HUBUNGAN PROGRAM EVENT DENGAN LOYALITAS SAHABAT MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA DI KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pariwisata Program Studi Manajemen Resort Dan Leisure
Oleh :
Gina Noprianti
0906515
PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE
Hubungan Program Event Dengan Loyalitas
Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika Di Kota
Bandung
Oleh :
Gina Noprianti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Gina Norianti 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
“ HUBUNGAN PROGRAM EVENT DENGAN LOYALITAS SAHABAT
MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA”
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Rini Andari, S.Pd.,SE., Par., MM
NIP. 19810916 200812 2 002
Pembimbing II
Sri Marhanah, S.S., MM NIP. 19811014 200601 2 001
Mengetahui,
HUBUNGAN PROGRAM EVENT DENGAN LOYALITAS
SAHABAT MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA
ABSTRAK
Oleh :
Gina Noprianti
090651
Seiring berkembangnya industri pariwisata tentunya perusahaan ingin memiliki pengunjung yang loyal. Museum Konperensi Asia Afrika memiliki strategi agar mempunyai pengunjung yang loyal, yaitu dengan program cinta museum melalui program sahabat Museum Konperensi Asia afrika. Member setiap tahun meningkat akan tetapi member kurang aktif dalam mengikuti kegiatan dimuseum, guna menciptakan loyalitas sahabat museum salah satu caranya dengan program event yang sering diselenggarakan oleh museum. Oleh karena itu penelitian ini diselenggarakan guna mengetahui apakah program event berpengaruh terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia afrika.
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif dan metode penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan program spss ver 16 untuk membantu perhitungan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden, yang diambil dari sebagian populasi sahabat Museum Konperensi Asia Afrika sebanyak 847 orang.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa program event memiliki pengaruh yang positif dan hubungan yang cukup kuat terhadap loyalitas sahabat museum konperensi asia afrika yaitu sebesar 19,6 % sedangkan sisanya sebesar 80.4 % merupakan pengaruh dari variabel lainnya yang tidak diteliti. Pihak pengelola museum harus bisa mempertahankan loyalitas sahabat museum dengan cara terus menyelenggarakan berbagai kegiatan secara berkala agar suasana di museum dapat hidup dengan kegiatan yang dilakukan oleh sahabat museum.
CONNECTION EVENT PROGRAM TO LOYALTY
FRIENDS OF MUSEUM AFRICA ASIA CONFERENCE
ABSTRACT
By :
Gina Noprianti
090651
As the development of the tourism industry companies certainly want to have a loyal visitor.Asian-African Conference Museum has a strategy in order to have a loyal visitor that is by love museum program, this program through by friends Museum Asia African Conference. Members increases every year but less active members in following museum activities, to create a loyalty friend museum one of the ways to program events that are often hosted by the museum. This study was therefore hosted to determine whether the event program effect on loyalty friend of Asian African Conference Museum.
Type of research in this study is descriptive verification and research methods used are quantitative. Analysis using simple linear regression analysis using the program SPSS ver 16 to help the calculation. Through a simple linear regression analysis to know whether there is a positive or negative effect on event program to loyalty friends of Asian-African Conference Museum. The samples in this study were 100 respondents, taken from the majority of the population friend of Asian-African Conference Museum friends as much as 847 people.
From the results of this research note that the event program had a positive influence and quite strong correlation to the loyalty of friend of the museum asia africa conference that is equal to 19.6% while the other 80.4% is the influence of other variables that are not researched. The manager of the museum should be able to retain the loyalty of friends the museum in a way continues to host events on a regular basis so that the atmosphere in the museum can live with activities carried out by friends the museum.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wr
Kepariwisataan Indonesia kini semakin berkembang, mengingat Indonesia
memiliki banyak potensi dan kekayaan alam dan kebudayaan yang sangat
beragam. Salah satunya Kota Bandung yang memiliki beraneka ragam daya tarik
wisata muali dari wisata kuliner dan belanja, wisata alam, dan wisata budaya.
Museum Konperensi Asia Afrika adalah salah satu daya tarik wisata di Kota
Bandung, Museum ini memiliki strategi untuk menarik wisatawan untuk
berkunjung kemuseum adalah dengan produk berupa pameran tetap, pameran
temporer, program kegiatan sahabat Museum Konperensi Asia Afrika berupa
event museum
Penelitian ini meneliti mengenai bagaimana hubungan program event
dengan loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Dengan mengetahui
hubungan program event terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia
Afrika, maka pihak pengelola museum dapat lebih mengembangan dalam
merancang berbagai kegiatan yang dibutuhkan oleh pengunjung terutama sahabat
Museum Konperensi Asia Afrika.
Akhirnya semoga penelitian ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan juga
dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
penelitian ini, penulis mengharapkan saran dan kritik terhadap penelitian ini,
terima kasih
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini tidak akan bisa selesai
tanpa bantuan dan juga dukungan dari orang-orang yang telah dengan besar hati
membantu penelitian ini baik berupa dukungan mental, material dan juga spiritual.
Maka dengan sepenuh hati penulis pada kesempatan ini ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka. Yaitu kepada :
1. Allah SWT atas segala rahmat yang diberikan kepada penulis hingga
skripsi ini terwujud.
2. Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si selaku Ketua program studi Manajemen Resort
& Leisure.
3. Rini Andari, S.Pd.,SE.,Par.,MM selaku dosen pembimbing 1, yang telah
bersedia meluangkan waktu dan memberikan ilmunya untuk membimbing
dan mengarahkan penulis dalam penelitian ini.
4. Sri Marhanah, S.S.,MM selaku dosen pembimbing 2, yang telah bersedia
meluangkan waktu ditengah kesibukannya dan memberikan ilmunya untuk
membimbing dan mengarahkan penulis dalam penelitian ini.
5. Semua dosen-dosen prodi Manajemen Resort dan Leisure yang telah
memberikanilmunya yang sangat bermanfaat selama ini.
6. Staf-staf prodi MRL Pak Rahmat dan Pak Garnadi atas segala bantuannya
memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh mahasiswa MRL.
7. Papah dan Mamah tercinta beserta Yulia Anggarasari dan Bimo Nurgroho
yang selalu memberikan doa dan dukungan yang tiada henti agar penulis
bisa menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.
8. Sahabat-sahabat penulis Listuti, Rengganis, dan Ragil serta Dara, Dea,
Putri, Kartika, Qya, dan fentri atas dukungan semangat kepada penulis dan
bantuan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat lainnya Emil, Ruhus, Jaka, Haikal, Elvin yang telah
10.Teman-Teman MRL’09 seperjuangan yang telah bersama-sama menimba
ilmu di MRL selama kurang lebih 4 tahun ini penulis bangga pernah
menjadi bagian dari MRL bersama kalian semua.
