• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA : Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang Tahun Ajara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA : Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang Tahun Ajara"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPEB : 269/UN.40.7.D1/LT/2013

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E

TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian Perusahaan

Dagang Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh

YULI YULIATI

NIM. 0901110

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

No. Daftar FPEB : 269/UN.40.7.D1/LT/2013

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(3)

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E

TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian Perusahaan

Dagang Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh:

Yuli Yuliati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Yuli Yuliati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta di lindungi undang-undang.

(4)

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian

Perusahaan Dagang Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Oleh:

Yuli Yuliati

NIM.0901110

Telah disetujui oleh :

Pembimbing,

Imas Purnamasari, S.Pd, MM NIP. 19770512 200112 2 001

Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI

(5)

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI DAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Yuli Yuliati N I M : 0901110

Program Studi : Pendidikan Akuntansi

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang berjudul:

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

((Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian

Perusahaan Dagang Tahun Ajaran 2012/2013)

adalah hasil karya saya sendiri.

Saya menyatakan pula bahwa saya tidak melakukan pengutipan sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain dengan cara-cara yang melanggar hukum dan etika penulisan karya ilmiah. Sebagian atau seluruh gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain yang saya kutip dalam skripsi ini telah saya cantumkan sumbernya dalam naskah skripsi dan daftar pustaka.

Atas pernyataan ini saya bersedia menerima sanksi apapun jika dikemudian hari ditemukan adanya bukti pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Bandung, Juli 2013 Yang membuat pernyataan

(6)

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

NIM. 0901110

Berita Acara Pelaksanaan Ujian Sidang Skripsi

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian

Perusahaan Dagang Tahun Ajaran 2012/2013). Oleh:

Yuli Yuliati

0901110

Skripsi ini telah diuji pada :

Hari/Tanggal : Rabu, 30 Juli 2013

NIP. 19611102 1986031 002

(7)

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

NIP. 19770727 200112 2 001

Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah kamu dustakan ?

(QS. Ar-Rahman)

...Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan

orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat

(QS. Al- Mujadilah :11)

Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah dan tidak ada agama bagi

orang yang tidak menepati janjinya. (HR. Ahmad)

Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan

memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. (HR. Muslim)

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhan-mu lah

(8)

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian Perusahaan

Dagang Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh: Yuli Yuliati

Pembimbing: Imas Purnamasari, S.Pd, MM.

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada kelas X Akuntansi 1 SMK Pasundan 1 Kota Bandung tahun ajaran 2012/ 2013. Berdasarkan hasil pra penelitian diperoleh data bahwa kemampuan berpikir kritis siwa berada pada interpretasi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah penerapan model siklus belajar (learning cycle) 5e dalam kompetensi dasar membukukan jurnal penyesuaian perusahaan dagang.

Metode yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan desain one-group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X Akuntansi, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi 1 yang berjumlah 41 orang dengan teknik purposive sampling. Data kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh melalui penyebaran angket.

Berdasarkan hasil penelitian tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dalam pelajaran akuntansi meningkat dari kategori rendah ke sedang. Hal ini diperkuat dengan hasil uji hipotesis bahwa dari hasil perhitungan diperoleh sebesar 10,760 dan sebesar 1,9933. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah penerapan model siklus belajar (learning cycle) 5e.

(9)

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

THE EFFECT OF LEARNING CYCLE 5E MODEL TOWARDS STUDENTS CRITICAL THINKING SKILLS

(Quasi-Experimental Study on Student Accounting SMK Grade X Pasundan 1 Bandung in Basic Competency Recorded Adjustment Journal Trade Company

Academic Year 2012/2013)

By:

Yuli Yuliati

Counselor : Imas Purnamasari, S.Pd, MM.

ABSTRACT

The research was conducted on the class X Accounting 1 grade SMK Pasundan 1 Bandung academic year 2012/2013. Based on the results of pretest showed that students critical thinking skills in low interpretation. This study aimed to obtain information about the differences in students critical thinking skills of before and after the application of learning cycle model 5e in the competency based trading company posted adjusting entries.

The method used is quasi experimental with design one-group pretest-posttest. The population in this study is class X Accounting, while sample in this study were students in X Accounting 1 class which amounted to 41 people with a purposive sampling technique samples. Students' critical thinking ability was taken from questionnaires distributing.

Based on a research level students' critical thinking skills in accounting subjects increased from low to moderate category. It is reinforced by the results in the test of the hypothesis that the calculation of t values obtained for 10.760 and t table at 1.9933. Based on these data in mind that t values obtained t tabel which indicates that there are differences in students' critical thinking skills before and after implementation of the learning cycle model (learning cycle) 5e.

