• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT PENYULUHAN GIZI DALAM UPAYA PENINGKATAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU KELURAHAN PADASUKA KECAMATAN CIMAHI TENGAH”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANFAAT PENYULUHAN GIZI DALAM UPAYA PENINGKATAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU KELURAHAN PADASUKA KECAMATAN CIMAHI TENGAH”."

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK………... i

KATA PENGANTAR……… ii

DAFTAR ISI………... iii

DAFTAR GAMBAR……….. v

DAFTAR TABEL……….. vi

DAFTAR LAMPIRAN……….. ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah…..………. 5

C. Tujuan Penelitian……….. 7

D. Manfaat Penelitian……… 8

E. Asumsi……….. 9

F. Pertanyaan Penelitian……… 10

G. Metode Penelitian………. 11

H. Lokasi Penelitian……… 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyuluhan Gizi……….………... 13

B. Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif……….. 15

C. Materi Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui………... 17

D. Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui………..……… 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional……….. 44

B. Metode Penelitian……….. 46

C. Populasi dan Sampel Penelitian………. 47

D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian……… 49

E. Teknik Pengolahan Data……… 49

F. Prosedur Penelitian………. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian……….. 54

B. Pembahasan Hasil Penelitian………. 103

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN

(2)

DAFTAR PUSTAKA………. 117

LAMPIRAN-LAMPIRAN……….. 121

Lampiran I Kisi-Kisi Instrumen………... 121 Lampiran II Instrumen Penelitian……….. Lampiran III Surat-Surat……… DAFTAR RIWAYAT HIDUP………

127 142 144

DAFTAR GAMBAR

Tabel Halaman

Gambar 1 Menyusui Bayi dengan Payudara Kiri dan Kanan secara 26 Bergantian……….

(3)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Klasifikasi Ibu Menyusui Di Kelurahan Padasuka……… 48 Tabel 4.1 Data Responden……….. 55 Tabel 4.2 Data Bayi………. 56

(4)

Tabel 4.4 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Kolostrum………. 59

Tabel 4.5 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Kegunaan Kolostrum……… 61 Tabel 4.6 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Keuntungan atau Kebaikan ASI Eksklusif………….. 62 Tabel 4.7 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Manfaat ASI Eksklusif pada Bayi……… 63 Tabel 4.8 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Manfaat ASI Eksklusif pada Ibu………. 65 Tabel 4.9 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Manfaat ASI Eksklusif pada Keluarga……… 66 Tabel 4.10 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Pedoman Menyusui……… 68 Tabel 4.11 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Produksi ASI agar Banyak dan Lancar……… 69 Tabel 4.12 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Tanda-Tanda Bayi telah Disusui dengan Benar……… 70 Tabel 4.13 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Waktu yang Tepat untuk Memulai Pemberian ASI

Eksklusif……… 71

Tabel 4.14 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Lama Menyusui yang Baik bagi Bayi…………..… 72 Tabel 4.15 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Kecukupan Bayi Mengkonsumsi ASI…………..… 73 Tabel 4.16 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Penurunan Jumlah Produksi ASI…………...…..… 74 Tabel 4.17 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

(5)

Tabel 4.19 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Sikap Ketelitian Ibu dalam Waktu Pemberian ASI 79 Tabel 4.20 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Sikap Ketelitian Ibu dalam Mengkonsumsi Air….. 80 Tabel 4.21 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Sikap Ketelitian Ibu dalam Memperhatikan Syarat- Syarat Makanan untuk Ibu Menyusui……….. 81 Tabel 4.22 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Sikap Ketelitian Ibu dalam Memperhatikan Gizi

Ibu Menyusui………..…………. 83

Tabel 4.23 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Sikap Ketelitian Ibu dalam Persiapan Memperlancar Pengeluaran ASI………..……….. 84 Tabel 4.24 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Sikap Ketelitian Ibu dalam Merawat Payudara agar dapat Menyusui dengan Lancar……….. 85 Tabel 4.25 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Membersihkan Payudara Setelah Menyusui.……. 87 Tabel 4.26 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Menyusui Bayinya dengan Posisi Duduk…..……. 88 Tabel 4.27 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Menyusui Bayinya dengan Posisi Berbaring…..… 90 Tabel 4.28 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Menyimpan ASI Di Rumah Ketika Ibu akan

Meninggalkan Bayi Beberapa Saat………..… 91 Tabel 4.29 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Memilih Menu untuk Ibu Menyusui……….…..… 93 Tabel 4.30 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

dengan Memilih Jenis Bahan Makanan agar Produksi Air

Susu Ibu Meningkat dan Lancar ASI……….……….. 94 Tabel 4.31 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan

(6)

Tabel 4.32 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Memperhatikan Syarat-Syarat Mengolah Makanan untuk Ibu Menyusui……….……….. 97 Tabel 4.33 Rata-Rata Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi

dalam Kemampuan Pengetahuan pada Ibu Menyusui dalam Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif……….…….. 99 Tabel 4.34 Rata-Rata Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi

dalam Kemampuan Sikap pada Ibu Menyusui dalam

Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif……….…….. 101 Tabel 4.34 Rata-Rata Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi

dalam Kemampuan Keterampilan pada Ibu Menyusui dalam Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif……….…….. 102 Tabel 4.34 Rata-Rata Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi

dalam Kemampuan Pengetahuan, Sikap, dan Keterampilan pada Ibu Menyusui dalam Upaya Peningkatan Pemberian

ASI Eksklusif………..…….. 103

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran I Kisi-Kisi Instrumen……… 121 Lampiran II Instrumen Penelitian……….. 127 Lampiran III Surat-Surat………. 142

(7)
(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat tercukupi dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi. “ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi, sebab ASI mengandung semua zat gizi untuk membangun dan menyediakan energi dalam susunan yang diperlukan” (Pudjiaji, 2000:14). WHO merekomendasikan “pemberian ASI yang benar yaitu pemberian ASI eksklusif sejak bayi lahir sampai berusia 6 bulan. Pemberian ASI dimulai dalam 30 menit setelah bayi lahir dengan teknik menyusu yang benar, pemberian sesering dan sekehendak bayi” (WHO:2001). Sejalan dengan ini, pemerintah Indonesia telah menetapkan kebijakan pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dengan mengeluarkan Kepmenkes RI No. 450/MENKES/IV/2004.

Selanjutnya, “pada usia 6 bulan sebaiknya bayi juga tidak diberi makanan apapun karena makanan tambahan mempunyai resiko terkontaminasi yang sangat tinggi. Selain itu dengan memberikan makanan tambahan pada bayi, akan mengurangi produksi ASI, karena bayi akan jarang menyusu” (Muchtadi, 1996:73).

(9)

dibawah usia dua bulan hanya mencakup 64,0 % dari bayi seluruhnya. Persentase tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi, yaitu 46,0 % pada bayi usia 2 - 3 bulan dan 14,0 % pada bayi 4 – 5 bulan, yang lebih memprihatinkan adalah 13,0 % bayi di bawah usia 2 bulan telah diberikan susu formula dan 30 % bayi berusia 2 – 3 bulan telah diberikan makanan tambahan.

