Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI
DILIHAT MENURUT PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN
(Studi pada Masyarakat di Kelurahan Sumur Pecung, Serang- Banten)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi
oleh
Satrio Dwiono Lutfi. H
0703968
PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU
KONSUMSIDILIHAT MENURUT PERBEDAAN TINGKAT
PENDIDIKAN
(Studi Masyarakat di Kelurahan Sumur Pecung, Serang-Banten)
Oleh
SatrioDwionoLutfiHandrajati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
©Satrio Dwiono Lutfi Handrajati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI
DILIHAT MENURUT PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN
(Studipada Masyarakat di Kelurahan Sumur Pecung, Serang- Banten)
Skripsi ini telah disetujui dan disyahkan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. H. Disman, MS. NIP. 19590209 198412 1 001
Drs.Moch. DudihSugiharto, M.Si. NIP. 19561128 198303 1 001
Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI Bandung
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Pengaruh Pendapatan Terhadap Perilaku Konsumsi diliihat Menurut Perbedaan Tingkat Pendidikan (Studi pada Masyarakat di Kelurahan Sumur Pecung, Serang-Banten). Adapun sumber data utama berasal dari masyarakat dan ditunjang dari Kelurahan Sumur Pecung. Objek penelitian adalah masyarakat di Kelurahan Sumur Pecung.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif Analitik. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Kelurahan Sumur Pecung yang berjumlah 20562 jiwa. Sedangkan sampelnya sebanyak 100 orang. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan EVIEWS versi 6.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,177603 atau 17,76%, artinya besar sumbangan (kontribusi) variabel bebas pendapatan (X) dan variabel dummy tingkat pedidikan terhadap variabel dependen perilaku konsumsi (Y) sebesar 17,76%, dan sisanya sebesar 82,24%oleh faktor lain.
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of income towards consumption behaviour based on educational background (The study on the Residents of Sumur Pecung Village, Serang – Banten). The main data of the study were taken from the residents of Sumur Pecung, Serang-Banten and it supported by the data from the local government. Employing descriptive analytical method, this study involved 100 people from the population of 20562 people, as the participants of the study. The data were analyzed by using multiple linier regressions in software econometric views (EVIEWS) version 6.
DAFTAR ISI
ABSTRAK………. i
KATA PENGANTAR……….. iii
UCAPAN TERIMAKASIH………. iv
DAFTAR ISI………. vi
1. 3 Tujuan dan Manfaat Penelitian………... 6
1. 3. 1 Tujuan Penelitian……… 6
1. 3. 2 Manfaat Penelitian……….. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2. 1 Kajian Pustaka……… 7
2. 1. 4. 2 Fungsi dan Tujuan Pendidikan……… 23
2. 1. 4. 3 Tingkat Pendidikan………. 25
2. 2 Hasil Penelitian Terdahulu……… 27
2. 3 Kerangka Pemikiran………. 30
2. 4 Hipotesis………... 34
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Objek Penelitian……….. 35
3. 2 Metode Penelitian……….. 35
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
3. 3. 1 Populasi……… 36
3. 3. 2 Sampel………. 36
3. 4 Operasional Variabel……….. 37
3. 5 Sumber ………...……… 39
3. 6 Teknik Pengumpulan Data………. 39
3. 7 Instrumen Penelitian……….. 40
3. 7. 1 Uji Validitas………..………. 40
3. 7. 2 Uji reliabilitas………. 41
3. 8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis……… 43
3. 8. 1 Teknik Analisis Data………. 43
3. 8. 1. 1 Uji Asumsi Klasik ………..……… 45
3. 8. 1. 2 Pengujian Hipotesis ……… 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1 Hasil Penelitian……….. 50
4. 2. 2 Perbedaan Perilaku Konsumsi berdasarkan Tingkat Pendidikan……. 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan……….. 80
5. 2 Saran……… 81
5. 3 Keterbatasan Penelitian………... 82
DAFTAR PUSTAKA………... 83 LAMPIRAN
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu oleh besarnya tingkat konsumsi masyarakat sehingga menimbulkan penambahan dari sisi produksi barang. Hal yang membuat perilaku konsumsi akan meningkat, jika pendapatan individu bertambah.
