PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TELAAH YURISPRUDENSI
INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPRESIASI PUISI
KRITIK SOSIAL SISWA KELAS X MAL IAIN MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SAKINAH ANNISA MARIZ
NIM 209111072
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
ABSTRAK
SAKINAH ANNISA MARIZ, NIM 209111072, Pengaruh Model
Pembelajaran Telaah Yurisprudensi Inkuiri terhadap Kemampuan Mengapresiasi Puisi Siswa Kelas X MAL IAIN Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1 Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri terhadap kemampuan mengapresiasi puisi siswa kelas X MAL IAIN Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAL IAIN sejumlah 117 orang. Sampel diambil sebanyak 40 orang, dari satu kelas yang dipilih berdasarkan random.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan desain penelitian one group pre-test – post-test design. Desain ini melihat hasil belajar siswa yang didapat dari pelaksanaan sebelum dan setelah perlakuan model pembelajaran, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran yang digunakan terhadap sampel. Alat pengumpulan data berupa tes essay yang diberikan sebelum dan setelah perlakuan model pembelajaran. Setelah penelitian dilakukan, diketahui hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri berada dalam katagori baik dengan nilai rata-rata 75,87. Jika dibandingkan dengan hasil sebelum diberikan perlakuan dengan model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri, hasil belajar siswa berada dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 65,88. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus uji ”t”. Dari perhitungan uji hipotesis, diperoleh harga thitung = 4,14 sedangkan harga ttabel pada taraf signifikan 5% yaitu 1,67, dengan df = 80-2 = 78. Hipotesis dikatakan efektif apabila ttabel < thitung, maka jika 1,67 < 4,14 hal ini menunjukkan Hipotesis nol (H0) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi siswa kelas X MAL IAIN Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.
iv
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
A. Kerangka Teoretis... 8
1. Hakikat Model Pembelajaran Telaah Yurisprudensi Inkuiri ... 8
a. Pengertian model pembelajaran ... 8
b. Pengertian model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri ... 9
c. Tahap pembelajaran model telaah yurisprudensi inkuiri . 12 d. Langkah operasional model telaah yurisprudensi inkuiri 15 e. Kelebihan dan kelemahan model telaah yurisprudensi inkuiri ... 17
2. Apresiasi Puisi ... 18
b. Apresiasi puisi ... 19
3. Puisi untuk Diapresiasi ... 20
a. Pengertian puisi ... 20
b. Struktur penyusun puisi... 23
c. Hakikat puisi dan jenis-jenisnya ... 27
B. Kerangka Konseptual ... 36
C. Hipotesis Penelitian ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39
1. Populasi ... 39
2. Sampel ... 40
C. Metode Penelitian... 40
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 41
E. Desain Eksperimen ... 42
F. Instrumen Penelitian ... 45
G. Teknik Analisis Data... 48
H. Uji Normalitas ... 50
I. Uji Homogenitas ... 51
J. Pengujian Hipotesis ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
A. Hasil Penelitian ... 53
1. Deskripsi Data a. Deskripsi data sebelum perlakuan model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri ... 53
b. Deskripsi data sesudah perlakuan model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri ... 55
2. Analisis Data ... 57
vi
b. Analisis data sesudah perlakuan model pembelajaran
telaah yurisprudensi inkuiri ... 60
c. Mencari standar error perbedaan mean data sebelum dan sesudah perlakuan ... 63
3. Uji Persyaratan Analisis Data ... 64
a. Uji normalitas data sebelum perlakuan model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri ... 64
b. Uji normalitas data sesudah perlakuan model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri ... 66
c. Uji homogenitas ... 68
4. Pengujian Hipotesis ... 69
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73
A. Simpulan ... 73
B. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 75
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X MAL IAIN Medan TP 2013/2014 ... 39 Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-test Post-Test Design ... 43 Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen One Group Pre-test Post-Test Design ... 43 Tabel 3.4 Kisi-kisi Penilaian Kemampuan Mengapresiasi Puisi ... 46 Tabel 4.1 Daftar Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Sebelum
Diterapkan Model Pembelajaran ... 54 Tabel 4.2 Tabel Kemampuan Mengapresiasi Puisi Sebelum Diterapkan
