• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR LEPASNYA TIMOR TIMUR DARI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) TAHUN 1999.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR LEPASNYA TIMOR TIMUR DARI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) TAHUN 1999."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR LEPASNYA TIMOR TIMUR DARI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) TAHUN 1999

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Persyaratan Sarjana Pendidikan

Oleh :

RINI SURYANI LUMBAN TOBING NIM 3103121069

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

i ABSTRAK

Nama : Rini Suryani Lumban Tobing, NIM : 3103121069. Faktor-Faktor Lepasnya Timor Timur dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Tahun 1999. Skripsi, Pendidikan Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2014.

(3)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ………. i

KATA PENGANTAR ……….………. ii

DAFTAR ISI ………..…...……….….. iv

DAFTAR SINGKATAN ………..….……….. vi

BAB I PENDAHULUAN ………...…...…..……… 1

1.1Latar Belakang ……….……...………..…………. 1

1.2Identifikasi Masalah ………...……...………. 5

1.3Batasan Masalah ……….…...………... 5

1.4Rumusan Masalah ……….……..……...……… 5

1.5Tujuan Penelitian ……….…….………...……….. 6

1.6Manfaat Penelitian ……….………...………. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……….……...………...……… 7

2.1 Disintegrasi ………...……….………...………. 7

2.2Awal Mula Tuntutan Lepas Dari Indonesia …..…..………... 9

2.3Kerangka Berpikir ………..……….. 12

BAB III PROSEDUR PENELITIAN………..………... 14

3.1Metode Penelitian ………..……….. 14

3.2Sumber data ………..………... 15

3.3Teknik Pengumpul Data ……..……… 15

3.4Teknik Analisis Data ………..………... 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Latar belakang Lepasnya Timor Timur dari Negara Indonesia ………... 18

1. Pengaruh Australia dalam konflik Timor Timur ..……….. 28

(4)

v 4.2 Sikap Masyarakat Timor Timor tentang Referendum ………. 32

1. Tokoh Integrasi Nazario Vital S Corte Real ………..……… 46 2. Wakil Panglima/Kepala Staf Falintil Taur Matan Ruak ..………….. 50 3. Gereja Berpihak? ,,,………...………. 58 4. Jajak Pendapat/Referendum ……..……… 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 68

(5)

DAFTAR SINGKATAN

ABALAI : Aku Berjuang Lestarikan Amanat Integrasi.

Apodeti : Associacao Popular Democratica de Timorese/Perhimpunan Demokrasi Rakyat Timor, terbentuk 27 Mei 1974 – dulunya bernama AITI – Associacao para a Integraciacao de Timor Indonesia. Tokoh-tokohnya antara lain Jose Fernando Osorio Soares dan Arnaldo dos Reis Araujo.

CNN : Cable News Network.

CNRM : Conselho Nacional da Resistancia Maubere/Dewan Pertahanan Nasional Rakyat Maubere.

CNRT : Chonselho Nacional Resistencia Timorence/ Dewan Nasional Perlawanan Rakyat Timtim, organisasi yang memayungi kelompok-kelompok perlawanan rakyat Timtim. Presiden CNRT adalah Xanana Gusmao sekaligus Panglima Perang front bersenjata Falintil. Sebelum menjadi CNRT, dulunya bernama CNRM.

DOK : Daerah Otonomi Khusus.

(6)

merupakan bagian dari Partai Fretilin bersama Komite Sentral. Pada tahun 1989 Fretilin menjadi bagian dari CNRM.

Fretilin : Frente Revolucionario da Timor Leste Independente/ Front untuk Kemerdekaan Timor, terbentuk 20 Mei 1974 – dulunya bernama ASDT – Associacao Social Democratica Timorense/Perkumpulan Sosial Demokratik Timor. ASDT berubah menjadi Fretilin setelah dimasuki mahasiswa radikal Timtim yang belajar di Portugal. Dibawah pengaruh mereka, ASDT berubah menjadi Fretilin yang lebih beraliran Marxis Sosialis meniru pola perjuangan Frelimo di Mozambik Afrika. Tokoh-tokohnya antara lain FX do Amaral, Nicolao Lobato, Marie Alkatiri, Alarico Fernandez dan Jose Ramos Horta.

