PEMAKAIAN KOHESI DALAM TAJUK RENCANA
PADA HARIAN SINAR INDONESIA BARU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra
Oleh
AFRINA LESTARI H.
NIM 209510001
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pemakaian Kohesi dalam Tajuk Rencana pada Harian Sinar Indonesia Baru”. Penyusunan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
5. Muhammad Surif, S.Pd., M.Si., Ketua Program Studi Sastra Indonesia dan sekaligus
sebagai Dosen Pembimbing Akademik,
6. Dra. Rosmaini, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi,
7. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Dosen Penguji,
8. Prof. Dr. T. A. Siburian, M.Pd., Dosen Penguji,
9. Ayahanda tercinta Bapak B. Hutapea dan Ibunda tersayang Ibu R. Pasaribu yang telah
banyak memberikan kasih sayang, baik moril dan materi, motivasi dan doa yang tiada
hentinya demi kesuksesan ananda,
10. Kakanda tersayang Melva Lisnawati Hutapea, Desy Sufriana Hutapea, Juanda P.
Hutapea, dan Junita Sari Hutapea yang banyak memberikan motivasi,
11. Sahabatku Minda Sari Nasution, Ade Irma Suryani, Salmiah, dan Albina Septifo Br.
Bukit yang banyak memberikan motivasi, masukan, dan dukungan,
13. Kawan satu perjuangan dalam penyusunan skripsi, yaitu Minda Sari, dan Albina Septifo
Br. Bukit.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi,
maupun tulisannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penyelesaian skripsi ini dengan tepat waktu.
Medan, September 2014
Penulis
ABSTRAK
Afrina Lestari Hutapea. NIM 209510001. Prodi Sastra Indonesia. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Pemakaian Kohesi dalam Tajuk Rencana pada Harian Sinar Indonesia Baru.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis penanda kohesi Gramatikal dan Leksikal yang terdapat pada wacana tajuk rencana dalam harian SIB. Metode yang dipakai penulis adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kajian pustaka dimana peneliti akan memperoleh data dari koran berupa tajuk rencana dengan membaca buku referensi yang ada hubungannya dengan objek penelitian. Sementara teknik catat yaitu teknik yang mencatat data-data penting berupa penanda kohesi gramatikal dan leksikal. Data dalam penelitian ini yaitu kalimat yang mengandung bentuk kohesi pada Tajuk Rencana dalam harian SIB. Adapun Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tulisan yaitu tajuk rencana dalam harian Sinar Indonesia Baru. Data tersebut dikumpulkan oleh penulis selama sebulan yang terbit pada bulan Maret yaitu pada tanggal 5 – 14 Maret 2014 sebanyak 10 tajuk rencana.
Hasil penelitian menunjukkan jenis penanda kohesi gramatikal meliputi: (1) referensi, berupa pengacuan persona, pengacuan demonstratif, (2) Substitusi dan (3) Konjungsi Sedangkan jenis penanda kohesi leksikal meliputi: repetisi Epizeuksis, Tautotes, Anafora dan Simploke.
DAFTAR ISI
2.2 Pertanyaan Penelitian ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data dan Sumber Data ... 34
3.2 Metode Penelitian ... 34
3.3 Teknik Pungumpulan Data dan Teknik Analisis Data ... 35
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36
3.5 Instrumen Penelitian ... 36
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data ... 37
4.2 Tabel Data Gramatikal ... 38
4.3 Pembahasan Gramatikal ... 42
4.4 Tabel Data Leksikal ... 43
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari manusia perlu berinteraksi antarsesama. Untuk
menjalankan komunikasi itu diperlukan bahasa karena bahasa adalah alat komunikasi.
Sebagai alat komunikasi, bahasa tidak dirinci dalam bentuk bunyi, frasa, ataupun kalimat
secara terpisah, melainkan bahasa dipakai dalam wujud kalimat yang saling berkaitan.
Rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi
yang lain itu membentuk kesatuan yang dinamakan wacana (Alwi, 1993 : 471). Menurut
Tarigan (1987 : 27), “Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau
terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi,
berkesinambungan, mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan atau
tertulis”. Jadi wacana merupakan unsur kebahasaan yang relatif paling kompleks dan paling
lengkap.
Sejalan dengan pandangan bahwa bahasa itu terdiri atas bentuk (form) dan makna
(meaning), hubungan dalam wacana dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu hubungan
bentuk yang disebut kohesi, dan hubungan makna atau hubungan semantis yang disebut
koherensi. Anton Moeliono (1998 : 34) menyatakan bahwa, “Wacana yang baik dan utuh,
kalimat-kalimatnya harus kohesif dan koheren”. Kohesi menunjuk perpautan bentuk,
sedangkan koherensi perpautan makna. Kerapian bentuk dan kepaduan makna merupakan
faktor yang penting dalam menentukan tingkat keterbacaan dalam keterpahaman membaca.