Model Pembelajaran ... 55 Tabel 4.3 Daftar Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Sesudah
Diterapkan Model Pembelajaran ... 56 Tabel 4.4 Tabel Kemampuan Mengapresiasi Puisi Sesudah Diterapkan
Model Pembelajaran ... 57 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengapresiasi Puisi
Sebelum Diterapkan Model Pembelajaran ... 57 Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Sebelum Diterapkan Model
Pembelajaran ... 60 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengapresiasi Puisi
Sesudah Diterapkan Model Pembelajaran ... 60 Tabel 4.8 Identifikasi Kecenderungan Sesudah Diterapkan Model
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 Silabus ... 77
LAMPIRAN 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 78
LAMPIRAN 3 Tes Kemampuan Mengapresiasi Puisi (Pre-Test) ... 90
LAMPIRAN 4 Tes Kemampuan Mengapresiasi Puisi (Post-Test) ... 91
LAMPIRAN 5 Teks Puisi Essay Bertema Kritik Sosial ... 92
LAMPIRAN 6 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 99
LAMPIRAN 7 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors ... 100
LAMPIRAN 8 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t... 101
LAMPIRAN 9 Nilai Kemampuan Siswa Mengapresiasi Puisi Sebelum Perlakuan Model Pembelajaran ... 102
LAMPIRAN 10 Nilai Kemampuan Siswa Mengapresiasi Puisi Sesudah Perlakuan Model Pembelajaran ... 103
LAMPIRAN 11 Dokumentasi Penelitian ... 104
LAMPIRAN 12 Surat Izin Penelitian ... 105
LAMPIRAN 13 Surat Balasan dari Sekolah ... 106
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran di sekolah tidak hanya difokuskan pada pembekalan
kemampuan pengetahuan yang bersifat teoretis saja, tetapi bagaimana agar
pengalaman belajar yang dimiliki siswa senantiasa terkait dengan
permasalahan-permasalahan aktual yang terjadi di lingkungannya, demikian menurut (Rustam,
2012:188). Pengalaman belajar yang dimiliki siswa mestinya dapat digunakan
dalam menghadapi permasalahan-permasalahan aktual yang ada di
lingkungannya.
Salah satu pilar pembelajaran di sekolah ialah pembelajaran sastra.
Pembelajaran sastra bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan (1)
menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa, (2) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Bentuk pembelajaran sastra itu terdapat dalam kegiatan apresiasi puisi
oleh siswa. Apresiasi puisi adalah kegiatan penghargaan atas puisi sebagai hasil
pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan atas karya
puisi tersebut. Disick (1975) dalam Waluyo (2005:45) menyatakan ada 4 kriteria
dalam mengapresiasi puisi, yaitu (1) menggemari (2) menikmati (3) mereaksi (4)
produktif. Maka dari itu, kegiatan mengapresiasi puisi pada hakikatnya adalah
2
dalam mengapresiasi puisi selama ini adalah siswa masih terbeban konteks
mikro-tekstual.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan salah seorang guru
bidang studi Bahasa Indonesia MAL IAIN Medan, bahwa nilai rata-rata yang
diperoleh siswa kelas X dalam kegiatan mengapresiasi puisi masih mencapai
60,85, yang dapat diartikan masih rendah. Alasan umumnya adalah desain
pembelajaran yang cenderung monoton, kurangnya penalaran siswa terhadap teks
yang dibacanya, tidak melibatkan nurani dan empati siswa, juga hambatan dalam
memaknai kata per kata yang terdapat dalam puisi.
Hal ini didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan Sri Suwarni
(2009) dalam jurnal penelitian yang berjudul, “Peningkatan Kemampuan
Apresiasi Puisi Kontemporer melalui Pendekatan CTL pada Siswa Kelas XII SMA
Batik Surakarta”. Dari penelitian yang diperoleh, kondisi awal siswa yang
mampu mengapresiasi puisi adalah 54 dengan ketuntasan klasikal mencapai
4,76%.. Kemudian setelah diberi perlakuan di siklus I, kemampuan siswa
mengalami peningkatan yaitu dari rata-rata nilai 54 menjadi rata-rata nilai 66.
Rata-rata nilai tersebut belum mencapai nilai batas sesuai dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 67. Pada siklus II diberi
perlakuan kembali dengan rata-rata tes mengapresiasi puisi kontemporer
mencapai 74 dengan ketuntasan klasikal 100%. Berarti ada peningkatan yang
signifikan dari kemampuan awalnya.
Dibutuhkan suatu kreativitas guru dalam menciptakan proses pengajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia yang menarik dan menyenangkan. Salah satu yang
3
Model pembelajaran konvensional masih lebih memberikan dominasi peran guru
dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Peranan siswa yang cenderung
sedikit menjadikan guru lebih banyak menceritakan pemahamannya sendiri,
dibanding membiarkan siswa menafsir puisi dengan koginitif, afektif, dan
psikomotoriknya secara mandiri.