Dilihat dari sisi mikro (perseorangan), konsumsi yang tinggi ini merupakan suatu permasalahan karena mengindikasikan bahwa kecenderungan mengkonsumsi marginal (Marginal Propensity to Consume) masyarakat Indonesia pun tinggi, dan hal ini dapat menimbulkan sifat konsumtif dan boros. Selain itu, jika dilihat dari sisi makropun tingginya konsumsi masyarakat yang tinggi ini akan menjadi boomerang
masuknya budaya-budaya asing ke Indonesia yang sedikit banyak merubah pola dan perilaku konsumsi yang terjadi pada masyarakat. Masyarakat cenderung lebih konsumtif tanpa memperhatikan kemampuan daya beli yang dimilikinya. Tingginya tingkat konsumsi masyarakat ini bahkan telah merubah perilaku mereka dalam membeli suatu barang atau jasa.
Fenomena yang muncul sekarang yaitu sebagian masyarakat membeli sesuatu bukan didasarkan pada kebutuhan yang sebenarnya, namun dilakukan semata-mata demi kesenangan dan menaikkan gengsi. Sehingga menyebabkan seseorang menjadi konsumtif dan menjadi tidak rasional. Penyimpangan perilaku ini bahkan terjadi pula pada kalangan remaja yang notabene nya belum memiliki penghasilan sendiri.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Lubis (Sumartono, 2002 : 117) Perilaku konsumtif adalah perilaku yang tidak lagi berdasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi. Sumartono (2002 : 117) mengemukakan bahwa :
Secara pragmatis perilaku konsumtif dapat diartikan sebagai suatu tindakan memakai produk yang tidak tuntas. Artinya, belum habis sebuah produk yang dipakai, seseorang telah menggunakan produk jenis yang sama dari merek lainnya, atau membeli barang karena adanya hadiah yang ditawarkan/ membeli suatu produk karena banyak orang yang memakainya.
3
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
Dimana perbedaan tingkat pendidikan dapat mempengaruhi perilaku konsumsi, dapat dilihat dari bagaimana mencari informasi barang atau jasa yang akan dikonsumsi. Hal tersebut akan memperlihatkan individu itu memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Maka dari itu tingkat pendidikan dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam berkonsumsi, baik secara langsung atau tidak langsung.
Adapun dibawah ini data konsumsi dan pendapatan masyarakat yang diperoleh melalui studi pendahuluan kepada 25 orang masyarakat di kelurahan Sumur Pecung, Serang-Banten:
Tabel 1.1
Rata-rata Pendapatan Masyarakat Kelurahan Sumur Pecung,
Serang-Banten
Tabel 1.2
Pengeluaran Masyarakat Kelurahan Sumur Pecung, Serang-Banten
Pengeluaran Jumlah (Rp) %
Makanan 43.550.000 47.96
Pendidikan 27.900.000 30.73
Kesehatan 4.950.000 5.45
Pulsa 5.600.000 6.17
Lainnya 8.800.000 9.69
Total 90.800.000 100
Sumber : pra penelitian
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa dalam setiap bulan, masyarakat di kelurahan sumur pecung alokasi pengeluaran terbanyak adalah untuk makanan (47,96%), fenomena lainnya yang bisa dilihat yaitu adanya alokasi pengeluaran lainnya yang berdasarkan angket dan jawaban yang diperoleh pengeluaran lainnya tersebut terdiri dari jalan-jalan, belanja, bensin dan keperluan dadakan.
Yang menjadi permasalahan adalah jika ternyata pengeluaran lainnya seperti jalan-jalan yang memakan alokasi yang cukup banyak juga penggunaan pulsa itu dikeluarkan secara berlebihan, maka dikhawatirkan akan menimbulkan sikap dan perilaku konsumtif.
5
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
Berdasarkan fenomena, fakta, dan argumen di atas, penulis tertarik untuk meneliti masalah yang terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi pada kalangan masyarakat. Adapun judul penelitian yang akan penulis angkat adalah : “Pengaruh Pendapatan Terhadap Perilaku Konsumsi dilihat Menurut Perbedaan Tingkat Pendidikan (Studi pada Masyarakat di Kelurahan
Sumur Pecung, Serang-Banten)”.
