• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN CERITA BERANTAI DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA PERANCIS : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester III Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 20

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN CERITA BERANTAI DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA PERANCIS : Studi Pra-Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester III Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 20"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI MEDIA GAMBAR UNTUK PEMBELAJARAN BERBICARA BAHASA PERANCIS ... 7

2.1 Pembelajaran Bahasa Perancis Sebagai Bahasa Asing/ Français Langue Etrangère (FLE) ... 7

2.2 Pendekatan Pembelajaran ... 8

2.2.1 Pengertian Pendekatan Komunikatif ... 9

2.2.2 Ciri-Ciri Pendekatan Komunikatif ... 11

2.3 Teknik Pembelajaran ... 12

2.3.1 Pengertian Teknik Pembelajaran ... 12

2.3.2 Jenis-Jenis Teknik Pembelajaran ... 13

2.4 Permainan ... 15

2.4.1 Pengertian Permainan ... 15

2.4.2 Permainan Bahasa ... 16

(2)

2.4.4 Kekurangan dan Kelebihan Permainan Bahasa... 19

2.5 Permainan Cerita Berantai dengan Media Gambar ... 22

2.5.1 Permainan Cerita Berantai ... 22

2.5.2 Media gambar ... 24

2.5.3Langkah-Langkah Teknik Permainan Cerita Berantai dengan Media Gambar ... 27

2.6 Keterampilan Berbicara ... 28

2.6.1 Pengertian Berbicara ... 28

2.6.2 Pembelajaran Berbicara ... 29

2.6.3 Tujuan Berbicara ... 30

2.6.4 Berbicara Sebagai Keterampilan Berbicara ... 31

2.6.5 Unsur-Unsur Kemampuan Berbicara ... 33

2.6.6 Berbicara Berdasarkan Gambar ... 33

2.6.7 Evaluasi Keterampilan Berbicara ... 34

2.7 Hasil Temuan Penelitian Sebelumnya ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

3.1 Metode dan Desain Penelitian ... 37

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

3.2.1 Populasi ... 39

3.2.2 Sampel ... 39

3.3 Lokasi Penelitian ... 40

3.4 Variabel Penelitian ... 40

3.5 Definisi Operasional ... 40

3.5.1 Efektivitas ... 40

3.5.2 Teknik Permainan Cerita Berantai ... 41

3.5.3 Gambar ... 41

3.5.4 Berbicara ... 42

3.6 Instrumen Penelitian ... 42

3.7 Validitas ... 43

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 43

(3)

3.8.2 Tes ... 44

3.8.3 Angket ... 50

3.9 Prosedur Penelitian ... 52

3.9.1 Persiapan Pengumpulan Data ... 52

3.9.2 Pelaksanaan Eksperimen ... 52

3.9.3 Pengelolaan dan Penyimpulan Data ... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 56

4.1 Hasil Penelitian ... 56

4.1.1 Deskripsi dan Analisis Data Prates. ... 56

4.1.2 Deskripsi dan Analisis Data Pascates ... 63

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 70

4.2.1 Pengelolaan Data ... 70

4.2.1.1 Analisis Perhitungan Nilai Rata Prates dan Nilai Rata-Rata Pascates ... 70

4.2.1.2 Analisis Perhitungan Koefisien Signifikasi (f) Antara Nilai Rata-rata Prates dan Pascates... 72

4.2.2 Pengujian Hipotesis ... 76

4.2.3 Analisis Data Angket... 77

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 95

5.1 Kesimpulan ... 95

5.2 Rekomendasi ... 97

5.2.1 Rekomendasi Kepada Pengajar Bahasa Perancis ... 98

5.2.2 Rekomendasi Kepada Mahasiswa ... 98

5.2.3 Rekomendasi Kepada Peneliti Lain ... 98

5.2.4 Rekomendasi Kepada Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis... 99 DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan bahasa, manusia dapat lebih mudah berinteraksi satu sama lain, karena bahasa merupakan perantara yang dapat membantu mengutarakan apa yang ada di dalam hati, pikiran maupun keinginan seseorang. Apalagi dengan banyaknya berbagai bahasa asing, salah satunya bahasa Perancis, kita dituntut mampu menguasai bahasa tersebut dengan baik agar dapat mengimbangi era-globalisasi saat ini. Dalam mempelajari bahasa Perancis, ada empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak (compréhension orale), keterampilan berbicara (production orale), keterampilan membaca (compréhension écrite), keterampilan menulis (production écrite), dan menguasai kosakata, tata bahasa, serta budaya Perancis.

(5)

yang berani berbicara, tetapi ujaran yang dikemukakan tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa yang baik dan benar.

