• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TELAAH YURISPRUDENSI INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPRESIASI PUISI SISWA KELAS X MAL IAIN MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TELAAH YURISPRUDENSI INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPRESIASI PUISI SISWA KELAS X MAL IAIN MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TELAAH YURISPRUDENSI

INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPRESIASI PUISI

KRITIK SOSIAL SISWA KELAS X MAL IAIN MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SAKINAH ANNISA MARIZ

NIM 209111072

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

SAKINAH ANNISA MARIZ, NIM 209111072, Pengaruh Model

Pembelajaran Telaah Yurisprudensi Inkuiri terhadap Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa Kelas X MAL IAIN Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1 Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri terhadap kemampuan mengapresiasi puisi siswa kelas X MAL IAIN Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAL IAIN sejumlah 117 orang. Sampel diambil sebanyak 40 orang, dari satu kelas yang dipilih berdasarkan random.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan desain penelitian one group pre-test – post-test design. Desain ini melihat hasil belajar siswa yang didapat dari pelaksanaan sebelum dan setelah perlakuan model pembelajaran, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran yang digunakan terhadap sampel. Alat pengumpulan data berupa tes essay yang diberikan sebelum dan setelah perlakuan model pembelajaran. Setelah penelitian dilakukan, diketahui hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri berada dalam katagori baik dengan nilai rata-rata 75,87. Jika dibandingkan dengan hasil sebelum diberikan perlakuan dengan model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri, hasil belajar siswa berada dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 65,88. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus uji ”t”. Dari perhitungan uji hipotesis, diperoleh harga thitung = 4,14 sedangkan harga ttabel pada taraf signifikan 5% yaitu 1,67, dengan df = 80-2 = 78. Hipotesis dikatakan efektif apabila ttabel < thitung, maka jika 1,67 < 4,14 hal ini menunjukkan Hipotesis nol (H0) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi siswa kelas X MAL IAIN Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

(7)

iv

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kerangka Teoretis... 8

1. Hakikat Model Pembelajaran Telaah Yurisprudensi Inkuiri ... 8

a. Pengertian model pembelajaran ... 8

b. Pengertian model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri ... 9

c. Tahap pembelajaran model telaah yurisprudensi inkuiri . 12 d. Langkah operasional model telaah yurisprudensi inkuiri 15 e. Kelebihan dan kelemahan model telaah yurisprudensi inkuiri ... 17

2. Apresiasi Puisi ... 18

(8)

b. Apresiasi puisi ... 19

3. Puisi untuk Diapresiasi ... 20

a. Pengertian puisi ... 20

b. Struktur penyusun puisi... 23

c. Hakikat puisi dan jenis-jenisnya ... 27

B. Kerangka Konseptual ... 36

C. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

1. Populasi ... 39

2. Sampel ... 40

C. Metode Penelitian... 40

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 41

E. Desain Eksperimen ... 42

F. Instrumen Penelitian ... 45

G. Teknik Analisis Data... 48

H. Uji Normalitas ... 50

I. Uji Homogenitas ... 51

J. Pengujian Hipotesis ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Hasil Penelitian ... 53

1. Deskripsi Data a. Deskripsi data sebelum perlakuan model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri ... 53

b. Deskripsi data sesudah perlakuan model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri ... 55

2. Analisis Data ... 57

(9)

vi

b. Analisis data sesudah perlakuan model pembelajaran

telaah yurisprudensi inkuiri ... 60

c. Mencari standar error perbedaan mean data sebelum dan sesudah perlakuan ... 63

3. Uji Persyaratan Analisis Data ... 64

a. Uji normalitas data sebelum perlakuan model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri ... 64

b. Uji normalitas data sesudah perlakuan model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri ... 66

c. Uji homogenitas ... 68

4. Pengujian Hipotesis ... 69

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Simpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X MAL IAIN Medan TP 2013/2014 ... 39 Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-test Post-Test Design ... 43 Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen One Group Pre-test Post-Test Design ... 43 Tabel 3.4 Kisi-kisi Penilaian Kemampuan Mengapresiasi Puisi ... 46 Tabel 4.1 Daftar Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Sebelum