1.2 Rumusan Masalah
Perilaku konsumsi ini adalah suatu sikap atau perilaku yang diperlihatkan dalam mencari, membeli, menggunakan, menghabiskan, mengevaluasi, dan menentukan atau memilih produk, jasa dan ide-ide yang mereka harapkan dapat memenuhi kebutuhan mereka. Berdasarkan teori yang menjadi pertimbangan konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa, dapat dikelompokan dalam 2 kelompok, yaitu : pertimbangan ekonomi dan pertimbangan non ekonomi. Pertimbangan ekonomi antara lain : pendapatan, harga, kualitas, kuantitas, dan lain-lain. Sedangkan pertimbangan non ekonomi antara lain : kepuasan, selera, gaya hidup, lingkungan sosial, rasionalitas dan gengsi. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana pengaruh pendapatan terhadap perilaku konsumsi masyarakat? 2) Bagaimana perbedaan perilaku konsumsi masyarakat berdasarkan tingkat
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1) Bagaimana untuk mengetahui pengaruh pendapatan terhadap perilaku konsumsi masyarakat.
2) Bagaimana untuk mengetahui perbedaan perilaku konsumsi masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat peneliti ini adalah sebagai berikut:
1) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu ekonomi mikro, khususnya terkait dengan perilaku konsumsi.
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 29), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.Dalam penelitian ini terdiri dari varabel bebas dan variabel terikat. Dimana perilaku konsumsi sebagai variabelterikat, sedangkan pendapatan sebagai variabel bebas dan tingkat perilaku konsumsi (variabel dummy). Variabel tersebut merupakan objek dari penelitian ini. Adapun subjek dari penelitian: Masyarakat di Kelurahan Sumur Pecung Serang-Banten.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. M.
Nazir (2005:54) metode deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriftif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Adapun penelitian survey menurut Masri Singarimbun (1995 : 3) adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Tujuan dari penelitian survey explanatory
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006 : 130). Populasi ini bisa berupa sekelompok manusia, nilai-nilai, tes, gejala, pendapat, peristiwa-peristiwa, benda dan lain-lain. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Kelurahan Sumur Pecung, Serang-Banten sebanyak 20562 orang.
3.3.2 Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiarto (2001 : 2) sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilah dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya. Oleh karena itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif/ mewakili. (Sugiyono, 2009: 81).
37
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan
Dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh sampel sebagai berikut :
52
Dari perhitungan diatas, diperoleh hasil untuk sampel masyarakat kelurahan Sumur Pecung, Serang-Banten yakni sebanyak 100 orang.
3.4 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analis Skala
Variabel terikat/dependen
Pendapatan atas gaji/ pendapatan rata-rata dalam periode 3 bulan terakhir
39
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
Variabel Dummy adalah tingkat pendidikan resonden:
Sumber data dalam suatu penelitian merupakan subjek dari mana data tersebut diperoleh (Suharsimi Arikunto,2006:114). Adapun sumber data dalam penelitian yaitu sumber data primer yang diperoleh melalui data yang disebar melalui angket kepada responden yaitu masyarakat Kelurahan Sumur Pecung di Serang-Banten. 3.6 Teknik Pengumpulan Data
1) Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan maupun pernyataan tertulisyang telah disusun dan disebar kepada responden yang menjadi anggota sampel dalam penelitian.
2) Studi dokumentasi, yaitu studi yang digunakan untuk mencari dan memperoleh hal-hal berupa catatan-catatan, laporan-laporan serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3) Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data dari buku, laporan ilmiah, media cetak dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu perilaku konsumsi.
3.7 Instrumen Penelitian
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus :
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 170) Dengan menggunakan taraf signifikan = 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r
41
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden. Jika r hitung > r 0,05 dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung r 0,05 tidak valid. Jika
instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya. (Riduwan, 2008 : 217).
Tes reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.
Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha
Dimana: r11 = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal n2 = Jumlah varians butir
t2 = varians total
Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada = 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.
Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang pendapatan, perbedaan tingkat pendidikan dan perilaku konsumsi.
Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert. Skala likert yaitu suatu skala yang terdiri dari sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang semuanya menunjukan sikap terhadap objek yang akan diukur. Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif. Adapun ketentuan skala jawaban sebagai berikut :
Sangat Setuju/ Sangat Sering : 5
Setuju/ Sering : 4
Ragu-ragu/ Kadang-kadang : 3 Tidak Setuju/ Pernah : 2 Sangat Tidak Setuju/ Tidak Pernah : 1
43
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :
1) Menentukan tujuan pembuatan angket, yaitu mengetahui pengaruh pendapatan, perbedaan tingkat pendidikan terhadap perilaku konsumsi 2) Menjadikan objek yang menjadi responden, yaitu masyarakat di
Kelurahan Sumur Pecung, Serang-Banten.
3) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden 4) Memperbanyak angket
5) Menyebarkan angket
6) Mengelola dan menganalisis hasil angket 3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.8.1 Teknik Analisis Data
Semua jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data ordinal, sehingga data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagai berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2011 : 30) :
Pertama, perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan;
Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi;
Tentukan nilai proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah nilai proporsi secara berurutan perkolom skor;
Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang telah diperoleh;
Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel tinggi densitas;
Hitung NS (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut:
NS =
Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: Y = NS + (1+ |NS min|)
Dimana nilai k = 1 + |NS min|
Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis regresi linier berganda (multiple linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat mempengaruhi perilaku konsumsi.
Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program komputer Econometric Views (EViews) versi 7.0. Tujuan Analisis Regresi Linier Berganda adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat.
45
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
Y = β0+ β1X + β2D1+ β3D2 + e
Dimana :
Y = Perilaku Konsusmi β0= konstanta regresi
β1= koefisien regresi X β2= koefisien regresi D1
X= Pendapatan D1 = Tingkat Pendidikan Diploma
β3= koefisien regresi D2 D2 = Tingkat Pendidikan Sarjana
e= adalah faktor pengganggu 3.8.1.1 Uji Asumsi Klasik
1.) Uji Multikolinieritas
Wing Wahyu Winarno (2009:5.1) mengemukakan bahwa multikolonieritas adalah kondisi adanya hubungan linear antar variabel independen. Karena melibatkan beberapa variabel independen, maka multikolinieritas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu variabel dependen dan satu variabel independen).
independen, menggabungkan data cross-section dan data time series, transformasi variabel dan penambahan data.
2.) Uji Heterokedastisistas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidak memiliki varian yang sama. Heteroskedastisitas merupakan suatu fenomena dimana estimator regresi bias, namun varian tidak efisien (semakin besar populasi atau sampel, semakin besar varian). Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas dan jika ditemukan heteroskedastisitas, maka estimator OLS tidak akan efisien dan akan menyesatkan peramalan atau kesimpulan selanjutnya.
Dengan hal di atas, untuk menyembuhkan heteroskedastisitas ada beberapa cara, yaitu dengan cara metode Weighted Least Square atau bisa disebut juga WLS, kemudian dengan cara Metode White serta dengan menggunakan Metode Transformasi. Dari ketiga cara penyembuhan di atas biasanya para penulis meneliti menggunakan Metode White atau biasa juga disebut Uji White.
47
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
3.) Uji Autokorelasi
Wing Wahyu Winarno (2009:5.26) menjelaskan bahwa autokorelasi (autocorrelation) adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih mudah timbul pada data yang bersifat runtut waktu, karena berdasarkan sifatnya, data masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya. Meskipun demikian, tetap dimungkinkan autokorelasi dijumpai pada data yang bersifat antar objek (cross section).
Dalam hal ini untuk mengetahui data yang diambil terkena autokorelasi atau tidak adalah dengan menggunakan beberapa metode, yaitu Metode Durbin-Watson dan Metode Breusch-Godfrey. Jika data yang diambil terdeteksi terkena autokorelas, maka cara penyembuhan antara lain; ketika struktur autokorelasi diketahui, maka penyembuhannya dengan melakukan transformasi terhadap persamaan dan metode ini sering disebut dengan generalized difference equation, namun kelemahan metode ini adalah sulit mengetahui ρ (rho), dan adapun cara ketika struktur autokorelasi tidak
diketahui, untuk menyembuhkannya ada 3 (tiga) cara, yaitu Metode Diferensi Pertama, Estimasi ρ didasarkan pada Berenblutt-Webb, serta dengan cara Metode Cochrane-Orcutt. Adapun cara pengujian dan penyembuhan untuk autokorelasi dibantu dengan software Eviews 6.
3.8.1.2 Pengujian Hipotesis
1.) Uji t (Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Individual)
Uji t bertujuan untuk menguji tingkat signifikasi dari setiap variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain konstan/tetap.
Kriteria uji t adalah:
Jika thitung >ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima (variabel bebas X
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y).
Jika thitung <ttabel maka H0diterima dan Ha ditolak (variabel bebas X tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y).
Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 (5%) pada taraf signifikasi 95%.
2.) Uji F (Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Keseluruhan)
Pengujian hipotesis secara keseluruhan merupakan penggabungan variabel X terhadap variabel terikat Y untuk diketahui seberapa besar pengaruhnya.
Kriteria Uji F
Jika Fhitung <Ftabel maka H0diterima dan Haditolak (keseluruhan variabel
bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y).
