuk aaapu berupaya aengesbdorang-ang-

aengesbang-kan lembaganya dengan aelaksanaaengesbang-kan proses pengadaan dan pe

ngeabangan personil sepenuhnya dengan terlebih dahulu

aenyu-sun pregraa pengadaan dan pengeabangan personil aelalui

Ren-cana Induk Pengeabangan ( RIP ) dengan tidak aenyiapang dari Statuta dan Peraturan-peraturan yang dikeluarkan Peaerintah.

Penelitian ini bersifat kualitatif dengan aengunakan

aetode Deskriptif Analitis yang aengunakan teknik-teknik

©b-servasi, survai, wawancara, catatan lapangan dan

dokuaenta-tif. Data yang diperoleh dianalisis secara lnduktif (yakni

(5)

penganalisaan dan aendasarkan pada observasi, .pengalaaan-pe-ngalaaan, reasoning dan konklusi).

Penulis sebagai peneliti dalam melaksanakan penelitian

ini aenger jakannya atau aelakukannya dengan aandlri ( indivi

dual research ), hala ana Penulis lakukan sebab dengan eara

i-ni aeaudahkan Penulis: dalaa penguapulan data dan fakta dengan •elihat, aendengar dan aencatat langsung dari lokasi dan

o-rang pert ama di lapangan.

Pengaaatan/obsevasi, penjajagan/suvai, wawancara, penulisan

oatatan lapangan (field notes) dan dokumentatif adalah usaha

pelaksanaan penelitian ini untuk aendapatkan data dan fakta

seperti apa yang terlihat baik intern aaupun ekstern di PTS.

UNTAG Cirebon. Dokuaentatif dalaa penelitian ini adalah

pe-nyelidikan yang dilakukan dengan aeapelajari dokuaen-dokuaen arsip-arsip, brosur-brosur, peraturan-peraturan dan undang-undang yang ada dan aasih berlaku pada saat ini yang seauanya

diperoleb pada Biro Aiministrasi Ueuo ( yang dipiapin oleh

Bapak Drs. Agung Yuniarto ), B.A.A.Z ( yang dipiapin oleh

Bapak Drs. Yaya Sunarya ), Bagian Sekretariat Universitas, Fa

kultas dan Tayagan atau bagian Perpustakaan PTS. UNTAG Cire

bon ( yang dipiapin oleh Bapak Suraji S.H ).

PTS. UNTAG Cirebon yang berdiri sejak 2 Septeaber 1962 aemiliki Status Akreditasi » TERDAFTAR " sehingga dengan

ada-nya peraturan-peraturan Departenen Pendidikan dan Kebudayaan

tahun 1980-an dan Undang-undang Nob or 2 '^abun 1989 tentang

Sistea Pendidikan Nasional serta Peraturan Pemerintah Noaor

(6)

Ci-rebon perlu adanya penataan keabali dengan baik dan aantap

agar leblh efektif dan efisien dalaa aeabava aisinya. Dan pe

laksanaan proses pengadaan dan pengembangan personil dengan

variabel-variabel yang terkait didalaanya perlu pula

diper-hatikan dan ditata keabali, karena ini seaua aenyangkut MANU

SIA ( khususnya para Tenaga Pengajar Tetap PTS yang aeaegang

peranan pen ting dalaa kehldupan atau kelangsungan leabaga ).

Setelah diteliti dengan seksaaa dan dikaitkan dengan

konsep-konsep teori yang relevan dan penbahasan serta diskusi

pengalaaan Penulis sebagai Peneliti dan sejawatnya sebagai Te

naga Pengajar, Tenaga Penglola PTS aaupun sebagai sarjana

yang aenekunni idainistrasi Pendidikan khususnya

Adainistra-si Personil. Penulis sebagai peneliti s elan jutnya berkeAdainistra-sia-

berkesia-pulan dari penelitian ini babwa :

1. Proses pengadaan dan pengeabangan Tenaga Pengajar pada

Perguruan Tinggi Swasta terutaaa di PTS. UNTAG Cirebon ha

rus dilaksanakan sepenuhnya dan ditata keabali dengan ae-lalui perencanaan yang aantap tertuang dalaa Rencana Induk

Pengeabangan PTS yang tidak bertentangan atau tidak ae-nyiapang dengan Statuta PTS serta perundang-undangan dan

peraturan-peraturan peaerintah yang aasih berlaku. Karena

itu Koordinator KOPERTIS WILAYAE 17 yang bertugas aeabiaa

Perguruan-perguruan Tinggi Swasta yang berada di

wilayah-nya dengan aelaksanakan koordinasiwilayah-nya dengan baik dan ke-tat agar pelaksanaan kerja PTS akan efektif dan efisien sejalan dengan program peaerintah dibidang Pendidikan dan

(7)

xi

2. Perilaku yang tiabul, faktor-faktor yang aelatar belakangi

perilaku yang tiabul dan pengaruh perilaku yang tiabul da

laa pelaksanaan proses pengadaan dan pengeabangan personil

PTS di PTS. UNTAG Cirebon harus dijadikan upaya sepenuhnya

PTS. UNTAG Cirebon dalaa pelaksanaan proses pengadaan dan

pengeabangan personil PTS dalaa aencapai tujuan lembaga

seoara efektif dan efisien dengan jalan aenaruh perhatian

pada unsur aanusia yang ada di PTS. UNTAG Cirebon dalaa

•ereka aenunjang PTS. UNTAG Cirebon aengeaban aisinya.

Saran-saran yang dikeaukakan aerupakan saran-saran

yang perlu diperhatikan PTS. UNTAG Cirebon guna aenciptakan

suasana dan kondisi perguruan tinggi dapat aenjalankan atau

(8)

DAFTAR ISI

Ha lama n:

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TIM PEMBIMBLNG

i

MOTT 0

ii

KATA PENGANTAR

iii

A B S T R A K S I

viil

DAFTAR ISI

xi±

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

BAB I

:PENDAHULUAN

1

A. Permasalahan

1

B. Tujuan Penelitian

7

C. Pentingnya Penelitian

9

D. Kerangka penelitian

12

BAB II

: STUDI KKPUSTAKAAN

19

A. Konsep-konsep Dasar yang Relevan dengan

Permasalahan

19

B. Pengertian Pengadaan dan Pengembangan Per

sonil PTS di Perguruan-perguruan Tinggi

Swasta di Indonesia

###

30

C. Maksud yang Hendak Dicapai dalam Pengadaan

dan Pengembangan Personil PTS

34

D. Proses Pengadaan dan Proses Pengembangan

Personil PTS di Perguruan-perguruan Tinggi

Swasta

t

35

E. Kaji Ulang terhadap Basil Studi Terdahulu

dan Kesimpuian Basil Studi Kepustakaan

serta Implikasinya terhadap Permasalahan
(9)

z i i i

BAB III : PROSEDUR PENELITIAN

oe.#

48

A„ Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan

»ta

,

48

B. Tujuan Operasionai Penelitian

c.

54

C.

Populasi dan Saapel

##

55

D. Pelaksanaan Penelitian

57

E. Bsngolahan / Analisis Data

58

F. Keterandaian Penelitian

60

BAB IV

: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

61

A. Hasil Penelitian

61

B. Pembahasan dan Diskusi Hasil Penelitian .... 100

BAB V

: PE N U T U P

.

115

A. Kesimpulan

115

B. Saran-saran

118

RE F E R E N S I

122

CURI CULUM

V I TAE

125

LAMPIRAN - LAMPIRAN ;

1. Persetujuan Untuk Mulai Menulis dari Tim Pembimbing .. 126

2. Kartu Kegiatan Bimbingan dan Penyusunan Thesis ...

128

3. S.K Pengangkatan Tim Pembimbing Thesis

131

4. Instruaen Penelitian

235

5. Surat Persetujuan Untuk Mengadakan Penelitian dalam

Rangka Penyusunan Thesis a.n DRS. M.A.R Oesman., S.H..

136

6. Panduan Kegiatan Ilmiah meliputi Pengamatan/Penjajagan

Wawancara dan Dokumentatif di PTS. UNTAG Cirebon

137

SALINAN-SAIINAK / PHOTO COPY :

(10)

Pen-XiY

dirian Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia . . . 142

(11)

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4 Tabel 1

Tabel 2

Tabel 3

Tabel 4

Tabel 5

Tabel 6

Tabel 7

XV

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Kerangka Fikiran atau Paradigma Penelitian ...