Penulis memohon maaf apabila ada pihak yang telah ikut membantu
namun tidak tersebutkan dalam ucapan terima kasih.Penulis tetap memberikan
penghargaan sebesar-besarnya bagi semua pihak yang telah membantu peneliti.
Bandung, Oktober 2013
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1
B. Rumusan masalah ... 9
C. Tujuan penelitian ... 9
D. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep pariwisata ... 11
B. Museum ... 12
C. Sahabat Museum ... 13
D. Konsep event ... 14
1. Marketing mix(Bauran pemasaran) ... 14
2. Promosi mix (Bauran promosi) ... 16
3. Event ... 18
4. Tujuan event ... 19
5. Dampak event ... 20
6. Struktur organisasi event ... 21
7. Karakteristik event ... 22
1. Karakteristik loyalitas pelanggan ... 25
2. Tahapan loyalitas pada pelanggan ... 25
3. Jenis-jenis loyalitas pelanggan ... 28
F. Penelitian terdahulu ... 30
G. Kerangka pemikiran ... 31
H. Hipotesis ... 35
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek penelitian ... 36
B. Metode penelitian... 36
C. Operasional variabel ... 37
D. Populasi, Sampel, dan Teknik sampel ... 39
1. Populasi penelitian ... 39
2. Sampel Penelitian ... 39
3. Teknik Sampel ... 40
E. Jenis dan Sumber Data ... 41
F. Teknik Pengumpulan Data ... 41
G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 43
1. Uji Validitas ... 43
2. Uji Reliabilitas ... 45
H. Teknik Analisis Data ... 47
I. Analisis Data ... 48
1. Method succesive internal (MSI)... 48
2. Analisis regresi linear sederhana ... 49
J. Uji kolerasi ... 50
K. Koefesien determinan ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Museum Konperensi Asia Afrika ... 53
1. Sejarah singkat Museum Konperensi Asia Afrika... 53
2. Frofil Museum ... 54
3. Fasilitas Museum Konperensi Asia Afrika ... 55
B. Hasil analisis ... 57
1. Rentang Usia Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 58
2. Pendidikan terakhir Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 59
3. Pekerjaan sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 60
4. Penghasilan sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 60
5. Kota asal sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 61
6. Alasan menjadi anggota sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 62
7. Frekuensi mengikuti kegiatan sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 63
C. Event ... 64
1. Tanggapan responden terhadap keunikan di Museum Konperensi Asia Afrika ... 64
2. Tanggapan responden terhadap Perishability di Museum Konperensi Asia Afrika ... 66
3. Tanggapan responden terhadap Intangibility di Museum Konperensi Asia Afrika ... 68
4.Tanggapan responden terhadap Suasana dan pelayanan di Museum Konperensi Asia Afrika ... 69
5. Rekapitulasi tanggapan responden terhadap event ... 71
D. Loyalitas ... 73
1. Tanggapan responden mengenai kunjungan secara teratur ... 73
2. Tanggapan responden mengenai Kunjungan antar lini produk ... 75
3. Tanggapan responden mengenai Mereferensikan kepada orang lain .... 77
4. Tanggapan responden mengenai Kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing ... 78
E. Pengaruh program event terhadap loyalitas ... 82
1. Uji normalitas ... 82
2. Uji regresi linear sederhana ... 83
3. Uji kolerasi... 84
4. Koefisiensi determinan ... 85
5. Uji Hipotesis ... 86
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 87
B. Saran ... 89
DAFTAR PUSTAKA ... 91
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah kunjungan wisatawan di Kota Bandung 2009 – 2012 ... 2
Tabel 1.2 Data pengunjung Museum Konperensi Asia Afrika ... 3
Tabel 1.3 Produk yang dirancang oleh Museum Konperensi Asia Afrika ... 5
Tabel 1.4 Jumlah member komunitas SMKAA ... 6
Tabel 1.5 Jumlah kunjungan kegiatan komunitas SMKAA perenam bulan 2010 - 2012 ... 7
Tabel 1.6 Daftar program event yang telah dilaksanakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika ... 8
Tabel 2.1Definisi Event ... 18
Tabel 2.2 Dampak positif dan negatif dari event ... 20
Tabel 2.3 Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh program event terhadap loyalitas ... 30
Tabel 3.1 Operasional variabel ... 37
Tabel 3.2 Hasil pengukuran uji validitas variabel event ... 44
Tabel 3.3 Hasil pengukuran uji validitas variabel loyalitas ... 45
Tabel 3.4 Hasil uji reliabilitas model alpha variabel event ... 46
Tabel 3.5 Hasil uji reliabilitas model alpha variabel loyalitas ... 46
Tabel 3.6 Interpretasi koefisien kolerasi ... 51
Tabel 4.1 Penghasilan SMKAA ... 61
Tabel 4.2 Alasan menjadi anggota SMKAA ... 62
Tabel 4.3 Frekuensi mengikuti kegiatan SMKAA ... 63
Tabel 4.4 Tanggapan responden terhadap keunikan di Museum Konperensi Asia Afrika... 64
Tabel 4.5 Tanggapan responden terhadap perishablity di Museum Konperensi Asia Afrika... 66
Tabel 4.6 Tanggapan responden terhadap intangibility di Museum Konperensi Asia Afrika ... 68
Tabel 4.8 Rekapitulasi tanggapan responden terhadap event ... 71
Tabel 4.9 Tanggapan responden mengenai kunjungan secara teratur... 74
Tabel 4.10Tanggapan responden mengenai kunjungan antar lini produk dan jasa ... 75
Tabel 4.11Tanggapan responden mengenai mereferensikan kepada orang lain ... 77
Tabel 4.12Tanggapan responden mengenai menunjukan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing ... 79
Tabel 4.13 Rekapitulasi tanggapan responden terhadap loyalitas ... 80
Tabel 4.14 Uji normalitas ... 82
Tabel 4.15 Uji regresi ... 84
Tabel 4.16 Korelasi pearson ... 85
Tabel 4.17 Model Summary ... 85
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur organisasi event sederhana ... 21
Gambar 2.2 Empat jenis loyalitas ... 28
Gambar 2.3 Kerangkan Pemikiran ... 34
Gambar2.4Paradigma penelitian pengaruh program event terhadap loyalitas sahabat museum konperensi asia afrika ... 35
Gambar 4.1 Logo Museum Konperensi Asia Afrika ... 54
Gambar 4.2 Rentang Usia SMKAA ... 58
Gambar 4.3 Pendidikan terakhir SMKAA ... 59
Gambar 4.4 Pekerjaan SMKAA ... 60
Gambar 4.5 Kota asal SMKAA ... 62
Gambar 4.6 Garis kontinum keunikan ... 66
Gambar 4.7 Garis kontinum perishability ... 67
Gambar 4.8 Garis kontinum intangibility ... 69
Gambar 4.9 Garis kontinum suasana dan pelayanan ... 71
Gambar 4.10 Garis kontinum event ... 73
Gambar 4.11 Garis kontinum melakukan kunjungan secara teratur ... 75
Gambar 4.12 Garis kontinum kunjungan antar lini produk ... 76
Gambar 4.13 Garis kontinum mereferensikan kepada orang lain ... 78
Gambar 4.14 Garis kontinum kekebalan dari daya tarik produk pesaing ... 80
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kini semakin
berkembang, dilihat dari Indonesia yang memiliki banyak potensi dan kekayaan
alam dan kebudayaan yang melimpah dan sudah dikembangkan secara
maksimal, termasuk didalamnya sektor pariwisata. Perkembangan pariwisata
semakin meningkat karena didukung dengan adanya UU No 10 tahun 2009
yang menyebutkan bahwa keberadaan obyek wisata pada suatu daerah akan
sangat menguntungkan antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah
(PAD), meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas kesempatan
kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini, meningkatkan rasa
cinta lingkungan serta melestarikan alam budaya setempat.