Wacana dapat dibagi menjadi dua macam yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Untuk
wacana yang disampaikan secara tertulis, penyampaian isi atau informasi disampaikan secara
pembaca. Salah satu wujud wacana tulis yang berasal dari media, seperti surat kabar ataupun
majalah dapat dikaji, baik dari segi gramatikalnya maupun dari segi konteksnya.
Rani (2006 : 90), menjelaskan “Piranti kohesi dan koherensi dalam sebuah wacana
sangat diperlukan untuk membangun tekstur wacana, tekstur tercipta karena adanya
hubungan antarkalimat dalam teks”. Kohesi dibagi menjadi dua jenis, yaitu kohesi gramatikal
dan kohesi leksikal. Piranti kohesi sebagai penghubung dan pemersatu unit struktur dalam
kalimat yang mengatasi tataran kalimat, menghubungkan baik struktur yang akan disebutkan
kemudian maupun telah disebutkan kemudian (Halliday, M. A. K dan Ruqaiya Hasan (1992 :
6). Dalam analisis wacana, segi bentuk atau struktur lahir wacana disebut aspek gramatikal,
sedangkan segi makna atau struktur batin wacana disebut aspek leksikal wacana (Sumarlam
2006 : 23). Peranan dan fungsi penanda kohesi secara formal hadir sebagai alat untuk
menciptakan keselarasan dan kepaduan informasi yang berimplikasi pada kelancaran
pemahaman wacana.
Pada penelitian ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada wacana tulis yaitu
tajuk rencana dalam harian Sinar Indonesia Baru (SIB). Peneliti akan memfokuskan
penelitian ini pada kohesi Gramatikal dan Leksikal. Adapun alasan dasar meneliti tentang
kohesi gramatikal dan leksikal pada surat kabar, yaitu ingin menganalisis dan
mendeskripsikan bentuk-bentuk dari penanda kohesi gramatikal dan leksikal. Selain itu,
alasan peneliti memilih surat kabar sebagai objek penelitian didasarkan atas fungsi surat
kabar yang sarana pengetahuan melalui tulisan yang dapat dibaca dan diterima oleh setiap
kalangan. Penelitian ini difokuskan pada berita Tajuk Rencana dalam harian SIB, karena
Tajuk Rencana merupakan sebuah opini yang ditulis oleh seorang redaktur yang dapat
dianggap mampu mewakili seluruh gagasan redaksi yang mengulas mengenai hal-hal aktual
yang terjadi pada saat itu, dan telah mengalami pengeditan oleh seorang editor. Hal itu dapat
“Masyarakat Sumatera Utara telah berharap agar muncul calon-calon pemimpin yang baru dan kini pemimpin itu sudah lahir. Memang, pasangan ini bukanlah pilihan kita bersama. Namun hasil sementara pilkada sudah menunujukkan, rakyat yang memilih mereka lebih banyak dibandingkan dengan empat pasangan lainnya”. (SIB/ TR/ 20 Februari 2014)
Dari wacana tersebut terdapat sarana kohesi referensi anafora yakni mereka yang
merujuk pada unsur di depannya yaitu pemimpin yang merujuk pada orang ketiga jamak.
Wacana tajuk rencana dalam sebuah rubrik surat kabar haruslah menggunakan
kalimat yang efektif, ringkas, cermat, jelas dan lugas agar pembaca dapat memahami apa
tujuan dari wacana tersebut. Kalimat-kalimat dalam wacana tersebut haruslah saling
berhubungan dan jelas memiliki keterpaduan antar kalimat untuk menghasilkan informasi
yang jelas.
Tajuk rencana adalah pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat, logis,
menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat, atau
memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol. Tajuk rencana berbeda dengan
berita lain. Rubrik lain seperti berita ekonomi dan berita lainnya disajikan dalam bentuk
berita pernyataan yang diterbitkan secara langsung maka tajuk rencana ditulis secara khusus
pada tempat dan lokasi yang berbeda. Tajuk rencana lebih singkat dan lebih berhubungan
dengan hal-hal yang serius. Perbedaan tajuk rencana dengan rubrik lain seperti pojok terletak
pada keseriusan berita yang disampaikan.
Surat Kabar Harian SIB atau Sinar Indonesia Baru merupakan berita harian yang
mulai terbit dari tanggal 9 Mei 1970 sampai sekarang. Terletak di Jalan Brigjen Katamso No.
66 AB Medan dan Perwakilan Jakarta Jalan Balik Papan No. 3B Jakarta. Ditulis dalam
Bahasa Indonesia terdiri dari 16 halaman yang didalamnya menyampaikan berita tentang
Luar Negeri. Salah satu rubrik di atas adalah tajuk rencana yang berada di halaman kedua
kolom utama rubrik Medan Kita.