(10)

v Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 5

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4.Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1. Belajar ... 8

2.1.1. Definisi Belajar ... 8

2.1.2. Prinsip-Prinsip Belajar ... 9

2.1.3. Teori Belajar Behaviorisme ... 9

2.1.4. Teori Belajar Kognitivisme ... 10

2.1.5. Teori Belajar Konstruktivisme ... 10

2.1.6. Teori Belajar Humanisme ... 16

2.2. Model Pembelajaran ... 16

2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran ... 16

2.2.2. Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E ... 17

2.2.3. Hubungan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E dengan Teori Konstruktivisme ... 22

2.3. Berpikir Kritis ... 24

2.3.1. Pengertian Berpikir Kritis ... 24

2.3.2. Indikator Berpikir Kritis ... 26

2.4. Materi Pelajaran Akuntansi ... 29

2.4.1. Pengertian Akuntansi ... 29

2.4.2. Karakteristik Pembelajaran Akuntansi ... 29

2.4.3. Proses Akuntansi ... 31

2.4.4. Jurnal Penyesuaian ... 33

2.5. Hasil Penelitian Terdahulu ... 34

2.6. Kerangka Pemikiran ... 35

2.7. Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1.Desain Penelitian ... 38

3.2.Operasionalisasi Variabel ... 39

3.3.Populasi dan Sampel atau Sumber Data ... 41

3.4.Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.5.Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis ... 50

(11)

vi Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.5.2.Uji Normalitas ... 51

3.5.3.Pengujian Hipotesis Statistik... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1.Gambaran Obyek Penelitian ... 56

4.1.1.Sejarah Perkembangan Sekolah ... 56

4.1.2.Visi, Misi, dan Tujuan SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 58

4.1.3.Data Sekolah ... 59

4.1.4.Struktur Organisasi Sekolah ... 61

4.2.Deskripsi Hasil Penelitian ... 62

4.2.1.Uji Normalitas Data ... 62

4.2.2.Deskripsi Data Variabel ... 63

4.2.2.1.Hasil Pre-Test ... 63

4.2.2.2.Hasil Post-Test ... 71

4.3.Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 79

4.3.1.Merumuskan Formulasi Hipotesis ... 79

4.3.2.Menentukkan Nilai Uji Statistik Dengan Mencari T Hitung .. 80

4.4.Pembahasan Hasil Penelitian ... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 85

4.1.Kesimpulan ... 85

4.2.Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(12)

vii Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Pra Penelitian Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis ... 2

Tabel 2.1 Perbandingan Teori Belajar Behaviorisme, Kognitivisme, dan Konstruktivisme ... 13

Tabel 2.2 Fase-Fase Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E ... 18

Tabel 2.3 Kegiatan Guru dan Siswa pada Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5e ... 20

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ... 40

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kemampuan Berpikir Kritis Sebelum Uji Coba Instrumen ... 43

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Kemampuan Berpikir Kritis Sesudah Uji Coba Instrumen ... 43

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 46

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas ... 62

Tabel 4.2 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 64

Tabel 4.3 Mencari Sebuah Pernyataan yang Jelas dari Pertanyaan ... 65

Tabel 4.4 Mencari Alasan ... 65

Tabel 4.5 Mencoba untuk Memperoleh Informasi yang Baik ... 66

Tabel 4.6 Menggunakkan Sumber yang Dapat Dipercaya dan Menyebutkannya ... 66

Tabel 4.7 Memasukkan Informasi/Sumber kedalam Laporan ... 67

Tabel 4.8 Mencoba Mempertahankan Pemikiran yang Relevan ... 67

Tabel 4.9 Menjaga Pikiran Tetap dalam Fokus Perhatian ... 68

Tabel 4.10 Melihat Beberapa Alternatif ... 68

Tabel 4.11 Menjadi Berpikir Terbuka ... 69

Tabel 4.12 Mengambil Sebuah Posisi Ketika Fakta dan Alasan Sesuai ... 69

Tabel 4.13 Mencari Keakuratan Subyek Secara Benar ... 70

Tabel 4.14 Mengikuti Sebuah Kebiasaan Yang Teratur... 70

(13)

viii Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.16 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 72

Tabel 4.17 Mencari Sebuah Pernyataan yang Jelas dari Pertanyaan ... 73

Tabel 4.18 Mencari Alasan ... 73

Tabel 4.19 Mencoba untuk Memperoleh Informasi yang Baik ... 74

Tabel 4.20 Menggunakkan Sumber yang Dapat Dipercaya dan Menyebutkannya... 74

Tabel 4.21 Memasukkan Informasi/Sumber kedalam Laporan ... 75

Tabel 4.22 Mencoba Mempertahankan Pemikiran yang Relevan ... 75

Tabel 4.23 Menjaga Pikiran Tetap dalam Fokus Perhatian ... 76

Tabel 4.24 Melihat Beberapa Alternatif ... 76

Tabel 4.25 Menjadi Berpikir Terbuka ... 77

Tabel 4.26 Mengambil Sebuah Posisi Ketika Fakta dan Alasan Sesuai ... 77

Tabel 4.27 Mencari Keakuratan Subyek Secara Benar ... 78

Tabel 4.28 Mengikuti Sebuah Kebiasaan Yang Teratur... 78

(14)

ix Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5e ... 19 Gambar 2.2 Hubungan Fase-Fase dalam Model Siklus Belajar ... 23

dengan Teori Piaget

(15)

x Yuli Yuliati , 2013

(16)

1

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

SMK Pasundan 1 Kota Bandung merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan swasta yang terletak di Kota Bandung dan sudah bersertifikat ISO serta pernah menjadi juara dua lomba olimpiade akuntansi antar SMA/SMK Kota Bandung.