Jawa Barat adalah salah satu Provinsi di Indonesia. Provinsi ini adalah
salah satu destinasi yang memiliki sumber daya alam dan budaya yang sangat
beragam. Salah satunya adalah Kota Bandung. Bandung sebagai Ibu Kota
Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memberikan kontribusi
cukup besar dalam bidang pariwisata di Jawa Barat.
Pariwisata Kota Bandung berkembang cukup pesat hal ini terbukti
dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung baik
wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Adapun jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung dapat dilihat secara lengkap pada
Tabel 1.1
Jumlah Kunjungan Wisatawan di Bandung 2009-2012
Tahun Jumlah
2009 5.007.608 185.076 4.822.532
2010 5.179.888 228.449 4.951.437
2011 6.712.824 225.585 6.487.239
2012 5.257.439 176.855 5.080.584
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (2012)
Tabel 1.1 menjelaskan bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Kota
Bandung setiap tahunnya relatif meningkat, pada tahun 2010 Kota Bandung
mampu meningkatkan kunjungan wisatawan hingga 172.280. Tahun 2011
kunjungan wisatawan ke Kota Bandung kembali meningkat hingga 1.532.936.
Sedangkan Pada Tahun 2012 mengalami penurunan wisatawan sebesar
1.455.385. Dari tabel tersebut membuktikan bahwa Kota Bandung memiliki
daya tarik wisatawan yang cukup besar untuk menarik kunjungan wisatawan
baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Bandung memiliki beraneka ragam daya tarik wisata dari mulai wisata
alamnya yang indah dan asri, wisata budayanya, hingga wisata kuliner dan
wisata belanja. Dengan segala daya tarik tersebut maka wajar saja bila kota
Bandung menjadi salah satu kota yang di buru oleh wisatawan. Salah satu Daya
tarik wisata di Kota Bandung adalah museum yang menjadi tempat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi wisatawan.
Definisi museum yang diberikan International Countil Of Museum
(ICOM) adalah institusi permanen nirlaba yang melayani kebutuhan publik,
dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian,
mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata
kepada masyarakat untuk kebutuhan Pendidikan, dan kesenangan. Museum
merupakan tempat representasi kekayaan budaya bangsa. Museum sebagai
media yang universal untuk pelestarian warisan budaya, sebagai wahana
pembelajaran masyarakat, serta sebagai objek wisata edukasi.
Bagi kebanyakan orang museum adalah tempat yang menjenuhkan dan
datang kemuseum, melihat-lihat benda koleksi kemudian meninggalkannya dan
bahkan mereka enggan untuk berkunjung kembali ke museum. Dari kondisi
tersebut kurangnya ketertarikan wisatawan terhadap museum, padahal di
museum mereka dapat menggali banyak ilmu pengetahuan.
Menteri kebudayaan dan pariwisata Jero Wacik mengungkapkan pada
tahun 2010 mencanangkan program tahun kunjungan museum (visit museum
year). Program ini memiliki peranan strategis sebagai wahana penguat program
revitalisasi museum. Program ini didukung dengan berbagai kegiatan di museum
dengan diharapkan menambah gairah masyarakat berkunjung ke museum
sehingga museum lebih banyak dikunjungi dan menjadi hidup dalam
pengelolaanya. Tahun kunjungan museum 2010 merupakan sebuah momentum
awal memulai Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM) yang akan
dilaksanakan selama lima tahun (2010-2014).
Museum dikota Bandung sebagian besar menyimpan kisah-kisah sejarah
Kota Bandung dan Indonesia untuk dijadikan tempat pembelajaran dan
menambah wawasan wisatawan, di antaranya adalah: Museum Geologi,
Museum Sri Baduga, Museum Konperensi Asia Afrika, Museum Pos Indonesia,
Museum Mandala Wangsit, Museum Barli, dan Museum Zoologi.
Salah satu museum yang sering dikunjungi wisatawan ke Kota Bandung
adalah Museum Konperensi Asia Afrika. Museum ini berada dijalan Asia
Afrika no 65 Bandung. Museum ini adalah memoribilia terjadinya Konperensi
Asia Afrika yang merupakan cikal bakal Gerakan Non-Blok pertama. Tingkat
kunjungan Museum Konperensi Asia Afrika dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan. Berikut ini adalah tabel jumlah pengunjung yang datang ke museum
Tabel 1.2
Data Pengunjung Museum Konperensi Asia Afrika 2009-2012
Pengunjung 2009 2010 2011 2012
Wisatawan nusantara 18180 35886 59.292 50.948 Wisatawan
mancanegara
3524 5190 5.203 7.233
Tamu negara 157 81 142 42
Jumlah (Orang) 113.956 168.354 186.200 174.645
Sumber: Museum Konferensi Asia Afrika 2012
Tabel 1.2 menjelaskan jumlah pengunjung di Museum Konperensi Asia
Afrika tahun 2009-2012, mengalami peningkatan jumlah kunjungan dalam
setiap tahunnya. Tahun 2010 museum Konperensi Asia Afrika mengalami
kenaikan sebesar 543.398 pengunjung atau naik sebesar 47 %. Dan pada tahun
2011 mengalami kenaikan sebesar 17.856 atau sebesar 10%. Sedangkan pada
tahun 2012 jumlah pengunjung mengalami penurunan sebesar 11.555 atau
sebesar 6% dari tahun sebelumnya.