Dalam hal ini, berdasarkan pengalaman peneliti yang didapatkan saat menjadi pembelajar maupun pengajar bahasa Perancis pada saat mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL), hal yang membuat pembelajar kesulitan membiasakan diri atau pasif untuk berbicara bahasa Perancis, yakni karena tidak memiliki keberanian atau tidak mau mencoba berbicara karena takut membuat kesalahan, seperti kesalahan dalam tata bahasa, kurang kosa-kata ataupun tidak mempunyai topik pembicaraan. Pada kondisi seperti itu, perlu adanya teknik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan teknik yang tepat dapat membuat mahasiswa aktif untuk mengembangkan kemampuannya dalam suasana yang menyenangkan.

(6)

mahasiswa tersebut melanjutkan informasi itu sehingga menjadi serangkaian cerita yang utuh.

Selain teknik pembelajaran diperlukan juga media pembelajaran yang dapat membantu memberikan ide-ide yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran berbicara. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh Irfani Gemina di SMAN 7 Bandung tahun 2009, media gambar menawarkan kemungkinan untuk memotivasi pembelajar aktif berbicara bahasa Jerman. Hal tersebut memungkinkan juga dapat membantu pembelajar melatih kemampuan keterampilan berbicara bahasa Perancis dengan cara mengaktifkan kognitif pembelajar terlebih dahulu dengan gambar-gambar yang dapat mencerminkan pembendaharaan kosa kata sehingga membantu mereka untuk mengungkapkan ide-ide untuk berbicara bahasa Perancis melalui teknik permainan cerita berantai.

Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Perancis dengan judul Efektivitas

Teknik Permainan Cerita Berantai dengan Media Gambar untuk

Pembelajaran Berbicara Bahasa Perancis.

1.2 Rumusan Masalah

Sebagaimana telah peneliti kemukakan di atas, berikut rumusan masalah yang berkaitan dengan judul penelitian ini, diantaranya adalah :

(7)

2) Apakah teknik permainan cerita berantai dengan media gambar efektif dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis?

3) Apa saja kekurangan dan kelebihan teknik permainan cerita berantai dengan media gambar ?

4) Bagaimanakah tanggapan para mahasiswa mengenai teknik permainan cerita berantai dengan media gambar untuk pembelajaran berbicara bahasa Perancis?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan:

1) Kemampuan berbicara bahasa Perancis mahasiswa sebelum dan sesudah menggunakan teknik permainan cerita berantai dengan media gambar. 2) Efektivitas teknik permainan cerita berantai dengan media gambar dalam

pembelajaran berbicara bahasa Perancis mahasiswa.

3) Kekurangan dan kelebihan teknik permainan cerita berantai dengan media gambar.

4) Tanggapan para mahasiswa mengenai teknik permainan cerita berantai dengan media gambar untuk pembelajaran berbicara bahasa Perancis.

1.4Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan dan memberikan manfaat bagi beberapa pihak sebagai berikut:

1) Manfaat Teoretis

(8)

1) Bahan kajian dalam membantu pembelajaran berbicara bahasa Perancis

2) Bahan referensi mengenai teknik permainan dan gambar dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis.

2) Manfaat praktis 1) Bagi pembelajar

(1) Memotivasi dalam proses belajar sehingga dapat membantu pembelajaran berbicara bahasa Perancis dalam suasana yang menyenangkan.

(2) Pembelajar dapat lebih berani dan lebih mudah untuk mengungkapkan ide-ide dalam bahasa Perancis.

2) Bagi Pengajar

(1) Membantu proses belajar mengajar. 3) Bagi peneliti

(1) Dapat menambah pengetahuan mengenai teknik permainan cerita berantai dengan media gambar dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis.

(2) Mengaplikasikan teori yang diperoleh. 4) Bagi peneliti selanjutnya

(9)

1.5Asumsi dan Hipotesis

1.5.1 Asumsi

Asumsi merupakan dugaan yang diterima sebagai dasar atau landasan berpikir karena dianggap benar dalam sebuah penelitian. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini memiliki asumsi-asumi sebagai berikut:

1) Keterampilan berbicara merupakan salah satu unsur penting dalam mempelajari bahasa, khususnya bahasa Perancis.

2) Teknik pembelajaran merupakan perantara yang baik dalam menyampaikan pembelajaran, hal tersebut dapat membantu dan memudahkan pembelajar dalam memahami pelajaran khususnya dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis.

1.5.2 Hipotesis

(10)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Masyhuri (2008:151) Metodologi adalah suatu pengkajian dalam memperoleh peraturan-peraturan suatu metode. Jadi, “Metodologi penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian”. Kemudian menurut Syamsuddin dan Damaianti (2007: 14) “Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan”. Maka dari itu, peneliti

harus menentukan metode yang sesuai untuk mencapai tujuan penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Ekperimen. “Metode penelitian Eksperimen digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan” (Sugiyono, 2011:72). Suatu penelitian dapat menggunakan desain eksperimen, karena variabel-variabel dapat dipilih dan variabel-variabel lain dapat mempengaruhi proses eksperimen itu.