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan observasi mengenai proses pembelajaran Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Namun, setelah peneliti melakukan observasi bahwa pembelajaran Akuntansi masih di dominasi pada kegiatan yang lebih berpusat pada guru. Pembelajaran Akuntansi di kelas kurang menarik siswa untuk berpikir, karena ketika proses pembelajaran berlangsung guru langsung mencatat materi, menerangkan, dan siswa langsung menerima konsep tanpa terlebih dahulu memahami konsep. Sehingga siswa tidak mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya serta tidak bisa mengkonstruksi pengetahuan baru. Akibatnya siswa pasif pada saat proses pembelajaran berlangsung, pengetahuan yang diterima pun lemah, dan dapat mengarahkan siswa pada kebiasaan melakukan berbagai kegiatan tanpa mengetahui tujuan dan mengapa mereka melakukannya.

(17)

2

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bandung, dapat diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis yang dimiliki sebagian besar siswa berada dalam kategori rendah. Berikut ini adalah hasil dari pra penelitian.

Tabel 1.1 Hasil Pra Penelitian

Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis

(Sumber : Data Diolah)

Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis siswa berada pada kategori rendah, dikarenakan jumlah siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis pada kategori rendah lebih banyak dibandingkan dengan jumlah siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis sedang atau tinggi yaitu 17 siswa atau 41,46%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas X AK 1 di SMK Pasundan 1 Kota Bandung berada dalam kategori rendah.

Dalam proses belajar di kelas, Nurhadi dan kawan-kawan (2004) mengemukakan bahwa “siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide. Guru tidak akan mampu memberikan semua pengetahuan kepada siswa. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri.” Hal ini sesuai dengan pendapat Barners (2009) sebagai berikut :

Kriteria Interval Frekuensi Persentase (%)

Rendah 67-86 17 41,46

Sedang 87-106 16 39,02

Tinggi 107-126 8 19,51

(18)

3

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengetahuan yang diterima siswa tanpa adanya sikap mempertanyakan (sikap kritis) menyebabkan sikap pasif terhadap kebenaran ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan seolah–olah menjadi sesuatu yang terjadi dalam kehidupan yang dipahami guru, tetapi siswa tidak melakukan asimilasi dan tranformasi didalam dirinya sehingga ilmu pengetahuan yang diterima siswa menjadi sekedar out-there knowledge bukan in-here knowledge. Pengetahuan semacam ini sekedar bersifat diingat dan dihafal yang sewaktu-waktu digunakan sekedar untuk menjawab pertanyaan dalam ujian yang dilaksanakan oleh guru.

Dengan berpikir kritis seseorang dapat mengatur, menyesuaikan, mengubah, atau memperbaiki pikirannya dalam mengambil suatu keputusan yang tepat (Ennis, 1985). Berpikir kritis merupakan suatu kemampuan yang dapat dimiliki manusia melalui proses latihan dan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Filsaisme (2008) yang menyatakan bahwa berpikir kritis bisa diperkirakan, dan bisa diajarkan.

Berpikir kritis dalam pembelajaran akuntansi diperlukan dalam pemahaman konsep yang sesuai prinsip akuntansi dengan berlatih mengerjakan soal yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi, melalui proses pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, pelaporan.

Kemampuan berpikir kritis siswa yang masih rendah disebabkan oleh beberapa faktor. Anderson (Duldt-Battey BW,1997) mengemukakan bahwa:

(19)

4

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hal ini sebagaimana yang dikemukakan Cotton K (1991) bahwa :

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan berpikir kritis siwa adalah interaksi antara pengajar dan siswa. Siswa memerlukan suasana akademik yang memberikan kebebasan dan rasa aman bagi siswa untuk mengekspresikan pendapat dan keputusannya selama berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan aktif bertindak dan berfikir, terlibat langsung dalam permasalahan nyata, dan dalam suasana dialogis akan segera menumbuhkan sikap berpikir kritis.

Interkasi antara pengajar dan siswa yang dimaksud dapat dikembangkan melalui model pembelajaran (Cotton, 1991). Slavin (1994) menyatakan „bahwa dalam proses belajar dan pembelajaran siswa harus terlibat aktif dan siswa menjadi pusat kegiatan belajar dan pembelajaran di kelas.‟

Dengan demikian yang seharusnya lebih aktif dalam proses pembelajaran adalah siswa bukan guru, sehingga perlu adanya suatu perubahan pendekatan pembelajaran dari yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada siswa (student centered).

(20)

5

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Model siklus belajar (learning cycle) 5e merupakan salah satu model mengajar yang menerapkan model konstruktivis sebagaimana yang dikemukakan Herron (1988:197) sebagai berikut :

Model pembelajaran ini berpusat pada siswa (student centered) dan sesuai dengan teori belajar Piaget, teori belajar yang berbasis konstruktivisme. Piaget menyatakan bahwa belajar merupakan pengembangan aspek kognitif yang meliputi: struktur, isi, dan fungsi.