13

Terjemahan Gambar 5 William B« Castetter dalaa bukunya "PERSONNEL FUNCTION IN THE EDUCATIONAL

ADMINISTRATION. "

21

Formula Miftah Thoha tentang Perilaku dalam

Organisasi

27

Situasi Motivasi

,

87

Populasi dan Sampel dari Masing-masing

Fakul-tas pada PTS. UNTAG Cirebon

56

Jumlah Tenaga Pengajar Tetap PTS. UNTAG Cire

bon

67

Jumlah Tenaga Pengajar Tetap PTS. UNTAG Cire

bon dengan Kualifikasi Berdasarkan Jenjang

Ja-batan dan Pendidikan

67

Jumlah Tenaga Pengajar Tetap PTS. UNTAG Cire

bon Berdasarkan Fakultas dan Golongan Pangkat/

Ruang ### 68

Jumlah Tenaga Pengajar Tetap PTS. UNTAG Cire

bon Dengan Tingkat Pendidikan pada tiap

Fakul-tas 68

Proyeksl Pertambahan Tenaga Pengajar Tetap PTS

UNTAG Cirebon dan Hubungannya dengan Perkem-"

bangan Enrolmen Mahasiswa/i dari Tahun 1979 /

1980 sampai Tahun 1989/1990

69

(12)

-xvi

Jawab Tenaga Pengajar Tetap PTS, Jabatan dan

Jenjang Kepangkatan serta Komposisi Tenaga

Pengajar Tetap PTS pada Tiap Fakultas di PTS.
(13)

BAB I

P E N D A H U L U A N

A» -fermasalahan

1. Latar Belakang Masaiah

Banyak upaya yang dilakukan Itemerintah dan para peng-amat pendidikan dalam rangka pembangunan dan pembaharuan pen didikan di Indonesia. Mengamati situasi sekarang di Indonesia

tentang kondisi perguruan-perguruan tinggi swasta di bidang

pendidikan dan pengajaran setelah diundangkannya

Undang-un-dang Nomor 2 tahun 1989 tanggal 27 Maret 1989 (LNR1 Nomor 6

tahun 1989) serta Repelita V, maka dirasakan

perraasalahan-permasalahn pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan ting gi di Perguruan Tinggi Swasta (yang untuk selanjutnya

dising-kat PIS) akan menjadi kompleks. Untung Pemerintah dengan

ce-pat dan hati-hati mengeluarkan peraturan pelaksanaan dengan

mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1990 tanggal

10 Juli 1990 (LNRI Nomor 38 tahun 1990) tentang Pendidikan

Tinggi.

Pelita-pelita terdahulu kebijakan Bsmerintah tentang Pendidikan Tinggi ini mengarah pada pencapaian tujuan pendi dikan tinggi dalam aspek kuantitas atau jumlah yang sebesar-beearnya, sedangkan sekarang dan untuk waktu-waktu mendatang

harus mengarah pada hasil pendidikan tinggi yang berkualitaa

atau bermutu. Maksudnya dengan upaya semaksimal mungkin agar

meningkatkan kualitas pendidikan tinggi baik melalui PI'N mau pun PIS dimana kesemuanya dituntut agar dengan adanya inovasi

(14)

atau pembaharuan sistem pendidikan nasional ini akan dipero-leh manusia Indonesia yang berkualitae, berkemampuan, cerdas dan trampil bagi kelangsungan pembangunan nasional dalam me-wujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur serta mengin-ginkan warganya dapat mengembangkan dirinya baik itu berkena-an dengberkena-an aspek jasmberkena-aniah maupun rohberkena-aniah berdasarkberkena-an Pberkena-anca- Panca-sila dan Undang-undang Dasar 1945.

Kesemuanya ini mengisyaratkan bahwa dunia pendidikan tinggi di Indonesia dalam merekayasa untuk membangun bidang pendi dikan ini melalui : (1) Upaya peningkatan mutu sumber daya

manusia, (2) Pemerataan pendidikan, (3) Relevansi pendidikan,

(4) Mutu pendidikan, (5) Efektivitas dan efisiensi

pendidik-a n .

Tidak dapat disangkal bahwa produktivitas PJ?S di In donesia baik dari segi kuantitas dan apalagi dari segi kuali-tas belum memenuhi apa yang diharapkan bangsa Indonesia. Da lam rangka penelitian ini dikaitkan akan persoalan produkti vitas yang menyangkut mutu pendidikan tinggi yang terletak

pada sumber daya manusianya yang dalam hal ini para tenaga pengajar tetap PI'S.

Perguruan Tinggi Swasta sebagai lembaga pendidikan tinggi ; yang menyandang raissi Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka PJ?S di Indonesia harus berupaya keras untuk membenahi atau menata kembali dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan masyarakat dan lingkungannya.

(15)

bahwa penelitian ini harus di fokuskan pada permasalahan un tuk memproses pengadaan dan pengembangan personil PTS secara

profesional yang merupakan upaya membangun pendidikan tinggi

di perguruan-perguruan tinggi swasta di Indonesia.

Pelaksanaan proses pengadaan dan pengembangan perso nil PIS khususnya para tenaga pengajar tetap PTS di Pi'S. Uni

versitas 17 Agustus 1945 Cirebon (untuk selajutnya disingkat PTS. UNTAG Cirebon) masih cukup memprihatinkan, karena kurang

nya perencanaan-perencanaan yang mantap. Dan ini akan

menim-bulkan dampak dengan terjadinya para tenaga pengajar tetap

PTS yang baik dan berkualitas itu akan kurang menunjang PBM

dengan baik.

Semuanya ini didukung oleh adanya pernyataan Yayat

Hayati Djatnika (1988 : 2) dalam makalahnya pada Konvensi Na

sional Pendidikan di Indonesia tahun 1988, dimana keluhan-ke-luhan tentang kurang efektifnya PBM di perguruan-perguruan

tinggi di Asia Tenggara dimana : " ...« University, Faculty

are poorly prepared for their professional task as teachers."

Karena itu perlu dicari apa-apa yang menyebabkan timbulnya permasalahan yang perli diteliti melalui pelaksanaan proses

pengadaan dan pengembangan personil PIS dengan lokasi tempat di EDS. UNTAG Cirebon yang dapat menggambarkan dan mewakili

perguruan-perguruan tinggi swasta lainnya.

(16)

tetap PTS yang diangkat dan dikembangkan/dibina sedikit seka li (tidak seimbang dengan kebutuhan) . Ini membuat PTS kurang mempunyai arti dalam rnenanganni PBM yang pada dasarnya dipe-ngaruhi oleh bagaimana memperoleh tenaga pengajar tetap PTS yang berkualitas, berkemampuan, cerdas dan trampil dalam jum lah yang berimbang.

2. Rumusan dan Batasan Masaiah

Sesuai dengan latar belakang masaiah yang telah dike mukakan diatas, maka dapat dirumuskan kembali permasalahan i -tu secara lebih jelas. Masaiah pokok dalam penelitian ini me-nyangkut tentang Proses pengadaan dan proses pengembangan te naga pengajar tetap PTS dan kaitannya dengan perilaku yang timbul dalam kedua proses tersebut dalam PTS berupaya menca-pai tujuan pendidikan kelembagaannya.

Suatu kenyataan dapat dilihat perlunya diperhatikan kuantitas dan kualitas tenaga pengajar tetap PTS, sehingga perlu adanya penataan kembali ketenaga pengajarnn yang ada pada waktu ini, atau apakah dalam uapaya memperoleh tenaga pengajar yang baik telah diadakan proses pengadaan dan pengem bangan personil PTS dengan sepenuhnya atau belum.

Untuk semuanya ini, maka perlu dikatahui secara pasti akan jawaban-jawaban perumusan masaiah seperti :

(1) Bagaimana profil pengadaan personil PTS ?

(2) Bagaimana pula profil pengembangan personil PIS ?

(3) Perilaku-perilaku apa saja yang timbul pada proses peng

(17)

perilaku-perilaku pada proses pengadaan sampai dengan proses pengembangan personil PTS ?

(5 ) Apa pengaruh perilaku-perilaku yang timbul dalam proses pengadaan sampai dengan proses pengembangan personil Pi'S di PTS. UNTAG Cirebon khususnya ?

Gambaran empirik menunjukkan hubungan perilaku-peri laku yang timbul dalam proses pengadaan sampai dengan proses

pengembangan personil PTS di PTS. UNTAG Cirebon akan dapat memberikan dasar yang kokoh bagi para Mministrator Pendidik an (REKTOR UNTAG) dalam menata kembali khususnya para tenaga pengajar tetap PTS walaupun ada perilaku-perilaku yang tim bul dengan i'aktor-faktor yang melatar belakangi timbulnya pe rilaku-perilaku tersebut serta apa saja pengaruhnya terhadap

pencapaian tujuan pendidikan kelembagaan.

Berdasarkan gambaran tersebut, maka permasalahan ini mengandung makna akan adanya penanganan yang tidaK serius dan mantap, sehingga upaya untuk mendapatkan tenaga pengajar te tap PTS yang bermutu, berkemampuan, cerdas dan trampil dalam

jumlah yang berimbang melalui proses pengadaan dan pengembang an personil PTS tidak terpenuhi. Ini akan merawankan eksisten si PTS. UNTAG Cirebon selaku lembaga pendidikan tinggi swasta dalam mengemban mieinya atau dalam pencapaian tujuan.

(18)

Pen-didikan tinggi baik di PTN maupun di PTS itu sendiri.

Dengan adanya tujuan PTS. UNTAG Cirebon (yang

tertu-ang dalam S.K REKTOR UNTAG Cirebon Nomor 01 tahun 1983) yakni

menghasilkan produk (out-put) yang bermutu, berkemampuan dan

berketrampilan dalam jumlah yang besar, maka diperlukanlah a-kan perencanaan dan penglolaan pendidia-kan yang lebih efektif

dan efisien secara serius dan mantap. Karena itulah maka pro

ses pengadaan dan pengembangan personil PTS merupakan aspek

yang penting sebagai salah satu fungsi operasional Administra

s i Personil didalam Administrasi Pendididikan pada perguruan-perguruan tinggi swasta, khususnya PIS. UNTAG Cirebon dimana

waktu kini menempati posisi yang lemah baik dalam sumber daya manusia, sumber belajar dan fasilitas pendidikannya.