Terdapat beberapa bentuk dalam desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu: “Pre-Experimental Design, True Experimental Design,

(11)

Desain Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental Designs. Bentuk Pre-Pre-Experimental Designs ada beberapa macam, yaitu: “One-Shot Case Study, One-Group Pretest-Posttest Designs, dan

Intact-Group Comparison” (Sugiyono, 2011 : 74). Dari ketiga desain tersebut, peneliti

menggunakan One-Group Pretest-Posttest Designs sebagai desain penelitian. Pada desain ini terdapat pratest, perlakuan dan pascates pada observasinya. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Keterangan :

O1 :Nilai Prates, observasi dilakukan sebanyak satu kali, yakni dengan memberi tes berbicara dengan teknik permainan cerita berantai dengan tema “Le Week-End” untuk mengetahui kemampuan berbicara

mahasiswa sebelum perlakuan.

X :Perlakuan yang dilakukan kepada sampel penelitian berupa pengajaran berbicara bahasa Perancis dengan menggunakan teknik permainan cerita berantai dengan menggunakan media gambar.

O2 :Nilai Pascates, observasi dilakukan sebanyak satu kali dengan memberikan tes yang sama pada saat prates, yakni memberi tes berbicara dengan teknik permainan cerita berantai dengan tema “Le Week-End” dengan bantuan media gambar untuk mengetahui kemampuan berbicara mahasiswa setelah perlakuan.

(12)

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Ali (2010:256) “Populasi pada dasarnya merupakan sumber data secara keseluruhan”. Oleh karena itu, populasi penelitian

merupakan keseluruhan dari objek penelitian.

Peneliti tidak melakukan penyelidikannya pada semua objek tetapi hanya sebagian saja. Sebagian inilah yang disebut dengan sampel. “Sampel adalah bagian yang mewakili populasi, yang diambil dengan menggunakan teknik-teknik tertentu” (Ali, 2010:256). Senada dengan itu, Sugiyono (2011:81) menyatakan

“Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

3.2.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah karakteristik keterampilan berbicara bahasa Perancis mahasiswa semester III Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis, FPBS UPI Bandung yang berjumlah 61 mahasiswa dari dua kelas.

3.2.2 Sampel

(13)

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan kepada mahasiswa semester III jurusan pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI Bandung tahun ajaran 2012/2013.

3.4 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

a. Variabel bebas (variabel X) adalah teknik permainan cerita berantai dengan media gambar.

b. Variabel terikat (variabel Y) adalah keterampilan berbicara bahasa Perancis.

Keterkaitan ini variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

r

X Y Keterangan:

X : teknik permainan cerita berantai dengan media gambar. Y : keterampilan berbicara Bahasa Perancis

r : koefesien variabel x terhadap variabel y (hubungan antara efektivitas teknik permainan cerita berantai dengan media gambar dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis)

3.5 Definisi Operasional

3.5.1 Efektivitas

(14)

memberikan pengaruh terhadap pembelajaran berbicara bahasa Perancis (variabel terikat).

3.5.2 Teknik Permainan Cerita Berantai

Teknik dalam hal ini merupakan implikasi dari metode permainan bahasa dalam pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan berbagai sumber buku Metode Pemainan-Permainan Edukatif dalam Belajar Bahasa Arab (2011) dan buku Jeux et Activités Communicatives dans La Classe de Langue (1985) permainan cerita berantai merupakan permainan bahasa yang menfokuskan keterampilan berbicara, dimana tes tersebut pengajar hanya melontarkan satu kalimat yang kemudian mahasiswa secara berantai harus meneruskan dan mengembangkan kalimat tersebut dengan kalimat-kalimat lain secara lisan sehingga menjadi sebuah rantaian cerita.

3.5.3 Gambar

(15)

3.5.4 Berbicara

Berbicara merupakan cara yang digunakan untuk mengutarakan sesuatu apa yang dilihat, dirasakan, baik dalam hati maupun pikiran (Tarigan : 2008). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan berbicara disini adalah keterampilan berbicara mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Perancis dengan menggunakan teknik permainan cerita berantai dengan media gambar.

3.6 Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang

diteliti” (Sugiyono, 2011:92). Pada penelitian ini, untuk membantu mengelola

data yang diinginkan peneliti menggunakan dua instrumen, yaitu : 1. Tes

Tes bahasa adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang bersifat abstrak, tidak kasat mata, tidak konkrit, seperti kemampuan berfikir, kemampuan mengingat, serta kemampuan berbicara atau kemampuan menulis dan kemampuan- kemampuan bahasa lain (Djiwandono (2008:15).