Model siklus belajar (learning cycle) dikembangkan pada tahun 1967 oleh Karplus dan Thier. Model siklus belajar yang lebih dikenal yaitu 5e terdiri dari engange, explore, explain, elaborate, evaluate (Bybee, 1997 dalam Hanuscin & Lee,2007).

Tahap engage dirancang untuk memikat perhatian siswa dan mengungkap pengetahuan mereka tentang konsep. Tahap explore, membimbing siswa belajar dari pengalaman langsung dengan ilmu pengetahuan yang mereka miliki. Tahap explain, mendorong siswa membangun ilmu pengetahuan melalui interaksi dengan teman sebaya, teks, dan guru. Tahap elaborate, mendorong siswa mengaplikasikan konsep dan pengetahuan yang telah mereka miliki terhadap situasi atau masalah baru. Tahap evaluate, memberi kesempatan bagi guru untuk menilai kemajuan siswa, dan bagi siswa untuk merefleksikan pemahaman baru mereka.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E

(21)

6

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.2.Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah penerapan model siklus belajar (learning cycle) 5e.

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model siklus belajar (learning cycle) 5e terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah penerapan model siklus belajar (learning cycle) 5e di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

1.4.Kegunaan Penelitian

1. Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif dalam pengembangan model pembelajaran Akuntansi. Dan memberikan konstribusi terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia serta memberikan manfaat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengimplementasian pembelajaran dengan menggunakkan model siklus belajar (learning cycle) 5e.

(22)

7

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada : a) Guru

Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan meningkatkan wawasan guru tentang model pembelajaran.

b) Siswa

Diharapkan siswa dapat merasa senang belajar akuntansi, meningkatkan kemampuan berpikir kiritis siswa, keaktifan, dan membantu bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.

c) Peneliti

(23)

38

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakkan subjek yang diambil secara acak.

Dalam metode ini penelitian dilaksanakan pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok pembanding (kelompok kontrol). Karena untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah perlakuan dilaksanakan. Kelompok eksperimen tersebut diberikan pretest, posttest, dan perlakuan model siklus belajar (learning cycle) 5e.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu One-Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono, 2009 : 108), dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan :

: Nilai pretest (sebelum perlakuan)

(X) : Treatment (perlakuan) dengan penerapan model siklus belajar (learning cycle) 5e pada kelompok eksperimen

(24)

39

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(25)

40

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Langkah- langkah yang dilakukan dalam desain ini adalah :

a. Memilih sejumlah sampel dari populasi untuk menentukkan kelompok eksperimen

b. Diberi pretest pada kelompok eksperimen tersebut untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa sebelum diberi perlakuan

c. Kelompok eksperimen diberi perlakuan (X) berupa penerapan model siklus belajar (learning cycle) 5e

d. Diberi posttest ( untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa sesudah proses belajar mengajar dilaksanakan

e. Menguji perbedaan rata-rata pre-test dan post-test.

3.2. Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2009:59) “variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang.” Obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulan.

(26)

41

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator No. Item Skala

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

1. Mencari sebuah pernyataan yang benar dari pertanyaan

2. Mencari alasan

3. Mencoba untuk memperoleh informasi yang baik

4. Menggunakkan sumber yang dapat dipercaya dan menyebutkannya 5. Memasukkan informasi/ sumber

kedalam laporan

6. Mencoba mempertahankan pemikiran yang relevan

7. Menjaga pikiran tetap dalam fokus perhatian

- Tidak memberikan keputusan ketika fakta dan alasan kurang sesuai

10.Mengambil sebuah posisi (dan perubahan posisi) ketika fakta dan alasan sesuai

11.Mencari keakuran subyek secara benar

12.Mengikuti sebuah kebiasaan yang teratur

(27)

42

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.3.Populasi dan Sampel

3.3.1.Populasi

Menurut Sudjana (2005:6) “populasi adalah totalitas semua yang mungkin,

hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif ataupun kualitatif menenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas ingin dipelajari sifat-sifatnya.”

Berdasarkan pengertian di atas populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X program keahlian akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

3.3.2.Sampel

Menurut Sudjana (2005:6) “sampel adalah sebagian yang diambil dari

populasi.” Berdasarkan pengertian di atas sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X Akuntansi 1 yang berjumlah 41 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu dengan mengambil satu kelas dari keseluruhan kelas X program keahlian akuntansi yang diberi perlakuan dengan menggunakkan model siklus belajar (learning cycle) 5e.

3.3.3.Instrumen Penelitian

(28)

43

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Arikunto (2012:40) menyatakan bahwa “Kuesioner adalah sebuah daftar

pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui tentang keadaan/ data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-lain.”

Salah satu data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah mendapat perlakuan yang diperoleh dari angket berupa angket kemampuan berpikir kritis. Angket kemampuan berpikir kritis digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah menggunakan model siklus belajar (learning cycle) 5e.