Adanya inovasi atau pembaharuan sistem pendidikan na

sional di Indonesia melibatkan PTS. UNTAG Cirebon pula pada

bagaimana memperoleh tenaga pengajar tetap yang bermutu dalam

jumlah yang berimoang. Untuk ini perlu dipertimbangkan akan :

(1) Garis-garis besar haluan negara (GBHN) dalam bidang

pem-bangunan pendidikan di Indonesia yang dijabarkan oleh Pe

merintah (DEPDLKBUD) dalam setiap rencana lima tahun pen didikan di Indonesia telah menunjukkan upaya yang serius kearah mernperbaiki sistem pendidikan di Indonesia
(19)

para tenaga pengajar tetap PTS.

(2) Akan adanya ledakan pertambahan jumlah berdirinya pergu

ruan-perguruan tinggi swasta dari tahun ke tahun adalah

dikarenakan kebijakan Kepala Negara sebagai Kepala Peme-rintahan untuk tidak menambah lagi Perguruan Tinggi

Nege-r i .

(3) Tentang gambaran posisi ketenaga pengajaran baik-itu

di-PTN maupun di PTS-PTS dalam waktu sekarang ini dalam : a. Kewenangan tenaga pengajar tetap PIS.

b. Kemampuan tenaga pengajar tetap Pi'S.

c. Pxrofesionalisasi tenaga pengajar tetap PTS.

Dari gambaran yang disebutkan di atas dan dikaitkan dengan penelitian ini penulis menemukan beberapa variabel yang dominan dalam proses pengadaan dan pengembangan tenaga

pengajar pada perguruan tinggi swasta.

Hasil penelitian ini penulis laporkan dalam bentuk

Thesis yang berjudul :

"PROSES PENGADAAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA PENGAJAR PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi di Universitas 17 Agus tus 1945 Cirebon)."

B. Tujuan Penelitian

(20)

8

lain perkataan mengembangkan suatu konsep atau teori yang

di-dasarkan atas data yang ada. Makna yang ada di balik

kenyata-an, perlu dipanami bahwa kenyataan proses pengadaan dan

pe-gembangan tenaga pengajar tetap PTS dengan terdapatnya

peri.-laku-perilaku yang.timbul dan faktor-faktor yang melatar

be-lakanginya dalam upaya PTS mongemban misinya. Adanya pemberi

an makna serta pemahaman terhadap kenyataan peristiwa yang

terjadi disertai pengaruh-pengaruh operasional yang timbul

a-kan sangat berperan didalamnya.

Tujuan khusus penelitian ini adalah seperti yang pe

nulis rumuskan dibawah ini sebagai berikut :

(1) Mengidentifikasikan, mengambarkan dan menganalisis pelak

sanaan proses pengadaan dan pengembangan tenaga pengajar

tetap PTS di PTS. UNTAG Cirebon,,

(2 ) Mengidentifikasikan, mengambarkan dan menganalisis peri

laku-perilaku yang timbul dalam praktek sejak

pengrekrut-an sampai dengpengrekrut-an pengembpengrekrut-angpengrekrut-an tenaga pengajar tetap PIS

dan apakah ini berkorel§si sepenuhnya atau tidak dengan

kedudukan para tenaga pengajar tetap PIS itu dalam

lemba-ganya (= KS. UNTAG Cirebon).

(3) Mengidentifikasikan, menggambarkan dan menganalisis

fak-tor yang melatar belakangi perilaku-perilaku yang timbul

pada pelaksanaan proses pengadaan dan pengembangan tenaga

pengajar tetap PIS dan apakah pemberian makna/manfaat dan

pengaruh dalam menunjang keberhasilan lembaga (= PIS

UN-TAG Cirebon) dalam mengemban misinya.

(21)

mengem-bangkan. konsep-konsep administrasi pendidikan atau secara praktis dapat pula membantu para administrator pendidikan

(Rektor) menggembangkan penataan kembali tnaga pengajar

te-tapnya dalam mengsukseskan proses belajar mengajar.

Permasalahan pokok penelitian ini merupakan permasa

lahan yang aktual, dimana para administrator pendidikan PIS mencari bentuk atau model yang lebih efektif dan efisien da lam mereka memotivasikan tenaga pengajar tetap mereka mela-lui proses pengadaan (rekrutmen.seleksi dan penempatan yang

tepat) dan proses pegembangan (pembinaan) personil PTS seba gai kegiatan operasional Administrasi personil. Kegiatan o-perasional administrasi personil ini merupakan fungsi dari administrasi pendidikan tinggi di perguruan-perguruan tinggi swasta khususnya di PTS. UNTAG Cirebon.

Faktor-faktor yang merupakan sumber citra para tenaga penga jar tetap PES yang ada banyak membantu para administrator pendidikan PTS dalam mereka melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka dalam penataan tenaga pengajar tetap mereka pada

lem-baga-lembaga atau perguruan tinggi swasta yang mereka kelola.

C. Pentingnya Penelitian

Seperti yang telah penulis ungkapkan di atas, dimana disinggung bahwa penelitian ini diharapkan dapat mengungkap-kan makna-makna baru dari proses pengadaan dan pengembangan tenaga pengajar di .perguruan tinggi swasta. Dan ini berarti adanya pengangkatan dari penelitian ini dalam meningkatkan wawasan yang telah dirumuskan dalam suatu kebijaksanaan se

(22)

10

yang baru diangkat maupun yang telah lama melalui pelaksana

an fungsi operasional pengadaan dan pengembangan personil

PTS di perguruan-perguruan tinggi swasta.

Dari apa yang dirumuskan dalam permasalahan pokok pe

nelitian ini tersirat kegunaan-kegunaan atau manfaat-manfaat

dari penelitian ini sebagai berikaut :

•*•• KegMnaan Teoritls/llmiah

Hasil penelitian ini akan banyak berguna dalam

meng-gembangkan pemahaman tentang peranan administrasi pendidikan

tinggi khususnya dalam penataan tenaga pengajar tetap PTS da

lam proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Ini un

tuk dapat meningkatkan mutu pendidikan tinggi yang optimal di

perguruan-perguruan tinggi swasta di Indonesia khususnya di

PTS. UNTAG Cirebon.

Dari segi metodologinya kegunaan ilmiah penelitian

ini yang bersifat naturalistik kualitatlf yang didukung oleh

analisis kuantitatif akan sangat berguan atau sangat

berman-faat dengan tingkat validitas yang dipercaya, sehingga dapat

dikatakan bahwa penelitian ini yang naturalistik kualitatif

dan disertai analisia kuantitatif dalam situasi tertentu akan

saling berkorelasi atau saling menunjang.

2* Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis operasional mem

berikan gambaran yang jelaa mengenai pelaksanaan proses peng

adaan personil dan proses pengembangan personil PIS khususnya

tenaga pengajar tetap PIS dan perilaku-perilaku yang timbul

(23)

peri-11

laku-perilaku dan apakah perilaku-perilaku yang timbul itu

dapat mempengaruhi keberhasilan PTS sebagai lembaga pendidik

an tinggi dapat mengemban misinya atau mencapai tujuan pen didikan PTS.

Keguanaan praktis dari penelitian ini merupakan pula upaya penyempurnaan sistem perencanaan pendidikan dalam me-nentukan program-program pendidikan tinggi yang akan dilaksa nakan dalam rangka proses belajar mengajar. Selanjtnya mela lui penelitian ini diungkapkan sikap dan penempilan para te naga pengajar tetap PTS melalui perilaku-perilaku mereka yang ada atau timbul selama proses pengadaan personil sampai den

gan proses pengembangan personil berlangsung di PTS, sehingga

melalui penelitian ini akan memberikan kegunaan bagi admini

strasi pendidikan tinggi dalam menglola para tenaga pengajar tetapnya. Dan penelitian ini dalam aspek praktis operasional nya memberikan bantuan kepada para administrator pendidikan di Perguruan-perguruan tinggi swasta khususnya di PTS. UNTAG

Cirebon untuk mampu merumuskan lebih lanjut tentang faktor-faktor yang sesungguhnya timbul dan dapat menjadi sumber

ci-tra tenaga pengajar tetap PTS itu.

Argumentasi lainnya yang penulis sebagai peneliti gambarkan dapat menunjang betapa pentingnya penelitian ini, yakni sebagai berikut :

(1) Permasalahan penelitian ini adalah relevan dengan bidang studi yang peneliti tekunni yakni ilmu administrasi pen didikan khususnya ilmu administrasi personil.

(24)

12

-diteliti, karea ditunjang oleh data empirik atau lapang

an dan pula konsep-konsep teoritik yang relevan dari

o-rang-orang pertama di lapangan.

(3) Permasalahan yang diteliti ini berkaitan erat dengan

pe-ngaiaman, tugas pekerjaan (jabatan) dan tanggung jawab

penulis/peneliti ini yakni sebagai tenaga pengajar tetap

PTS ditempat penelitian ini dilaksanakan (= dengan SK Ke

pala Negara diangkat Dosen KOPERTIS IV dipekerjaan di PTS

UNTAG Cirebon sejak 1 Maret 1985 ).

(4) Penelitian ini dapat memberikan sumbangan fikiran khusus

nya kepada para pengamat, pakar dan administrator pendi

dikan PTS serta koordinator KOPERTIS IV tentang bagaima

na pelaksanaan fungsi operasional administrasi personil

khususnya proses pengadaan personil dan proses pengem

bangan personil PTS untuk waktu sekarang atau diwaktu

mendatang.