IMF : Internal Displace Persons.

INTERFET : International Forces for East Timor, pasukan bersenjata internasional untuk Timtim yang dikirim PBB masuk ke Timtim pasca jajak pendapat, dipimpin Australia.

KOTA : Klibur Oan Timor Aswain/ Liga Perjuangan Timor Timur atau The Sons of The Mountain Warriors, dulunya bernama Associacao Popular Monarquica de Timor/the Popular Association of Monarchist of Timor dengan tokohnya Jose Martins, terbentuk 10 Nopember 1974.

(7)

Ojetil : Organisaciao da Juventude de Estudantes Timor Leste/Organisasi Pemuda dan Pelajar Timor Leste, Sekjennya Gregorip da Cunha Saldanha.

Pamswakarsa : Pasukan Pengaman Swakarsa.

Ratih : Rakyat Terlatih.

RDTL : Republica Democratica Timor Leste.

RENETIL : Resistencia Nacional Dos Estudantes de Timor Leste, didirikan di Bali 20 Juni 1988 dengan Sekjen Fernando de Araujo.

Satgas P3TT : Satuan Tugas Pelaksana Penentuan Pendapat di Timor Timur.

Sekjen PBB : Seketaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Trabalista : Disebut juga Labour Party/Partai Buruh, terbentuk sekitar Oktober 1974 dengan tokohnya Domingos da Conceicao Periera dan Paulo Freitas.

(8)

UNAMET : United Nations Mission in East Timor

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sebelum Timor Timur berintegarasi dengan Indonesia, Timor Timur telah terpecah belah akibat politik devide at impera. Pada 1910 terjadi pemberontakan yang dilakukan rakyat Timor Timur sebelum Perang Dunia II, dikenal dengan Perang Manufahi (1910-1912). Pada tanggal 25 April 1974 terjadi Revolusi Bunga di Portugal. Kebijakan dekolonisasi diterapkan di Timor Timur. Tahun 1975 terjadi Perang Saudara, yang dipicu kegagalan dekolonisasi. Akhirnya Portugal meninggalkan Timor Timur. Setelah Portugal meninggalkan Timor Timur, kelompok Fretilin dan kelompok UDT, Apodeti, Trabalhista, dan KOTA saling bersengketa mengenai masa depan Timor Timur, yang berujung pada perang saudara.

Uniao Democratica de Timorense (UDT) yang haluan politiknya merdeka, tetapi tetap menginduk pada Portugal, Frete Revolucionaria de Timor Leste Independente (Fretilin) berhaluan politik merdeka penuh, serta Associacao Social Democratico de Timor (AST) yang kemudian berubah menjadi Associacao Popular Democratico de Timor (Apodeti) dan berhaluan politik integrasi dengan Indonesia.

(10)

2 baik selain berintegarasi dengan Indonesia. Dan keinginan berintegrasi diterima oleh banyak negara yang berdiri dibelakang Indonesia, termasuk Amerika Serikat dan Australia. Walaupun secara resmi PBB belum mengakui integrasi Timor Timur kedalam Republik Indonesia, dan menanggapi Timor Timor sebagai daerah yang belum berpemerintahan sendiri (non-selfgoverning territory), Portugal tetap bersikeras menjadikan Timor Timur

sebagai provinsi seberang lautan (Provincia Ultramarina). (Makarim, dkk, 2003: 24).

Berdasarkan hal ini maka status Timor Timur tetap menjadi agenda permasalahan setiap tahun di Majelis Umum PBB. Resolusi demi resolusi yang dikeluarkan sejak 1975 sampai 1978 intinya mengutuk tindakan pendudukan dan mendesak diadakannya penentuan nasib sendiri oleh dan untuk rakyat Timor Portugis. Posisi Portugal didukung oleh beberapa bangsa dan negara di forum-forum internasional.

