• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PROGRAM EVENT DENGAN LOYALITAS SAHABAT MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA DI KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PROGRAM EVENT DENGAN LOYALITAS SAHABAT MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA DI KOTA BANDUNG."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PROGRAM EVENT DENGAN LOYALITAS SAHABAT MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pariwisata Program Studi Manajemen Resort Dan Leisure

Oleh :

Gina Noprianti

0906515

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE

(2)

Hubungan Program Event Dengan Loyalitas

Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika Di Kota

Bandung

Oleh :

Gina Noprianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Gina Norianti 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

“ HUBUNGAN PROGRAM EVENT DENGAN LOYALITAS SAHABAT

MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA”

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Rini Andari, S.Pd.,SE., Par., MM

NIP. 19810916 200812 2 002

Pembimbing II

Sri Marhanah, S.S., MM NIP. 19811014 200601 2 001

Mengetahui,

(4)
(5)

HUBUNGAN PROGRAM EVENT DENGAN LOYALITAS

SAHABAT MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA

ABSTRAK

Oleh :

Gina Noprianti

090651

Seiring berkembangnya industri pariwisata tentunya perusahaan ingin memiliki pengunjung yang loyal. Museum Konperensi Asia Afrika memiliki strategi agar mempunyai pengunjung yang loyal, yaitu dengan program cinta museum melalui program sahabat Museum Konperensi Asia afrika. Member setiap tahun meningkat akan tetapi member kurang aktif dalam mengikuti kegiatan dimuseum, guna menciptakan loyalitas sahabat museum salah satu caranya dengan program event yang sering diselenggarakan oleh museum. Oleh karena itu penelitian ini diselenggarakan guna mengetahui apakah program event berpengaruh terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia afrika.

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif dan metode penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan program spss ver 16 untuk membantu perhitungan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden, yang diambil dari sebagian populasi sahabat Museum Konperensi Asia Afrika sebanyak 847 orang.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa program event memiliki pengaruh yang positif dan hubungan yang cukup kuat terhadap loyalitas sahabat museum konperensi asia afrika yaitu sebesar 19,6 % sedangkan sisanya sebesar 80.4 % merupakan pengaruh dari variabel lainnya yang tidak diteliti. Pihak pengelola museum harus bisa mempertahankan loyalitas sahabat museum dengan cara terus menyelenggarakan berbagai kegiatan secara berkala agar suasana di museum dapat hidup dengan kegiatan yang dilakukan oleh sahabat museum.

(6)

CONNECTION EVENT PROGRAM TO LOYALTY

FRIENDS OF MUSEUM AFRICA ASIA CONFERENCE

ABSTRACT

By :

Gina Noprianti

090651

As the development of the tourism industry companies certainly want to have a loyal visitor.Asian-African Conference Museum has a strategy in order to have a loyal visitor that is by love museum program, this program through by friends Museum Asia African Conference. Members increases every year but less active members in following museum activities, to create a loyalty friend museum one of the ways to program events that are often hosted by the museum. This study was therefore hosted to determine whether the event program effect on loyalty friend of Asian African Conference Museum.

Type of research in this study is descriptive verification and research methods used are quantitative. Analysis using simple linear regression analysis using the program SPSS ver 16 to help the calculation. Through a simple linear regression analysis to know whether there is a positive or negative effect on event program to loyalty friends of Asian-African Conference Museum. The samples in this study were 100 respondents, taken from the majority of the population friend of Asian-African Conference Museum friends as much as 847 people.

From the results of this research note that the event program had a positive influence and quite strong correlation to the loyalty of friend of the museum asia africa conference that is equal to 19.6% while the other 80.4% is the influence of other variables that are not researched. The manager of the museum should be able to retain the loyalty of friends the museum in a way continues to host events on a regular basis so that the atmosphere in the museum can live with activities carried out by friends the museum.

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wr

Kepariwisataan Indonesia kini semakin berkembang, mengingat Indonesia

memiliki banyak potensi dan kekayaan alam dan kebudayaan yang sangat

beragam. Salah satunya Kota Bandung yang memiliki beraneka ragam daya tarik

wisata muali dari wisata kuliner dan belanja, wisata alam, dan wisata budaya.

Museum Konperensi Asia Afrika adalah salah satu daya tarik wisata di Kota

Bandung, Museum ini memiliki strategi untuk menarik wisatawan untuk

berkunjung kemuseum adalah dengan produk berupa pameran tetap, pameran

temporer, program kegiatan sahabat Museum Konperensi Asia Afrika berupa

event museum

Penelitian ini meneliti mengenai bagaimana hubungan program event

dengan loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Dengan mengetahui

hubungan program event terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia

Afrika, maka pihak pengelola museum dapat lebih mengembangan dalam

merancang berbagai kegiatan yang dibutuhkan oleh pengunjung terutama sahabat

Museum Konperensi Asia Afrika.

Akhirnya semoga penelitian ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan juga

dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

penelitian ini, penulis mengharapkan saran dan kritik terhadap penelitian ini,

terima kasih

(8)

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini tidak akan bisa selesai

tanpa bantuan dan juga dukungan dari orang-orang yang telah dengan besar hati

membantu penelitian ini baik berupa dukungan mental, material dan juga spiritual.

Maka dengan sepenuh hati penulis pada kesempatan ini ingin mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka. Yaitu kepada :

1. Allah SWT atas segala rahmat yang diberikan kepada penulis hingga

skripsi ini terwujud.

2. Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si selaku Ketua program studi Manajemen Resort

& Leisure.

3. Rini Andari, S.Pd.,SE.,Par.,MM selaku dosen pembimbing 1, yang telah

bersedia meluangkan waktu dan memberikan ilmunya untuk membimbing

dan mengarahkan penulis dalam penelitian ini.

4. Sri Marhanah, S.S.,MM selaku dosen pembimbing 2, yang telah bersedia

meluangkan waktu ditengah kesibukannya dan memberikan ilmunya untuk

membimbing dan mengarahkan penulis dalam penelitian ini.

5. Semua dosen-dosen prodi Manajemen Resort dan Leisure yang telah

memberikanilmunya yang sangat bermanfaat selama ini.

6. Staf-staf prodi MRL Pak Rahmat dan Pak Garnadi atas segala bantuannya

memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh mahasiswa MRL.

7. Papah dan Mamah tercinta beserta Yulia Anggarasari dan Bimo Nurgroho

yang selalu memberikan doa dan dukungan yang tiada henti agar penulis

bisa menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

8. Sahabat-sahabat penulis Listuti, Rengganis, dan Ragil serta Dara, Dea,

Putri, Kartika, Qya, dan fentri atas dukungan semangat kepada penulis dan

bantuan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat lainnya Emil, Ruhus, Jaka, Haikal, Elvin yang telah

(9)

10.Teman-Teman MRL’09 seperjuangan yang telah bersama-sama menimba

ilmu di MRL selama kurang lebih 4 tahun ini penulis bangga pernah

menjadi bagian dari MRL bersama kalian semua.