Secara keseluruhan akhirnya penelitian ini sangat

berguna atau bermanfaat bagi pengembangan perguruan tinggi

swasta khususnya di bidang pelaksanaan pengadaan dan pengem

bangan personil PTS dalam prose3 belajar mengajar yang

efek-tif dan efisien. Kesemuanya ini dalam upaya pencapaian tuju

an pendidikan kelembagaan dengan memperhatikan akan perilaku

perilaku yang timbul, faktor-faktor yang melatar belakangi

timbulnya perilaku-perilaku tersebut melalui proses pengada

an dan pengembangan personil MS itu dengan memperhatikan

dan kondisi dimana model itu diterapkane

(25)

13

Berdasarkan permasalahan pokok serta tujuan peneli

tian yang telah dirumuskan, berikut ini penulis/peneliti

tu-angkan kerangka berfikir penelitiannya. Adapun kerangka ber

fikir penelitian ini merupakan hubungan antara variabel-va-riabel yang diteliti dalam kegiatan penelitian ini dan seca ra pintas dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini :

H ii ii ii ii ii ii ii ii

; t r 3== = sb = = = :=i=: = — — = = = == II II II P II P A 'll

ii .

-ii ii B P P E

FE (PEED BACK)

UMPAN BALIK

,sft

II

it it

Gambar 1 : Kerangka Penelitian,

ir1-— . _ _ _ = _ _-*-n

ii ii

ii n

ii ii

ii

c iiii

'll n

ii ii

ii ii

ii ii

n=s s as; a= s s s s = =ssail

Kerangka berfikir/Pen jelasan Gambar 1 :

A. - Variabel-variabel Masukan (Input).

B. «= Variabel-variabel Proses (Proses pengadaan dan

pengembangan personil PTS).

C. = variabel-variabel Keluaran/Tjuan (Output).

PEA *• Variabel Proses Pengadaan Personil PIS. PPE = Variabel Proses Pengembangan personil PTS.

FB. = Feed Back (Umpan Balik) karena ada

Evaluasi/pe-niiai.an terhadap proses pada hasil proses di B.

pada A : yang dimaksud oleh penulis/peneliti disini adalah

variabel-variabel masukan dari administrasi pendi

(26)

14

kelembagaan. Manusialah yang membuat policy, meng-loia, menata, mengkoordinasi dan mengevaluasi segala aktivitas pendidikan. Karena itu penelitian ini mem-batasi variabel administrasi pendidikan ini pada ru-ang lingkup administrasi personil pendidikan tinggi khususnya proses pengadaan personil dan proses peng-gembangan personil pada perguruan tinggi swasta, di mana didalamnya memuat program ketenagaan, kebutuhan dan kualifikasi ketenagaan. Semua ini mencakup pula kegiatan perencanaannya.

Ini merupakan variabel-variabel masukan didalam per masalahan pokok penelitian ini yakni proses pengada an dan pengembangan tenaga pengajar tetap pada per guruan tinggi swasta di Indonesia khususnya di PTS.

UNTAG Cirebon.

pada B; Disini penulis /peneliti maksudkan adalah variabel-va-riabelproses sebagai kelanjutan operasional daripada variabel-variabel masukan (Input) pada A.

Variabel-variabel proses yang penulis/peneliti maksud

disini adalah proses administrasi personil PTS dengan

cara bagaimana memberikan fasilitas-fasilitasnya. Untuk perkembangan personil PIS dan rasa pertisipasi para tenaga pengajar dalam suatu unit kegiatan pada

PTS. UNTAG Cirebon.

(27)

15

pengadaan dan pengembangan personil (tenaga penga jar tetap) pada perguruan tinggi swasta. Dalam pro

ses ini banyak dipengaruhi secara nyata oleh varia

bel perilaku-perilaku yang timbul dari individu (,

sumber daya manusia) dan/atau organisasi kelembaga an. variabel-variabel ini dapat saja bersifat posi-t i f dan dapaposi-t pula negaposi-tif.

Setelah proses pengadaan berlalu, maka setiap tena ga pengajar tetap pada pis tersebut mempunyai kei-nginan atau harapan-harapan, dan karenanya variabel variabel baik individu maupun organisasi berupa pe

rilaku akan timbul pada proses pengadaan personil perguruan tinggi swasta yang dalam penelitian ini tenaga pengajar tetap prs khususnya PTS. UNTAG OL-rebon. Proses pengadaan personil yang dimaksud da lam penelitian ini adalah proses kegiatan untuk pe-ngisian formasi yang lowong mulai dari perencanaan

(Programming), pengumunon (akan adanya kebutuhan personil untuk pengisian formasi), pelamaran, pe-nyaringan sampai dengan pengangkatan (penempatan)

untuk menjadi tenaga pengajar tetap PTS.

Untuk memperoleh tenaga pengajar tetap PTS yang berkemampuan, berpengetahuan, cerdas dan trampil, maka PTS dalam melaksanakan penerimaan tenaga peng

(28)

pe-16

nggngkatan, penempatan dan orientasi (pengenalan

lingkungcin kerja).

Variabel proses pengadaan personil dalam proses ad ministrasi personil berkaitan dengan variabel pro» ses pengembangan personil. Dan proses pengembangan personil di perguruan tinggi merupakan syarat untuk

memperoleh personil yang berkualitas/bermutu dan

profesional untuk pengembangan atau perluasan PTS-nya.

Proses pengembangan personil ini dapat dilaksanakan dengan adanya sebab-sebab sebagai berikut dibawah i n i :

(1) adanya kebijakan baru di bidang personil. (2) adanya personil lama yang perlu ditingkatkan

kecakapannya sebelum mereka diberi tugas baru.

.(3) Penyegaran personil dengan mengikut sertakan mereka melalui penataran-penataran (upgrading

Corese), seminar-seminar atau lokakarya.

pada c ; penulis /peneliti maksudkan disini adalah variabel tujuan pendidikan kelembdgaan. Tujuan pendidikan ke lembagaan ini merupakan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien PIS menghasilkan tujuannya.

(29)

me-17

.

rupakan urapan balik (feed back) dan memasuki kemba

li proses pengadaan seperti terlihat dalam gambar 1.

Terdapatnya variabel yang tidak memenuhi tujuan pen

didikan kelembagaan adalah disebabkan adanya perila

ku-perilaku yang timbul ( yang sifatnya positif atau

dapat pula negatif) sebagai akibat terjadinya

inter-aksi antara individu dengan individu atau dengan

ke-lompok (organisasi) mereka. Perilaku-perilaku yang

timbul ini dapat mempengaruhi organisasi mengemban

misinya menuju pencapaian tujuan pendidikan kelemba gaan.

Kerangka berfikir penelitian ini penulis/peneliti gambarkan

berdasarkan image bimbingan dari pembimbing II yang tergambar

pada Matrik dibawah ini :

SDM . S.B •. S .F

Parencanaan

P#l*ksanaan X

pengawasan

Matrik Admin i s t r a s i. PendidjLkan

Penjelasan :

SDM « Sumber Daya Manusia S«B • Sumber Belajar

S.F * Sumber pasilitas

TPK « Tujuan pendidikan Kelembagaan,

(30)

18

dirumuskan sebagai media untuk mencapai tujuan pendidikan ke lembagaan secara efektif dan efisien (=produktif). Ini akan

melalui perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pe

nataan sumber daya manusia (tenaga pengujur tetap PIS).

Efektivitas disi adalah masukan yang merata, keluaran yang

banyak tapi bermutu serta seLaras dengan kebutuhan masyarakat dan pendapatan tamatan yang memadai, sedangkan efisien dapat dilihat dari kegairahan motivasi mengajar, semangat kerja be sar, kepercayaan berbagai pihak dan pembiayaan. Pencapaian tujuan atau keberhasilan meraerlukan suatu proses administrasi pendidikan meliputi perilaku manusia berorganisasi yang dapat dinyatakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan se

perti digambarkan dalam gambar 2 di atas. Dan seiain itu juga

t*nda. x dalam gambar 2 adalah upaya penataan sumber daya ma

nusia. dalam usaha menuju tujuan pendidikan kejuruan yang

me-wujudkan administrasi

adidikan yang baik

(Engkoswara,l984

: 11 dan 12).

yang disoroti atau permasalahan pokok penelitian ini adalah

unsur MAN yakni tenaga pengajar tetap FTS yang memegamg pe-ranan penting dalam keberhasilan PTS mengemban misinya atau

(31)

BAB I I I

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Tujuan utama Penelitian ini adalah untuk

aengeksplora-si, mendiskripsi kondisi dan kecendrungan proses Pengadaan

dan Pengembangan Personil khususnya Tenaga Pengajar Tetap PTS dengan pengambilan lokasi studi di PTS. UNTAG Cirebon. Pene

litian ini aerupakan Penelitian Deskriptif Analitis, yakni aeausatkan penelitiannya pada aasalah yang ada pada waktu itu dimana data dikumpulkan untuk diaaalisis dan dicari peaecahan

nya,

Dalaa aenyusun Thesis ini. penulis aengunakan me tod a

yang aifatnya :

- Kuantitatif, yakni dengan melalui studi kasus mengenai

proses Pengadaan dan Pengeabangan Tenaga Pengajar Tetap

PIS dan perilaku-perilaku yang tiabul dari para Teaaga

Pengajar tersebut yang terjadi pada proses Pengadaan

dan pada proses Pengembangan aereka sebagai bahan peaba

basannya dari yang umum ke yang khusus maupun

sebalik-nya.