Diterapkan Model Pembelajaran ... 54 Tabel 4.2 Tabel Kemampuan Mengapresiasi Puisi Sebelum Diterapkan

Model Pembelajaran ... 55 Tabel 4.3 Daftar Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Sesudah

Diterapkan Model Pembelajaran ... 56 Tabel 4.4 Tabel Kemampuan Mengapresiasi Puisi Sesudah Diterapkan

Model Pembelajaran ... 57 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengapresiasi Puisi

Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran ... 57 Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Sebelum Diterapkan Model

Pembelajaran ... 60 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengapresiasi Puisi

Sesudah Diterapkan Model Pembelajaran ... 60 Tabel 4.8 Identifikasi Kecenderungan Sesudah Diterapkan Model

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 Silabus ... 77

LAMPIRAN 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 78

LAMPIRAN 3 Tes Kemampuan Mengapresiasi Puisi (Pre-Test) ... 90

LAMPIRAN 4 Tes Kemampuan Mengapresiasi Puisi (Post-Test) ... 91

LAMPIRAN 5 Teks Puisi Essay Bertema Kritik Sosial ... 92

LAMPIRAN 6 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 99

LAMPIRAN 7 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors ... 100

LAMPIRAN 8 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t... 101

LAMPIRAN 9 Nilai Kemampuan Siswa Mengapresiasi Puisi Sebelum Perlakuan Model Pembelajaran ... 102

LAMPIRAN 10 Nilai Kemampuan Siswa Mengapresiasi Puisi Sesudah Perlakuan Model Pembelajaran ... 103

LAMPIRAN 11 Dokumentasi Penelitian ... 104

LAMPIRAN 12 Surat Izin Penelitian ... 105

LAMPIRAN 13 Surat Balasan dari Sekolah ... 106

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pembekalan

kemampuan pengetahuan yang bersifat teoretis saja, tetapi bagaimana agar

pengalaman belajar yang dimiliki siswa senantiasa terkait dengan

permasalahan-permasalahan aktual yang terjadi di lingkungannya, demikian menurut (Rustam,

2012:188). Pengalaman belajar yang dimiliki siswa mestinya dapat digunakan

dalam menghadapi permasalahan-permasalahan aktual yang ada di

lingkungannya.

Salah satu pilar pembelajaran di sekolah ialah pembelajaran sastra.

Pembelajaran sastra bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan (1)

menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

berbahasa, (2) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah

budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Bentuk pembelajaran sastra itu terdapat dalam kegiatan apresiasi puisi

oleh siswa. Apresiasi puisi adalah kegiatan penghargaan atas puisi sebagai hasil

pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan atas karya

puisi tersebut. Disick (1975) dalam Waluyo (2005:45) menyatakan ada 4 kriteria

dalam mengapresiasi puisi, yaitu (1) menggemari (2) menikmati (3) mereaksi (4)

produktif. Maka dari itu, kegiatan mengapresiasi puisi pada hakikatnya adalah

(13)

2

dalam mengapresiasi puisi selama ini adalah siswa masih terbeban konteks

mikro-tekstual.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan salah seorang guru

bidang studi Bahasa Indonesia MAL IAIN Medan, bahwa nilai rata-rata yang

diperoleh siswa kelas X dalam kegiatan mengapresiasi puisi masih mencapai

60,85, yang dapat diartikan masih rendah. Alasan umumnya adalah desain

pembelajaran yang cenderung monoton, kurangnya penalaran siswa terhadap teks

yang dibacanya, tidak melibatkan nurani dan empati siswa, juga hambatan dalam

memaknai kata per kata yang terdapat dalam puisi.