Angket kemampuan berpikir kritis siswa disusun dalam skala numerik (numerical scale). Menurut Sekaran (2011:33) skala numerik mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan pemberian skala nomor lima atau tujuh titik pada setiap ujungnya. Dengan menggunakkan skala ini, responden diminta memberikan penilaian pada objek tertentu, dalam penelitian ini responden akan memberikan penilaian terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Penilaian numerik scal :

No Item

Skala

1 2 3 4 5

(29)

44

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Angka 5 untuk pernyataan positif tertinggi. - Angka 4 untuk pernyataan positif tinggi. - Angka 3 untuk pernyataan positif sedang. - Angka 2 untuk pernyataan positif rendah. - Angka 1 untuk pernyataan positif sangat rendah.

Angket yang dibuat oleh peneliti berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis Ennis aspek karakter (disposition) (Costa 1985:54). Adapun kisi-kisi angket kemampuan berpikir kritis sebelum dan sesudah uji coba instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Angket Kemampuan Berpikir Kritis Sebelum Uji Coba Instrumen

3. Mencoba untuk memperoleh informasi yang baik

3,19,26,27,35 5 4. Menggunakkan sumber yang dapat dipercaya

dan menyebutkannya

14,17 2

5. Memasukkan informasi/sumber ke dalam laporan

1,24 2

6. Mencoba mempertahankan pemikiran yang relevan

12,32,33 3

7. Menjaga pikiran tetap dalam fokus perhatian 6,15,25 3

8. Melihat beberapa alternatif 13,28,29 3

9. Menjadi berpikir terbuka 8, 9,18 3

10. Mengambil sebuah posisi (dan perubahan posisi) ketika fakta dan alasan sesuai

7,34 2

11. Mencari keakuratan subyek secara benar 11,22,23 3 12. Mengikuti sebuah kebiasaan yang teratur 2,30 2 13. Menjadi lebih respon dalam merasakan

tingkatan pengetahuan dan ketidakpastian

(30)

45

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lainnya

Jumlah 35

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Angket Kemampuan Berpikir Kritis Sesudah Uji Coba Instrumen

3. Mencoba untuk memperoleh informasi yang baik

3,23,24,32 4 4. Menggunakkan sumber yang dapat dipercaya

dan menyebutkannya

14,16 2

5. Memasukkan informasi/sumber ke dalam laporan

1,22 2

6. Mencoba mempertahankan pemikiran yang relevan

12,29,30 3

7. Menjaga pikiran tetap dalam fokus perhatian 6 1

8. Melihat beberapa alternatif 13,25,26 3

9. Menjadi berpikir terbuka 8, 9,17 3

10. Mengambil sebuah posisi (dan perubahan posisi) ketika fakta dan alasan sesuai

7,31 2

11. Mencari keakuratan subyek secara benar 11,20,21 3 12. Mengikuti sebuah kebiasaan yang teratur 2,27 2 13.

Menjadi lebih respon dalam merasakan tingkatan pengetahuan dan ketidakpastian lainnya

10,28 2

Jumlah 32

3.4.Teknik Pengumpulan Data

(31)

46

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.4.1. Tahap Persiapan

1) Menyusun instrumen penelitian.

2) Menyusun skenario dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3) Melakukan uji coba instrumen penelitian

Sebelum instrumen diberikan pada objek penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen, instrumen diujikan pada kelas X Akuntansi 2. Tujuan dari pengujian instrumen adalah untuk memastikan bahwa data yang diperoleh adalah data valid dan reliabel. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kemampuan berpikir kritis siswa sehingga peneliti harus menguji validitas dan reliabilitas.

a) Uji Validitas

Suharsimi Arikunto (2012:79) mengemukakan bahwa “data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Agar dapat diperoeh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid. Dengan kata lain, instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil yang

diperoleh dari kegiatan evaluasi valid.”

Cara menentukkan tingkat validitas angket adalah dengan menghitung koefisien korelasi antara alat evaluasi yang akan diketahui validitasnya dengan alat ukur lain yang telah dilaksanakan dan diasumsikan telah memiliki validitas yang tinggi.

Koefisien validitas butir angket diperoleh dengan menggunakkan rumus korelasi produk moment angka kasar (raw score), yaitu :

∑ ∑ ∑

(32)

47

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Arikunto, 2012:87) dimana :

: koefisien korelasi antara variabel X dan Y

∑ : jumlah skor item

∑ : jumlah skor total (seluruh item) : jumlah responden

Selanjutnya dibandingkan dengan . Taraf signifikansi yang digunakan yaitu

Kaidah keputusan :

- Jika maka valid - Jika maka tidak valid

Sesudah dilakukan uji coba instrumen dapat diketahui dari 35 item pernyataan angket tiga diantaranya tidak valid, yaitu item nomor 15,19, dan 25.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ITEM = 0,316 Keputusan ITEM = 0,316

(33)

48

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Sumber: Data Diolah)

b) Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2005) pengertian reliabilitas adalah “serangkaian

pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila

pengukuran dilakukan dengan alat ukur itu secara berulang.”