- Kualitatif, yakni dengan aenelusuri gejala-gejala yang

tiabul/tuBbuh secara alaai yang ada dalaa us aha peneli

tian untuk aeaperoleh gambaran yang bulat dan utuh yang

nantinya diberi aakna.

Robert C. Bogdan dan Sari Knop Biklen dalaa bukunya

yang berjudul "Qualitative Research for Eduacation" aengeau-kakan tentang ciri-ciri dari pada Penelitian Kualitatif ini sebagai berikut :

(32)

49

1. Qualitative Research has the natural setting as the direct source of data and the researcher is the key

instrument.

-2. Qualitative research is descriptive.

3. Qualitative Researcher are concerned with process rather than simply with outcomes or products,

4. Qualitative Researcher tend to analyse their data in ductively.

5. "Meaning" is of esseneial concern to the qualitative approach.

( 1982 : 27-29 ). .

Ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik Penelitian yang di

kemukakan di atas menjiwai riset ini. Ciri pertama dimana Pe nulis sebagai peneliti secara langsung mendatangi sumber data

pertama ( di PTS. UNTAG Cirebon ) dengan mendatangi para Te naga Pengajar Tetap PTS . Ciri kedua adalah bagaimana mengim-plikasi data yang dikumpulkan pada penelitian ini dalam ujud kata-kata dan bukan angka. Dari sini Penulis aencari aakna da r i keadaan yang diamati atau disurvai itu.

Searah dengan ciri-ciri Penelitian Kualitatif di atas, S. Nasution ( dalaa kuliahnya 1988 ) guru Besar Ilau Pendi

dikan pada FPS-IKIP Bandung dengan aengutip tulisan Y.S Lin

coln dan E.G Guba, mengemukakan bahwa Penelitian seperti itu adalah "Naturalistic Inquiry" yang ciri-cirinya sebagai beri

kut :

1. Natural Setting. 2. Human Instrument.

3. Utilisation of tacil knowledge.

4. Qualitative Methods. 5. Purpose Sampling.

6. Inductive Data Analysis. 7. Grounded Theory.

8. Emergent Design. 9. Negotiated Outcomes. 10. Case study.

11. Ideographic.

(33)

50

Pendekatan Penelitian Kualitatif ini adalah Qualitative Ap

proach, sedangkan metoda yang digunakan adalah Deskriptif

Analisis Perspektif. Sedangkan Teknik pengumpulan datanya

adalah melalui Pengamatan ( Observasi ), Penjajagan (Survei )

Wawancara ( Interview ) dan Dukumentatif.

Teknik Pengumpulan Data ( dalam pengertian teknik peneliti

an ) merupakan salah satu komponen yang penting dalaa pene litian. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ini a-daiah kata-kata dan tindakan-tindakan, sedangkan selebihnya

merupakan data pendukung/penunjang seperti data dokumen, da

ta tertulis, data potret dan data statistik. Teknik pengum

pulan data dilakukan melalu observasi, survai, wawancara,

do-kuaentatif dan pula cat©ten lapangan ( Field Notes ).

Pencatata lapangan dengan melalui observasi, survai dan wa

wancara merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan-kegiat-an Melihat, Mendengar dkegiatan-kegiat-an Bertkegiatan-kegiat-anya,

Penelitian ini dilaksanakan dengan studi di PTS. UNTAG Cire

bon, kegiatan-kegiatan melihat;, sedangkan mendengar tampak le

bih dominan dari pada kegiatan bertanya akan tetapi pada tek

nik wawancara kegiatan-kegiatan bertanya dan mendengar merupa-kan kegiatan yang penting dalaa pengumpulan data.

Teknik Pengumpulan -^ata di atas dapat saja dilakukan oleh se

tiap Peneliti, terutama dalam Penelitian Kualitatif. Namun pa da Penelitian ini dilakukannya harus dengan penuh kesadaran

(34)

51

senantiasa bertujuan memperoleh informasi yang diperlukan. Mengapa dikatakan terarah, tidak lain dikarenakan informasi yang ada itu banyak sekali dan tidak seluruhnya akan digali.

Adanya pembatasan masaiah dalam Penelitian ini dikarenakan lingkup studi di PTS. UNTAG Cirebon, yakni dibatasi pada pe rilaku yang timbul pada proses Pengadaan dan Pengembangan

Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. UNTAG Cirebon dari para Te naga Pengajar, para Penglola/Pimpinan Yayasan PTS tersebut di

atas saja, Kondisi pada PTS. UNTAG Cirebon membuat Peneliti berusaha menggunakan kegiatan-kegiatan pencarian data taabah-an lainnya seperti catattaabah-an laptaabah-angtaabah-an atau data dokumenter di-samping kegiatan pengamatan, penjajagan dan wawancara saja,

Sumber-sumber lainnya yang diaaksud adalah referensi-refe-rensi tertulis, kepustakaan, arsip-arsip, laporan-laporan,

peraturan-peraturan yang kesemuanya peneliti kumpulkan dan

gunakan untuk memperkaya data,

Dalam Penelitian Kualitatif ini aaka Peneliti berperan dalam aenentukan skenarionya.

Tidak dapat disangkal, bahwa kedudukan Penulis sebagai Pene

l i t i adalah sebagai Instruaen Penelitian. Penulis disini se-lain sebagai Peneliti aerupakan pula perencana pelaksanaan

pengumpulan data, analisis, penafsir data dan akhirnya

pela-por hasil penelitian ini dengan aenulis Thesis.

Mengapa dalaa Penelitian Kualitatif ini digunakan observasi atau pengamatan dan survai atau penja jagan dikutip tulisanaya Y.S Lincoln dan E.^ Guba ( 1985 : 191-193 ) dengan terjemahan

(35)

52

1. Teknik observasi berdasarkan pengalaman langsung pene l i t i .

2. Dengan observasi memungkinkan diperolehnya apa yang di

amati dan dijajagi sendiri dalam keadaan yang sebenar-nya.

3. Dengan observasi dicatat peristiwa-peristiwa dalam si tuasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperolen dari datanya.

4. Keraguan tentang data dapat menimbulkan BIAS PENELITI

yang disebabkan adanya jarak atau emosi Peneliti se

hingga perlu adanya pengamatan atau penjajagan.

5. Dengan observasi Peneliti dapat memahami situasi yang

kompleke dan rum i t .

6. Bila teknik lainnya menyulitkan atau sulit

mengumpul-kan data, aaka dengan observasi ini amengumpul-kan diperolehlah

dengan audah, baik dan tepat data yang diperlukan.

Selanjutnya kegiatan wawancara dilakukan dengan mewawancaral

responden yang berhubungan dalam bentuk percakapan langsung,

yang »ana Penulis sebagai pewawancara aengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang bersifat routine untuk aeaperoleh data dari orang pertama yang wajib diwawancarai,

Y.S Lincoln dan E.G Guba ( 1985 : 266 ) selanjutnya aengeau-kakan, bahwa maksud dari pada wawancara adalah untuk aeng-konstrukBi kebulatan aengenai orang, kejadian, kegiatan, or ganisasi, perasaan, aotivasi, tuntutan, kepedulian, sikap

dan penampilan sebagai perilaku dan lain-lain lagi. Mengkon-struksi kebulatan-kebulatan di atas ini sebagaiaan dialami

pada masa lalu memproyeksikan kebulatankebulatan itu sebagai

(36)

53

Catatan Lapangan ( Field Notes ) sebagai alat dalam Peneliti an Kulaitatif biasanya merupakan hasil observasi, survai atau hasil wawancara dalam pengumpulan data di lapangan yang nanti nya disusun menjadi Catatan Peneliti dari lapangan, karena da ya ingat Peneliti sebagai manusia sangat terbatas.

Untuk Catatan Lapangan ini dikutip tulisan R.C Bogdan dan S.K

Biklen ( 1982 : 74 ) dengan terjemahan bebasnya, di mana Ca

tatan Lapangan adalah Catatan Tertulis tentang apa yang

di-dengar, dilihat dan difikirkan dalaa rangka Peneliti mengada-kan pengumpulan data dan refleksinya terhadap data dalam sua

tu Penelitian Kualitatif.

Pada pengunaan dokumentatif dalam pegumpula n data Penulis se bagai Peneliti pada Thesis ini dimana dokumenpun merupakan sumber data yang penting dan dapat dlmanfaatkan untuk

mengu-ji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. Akan tetapi haruslah dapat dibedakan antara Dokumen dan rekord agar tidak terjadi

kekeliruan-kekeliruan.

Rekord adalah catatan tertulis dari hasil pengamatan yang di susun oleh seseorang atau lembaga tertentu untuk keperluan aenguji suatu peristiwa dan dapat pula sebagai penyajian

Accounting records. Sedangkan Dokumen adalah bahan catatan tertulis dalam bentuk photo copy atau potret film yang tidak tipersiapkan terlebih dahulu karena adanya permintaan seorang

penyidik.