Hal ini didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan Sri Suwarni

(2009) dalam jurnal penelitian yang berjudul, “Peningkatan Kemampuan

Apresiasi Puisi Kontemporer melalui Pendekatan CTL pada Siswa Kelas XII SMA

Batik Surakarta”. Dari penelitian yang diperoleh, kondisi awal siswa yang

mampu mengapresiasi puisi adalah 54 dengan ketuntasan klasikal mencapai

4,76%.. Kemudian setelah diberi perlakuan di siklus I, kemampuan siswa

mengalami peningkatan yaitu dari rata-rata nilai 54 menjadi rata-rata nilai 66.

Rata-rata nilai tersebut belum mencapai nilai batas sesuai dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 67. Pada siklus II diberi

perlakuan kembali dengan rata-rata tes mengapresiasi puisi kontemporer

mencapai 74 dengan ketuntasan klasikal 100%. Berarti ada peningkatan yang

signifikan dari kemampuan awalnya.

Dibutuhkan suatu kreativitas guru dalam menciptakan proses pengajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia yang menarik dan menyenangkan. Salah satu yang

(14)

3

Model pembelajaran konvensional masih lebih memberikan dominasi peran guru

dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Peranan siswa yang cenderung

sedikit menjadikan guru lebih banyak menceritakan pemahamannya sendiri,

dibanding membiarkan siswa menafsir puisi dengan koginitif, afektif, dan

psikomotoriknya secara mandiri.

Secara umum, pembelajaran selama ini guru cenderung memberikan teori

yang berkaitan dengan kegiatan mengapresiasi puisi, lalu kemudian menugaskan

siswa secara individual untuk menuliskan pemahamannya terhadap puisi yang

dibaca. Proses pembelajaran yang demikian menciptakan suasana pembelajaran

yang kurang komprehensif, karena siswa selalu disibukkan dengan kalimat yang

menyusun puisi, jumlah kata per baris, jumlah baris dalam bait hingga ke rima.

Hal ini menyebabkan siswa mengalami hambatan dalam memahami apa yang

dibacanya, sehingga siswa menjadi kaku dan kurang peka untuk menuliskan

penafsiran batinnya tentang puisi. Jarang ada minat dan kesadaran yang dapat

memperluas wawasan siswa, apalagi mengaitkan konteks kehidupan sehari-sehari

dengan teks puisi yang akan ditafsirkan.

Maka, berdasarkan permasalahan di atas, untuk menunjang kemampuan

mengapresiasi puisi dipilihlah model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri.

Model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri merupakan turunan salah satu

dari tujuh pilar pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL). Model pembelajaran ini dianggap mampu membantu siswa untuk belajar

berpikir secara sistematis tentang isu-isu yang sedang terjadi dalam masyarakat

(15)

4

Model ini biasanya digunakan pada pembelajaran berbasis ilmu sosial.

Dikarenakan model ini dapat memberikan cara-cara menganalisis serta

langkah-langkah dalam mendiskusikan isu-isu sosial secara tersistematis. Selain itu, model

pembelajaran ini juga membantu siswa untuk berpartisipasi dalam mendefenisikan

ulang nilai-nilai sosial yang terkandung dalam suatu teks beriringan dengan

konteks.

Model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri bertujuan melatih siswa

untuk peka terhadap permasalahan sosial, mengambil posisi (sikap) terhadap

permasalahan tersebut, serta mempertahankan sikap tersebut dengan argumentasi

yang relevan dan valid. Tentu saja hal ini relevan dengan desain yang dibutuhkan

dari pembelajaran sastra, terutama kegiatan apresiasi puisi. Selain itu, model ini

memiliki keunggulan yang dapat mengajarkan siswa untuk lebih peka terhadap isu

yang berkembang di lingkungan sosialnya, model ini juga dapat membantu siswa

untuk menerima atau menghargai sikap orang lain terhadap suatu masalah yang

mungkin bertentangan dengan sikap yang ada pada dirinya

Oleh sebab itu, peneliti tertarik menjadikan keunggulan model tersebut

untuk menjawab permasalahan terkait pembelajaran sastra dengan judul,

“Pengaruh Model Pembelajaran Telaah Yurisprudensi Inkuiri terhadap

Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kritik Sosial Siswa Kelas X MAL IAIN Medan

(16)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini terdapat empat hal :

1. Siswa kurang berminat dalam membaca puisi kritik sosial.

2. Siswa kesulitan dalam memaknai puisi kritik sosial dan merepresentasikan

pemahamannya ke dalam bentuk apresiasi.