Penulis memohon maaf apabila ada pihak yang telah ikut membantu

namun tidak tersebutkan dalam ucapan terima kasih.Penulis tetap memberikan

penghargaan sebesar-besarnya bagi semua pihak yang telah membantu peneliti.

Bandung, Oktober 2013

(10)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 9

C. Tujuan penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep pariwisata ... 11

B. Museum ... 12

C. Sahabat Museum ... 13

D. Konsep event ... 14

1. Marketing mix(Bauran pemasaran) ... 14

2. Promosi mix (Bauran promosi) ... 16

3. Event ... 18

4. Tujuan event ... 19

5. Dampak event ... 20

6. Struktur organisasi event ... 21

7. Karakteristik event ... 22

(11)

1. Karakteristik loyalitas pelanggan ... 25

2. Tahapan loyalitas pada pelanggan ... 25

3. Jenis-jenis loyalitas pelanggan ... 28

F. Penelitian terdahulu ... 30

G. Kerangka pemikiran ... 31

H. Hipotesis ... 35

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek penelitian ... 36

B. Metode penelitian... 36

C. Operasional variabel ... 37

D. Populasi, Sampel, dan Teknik sampel ... 39

1. Populasi penelitian ... 39

2. Sampel Penelitian ... 39

3. Teknik Sampel ... 40

E. Jenis dan Sumber Data ... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ... 41

G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 43

1. Uji Validitas ... 43

2. Uji Reliabilitas ... 45

H. Teknik Analisis Data ... 47

I. Analisis Data ... 48

1. Method succesive internal (MSI)... 48

2. Analisis regresi linear sederhana ... 49

J. Uji kolerasi ... 50

K. Koefesien determinan ... 51

(12)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Museum Konperensi Asia Afrika ... 53

1. Sejarah singkat Museum Konperensi Asia Afrika... 53

2. Frofil Museum ... 54

3. Fasilitas Museum Konperensi Asia Afrika ... 55

B. Hasil analisis ... 57

1. Rentang Usia Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 58

2. Pendidikan terakhir Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 59

3. Pekerjaan sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 60

4. Penghasilan sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 60

5. Kota asal sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 61

6. Alasan menjadi anggota sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 62

7. Frekuensi mengikuti kegiatan sahabat Museum Konperensi Asia Afrika ... 63

C. Event ... 64

1. Tanggapan responden terhadap keunikan di Museum Konperensi Asia Afrika ... 64

2. Tanggapan responden terhadap Perishability di Museum Konperensi Asia Afrika ... 66

3. Tanggapan responden terhadap Intangibility di Museum Konperensi Asia Afrika ... 68

4.Tanggapan responden terhadap Suasana dan pelayanan di Museum Konperensi Asia Afrika ... 69

5. Rekapitulasi tanggapan responden terhadap event ... 71

D. Loyalitas ... 73

1. Tanggapan responden mengenai kunjungan secara teratur ... 73

2. Tanggapan responden mengenai Kunjungan antar lini produk ... 75

3. Tanggapan responden mengenai Mereferensikan kepada orang lain .... 77

4. Tanggapan responden mengenai Kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing ... 78

(13)

E. Pengaruh program event terhadap loyalitas ... 82

1. Uji normalitas ... 82

2. Uji regresi linear sederhana ... 83

3. Uji kolerasi... 84

4. Koefisiensi determinan ... 85

5. Uji Hipotesis ... 86

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah kunjungan wisatawan di Kota Bandung 2009 – 2012 ... 2

Tabel 1.2 Data pengunjung Museum Konperensi Asia Afrika ... 3

Tabel 1.3 Produk yang dirancang oleh Museum Konperensi Asia Afrika ... 5

Tabel 1.4 Jumlah member komunitas SMKAA ... 6

Tabel 1.5 Jumlah kunjungan kegiatan komunitas SMKAA perenam bulan 2010 - 2012 ... 7

Tabel 1.6 Daftar program event yang telah dilaksanakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika ... 8

Tabel 2.1Definisi Event ... 18

Tabel 2.2 Dampak positif dan negatif dari event ... 20

Tabel 2.3 Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh program event terhadap loyalitas ... 30

Tabel 3.1 Operasional variabel ... 37

Tabel 3.2 Hasil pengukuran uji validitas variabel event ... 44

Tabel 3.3 Hasil pengukuran uji validitas variabel loyalitas ... 45

Tabel 3.4 Hasil uji reliabilitas model alpha variabel event ... 46

Tabel 3.5 Hasil uji reliabilitas model alpha variabel loyalitas ... 46

Tabel 3.6 Interpretasi koefisien kolerasi ... 51

Tabel 4.1 Penghasilan SMKAA ... 61

Tabel 4.2 Alasan menjadi anggota SMKAA ... 62

Tabel 4.3 Frekuensi mengikuti kegiatan SMKAA ... 63

Tabel 4.4 Tanggapan responden terhadap keunikan di Museum Konperensi Asia Afrika... 64

Tabel 4.5 Tanggapan responden terhadap perishablity di Museum Konperensi Asia Afrika... 66

Tabel 4.6 Tanggapan responden terhadap intangibility di Museum Konperensi Asia Afrika ... 68

(15)

Tabel 4.8 Rekapitulasi tanggapan responden terhadap event ... 71

Tabel 4.9 Tanggapan responden mengenai kunjungan secara teratur... 74

Tabel 4.10Tanggapan responden mengenai kunjungan antar lini produk dan jasa ... 75

Tabel 4.11Tanggapan responden mengenai mereferensikan kepada orang lain ... 77

Tabel 4.12Tanggapan responden mengenai menunjukan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing ... 79

Tabel 4.13 Rekapitulasi tanggapan responden terhadap loyalitas ... 80

Tabel 4.14 Uji normalitas ... 82

Tabel 4.15 Uji regresi ... 84

Tabel 4.16 Korelasi pearson ... 85

Tabel 4.17 Model Summary ... 85

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur organisasi event sederhana ... 21

Gambar 2.2 Empat jenis loyalitas ... 28

Gambar 2.3 Kerangkan Pemikiran ... 34

Gambar2.4Paradigma penelitian pengaruh program event terhadap loyalitas sahabat museum konperensi asia afrika ... 35