Secara umum, pembelajaran selama ini guru cenderung memberikan teori
yang berkaitan dengan kegiatan mengapresiasi puisi, lalu kemudian menugaskan
siswa secara individual untuk menuliskan pemahamannya terhadap puisi yang
dibaca. Proses pembelajaran yang demikian menciptakan suasana pembelajaran
yang kurang komprehensif, karena siswa selalu disibukkan dengan kalimat yang
menyusun puisi, jumlah kata per baris, jumlah baris dalam bait hingga ke rima.
Hal ini menyebabkan siswa mengalami hambatan dalam memahami apa yang
dibacanya, sehingga siswa menjadi kaku dan kurang peka untuk menuliskan
penafsiran batinnya tentang puisi. Jarang ada minat dan kesadaran yang dapat
memperluas wawasan siswa, apalagi mengaitkan konteks kehidupan sehari-sehari
dengan teks puisi yang akan ditafsirkan.
Maka, berdasarkan permasalahan di atas, untuk menunjang kemampuan
mengapresiasi puisi dipilihlah model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri.
Model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri merupakan turunan salah satu
dari tujuh pilar pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL). Model pembelajaran ini dianggap mampu membantu siswa untuk belajar
berpikir secara sistematis tentang isu-isu yang sedang terjadi dalam masyarakat
4
Model ini biasanya digunakan pada pembelajaran berbasis ilmu sosial.
Dikarenakan model ini dapat memberikan cara-cara menganalisis serta
langkah-langkah dalam mendiskusikan isu-isu sosial secara tersistematis. Selain itu, model
pembelajaran ini juga membantu siswa untuk berpartisipasi dalam mendefenisikan
ulang nilai-nilai sosial yang terkandung dalam suatu teks beriringan dengan
konteks.
Model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri bertujuan melatih siswa
untuk peka terhadap permasalahan sosial, mengambil posisi (sikap) terhadap
permasalahan tersebut, serta mempertahankan sikap tersebut dengan argumentasi
yang relevan dan valid. Tentu saja hal ini relevan dengan desain yang dibutuhkan
dari pembelajaran sastra, terutama kegiatan apresiasi puisi. Selain itu, model ini
memiliki keunggulan yang dapat mengajarkan siswa untuk lebih peka terhadap isu
yang berkembang di lingkungan sosialnya, model ini juga dapat membantu siswa
untuk menerima atau menghargai sikap orang lain terhadap suatu masalah yang
mungkin bertentangan dengan sikap yang ada pada dirinya
Oleh sebab itu, peneliti tertarik menjadikan keunggulan model tersebut
untuk menjawab permasalahan terkait pembelajaran sastra dengan judul,
“Pengaruh Model Pembelajaran Telaah Yurisprudensi Inkuiri terhadap
Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kritik Sosial Siswa Kelas X MAL IAIN Medan
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini terdapat empat hal :
1. Siswa kurang berminat dalam membaca puisi kritik sosial.
2. Siswa kesulitan dalam memaknai puisi kritik sosial dan merepresentasikan
pemahamannya ke dalam bentuk apresiasi.
3. Hasil belajar siswa dalam kegiatan mengapresiasi puisi kritik sosial masih
rendah
4. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam kegiatan mengapresiasi
puisi kritik sosial kurang bervariasi.
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi, maka penulis
membatasi masalah yang diteliti agar penelitian ini mencapai tujuannya. Maka
yang menjadi batasan dalam penelitian ini yaitu kemampuan siswa mengapresiasi
puisi kritik sosial dengan menggunakan model pembelajaran telaah yurisprudensi
inkuiri. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X MAL IAIN Medan Tahun
6
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini terdapat tiga hal :
1. Bagaimanakah kemampuan mengapresiasi puisi kritik sosial siswa kelas X
MAL IAIN Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 sebelum
menggunakan model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri?
2. Bagaimanakah kemampuan mengapresiasi puisi kritik sosial siswa kelas X
MAL IAIN Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 sesudah menggunakan
model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri
terhadap kemampuan mengapresiasi puisi kritik sosial siswa kelas X MAL
IAIN Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Menggambarkan kemampuan mengapresiasi puisi kritik sosial siswa kelas
X MAL IAIN Medan tahun pembelajaran 2013/2014 sebelum menerapkan
model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri.
2. Menggambarkan kemampuan mengapresiasi puisi kritik sosial siswa kelas
X MAL IAIN Medan tahun pembelajaran 2013/2014 setelah menerapkan
model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri.
3. Menggambarkan pengaruh model pembelajaran telaah yurisprudensi
inkuiri terhadap kemampuan mengapresiasi puisi kritik sosial siswa kelas
7
F. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian haruslah bermanfaat. Manfaat penelitian ini diantaranya :
A. Manfaat Teoretis
Penelitian ini memberikan manfaat teoretis dengan sumbangsihnya terhadap
pengembangan model-model pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya
model telaah yurisprudensi inkuiri dalam kegiatan mengapresiasi puisi kritik
sosial.
B. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan kepekaan
sosial dan sikap peduli dalam pembelajaran apresiasi puisi kritik
sosial.
2. Memberikan kesempatan bagi siswa berkreativitas mengapresiasi
puisi kritik sosial dengan model pembelajaran telaah yurisprudensi
inkuiri.
b. Bagi Guru
1. Menjadi pemahaman alternatif dalam pembelajaran apresiasi puisi.
2. Mendorong guru untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif.
3. Mengatasi permasalahan pembelajaran mengapresiasi puisi.
c. Bagi Peneliti
1. Mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti.
2. Mengaplikasikan konsep-konsep pembelajaran yang telah diperoleh
73
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, temuan penelitian, dan hasil penelitian
tentang Pengaruh Model Pembelajaran Telaah Yurisprudensi Inkuiri Terhadap
Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kritik Sosial Siswa Kelas X MAL IAIN Medan
Tahun Pembelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa kelas X MAL IAIN Medan Tahun Pembelajaran
2013/2014 dalam mengapresiasi puisi sebelum menggunakan model
pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri tergolong cukup dengan nilai
rata-rata yang diperoleh 65,88.
2. Kemampuan siswa kelas X MAL IAIN Medan Tahun Pembelajaran
2013/2014 dalam mengapresiasi puisi setelah menggunakan model
pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri tergolong baik dengan nilai
rata-rata yang diperoleh 75,87.
3. Terdapat pengaruh model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri
terhadap kemampuan mengapresiasi puisi siswa kelas X MAL IAIN
Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Dapat dilihat dari hasil
penelitian yang dilakukan yaitu hasil setelah perlakuanmodel
pembelajaran serta hasil uji “t” yaitu thitung > ttabel (4,14 > 1,67). Model
pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri berpengaruh baik dalam
74
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
perlu diungkapkan beberapa saran kepada peneliti dan guru Bahasa Indonesia
seperti yang tertulis di bawah ini:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran telaah
yurisprudensi inkuiri berpengaruh positif pada kemampuan mengapresiasi
puisi. Oleh karena itu model pembelajaran telaah yurisprudensi inkuiri
disarankan digunakan oleh guru Bahasa Indonesia untuk meningkatkan
keterampilan mengapresiasi puisi.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada aspek eksplorasi dan
pemaknaan terhadap puisi sehingga kemampuan siswa saat mengapresiasi
puisi semakin meningkat.
3. Di penelitian selanjutnya perlu memperhatikan aspek penunjang
penelitian ini, misalnya pokok bahasan yang tidak terlalu sulit untuk
siswa, panjang bait puisi yang tidak terlalu lama, gaya bahasa yang
75
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta : Rineka Cipta.
Aminuddin. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru.
Atmazaki. 1993. Analisis Sajak :Teori, Metodologi dan Aplikasi. Bandung : Angkasa.
Agusta, Leon. Nopember, 2012. Tentang Puisi Esai Denny JA. Majalah Horison No XLVII. Hal 31-36.
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Cipta.
Handiyani, Seni. dkk. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Kelas X SMA. Bandung : Grafindo Media Pratama.
JA, Denny. Januari 2012. Puisi Esai: Apa dan Mengapa. Jurnal Sajak No.3 Tahun ke III. Hal 2-6
JA, Denny. 2012. Atas Nama Cinta : Puisi Esai. Jakarta : Rene Book.
Kurniawan, Iwan. 19 Mei 2013. (Figura) Puisi Esai, Catatan Kaki, dan Konteks Sosial. Media Indonesia. Hal 17.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2007. Pengkajian Puisi. Yogyakarta : UGM Press.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
76
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT.Raja Grafindo Kencana.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sukini. 2012. Pembelajaran Sastra di Sekolah dalam Jurnal Universitas Widya Dharma, Klaten http://google/jurnal-pendidikan/2012/.html
(diakses 9 September 2013)
Suwarni, Sri. 2012. Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Siswa Kelas XII Ilmu Sosial-4 Sma Batik 1 Surakarta dalam
http://jurnal.unsemar.tim/skripsi-pendidikan/unsemar/2012/unsm/.html (diakses 9 September 2013)
Tanjung, Nur Bahdin. dan Ardial. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Kencana.
Umry, Shafwan Hadi. dan Winarti. 2011. Sastra Mandiri : Telaah Puisi. Medan : Format Publishing.
Uno, Hamzah B. 2011. Model Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Waluyo, Herman. 2001. Teori dan Apresiasi Puisi. Yogyakarta : Hanindita Graha Widia.