Dalam Harian SIB ini patut diteliti karena pada Tajuk Rencana banyak ditemukan
variasi penggunaan penanda kohesi, yang fungsinya sebagai alat penghubung antarkalimat
yang satu dengan yang lain sehingga membentuk keterkaitan. Variasi-variasi tersebut salah
satunya terdapat beberapa pengacuan yang terdapat dalam tajuk rencana tersebut. Sehingga
penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penanda kohesi yang terdapat dalam wacana Tajuk
Rencana. Berdasarkan latar belakang itulah perlu dilakukan penelitian tentang kohesi yang
terdapat pada wacana tajuk rencana harian SIB.
B. Identifikasi Masalah
Dalam suatu penelitian perlu identifikasi masalah yang akan diteliti. Tujuannya supaya
masalah dapat terarah dan jelas sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran dan kekaburan dalam
membahas dan meneliti masalah yang ada. Sesuai dengan masalah yang diutarakan dalam
latar belakang, maka identifikasi masalah yaitu:
1. penanda kohesi gramatikal tajuk rencana pada harian SIB.
2. penanda kohesi leksikal tajuk rencana pada harian SIB.
3. ketidaktepatan kohesi gramatikal dan leksikal tajuk rencana pada harian SIB.
4. mengklasifikasikan sarana kohesi gramatikal dan leksikal pada tajuk rencana pada
hasian SIB.
5. jenis kohesi gramatikal dan leksikal tajuk rencana pada harian SIB.
Berdasarkan identifikasi yang ditemukan yang menjadi batasan masalah dalam
penelitian adalah mendeskripsikan penanda kohesi gramatikal dan leksikal yang menjadi
acuan pada tajuk rencana dalam SIB. Data tajuk rencana yang diperoleh dari terbitan bulan
Maret 2014 sebanyak 10 tajuk rencana.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimanakah penanda kohesi gramatikal yang terdapat pada tajuk rencana dalam
harian SIB?
2. Bagaimanakah penanda kohesi leksikal yang terdapat pada tajuk rencana dalam harian
SIB?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan penanda kohesi gramatikal tajuk rencana pada harian SIB.
2. Mendeskripsikan penanda kohesi leksikal tajuk rencana pada harian SIB.
F. Manfaat Penelitian
Dari segi Teoretis manfaat penelitian sebagai berikut.
1. Memperkaya hasil penelitian dalam kebahasaan terutama masalah kohesi gramatikal
dan leksikal.
2. Menambah khasanah kajian dalam bidang analisis tajuk rencana khususnya dan
linguistik umumnya.
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada penulis tajuk rencana
dalam harian SIB tentang penanda kohesi yang digunakan dalam tulisannya.
2. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan bagi para pembaca atau
pemakai bahasa untuk dapat menerapkan penanda kohesi secara tepat sesuai dengan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.
SimpulanDari hasil penelitian tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada wacana tajuk
rencana harian SIB ditemukannya penanda gramatikal yang berupa 1) Referensi yaitu
pengacuan persona ditandai dengan mereka, klitik-nya, dia dan kita, pengacuan demonstratif
ditandai dengan waktu dan tempat, 2) Substitusi, 3) Konjungsi ditandai dengan adanya kata
penghubung karena. Sedangkan pada penanda leksikal terdapat pronomina repetisi yaitu
epizeuksis, epistrofa, anafora, simploke dan tautotes.
B. Saran
Penelitian ini hanya meneliti data yang berupa wacana tajuk rencana yang terdapat
dalam harian Sinar Indonesia Baru (SIB). Saran peneliti untuk peneliti yang lain adalah agar
meneliti wacana jenis lain seperti prosa, puisi, drama, sehingga terlihat dengan jelas
DAFTAR PUSTAKA
A. Daftar Buku
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Chaer, Abdul. 1990. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Djajasudarma, Fatimah. 1993. Wacana : Pemahaman dan Hubungan Antarunsur. Bandung: Refika Aditama.
Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKIS
Halliday, dkk. 1992. Bahasa, Konteks dan Teks. Yogyakarta : UGM Press.
Jabrohim. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hinindita Graham Widya.
Kridalaksana. 1993. Tata bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta
Kushartanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Moeliono, Anton M. 1998. Pengajaran Wacana. Bandung: Press
Moleong. L. J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2011. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyana. 2005. Kajian Wacana Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Rani, Abdul dkk. 2006. Analisis Wacana. Malang: Bayumedia
Silvana Sinar, Tengku. 2008. Teori dan Analisis Wacana : Pendekatan Sistematik Fungsional. Medan: Pustaka Bangsa Press
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa : Pengantar Penelitian
Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sumarlam, dkk. 2003. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra
Sumarlam. 2009. Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra Surakarta.
Sumadiria, AS H. 2005. Jurnalistik Indonesia. Cetakan Pertama. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Tarigan, Henry Guntur. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa.
B. Daftar Jurnal
Afriani, Winda dkk. 2012. Kohesi Leksikal Dalam Editorial Surat Kabar Pontianak Post Edisi Januari – Maret 2012. Pontianak.