Gambar 4.1 Logo Museum Konperensi Asia Afrika ... 54

Gambar 4.2 Rentang Usia SMKAA ... 58

Gambar 4.3 Pendidikan terakhir SMKAA ... 59

Gambar 4.4 Pekerjaan SMKAA ... 60

Gambar 4.5 Kota asal SMKAA ... 62

Gambar 4.6 Garis kontinum keunikan ... 66

Gambar 4.7 Garis kontinum perishability ... 67

Gambar 4.8 Garis kontinum intangibility ... 69

Gambar 4.9 Garis kontinum suasana dan pelayanan ... 71

Gambar 4.10 Garis kontinum event ... 73

Gambar 4.11 Garis kontinum melakukan kunjungan secara teratur ... 75

Gambar 4.12 Garis kontinum kunjungan antar lini produk ... 76

Gambar 4.13 Garis kontinum mereferensikan kepada orang lain ... 78

Gambar 4.14 Garis kontinum kekebalan dari daya tarik produk pesaing ... 80

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kini semakin

berkembang, dilihat dari Indonesia yang memiliki banyak potensi dan kekayaan

alam dan kebudayaan yang melimpah dan sudah dikembangkan secara

maksimal, termasuk didalamnya sektor pariwisata. Perkembangan pariwisata

semakin meningkat karena didukung dengan adanya UU No 10 tahun 2009

yang menyebutkan bahwa keberadaan obyek wisata pada suatu daerah akan

sangat menguntungkan antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah

(PAD), meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas kesempatan

kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini, meningkatkan rasa

cinta lingkungan serta melestarikan alam budaya setempat.

Jawa Barat adalah salah satu Provinsi di Indonesia. Provinsi ini adalah

salah satu destinasi yang memiliki sumber daya alam dan budaya yang sangat

beragam. Salah satunya adalah Kota Bandung. Bandung sebagai Ibu Kota

Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memberikan kontribusi

cukup besar dalam bidang pariwisata di Jawa Barat.

Pariwisata Kota Bandung berkembang cukup pesat hal ini terbukti

dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung baik

wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Adapun jumlah

wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung dapat dilihat secara lengkap pada

(18)

Tabel 1.1

Jumlah Kunjungan Wisatawan di Bandung 2009-2012

Tahun Jumlah

2009 5.007.608 185.076 4.822.532

2010 5.179.888 228.449 4.951.437

2011 6.712.824 225.585 6.487.239

2012 5.257.439 176.855 5.080.584

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (2012)

Tabel 1.1 menjelaskan bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Kota

Bandung setiap tahunnya relatif meningkat, pada tahun 2010 Kota Bandung

mampu meningkatkan kunjungan wisatawan hingga 172.280. Tahun 2011

kunjungan wisatawan ke Kota Bandung kembali meningkat hingga 1.532.936.

Sedangkan Pada Tahun 2012 mengalami penurunan wisatawan sebesar

1.455.385. Dari tabel tersebut membuktikan bahwa Kota Bandung memiliki

daya tarik wisatawan yang cukup besar untuk menarik kunjungan wisatawan

baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Bandung memiliki beraneka ragam daya tarik wisata dari mulai wisata

alamnya yang indah dan asri, wisata budayanya, hingga wisata kuliner dan

wisata belanja. Dengan segala daya tarik tersebut maka wajar saja bila kota

Bandung menjadi salah satu kota yang di buru oleh wisatawan. Salah satu Daya

tarik wisata di Kota Bandung adalah museum yang menjadi tempat menambah

wawasan dan pengetahuan bagi wisatawan.

Definisi museum yang diberikan International Countil Of Museum

(ICOM) adalah institusi permanen nirlaba yang melayani kebutuhan publik,

dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian,

mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata

kepada masyarakat untuk kebutuhan Pendidikan, dan kesenangan. Museum

merupakan tempat representasi kekayaan budaya bangsa. Museum sebagai

media yang universal untuk pelestarian warisan budaya, sebagai wahana

pembelajaran masyarakat, serta sebagai objek wisata edukasi.

Bagi kebanyakan orang museum adalah tempat yang menjenuhkan dan

(19)

datang kemuseum, melihat-lihat benda koleksi kemudian meninggalkannya dan

bahkan mereka enggan untuk berkunjung kembali ke museum. Dari kondisi

tersebut kurangnya ketertarikan wisatawan terhadap museum, padahal di

museum mereka dapat menggali banyak ilmu pengetahuan.

Menteri kebudayaan dan pariwisata Jero Wacik mengungkapkan pada

tahun 2010 mencanangkan program tahun kunjungan museum (visit museum

year). Program ini memiliki peranan strategis sebagai wahana penguat program

revitalisasi museum. Program ini didukung dengan berbagai kegiatan di museum

dengan diharapkan menambah gairah masyarakat berkunjung ke museum

sehingga museum lebih banyak dikunjungi dan menjadi hidup dalam

pengelolaanya. Tahun kunjungan museum 2010 merupakan sebuah momentum

awal memulai Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM) yang akan

dilaksanakan selama lima tahun (2010-2014).

Museum dikota Bandung sebagian besar menyimpan kisah-kisah sejarah

Kota Bandung dan Indonesia untuk dijadikan tempat pembelajaran dan

menambah wawasan wisatawan, di antaranya adalah: Museum Geologi,

Museum Sri Baduga, Museum Konperensi Asia Afrika, Museum Pos Indonesia,

Museum Mandala Wangsit, Museum Barli, dan Museum Zoologi.

Salah satu museum yang sering dikunjungi wisatawan ke Kota Bandung

adalah Museum Konperensi Asia Afrika. Museum ini berada dijalan Asia

Afrika no 65 Bandung. Museum ini adalah memoribilia terjadinya Konperensi

Asia Afrika yang merupakan cikal bakal Gerakan Non-Blok pertama. Tingkat

kunjungan Museum Konperensi Asia Afrika dari tahun ke tahun mengalami

kenaikan. Berikut ini adalah tabel jumlah pengunjung yang datang ke museum

(20)

Tabel 1.2

Data Pengunjung Museum Konperensi Asia Afrika 2009-2012

Pengunjung 2009 2010 2011 2012

Wisatawan nusantara 18180 35886 59.292 50.948 Wisatawan

mancanegara

3524 5190 5.203 7.233

Tamu negara 157 81 142 42

Jumlah (Orang) 113.956 168.354 186.200 174.645

Sumber: Museum Konferensi Asia Afrika 2012

Tabel 1.2 menjelaskan jumlah pengunjung di Museum Konperensi Asia

Afrika tahun 2009-2012, mengalami peningkatan jumlah kunjungan dalam

setiap tahunnya. Tahun 2010 museum Konperensi Asia Afrika mengalami

kenaikan sebesar 543.398 pengunjung atau naik sebesar 47 %. Dan pada tahun

2011 mengalami kenaikan sebesar 17.856 atau sebesar 10%. Sedangkan pada

tahun 2012 jumlah pengunjung mengalami penurunan sebesar 11.555 atau

sebesar 6% dari tahun sebelumnya.

Tingkat kunjungan Museum Konperensi Asia Afrika dari tahun ketahun

mengalami kenaikan yang signifikan. Pengunjung yang meningkat belum tentu

merasa puas saat berkunjung ke museum. Museum Konperensi Asia Afrika

menginginkan pengunjung merasa loyal setelah berkunjung ke Museum

Konperensi Asia Afrika dengan program cinta museum melalui program Sahabat

Museum Konperensi Asia Afrika (SMKAA).