Pada kenyataannya, pengetahuan masyarakat tentang ASI eksklusif yang penulis sarikan dari pendapat Muchtadi (1996:39) masih sangat kurang, misalnya pada masyarakat desa, ibu sering kali memberikan makanan padat kepada bayi yang baru beberapa hari atau beberapa minggu seperti memberikan nasi yang dihaluskan atau pisang. Kadang-kadang ibu mengatakan air susunya tidak keluar atau keluarnya hanya sedikit pada hari-hari pertama kelahiran bayinya, kemudian membuang ASI-nya tersebut dan menggantikanASI-nya dengan madu, gula, mentega, air atau makanan lain. Hal tersebut tidak boleh dilakukan karena air susu yang keluar pada hari-hari pertama kelahiran adalah kolostrum.

(10)

menggunakan jenis-jenis pangan bergizi dalam konsumsi pangan sehari-hari dalam rangka menjaga dan meningkatkan kondisi kesehatan diri sendiri dan keluarga.

Penyuluhan gizi melibatkan dua orang yang saling berinteraksi dengan jalan mengadakan komunikasi langsung yang terarah pada pencapaian tujuan. Model pendekatan penyuluhan gizi harus dilakukan pendekatan secara bertahap yaitu berturut-turut massal, kelompok, hingga pada tahap akhirnya melalui pendekatan perorangan. Penyuluhan gizi memiliki tujuan umun yaitu melakukan pengambilan keputusan, pengembangan kesadaran dan pengembangan pribadi.

Penyuluhan gizi merupakan salah satu program pemerintah yang dilaksanakan sebagai kegiatan rutin yang biasa dilakukan di Posyandu. Salah satu Posyandu yang mengadakan penyuluhan gizi ibu menyusui dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif adalah Posyandu Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah. Penyuluhan gizi ini ditujukan kepada ibu yang sedang menyusui.

(11)

menggunakan media slide. Kegiatan dilaksanakan secara rutin satu kali dalam sebulan secara perorangan oleh kader gizi dan bidan dari Puskesmas di wilayah Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah. Penyuluhan gizi ini dilakukan, agar ibu menyusui memperoleh manfaat mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa memberikan makanan lain sebelum bayi berusia 6 bulan pada kehamilan selanjutnya. Selanjutnya dari studi pendahuluan diperoleh keterangan juga bahwa, masih terdapat ibu menyusui yang tidak memberikan ASI eksklusif.

Manfaat menurut Ali (2008:240) adalah “guna atau faedah”. Manfaat dari penyuluhan gizi diharapkan membuat ibu menyusui mengalami perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam peningkatan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, sehingga pada kehamilan sekarang dan selanjutnya bayi diberikan ASI eksklusif tanpa memberikan makanan lain.

(12)

peningkatan pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu upaya untuk memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat dimanfaatkan pada praktek penyuluhan gizi.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Latar belakang dan alasan pemilihan masalah yang telah dikemukakan dapat dijadikan dasar untuk mengungkapkan ruang lingkup masalah dalam penulisan skripsi ini. Penelitian ini berkaitan dengan manfaat penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui di Posyandu Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah.

(13)

Dari rumusan masalah di atas maka permasalahan penelitian ini untuk lebih jelasnya penulis membatasi pada :

a. Manfaat penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui, berkaitan dengan pengetahuan tentang pengertian ASI eksklusif, keuntungan atau kebaikan ASI eksklusif, manfaat ASI eksklusif, pedoman menyusui, cara meningkatkan produksi ASI agar banyak dan lancar, cara menyusui yang benar, dan cara menyimpan ASI untuk ibu yang bekerja. b. Manfaat penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif

pada ibu menyusui berkaitan dengan sikap teliti dan cermat cara membersihkan payudara dengan benar, cara menyusui yang benar, memperhatikan gizi ibu menyusui, dan cara menyimpan ASI untuk ibu yang bekerja.

c. Manfaat penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui, berkaitan dengan keterampilan tentang cara membersihkan payudara dengan benar, keterampilan cara menyusui yang benar, keterampilan dalam memperhatikan gizi ibu menyusui, dan keterampilan dalam penyimpanan ASI secara benar bagi ibu yang bekerja.

2. Perumusan Masalah

(14)

yang kemudian dijadikan sebagai judul yaitu “Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di Posyandu

Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah” meliputi pemberian ASI

eksklusif pada bayi selama 6 bulan pada kehamilan selanjutnya agar bayi tetap diberikan ASI eksklusif tanpa diberikan makanan lain.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh informasi, kemudian disusun dan dijelaskan serta dianalisis tentang manfaat penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pada bayi agar ibu menyusui tidak memberikan makanan lain sebelum bayi berusia 6 bulan pada kehamilan selanjutnya.

2. Tujuan Khusus

Tujuan Penulis mengadakan penelitian ini adalah memperoleh gambaran secara spesifik tentang:

(15)

b. Manfaat penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui berkaitan dengan sikap teliti dan cermat cara membersihkan payudara dengan benar, cara menyusui yang benar, memperhatikan gizi ibu menyusui, dan cara menyimpan ASI untuk ibu yang bekerja.

c. Manfaat penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui, berkaitan dengan keterampilan tentang cara membersihkan payudara dengan benar, keterampilan cara menyusui yang benar, keterampilan dalam memperhatikan gizi ibu menyusui dan keterampilan dalam penyimpanan ASI secara benar bagi ibu yang bekerja.

D. Manfaat Penelitian

1. Untuk Posyandu memberikan informasi tentang upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif melalui penyuluhan gizi agar ibu menyusui tetap memberikan ASI eksklusif pada bayinya tanpa diberikan makanan lain.

2. Untuk Program Studi Tata Boga memberikan informasi tentang pelaksanaan program upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif yang berkaitan dengan perkuliahan, khususnya mata kuliah penyuluhan gizi yang diperoleh mahasiswa Program Studi Tata Boga, PKK FPTK UPI.

(16)

E. Asumsi

Dalam penelitian penulis akan menngemukakan beberapa asumsi yang merupakan anggapan dasar sebagai pendapat kebenarannya dapat diterima oleh umum. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Surakhmad, (1985:97) bahwa Asumsi adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya dapat diterima oleh penyelidik. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka yang menjadi asumsi dalam penelitian ini :

1. Penyuluhan gizi merupakan salah satu program dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, tujuannya untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan para bayi meliputi kegiatan meningkatkan pengetahuan ibu menyusui agar ibu tetap memberikan ASI eksklusif tanpa memberikan makanan lain pada kehamilan selanjutnya. Pernyataan ini didukung oleh Rosita (2008) ”Program peningkatan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan merupakan program untuk ibu menyusui yang dianjurkan pada setiap ibu hanya memberikan ASI eksklusif pada bayi karena jika diberikan makanan lain dapat menyebabkan bayi mengalami gangguan pencernaan”.

(17)

Sudjana (1990:3) bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan.

3. Manfaat dari penyuluhan gizi diharapkan ada guna atau faedah bagi ibu menyusui agar mengalami perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam peningkatan pemberian ASI eksklusif tanpa memberikan makanan lain pada kehamilan selanjutnya. Pernyataan ini didukung oleh Ali dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (2008:240) bahwa manfaat adalah “guna atau faedah” dan Rachmawati (2007) dikatakan bahwa ada peningkatan, sikap, dan tindakan ibu menyusui tentang gizi setelah dilakukan penyuluhan.

F. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian digunakan untuk mengarahkan penelitian dalam mengumpulkan data. Penulis akan menjabarkan tujuan kedalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimana manfaat penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui, berkaitan dengan pengetahuan tentang pengertian ASI eksklusif, keuntungan atau kebaikan ASI eksklusif, manfaat ASI eksklusif, pedoman menyusui, cara meningkatkan produksi ASI agar banyak dan lancar, cara menyusui yang benar, dan cara menyimpan ASI untuk ibu yang bekerja?