Tingkat kunjungan Museum Konperensi Asia Afrika dari tahun ketahun
mengalami kenaikan yang signifikan. Pengunjung yang meningkat belum tentu
merasa puas saat berkunjung ke museum. Museum Konperensi Asia Afrika
menginginkan pengunjung merasa loyal setelah berkunjung ke Museum
Konperensi Asia Afrika dengan program cinta museum melalui program Sahabat
Museum Konperensi Asia Afrika (SMKAA).
Museum Konperensi Asia Afrika memiliki strategi untuk menarik
wisatawan untuk berkunjung ke museum adalah dengan produk-produk pameran
yang bukan hanya berupa pameran tetap yang berada di ruang utama Museum
berupa pameran temporer. Produk-produk yang telah dirancang dan dijalankan
oleh Museum Konperensi Asia Afrika dapat dilihat dalam tabel 1.3 berikut
Tabel 1.3
Produk Pameran yang Dirancang Oleh Museum Konperensi Asia Afrika (2010-2012)
No Jenis pameran Produk Lokasi Pameran
1
Pameran Tetap
Pameran Tetap Museum Konperensi Asia Afrika tentang sejarah
2 Pameran temporer sejarah
50 tahun Gerakan Non Blok
Universitas Pasundan
3 Pameran temporer sejarah
Lambang Negara RI
Gedung pancasila
4 Pameran temporer sejarah
lambang negara RI
Museum kapuas raya
5 Pameran temporer sejarah
Diplomasi untuk Papua
Museum Kapuas Raya
6 Pameran temporer sejarah
Kontingen Garuda
Museum
Konperensi Asia Afrika
7 Pameran temporer sejarah
Focus Eastern Lesser Sunda Island
Museum
Konferensi Asia Afrika
8 Pameran temporer sejarah
Diplomasi untuk Papua
Karawang
9 Pameran temporer sejarah
Diplomasi untuk Papua
Garut
10 Pameran temporer sejarah
Diplomasi untuk Papua
Kuningan
11 Pameran temporer sejarah
Diplomasi untuk Papua
Ciamis
macam golongan tua maupun muda diantaranya adalah pelajar, organisasi,
pegawai swasta/negri dan lain-lain. Berikut adalah data jumlah member Sahabat
Museum Konperensi Asia Afrika.
Tabel 1.4
Jumlah Member Komunitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika
Sumber : Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika, 2013
Tabel 1.4 mengenai jumlah member sahabat Museum Konperensi Asia
Afrika pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 20,7% dari tahun
pertama, sedangkan pada tahun 2012 hanya mengalami kenaikan sebesar 0,01%
dari tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Desmon
selaku pengelola Museum Konperensi Asia Afrika hal ini dikarenakan dilakukan
penyaringan atau filtering dengan cara diadakan wawancara terlebih dahulu
kepada calon anggota sahabat museum dengan tujuan agar para calon anggota
sahabat museum paham mengenai fungsi dan tugas menjadi anggota sahabat
museum. Fungsi dibentuknya sahabat Museum Konperensi Asia Afrika adalah
selain sebagai media penyampaian edukasi kepada public, sahabat museum
adalah sebagai mediator penghubung antar pihak pengelola museum dan pihak
lain seperti pengunjung, selain itu juga sahabat Museum Konperensi Asia Afrika
adalah sebagai media promosi untuk Museum Konperensi Asia Afrika.
Berdasarkan hasil observasi peneliti dan wawancara dengan pihak pengelola
Museum Konperensi Asia Afrika setiap tahun member sahabat museum
meningkat namun pada kenyataanya sahabat Museum Konperensi Asia Afrika
kurang aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh
Museum Konperensi Asia Afrika
Dengan bertambahnya setiap tahun jumlah member komunitas sahabat
museum Konperensi Asia Afrika, dapat dilihat dari data kunjungan kegiatan
komunitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika per enam bulannya.
Tabel 1.5
Jumlah Kunjungan Kegiatan Komunitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika Per Enam Bulan (2010-2012)
Kegiatan 2010 2011 2011 2012
Total pertahun 1745 1643
Sumber : Museum Konperensi Asia Afrika (2012)
Tabel 1.4 menunjukan bahwa kunjungan kegiatan komunitas sahabat
museum mengalami naik turunnya jumlah kunjungan per enam bulannya. Satu
tahun pertama yaitu bulan Juli s.d Desember 2010 dan bulan Januari s.d Juni
2012 jumlah kunjungan sahabat museum sebesar 1745 pengunjung. Dan pada
tahun kedua yaitu bulan Juli s.d Desember 2011 dan bulan Januari s.d Juni
2012 jumlah kunjungan sebesar 1643 pengunjung. Pada tahun kedua jumlah
kunjungan kegiatan sahabat museum mengalami penurunan sebesar 102
pengunjung.
Keberadaan Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika adalah dapat
menjadi daya tarik bagi pengunjung museum, karena selain sebagai media
komunikasi dengan pengunjung, program kegiatan Sahabat Museum Konperensi
Asia Afrika dapat dijadikan suatu atraksi wisata, sehingga wisatawan yang
berkunjung ke Museum Konperensi Asia Afrika tidak hanya melihat pameran
yang ada dimuseum tetapi wisatawan dapat ikut serta dalam kegiatan yang
dilaksanakan oleh Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Selain itu
diterapkan dalam museum sebagai strategi meningkatkan loyalitas sahabat
museum. Berikut tabel 1.5 adalah program event yang telah dilaksanakan oleh
Museum Konperensi Asia Afrika.
Tabel 1.6
Daftar Program Event yang Telah Dilaksanakan Oleh Museum Konperensi Asia Afrika( 2011- 2013)
No Program Tanggal Pelaksanaaan
1 Peringatan tahunan ulang tahun
Konferensi Asia Afrika 24 April
2 Peringatan tahunan hari Museum
Internasional 18 Mei
3 Peringatan tahunan hari international
penyandang disabilitas 3 Desember
4 Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober
5 Pemutaran dan Diskusi film Sang Perintis dalam rangka hari pahlawan tahun
10 November 2012
6 Napak Tilas Kamari,Kiwari,Bihari 24 April 2012 7 Napak Tilas Bandung Historical Study
Games 24 April 2013
Sumber: Museum Konferensi Asia Afrika (2013)
Museum Konperensi Asia Afrika setiap tahunya menyelenggarakaan event
berupa event tahunan seperti yang ditunjukan pada tabel 1.6. Tentunya dalam
penyelenggarakan di setiap event museum tidak lepas dari peran Sahabat
Museum Konperensi Asia Afrika. Dengan adanya Sahabat Museum Konperensi
Asia Afrika itu sangat membantu pihak pengelola museum agar disetiap event
yang dilaksankan berjalan sukses sesuai dengan tujuan dan maksud
diselenggarakan event tersebut.