Museum Konperensi Asia Afrika memiliki strategi untuk menarik

wisatawan untuk berkunjung ke museum adalah dengan produk-produk pameran

yang bukan hanya berupa pameran tetap yang berada di ruang utama Museum

(21)

berupa pameran temporer. Produk-produk yang telah dirancang dan dijalankan

oleh Museum Konperensi Asia Afrika dapat dilihat dalam tabel 1.3 berikut

Tabel 1.3

Produk Pameran yang Dirancang Oleh Museum Konperensi Asia Afrika (2010-2012)

No Jenis pameran Produk Lokasi Pameran

1

Pameran Tetap

Pameran Tetap Museum Konperensi Asia Afrika tentang sejarah

2 Pameran temporer sejarah

50 tahun Gerakan Non Blok

Universitas Pasundan

3 Pameran temporer sejarah

Lambang Negara RI

Gedung pancasila

4 Pameran temporer sejarah

lambang negara RI

Museum kapuas raya

5 Pameran temporer sejarah

Diplomasi untuk Papua

Museum Kapuas Raya

6 Pameran temporer sejarah

Kontingen Garuda

Museum

Konperensi Asia Afrika

7 Pameran temporer sejarah

Focus Eastern Lesser Sunda Island

Museum

Konferensi Asia Afrika

8 Pameran temporer sejarah

Diplomasi untuk Papua

Karawang

9 Pameran temporer sejarah

Diplomasi untuk Papua

Garut

10 Pameran temporer sejarah

Diplomasi untuk Papua

Kuningan

11 Pameran temporer sejarah

Diplomasi untuk Papua

Ciamis

(22)

macam golongan tua maupun muda diantaranya adalah pelajar, organisasi,

pegawai swasta/negri dan lain-lain. Berikut adalah data jumlah member Sahabat

Museum Konperensi Asia Afrika.

Tabel 1.4

Jumlah Member Komunitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika

Sumber : Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika, 2013

Tabel 1.4 mengenai jumlah member sahabat Museum Konperensi Asia

Afrika pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 20,7% dari tahun

pertama, sedangkan pada tahun 2012 hanya mengalami kenaikan sebesar 0,01%

dari tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Desmon

selaku pengelola Museum Konperensi Asia Afrika hal ini dikarenakan dilakukan

penyaringan atau filtering dengan cara diadakan wawancara terlebih dahulu

kepada calon anggota sahabat museum dengan tujuan agar para calon anggota

sahabat museum paham mengenai fungsi dan tugas menjadi anggota sahabat

museum. Fungsi dibentuknya sahabat Museum Konperensi Asia Afrika adalah

selain sebagai media penyampaian edukasi kepada public, sahabat museum

adalah sebagai mediator penghubung antar pihak pengelola museum dan pihak

lain seperti pengunjung, selain itu juga sahabat Museum Konperensi Asia Afrika

adalah sebagai media promosi untuk Museum Konperensi Asia Afrika.

Berdasarkan hasil observasi peneliti dan wawancara dengan pihak pengelola

Museum Konperensi Asia Afrika setiap tahun member sahabat museum

meningkat namun pada kenyataanya sahabat Museum Konperensi Asia Afrika

kurang aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh

Museum Konperensi Asia Afrika

Dengan bertambahnya setiap tahun jumlah member komunitas sahabat

(23)

museum Konperensi Asia Afrika, dapat dilihat dari data kunjungan kegiatan

komunitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika per enam bulannya.

Tabel 1.5

Jumlah Kunjungan Kegiatan Komunitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika Per Enam Bulan (2010-2012)

Kegiatan 2010 2011 2011 2012

Total pertahun 1745 1643

Sumber : Museum Konperensi Asia Afrika (2012)

Tabel 1.4 menunjukan bahwa kunjungan kegiatan komunitas sahabat

museum mengalami naik turunnya jumlah kunjungan per enam bulannya. Satu

tahun pertama yaitu bulan Juli s.d Desember 2010 dan bulan Januari s.d Juni

2012 jumlah kunjungan sahabat museum sebesar 1745 pengunjung. Dan pada

tahun kedua yaitu bulan Juli s.d Desember 2011 dan bulan Januari s.d Juni

2012 jumlah kunjungan sebesar 1643 pengunjung. Pada tahun kedua jumlah

kunjungan kegiatan sahabat museum mengalami penurunan sebesar 102

pengunjung.

Keberadaan Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika adalah dapat

menjadi daya tarik bagi pengunjung museum, karena selain sebagai media

komunikasi dengan pengunjung, program kegiatan Sahabat Museum Konperensi

Asia Afrika dapat dijadikan suatu atraksi wisata, sehingga wisatawan yang

berkunjung ke Museum Konperensi Asia Afrika tidak hanya melihat pameran

yang ada dimuseum tetapi wisatawan dapat ikut serta dalam kegiatan yang

dilaksanakan oleh Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Selain itu

(24)

diterapkan dalam museum sebagai strategi meningkatkan loyalitas sahabat

museum. Berikut tabel 1.5 adalah program event yang telah dilaksanakan oleh

Museum Konperensi Asia Afrika.

Tabel 1.6

Daftar Program Event yang Telah Dilaksanakan Oleh Museum Konperensi Asia Afrika( 2011- 2013)

No Program Tanggal Pelaksanaaan

1 Peringatan tahunan ulang tahun

Konferensi Asia Afrika 24 April

2 Peringatan tahunan hari Museum

Internasional 18 Mei

3 Peringatan tahunan hari international

penyandang disabilitas 3 Desember

4 Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober

5 Pemutaran dan Diskusi film Sang Perintis dalam rangka hari pahlawan tahun

10 November 2012

6 Napak Tilas Kamari,Kiwari,Bihari 24 April 2012 7 Napak Tilas Bandung Historical Study

Games 24 April 2013

Sumber: Museum Konferensi Asia Afrika (2013)

Museum Konperensi Asia Afrika setiap tahunya menyelenggarakaan event

berupa event tahunan seperti yang ditunjukan pada tabel 1.6. Tentunya dalam

penyelenggarakan di setiap event museum tidak lepas dari peran Sahabat

Museum Konperensi Asia Afrika. Dengan adanya Sahabat Museum Konperensi

Asia Afrika itu sangat membantu pihak pengelola museum agar disetiap event

yang dilaksankan berjalan sukses sesuai dengan tujuan dan maksud

diselenggarakan event tersebut.

Event yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika

dengan tujuan untuk menciptakan loyalitas sahabat museum, agar sahabat

museum tidak merasa jenuh dan bosan dengan keadaan museum pada

umumnya. Oleh karena itu, event di museum mempunyai fungsi untuk

menghidupkan suasana dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh

Museum Konperensi Asia Afrika.