Y.S Lincoln dan E.G Guba ( 1985 : 232-235 ) dalam tulisannya

(37)

54

diperlukan dalam suatu Penelitian Kualitatif, apalagi bila po la kerja di lapangan amat kompleks dan rumit ( seperti selalu berubah-ubah seperti pada lokasi tempat penelitian ini dilaku kan ) maka Dokumen dan Rekord diperlukan karena alasan-aiasan

seperti berikut :

a. Dokumen dan Rekord merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong.

b. Baik Dokumen maupun Rekord kedua-duanya baik untuk Penelitian Kualitatif sebab -,1am iah dan semua berada dalam kontekenya.

c. Berguna sebagai bukti untuk euatu pengujian.

d. Dokumen harus dicari dan ditemukan, sedangkan Rekord murah dan mudah diperolehnya,

B. Tujuan Operasional Penelitian

Secara operasional Penelitian ini bertujuan untuk mem

peroleh data mengenai Pengadaan dan Pengembangan Personil khususnya Tenaga Pengajar Tetap PTS dan di PTS. UNTAG Cire

bon. Untuk ini perlu dikemukakan bahwa :

1. Tujuan umum yang hendak dicapai dalam Penelitian ini

adalah untuk memperoleh gambaran seeara umum tentang

proses Pengadaan dan Pengembangan Tenaga Pengajar Te tap PTS dengan mengadakan studi di PTS. UNTAG Cirebon apakah sudah berjaian dengan sepenuhnya berdasarkan TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI dan Rencana Induk Pengea

(38)

ope-55

rssional tidak untuk menguji hipotesis, karena Peneli

tian ini merupakan Penelitian Kualitatif. Pada bagian Pendahuluan telah diungkapkan, bahwa penelitian ini bertujuan untuk aengekBploitasikan proses Pengadaan dan Pengembangan Tenaga Pengajar pada Perguruan Ting

gi Swasta dengan adanya perilaku-perilaku yang tim bul sebagai Calon Tenaga Pengajar pada Proses Penga jar dan perilaku-perilaku yang timbul sebagai Tenaga Pengajar yang akan dikembangkan pada Administrasi Per sonil Pendidikan Tinggi.

Karena itu secara oxjarasional Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan berbagai fakta, sehingga dari Penelitian ini di harapkan dapat oenjaring bebagai implikasi yang dapat dikem bangkan dan yang menyangkut :

a. Praktek Pengadaan dan Pengembangan Jtersonil Tetap JSS. b, Perilakuperilaku yang timbul, faktorfaktor yang i i

-latarbelakangi dan pengaruh-pengaruhnya dalam proses Pengadaan dan Pengembangan Personil Tetap di PIS.

UN-TAG Cirebon

Bertolak dari asumsi-asumsi di atas secara operasional dia-wall pengumpulan data dilakukan aaalisis eeefira deskriptif dan perspektif yang selanjutnya dtbuat laporan sebagai hasil

penelitian disertai kesiapulan dam saran-earanny*.

C. Populaei dan Saapel

(39)

56

Penetapan Sampel dengan Sampling, yakni pengambilan sebagian

dari Tenaga Pengajar Tetap PIS. UNTAG Cirebon dari

masing-masing Fakultas seperti terlukis dalam Tabel 1 dibawah ini :

Tabel 1

POPULASI DAN SAMPEL DARI MASING-MASING FAKULTAS PADA PTS. UNTAG CIREBON.

No. F A K U L T A S

JUMLAH T.P.T POPULASI SAMPEL 1. 2. 3. 4.

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS HUKUM F. MIPA FAKULTAS TEKNIK 12 7 3 18 8 4 2 6

T O T A L 40 20

Catatan : 1. Sumber Data = Hasil Wawancara dengan Ketua Ya yasan PTS. UNTAG Cirebon. 9 September 1989. 2. T.P.T mTenaga Pengajar Tetap PTS di PTS.

UN-TAG Cirebon.

Pada tabel 1 di atas terlihat berapa jumlah Tenaga Pengajar

Tetap PTS di PTS. UNTAG Cirebon yang didatangi Penulis untuk diamati, disurvai dan diwawancarai. Dan sesuai dengan sifat-sifat Penelitian ini yang Kualitatif ( Naturalistik ), aaka sampel dalam penelitian ini tidak ada dalam bentuk pengadaan generalisasl statistik atau mempredikei sumber data (

popu-lasi ) melainkan yang penulis kerjakan adalah mendapatkan

data yang eebanyak-banyaknya tentang pelaksanaan Pengadaan

dan Pengembangan Tenaga Pengajar Tet-ap PTS di PTS. UNTAG Ci

(40)

57

D. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan Penelitian ini dalaa pengumpulan data di la pangan meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

Tahap Pertama : Izin penelitian dari Rektor PTS. UNTAG Cirebon bagi penelitian atau studi di lingkungan PTS. UNTAG Cirebon.

Tahap Kedua : Mengadakan observasi dan survai pada prak tek Pengadaan dan Pengembangan Personil serta perilaku-perilaku apa saja yang tim bul dalm proses Pengadaan dan proses Pe-ngembangannya, baik di Kampus I maupun di Kampus U PIS. UNTAG Cirebon.

Tahap Ketiga : Mengadakan wawancara routine ( terus me

nerus periodik dengan para Tenaga Penga

jar PTS, Penglola/ Pengurus Yayasan/BHP

dan Piapinan Struktural Universitas, Ada

pun yang diaaksud wawancara routine atau secara terus-menerus secara periodik di sini adalah wawancara dengan pengambilan kesempatan dua sampai empat kali dalam

satu minggu pada pra responden.

Seluruh percakapan atau wawancara ini ditulie tertulis atau direkam dalam catatan lapangan yang kemudian ditulis kembali di rumah Penulis sebagai data.

(41)

Observa-58

s i dan survai.

E. Pengolahan / Analisis Data

Data yang Penulis peroleh dalam Penelitian Kualitatif

ini, apakah yang Penulis peroleh melalui pengamatan,

penja-jagan, wawancara maupun dokumantatif ini semua dipahami,

hubung-hubungkan, kemudian di inter pretasi dan digali dan

di-beri aaknaj (essensial ) yang terkandung dalaa setiap data yang terkumpul itu.

Interpretasi yang dimaksud tidaklah lepas dari acuan

teo-ritis yang berkaitan dengan permasalahannya. Dari hasil inter

pretasi tersebut Penulis menarik beberapa kesimpulan dan

aem-berikan saran-sarannya,

Dari data yang diperoleh dalam Penelitian ini Penulis

aengolahnya sedemikian rupa dan akhirnya diberi makna dari

data tersebut.

Y.S Lincoln dan E.G Guba ( 1985 : 344 ) dalam tulisannya se

cara singkat mengemukakan akan langkah-langkah dalam pengo

lahan data studi kualitatif ini sebagai berikut :

1. Unitizing. 2. Categorising.

3. Filling in pattern and

4. Member checking.

Langkah-langkah di atas Penulis laksanakan dalam rangka ana

lisis data yang diperoleh dari wawancara atau catatan lain

nya.

(42)

59

dapat berupa satu kalimat nyata ( berfakta ) dan dapat pula

berupa satu uraian hasil wawancara atau catatan lapangan me lalui pengamatan, penjajagan dan atau dokumentatif.

Dalam langkah "Categorizing" dimaksudkan disini sebagai ke giatan pengelompokan aspek-aspek yang memuat iei atau hasil yang sama atau mirip sama. Pengelompokan ini perlu sebab da

pat membentuk suatu susunan data yang dapat diterima (reason

able).

Penarikan kesiimpulan dan pemberian MAKNA dari setiap

permasalahan atau studi, Achmad Sanusi

( 1989 ) Guru Besar

pada FPS-IKIP Bandung mengemukakan dalam bimbingannya akan hai-hal yang pa tut untuk diperhatikan seperti :

1. Walaupun dalam Penelitian Kualitatif ini angka-angka

cenderung diabaikan akan tetapi aspek menghitung di perlukan pula dalam melihat kecenderungan atau meng identifikasikan pola-pola yang ditemukan dalaa pene litian ini. Jelasnya untuk melihat apa yang ada maka menghitung nyatanya tidak dapat diabaikan.

2. Dalam pengumpulan data kualitatif, maka kasus diper hatikan roana yang diterima dan masuk akal serta

aem-perlancarkan analisis.

3. Dalam membedakan variabel-variabel yang ada harus dapat dibedakan gejala yang satu dengan yang lainnya dan perlu dipisahkan ( splitting ).

4. Dalam melihat hubungan-hubungannya secara lebih ab-strak, maka perlu mengidentifikasikan dengan :

- mengolong-golongkan data yang terkumpul itu keda-lam bentuk yang lebih bersifat umum.

- memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh. - memperhatikan hubungan-hubungan variabel. - menemukan variabel-variabel baru.

5. Akhirnya dirakit pemahaman tentang data yang dipero leh dan didasarkan pada serangkaian mata rantai

(43)

60

seperlunya sesuai dengan kelayakan penerapan serta

karakte-r i s t i k dakarakte-ri Penelitian i n i . F. Keterandajan Penelitian

Agar Penelitian ini dijamin derajat keterandalannya, aaka Penulis sebagai Peneliti nengusahakan agar penelitian i-nidatanya dapat diterima dari orang pertama agar penelitian

ini credible dan confirmable; ( truth worthiness ).