(18)

membersihkan payudara dengan benar, cara menyusui yang benar, memperhatikan gizi ibu menyusui, dan cara menyimpan ASI untuk ibu yang bekerja?

c. Bagaimana manfaat penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui, berkaitan dengan keterampilan tentang cara membersihkan payudara dengan benar, keterampilan cara menyusui yang benar, keterampilan dalam memperhatikan gizi ibu menyusui, dan keterampilan dalam penyimpanan ASI secara benar bagi ibu yang bekerja?

G. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode desktiptif, dengan tujuan untuk mengadakan gambaran tentang masalah dengan tujuan untuk mengadakan gambaran tentang masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah aktual. Seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (1980 : 40) bahwa penelitian deskriptif :

a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah aktual.

(19)

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner yang ditujukan kepada responden, yaitu ibu-ibu menyusui pada kehamilan pertama di Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah untuk memperoleh data mengenai manfaat penyuluhan gizi mengenai upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui.

H. Lokasi Penelitian

1. Lokasi

Lokasi yang dipilih untuk penelitian tentang manfaat penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui adalah Posyandu di Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah.

2. Populasi Penelitian

(20)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada Bab IV, penulis akan menguraikan dan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di Posyandu Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah.

A. Hasil Penelitian

Salah satu program penyuluhan gizi yang dikhususkan bagi ibu menyusui pada kehamilan pertama sehingga pada kehamilan selanjutnya dapat memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan tanpa memberikan makanan lain dilakukan oleh kader Posyandu dan Puskesmas Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah.

Data hasil penelitian yang diperoleh melalui angket mengenai Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di Posyandu Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah akan disajikan sebagai berikut :

1. Data Responden

(21)

Tabel 4.1 Data Responden

No. Variabel f %

1. Umur

a. 10 – 20 tahun b. 20 – 30 tahun c. 30 – 40 tahun

2 24 11 5 65 30

Jumlah 37 100

2. Pekerjaan

a. Ibu Rumah Tangga b. Pegawai Swasta

34 3

92 8

Jumlah 37 100

3. Pendidikan Terakhir a. SD

b. SLTP c. SLTA

7 16 14 19 43 38

Jumlah 37 100

Sumber : hasil pengolahan data responden ibu menyusui

Keterangan : f = frekuensi jawaban responden, %= bilangan tetap

(22)

2. Data Bayi

Data bayi yang diberikan makanan lain sebelum 6 bulan pada kehamilan pertama meliputi umur dan jenis kelamin akan disajikan pada Tabel 4.2:

Tabel 4.2 Data Bayi

No. Variabel f %

1. Umur

a. 0 – 3 bulan b. 3 – 6 bulan

6 31

16 84

Jumlah 37 100

2. Jenis Kelamin a. Perempuan b. Laki - laki

21 16

57 43

Jumlah 37 100

Sumber : hasil pengolahan data bayi yang diberikan makanan lain sebelum 6 bulan pada kehamilan pertama

Keterangan : f = frekuensi jawaban responden, %= bilangan tetap

(23)

3. Data Hasil Penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui

Data angket mengenai Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di Posyandu Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah terdiri dari kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pemberian ASI eksklusif oleh ibu menyusui. Pemberian ASI eksklusif oleh ibu menyusui yang termasuk kedalam aspek pengetahuan disajikan pada Tabel 4.3 sampai Tabel 4.17.

a. Data Hasil Penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif Berupa Kemampuan Pengetahuan pada Ibu Menyusui

Persentase nilai manfaat hasil penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui berkaitan dengan kemampuan pengetahuan ASI eksklusif disajikan pada Tabel 4.3.

(24)

lainnya, dan responden (0%) ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi 0 - 5 bulan, tetapi harus disertai makanan pendamping.

Tabel 4.3

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan ASI Eksklusif No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi 0 - 4 bulan yang harus diberikan tanpa makanan pendamping lainnya.

- - 37 100 37 100

b. ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi 0 - 5 bulan yang harus diberikan tanpa makanan pendamping lainnya.

- - 37 100 37 100

c. ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi 0 - 5 bulan, tetapi harus disertai makanan pendamping.

- - 37 100 37 100 d. ASI merupakan makanan yang terbaik

bagi bayi 0 - 6 bulan yang harus diberikan tanpa makanan pendamping.

29 78 8 22 37 100 e. ASI merupakan makanan yang terbaik

bagi bayi 0- 6 bulan, tetapi harus disertai makanan pendamping.

8 22 29 78 37 100 Sumber : Pengolahan data angket no. 1, pilih salah satu jawaban alternatif

Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden n = Jumlah responden

(25)

Tabel 4.4

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Kolostrum

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari pertama sampai hari kedua setelah kelahiran bayi, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental.

35 95 2 5 37 100

b. Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari kedua sampai hari ketiga setelah kelahiran bayi, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental

15 40 22 60 37 100

c. Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari ketiga sampai hari keempat setelah kelahiran bayi, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental.

4 11 33 89 37 100

d. Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari keempat sampai hari kelima setelah kelahiran bayi, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental.

5 13 32 87 37 100

e. Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari kelima sampai hari keenam setelah kelahiran bayi, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental.

2 5 35 95 37 100

Rata - rata 33 67

Sumber : Pengolahan data angket no. 2, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(26)

sampai hari ketiga setelah kelahiran bayi, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental. Sebagian kecil masing – masing responden (13%) kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari keempat sampai hari kelima setelah kelahiran bayi, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental, responden (11%) kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari ketiga sampai hari keempat setelah kelahiran bayi, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental, dan responden (5%) kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari kelima sampai hari keenam setelah kelahiran bayi, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental.

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.3 menunjukkan nilai rata-rata persentase manfaat penyuluhan gizi oleh responden berkaitan dengan pengetahuan kolostrum sebesar 33%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang rendah. Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi terkait dengan kemampuan pengetahuan kegunaan kolostrum disajikan pada Tabel 4. 5.

(27)

kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama setelah kelahiran, dan responden (30%) kolostrum cukup untuk memenuhi gizi bayi.

Tabel 4.5

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Kegunaan Kolostrum

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi khususnya diare.

27 73 10 27 37 100

b. Kolostrum mengandung protein dan vitamin A yang tinggi, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama setelah kelahiran.

20 54 17 46 37 100

c. Kolostrum mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama setelah kelahiran.

13 35 24 65 37 100

d. Kolostrum cukup untuk memenuhi gizi bayi.

11 30 26 70 37 100 e. Kolostrum membantu pengeluaran

mekonium, yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.

18 49 19 51 37 100

Rata - rata 48 52

Sumber : Pengolahan data angket no. 3, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(28)

Tabel 4.6

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Keuntungan atau Kebaikan ASI Eksklusif

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. ASI mengandung zat kekebalan untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, terutama terutama diare dan infeksi saluran pernapasan akut.

14 38 23 62 37 100

b. ASI meningkatkan kecerdasan anak dibandingkan yang tidak mendapatkan ASI.

16 43 21 57 37 100 c. ASI mengandung energi dan zat-zat

gizi lainnya yang paling sempurna yang sesuai dengan kebutuhan bayi selama 0 – 6 bulan.

30 81 7 19 37 100

d. ASI bersih, sehat, aman, dan selalu tersedia dengan suhu yang sesuai.