Pentingnya menciptakan loyalitas Sahabat Museum Konperensi Asia

(25)

museum dalam menghidupkan suasana museum melalui kegiatan-kegiatan

yang dilakukan oleh Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Membantu

pengelola museum untuk berinteraksi langsung dengan wisatawan,karena salah

satu fungsi dari sahabat museum adalah media komunikasi antara wisatawan dan

Museum Konperensi Asia Afrika, dan membantu mensukseskan disetiap acara

yang akan diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia Afrika.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis akan melakukan

penelitian lebih dalam mengenai pengaruh program event yang diselenggarakan

oleh museum terhadap loyalitas wisatawan di salah satu museum di kota

bandung sehingga skripsi ini diberi judul : “Hubungan Program Event

Dengan Loyalitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika Di Kota

Bandung”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut :

1. Bagaimana tingkat program event yang dilakukan oleh Museum

Konperensi Asia Afrika

2. Bagaimana tingkat loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia Afrika

3. Bagaimana pengaruh program event terhadap loyalitas sahabat

Museum Konperensi Asia Afrika

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini

memperoleh hasil kajian mengenai:

1. Mengidentifikasi tingkat program event yang dilakukan oleh Museum

(26)

D. Manfaat Penelitian

Adapun mamfaat penelitian yang hendak dicapai dari penelitian yang

dilakukan ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

guna menambah wawasaan mengenai pariwisata yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

2. Manfaat Praktis

a. Akademik

Penelitian ini diharapkan akan mempeluas kajian ilmu mengenai

kepariwisataan, di jurusan manajement resort dan leisure khususnya

mengenai pengaruh program event terhadap loyalitas sahabat museum

konperensi asia afrika.

b. Pengelola

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Museum

Konperensi Asia Afrika untuk melakuan pengembangan pengaruh

program event terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia

(27)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Jalan Asia Afrika No 65 Bandung,

Keluruhan Braga, Kecamatan Sumur Bandung. Penelitian ini menganalisis

mengenai pengaruh program event terhadap loyalitas wisatawan. Adapun yang

menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (independent variabel) adalah

event yang meliputi keunikan, perishability, intangibility, suasana dan

pelayanan. Adapun variabel terikat (dependent variabel) adalah loyalitas

wisatawan yaitu melakukan kunjungan secara teratur, berkunjung diluar lini

dan jasa, mereferensikan kepada orang lain, dan menunjukan kekebalan dari

daya tarik produk/jasa sejenis dari pesaing. Pada penelitian ini, subjek yang

dijadikan responden adalah wisatawan museum yang bergabung dengan

Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika di Kota Bandung.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan

penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian dan

pengembangan (Sugiono 2011:3).

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun,

maka metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode cross sectional

method, yaitu metode yang dilakukan kurang dari satu tahun.

(28)

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan metode yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Arikunto

(2010:3) metode penelitian yang dimaksud untuk menyelidiki keadaan, kondisi

atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam

bentuk laporan penelitian. Sedangkan metode penelitian verifikatif pada

dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan.

C. Operasional Variabel

Variabel yang diteliti dari penelitian ini adalah event (X) sebagai variabel

bebas dan Loyalitas (Y) sebagai variabel terikat. Secara lebih rinci operasional

variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Sub variabel Indikator Skala

Event (X)

Keunikan Tingkat keunikan event di Museum KAA

Ordinal

Tingkat keunikan tema event di Museum KAA

Perishability Tingkat perbedaan konsep event dari event sebelumnya

Ordinal

Tingkat perbedaan fasilitas event dari event sebelumnya.

(29)

Intangibility Tingkat pengalaman yang didapat oleh peserta yang mengikuti event di Museum KAA

Ordinal

Tingkat manfaat yang didapat oleh peserta yang mengikuti

Tingkat untuk terlibat

(30)

dari pesaing Tingkat ketidak tertarikan untuk beralih kemuseum lain

Ordinal

Sumber : diolah oleh penulis (2013)

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang

ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi bukan hanya orang,

tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan

sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi

seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Populasi dalam penelitian ini adalah member Sahabat Museum

Konperensi Asia Afrika. Berdasarkan data statistik Museum Konperensi Asia

Afrika jumlah member saat ini 847 tahun 2013 yang terdiri dari beberapa

kalangan yaitu pelajar, peneliti, organisasi, dan wisatawan.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2011:81) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Dalam

suatu penelitian tidak mungkin mengambil populasi secara keseluruhan

dikarenakan beberapa faktor diantaranya kendala waktu, keterbatasan dana

dan tenaga. Oleh karena itu penelitian ini hanya mengambil sebagian dari

populasi mewakili dari seluruh populasi tersebut.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu

(31)

sampel yang akan diambil, akan ditentukan menggunakan rumus Slovin

sebagai berikut:

Keterangan:

n= Ukuran sampel

N=Ukuran populasi

e= kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat

ditolerir (0,1)

Maka jumlah sampel ialah

n = 99,8

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus slovin tersebut maka

jumlah banyaknya sampel yang akan diteliti yaitu sebanyak 100 orang member

Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika.

3. Teknik Sampel

Menurut Sugiyono (2011:81) teknik sampling merupakan teknik

pengambilan sample yang digunakan untuk menentukan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian. Terdapat berbagai teknik sampling yang

digunakan yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Dalam

penelitian ini penentuan sampel menggunakan probablity sampling yaitu teknik

simple random sampling. Karena populasinya dianggap homogen dan

(32)

a. Mentukan populasi sasaran. Dalam penelitian ini yang menjadi

populasi sasaran adalah member Sahabat Museum Konperensi

Asia Afrika.

b. Menentukan sebuah tempat tertentu sebagai checkpoint, Dalam

penelitian ini yang menjadi tempat chechpoint adalah bagian

pusat informasi Museum Konperensi Asia Afrika.

c. Menentukan waktu yang digunakan unutk menentukan

sampling. Dalam penelitian ini waktu yang digunakan saat

untuk observasi adalah hari senin-jumat pukul 10.00-17.00. dan

pada saat ada kegiatan berlangsung di Museum Konperensi

Asia Afrika.

E. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian terdapat dua macam sumber data yaitu sumber primer

dan sumber sekunder, sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder

merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya melewati orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono,

2011:137).

Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Data

primer didapat dari hasil wawancara penulis kepada staff Museum

Konperensi Asia Afrika, dan juga dari kuesioner yang disebar pada

responden.Sedangkan data Sekunder yaitu hasil dari observasi lapangan, data

yang didapatkan dari instansi terkait seperti Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata.

F. Teknik dan Pengumpula Data

Teknik pengumpulan data ialah proses pengadaan data yang

dibutuhkan untuk keperluan penelitian. Menurut Sugiyono (2013:193)

menjelaskan bahwa terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data

(33)

pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas

dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan

cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Dalam penelitian ini data yang diperlukan akan diperoleh melalui

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Studi Literatur yaitu suatu teknik pengumpulan data melalui

data teoritis yang didapatkan dari berbagai sumber dan

berbagai ahli untuk menunjang variabel-variabel yang diteliti.