(16)

diujikan untuk mengetahui tingkat kemajuan kemampuan berbicara mahasiswa tersebut setelah dilakukan perlakuan tersebut.

2. Angket

Instrumen angket merupakan “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ingin diketahui” (Arikunto, 2006:151).

Dari pernyataan di atas, angket dalam penelitian ini berfungsi untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan teknik permainan cerita berantai dengan media gambar dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis.

3.7 Validitas

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen” (Arikunto, 2006:144).

Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengadakan uji validitas dengan berkonsultasi kepada dosen pembimbing skripsi untuk mengetahui apakah instrumen penelitian tersebut sesuai dengan tujuan penelitian dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis, kemudian peneliti mengajukan Expert Judgement kepada para dosen penimbang ahli untuk di evaluasi tingkat kevalidannya.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan penelitian ini dengan cara:

3.8.1 Studi Pustaka

(17)

berhubungan dengan penelitian melalui berbagai bahan pustaka yang dikemukakan oleh para ahli, baik yang bersumber dari buku, internet ataupun sumber-sumber tertulis lainnya yang terkait dan relevan dengan penelitian.

3.8.2 Tes

Penelitian ini mengadakan tes berbicara kepada mahasiswa semester III tahun ajaran 2012/2013 dengan teknik permainan cerita berantai dengan media gambar. Peneliti memberikan kriteria penilaian yang diadaptasi dari buku Nurgiyantoro (2010:406) dan Tagliante (2005, 105), berikut kriteria penilaian yang diajukan:

Tabel 3.1

Kriteria Penilaian Tes Berbicara Bahasa Perancis

No Aspek yang dinilai Nilai

Skor Max

1 Kesesuaian isi cerita dengan

tema. 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 5

5

2 Kelancaran berbicara 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4

3 Kosakata 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3

4 Penggunaan tata bahasa

yang tepat 0 0,5 1 1,5 2

(18)

Tabel 3.2

Rincian Kriteria Penilaian Berbicara Bahasa Perancis

No Aspek yang dinilai Penjelasan Kriteria Penilaian Skor

Skor Isi yang disampaikan kurang sesuai dengan

tema dan tidak berurutan sehingga cerita tidak

berkesinambungan.

0,5-1

Isi yang disampaikan kurang sesuai dengan

tema namun tepat dalam logika urutan cerita. 1,5-2

Isi yang disampaikan cukup sesuai dengan

tema namun masih terdapat kerancuan dalam

logika urutan cerita.

2,5-3

Isi yang disampaikan cukup sesuai dengan

tema dan tepat dalam logika urutan cerita

sehingga mudah dimengerti.

3,5-4

Isi yang disampaikan sangat sesuai dengan

tema dan bervariatif serta tepat dalam logika

urutan cerita sehingga mudah dimengerti.

4-5

2 Kelancaran

Berbicara

Nihil 0 4

Informasi yang disampaikan kurang jelas,

terbata-bata dan sulit dimengerti karena terlalu

banyak diam dan berpikir mau berbicara apa.

0,5

(19)

jelas, terbata-bata namun cukup dapat

dimengerti karena pengucapannya

diulang-ulang.

Informasi yang disampaikanya cukup jelas

meskipun masih terbata-bata dan banyak

terdiam namun dapat dimengerti karena

pengucapannya diulang-ulang.

1,5

Informasi yang disampaikan cukup jelas dan

tidak terbata-bata meskipun masih sesekali

terdiam dan isi yang disampaikan kurang

tepat.

2

Informasi yang disampaikan cukup jelas

tanpa harus berpikir lama dan pengucapannya

tidak terbata-bata namun isi yang disampaikan

masih kurang tepat.

2,5

Informasi yang disampaikan jelas dan tepat

meskipun sesekali terdiam. 3

Informasi yang disampaikan jelas dan tepat

tanpa membutuhkan banyak waktu untuk

berpikir.

3,5-4

3 Kosakata Nihil 0

3 Kurangnya kosakata, sehingga pesan kurang

tersampaikan. 0,5

Kosakata terbatas, sehingga kalimat yang

dibentuk sangat sederhana. 1

Kosakata yang dimiliki cukup banyak 1,5

Menggunakan banyak kosakata namun masih

kurang sesuai dengan tema. 2

Menggunakan banyak kosakata dan sesuai

dengan tema. 2,5

Menggunakan banyak kosakata dan sesuai

dengan tema sehingga menghasilkan banyak

kalimat.

3

4 Penggunaan tata

bahasa yang tepat Nihil 0

2

(20)

dengan baik.

Ada kesalahan struktur kalimat atau tata

bahasa/ penggunaan keterangan waktu yang

salah tidak sesuai dengan urutan cerita

sebelumnya.