19 51 18 49 37 100

e. ASI mudah dicerna. 12 32 25 68 37 100

Rata - rata 49 51

Sumber : Pengolahan data angket no. 4, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(29)

kekebalan untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, terutama terutama diare dan infeksi saluran pernapasan akut, dan responden (32%) ASI mudah dicerna.

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.6 menunjukkan nilai rata-rata persentase manfaat penyuluhan gizi oleh responden berkaitan dengan pengetahuan keuntungan atau kebaikan ASI eksklusif sebesar 49%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang rendah. Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi terkait dengan kemampuan pengetahuan manfaat ASI eksklusif pada bayi disajikan pada Tabel 4. 7.

Tabel 4.7

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Manfaat ASI Eksklusif pada Bayi

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. ASI eksklusif sebagai nutrisi yang baik. 19 51 18 49 37 100 b. ASI eksklusif dapat meningkatkan daya

tahan tubuh bayi.

29 78 8 22 37 100 c. ASI eksklusif dapat membantu

pertumbuhan bayi.

15 40 22 60 37 100 d. ASI eksklusif dapat melindungi bayi

dari diare.

10 27 27 73 37 100 e. ASI eksklusif dapat meningkatkan

kecerdasan

17 46 20 54 37 100

Rata - rata 48 52

Sumber : Pengolahan data angket no. 5, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(30)

bayi. Lebih dari setengahnya responden (51%) ASI eksklusif sebagai nutrisi yang baik. Kurang dari setengahnya masing-masing responden (46%) ASI eksklusif dapat meningkatkan kecerdasan, responden (40%) ASI eksklusif dapat membantu pertumbuhan bayi, dan responden (27%) ASI eksklusif dapat melindungi bayi dari diare.

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.7 menunjukkan nilai rata-rata persentase manfaat penyuluhan gizi oleh responden berkaitan dengan pengetahuan manfaat ASI eksklusif pada bayi sebesar 48%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang rendah. Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi terkait dengan kemampuan pengetahuan manfaat ASI eksklusif pada ibu disajikan pada Tabel 4.8.

(31)
[image:31.595.106.518.202.652.2]

Tabel 4.8

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Manfaat ASI Eksklusif pada Ibu

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Pemberian ASI eksklusif dapat menjalin kasih sayang ibu dan bayi.

34 92 3 8 37 100 b. Pemberian ASI eksklusif dapat

mengurangi pendarahan setelah persalinan.

8 22 29 78 37 100 c. Pemberian ASI eksklusif dapat

mempercepat pemulihan kesehatan ibu.

8 22 29 78 37 100 d. Pemberian ASI eksklusif dapat

mengurangi resiko terkena kanker payudara.

26 70 11 30 37 100 e. Pemberian ASI eksklusif dapat

menumbuhkan rasa percaya diri ibu untuk menyusui.

6 16 31 84

37 100

Rata - rata 44 56

Sumber : Pengolahan data angket no. 6, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(32)
[image:32.595.109.516.200.604.2]

Tabel 4.9

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Manfaat ASI Eksklusif pada Keluarga

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Tanpa memberikan ASI dapat mengeluarkan biaya untuk pembelian susu formula dan perlengkapannya.

27 73 10 27 37 100 b. Tanpa memberikan ASI dapat memakan

waktu dan tenaga yang lebih untuk menyediakan susu botol, misalnya merebus air dan mencuci botol.

22 60 15 40 37 100

c. Tanpa memberikan ASI dapat mengeluarkan biaya lebih untuk merawat anak yang sering sakit karena pemberian susu botol.

18 49 19 51 37 100

d. Tanpa memberikan ASI dapat memakan waktu yang lebih untuk merawat anak yang sering sakit karena pemberian susu botol.

11 30 26 70 37 100

e. Tanpa memberikan ASI dapat mengeluarkan biaya lebih dan waktu untuk mengobati anak yang sering sakit karena pemberian susu botol.

11 30 26 70

37 100

Rata - rata 48 52

Sumber : Pengolahan data angket no. 7, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(33)

Kurang dari setengahnya responden masing-masing (49%) tanpa memberikan ASI dapat mengeluarkan biaya lebih untuk merawat anak yang sering sakit karena pemberian susu botol, responden (30%) tanpa memberikan ASI dapat memakan waktu yang lebih untuk merawat anak yang sering sakit karena pemberian susu botol, dan responden (30%) tanpa memberikan ASI dapat mengeluarkan biaya lebih dan waktu untuk mengobati anak yang sering sakit karena pemberian susu botol.

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.9 menunjukkan nilai rata-rata persentase manfaat penyuluhan gizi oleh responden berkaitan dengan pengetahuan manfaat ASI eksklusif pada keluarga sebesar 48%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang rendah. Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi terkait dengan kemampuan pengetahuan pedoman menyusui disajikan pada Tabel 4.10.

(34)
[image:34.595.112.515.197.620.2]

Tabel 4.10

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Pedoman Menyusui

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Berikan ASI sesegera mungkin dari sejak lahir.

19 51 18 49 37 100 b. Berikan ASI tanpa memberikan

makanan lain kepada bayi (termasuk air, madu, pengganti susu ibu, larutan gula, susu formula) kecuali instruksi dokter dengan alasan-alasan medis.

14 38 23 62 37 100

c. Berikan ASI Ekslusif selama enam bulan dan baru memberikan makan tambahan setelah periode eksklusif tersebut.

25 68 12 32 37 100

d. Berikan ASI sesuai dorongan alamiah bayi, baik siang maupun malam selama bayi menginginkannya.

22 60 15 40 37 100 e. Berikan ASI kepada bayi dengan

teknik menyusui yang benar.

14 38 23 62 37 100

Rata - rata 51 49

Sumber : Pengolahan data angket no. 8, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(35)
[image:35.595.108.515.196.629.2]

Tabel 4.11

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Produksi ASI agar Banyak dan Lancar

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Isapan bayi akan merangsang produksi ASI.

19 51 18 49 37 100 b. Susui bayi sesering mungkin. 14 38 23 62 37 100 c. Ibu harus mengkonsumsi makanan

yang bergizi dan cairan yang cukup.

32 87 5 13 37 100

d. Istirahat yang cukup. 6 16 31 84 37 100

e. Menyusui bayi dengan payudara kiri dan kanan secara bergantian.

21 57 16 43 37 100

Rata - rata 50 50

Sumber : Pengolahan data angket no. 9, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa manfaat penyuluhan gizi oleh responden yang berkaitan dengan pengetahuan produksi ASI agar banyak dan lancar yaitu maasing-masing responden sebagian besar (87%) ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi dan cairan yang cukup. Lebih dari setengahnya masing-masing responden (57%) menyusui bayi dengan payudara kiri dan kanan secara bergantian dan responden (51%) isapan bayi akan merangsang produksi ASI. Kurang dari setengahnya responden (38%) susui bayi sesering mungkin. Sebagian kecil responden (16%) istirahat yang cukup.