Event yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika
dengan tujuan untuk menciptakan loyalitas sahabat museum, agar sahabat
museum tidak merasa jenuh dan bosan dengan keadaan museum pada
umumnya. Oleh karena itu, event di museum mempunyai fungsi untuk
menghidupkan suasana dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh
Museum Konperensi Asia Afrika.
Pentingnya menciptakan loyalitas Sahabat Museum Konperensi Asia
museum dalam menghidupkan suasana museum melalui kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Membantu
pengelola museum untuk berinteraksi langsung dengan wisatawan,karena salah
satu fungsi dari sahabat museum adalah media komunikasi antara wisatawan dan
Museum Konperensi Asia Afrika, dan membantu mensukseskan disetiap acara
yang akan diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis akan melakukan
penelitian lebih dalam mengenai pengaruh program event yang diselenggarakan
oleh museum terhadap loyalitas wisatawan di salah satu museum di kota
bandung sehingga skripsi ini diberi judul : “Hubungan Program Event
Dengan Loyalitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika Di Kota
Bandung”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1. Bagaimana tingkat program event yang dilakukan oleh Museum
Konperensi Asia Afrika
2. Bagaimana tingkat loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika
3. Bagaimana pengaruh program event terhadap loyalitas sahabat
Museum Konperensi Asia Afrika
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini
memperoleh hasil kajian mengenai:
1. Mengidentifikasi tingkat program event yang dilakukan oleh Museum
D. Manfaat Penelitian
Adapun mamfaat penelitian yang hendak dicapai dari penelitian yang
dilakukan ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
guna menambah wawasaan mengenai pariwisata yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
2. Manfaat Praktis
a. Akademik
Penelitian ini diharapkan akan mempeluas kajian ilmu mengenai
kepariwisataan, di jurusan manajement resort dan leisure khususnya
mengenai pengaruh program event terhadap loyalitas sahabat museum
konperensi asia afrika.
b. Pengelola
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Museum
Konperensi Asia Afrika untuk melakuan pengembangan pengaruh
program event terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Jalan Asia Afrika No 65 Bandung,
Keluruhan Braga, Kecamatan Sumur Bandung. Penelitian ini menganalisis
mengenai pengaruh program event terhadap loyalitas wisatawan. Adapun yang
menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (independent variabel) adalah
event yang meliputi keunikan, perishability, intangibility, suasana dan
pelayanan. Adapun variabel terikat (dependent variabel) adalah loyalitas
wisatawan yaitu melakukan kunjungan secara teratur, berkunjung diluar lini
dan jasa, mereferensikan kepada orang lain, dan menunjukan kekebalan dari
daya tarik produk/jasa sejenis dari pesaing. Pada penelitian ini, subjek yang
dijadikan responden adalah wisatawan museum yang bergabung dengan
Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika di Kota Bandung.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan
penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian dan
pengembangan (Sugiono 2011:3).
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun,
maka metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode cross sectional
method, yaitu metode yang dilakukan kurang dari satu tahun.
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan metode yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Arikunto
(2010:3) metode penelitian yang dimaksud untuk menyelidiki keadaan, kondisi
atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam
bentuk laporan penelitian. Sedangkan metode penelitian verifikatif pada
dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan.
C. Operasional Variabel
Variabel yang diteliti dari penelitian ini adalah event (X) sebagai variabel
bebas dan Loyalitas (Y) sebagai variabel terikat. Secara lebih rinci operasional
variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Sub variabel Indikator Skala
Event (X)
Keunikan Tingkat keunikan event di Museum KAA
Ordinal
Tingkat keunikan tema event di Museum KAA
Perishability Tingkat perbedaan konsep event dari event sebelumnya
Ordinal
Tingkat perbedaan fasilitas event dari event sebelumnya.
Intangibility Tingkat pengalaman yang didapat oleh peserta yang mengikuti event di Museum KAA
Ordinal
Tingkat manfaat yang didapat oleh peserta yang mengikuti
Tingkat untuk terlibat
dari pesaing Tingkat ketidak tertarikan untuk beralih kemuseum lain
Ordinal
Sumber : diolah oleh penulis (2013)
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2011:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang
ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi bukan hanya orang,
tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Populasi dalam penelitian ini adalah member Sahabat Museum
Konperensi Asia Afrika. Berdasarkan data statistik Museum Konperensi Asia
Afrika jumlah member saat ini 847 tahun 2013 yang terdiri dari beberapa
kalangan yaitu pelajar, peneliti, organisasi, dan wisatawan.
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2011:81) adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dalam
suatu penelitian tidak mungkin mengambil populasi secara keseluruhan
dikarenakan beberapa faktor diantaranya kendala waktu, keterbatasan dana
dan tenaga. Oleh karena itu penelitian ini hanya mengambil sebagian dari
populasi mewakili dari seluruh populasi tersebut.
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu
sampel yang akan diambil, akan ditentukan menggunakan rumus Slovin
sebagai berikut:
Keterangan:
n= Ukuran sampel
N=Ukuran populasi
e= kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat
ditolerir (0,1)
Maka jumlah sampel ialah
n = 99,8
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus slovin tersebut maka
jumlah banyaknya sampel yang akan diteliti yaitu sebanyak 100 orang member
Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika.
3. Teknik Sampel
Menurut Sugiyono (2011:81) teknik sampling merupakan teknik
pengambilan sample yang digunakan untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian. Terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Dalam
penelitian ini penentuan sampel menggunakan probablity sampling yaitu teknik
simple random sampling. Karena populasinya dianggap homogen dan
a. Mentukan populasi sasaran. Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi sasaran adalah member Sahabat Museum Konperensi
Asia Afrika.
b. Menentukan sebuah tempat tertentu sebagai checkpoint, Dalam
penelitian ini yang menjadi tempat chechpoint adalah bagian
pusat informasi Museum Konperensi Asia Afrika.
c. Menentukan waktu yang digunakan unutk menentukan
sampling. Dalam penelitian ini waktu yang digunakan saat
untuk observasi adalah hari senin-jumat pukul 10.00-17.00. dan
pada saat ada kegiatan berlangsung di Museum Konperensi
Asia Afrika.
E. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian terdapat dua macam sumber data yaitu sumber primer
dan sumber sekunder, sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder
merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya melewati orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono,
2011:137).
Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data
primer didapat dari hasil wawancara penulis kepada staff Museum
Konperensi Asia Afrika, dan juga dari kuesioner yang disebar pada
responden.Sedangkan data Sekunder yaitu hasil dari observasi lapangan, data
yang didapatkan dari instansi terkait seperti Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata.
F. Teknik dan Pengumpula Data
Teknik pengumpulan data ialah proses pengadaan data yang
dibutuhkan untuk keperluan penelitian. Menurut Sugiyono (2013:193)
menjelaskan bahwa terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data
pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas
dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan
cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Dalam penelitian ini data yang diperlukan akan diperoleh melalui
teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Studi Literatur yaitu suatu teknik pengumpulan data melalui
data teoritis yang didapatkan dari berbagai sumber dan
berbagai ahli untuk menunjang variabel-variabel yang diteliti.
Variabel dalam penelitian ini mengenai program event dan
loyalitas wisatawan.
2. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan, hal ini dikemukakan oleh Sutrisno
Hadi dalam Sugiyono (2011:145). Dalam penelitian ini
observasi dilakukan di Museum Konperensi Asia Afrika.
3. Wawancara menurut Sugiyono (2011:137) yaitu teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dalam jumlah respondennya
sedikit/kecil
4. Kuesioner (Angket) menurut Sugiyono (2011:142) adalah
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
G. Pengujian Intrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.
Sebaliknya,instrumen yang kutrang valid berarti memiliki validitas yang
rendah. Sedangkan Menurut Sugiyono (2013:172) valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengujian validitas ini setiap butir digunakan analisis item,yaitu
mengkolerasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah
tiap skor butir. Menurut Masrum dalam Sugiyono (2011:133) item yang
mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta kolerasi yang
tinggi menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi.
Dan skor yang dianggap memenuhi syarat minimum adalah jikar =0,3. Jadi
jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0.3 maka butir dalam
intrumen tersebut tidak valid.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product
moment dengan rumus sebagai berikut:
√ √
Keterangan:
r = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari
n = Banyaknya koresponden
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
∑X = Jumlah Skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah Skor dalam distribusi Y
∑X² = Jumlah kuadrat masing-masing X
Pengujian Validitas ini dilakukan pada 30 responden. Dalam
mengelola data penelitian menggunakan program SPSS 16 (statistical
product and service solution) , maka didapat hasil validitas dari pertanyaan
dalam kuisioner. Adapun hasil pengujian validitas adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2
Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Event 2 Keunikan tema event di Museum
KAA
0,687 0,3 Valid
3 Keunikan penyelenggaraan event 0,735 0,3 Valid
4 Kemenarikan konse event di Museum KAA
0,710 0,3 Valid
5 Kemenarikan fasilitas event di Museum KAA
0,610 0,3 Valid
6 Pengalaman yang didapat peserta mengikuti event Museum KAA
0,535 0,3 Valid
7 Manfaat yang didapat peserta mengikuti event
0,710 0,3 Valid
8 Kenyamanan event Museum KAA 0,688 0,3 Valid
9 Pelayanan event Museum KAA 0,782 0,3 Valid
10 Kesenangan keterlibatan event di Museum KAA
0,729 0,3 Valid
Sumber : Diolah Peneliti (2013)
Dari tabel 3.2 dapat diketahui bahwa indikator pertanyaan mengenai
variabel Event >0,3 dari titik kritia atau rtabel, maka variabel indikator
pertanyaan mengenai program event dinyatakan valid. Selanjutnya adalah
pengujian validitas terhadap variabel dependen yaitu Loyalitas berkunjung
Tabel 3.3
Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Loyalitas
No Pernyataan Nilai
rhitung
Nilai rtabel
Ket
1 Keterlibatan kembali dalam penyelenggaraan event Museum KAA
0,553 0,3 Valid
2 Keinginan untuk mengunjungi kembali Museum KAA
0,513 0,3 Valid
3 Keinginan untuk menggunakan layanan jasa lain selain event museum (klab bahasa, Movie week)
0,527 0,3 Valid
4 Memberitahukan kepada oran lain untuk ikut serta dalam event Museum KAA
0,666 0,3 Valid
5 Memberitahukan kepada orang lain untuk menjadi member sahabat museum KAA
0,668 0,3 Valid
6 Keinginan untuk tetap menjadi member sahabat museum
0,685 0,3 valid
7 Tidak tertarik untuk beralih kemuseum lain
0,325 0,3 Valid
Sumber : Diolah peneliti (2013)
Pada tabel 3.3 dapat diketahui bahwa indikator pertanyaan dari
variabel loyalitas maka dapat dinyatakan valid karena nilai rhitung berada pada
nilai >0,3. Maka kedua indikator dari masing-masing variabel pertanyaan
dinyatakan valid
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010:221) realibilitas menunjukan pada satu
pengertian bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas
menunjukan tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya
dan diandalkan.Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas penulis
menggunakan rumus Alpha Combach sebagai berikut:
Keterangan :
= reliabilitas instrument
K = banyaknya butiran pertanyaan atau banyaknya soal
Σ = jumlah varians butir
ơ = varians total
Perhitungan reliabilitas pernyataan dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 16.0. Pengujian reliabilitas instrumen penelitian dilakukan pada
setiap variabel, yaitu variabel (X) Event dan variabel (Y) Loyalitas. Menurut
Sarjono (2011:45) dengan menggunakan rumus Alpha Croanbach, dimana
suatu instrumen dikatakan reliabel bila nilai Alpha Croanbach > 0,60. Berikut
adalah hasil pengujian reliabilitas variabel event:
Tabel 3.4
Hasil Uji Reliabilitas Model Alpha Variabel Event
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.918 10
Berdasarkan tabel 3.4, dapat diketahui bahwa indikator pertanyaan
pada tabel uji reliabilitas variabel event dinyatakan riliabel karena bernilai
> 0.60 yaitu bernilai 0,918. Sedangkan hasil dari indikator pertanyaan
variabel Loyalitas adalah sebagai berikut
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Model Alpha Variabel Loyalitas
Reliability Statistics
Dari tabel 3.5 dapat kita ketahui bahwa nilai reliabel dari variabel (Y)
Loyalitas berada pada nilai 0,806 yaitu lebih dari 0,60. Maka dapat dinyatakan
bahwa indikator pertanyaan variabel loyalitas dinyatakan reliabel.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Sugiyono (2011:147) adalah pengelompokan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulsi data berdasarkan variabel
dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian ini jenis data
yang akan terkumpul adalah data ordinal, analisis statistik yang digunakan yaitu
statistik non parametric, yaitu statistik untuk data yang bersifat ordinal.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert dalam instrument
penelitian kuisioner, Menrut Sugiyono (2011:93) skala likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
fenomena sosial.Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan.setiap item akan diberikan 5 pilihan jawaban untuk setiap
pertanyaan.Pilihan terhadap masing-masing jawaban untuk tanggapan responden
atas dimensi pengukuran program event (X) dan Loyalitas (Y) diberi skor
sebagai berikut:
a. Bobot nilai 5 berarti sangat setuju
b. Bobot nilai 4 berarti setuju
c. Bobot nilsi 3 berarti kurang setuju
d. Bobot nilai 2 berarti tidak setuju
e. Bobot nilai 1 berarti sangat tidak setuju.