Tuntutan-tuntutan ini hanya akan terpenuhi dengan mengadakan serangkaian kegiatan seperti :

a. Melakukan triangulasi melalui observasi dan survai par tis ipan, wawancara ekstensif dan analisis dokumen yang akan digunakan terhadap sejumlah informasi pada bebe«-rapa kesempatan yang berkesinambungan dan berbagai

an-jang serta peristiwa, Sampel ini akan dipilih secara

purposif untuk membuka peluang yang luas bagi segala

kemungkinan, eehingga kesimpulan-keslapulan dapat

di-kontrol kebenarannya oleh berbagai sumber yang inde

pendent

b. Melakukan tukar pendapat melalui wawancara dengan pa ra pejabat struktural dan dengan para Tenaga Pengajar

Senior sekurang-kurangnya 2 (dua) minggu sekali untuk memperbincangkan berbagai hal yang berkaitan dengan

mutu penelitian ini.

c. Melaksanakan pemeriksaan akhir terhadap penemuan-pe-nemuan dalam Penelitian ini dengan cara melakukan a-nalisis yang akurat terhadap eatatan-catatan lapangan

agar diperoleh defend abilitas dan konfirmabilitas da

(44)

BAB V P E N U T U P

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengkajian terhadap data lapangan hasil

dari kegiatan-kegiatan pengamatan ( observasi ), penja jagan

( survai ), wawancara ( interview ) dan dokumentatif serta pu

la diskusi-diskusi tentang hasil penelitian, kemudian memban-ding-bandingkannya dengan permasalahan yang dibahas. Dalam

bagian ini akan Penulis kemukakan beberapa kesimpulan dan

saran-saran. Kesimpulan-kesimpulan tersebut terutama yang

ber-kenaan dengan Permasalahan Pokok yang dirumuskan terdahulu da

lam BAB Pendahuluan.

Pertama : Proses Pengadaan dan Pengembangan Tenaga

Pengajar Tetap Perguruan Tinggi Swasta di PTS. UNTAG Cirebon

sebagai fungsi dari Administrasi Personil pada Administrasi

Pendidikan Tinggi memegang peranan penting bagi kelangsungan

hidup dan pengembangan lembaga dalam mengemban misinya.

Kesimpulan pertama adalah dimana kelemahan atau keterbatasan

kemampuan daya dukung sosial ekonomi dari PTS. UNTAG Cirebon menimbulkan praktek Pengadaan dan Pengembangan Tenaga Penga

jar Tetap PTS. UNTAG Cirebon belum dapat dilaksanakan dengan

sepenuhnya sesuai dengan prosedur dan ketentuan-ketentuan

Administrasi Personil yang ada dan berlaku. ( Periksa dan

baca Tabel 3, 4 dan 7 dan pula U.U No. 8 Tahun 1974, S.E Ke

pala BAKN No. 5/SE/1976, S.K MENPAN No. 59/1987 jo. 13A988

dan S.K MENDIKBUD No. 290/U/1988 jo. No. 141/D/Q/1989 ).

Kedua : Perilaku-perilaku ( Behavior ) yang timbul pa da pelaksanaan Pengadaan dan sepanjang pelaksanaan
(45)

l i e

bangan Tenaga Pengajar Tetap Perguruan Tinggi Swasta di PTS.

UNTAG Cirebon itu kompleks dan rumit. Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. UNTAG Cirebon ini sebagai MANUSIA yang memasuki

proses Pengadaan dan Pengembangan Personil pasti akan

memba-wa perilaku-perilaku itu baik yang positif maupun yang nega

tif akibat adanya interaksi sosial dalam hidupnya ( baik se

belum maupun sesudah mereka bekerja di PTS. UNTAG Cirebon ).

Perilaku-perilaku yang timbul itu menunjukkan kepribadian da

ri masing-maeing Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. UNTAG Ci

rebon dan rumit yang dimaksud tidak lain karena setiap Tena

ga Pengajar Tetap PTS di PTS. UNTAG Cirebon yang ber jumlah 40

orang itu sebagai individu mempunyai tingkah laku at^u peri

laku yang berbeda satu sama lain. Berbeda karena

masing-aas-sing berkeraampuan, berkebutuhan, berkepercayaan,

berpengba-rapan dan lain-lainnya lagi yang berbeda sebagai perilaku

yang sifatnya positif dan pula negatif. Perilaku yang positif

banyak menunjang keberhasilan pelaksanaan atau praktek Peng

adaan dan Pengembangan Personil di PTS. UNTAG Cirebon, sebab

efektif dan efisien, sedangkan yang negatif kurang menunjang

keberhasilan lembaga kengemban misinya.

Karenanya sebagai kesimpulan kedua dari. penelitian ini, bah

wa Perilaku-perilaku yang timbul dalam praktek Pengadaan dan

Pengembangan Personil di PTS. UNTAG Cirebon adalah dikarena

kan para Tenaga Pengajar Tetap PTS. UNTAG Cirebon sebagai in

dividu yang hidup dalam organisasi masyarakat selalu berkore

(46)

117

Ketiga : Interaksi yang diciptakan oleh para Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. UNTAG Cirebon pasti saja menimbul

kan perilaku-perilaku ( baik individu maupun organisasi ) dan

faktor-faktor yang melatar belakangi timbulnya perilaku-peri

laku tersebut ada banyak atau bermacam-macam dan berbeda-beda

pula sifatnya, akan tetapi faktor-faktor ini saling mempenga

ruhi. Faktor-faktor yang dominan dan harus segera didayaguna-kan adalah faktor-faktor biologis (fisik), sosial, pslkologis

(psikis). Ketiga faktor ini merupakan faktor-faktor yang do

minan yang melatarbelakangi timbulnya perilaku para Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. UNTAG Cirebon dan apabila ketiga

faktor itu dikaitkan menjadi satu akan menjadi perilaku orga

nisasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku-perilaku yang timbul dalam praktek

Pengadaan dan Pengembangan Personil PTS di PTS. UNTAG Cire bon menjadikan para Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. UNTAG

Cirebon ini berperilaku be rma cam-ma cam tapi ini diperlukan guna menunjang keberhasilan proses Pengadaan dan Pengembang an Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. UNTAG Cirebon.

Keempat : Setiap perbuatan atau tingkah laku seseorang akan membawa pengaruh baik terhadap organisasi maupun indivi-dunya. Perilaku-perilaku yang timbul menimbulkan pengaruh pa da lembaga dalam mengemban misinya atau mencapai tujuannya. Tujuan PTS. UNTAG Cirebon adalah menyelenggarakan Pendidikan

(47)

118

Dari pembahasan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

perilaku-perilaku yang timbul amat mempengaruhi praktek Peng

adaan dan Pengembangan Personil di PTS. UNTAG Cirebon. Para

Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. UNTAG Cirebon telah membe

rikan pengaruh yang positif ataupun yang negatif melalui

si-kap dan penampilannya sebagai perilaku yang timbul dalam

praktek Pengadaan dan Pengembangan Tenaga Pengajar Tetap PTS

di PTS. UNTAG Cirebon. Karena tujuan PTS. UNTAG

Cirebon ada

bagian-bagian yang belum terpenuhi, maka pengaruh

perilaku-perilaku yang timbul tersebut perlu dibina dengan sepenuhnya

dan ditata kembali bagian-bagian yang perlu ditunjang oleh

perilaku-perilaku yang timbul dalam upaya pencapaian tujuan

oleh Administrator Pendidikan yang daiaro hal ini Rektor PTS.

UNTAG Cirebon bersama Koordinator KOPERTIS IV sebagai pembi

na Perguruan-perguruan Tinggi

Sv«sta

yang berada di

wilayah-nya.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil hasil penelitian, pembahasan dan

diskusi hasil penelitian dan kesimpulan-kesimpulan yang Pe

nulis berikan diatas setelah pula membandingkannya dengan

konsep teori yang telah diteiaah, maka pada bagian ini

di-siapkan beberapa saran yang berhubungan dengan rumusan per

masalahannya sebagai berikut :

Pertama : Memperhatikan permasalahan yang menyangkut

proses ( atau praktek pelaksanaan ) Pengadaan dan Pengem

bangan Te'-naga Pengajar Tetap PTS di PTS. UNTAG Cirebon

(48)

119

oleh pts. UNTAG Cirebon, sehingga perlu disarankan untuk pe

laksanaan proBes ini akan danya program atau perencanaan per

sonil yang mantap yang dituangkan dalam Rencana Induk Pengem

bangan PTS. UNTAG Cirebon. Tanpa adanya RIP, maka proses ini

tidak akan terarah pembinaannya. Dan faktor lain yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan proses Pengadaan dan Pengem

bangan Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. UNTAG Cirebon ada lah sikon yang mendukung sosial ekonomi organisasi yang ter lihat sangat rendah, akan tetapi Ini bukan merupakan

satu-sa-tunya alasan untuk dipersoalkan para civitas akademika seba

gai penyebab adanya hal-hal yang menjadi belum sepenuhnya pelaksanaan proses Pengadaan dan Pengembangan Tenaga Pengajar Tetap PTS di PTS. UNTAG Cirebon. Karenanya satu perencanaan yang mantap perlu disusun dalam bentuk RIP dan program-pro

gram pelaksanaannya yang beracu pada ketentuan-ketentuan yang ada dan masih berlaku atau dari Statuta PTS yang tidak menyimpang dari ketentuam-ketentuan Pemerintah yang berlaku.