3. Hasil belajar siswa dalam kegiatan mengapresiasi puisi kritik sosial masih

rendah

4. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam kegiatan mengapresiasi

puisi kritik sosial kurang bervariasi.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi, maka penulis

membatasi masalah yang diteliti agar penelitian ini mencapai tujuannya. Maka

yang menjadi batasan dalam penelitian ini yaitu kemampuan siswa mengapresiasi

puisi kritik sosial dengan menggunakan model pembelajaran telaah yurisprudensi

inkuiri. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X MAL IAIN Medan Tahun

(17)

6

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini terdapat tiga hal :

1. Bagaimanakah kemampuan mengapresiasi puisi kritik sosial siswa kelas X

MAL IAIN Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 sebelum

menggunakan model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri?

2. Bagaimanakah kemampuan mengapresiasi puisi kritik sosial siswa kelas X

MAL IAIN Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 sesudah menggunakan

model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri

terhadap kemampuan mengapresiasi puisi kritik sosial siswa kelas X MAL

IAIN Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Menggambarkan kemampuan mengapresiasi puisi kritik sosial siswa kelas

X MAL IAIN Medan tahun pembelajaran 2013/2014 sebelum menerapkan

model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri.

2. Menggambarkan kemampuan mengapresiasi puisi kritik sosial siswa kelas

X MAL IAIN Medan tahun pembelajaran 2013/2014 setelah menerapkan

model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri.

3. Menggambarkan pengaruh model pembelajaran telaah yurisprudensi

inkuiri terhadap kemampuan mengapresiasi puisi kritik sosial siswa kelas

(18)

7

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian haruslah bermanfaat. Manfaat penelitian ini diantaranya :

A. Manfaat Teoretis

Penelitian ini memberikan manfaat teoretis dengan sumbangsihnya terhadap

pengembangan model-model pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya

model telaah yurisprudensi inkuiri dalam kegiatan mengapresiasi puisi kritik

sosial.

B. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan kepekaan

sosial dan sikap peduli dalam pembelajaran apresiasi puisi kritik

sosial.

2. Memberikan kesempatan bagi siswa berkreativitas mengapresiasi

puisi kritik sosial dengan model pembelajaran telaah yurisprudensi

inkuiri.

b. Bagi Guru

1. Menjadi pemahaman alternatif dalam pembelajaran apresiasi puisi.

2. Mendorong guru untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif.

3. Mengatasi permasalahan pembelajaran mengapresiasi puisi.

c. Bagi Peneliti

1. Mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti.

2. Mengaplikasikan konsep-konsep pembelajaran yang telah diperoleh

(19)

73

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, temuan penelitian, dan hasil penelitian

tentang Pengaruh Model Pembelajaran Telaah Yurisprudensi Inkuiri Terhadap

Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kritik Sosial Siswa Kelas X MAL IAIN Medan

Tahun Pembelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa kelas X MAL IAIN Medan Tahun Pembelajaran

2013/2014 dalam mengapresiasi puisi sebelum menggunakan model

pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri tergolong cukup dengan nilai

rata-rata yang diperoleh 65,88.

2. Kemampuan siswa kelas X MAL IAIN Medan Tahun Pembelajaran

2013/2014 dalam mengapresiasi puisi setelah menggunakan model

pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri tergolong baik dengan nilai

rata-rata yang diperoleh 75,87.