Dalam perhitungan skala likert akan diketahui garis kontinum untuk
Untuk menghitung garis kontinum kita terlebih dahulu menghitung nilai rata-rata,
menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden
dapat dihitung sebagai berikut:
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh skor item = skor maksimum
(5) x jumlah responden. Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian didapatkan
banyaknya jumlah responden yang menjawab x skor. Misal 25 responden
menjawab sangat setuju. Maka perhitungannya adalah 25 x 5 = 125. Kemudian,
berdasarkan hasil perhitungan itu maka unttuk menentukan garis kontinum adalah
(jumlah total skor:skor ideal)x 100 % . Kemudian hasilnya akan digambarkan
pada garis kontinum seperti berikut:
STS TS KS S SS
.
Bagan 3.1 Garis Kontinum
Sumber : Sugiyono (2009:135)
I. Analisis Data
Regresi linear sederhana merupakan teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini, Biasanya data yang digunakan berupa datayang berskala
internal atau rasio. Untuk mentraformasikan data ordinal menjadi data interval.
Adapun langkah analisis datanya sebagai berikut:
1. METHOD SUCCESIVE INTERVAL (MSI)
Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam
operasional variabel sebelumnya, oleh karena itu semua data ordinal yang
a. Menghitung frekuensi.
Setelah diperoleh frekuensinya, dilakukan perhitungan proporsi (p) pada
setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah
responden.
b. Kemudian menghitung proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
c. Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas z (tabel normal) untuk setiap
jawaban.
d. Tentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui
persamaan berikut.
SV=
2. Analisis Regresi Linear Sederhana
Menurut Hasan (2009:249) regresi merupakan suatu alat ukur yang
digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antara
variabel.Sedangkan regresi linear sederhana yaitu regresi linear yang hanya
melibatkan dua variabel yaitu variabel (X) dan variabel (Y). Persamaan
umum regresi linear sederhana adalah persamaan sebagai berikut:
Y= a + bx
Keterangan :
y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi a = harga y bila x = 0 (harga konstan)
x = subjek pada variabel independen
Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut
Dalam perhitungan regresi perlu dilakukan uji normalitas yang bertujuan
untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data, dalam penelitian
ini menggunakan uji normalitas akan menggunakan perhitungan rumus
kolmogorov smirnov dengan kriteria sebagai berikut:
1. Angka signifikansi uji kolmogorov smirnov Sig. > 0,05
menunjukan data berdistribusi normal
2. Angka signifikansi uji kolmogorov smirnov Sig. < 0.05
menunjukan data tidak berdistribusi normal
J. Uji Kolerasi
Setelah melakukan uji regresi,maka untuk mengetahui keeratan
hubungan dari pengaruh variabel X yaitu program event terhadap variabel Y
yaitu Loyalitas wisatawan teknik korelasi yang digunakan adalah kolerasi
Pearson product moment. Koefisien kolerasi merupakan indeks atau bilangan
yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antarvariabel, koefisien
kolerasi memiliki nilai antara -1 dan +1 (-1 ≤ KK ≤ +1).
a. Jika KK bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif.
b. Jika KK bernilai negatif maka variabel-varieabel berkolerasi negatif.
Semakin dekat nilai KK ke -1 semakin kuat korelasinya,demikian juga
sebaliknya.
c. Jika kk bernilai 0(nol) maka variabel-variabel tidak menunjukan
korelasi.
d. Jika KK bernilai +1 atau -1 maka variabel-variabel menunjukan
korelasi positif atau negatif yang sempurna.
Perhitung korelasi product moment pearson ini akan dihitung melalui
program SPSS. Hasil dari perhitungan korelasi akan diinterpretasikan.Dalam
perhitungan ini, akan digunakan pedoam untuk memberikan nilai interpretasi
koefisien sebagai berikut.
Tabel 3.6
Interpretasi Koefisien Kolerasi
Besarnya nilai r Interpretasi
0,80-1,000 Sangat kuat
0,60-0,799 Kuat
0,40-0,599 Cukup kuat
0,20-0,399 Rendah
0,00-0,199 Sangat rendah (tak berkorelasi) Sumber :Riduwan (2005) dalam Haryadi sarjono (2011:90)
Dari interpretasi ini akan diketahui seberapa erat hubungan variabel
program event terhadap loyalitas wisatawandilihat dari hasil perhitungan
korelasi product moment pearson.
K. Koefesien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya
pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y).Koefisien determinasi dihitung
dengan cara mengkuadratkan hasil korelasi kemudian dikalikan dengan 100%
KD = r x100%
Keterangan :
kd = koefisien determinasi
r2 = kuadrat regresi korelasi
L. Uji Hipotesis
Langkah terakhir dalam analisi data yaitu uji hipotesis, Menurut
Sugiyono (2011:64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Jadi hipotesisjuga dapat dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terdapat rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang
empirik.
Dalam pengujian hipotesis kriteria pengambilan keputusan dalam
pengujian hipotesis adalah
Hipotesis Nol (H0) : tidak terdapat pengaruh antara X dengan Y
Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh antara X dengan Y
Untuk pengujian hipotesis ini akan diuji dengan uji t. Uji t ini bertujuan
untuk mengetahui keterkaitan variabel bebas dengan variabel independen (Y).
Berikut adalah rumus perhitungan uji t:
t=
√
Keterangan :
= Koefisien regresi
=Distribusi student dengan derajat kebebasan db =
= Banyaknya sampel
Hipotesis ditolak jika ≤ dengan db = 98 (n-2) dan taraf
signifikansi α= 5% dan jika ≥ maka hipotesis diterima. Pengambilan keputusan menggunakan angka pembanding t tabel dengan kriteria
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah bentuk jawaban dari
setiap rumusan masalah yang telah dirumuskan pada bab 1. Berdasarkan hasil
pengkajian teori kemudian dilakukan analisis melalui pengujian regresi
mengenai event terhadap loyalitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika.