1

Ada sedikit kesalahan struktur kalimat/ tata

bahasa hal tersebut nampaknya terjadi karena

kurang hati-hati, namun masih dianggap baik. 1,5

Tidak ada satupun struktur tata bahasa yang

salah dan penggunaan keterangan waktu yang

tepat dengan urutan cerita sebelumnya.

2

5 Intonasi Nihil 0 2

Kurang paham terhadap makna suatu

kaliamat, sehingga intonasi kurang baik. 0,5

Cukup baik dalam ber-intonasi 1

Dapat berintonasi dengan baik sesuai dengan

makna kalimatnya. 1,5

Dapat berintonasi dengan baik seperti penutur

asli. 2

6 Pelafalan Nihil 0 2

Kesulitan dalam pelafalan sehingga sulit

dimengerti. 0,5

Pelafalan cukup baik meskipun masih terdapat

pengaruh dialek regional (dialek sunda). 1

Pelafalan sudah baik 1,5

Baik dalam pelafalan seperti penutur asli. 2

7 Penggunaan kata

Menggunakan kata sambung padahal tidak

diperlukan. Atau sebaliknya tidak

menggunakan kata sambung padahal

diperlukan.

0,5

Penggunaan kata sambung yang tidak tepat

saat menyambungkan kalimat. 1

Penggunaan kata sambung yang kurang tepat. 1,5

(21)

Untuk mengelola data yang diperoleh dari hasil tes, dilakukan dengan langkah-langkah berikut :

1. Mencari nilai rata-rata (mean) nilai prates (O1):

=

Keterangan :

: Rata-rata (mean)

: Jumlah seluruh nilai prates

n : Banyaknya subjek

2. Mencari nilai rata-rata (mean) nilai pascates (O2):

Keterangan :

: Rata-rata (mean)

: jumlah seluruh nilai pascates

n : Banyaknya subjek

3. Menghitung taraf signifikasi perbedaan dan mean dengan jalan menghitung nilai t (t-hitung), untuk menghitung efektivitas teknik permainan cerita berantai dengan media gambar dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis dengan rumusnya :

t

(22)

keterangan:

d : Y-X

Md : Mean dari perbedaan antara prates dan pascates

xd : Devisiasi masing-masing subjek (d-Md) ∑x2

d : Jumlah kuadrat deviasi

N : subjek dalam sampel

d.b : Derajat kebebasan (ditentukan dengan N-1)

1) Mean deviasi Prates dan Pascates

Md

=

2) Deviasi subjek

Xd = d-Md

3) Derajat kebebasan

d.b = N – 1

4. Untuk mengetahui hasil dari penelitian ini, penelitian melakukan uji hipotesis kerja (Hk),

Hk : terdapat perbedaan yang signifikan antara prates dan pascates

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Hk : diterima apabila t-Tabel >t-hitung

Hk : ditolak apabila t-Tabel < t-hitung

(23)

3.8.3 Angket

Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada mahasiswa semester III tahun ajaran 2012/2013 yang mengikuti tahap prates, tahap perlakuan, dan tahap pascates pada teknik permainan cerita berantai dengan media gambar. Angket tersebut digunakan untuk mengetahui tanggapan mahasiswa mengenai penggunaan teknik permainan cerita berantai dengan media gambar dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis. Jumlah pertanyaan angket sebanyak 20 butir. Adapun kisi-kisi angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Angket

No Aspek yang diamati

Nomor

2 Minat mahasiswa terhadap keterampilan berbicara bahasa perancis

3, 4 2 10

3 Kesulitan yang dialami mahasiswa dalam pembelajaran berbicara

5, 6 2 10

4 Teknik permainan yang digunakan dalam pembelajaran berbicara

7, 8 2 10

5

Pendapat mahasiswa terhadap pembelajaran berbicara dengan teknik permainan cerita berantai dengan media gambar.

9,10, 11, 12,

4 20

6 Kesulitan penerapan teknik permaianan cerita berantai dengan media gambar.

13 1 5

7 Peran media gambar dalam teknik permainan cerita berantai.

14 1 5

8

Pendapat mahasiswa terhadap pembelajaran berbicara setelah menggunakan teknik bercerita berantai dengan media gambar

15, 16, 17,

3 15

9

Apa kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran berbicara dengan menggunakan teknik bercerita berantai dengan media gambar

18, 19 2 10

10

Saran untuk perbaikan penggunaan teknik bercerita berantai dengan media gambar dalam berbicara bahasa Prancis

20 1 5

(24)

Data yang dianalisis selain data tes yaitu data angket. Dalam mengolah data dari hasil angket, peneliti menggunakan persentasi dengan rumus sebagai berikut:

P =

×100%

Keterangan:

F : frekuensi alternatif jawaban n : Jumlah responden

100% : persentasi

Interpretasi perhitungan persentase

Besar persentase Interpretasi

0 % Tidak ada

1 % - 25 % Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengahnya

50 % Setengahnya

51% - 75% Sebagian besar

76% - 99% Pada umumya

100% Seluruhnya

(25)

3.9 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pengolahan dan penyimpulan data, adapun penjelasannya sebagai berikut:

3.9.1 Persiapan Pengumpulan Data

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah kajian pustaka berupa pengumpulan teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian dari berbagai sumber sebagai acuan untuk melakukan penelitian, kemudian menyusun proposal dan instrumen penelitian berupa tes, angket, gambar serta menkonsultasikan kepada Dewan Pembimbing skripsi dan kemudian menguji validitas instrumen tersebut melalui penilaian para dosen penimbang ahli (Expert Judgement).

3.9.2 Pelaksanaan Eksperimen

Pada tahap pelaksanaan ekperimen dimulai dengan tahap prates, tahap perlakuan, dan tahap pascates sebagai upaya untuk membantu pembelajaran berbicara bahasa Perancis. berikut Skenario Pembelajaran dalam penelitian ini secara rinci, sebagai berikut :

1) Prates

Kegiatan Pembelajaran:

1) Kegiatan awal (5 menit)

Peneliti membuka pembelajaran.

Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Peneliti memberikan penjelasan langkah-langkah pelaksanaan

(26)

2) Kegiatan inti (30 menit)

 Mahasiswa berbicara bahasa Perancis dengan Teknik Permainan

Cerita Berantai dengan tema “Le Week-End”. 3) Kegiatan akhir (5 menit)

Peneliti memberikan penjelasan untuk pelaksanaan perlakuan dan

pascates pada pertemuan berikutnya. Peneliti menutup pembelajaran.

Evaluasi : Laporan secara lisan berupa rekaman permainan cerita berantai mahasiswa.

2) Perlakuan

Kegiatan pembelajaran :

1) Kegiatan awal (5 menit)

Peneliti membuka pembelajaran.

Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan inti (35 menit)

Peneliti memberian perlakuan /treatment berupa penjelasan lanjutan sekaligus mengulas kembali materi sebelumnya mengenai teknik permainan cerita berantai, sebagai berikut :

 Peneliti menjelaskan langkah-langkah melakukan teknik

(27)

Peneliti menjelaskan penggunaan kata sambung berupa et...,

ensuite..., mais...., puis...., après ça..., alors... etc.

Menjelaskan QQOQCCP pour « Qui fait quoi ? Où ? Quand ?

Comment ? Combien ? Et pourquoi ? » untuk mengembangkan kalimat menjadi cerita.

3) Kegiatan akhir (5 menit)

 Peneliti memotivasi mahasiswa untuk berbicara bahasa Perancis

dengan teknik bercerita berantai dengan media gambar

3) Pascates

Kegiatan Pembelajaran:

1) Kegiatan awal (5 menit)

 Peneliti menjelaskan intruksi berbicara bahasa Perancis dengan

teknik permainan cerita berantai dengan media gambar. 2) Kegiatan inti (30 menit)

 Mahasiswa berbicara bahasa Perancis dengan teknik permainan

cerita berantai dengan tema “ Le Week-End” dengan media gambar, sesuai dengan materi yang telah diberikan pada saat treatment.

3) Kegiatan akhir (10 menit)

Pemberian instrumen tambahan berupa angket. Peneliti menutup pembelajaran.

(28)

3.9.3 Pengolahan dan Penyimpulan Data

(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini, peneliti akan memaparkan kesimpulan dan rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi sebuah referensi dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis.

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dibahas sebelumnya pada bab 4, maka peneliti menyimpulkan bahwa teknik permainan cerita berantai dengan media gambar efektif untuk pembelajaran berbicara bahasa Perancis pada mahasiswa semester III Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI.

(30)

Teknik permainan cerita berantai dengan media gambar efektif untuk pembelajaran berbicara bahasa Perancis. Hal ini dapat terlihat dari hasil perhitungan dan hasil analisis penelitian, dengan derajat kebebasan (d.b) adalah 19 dengan taraf signifikan 1% diperoleh nilai ttabel sebesar 2,86, nilai thitung dalam penelitian ini adalah 15,68, yang berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel, (15,68 > 2,86) maka hipotesis kerja diterima.