(11)

3 member kesempatan kepada pejabat AS itu, setidaknya untuk tidak merasa dipermalukan. (Kuntari, 2008:33)

Pada awalnya keputusan Indonesia didukung pihak barat dan Jepang. Hal itu setidak-tidaknya dipastikan Noam Chomsky, dalam The Gruadian, London, 7 Mei 1994. Ia menggambarkan persoalan Timor Timur mengutip ucapan Menlu Ali Alatas yang sangat terkenal 1992. Alatas mengatakan bahwa bagi pemerintah, masalah Timor Timur telah menjadi “seperti sebuah

kerikil tajam di dalam sepatu”. Chomsky mengakui pihak barat memang tidak

mempertajam kerikil itu. Tetapi sebaliknya, barat dan Jepang berada di pihak Indonesia saat memutuskan memasuki Timor Timur. (Kuntari, 2008: 43-44).

Selama Timor Timur berada dalam masa integrasi, Indonesia memberikan sangat banyak jasa baiknya, baik dalam membantu proses dekolonisasi, mengakhiri perang saudara, maupun dalam melaksanakan pembangunan wilayah. Jatuhnya pemerintahan orde baru ditandai dengan pengunduran diri Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 sebagai akibat gerakan reformasi membuka penyelesaian baru bagi Timor Timur. Habibie selaku Wakil Presiden menggantikan Soeharto sebagai Presiden. Hal ini membuka babak baru bagi Timor Timur.

(12)

4 Ia secara langsung mengirim surat kepada Habibie atas keinginannya memberi referendum bagi kemerdekaan Timor Leste. (Fitriani, 2012 : 115)

Masalah Timor Leste tidak pernah tuntas. Masalah ini menjadi “kerikil dalam sepatu” sebagai mana dikatakan Menteri Luar negeri

Indonesia, Ali Alatas, pada waktu itu, karena masih adanya gerakan pelawanan yang intensif di Timor Leste, terutama semenjak decade 1980-an di Jawa dan dibeberapa negara diluar negeri sehingga masalah Timor Leste semakin aktual dan luas jangkauan politiknya. Melihat keadaan politik yang tidak menguntungkan Indonesia, maka setelah jatuhnya Presiden Soeharto dan berakhirnya orde baru, Presiden Habibie menawarkan dua opsi untuk Timor Leste. (Coelho, 2012: 85).

(13)

5 Pelaksanaan jajak pendapat diserahkan kepada PBB, yang akan menanganinya langsung melalui misi yang dibentuk PBB di Timor Timur, yakni UNAMET. Keterlibatan PBB lewat UNAMET merupakan buah pembicaraan segitiga (tripartite) selama beberapa tahun, yang melibatkan Indonesia, Portugal, dan Sekjen PBB. (Makarim, dkk, 2003: 24).

Dari latar belakang inilah peneliti tertarik untuk meneliti Faktor-faktor Lepasnya Timor Timur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Tahun 1999.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang, maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Latar belakang Timor Timur berintegrasi dengan Indonesia

2. Faktor-faktor lepasnya Timur Timor dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Tahun 1999

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan indentifikasi masalah, adapun masalah yang akan diteliti oleh peneliti adalah “Faktor-faktor lepasnya Timur Timor dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Tahun 1999”

1.4Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini, yakni 1. Apa yang melatarbelakangi sehingga Timor Timur lepas dari Negara

Indonesia?

(14)

6 3. Apakah yang menjadi faktor-faktor lepasnya Timor Timur dari Negara

Kesatuan Republik Indonesia? 1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui mengetahui latar belakang lepasnya Timor Timur dari Negara Indonesia

2. Untuk mengetahui sikap masyarakat Timor Timur tentang referendum 3. Untuk mengetahui faktor-faktor lepasnya Timor Timur dari NKRI 1.6Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini, yakni

1. Memberi informasi yang jelas dan objektif kepada pembaca untuk mengambil hikmah dari lepasnya Timor Timur dari Indonesia.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan Timor Timur lepas dari Indonesia.