Kedua : Dalam praktek Pengadaan dan Pengembangan Te naga Pengajar Tetap PTS di PTS. UNTAG Cirebon memang banyak perilaku-perilaku yang muncul, terutama perilaku individu

manusia dalam praktek Pengadaan ( rekrut, seleksi dan peng

angkatan ) berupa sikap dan penempilan calon Tenaga Pengajar

Tetap PTS. UNTAG Cirebon atau calon PNS yang dipekerjakan di PTS. UNTAG Cirebon melalui KOPERTIS IV dan perilaku indi

vidu yang timbul dalam praktek Pengembangan Tenaga Pengajar

(49)

ditempat-120

kan mengisi lowongan yang ada sebagai Tenaga Pengajar Tetap PTS. UNTAG Cirebon yang beraneka ragam itu dan yang dapat mem pengaruhi keberhasilan pelaksanaan proses ini di PTS. UNTAG Cirebon. Karena itu perlu disarankan pada pelaksanaan kerja Ini akan adanya cara untuk bagaimana :

1. Meningkatkan kemandirian Tenaga Pengajar Tetap PTS. UNTAG Cirebon dalam melaksanakan proses belajar meng ajar dan profesinya sebagai Tenaga Pengajar Tetap, 2. Meningkatkan disiplin, rasa tanggungjawab dan

dedi-kasi Tenaga Pengajar Tetap PTS. UNTAG Cirebon dan are-bagai anggota masyarakat ilmiah.

3. Meningkatkan kemampuan dalam penguasaan bidang studi, penga jaran,penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai Tenaga Pengajar Tetap PTS. UNTA& Cirebon.

4. Meningkatkan jenjang karir Tenaga Pengajar Tetap PTSL. UNTAG Cirebon ini melalui adanya promosi kenaikan ja-batan/pangkat dengan prestasi-prestasi yang telah me

reka capai,

Karena itu perlu disarankan agar perilaku-perilaku yang tim bul dalam pelaksanaan proses ini di PTS. UNTAG Cirebon perlu dibina dengan sepenuhnya untuk pencapaian tujuan lembaga da lam penyelenggaraan pembinaan para Tenaga Pengajar Tetap PTS. UNTAG Cirebon dan hubungan aereka dengan lingkungannya,

(50)

fak-121

tor penghargaan dan faktor-faktor lainnya yang melatar bela kangi timbulnya perilaku-perilaku, terlebih lagi faktor yang dominan di PTS. UNTAG Cirebon yakni faktor biologis, faktor

sosial dan faktor psikologis perlu mendapatkan perhatian dan

pembinaan para Administrat r Pendidikan di PTS. UNTAG Cirebon

didalam menjalankan pelakfnaan kerja mereka untuk melancar-kan proses Pengadaan dan Pengembangan Personil di PTS. UNTAG

Cirebon i t u sendiri.

Keempat : Akhirnya perlu disarankan pula dimana dalam upaya pencapaian tujuan lembaga yang memerlukan adanya pembi naan atas perilaku-perilaku yang timbul baik yang positif mau

pun yang negatif sifatnya dengan mewujudkan pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien guna pencapaian tujuan PTS. UNTAG Ci rebon seperti apa yang disebutkan pada pasal 4 s.K Rektor PTS. UNTAG Cirebon tanggal 2 September 1983 agar pencapaian tujuan

(51)

R E P E R E N S I

idam Indrawijaya, Perubahan dan Pengembangan Organisasi..

Pe-nerbit Sinar Baru, ±janaung 1903,

Anerican Association of School Administration, In Service

E-dncation for School Administration. Saduran ke bahasa

Indonesia oleh Vasty Soemanio, Penerbit Usaha Nasio

nal, Surabaya, 1982.

APEID, Continuing Education for Teacher Educators, UNESCO

Regional Officer for Educations in Asia, Bangkok,1976.

Bee by, C.E., Pendidikan di Indonesia : Penilaian dan Pedoman

. Perencarlaan, lP3£5. Jakarta,1979.

Bishop, Leslie J., Staff Development and Instructional Im

provement, Allyn & Bacon Inc., Boston, 1980.

3ogdan, R.C. & Eiklen Sari Knopp, Qualitative Research for

Education, Allyn & Bacon Inc., Boston, 1982.

Buchori Alma, Studi Tentang Produktivitas Tenaga Edukatif di

Lingkungan BPP-UlP Bandung, FPS-IKIP, Bandung, 1984.

Castetter, William B., Personnel Function In the Educational

Administration. Mac. Graw-Bill Book Company, New fork

vmr.

Chandler, B.J. & Paul V. Petty, Personnel Management in the

School Administration, World Book Company, New York,

Dessler Gary, Personnel Management, Reston Publishing Compa

ny Inc., Virginia, lyly.

Engkoswara, H., Menata Peningkatan Kualitas Manusia

Indone-sia Tinggal Landas, l.P IKIP, Bandung, J.ytn.

Kompetensi Keluaran Jurusan Administrasi

Pendidik-an dTnlmPlikasinya kepada LapPendidik-angPendidik-an Kerja. PenerbitPendidik-an Malino, Bandung, 1983.

Eortunato, R.T. & Geneva D. Waddell, Personnel Administration

in Higher Education.Yossey B3ss Publisher, ban Franeis

co, 1981.

Flippo, Edwin B., Personnel Management, Mac. Graw-Hill, New

York, 1984.

paure, Edgar, et.al., Belajar untuk Hidup : Pendidikan Hari

Ini dan Hari Esok. Bhatara K.arya Aksara, Jakarta,1331,

Gibson, R. Oliver & H.C. Hunt, The School- Personnel

Admini-Stration, Houghton Mifflin Company, Boston, 19t>5.

(52)

123

Gaffar, M. Fakry, Adaptabilitas Managemen Sekolah dalam meng-hadapj Tantangan dan Perubahan. Dalam Rangka Team Pen-dapat Sarjana Administrasi Pendidikan, IKIP Bandung,

Bandung, 1986.

Harris, 0. Jeff Jr., Managing People At Work, Concepts and

Cases In Interpersonal Behavior,John Wiley & Sons inc,

New York, 1976.

Hersey, Paul and Kenneth H. Blanchard, Management of Organi zational Behavior (Utilizing Human Resourcesj.

Engle-wood Cliffs, Prentice-Hill Inc., Hew Yersey, 1982.

Himpunan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah R.I di bidang

, Kepegawaian, bTa.K.N, Jakarta, I9B0.

Himpunan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah R.I di bidang

*

Pendidikan. DElDlgBUD. Jakarta, 1986.

Yucius, Michael J., Personnel Management, Charles E. Tutla Company, Tobys, I960.

Koesnadi Hardjasoemantri, Peranan Motivasi Individu dalam Pengembangan Staf Akademik di Kebanyakan Perguruan Tinggi. U.G.M., Jogjakarta, 1980.

Koestaman Joedaatmadja, Minat Tenaga Edukatif di Lingkungan BPP IKIP Bandung, IKIP Bandung, Bandung, 1981.

Lawson, D., Educational cariers, Franklin Watts, New York &

Lond on, 1977.

Lieberman, M., Education as a Profession, Prentice-Hill Inc., New York, 1956.

Maslow, H. A., Motivation and Personality, Harper and Brother

Publisher, New York, 1954.

Mackanzie, Norman, et.al., Teaching and Learning. An Introduc tion to New Methods RTcburces in Higher Education.

U-HESCO, Paris, 1977.

:

M. Manullang, Pengembangan Pegawai, Ghalia Indonesia, Jakar

ta, 19857"^

Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, CV. Radjawali, Jakarta, 1983.

Nitisemito, A. S., Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, Ja karta, 1982.

Nasution, S., Methode Research, Jemmars, Bandung, 1982.

(53)

124

Pigors, Paul and Charles A. Meyers, Personnel Administration,

Kogabucha Company Ltd., Tokyo, 1961.

Ranupandojo, Heidjrachman & Suad Hasnan, Mana j em en Personalia

Edisi Ketiga, BPEE UGM, Jogyakarta, 1989.

Simson, M.G., Planning University Development, OECD, Paris,

1972.

Strauss, G., and Leonard L. Sayles, Personnel The Human

Pro-blems of Management. Prentice-Hill of India private

Ltd., New Dhelhi, 1969.

Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Secara kronologis (menurut urutan waktu), masa bayi berlangsung sejak seorang individu manusia dilahirkan dari rahim ibunya sampai berusia sekitar setahun. Sedangkan masa kanak- kanak

sebagai bahan ajar mandiri, khususnya terkait kesahihan, kemutakhiran, ketuntasan dalam pembahasan yang masih perlu ditambah contoh-contoh, relevansi materi dengan

Pengujian toksisitas formulasi ekstrak biji Barringtonia asiatica dilakukan dengan metode pencelupan daun ke dalam formulasi ekstrak biji Barringtonia asiatica setelah

Karena terbaik itu, kepala sekolah STM meminta ayah saya – yang datang ketika acara kelulusan, seperti wisuda saat ini, untuk bisa melanjutkan sekolah dengan kuliah di

Berdasarkan Penentapan Pemenang Pengadaan Langsung Nomor : 7.2/ PPBJ/BLHK/KOLTIM/VI/2015 , tanggal 26 Juni 2015, maka dengan ini Pejabat Pengadaan Barang/ Jasa lingkup Badan

Untuk menemukan Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pengajian Al-Qur’an terhadap Aktivitas Belajar Siswa Kelas 1 pada Mata Pelajaran PAI di SMA Islamiyah Pontianak, dengan

Investor yang menjadi pemegang saham lama memiliki hak istimewa untuk membeli saham baru pada harga yang telah ditetapkan dengan menukarkan right yang dimilikinya.. Hak

Prinsip kerja dari uji benedict semi kuantitatif ini adalah pereaksi benedict yang mengandung kuprisulfat dalam suasana basa akan tereduksi oleh gula yang mempunyai gugus aldehid