(36)
[image:36.595.104.523.251.635.2]

yang cukup. Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi terkait dengan kemampuan pengetahuan tanda-tanda bayi telah disusui dengan benar disajikan pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Tanda-Tanda Bayi telah Disusui dengan Benar

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Bayi tampak tenang. 22 60 15 40 37 100

b. Badan bayi menempel dengan perut ibu. 16 43 21 57 37 100 c. Mulut bayi terbuka lebar. 12 32 25 38 37 100 d. Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin

aerola

21 57 16 43 37 100 e. Dagu bayi menempel pada payudara ibu. 12 38 25 32 37 100

Rata - rata 46 44

Sumber : Pengolahan data angket no. 10, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa manfaat penyuluhan gizi oleh responden yang berkaitan dengan pengetahuan tanda-tanda bayi telah disusui dengan benar yaitu masing-masing responden lebih dari setengahnya (60%) bayi tampak tenang dan responden (57%) mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola. Kurang dari setengahnya masing-masing responden (43%) badan bayi menempel dengan perut ibu, responden (32%) mulut bayi terbuka lebar, dan responden (38%) dagu bayi menempel pada payudara ibu.

(37)
[image:37.595.105.522.235.625.2]

yang rendah. Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi terkait dengan kemampuan pengetahuan waktu yang tepat untuk memulai pemberian ASI eksklusif disajikan pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Waktu yang Tepat untuk Memulai Pemberian ASI Eksklusif

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. ASI diberikan pada bayi segera setelah bayi dilahirkan.

35 95 2 5 37 100 b. ASI diberikan pada bayi satu hari setelah

dilahirkan.

2 5 35 95 37 100 c. ASI diberikan pada bayi dua hari setelah

dilahirkan.

- - 37 100 37 100 d. ASI diberikan pada bayi tiga hari setelah

dilahirkan.

- - 37 100 37 100 e. ASI diberikan pada bayi empat hari

setelah dilahirkan.

- - 37 100 37 100 Sumber : Pengolahan data angket no. 11, pilih salah satu jawaban alternatif

Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden n = Jumlah responden

(38)
[image:38.595.113.513.241.595.2]

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.13 menunjukkan nilai persentase manfaat hasil penyuluhan gizi oleh responden berkaitan pengetahuan waktu yang tepat untuk memulai pemberian ASI eksklusif sebesar 95%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang tinggi sekali. Persentase nilai manfaat hasil penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui terkait dengan kemampuan pengetahuan lama menyusui yang baik bagi bayi disajikan pada Tabel 4. 14.

Tabel 4.14

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Lama Menyusui yang Baik bagi Bayi

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. 1 - 2 menit. 2 5 35 95 37 100

b. 2 - 3 menit. 3 8 34 92 37 100

c. 4 - 5 menit. 7 19 30 81 37 100

d. 5 - 6 menit. 7 19 30 81 37 100

e. 5 - 7 menit. 18 49 19 51 37 100

Sumber : Pengolahan data angket no. 12, pilih salah satu jawaban alternatif Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa manfaat hasil penyuluhan gizi oleh responden yang berkaitan dengan pengetahuan lama menyusui yang baik bagi bayi yaitu masing-masing responden kurang dari setengahnya (49%) 5 - 7 menit. Sebagian kecil masing-masing responden (19%) 5 - 6 menit, responden (19%) 4 - 5 menit, responden (8%) 2 - 3 menit, dan responden (5%) 1 - 2 menit.

(39)
[image:39.595.105.522.229.627.2]

yang baik bagi bayi sebesar 49%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang rendah. Persentase nilai manfaat hasil penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui terkait dengan kemampuan pengetahuan tanda kecukupan bayi mengkonsumsi ASI disajikan pada Tabel 4. 15.

Tabel 4.15

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Tanda Kecukupan Bayi Mengkonsumsi ASI

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Jumlah buang air kecilnya dalam satu hari paling sedikit 6 kali.

10 27 27 73 37 100

b. Warna seni biasanya tidak berwarna kuning pucat.

11 30 26 70 37 100

c. Bayi paling sedikit menyusui 10 kali dalam 24 jam.

12 32 25 68 37 100

d. Bayi bertambah berat badannya. 29 78 8 22 37 100 e. Bayi sering BAB berwarna

kekuningan berbiji.

6 16 31 84 37 100

Rata - rata 37 63

Sumber : Pengolahan data angket no. 13, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(40)
[image:40.595.105.522.249.599.2]

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.15 menunjukkan nilai rata-rata persentase manfaat penyuluhan gizi oleh responden berkaitan dengan pengetahuan tanda kecukupan bayi mengkonsumsi ASI sebesar 37%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang rendah. Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi terkait dengan pengetahuan penurunan jumlah produksi ASI disajikan pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Penurunan Jumlah Produksi ASI

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Penurunan jumlah produksi ASI yaitu 2 bulan setelah kelahiran.

- - 37 10

0

37 100 b. Penurunan jumlah produksi ASI yaitu

3 bulan setelah kelahiran.

4 11 33 89 37 100 c. Penurunan jumlah produksi ASI yaitu

4 bulan setelah kelahiran.

2 5 35 95 37 100

d. Penurunan jumlah produksi ASI yaitu 5 bulan setelah kelahiran.

4 11 33 89 37 100 e. Penurunan jumlah produksi ASI yaitu

6 bulan setelah kelahiran.

27 73 10 27 37 100 Sumber : Pengolahan data angket no. 14, pilih salah satu jawaban alternatif

Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden n = Jumlah responden

(41)

jumlah produksi ASI yaitu 4 bulan setelah kelahiran. Tidak seorangpun responden (0%) penurunan jumlah produksi ASI yaitu 2 bulan setelah kelahiran.

[image:41.595.106.518.238.661.2]

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.16 menunjukkan nilai persentase manfaat hasil penyuluhan gizi oleh responden berkaitan pengetahuan penurunan jumlah produksi ASI sebesar 73%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang tinggi. Persentase nilai manfaat hasil penyuluhan gizi dalam upaya peningkatan pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui terkait dengan kemampuan pengetahuan waktu pemberian makanan pendamping ASI disajikan pada Tabel 4. 17.

Tabel 4.17

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Waktu Pemberian Makanan Pendamping ASI

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Waktu pemberian makanan pendamping ASI dapat dilakukan pada bayi saat lahir.

- - 37 100 37 100 b. Waktu pemberian makanan pendamping

ASI dapat dilakukan pada bayi usia dua bulan.

- - 37 100 37 100 c. Waktu pemberian makanan pendamping

ASI dapat dilakukan pada bayi usia tiga bulan.

1 3 36 97 37 100 d. Waktu pemberian makanan pendamping

ASI dapat dilakukan pada bayi usia lima bulan.

2 5 35 95 37 100 e. Waktu pemberian makanan pendamping

ASI dapat dilakukan pada bayi usia lebih dari enam bulan.

34 92 3 8 37 100 Sumber : Pengolahan data angket no. 15, pilih salah satu jawaban alternatif

(42)

Tabel 4.17 menunjukkan bahwa manfaat hasil penyuluhan gizi oleh responden yang berkaitan dengan pengetahuan waktu pemberian makanan pendamping ASI yaitu masing-masing responden sebagian besar (92%) waktu pemberian makanan pendamping ASI dapat dilakukan pada bayi usia lebih dari enam bulan. Sebagian kecil masing-masing responden (5%) waktu pemberian makanan pendamping ASI dapat dilakukan pada bayi usia lima bulan dan responden (3%) waktu pemberian makanan pendamping ASI dapat dilakukan pada bayi usia tiga bulan. Tidak seorangpun masing-masing responden (0%) waktu pemberian makanan pendamping ASI dapat dilakukan pada bayi usia dua bulan dan responden (0%) waktu pemberian makanan pendamping ASI dapat dilakukan pada bayi saat lahir.