Berikut adalah kesimpulan yang didapat pada penelitian ini:
1. Event dimuseum pada penelitian ini menurut sahabat Museum
Konperensi Asia Afrika berada pada kategori baik.Berdasarkan hasil
dari kuisioner didapatkan subvariabel event yang mendapatkan skor
tertinggi yaitu pada subvariabel intangibility. Hal ini menunjukan
bahwa event yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia
Afrika sahabat museum merasakan adanya manfaat dan pengalaman
yang baru yang didapat ketika mereka selesai mengikuti kegiatan event
tersebut. Sedangkan skor terendah berdasarkan hasil kuisioner pada
subvariabel suasana dan pelayanan, hal ini menunjukan bahwa
Museum Konperensi Asia Afrika belum memberikan suasana dan
pelayanan yang maksimal, ini menandakan bahwa ternyata peserta
yang terlibat dalam kegiatan event khusunya sahabat museum, tidak
semua peserta merasakan kesenangan dan kenyamanan saat terlibat
dalam kegiatan event di Museum Konperensi Asia Afrika
2. Berdasarkan hasil kuisioner loyalitas Sahabat Museum Konperensi
mendapatkan nilai terendah yaitu subvariabel kekebalan dari daya tarik
produk sejenis dari pesaing. Hal ini menunjukan bahwa tidak semua
member sahabat museum akan tetap menjadi member sahabat Museum
Konperensi Asia Afrika, dan tidak semua member museum tidak akan
tertarik untuk beralih kemuseum lain. Sedangkan subvariabel yang
mendapatkan skor tertinggi yaitu subvariabel melakukan kunjungan
secara teratur, dapat dilihat bahwa sahabat Museum Konperensi Asia
Afrika dalam melakukan kunjungan secara berulang ke Museum
Konperensi Asia Afrika dan keinginan untuk terlibat kembali dalam
kegiatan event dinilai sangat baik. Secara keseluruhan kesetiaan
sahabat Museum Konperensi Asia Afrika dilihat dari melakukan
kunjungan secara berulang ke Museum Konperensi Asia Afrika dan
keinginan untuk terlibat kembali dalam event yang diselenggarakan
oleh Museum Konperensi Asia Afrika, akan tetapi dengan mereka
mengunjungi Museum Konperensi Asia Afrika secara berulang tidak
menutup kemungkinan untuk mereka mengunjungi museum lain.
3. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa event berpengaruh positif.
Dalam hal ini dapat diartikan bahwa antara event dengan loyalitas
sahabat museum memiliki pengaruh yang positif, dengan kata lain
apabila event dimuseum semakin baik maka loyalitas sahabat museum
akan semakin baik pula, dan apabila event di museum semakin buruk
maka loyalitas sahabat museum akan semakin buruk pula. Didapatkan
hasil bahwa besarnya pengaruh dari event terhadap loyalitas adalah
sebesar 19.6%. Berdasarkan uji kolerasi pun diketahui bahwa,
hubungan antara event sebagai variabel independen dengan loyalitas
sebagai variabel dependen mempunyai hubungan yang cukup kuat.
dalam penelitian ini hipotesis awal terbukti dengan melakukan hasil uji
hipotesis bahwa terdapat pengaruh dari event terhadap loyalitas
sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Secara keseluruhan dapat
disimpulkan hasil analisis bahwa terdapat hubungan antara event
B. SARAN
Saran dan masukan dari penelitian setelah melakukan penelitian
mengenai pengaruh event terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia
Afrika adalah:
1. Berdasarkan hasil penelitian ini, event berada pada kategori baik,
yang perlu diperhatikan dalam event yang diselenggarakan oleh
Museum Konperensi Asia Afrika pada subvariabel suasana dan
pelayanan. Sebaiknya pengelola museum lebih meningkatkan
pelayanan dan kenyamanan saat sahabat museum terlibat dalam
kegiatan event dengan cara memberikan fasilitas seperti ruang
peristirahatan yang nyaman, memberikan suatu jaminan keamanan
berupa asuransi bagi mereka yang terlibat dalam event museum. Jika
pihak pengelola memberikan suatu pelayanan yang maksimal maka
akan timbul rasa kenyamanan dan kesenangan kepada sahabat
museum dan menimbulkan rasa keinginan kembali untuk terlibat
dalam setiap kegiatan event yang diselenggarakan oleh Museum
Konperensi Asia Afrika.
2. Pada variabel loyalitas hal yang perlu diperhatikan adalah pada
subvariabel kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing.
Walaupun dalam kategori baik. Tapi ternyata belum tentu meber
sahabat museum akan tetap menjadi member sahabat Museum
Konperensi Asia Afrika, dan tidak akan beralih ke museum lain.
Dalam hal ini pengelola museum harus membuat strategi agar
sahabat museum tetap menjadi member Sahabat Museum
Konperensi Asia Afrika dengan cara mengadakan kegiatan yang
keunggulan dari pesaing atau museum lain, sehingga Museum
Konperensi Asia Afrika dapat terus melakukan perbaikan dalam
Produk berupa pameran dan melakukan pembaharuan disetiap event
DAFTAR PUSTAKA
Any, Noor. (2009). Management Event. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Ardianto, Elviano. (2009). Public Relation. Bandung: Widya Padjajaran.
Foster, Bob. (2008). Management Ritel. Bandung: Alfabeta
Griffin, Jill. (2002). Customer Loyality Menumbuhkan dan Mempertahankan
Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga
Griffin, Jill. (2005). Customer Loyality Menumbuhkan dan Mempertahankan
Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga
Hurriyati, Ratih. (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: CV Alfabeta.
Kotler, Philip dan Lane, Keller. (2009). Management Pemasaran Jilid 2 (thirteen ed). Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip dan Lane, Keller. (2006). Management Pemasaran Jilid 2 (twelve ed). Jakarta : Erlangga
Kotler & Amstrong. (2006). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: PT Indeks
Lupiyoadi, Rambat. dan Hamdani, A. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
Neil, Kotler, Philip Kotler, Kotler Wendy. (2008). Museum Marketing & Strategi. San Fransisco: Jossey-Bass
Pinata, I Gede. dan Gayantri, G Putu. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Sumber Skripsi
Kamilanony.G. Desni. (2012). Meningkatkan Loyalitas Pengunjung Museum Konperensi Asia Afrika Melalui Brand Community Sahabat Museum. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan
Sumber Website
http://www.budpar.go.id/userfiles/file/4552_1360-PengelolaanKoleksi.pdf
http://pustaka.unpad.ac.id/archives/124071/
http://alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/3596835369_abs.pdf