Variabel dalam penelitian ini mengenai program event dan

loyalitas wisatawan.

2. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan, hal ini dikemukakan oleh Sutrisno

Hadi dalam Sugiyono (2011:145). Dalam penelitian ini

observasi dilakukan di Museum Konperensi Asia Afrika.

3. Wawancara menurut Sugiyono (2011:137) yaitu teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dalam jumlah respondennya

sedikit/kecil

4. Kuesioner (Angket) menurut Sugiyono (2011:142) adalah

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

(34)

G. Pengujian Intrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Suatu

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi.

Sebaliknya,instrumen yang kutrang valid berarti memiliki validitas yang

rendah. Sedangkan Menurut Sugiyono (2013:172) valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Pengujian validitas ini setiap butir digunakan analisis item,yaitu

mengkolerasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah

tiap skor butir. Menurut Masrum dalam Sugiyono (2011:133) item yang

mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta kolerasi yang

tinggi menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi.

Dan skor yang dianggap memenuhi syarat minimum adalah jikar =0,3. Jadi

jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0.3 maka butir dalam

intrumen tersebut tidak valid.

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product

moment dengan rumus sebagai berikut:

√ √

Keterangan:

r = Koefisien validitas butir pertanyaan yang dicari

n = Banyaknya koresponden

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item

∑X = Jumlah Skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah Skor dalam distribusi Y

∑X² = Jumlah kuadrat masing-masing X

(35)

Pengujian Validitas ini dilakukan pada 30 responden. Dalam

mengelola data penelitian menggunakan program SPSS 16 (statistical

product and service solution) , maka didapat hasil validitas dari pertanyaan

dalam kuisioner. Adapun hasil pengujian validitas adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2

Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Event 2 Keunikan tema event di Museum

KAA

0,687 0,3 Valid

3 Keunikan penyelenggaraan event 0,735 0,3 Valid

4 Kemenarikan konse event di Museum KAA

0,710 0,3 Valid

5 Kemenarikan fasilitas event di Museum KAA

0,610 0,3 Valid

6 Pengalaman yang didapat peserta mengikuti event Museum KAA

0,535 0,3 Valid

7 Manfaat yang didapat peserta mengikuti event

0,710 0,3 Valid

8 Kenyamanan event Museum KAA 0,688 0,3 Valid

9 Pelayanan event Museum KAA 0,782 0,3 Valid

10 Kesenangan keterlibatan event di Museum KAA

0,729 0,3 Valid

Sumber : Diolah Peneliti (2013)

Dari tabel 3.2 dapat diketahui bahwa indikator pertanyaan mengenai

variabel Event >0,3 dari titik kritia atau rtabel, maka variabel indikator

pertanyaan mengenai program event dinyatakan valid. Selanjutnya adalah

pengujian validitas terhadap variabel dependen yaitu Loyalitas berkunjung

(36)

Tabel 3.3

Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Loyalitas

No Pernyataan Nilai

rhitung

Nilai rtabel

Ket

1 Keterlibatan kembali dalam penyelenggaraan event Museum KAA

0,553 0,3 Valid

2 Keinginan untuk mengunjungi kembali Museum KAA

0,513 0,3 Valid

3 Keinginan untuk menggunakan layanan jasa lain selain event museum (klab bahasa, Movie week)

0,527 0,3 Valid

4 Memberitahukan kepada oran lain untuk ikut serta dalam event Museum KAA

0,666 0,3 Valid

5 Memberitahukan kepada orang lain untuk menjadi member sahabat museum KAA

0,668 0,3 Valid

6 Keinginan untuk tetap menjadi member sahabat museum

0,685 0,3 valid

7 Tidak tertarik untuk beralih kemuseum lain

0,325 0,3 Valid

Sumber : Diolah peneliti (2013)

Pada tabel 3.3 dapat diketahui bahwa indikator pertanyaan dari

variabel loyalitas maka dapat dinyatakan valid karena nilai rhitung berada pada

nilai >0,3. Maka kedua indikator dari masing-masing variabel pertanyaan

dinyatakan valid

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010:221) realibilitas menunjukan pada satu

pengertian bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas

menunjukan tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya

dan diandalkan.Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas penulis

menggunakan rumus Alpha Combach sebagai berikut:

(37)

Keterangan :

= reliabilitas instrument

K = banyaknya butiran pertanyaan atau banyaknya soal

Σ = jumlah varians butir

ơ = varians total

Perhitungan reliabilitas pernyataan dilakukan dengan menggunakan

program SPSS 16.0. Pengujian reliabilitas instrumen penelitian dilakukan pada

setiap variabel, yaitu variabel (X) Event dan variabel (Y) Loyalitas. Menurut

Sarjono (2011:45) dengan menggunakan rumus Alpha Croanbach, dimana

suatu instrumen dikatakan reliabel bila nilai Alpha Croanbach > 0,60. Berikut

adalah hasil pengujian reliabilitas variabel event:

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Model Alpha Variabel Event

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.918 10

Berdasarkan tabel 3.4, dapat diketahui bahwa indikator pertanyaan

pada tabel uji reliabilitas variabel event dinyatakan riliabel karena bernilai

> 0.60 yaitu bernilai 0,918. Sedangkan hasil dari indikator pertanyaan

variabel Loyalitas adalah sebagai berikut

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Model Alpha Variabel Loyalitas

Reliability Statistics

(38)

Dari tabel 3.5 dapat kita ketahui bahwa nilai reliabel dari variabel (Y)

Loyalitas berada pada nilai 0,806 yaitu lebih dari 0,60. Maka dapat dinyatakan

bahwa indikator pertanyaan variabel loyalitas dinyatakan reliabel.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Sugiyono (2011:147) adalah pengelompokan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulsi data berdasarkan variabel

dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan

untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian ini jenis data

yang akan terkumpul adalah data ordinal, analisis statistik yang digunakan yaitu

statistik non parametric, yaitu statistik untuk data yang bersifat ordinal.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert dalam instrument

penelitian kuisioner, Menrut Sugiyono (2011:93) skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang

fenomena sosial.Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau

pernyataan.setiap item akan diberikan 5 pilihan jawaban untuk setiap

pertanyaan.Pilihan terhadap masing-masing jawaban untuk tanggapan responden

atas dimensi pengukuran program event (X) dan Loyalitas (Y) diberi skor

sebagai berikut:

a. Bobot nilai 5 berarti sangat setuju

b. Bobot nilai 4 berarti setuju

c. Bobot nilsi 3 berarti kurang setuju

d. Bobot nilai 2 berarti tidak setuju

e. Bobot nilai 1 berarti sangat tidak setuju.