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.17 menunjukkan nilai persentase manfaat hasil penyuluhan gizi oleh responden berkaitan pengetahuan waktu pemberian makanan pendamping ASI sebesar 92%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang tinggi sekali.

b. Data Hasil Penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif Berupa Kemampuan Sikap pada Ibu Menyusui

[image:42.595.109.514.233.586.2]
(43)
[image:43.595.105.520.198.620.2]

Tabel 4.18

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Sikap tentang Ketelitian Ibu dalam Menyusui Bayinya

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Saya cermat menyusui bayi yaitu dengan cara cuci tangan yang bersih dengan sabun sebelum menyusui.

16 43 21 57 37 100 b. Saya cermat menyusui bayi yaitu dengan

cara mendekatkan bayi ke payudara sehingga bibir bawah bayi terletak dibawah puting susu.

16 43 21 57 37 100

c. Saya cermat menyusui bayi yaitu dengan cara melekatkan mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola (tidak hanya puting saja).

16 43 21 57 37 100

d. Saya cermat menyusui bayi yaitu dengan cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.

18 49 19 51 37 100

e. Saya cermat menyusui bayi yaitu dengan cara bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu saat menahan kepala bayi, agar bayi tidak tersedak.

16 43 21 57 37 100

Rata - rata 44 56

Sumber : Pengolahan data angket no. 16, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(44)

cermat menyusui bayi yaitu dengan cara cuci tangan yang bersih dengan sabun sebelum menyusui, responden (43%) saya cermat menyusui bayi yaitu dengan cara mendekatkan bayi ke payudara sehingga bibir bawah bayi terletak dibawah puting susu, responden (43%) saya cermat menyusui bayi yaitu dengan cara melekatkan mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola (tidak hanya puting saja), dan responden (43%) saya cermat menyusui bayi yaitu dengan cara bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu saat menahan kepala bayi, agar bayi tidak tersedak.

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.18 menunjukkan nilai rata-rata persentase manfaat penyuluhan gizi oleh responden berkaitan dengan ketelitian ibu dalam menyusui bayinya sebesar 44%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang rendah . Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi berkaitan dengan kemampuan sikap tentang ketelitian ibu dalam waktu pemberian ASI disajikan pada Tabel 4.19.

(45)
[image:45.595.104.520.197.600.2]

Tabel 4.19

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Sikap tentang Ketelitian Ibu dalam Waktu Pemberian ASI

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Saya dengan senang hati memberikan ASI pada bayi ketika bayi menangis.

16 43 21 57 37 100 b. Saya dengan senang hati memberikan

ASI pada bayi pada pukul 2 siang yang telah ditentukan.

3 8 34 92 37 100 c. Saya dengan senang hati memberikan

ASI pada bayi saat siang hari selama bayi menginginkannya.

3 8 34 92 37 100 d. Saya dengan senang hati memberikan

ASI pada bayi saat malam hari selama bayi menginginkannya.

5 13 32 87 37 100 e. Saya dengan senang hati memberikan

ASI pada bayi saat siang maupun malam hari selama bayi menginginkannya.

37 100 - - 37 100

Rata - rata 34 66

Sumber : Pengolahan data angket no. 17, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(46)
[image:46.595.108.518.192.628.2]

Tabel 4.20

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Sikap tentang Ketelitian Ibu dalam Mengkonsumsi Air

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Saya selalu memperhatikan dengan meminum air 1 – 2 gelas/hari.

1 3 36 97 37 100 b. Saya selalu memperhatikan dengan

meminum air 2 – 3 gelas/hari.

- - 37 100 37 100 c. Saya selalu memperhatikan dengan

meminum air 4 – 5 gelas/hari.

2 5 35 95 37 100 d. Saya selalu memperhatikan dengan

meminum air 6 – 7 gelas/hari.

2 5 35 95 37 100 e. Saya selalu memperhatikan dengan

meminum air 8 – 12 gelas/hari.

32 87 5 13 37 100 Sumber : Pengolahan data angket no. 18, pilih salah satu jawaban alternatif

Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden n = Jumlah responden

Tabel 4.20 menunjukkan bahwa manfaat hasil penyuluhan gizi oleh responden yang berkaitan dengan ketelitian ibu dalam mengkonsumsi air yaitu masing-masing responden sebagian besar (87%) saya selalu memperhatikan dengan meminum air 8 – 12 gelas/hari. Sebagian kecil masing-masing responden (5%) saya selalu memperhatikan dengan meminum air 6 – 7 gelas/hari, responden (5%) saya selalu memperhatikan dengan meminum air 4 – 5 gelas/hari, dan responden (3%) saya selalu memperhatikan dengan meminum air 1 – 2 gelas/hari. Tidak seorangpun responden (0%) saya selalu memperhatikan dengan meminum air 2 – 3 gelas/hari.

(47)
[image:47.595.108.518.262.629.2]

yang tinggi sekali. Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi berkaitan dengan kemampuan sikap tentang ketelitian ibu dalam memperhatikan syarat-syarat makanan untuk ibu menyusui disajikan pada Tabel 4.21.

Tabel 4.21

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Sikap tentang Ketelitian Ibu dalam Memperhatikan Syarat-Syarat Makanan untuk Ibu Menyusui

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Saya cermat memilih makanan untuk ibu menyusui yaitu tidak bersantan banyak.

11 30 26 70 37 100 b. Saya cermat memilih makanan untuk ibu

menyusui yaitu tidak berbumbu tajam.

12 32 25 68 37 100 c. Saya cermat memilih makanan untuk ibu

menyusui yaitu tidak pedas.

22 60 15 40 37 100 d. Saya cermat memilih makanan untuk ibu

menyusui yaitu menghindari sayuran yang mengandung gas seperti kol.

6 16 31 84 37 100 e. Saya cermat memilih makanan untuk ibu

menyusui yaitu memperbanyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung protein tinggi.

32 87 5 13 37 100

Rata - rata 45 55

Sumber : Pengolahan data angket no. 19, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(48)

setengahnya masing-masing responden (32%) saya cermat memilih makanan untuk ibu menyusui yaitu tidak berbumbu tajam dan responden (30%) saya cermat memilih makanan untuk ibu menyusui yaitu tidak bersantan banyak. Sebagian kecil responden (16%) saya cermat memilih makanan untuk ibu menyusui yaitu menghindari sayuran yang mengandung gas seperti kol.

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.21 menunjukkan nilai rata-rata persentase manfaat penyuluhan gizi oleh responden berkaitan dengan ketelitian ibu dalam memperhatikan syarat-syarat makanan untuk ibu menyusui sebesar 45%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang rendah. Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi berkaitan dengan kemampuan sikap tentang ketelitian ibu dalam memperhatikan gizi ibu menyusuidisajikan pada Tabel 4.22.

(49)
[image:49.595.107.522.197.622.2]

Tabel 4.22

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Sikap tentang Ketelitian Ibu dalam Memperhatikan Gizi Ibu Menyusui

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Saya memperhatikan gizi kebutuhan gizi dengan memilih beras sebagai sumber tenaga.

25 68 12 32 37 100 b. Saya memperhatikan gizi skebutuhan gizi

dengan memilih telur sebagai sumber pembangun.

16 43 21 57 37 100 c. Saya memperhatikan gizi skebutuhan gizi

dengan memilih tempe sebagai sumber pembangun.

15 40 22 60 37 100 d. Saya memperhatikan gizi kebutuhan gizi

dengan memilih sayuran seperti daun katuk sebagai sumber pengatur.