3. Terdapat pengaruh model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri

terhadap kemampuan mengapresiasi puisi siswa kelas X MAL IAIN

Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Dapat dilihat dari hasil

penelitian yang dilakukan yaitu hasil setelah perlakuanmodel

pembelajaran serta hasil uji “t” yaitu thitung > ttabel (4,14 > 1,67). Model

pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri berpengaruh baik dalam

(20)

74

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

perlu diungkapkan beberapa saran kepada peneliti dan guru Bahasa Indonesia

seperti yang tertulis di bawah ini:

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran telaah

yurisprudensi inkuiri berpengaruh positif pada kemampuan mengapresiasi

puisi. Oleh karena itu model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri

disarankan digunakan oleh guru Bahasa Indonesia untuk meningkatkan

keterampilan mengapresiasi puisi.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada aspek eksplorasi dan

pemaknaan terhadap puisi sehingga kemampuan siswa saat mengapresiasi

puisi semakin meningkat.

3. Di penelitian selanjutnya perlu memperhatikan aspek penunjang

penelitian ini, misalnya pokok bahasan yang tidak terlalu sulit untuk

siswa, panjang bait puisi yang tidak terlalu lama, gaya bahasa yang

(21)

75

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta : Rineka Cipta.

Aminuddin. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru.

Atmazaki. 1993. Analisis Sajak :Teori, Metodologi dan Aplikasi. Bandung : Angkasa.

Agusta, Leon. Nopember, 2012. Tentang Puisi Esai Denny JA. Majalah Horison No XLVII. Hal 31-36.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Cipta.

Handiyani, Seni. dkk. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Kelas X SMA. Bandung : Grafindo Media Pratama.

JA, Denny. Januari 2012. Puisi Esai: Apa dan Mengapa. Jurnal Sajak No.3 Tahun ke III. Hal 2-6

JA, Denny. 2012. Atas Nama Cinta : Puisi Esai. Jakarta : Rene Book.

Kurniawan, Iwan. 19 Mei 2013. (Figura) Puisi Esai, Catatan Kaki, dan Konteks Sosial. Media Indonesia. Hal 17.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2007. Pengkajian Puisi. Yogyakarta : UGM Press.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

(22)

76

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT.Raja Grafindo Kencana.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sukini. 2012. Pembelajaran Sastra di Sekolah dalam Jurnal Universitas Widya Dharma, Klaten http://google/jurnal-pendidikan/2012/.html

(diakses 9 September 2013)

Suwarni, Sri. 2012. Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Siswa Kelas XII Ilmu Sosial-4 Sma Batik 1 Surakarta dalam

http://jurnal.unsemar.tim/skripsi-pendidikan/unsemar/2012/unsm/.html (diakses 9 September 2013)

Tanjung, Nur Bahdin. dan Ardial. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Kencana.

Umry, Shafwan Hadi. dan Winarti. 2011. Sastra Mandiri : Telaah Puisi. Medan : Format Publishing.

Uno, Hamzah B. 2011. Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Waluyo, Herman. 2001. Teori dan Apresiasi Puisi. Yogyakarta : Hanindita Graha Widia.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) kemampuan analisis siswa dengan model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) pada materi pokok

Dimyati Khudzaifah, Metode Penelitian Hukum.. Data primer adalah data utama yang diperoleh melalui data-data yang berupa keterangan-keterangan yang berasal dari pihak-pihak

[r]

Masalah gizi rentan terjadi pada semua kelompok umur, terutama       bayi dan anak yang sedang mengalami masa tumbuh kembang (Arisman, 2009).. Anak mulai memahami bahwa makanan yang  

Manusia berhakekat sebagai makhluk sosial, maka kelompok berperan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain yang memiliki kesamaan latar

Bagi warga jemaat yang ingin memberikan persembahan Minggu, Bulanan, dan/atau untuk Penggalangan Dana Covid-19 dapat ditransfer melalui rekening gereja atau

Perbedaan penelitian ini dengan yang akan diteliti ialah variabel yang di ukur size perusahaan yang berpengaruh terhadap return saham, pada penelitian yang akan

Untuk mengetahui pemberian buah pisang kluthuk saat pertumbuhan tanaman buah stroberi pada media tanam tanah liat dan pasir yang paling efektifE. Menambah penggetahuan bagi