(34)

49

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas angket adalah dengan rumus Alpha sebagai berikut :

[ ] [ ∑ ]

(Arikunto, 2009:180) Dengan :

: reliabilitas instrumen

: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal : jumlah varians butir

: varians skor total

Selanjutnya dibandingkan dengan : - Jika maka reliabel

- Jika maka tidak reliabel

(Riduwan, 2009:118)

Sesudah dilakukan uji coba instrumen dari 35 item pernyataan angket, dapat diketahui reliabilitasnya adalah 0,911.

3.4.2. Tahap Pelaksanaan

Melaksanakan model siklus belajar (learning cycle) 5e. Adapun langkah-langkah dalam model siklus belajar (learning cycle) 5e yaitu:

a) Engagement (Menarik perhatian)

(35)

50

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

demonstrasi oleh guru atau siswa, ceramah dan tanya jawab dalam rangka mengeksplorasi pengetahuan awal, pengalaman, dan ide-ide belajar.

Siswa diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari dan dibuktikan dalam tahap eksplorasi. (Misalnya: guru menampilkan gambar keadaan aktiva tetap pada awal periode, kemudian membandingkan dengan gambar keadaan aktiva tetap pada akhir periode. Kemudian guru mengajukan pertanyaan : Apakah yang dapat anda ceritakan dari gambar tersebut? Apakah terdapat perbedaan keadaan gambar tersebut? Bagaimana akuntansi menyikapi perbedaan tersebut?). Jawaban dari siswa digunakan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang telah diketahui oleh mereka dan mengidentifikasi miskonsepsi siswa.

b) Exploration (Eksplorasi)

Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan teman sekelompoknya. Metode yang digunakan dalam fase ini yaitu demonstrasi, latihan, diskusi, dan tanya jawab.

(36)

51

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c) Explanation (Menjelaskan)

Pada tahap ini guru mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri. Metode yang digunakan dalam fase ini yaitu diskusi, dan tanya jawab.

Guru mengarahkan diskusi dan memberikan kesempatan kepada semua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa menemukan istilah-istilah dari konsep yang dipelajari.

d) Elaboration (Perpanjangan)

Pada tahap ini siswa mengaplikasikan konsep telah mereka miliki terhadap situasi lain. Metode yang digunakan dalam tahap ini yaitu demontrasi lanjutan, latihan, tanya jawab, dan problem solving, dan tanya jawab. Guru memberikan suatu permasalahan baru terkait dengan pencatatan jurnal penyesuaian.

e) Evaluation (Evaluasi)

Evaluasi dilakukan terhadap efektivitas fase-fase sebelumnya yang meliputi evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman konsep, kompetensi siswa, dan perubahan berfikir siswa. Metode yang digunakan dalam fase ini yaitu tes tertulis.

3.4.3. Tahap Akhir

(37)

52

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.5. Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis

3.5.1.Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2010:26) “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.”

Statistik deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel kemampuan berpikir kritis siswa. Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk memperoleh gambaran variabel kemampuan berpikir kritis baik secara keseluruhan maupun berdasarkan setiap indikatornya:

1. Membuat tabulasi untuk setiap jawaban kuesioner yang telah di isi responden No.

Responden

Indikator Indikator Indikator Skor

Total

1 2 ∑ 1 2 ∑ 1 2 ∑ ∑-...

2. Membuat kriteria penilaian setiap variabel dengan menentukkan terlebih dahulu

a. Menentukkan skor tertinggi dan skor terendah berdasarkan hasil dari tabulasi jawaban responden untuk tiap indikator maupun secara keseluruhan

b. Menentukkan rentang kelas dengan rumus : Rentang kelas = skor tertinggi – skor terendah

(38)

53

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Menentukkan panjang kelas interval dengan rumus Panjang kelas interval =

e. Menentukkan interval untuk tiap kriteria penilaian

3. Membuat disribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran umum maupun dimensi setiap variabel dengan bentuk sebagai berikut :

Kriteria Interval Frekuensi Persentase (%) Rendah

Sedang Tinggi

Jumlah Sumber : Data Diolah

4. Membuat interpretasi hasil distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran umum maupun indikator variabel.

3.5.2. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data yang berdistribusi normal. Selain itu, untuk mengetahui bahwa sampel yang dijadikan objek penelitian adalah mewakili populasi, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi.

(39)

54

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk melakukan uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan distribusi Chi Kuadrat. Berikut langkah- langkah pengujian normalitas data dengan distribusi Chi Kuadrat (Riduwan, 2009:122) , yaitu : 1) Menentukkan skor terbesar dan skor terkecil

2) Menentukkan rentangan (R)

3) Menentukkan banyaknya kelas (BK)

4) Menentukkan panjang kelas (

5) Membuat tabulasi dengan tabel penolong 6) Mencari rata- rata atau mean

̅ ∑

7) Mencari simpangan baku (S) S=√ ∑ ∑

8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

(a) Menentukkan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5

(b) Mencari nilai Z score untuk batas kelas interval dengan rumus :

̅

(c) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dan 0 – Z dengan menggunakkan angka- angka untuk batas kelas

(d) Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka- angka 0 – Z, yaitu angka baris 1 dikurangi baris 2, angka baris 2 dikurangi angka baris 3 dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

(e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n).

