IMPLEMENTASI HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
PERTEMUAN 9
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
A. KONSEP MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH
& MASYARAKAT
• Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu sarana yang cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan pembinaan pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di sekolah. Secara umum orang dapat mengatakan apabila terjadi kontak, pertemuan dan lain-lain antara sekolah dengan orang di luar
sekolah, adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat. Arthur B. Mochlan menyatakan school public relation adalah kegiatan yang
Ada tiga faktor yang menyebabkan sekolah harus berhubungan
dengan masyarakat :
•a. Faktor perubahan sifat, tujuan dan metode mengajar di
sekolah.
•b. Faktor masyarakat, yang menuntut adanya
perubahan dalam pendidikan di sekolah dan perlunya
bantuan masyarakat terhadap sekolah.
B.1. TUJUAN
Tujuan tentang hubungan antara sekolah dan masyarakat
adalah sebagai berikut:
•a. Untuk memajukan kualitas belajar dan pertumbuhan
anak.
•b. Untuk memperkokoh tujuan dan memajukan kualitas
penghidupan masyarakat.
•c. Untuk mendorong masyarakat dalam membantu
B.2. STRUKTUR
Struktur adalah hbungan sosial di dalam sekolah, yang meliputi: 1.Hubungan Antar Guru
Hubungan antar guru memang dapat dimanfaatkan seorang kepala sekolah untuk dapat memudahkan tugasnya selain untuk mencapai tujuan tertentu pastinya. Selaian itu
B.2. STRUKTUR
2. Hubungan Guru dengan Murid
Tepat pada tanggal 1 Januari 2013 lalu, Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) berlaku efektif. Pemberlakuan KEGI ini bisa dibilang merupakan langkah progresif untuk membingkai profesionalisme guru. Ada 6 bagian dan 11 pasal dalam KEGI itu.
B.2. STRUKTUR
Dari sekian pasal dalam KEGI, ada pasal yang mengatur tentang hubungan guru dengan murid atau peserta didik. Pada Bagian Tiga Pasal 6, hubungan itu dijelaskan sebagai berikut:
I. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
II. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan hak-hak dan kewajibannya sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat.
III. Guru mengakui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual dan masing-masingnya berhak atas layanan
B.2. STRUKTUR
IV. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk kepentingan proses kependidikan.
V. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik.
VI. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang
dilandasi rasa kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.
B.2. STRUKTUR
III. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk
membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya. tinggi kebutuhan dan hak-hak peserta didiknya.
B.2. STRUKTUR
XIII. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.
XIV. Guru tidak membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan-alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.
XV. Guru tidak menggunakan hubungan dan tindakan
profesionalnya kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.
B.3. PROGRAM
1. Di bidang Sarana Akademik,
•Tinggi rendahnya prestasi lulusan (kualitas maupun kuantitas), penelitian, karya ilmiah (lokal, nasional, internasiona), jumlah dan tingkat kesarjanaan pendidiknya, sarana dan prasarana akademik termasuk laboratorium dan
B.3. PROGRAM
2. Di bidang Sarana Pendidikan
Gedung atau bangunan sekolah termasuk ruang belajar, ruang praktikum, kantor dan sebagainya beserta perabot atau mebeuler yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri bagi popularitas sekolah.
3. Di bidang Sosial
Partisipasi sekolah dengan masyarakat sekitarnya, seperti kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan, sanitasi dan
B.3. PROGRAM
. 4. Kegiatan Karya Wisata
Kegiatan karya wisata juga bisa dijadikan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, seperti membawa spanduk serta atribut sekolah sampai keluar daerah menyababkan nama sekolah dapat dikenal lebih luas sampai luar kota. Bahkan tertib sopan santun para siswanya di perjalanan akan mendapat kesan tersendiri dari masyarakat yang disinggahi dan dilaluinya.
5. Kegiatan Olah Raga dan Kesenian
B.3. PROGRAM
6. Menyediakan fasilitas sekolah untuk kepentingan masyarakat sekitar sepanjang tidak mengganggu kelancaran PBM, demikian sebaliknya fasilitas yang ada di masyarakat sekitarnya dapat digunakan untuk kepentingan
sekolah.
B.3. PROGRAM
dalam panduan manajemen sekolah, di sebutkan cara-cara berikut untuk berhubungan dengan masyarakat.
1. Melaksanakan program-program kemasyarakatan, seperti kebersihan lingkungan
2. Mengadakan Open House, yang member kesempatan kepada masyarakat luas untuk mengetahui program sekolah,
3. Menerbitkan bulletin sekolah, majalah, atau lembar informasi yang secara berkala memuat kegiatan dan program sekolah untuk diinformasikan kepada masyarakat
4. Mengundang tokoh untuk menjadi pembicara atau Pembina suatu program sekolah,
B.4. PELAKSANAAN
1. Kegiatan Eksternal
•Kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada instansi atasan dan masyarakat di luar sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan dalam hal ini yakni:
•a. Indirect act adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyar\akat melalui perantara media tertentu seperti misalnya: informasi lewat televisi, penyebaran informasi lewat radio, penyebaran informasi melalui media cetak, pameran sekolah dan berusaha independen dalam penerbitan majalah atau buletin sekolah.
B.4. PELAKSANAAN
2. Kegiatan Internal
Kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam, sasarannya adalah warga
sekolah yang bersangkutan yaitu para pendidik, karyawan, dan peserta didik. Kegiatan ini juga dapat dilakukan dengan dua kemungkinan yakni:
a. Indirect act adalah kegiatan internal melalui penyampaian informasi melalui surat edaran; penggunaan papan pengumuman di sekolah;
penyelenggaraan majalah dinding; menerbitkan buletin sekolah untuk dibagikan pada warga sekolah; pemasangan iklan/pemberitahuan khusus melalui media massa; dan kegiatan pentas seni.
B.5. EVALUASI
1. Pengembangan Mutu
2. Pengukuran pembelajaran dan pertumbuhan 3. Pencapaian tujuan