Dalam perhitungan skala likert akan diketahui garis kontinum untuk

(39)

Untuk menghitung garis kontinum kita terlebih dahulu menghitung nilai rata-rata,

menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden

dapat dihitung sebagai berikut:

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh skor item = skor maksimum

(5) x jumlah responden. Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian didapatkan

banyaknya jumlah responden yang menjawab x skor. Misal 25 responden

menjawab sangat setuju. Maka perhitungannya adalah 25 x 5 = 125. Kemudian,

berdasarkan hasil perhitungan itu maka unttuk menentukan garis kontinum adalah

(jumlah total skor:skor ideal)x 100 % . Kemudian hasilnya akan digambarkan

pada garis kontinum seperti berikut:

STS TS KS S SS

.

Bagan 3.1 Garis Kontinum

Sumber : Sugiyono (2009:135)

I. Analisis Data

Regresi linear sederhana merupakan teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini, Biasanya data yang digunakan berupa datayang berskala

internal atau rasio. Untuk mentraformasikan data ordinal menjadi data interval.

Adapun langkah analisis datanya sebagai berikut:

1. METHOD SUCCESIVE INTERVAL (MSI)

Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam

operasional variabel sebelumnya, oleh karena itu semua data ordinal yang

(40)

a. Menghitung frekuensi.

Setelah diperoleh frekuensinya, dilakukan perhitungan proporsi (p) pada

setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah

responden.

b. Kemudian menghitung proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

c. Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas z (tabel normal) untuk setiap

jawaban.

d. Tentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui

persamaan berikut.

SV=

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Menurut Hasan (2009:249) regresi merupakan suatu alat ukur yang

digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antara

variabel.Sedangkan regresi linear sederhana yaitu regresi linear yang hanya

melibatkan dua variabel yaitu variabel (X) dan variabel (Y). Persamaan

umum regresi linear sederhana adalah persamaan sebagai berikut:

Y= a + bx

Keterangan :

y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksi a = harga y bila x = 0 (harga konstan)

(41)

x = subjek pada variabel independen

Untuk mendapatkan nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut

Dalam perhitungan regresi perlu dilakukan uji normalitas yang bertujuan

untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data, dalam penelitian

ini menggunakan uji normalitas akan menggunakan perhitungan rumus

kolmogorov smirnov dengan kriteria sebagai berikut:

1. Angka signifikansi uji kolmogorov smirnov Sig. > 0,05

menunjukan data berdistribusi normal

2. Angka signifikansi uji kolmogorov smirnov Sig. < 0.05

menunjukan data tidak berdistribusi normal

J. Uji Kolerasi

Setelah melakukan uji regresi,maka untuk mengetahui keeratan

hubungan dari pengaruh variabel X yaitu program event terhadap variabel Y

yaitu Loyalitas wisatawan teknik korelasi yang digunakan adalah kolerasi

Pearson product moment. Koefisien kolerasi merupakan indeks atau bilangan

yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antarvariabel, koefisien

kolerasi memiliki nilai antara -1 dan +1 (-1 ≤ KK ≤ +1).

a. Jika KK bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif.

(42)

b. Jika KK bernilai negatif maka variabel-varieabel berkolerasi negatif.

Semakin dekat nilai KK ke -1 semakin kuat korelasinya,demikian juga

sebaliknya.

c. Jika kk bernilai 0(nol) maka variabel-variabel tidak menunjukan

korelasi.

d. Jika KK bernilai +1 atau -1 maka variabel-variabel menunjukan

korelasi positif atau negatif yang sempurna.

Perhitung korelasi product moment pearson ini akan dihitung melalui

program SPSS. Hasil dari perhitungan korelasi akan diinterpretasikan.Dalam

perhitungan ini, akan digunakan pedoam untuk memberikan nilai interpretasi

koefisien sebagai berikut.

Tabel 3.6

Interpretasi Koefisien Kolerasi

Besarnya nilai r Interpretasi

0,80-1,000 Sangat kuat

0,60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00-0,199 Sangat rendah (tak berkorelasi) Sumber :Riduwan (2005) dalam Haryadi sarjono (2011:90)

Dari interpretasi ini akan diketahui seberapa erat hubungan variabel

program event terhadap loyalitas wisatawandilihat dari hasil perhitungan

korelasi product moment pearson.

K. Koefesien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya

pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y).Koefisien determinasi dihitung

dengan cara mengkuadratkan hasil korelasi kemudian dikalikan dengan 100%

KD = r x100%

Keterangan :

kd = koefisien determinasi

r2 = kuadrat regresi korelasi

(43)

L. Uji Hipotesis

Langkah terakhir dalam analisi data yaitu uji hipotesis, Menurut

Sugiyono (2011:64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Jadi hipotesisjuga dapat dinyatakan sebagai

jawaban teoritis terdapat rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang

empirik.

Dalam pengujian hipotesis kriteria pengambilan keputusan dalam

pengujian hipotesis adalah

Hipotesis Nol (H0) : tidak terdapat pengaruh antara X dengan Y

Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat pengaruh antara X dengan Y

Untuk pengujian hipotesis ini akan diuji dengan uji t. Uji t ini bertujuan

untuk mengetahui keterkaitan variabel bebas dengan variabel independen (Y).

Berikut adalah rumus perhitungan uji t:

t=

Keterangan :

= Koefisien regresi

=Distribusi student dengan derajat kebebasan db =

= Banyaknya sampel

Hipotesis ditolak jika dengan db = 98 (n-2) dan taraf

signifikansi α= 5% dan jika maka hipotesis diterima. Pengambilan keputusan menggunakan angka pembanding t tabel dengan kriteria

(44)
(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah bentuk jawaban dari

setiap rumusan masalah yang telah dirumuskan pada bab 1. Berdasarkan hasil

pengkajian teori kemudian dilakukan analisis melalui pengujian regresi

mengenai event terhadap loyalitas Sahabat Museum Konperensi Asia Afrika.