Berikut tabel penolong yang dapat digunakan untuk membuat daftar frekuensi yang diharapkan.

(40)

55

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Interval kelas Daerah \ Daerah daerah x n

(f) Menghitung Chi Kuadrat ( ) dengan rumus

(g) Membandingkan ( ) dengan ( ) (untuk dan derajat kebebasan

Kaidah keputusan :

Jika , maka distribusi data tidak normal Jika , maka distribusi data normal

Dalam pengujian normalitas, penulis menggunakkan SPSS v.20 for windows.

3.5.3. Pengujian Hipotesis Statistik

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau tidak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah penerapan model siklus belajar (learning cycle) 5e.

Sebelum melakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan perumusan hipotesis statistik, sebagai berikut:

Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah penerapan model siklus belajar (learning cycle) 5e. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan

(41)

56

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jika data berdistribusi normal untuk melihat perbedaan antara sebelum dan sesudah ekpserimen, maka pengujian hipotesis dapat menggunakkan uji statistik parametrik, yaitu uji t .

Langkah- Langkah sebagai berikut : 1) Menentukan formulasi hipotesis

̅ : nilai rata-rata sebelum eksperimen ̅ : nilai rata–rata sesudah eksperimen

: Standar deviasi gabungan

: jumlah anggota sebelum eksperimen : jumlah anggota sesudah eksperimen

(Sudjana, 2004:162) Kaidah keputusan :

Jika , maka ditolak Jika , maka diterima

Namun jika kedua sampel berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka pengujian menggunakkan uji statistik parametrik yaitu uji t, dengan rumus:

̅ ̅

Keterangan :

̅ : nilai rata- rata kelompok eksperimen ̅ : nilai rata – rata kelompok kontrol

: varians kelompok eksperimen : varians kelompok kontrol

(42)

57

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Sudjana, 2004:160)

Nilai tersebut selanjutnya dibandingkan dengan dengan tabel distribusi t ( . Taraf signifikansi yang dipakai adalah 0,05. Ketentuan pengujian hipotesis yaitu diterima jika .

Berbeda lagi jika kedua sampel tersebut berdistribusi tidak normal maka pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan uji statistik non parametrik, yaitu dengan Uji Wilcoxon.

Adapun langkah-langkah dalam Uji Wilcoxon menurut Sudjana (2004:200) adalah sebagai berikut:

1) Membuat daftar rank dengan mengurutkan nilai dari sampel (skor pretest dan posttest). Nomor rank dimulai dari selisih terkecil kedua skor tanpa memperhatikan tanda.

2) Menghitung nilai W (Wilcoxon)

Nilai W adalah bilangan yang paling kecil dari jumlah rank positif atau junmlah rank negatif. Bila rank positif sama dengan jumlah negatif, nilai W diambil salah satunya.

3) Menentukkan nilai W dari daftar

Untuk jumlah siswa lebih dari 20 maka nilai W dihitung dengan rumus: - X√

Untuk taraf signifikansi 0,01 harga X = 2, 578 sedangkan untuk taraf signifikasi 0,05 harga X = 1,96

(43)

85

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis data, pengujian hipotesis serta pembahasan

hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa “Terdapat Perbedaan

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E,” artinya model siklus belajar (learning cycle) yang diterapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian ini sebagai rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan baik temuan lapangan maupun temuan teoritis, maka peneliti merekomendasikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan model siklus belajar (learning cycle) 5e dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, oleh karena itu sebaiknya dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran akuntansi bagi guru, khususnya dalam kompetensi dasar membukukan jurnal penyesuaian perusahaan dagang.

(44)

86

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(45)

86

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

__________ (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Baharuddin. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Costa, A.L., and Presseisen, B. Z. (1985). Glossary of thinking skills. Dalam A.L. Costa (Ed.). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. (hlm. 303-312). Alexandria : ASCD.

Cotton K.(1991). Teaching Thinking Skills. NW Regional Educational Laboratory. available at.

Dahar. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Djamarah, S.Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Duldt-Battey BW. (1997). Coaching Winners: How to teach Critical Thinking. in Crirical Thinking across the Curricullum Project, Longview Community College. Lee’s Summit. Missouri.

Ennis, R.(1986). A Taxonomy of Critical Thinking Dispositions and Abilities. Dalam J. Baron and R. Sternberg (Ed.). Teaching Thinking Skills: Theory and Practice. W. H. Freeman.