25 68 12 32 37 100 e. Saya memperhatikan gizi kebutuhan gizi

dengan memilih buah-buahan seperti pepaya sebagai sumber pengatur.

22 60 15 40 37 100

Rata - rata 56 44

Sumber : Pengolahan data angket no. 20, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(50)
[image:50.595.104.522.203.640.2]

Tabel 4.23

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Sikap tentang Ketelitian Ibu dalam Persiapan Memperlancar Pengeluaran ASI

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Saya membersihkan puting payudara dengan air hangat menggunakan handuk kecil.

21 57 16 43 37 100 b. Saya membersihkan puting payudara

dengan air hangat menggunakan kapas.

20 54 17 46 37 100 c. Saya membersihkan puting payudara

dengan membasuh puting dengan air hangat.

19 51 18 49 37 100 d. Saya membersihkan puting payudara

dengan air dingin tanpa digosok-gosok.

5 13 32 87 37 100 e. Saya membersihkan puting payudara

dengan baby oil.

9 24 28 76 37 100

Rata - rata 40 60

Sumber : Pengolahan data angket no. 21, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(51)
[image:51.595.106.523.224.675.2]

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.23 menunjukkan nilai rata-rata persentase manfaat penyuluhan gizi oleh responden berkaitan dengan ketelitian ibu dalam persiapan memperlancar pengeluaran ASI sebesar 40%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang rendah. Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi berkaitan dengan kemampuan sikap tentang ketelitian ibu dalam merawat payudara agar dapat menyusui dengan lancar disajikan pada Tabel 4.24.

Tabel 4.24

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Sikap tentang Ketelitian Ibu dalam Merawat Payudara agar dapat Menyusui dengan Lancar

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Merawat payudara dengan cara menggunakan bra yang mampu menyerap keringat.

15 40 22 60 37 100 b. Merawat payudara dengan cara

menggunakan bra yang mampu menyangga payudara dengan baik, dan tidak terlalu sempit.

22 60 15 40 37 100

c. Merawat payudara dengan cara membersihkan puting payudara dengan air hangat setiap habis mandi.

28 76 9 24 37 100 d. Merawat payudara dengan cara

menghindari puting payudara terkena sabun mandi karena akan membuat kering dan terkelupas sehingga, menimbulkan rasa nyeri saat menyusui.

9 24 28 76 37 100

e. Merawat payudara dengan cara mengoleskan ASI apabila puting payudara luka atau lecet.

14 38 23 62 37 100

Rata - rata 48 52

Sumber : Pengolahan data angket no. 22, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

(52)
[image:52.595.107.516.231.623.2]

Tabel 4.24 menunjukkan bahwa manfaat penyuluhan gizi oleh responden yang berkaitan dengan ketelitian ibu dalam merawat payudara agar dapat menyusui dengan lancar yaitu masing-masing responden sebagian besar (76%) merawat payudara dengan cara membersihkan puting payudara dengan air hangat setiap habis mandi. Lebih dari setengahnya responden (60%) merawat payudara dengan cara menggunakan bra yang mampu menyangga payudara dengan baik, dan tidak terlalu sempit. Kurang dari setengahnya masing-masing responden (40%) merawat payudara dengan cara menggunakan bra yang mampu menyerap keringat dan responden (38%) merawat payudara dengan cara mengoleskan ASI apabila puting payudara luka atau lecet. Sebagian kecil responden (24%) merawat payudara dengan cara menghindari puting payudara terkena sabun mandi karena akan membuat kering dan terkelupas sehingga, menimbulkan rasa nyeri saat menyusui.

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.24 menunjukkan nilai rata-rata persentase manfaat penyuluhan gizi oleh responden berkaitan dengan ketelitian ibu dalam merawat payudara agar dapat menyusui dengan lancar sebesar 48%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang rendah.

c. Data Hasil Penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan Pemberian ASI Eksklusif Berupa Kemampuan Keterampilan pada Ibu Menyusui

(53)
[image:53.595.107.517.201.613.2]

Tabel 4.25

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Membersihkan Payudara Setelah Menyusui

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Saya membersihkan puting payudara dengan air hangat menggunakan handuk kecil.

24 65 13 35 37 100 b. Saya membersihkan puting payudara

dengan air hangat menggunakan kapas.

19 51 18 49 37 100 c. Saya membersihkan puting payudara

dengan membasuh puting dengan air hangat.

30 81 7 19 37 100 d. Saya membersihkan puting payudara

dengan air dingin tanpa digosok-gosok.

32 87 5 13 37 100 e. Saya membersihkan puting payudara

dengan baby oil.

6 16 31 84 37 100

Rata - rata 60 40

Sumber : Pengolahan data angket no. 23, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah respon

(54)
[image:54.595.104.524.243.634.2]

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.25 menunjukkan nilai rata-rata persentase manfaat penyuluhan gizi oleh responden berkaitan dengan membersihkan membersihkan payudara setelah menyusui sebesar 60%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang cukup. Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi berkaitan dengan keterampilan dalam menyusui bayinya dengan posisi duduk disajikan pada Tabel 4.26.

Tabel 4.26

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Menyusui Bayinya dengan Posisi Duduk

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Saya menentukan posisi duduk dengan keadaan yang nyaman.

26 70 11 30 37 100

b. Saya menentukan posisi duduk dengan memangku bayi dengan menempelkan perutnya pada perut ibu.

19 51 18 49 37 100

c. Saya menentukan posisi duduk dengan menyanggah kepala bayi tepat pada siku lengan bagian atas.

19 51 18 49 37 100

d. Saya menentukan posisi duduk dengan bagian lengan dan telapak tangan ibu menahan punggung bayi.

14 38 23 62 37 100

e. Saya menentukan posisi duduk dengan bagian lengan dan telapak tangan ibu menahan pantat bayi.

4 11 33 89 37 100

Rata - rata 44 56

Sumber : Pengolahan data angket no. 24, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(55)

keadaan yang nyaman, responden (51%) saya menentukan posisi duduk dengan memangku bayi dengan menempelkan perutnya pada perut ibu, dan responden (51%) saya menentukan posisi duduk dengan menyanggah kepala bayi tepat pada siku lengan bagian atas. Kurang dari setengahnya responden (38%) saya menentukan posisi duduk dengan bagian lengan dan telapak tangan ibu menahan punggung bayi. Sebagian kecil responden (11%) saya menentukan posisi duduk dengan bagian lengan dan telapak tangan ibu menahan pantat bayi.

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.26 menunjukkan nilai rata-rata persentase manfaat penyuluhan gizi oleh responden berkaitan dengan menyusui bayinya dengan posisi duduk sebesar 44%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang rendah. Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi berkaitan dengan keterampilan dalam menyusui bayinya dengan posisi berbaring disajikan pada Tabel 4.27.

(56)
[image:56.595.104.519.245.600.2]

responden (11%) saya menentukan posisi berbaring dengan menahan bagian pantat dengan tangan ibu.

Tabel 4.27

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Menyusui Bayinya dengan Posisi Berbaring

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Saya menentukan posisi berbaring dengan ibu berbaring miring menghadap bayi yang posisi tidurnya juga dimiringkan menghadap ibu.

29 78 8 22 37 100

b. Saya menentukan posisi berbaring dengan mensejajarkan dan menempelkan mulut bayi dengan puting ibu.

22 60 15 40 37 100 c. Saya menentukan posisi berbaring

dengan melekatkan tubuh bayi pada tubuh ibu.

6 16 31 84 37 100 d. Saya menentukan posisi berbaring

dengan menahan bagian punggung dengan tangan ibu.