Berikut adalah kesimpulan yang didapat pada penelitian ini:

1. Event dimuseum pada penelitian ini menurut sahabat Museum

Konperensi Asia Afrika berada pada kategori baik.Berdasarkan hasil

dari kuisioner didapatkan subvariabel event yang mendapatkan skor

tertinggi yaitu pada subvariabel intangibility. Hal ini menunjukan

bahwa event yang diselenggarakan oleh Museum Konperensi Asia

Afrika sahabat museum merasakan adanya manfaat dan pengalaman

yang baru yang didapat ketika mereka selesai mengikuti kegiatan event

tersebut. Sedangkan skor terendah berdasarkan hasil kuisioner pada

subvariabel suasana dan pelayanan, hal ini menunjukan bahwa

Museum Konperensi Asia Afrika belum memberikan suasana dan

pelayanan yang maksimal, ini menandakan bahwa ternyata peserta

yang terlibat dalam kegiatan event khusunya sahabat museum, tidak

semua peserta merasakan kesenangan dan kenyamanan saat terlibat

dalam kegiatan event di Museum Konperensi Asia Afrika

2. Berdasarkan hasil kuisioner loyalitas Sahabat Museum Konperensi

(46)

mendapatkan nilai terendah yaitu subvariabel kekebalan dari daya tarik

produk sejenis dari pesaing. Hal ini menunjukan bahwa tidak semua

member sahabat museum akan tetap menjadi member sahabat Museum

Konperensi Asia Afrika, dan tidak semua member museum tidak akan

tertarik untuk beralih kemuseum lain. Sedangkan subvariabel yang

mendapatkan skor tertinggi yaitu subvariabel melakukan kunjungan

secara teratur, dapat dilihat bahwa sahabat Museum Konperensi Asia

Afrika dalam melakukan kunjungan secara berulang ke Museum

Konperensi Asia Afrika dan keinginan untuk terlibat kembali dalam

kegiatan event dinilai sangat baik. Secara keseluruhan kesetiaan

sahabat Museum Konperensi Asia Afrika dilihat dari melakukan

kunjungan secara berulang ke Museum Konperensi Asia Afrika dan

keinginan untuk terlibat kembali dalam event yang diselenggarakan

oleh Museum Konperensi Asia Afrika, akan tetapi dengan mereka

mengunjungi Museum Konperensi Asia Afrika secara berulang tidak

menutup kemungkinan untuk mereka mengunjungi museum lain.

3. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa event berpengaruh positif.

Dalam hal ini dapat diartikan bahwa antara event dengan loyalitas

sahabat museum memiliki pengaruh yang positif, dengan kata lain

apabila event dimuseum semakin baik maka loyalitas sahabat museum

akan semakin baik pula, dan apabila event di museum semakin buruk

maka loyalitas sahabat museum akan semakin buruk pula. Didapatkan

hasil bahwa besarnya pengaruh dari event terhadap loyalitas adalah

sebesar 19.6%. Berdasarkan uji kolerasi pun diketahui bahwa,

hubungan antara event sebagai variabel independen dengan loyalitas

sebagai variabel dependen mempunyai hubungan yang cukup kuat.

dalam penelitian ini hipotesis awal terbukti dengan melakukan hasil uji

hipotesis bahwa terdapat pengaruh dari event terhadap loyalitas

sahabat Museum Konperensi Asia Afrika. Secara keseluruhan dapat

disimpulkan hasil analisis bahwa terdapat hubungan antara event

(47)

B. SARAN

Saran dan masukan dari penelitian setelah melakukan penelitian

mengenai pengaruh event terhadap loyalitas sahabat Museum Konperensi Asia

Afrika adalah:

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, event berada pada kategori baik,

yang perlu diperhatikan dalam event yang diselenggarakan oleh

Museum Konperensi Asia Afrika pada subvariabel suasana dan

pelayanan. Sebaiknya pengelola museum lebih meningkatkan

pelayanan dan kenyamanan saat sahabat museum terlibat dalam

kegiatan event dengan cara memberikan fasilitas seperti ruang

peristirahatan yang nyaman, memberikan suatu jaminan keamanan

berupa asuransi bagi mereka yang terlibat dalam event museum. Jika

pihak pengelola memberikan suatu pelayanan yang maksimal maka

akan timbul rasa kenyamanan dan kesenangan kepada sahabat

museum dan menimbulkan rasa keinginan kembali untuk terlibat

dalam setiap kegiatan event yang diselenggarakan oleh Museum

Konperensi Asia Afrika.

2. Pada variabel loyalitas hal yang perlu diperhatikan adalah pada

subvariabel kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing.

Walaupun dalam kategori baik. Tapi ternyata belum tentu meber

sahabat museum akan tetap menjadi member sahabat Museum

Konperensi Asia Afrika, dan tidak akan beralih ke museum lain.

Dalam hal ini pengelola museum harus membuat strategi agar

sahabat museum tetap menjadi member Sahabat Museum

Konperensi Asia Afrika dengan cara mengadakan kegiatan yang

(48)

keunggulan dari pesaing atau museum lain, sehingga Museum

Konperensi Asia Afrika dapat terus melakukan perbaikan dalam

Produk berupa pameran dan melakukan pembaharuan disetiap event

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Any, Noor. (2009). Management Event. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ardianto, Elviano. (2009). Public Relation. Bandung: Widya Padjajaran.

Foster, Bob. (2008). Management Ritel. Bandung: Alfabeta

Griffin, Jill. (2002). Customer Loyality Menumbuhkan dan Mempertahankan

Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga

Griffin, Jill. (2005). Customer Loyality Menumbuhkan dan Mempertahankan

Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga

Hurriyati, Ratih. (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: CV Alfabeta.

Kotler, Philip dan Lane, Keller. (2009). Management Pemasaran Jilid 2 (thirteen ed). Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip dan Lane, Keller. (2006). Management Pemasaran Jilid 2 (twelve ed). Jakarta : Erlangga

Kotler & Amstrong. (2006). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: PT Indeks

Lupiyoadi, Rambat. dan Hamdani, A. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Neil, Kotler, Philip Kotler, Kotler Wendy. (2008). Museum Marketing & Strategi. San Fransisco: Jossey-Bass

Pinata, I Gede. dan Gayantri, G Putu. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

(50)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Sumber Skripsi

Kamilanony.G. Desni. (2012). Meningkatkan Loyalitas Pengunjung Museum Konperensi Asia Afrika Melalui Brand Community Sahabat Museum. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Sumber Website

http://www.budpar.go.id/userfiles/file/4552_1360-PengelolaanKoleksi.pdf

http://pustaka.unpad.ac.id/archives/124071/

http://alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/3596835369_abs.pdf

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan di  Bandung 2009-2012
Tabel 1.2 Data Pengunjung Museum Konperensi Asia Afrika 2009-2012
Tabel 1.3 Produk Pameran yang Dirancang Oleh Museum
Tabel 1.4 Jumlah Member Komunitas Sahabat Museum
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penghijauan kota merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan lingkungan kota menjadi suatu kawasan hunian yang berwawasan lingkungan dengan suasana yang asri,

Metode survey yaitu metodologi penelitian yang digunakan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi

[r]

Untuk mendapatkan sasaran dan tujuan yang maksimal, penghijauan kota.. harus dilaksanakan dengan yang terarah

Seperti halnya lembaga politik disuatu negara, dalam suatu hubungan antar negara-negara juga perlu adanya organisasi internasional yang memberikan pertimbangan hukum

Ilmu akhlak atau akhlak yang mulia itu berguna dalam mengarahkan dan mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusiadi segala bidang. Seseorang

Sayembara itu dapat diikuti oleh siapa pun, lelaki perempuan, tua muda, cakap jelek, asal bisa menemukan Putri Waeruwondo dan membawanya kembali ke istana akan mendapatkan