Fathurrohman, dkk. (2009). Strategi belajar mengajar-strategi mewujudkan pembelajaran bermakna melalui pemahaman konsep umum & konsep islami. Bandung: Refika Aditama

Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga

Harti, D. (2011).Modul Akuntansi 1B untuk SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga Harahap, S.Syarif. (2007). Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Joyce, B. & Weil,M. With Calboun, Etc.(1992). Models of Teaching 6

(46)

87

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kuswana, dkk. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya Krulik, S., and Rudnick, J.A. (1999). Innovative Task to improve Critical and

Creative Thinking Skills. Dalam I. Stiff (Ed.). Developing Mathematics Reasoning in Grade K-12. Reston: National Council of Teachers of Mathematics.

Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung: Regina

Muawanah, U (2008). Buku Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Jilid 3. Jakarta: Penerbit Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Mulyadi, A. (2002). Akuntansi Manajemen. Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Nazir .(2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Nurhadi, dkk. (2004). Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta

Riduwan., Rusyana, A., dan Enas. (2011). Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sekaran, U. (2011). Metode Penelitian untuk Bisnis.Jakarta: Salemba Empat Slavin., and Ennis. (1994). Educational Pshicology: Theory into Practice.

Prentice Hall: Engelwood

Soekamto, T., dan Winataputra, U.S. (1997). Teori Belajar dan Model- Model Pembelajaran. Dirjen Perguruan Tinggi Depdikbud.

(47)

88

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Tim TPPS. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Innovatif Kontemporer; Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Sumber Skripsi :

Akmecia, M. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5e dalam Pelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Kurniawan, A. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number

Head Together (NHT) dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dan Hasil Belajar Siswa.

Oktaviani, F.(2012). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Alfian, R. (2011). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam Pembelajaran Teknologi Dasar Fisika. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Charir, W. (2010). Implementasi Model Pembelajaran SAVI dengan Menggunakkan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika dan Berpikir Kritis Siswa. Skripsi.Yogyakarta: Program Sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Duandini, I. I. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Ranah Kognitif. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Sumber Jurnal :

(48)

89

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasret, N. (2006). The Effectiveness of The Learning Cycle Model to Increase Students Achievement In the Physics Laboratory. Turkish Science Education.

Santosa, H. (2007). Pengaruh Cooperative Learning Dipandu Inquiry terhadap Kemampuan berpikir Kritis Siswa SMA Berkemampuan Atas dan bawah di Kota Metro.Lampung: Universitas Muhammadiyah Metro.

Shelley, A. (2009). Beyond Buzz Words and Skill Sets:The Role of Critical Thinking in Information Literacy. Lowa City : University of Lowa

Sumber Makalah :

Hanuscin, D. L., and Lee, Michele A.(2007). Using a Learning Cycle Approach to Teaching the Learning Cycle to Preservice Elementary Teachers, Paper Presented at the annual meeting of the Association fos sain Teacher Education, Clearwater, FL.

Simatupang, D. (2008). Pembelajaran Model Siklus Belajar. Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

Sumber Dokumen :

Paul, R.., and Elder, Linda. (2007). Critical Thinking Competency Standars. The Foundation for Critical Thinking

Sumber Internet :

Andrade, A., Thisman, S. Thinking Disposition: A review of Current Theories,Practices,and,issues.[Online].http://learnweb.harvard.edu/alps/thin

king/docs/dispositions.html (27 Maret 2013)

Zafri.(2012). Berpikir Kritis Pembelajaran Sejarah. [Online].

http://jurnaldiakronikafisunp.blogspot.com/2012/05/berpikir-kritis-pembelajaran-sejarah.html (14 Februari 2013)

Fajaroh, F. (2007). Pembelajaran dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle).[Online].http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/20/pembelajaran

-dengan-model-siklus-belajar-learning-cycle/ (14 Februari 2013)

Lorsbach, A.W. (2002). The Learning Cycle as a Tool for Planning Science Instruction.[Online].

(49)

90

Yuli Yuliati , 2013

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Royin, M. (2009). Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. [Online].

Gambar

Gambar 2.1 Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5e .................................
Tabel 1.1 Hasil Pra Penelitian
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kemampuan Berpikir Kritis
+3

Referensi

Dokumen terkait

This study intent to analyze the existence of the distinction principle in international humanitarian law can provide effective protection against combatants and civilians in a

Negara-negara Timur Tengah yang saat ini menjadi sorotan media dunia menarik kita kaji dengan menggunakan pendekatan sosial politik yang akhirnya berpengaruh pada kehidupan ekonomi

Sekarang mesin virtual telah tercipta, kemudian pengaturan instalasi sistem operasi dapat dilakukan dengan memilih menu Setting ( CTRL + S ) untuk melakukan proses

sahat muse hamu tu Jakarta (xβas a dependent temporal enhancement clause).. nugga sempat karejo hamu nadua di si (αas an

Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi

Indirect act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyar\akat melalui perantara media tertentu seperti misalnya: informasi lewat televisi, penyebaran informasi lewat

Perpindahan lokasi ini membuat perlu adanya kajian ulang terkait dengan keadaan sebenarnya di lokasi yang sudah ditetapkan sehingga perlu diadakannya kembali survei di lokasi

Ventrikel jantung: dibagi menjadi dua, yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang merupakan dua ruangan besar pada jantung dengan otot yang lebih tebal daripada atrium.Bagian