12 32 25 68 37 100 e. Saya menentukan posisi berbaring

dengan menahan bagian pantat dengan tangan ibu.

4 11 33 89 37 100

Rata - rata 39 61

Sumber : Pengolahan data angket no. 25, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(57)
[image:57.595.108.518.247.610.2]

dalam menyimpan ASI di rumah ketika ibu akan meninggalkan bayi beberapa saat disajikan pada Tabel 4.28.

Tabel 4.28

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Menyimpan ASI Di Rumah Ketika Ibu akan Meninggalkan Bayi Beberapa Saat

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. ASI disimpan di dalam botol dan ditutup dengan rapat lalu diletakkan di kamar/luar akan tahan 6-8 jam pada suhu 26˚C atau lebih rendah.

22 60 15 40 37 100

b. ASI disimpan di dalam termos berisi es batu tahan 24 jam.

13 35 24 65 37 100 c. ASI disimpan di dalam botol dan ditutup

dengan rapat lalu diletakkan di lemari es tempat buah di bagian paling dalam dimana tempat yang terdingin tahan 3-3 x 24 jam (4˚C atau lebih rendah).

11 30 26 70 37 100

d. ASI disimpan di dalam botol dan ditutup dengan rapat lalu diletakkan di freezer dengan satu pintu, tahan 2 minggu.

6 16 31 84 37 100 e. ASI yang disimpan di dalam botol dan

ditutup dengan rapat lalu diletakkan di freezer yang mempunyai pintu terpisah sendiri, tahan 3 bulan.

6 16 31 84 37 100

Rata - rata 31 69

Sumber : Pengolahan data angket no. 26, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(58)

tahan 6-8 jam pada suhu 26˚C atau lebih rendah. Kurang dari setengahnya masing-masing responden (35%) ASI disimpan di dalam termos berisi es batu tahan 24 jam, dan responden (30%) ASI disimpan di dalam botol dan ditutup dengan rapat lalu diletakkan di lemari es tempat buah di bagian paling dalam dimana tempat yang terdingin tahan 3-3 x 24 jam (4˚C atau lebih rendah). Sebagian kecil masing-masing responden (16%) ASI disimpan di dalam botol dan ditutup dengan rapat lalu diletakkan di freezer dengan satu pintu, tahan 2 minggu dan responden (16%) ASI yang disimpan di dalam botol dan ditutup dengan rapat lalu diletakkan di freezer yang mempunyai pintu terpisah sendiri, tahan 3 bulan.

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.28 menunjukkan nilai rata-rata persentase manfaat penyuluhan gizi oleh responden berkaitan dengan menyimpan ASI di rumah ketika ibu akan meninggalkan bayi beberapa saat sebesar 31 %, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang rendah. Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi berkaitan dengan keterampilan dalam memilih menu untuk ibu menyusui disajikan pada Tabel 4.29.

(59)
[image:59.595.109.514.199.648.2]

Tabel 4.29

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Memilih Menu untuk Ibu Menyusui

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Nasi putih, ayam goreng, sup katuk tahu, melon.

27 73 10 27 37 100 b. Nasi putih, semur daging, pepes tahu,

sup sayuran, pisang.

28 76 9 24 37 100 c. Nasi putih, pepes ikan, tempe bacem,

capcay, jeruk.

33 89 4 11 37 100 d. Nasi putih, pepes ayam, tahu goreng,

sayur bayam, pepaya.

19 51 18 49 37 100 e. Nasi putih, rolade daging, sayur bayam

tahu, mangga.

29 78 8 22 37 100

Rata - rata 73 27

Sumber : Pengolahan data angket no. 27, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(60)
[image:60.595.109.515.196.638.2]

Tabel 4.30

Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Memilih Jenis Bahan Makanan agar Produksi Air Susu Ibu Meningkat dan Lancar ASI

No.

Item Alternatif Jawaban

Menjawab Ya

Menjawab

Tidak n %

f % f %

a. Saya terampil dalam memilih daun katuk sebagai bahan makanan untuk meningkatkan produksi ASI.

33 89 4 11 37 100 b. Saya terampil dalam memilih labu siam

sebagai bahan makanan untuk meningkatkan produksi ASI.

9 24 28 76 37 100 c. Saya terampil dalam memilih bayam

sebagai bahan makanan untuk meningkatkan produksi ASI.

17 46 20 54 37 100 d. Saya terampil dalam memilih bunga

pepaya sebagai bahan makanan untuk meningkatkan produksi ASI.

11 30 26 70 37 100 e. Saya terampil dalam memilih buah

pepaya sebagai bahan makanan untuk meningkatkan produksi ASI.

14 38 23 62 37 100

Rata - rata 45 55

Sumber : Pengolahan data angket no. 28, boleh memilih lebih dari satu jawaban Keterangan : f = Frekuensi jawaban responden

n = Jumlah responden

(61)

memilih bunga pepaya sebagai bahan makanan untuk meningkatkan produksi ASI. Sebagian kecil responden (24%) saya terampil dalam memilih labu siam sebagai bahan makanan untuk meningkatkan produksi ASI.

Data hasil pengolahan pada Tabel 4.30 menunjukkan nilai rata-rata persentase manfaat penyuluhan gizi oleh responden berkaitan dengan memilih jenis bahan makanan agar produksi air susu ibu meningkat dan lancar ASI sebesar 45%, sehingga dapat ditafsirkan memperoleh manfaat yang rendah. Persentase nilai manfaat penyuluhan gizi berkaitan dengan keterampilan dalam memilih buah-buahan yang dapat meningkatkan produksi ASI agar banyak dan lancar disajikan pada Tabel 4.31.

(62)
[image:62.595.106.519.194.628.2]

Tabel 4.31

Persentase Nilai M

Gambar

Tabel 4.8 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Manfaat ASI
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa manfaat penyuluhan gizi oleh responden yang
Tabel 4.10 Persentase Nilai Manfaat Hasil Penyuluhan Gizi Berkaitan dengan Pedoman
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa manfaat penyuluhan gizi oleh responden yang
+7

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan di sekolah adalah menghu-bungkan kegiatan PJAS ini dengan beberapa mata pelajaran yang berkaitan. Misalnya, pelajaran IPA berkaitan dengan kesehatan tubuh

3) Tidak selalu memberikan gambaran obyek yang seharusnya (R. Ibrahim dan Nana Syahodih, 1993 : 82) Kelemahan-kelemahan yang diuraikan di atas hendaknya dapat diatasi

191 Karena sulitnya mencari rumah yang memenuhi kriteria di atas dan selama sampel dapat mewakili populasi maka jumlah sampel yang dapat diambil sebanyak 10 dengan jumlah

13 Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat dua metode edukasi kesehatan yang cocok untuk digunakan, namun perbedaan tingkat pengetahuan

Bahwa pada tanggal 12 Januari 2010, Saksi mendapat perintah dari Pasi Intel Yonif 754/ENK (Lettu Inf.Fery) untuk membantu melakukan pencarian terhadap Terdakwa

Dalam tulisan ini, penulis membahas tentang pendeskripsian alat musik gendang sikambang, dan penulis mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Susumu Khasima di

Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa selisih rerata peningkatan perkembangan motorik halus sebelum dan setelah dilakukan intervensi permainan edukatif jenis

seirama, agar momentum demokratisasi utamanya yang terkait dengan hubungan sipil militer dapat segera tertata dengan baik sesuai dengan norma demokrasi yang berlaku, dengan