Jika Fhitung >Ftabel maka H0ditolak dan Haditerima (keseluruhan variabel
49
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
3.) Uji R2 (Koefisien Determinasi Majemuk)
Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.
Selain itu juga, koefisien determinasi merupakan alat yang dipergunakan untuk mengukur besarnya sumbangan atau andil (share) variabel X terhadap variasi atau naik turunnya Y (J. Supranto, 1983 : 75).
Dengan kata lain, pengujian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel independent (X1, X2 dan X3) terhadap variabel Y, dengan rumus
sebagai berikut :
R
2=
R² =
=
∑
∑ (J. Supranto, 1983: 170)
Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh pendapatan dan rasionalitas terhadap perilaku konsumsi masyarakat di Kelurahan Sumur Pecung (Serang-Banten), maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumsi. Artinya yang menentukan perilaku konsumsi lebih tinggi atau tidak adalah pendapatan orang tersebut yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Dimana semakin tinggi pendapatan seseorang, maka semakin tinggi pula perilaku konsumsinya.
81
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
5.2 Saran
Berkenaan dengan masalah yang penulis teliti yaitu mengenai perilaku konsumsi masyarakat, maka penulis pada bagian ini memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi masyarakat hendaknya membuat perencanaan anggaran belanja dan mencoba mematuhinya akan membuat kita lebih rasional dalam membelanjakan pendapatannya, sehinggapendapatan yang diperoleh dari pekerjaan yang sudah dilakukan dapat disesuaikan dengan anggaran yang akan dikeluarkan. Dalam hal ini masyarakat di tuntut untuk lebih cermat dalam membeli kebutuhan yang diperlukan..
2. Tidak terjebak dalam sistem pemasaran atau iklan yang diterapkan di berbagai pasar (modern ataupun tradisional) agar ketika berbelanja dimana saja tidak tergoda dengan adanya harga yang murah, diskon tau potongan harga yang berlebihan.
3. Hendaknya selalu membuat skala prioritas di mulai dengan mendahulukan kebutuhan yang benar-benar pokok dan mendesak hingga kebutuhan yang tidak terlalu penting agar bisa mengambil keputusan yang baik dan hendaknya membuat rincian belanja dan rincian anggaran setiap bulannya, agar dapat lebih teratur dalam pengeluarannya.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis untuk menggambarkan variabel-variabel yang ada dalam penelitian, penulis melakukan banyak hal untuk mendapatkan data yang akurat, hal ini termasuk dalam penafsiran variabel-variabel yang ada, seperti perilaku konsumsi, pendapatan dan tingkat pendidikan.
Dalam melakukan penelitian banyak hal yang akan terjadi, misalnya saja ketidaksesuaian variabel ataupun penafsiran dalam mengungkapkan variabel. Hal ini memperlihatkan bahwa tidak semua penelitian harus sempurna, dikarenakan penelitian juga ada kelebihan dan kekurangan dari berbagai aspek.
Adapun keterbatasan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah kurang jelasnya akan penafsiran terhadap salah satu variabel, yaitu variabel perilaku konsumsi. Hal tersebut memperlihatkan bahwa adanya kekurangan atau keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian.
83
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, Eeng dan Yana Rohmana. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung : Laboratorium Ekonomi dan Koperasi.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Aisyah, Iis. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen
(Studi Kasus pada Mahasiswa Kota Bandung). Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Billas, Richard. (1993). Teori Mikro Ekonomi. Jakarta Erlangga. Case, Fair. (2007). Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Castinah. (2011). Pengaruh budget, selera, dan potongan harga terhadap rasionalitas perilaku konsumsi (studi pada mahasiswa universitas
pendidikan indonesia). Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan. Deliarnov. (2006). Ekonomi Politik. Jakarta : Erlanngga.
Frank, H.R. (2003). Microeconomis and behavior fifth edition. McGraw-Hill Companies.
Gilarso, T. (2007). Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, Edisi Revisi. Yogyakarta : Kanisius
Gaspersz, Vincent. (1990). Ekonomi Manajerial, Pembuatan Keputusan Bisnis. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Utama.