Adapun kekurangan dan kelebihan teknik permainan cerita berantai dengan media gambar yang ditemukan saat pelaksanaan penelitian, yaitu sebagai berikut:

Kekurangan teknik permainan cerita berantai dengan media gambar, antara lain; memerlukan waktu yang cukup lama, ide/gagasan terpaku pada gambar, sulit menyimak jika terlalu banyak peserta, memerlukan ruang kelas yang tenang dan kesalahan satu orang dapat menyebabkan kesalahan secara berantai. Kemudian kelebihan teknik permainan cerita berantai dengan media gambar, antara lain; menimbulkan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberi motivasi untuk belajar, meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam belajar, menarik minat mahasiswa dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis dan mengasah kemampuan menyimak dan berbicara mahasiswa serta melatih berbicara bahasa Perancis mahasiswa secara spontan.

(31)

mahasiswa (100%) menyukai bahasa Perancis namun masih jarang yang sering berbicara bahasa perancis karena berbagai hal seperti takut membuat kesalahan dalam menyusun struktur kalimat bahasa Perancis (35%), kurangnya kosa-kata (15%), kurangnya keberanian untuk berbicara bahasa Perancis (15%) serta kesulitan mengungkapkan ide / gagasan pembicaraan (35%). Salah satu upaya untuk lebih memahami pembelajaran berbicara bahasa Perancis, yaitu melakukan teknik permainan cerita berantai dengan media gambar, karena dengan permainan ini, mahasiswa berpendapat bahwa mereka dapat lebih berani (10%), mudah, dan kreatif dalam mengungkapkan ide/gagasan (50%), menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberi motivasi untuk belajar (15%), serta dapat mengasah kemampuan dan berlatih berbicara secara spontan (20%). Berdasarkan hal tersebut, 50% mahasiswa menyatakan bahwa teknik permainan cerita berantai dengan media gambar membantu pembelajaran berbicara bahasa Perancis, 80% mahasiswa berpendapat bahwa penggunaan teknik permainan cerita berantai dengan media gambar menarik dan 65% mahasiswa menyatakan bahwa teknik permainan cerita berantai dengan media gambar cocok untuk pembelajaran berbicara bahasa Perancis.

5.2 Rekomendasi

(32)

5.2.1 Rekomendasi kepada Pengajar Bahasa Perancis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk pembelajaran bahasa Perancis, khususnya pada mata kuliah Communication Orale. Selain membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan tetapi juga dikarenakan pentingnya teknik dan media dalam proses pembelajaran. Keberadaan teknik permainan dapat menarik minat siswa dalam belajar sehingga tercipta proses belajar yang lebih efektif dengan hasil yang maksimal. Teknik permainan cerita berantai dengan media gambar bisa menjadi alternatif pilihan bagi para pengajar untuk pembelajaran berbicara bahasa Perancis.

5.2.2 Rekomendasi kepada Mahasiswa

Dalam mempelajari bahasa Perancis, khususnya pada keterampilan berbicara bahasa Perancis. Selain dengan menambah kosakata dan mempelajari tata bahasanya, harus lebih sering berlatih berbicara tidak hanya dengan teknik permainan ini tetapi juga membiasakan diri berlatih dengan siapapun, teman maupun penutur aslinya dimanapun dan kapanpun. Tentunya dengan banyak membaca buku berbahasa Perancis, melalui situs internet maupun dari berbagai media yang berkaitan akan membantu memberikan ide/gagasan untuk berbicara.

5.2.3 Rekomendasi kepada Peneliti Lain

(33)

teknik permainan lain sebagai inovasi dalam proses pembelajaran bahasa Perancis.

5.2.4 Rekomendasi kepada Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. (2010). Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung: Pustaka Cendekia Utama.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Arsyad, Azhar. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta :Rajawali Pers.

Bailly, Nadine. (2005). L’Approche Communicative. [Online]. Tersedia: http://flenet.rediris.es/tourdetoile/NBailly_MCohen.html [24 Juli 2012]

Pierre-Cuq, Jean., dan G. Isabelle. (2002). Cours de Didactique du Français Langue Étrangère et Seconde. P.U.G.

Desmons, Fabienne. (2005). Guide Belin de L’Enseignement Enseigner le FLE Praqtiques de Classe. Paris: Belin.

DIDA FLE. (2009). Méthodologies L’Approche Communicative. [Online]. Tersedia: http://www.didafle.com/methodologie/approch-communic.html [14 September 2012]

Djiwandono, S. (2008) Tes Bahasa. Jakarta: Indeks.

Dzamaran dan Zain.(2002). Evaluasi Pengajaran Bahasa. Jakarta : Rineka Cipta.

FLE. (1987). Le Français dans Le Monde (Quel Oral Enseigner Cinquante Ans Après Le Français Fondamental?). Paris: CLE.