(15)

68 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

1. Latar belakang lepasnya Timor Timur dari negara Indonesia adalah gagalnya diplomasi Indonesia menyakinkan masyarakat internasional akan kehendak rakyat Timor Timur untuk merdeka lewat integrasi, adanya kecaman internasional mengenai pelanggaran HAM yang terjadi di Timor Timur, dan di tanda tanganinya persetujuan New York 5 Mei 1999 mengenai penyelesaian masalah Timor Timur dengan pelaksanaan referendum atau jajak pendapat.

2. Sikap masyarakat Timor Timur tentang referendum adalah kelompok pro integrasi menolak diadakannya referendum dan memandang bahwa usulah status khusus dengan otonomi luas adalah satu-satunya solusi paling damai dan realistis bagi Timor Timur, sementara kelompok pro kemerdekaan menerima diadakannya referendum dan menganggap referendum adalah jalan menuju kemerdekaan. Sementara itu masyarakat awam bergerak sendiri-sendiri, mengorganisasi dan mengkonsolidasikan diri kedalam kelompok pro integrasi ataupun kelompok pro kemerdekaan.

(16)

69 5.2.Saran

1. Dengan lepasnya Timor Timur diharapkan kita dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat Indonesia.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Araujo, Basilio Dias. 2014. Timor Timur Gagalnya Sebuah Diplomasi. Depok: Indie Publishing.

Fitriani, Evi. 2012. Australia Dan Negara-Negara Di Kepulauan Pasifik Selatan. ______: Penerbit Universitas Indonesia.

J. Moleong, Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Kuntari, CM Rien. 2008. Timor Timur Satu Menit Terakhir Catatan Seorang Wartawan. Bandung: Mizan Media Utama.

Makka, A. Makmur. 2012. Biografi Bacharuddin Jusuf Habibie Dari Ilmuwan

ke Negarawan sampai “Minandito”/A. Makmur Makka. Jakarta: THC

Mandiri.

Makarim, Zacky Anwar, Dkk. 2003. Hari-hari Terakhir Timor Timur, Sebuah Kesaksian. Jakarta: Sportif Media Informasindo.

Ma’ruf, Ade. 2013. BJ. Habibie: Guru Terbesar Saya Adalah Otak Saya. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

M. Coelho, Avelino. 2012. Dua Kali Merdeka Esei Politik Timor Leste. Yogyakarta: Djaman Baroe.

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Soekanto, Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. W. Soeharto, Bambang. 2013. Menagani Konflik di Indonesia. Jakarta: Kata

Referensi

Dokumen terkait

atau untuk melanjutkan pengisian data pasien TB.01 dengan periode pelaporan yang beda, anda klik tombol KEMBALI untuk kembali ke halaman DAFTAR PENDERITA TB - FORM TB.01..

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola penggunaan antipsikotik dan berbagai kejadiaan efek samping yang terjadi selama terapi pengobatan antipsikotik pada pasien

melalui website pada Internet. Penjual atau pelaku usaha menyediakan storefront yang berisi catalog produk dan pelayanan yang akan diberikan. Masyarakat yang memasuki

Lampiran 4.Data Pengamatan Parameter Rataan N total tanah pada perlakuan TKKS dan jumlah lubang biopori.. Perlakuan Blok Total

Dari latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi simpan pinjam yang berbasis komputer yang dapat membantu

a) Berita, yaitu laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita antara lain aktual, faktual, penting, dan menarik yang dibuat oleh wartawan. Berita

Banyaknya ion logam yang teradsorpsi pada keadaan setimbang dapat dihitung menggunakan persamaan 1 selanjutnya diterapkan dalam persamaan isoterm adsorpsi Langmuir