H. Idris, Zahara dan H. Lisma Jamal. (1995). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Grasindo, hlm : 2.
Jubaedah, Endah. (2004). Hubungan antara persepsi siswa terhadap sinetron Remaja dengan Perilaku Konsumtif (Studi Kasus di SMA Pasundan 8
Bandung). Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan
A. Karim, Adiwarman. (2007). Ekonomi Mikro Islami dan Ekonomi Islam. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kahneman, Daniel and Amos Tversky. (2007). Rational Choice and the Framing of Decisions. [Online]. The Journal of Business, Vol.59, No.4, Part 2. Tersedia:www.cog.brown.edu/courses/cg195/.../Kahneman&Tversky1986.p df . [ 16 April 2013]
Kahneman, Daniel and Vernon Smith. (2002). Foundations of Behavioral and Experimental Economics. [Online]. Prize in Economic Sciences 2002, 17 December2002.Tersedia:http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi =10.1.1.139.386&rep=rep1&type=pdf. [16 April 2013]
Kotler, Phillip & Kevin L. Keller. (2007) Manajemen Pemasaran. Jakarta-Indonesia: Indeks.
Ma’ruf, Hendri. (2006). Pemasaran Ritel. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Marimba, Ahmad. D. (1984). Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung :
Al-Ma’arif, hlm. 20.
Nazir, Moh. (2000). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ningsih, Wida. (2007). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasionalitas Perilaku Konsumsi Anak Kost ( Studi Kasus pada Anak Kost di Kelurahan
Isola Kecamatan Sukasari Kota Bandung). Skripsi Sarjana FPIPS UPI : Tidak diterbitkan.
85
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
Rahardja, Prathama & Mandala Manurung. (2000). Pengantar Imu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makroekonomi). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Samuelson, Paul. & W D. Nordhaus. (2003). Ilmu Mikro Ekonomi. Jakarta : PT Media Global Edukasi.
Schiffman G, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. (2000). Consumer Behavior, Seventh Edition. USA : Prentice Hall International Inc.
Simanjuntak, Payaman J. (2001). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia Edisi 2001. Jakarta: FEUI
Singarimbun, M. dan Sofyan, E. (1995). Metode Penelitian Survei Edisi Revisi. Yogyakarta: LP3ES.
Sugiarto. (2001). Teknik Sampling. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukirno, Sadono. (2007). Makroekonomi Modern. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Suhartati Joesron, Tati dan Fathorrozi. (2003). Teori Ekonomi Mikro, dilengkapi beberapa bentuk fungsi produksi. Jakarta: Salemba Empat.
Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan. Meneropong Imbas pesan Iklan Televisi. Bandung: Alfabeta
Supranto, J. (2005). Ekonometri. Jakarta : Ghalia.
Tedjakusuma, Ritawati. Sri Hartini dan Muryani. (2001). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Air Minum
Mineral Di Kotamadya Suarabaya. Jurnal Penelitian dinamika Sosial.
[Online]. Vol.2 No.3 Desember 2001. 12 Halaman. Tersedia:http://www.scribd.com/doc/14339457/Analisis-Faktorfaktor Yang-Mempengaruhi-Perilaku-Konsumen-Dalam-Pembelian-Air-Minum-Mineral. [ 19 Mei 2013]
Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran, Edisi Kedua. Yogyakarta : Andi Offset.
Utami, Tripuji. (2006). Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Minta Menyekolahkan Anak ke Madrasah. Skripsi IAIN Walisongo Semarang : tidak diterbitkan.
UU RI NO. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya. Semarang : Aneka Ilmu (2003), hlm. 3.
Winarno,Wing Wahyu. (2009). Analisis Ekonometroka dan Statistika dengan Eviews. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Zainudin, Muhammad.2009. Rasionalitas Ekonomi.Blogspot. Halaman Tersedia:
http://muhamadzainudin-dzay.blogspot.com/2009/05/rasionalitas-ekonomi.html
Jurnal
David R. Bell & James M. Latin. (1998). Shopping behavior and consumer
preferences for store price format: why “large basket” shopper prefer
EDLP. Marketing Science. Vol.2 No.1 1998. Halaman 66-88.
87
Satrio Dwiono Lutfi Handrajati, 2013
Sudarmiatin. (2009). FE UNM. Model Perilaku Konsumen dalam Perspektif teori dan Empiris pada Jasa Pariwisata. Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol.14 No.1 2009. Halaman 1-11.
Sumber Internet
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi www.bps.go.id
www.bpsbanten.go.id
http://dewasastra.wordpress.com/2012/03/20/teori-pendidikan-secara-umum/ https://www.google.co.id/url
https://www.library.walisongo.ac.id/digilib/download.php : id=6841 dan id=6465
http://coretanpembelajaranku.blogspot.com/2012/10/pengertian-belajar-menurut-teori.html
http://daenos.blogspot.com/2013/04/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html