FLE. (2005) L’Approche Communicative [Online]. Tersedia : http://www.lb.refer.org/fle/cours/cours3_AC/hist_didactique/cours3_hd10. htm [24 Juli 2012]

FLE. (2005). Cours d'Initiation à la Didactique du Français Langue Etrangère en

(35)

http://www.lb.refer.org/fle/cours/cours1_CO/exp_or/cours1_eo02.htm [24 Juli 2012]

Gemina. Irfani. (2009). Model Pembelajaran dengan Kartu Bergambar Dalam Keterampilan Berbicara. Skripsi pada FPBS UPI : tidak diterbitkan.

Ghazali, Syukur. (2010). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: Refika Aditama.

Hasan, Alwi. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga.Jakarta: Balai Pustaka.

Haydée. (2002). Les avantages et les inconvénients du jeu. [Online]. Tersedia : http://www.oasisfle.com/documents/avantages-inconvenients-du-jeu.htm. [14 September 2012]

Huba, Nurul Rifky. (2012). Pendekatan Integratif dan komunikatif Terhadap

Pembelajaran Bahasa. [Online]. Tersedia:

http://nurulrifkyhuba.wordpress.com/2012/05/09/pendekatan-integratif-dan-komunikatif-terhadap-pembelajaran-bahasa/ [24 Juli 2012]

Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI. (2008). Pedoman & Penyusunan Bimbingan Skripsi. Bandung : Tidak diterbitkan.

Masyhuri Zainudin, M. (2008) Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Implikatif. Bandung : Refika Aditama.

Ménard, Louise._________. La Communication Orale dans Le Contexte D’une Prise De Parole En Public. [Online] Tersedia : http://www.protic.net/profs/menardl/0communication-orale/communiquer-oralement.php [11 April 2012]

(36)

Moirand, Sophie. (1987). Enseigner à Communiquer en Langue Étrangère. Paris : Hachette.

Niki. (2010). Pengertian Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran [Online]. Tersedia: http://www.web-bali.net/home/index.php/publication/others/154-pengertian-pendekatan-strategi-dan-metode-pembelajaran. [2 Desember 2012]

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Keterampilan Berbahasa. Yogyakarta : bpfe. Yogyakarta.

Pratilangues. (2011). Qu'est-ce que le FLE ?. [Online] Tersedia : http://www.pratilangues.com/definition-fle.html. [14 September 2012]

Rey, Alain. Et al. (2011). Le Robert de Poche Plus 2012 Langue Français 40.000 Mots 9000 Noms Propres. Paris: ~R.

Rocheleau, Johanne. (1995). The Journal of Distance Education Revue de l’Éducation à Distance (Le Concept de Média d’Apprentissage). [Online]. Tersedia : http://www.jofde.ca/index.php/jde/article/view/234/608 [09 Oktober 2012]

Sadiman, Arief S. dkk. (1984) Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.

Syamsuddin dan Damaianti, V. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Rosda.

Tagliante, Christine. (2005). L’évaluation et Le Cadre Européen Commun. Paris : Cle International.

(37)

Tn. (2010). Pengertian Teknik Pembelajaran http://www.sbribd.com/doc/pembelajaranbahasa). [Online]. Tersedia : [12 Maret 2012]

Tn. (2011). Jenis-Jenis Teknik Pembelajaran .http//cikguTaufik-teknik-pengajaran-dan-pembelajaranhrml. [Online]. Tersedia : [12 Maret 2012] Tn. (2011). Pembelajaran Menyimak dan Berbicara pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia di Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia : http://baliteacher.blogspot/menyimak-dan-berbicara.html. [12 Maret 2012]

Weiss, Français. (1985). Jeux et activités communicatives dans la classe de langue. Paris: Hachette.

Wittgenstein, Ludwig (1961). Tractatus logico-philosophicus, suivi des Investigations philosophiques. Paris. Gallimard.

Wuryanto, Agus. (2010). Pendekatan Komunikatif dalam Pengajaran Bahasa.

[Online]. Tersedia:

Gambar

GAMBAR UNTUK
gambar dalam pembelajaran berbicara bahasa Perancis)
gambar. Peneliti memberikan kriteria penilaian yang diadaptasi dari buku
Tabel 3.3 Rincian Kriteria Penilaian Berbicara Bahasa Perancis
+2

Referensi

Dokumen terkait

Para os Pagadores de Prestações Mensais, as prestações para 2003 são devidos a 15 de cada mês a começar em Fevereiro de 2003.. O valôr das prestações é calculado como 1% do

[r]

mahasiswa yang menjadi anggota organisasi tersebut, maka Adversity Quotient. adalah hal yang penting untuk ditinjau

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) mengungkapkan perencanaan pembelajaran IPS dengan menerapkan metode Cooperative Script untuk meningkatkan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam ranka mencerdaskan kehidupan

Data Mentah Subjek Penelitian Pada Skala Intensi Membeli..

Hasil dari penelitian ini adalah ada pengaruh positif kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada Rumah makan Pondok zam-zam di Kota Medan.. Kata kunci :

[r]