PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STAD BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA N 1
SEI RAMPAH T.P 2013/2014
Oleh :
Agus Kurni azenvita Giawa NI M 4103121003
Program Studi Pen didikan Fi sika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih karunia-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian
ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Berbasis Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik
Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sei Rampah T.P 2013/2014”,
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak
awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Abdul Hakim, M.Si, Ibu Dr.
Derlina, M.Si, Bapak Drs. Togi Tampubolon, M.Si selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan sripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak
Drs. Abdul Hakim, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si, dan Bapak Drs. Sehat
Simatupang, M.Si selaku ketua jurusan fisika dan ketua program studi pendidikan
fisika FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Riadi,
S.Pd, M.MPd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Sei Rampah, Ibu Rosdiana
Pakpahan, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan
v
telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan
penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Hezisochi Giawa dan
Ibunda Litiasa Ndruru yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih
sayang yang tak pernah henti diberikan kepada penulis. Kepada
Abang/Kakak/adik tersayang “Abang/Kakak A/I. Irvan Giawa (K’Eni/kakak satu
& B’Efe), Kakak dua/sayang “Murniwati Giawa”, Kakak tiga “Martuti Herlina
Giawa” Kakak empat/hebat/adek “Tumiralia Giawa”, Kakak lima/baik/adek
“Sadariang Giawa”, Abang bungsu/hebat/adek “Albert Yustito F Giawa”, Kakak
enam/adek “Asmey Putri Giawa”, Kakak tujuh/adek “Noni Febri U N J Giawa”
Kakak delapan/adek “Christine Septrindah Giawa”, Abang tiga “Bang Terserah
Laia”, anaknda tersayang “Irvan, Endang, Marsela, Junior, & Alfaro” yang telah
banyak berperan dalam memberikan dukungan dan doa yang tulus kepada penulis
dalam menyelesaikan studi di Perkuliahan hingga selesainya skripsi ini. Kepada
bang Buchori Giawa yang telah memberikan dukungan moril dan materil selama
perkuliahan kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Une
tersayang “Agnes Yuniarni Telaumbanua” yang telah memberikan dorongan dan
semangat kepada penulis. Kepada pasukan Tombakner’s (Kak Chany, Bang
Markus, Kak Dian, Bang Gunawan, Defifor, Dika, Ester, Fandi, Fince, Alex, Jefri,
& Nidar), kepada sis Tionar Melisa Malau yang telah memberikan samangat
kepada penulis. Kepada sahabat-sahabat saya satu pemuridan (bang
Doan/pembina, Samuel, Indra, & Memo), kepada Tim Profetik GKB-BC Medan
(kak Hotna, Kak Nora, Bang Mario dan lainnya), kepada sahabat-sahabat saya
satu kelas Fisika Dik C 2010 (4UsWin “Chandra Titius, Darius, Serius,
Agus/saya sendiri & Darwin) dan lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu,
kepada sahabat-sahabat saya di IKBKF (Boy, Irma, Rotua, Angeli, James, Jovan
dan seluruh anggota IKBKF), pasukan rela korban laporan (Haris, Kardo, Parno &
Simon) dan kepada sahabat-sahabat saya di KAMNI yang telah memberi
dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. Serta sahabat-sahabat
vi
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Juni 2014
Penulis,
Agus Kurniazenvita Giawa
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA N 1 SEI RAMPAH T.P 2013/2014
Agus Kurniazenvita Giawa (4103121003) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievment Division berbasis peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di Kelas X Semester II SMAN 1 Sei Rampah T.P 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas kelas X SMA Negeri 1 Sei Rampah yang berjumlah 7 kelas. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas X-4 dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD berbasis peta konsep dan kelas X-2 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu : 1) tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid oleh validator dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa.
Dari hasil penelitian diperoleh data nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 3,190 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 4,575. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep sebesar 6,138 sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata postes siswa 5,488. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung> ttabel yaitu 3,095 > 1,667 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 78. Hal ini berarti Ha terima, yang berarti ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di SMA Negeri 1 Sei Rampah T.P 2013/2014.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 7
1.7. Defenisi Operasional 7
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Hasil Belajar 9
2.1.2.1. Pengertian Hasil Belajar 9
2.1.2.1.1.Domain Kognitif 11
2.1.2.1.2.Domain Kemampuan Sikap (affective) 12
2.1.2.1.3.Ranah Psikomotorik 13
2.1.2.2. Indikator Hasil Belajar 15
2.1.3. Aktivitas Belajar 16
2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran 17
2.1.5. Model Pembelajaran Konvesional/Klasikal 18
2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif 18
2.1.6.1. Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif 20 2.1.6.2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 23 2.1.6.2.1.Tahap-Tahap/Sintak Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 24
2.1.7. Peta Konsep 28
2.1.7.1. Ciri Ciri Peta Konsep 28
2.1.7.2. Cara Membuat Peta Konsep 29
2.1.8. Materi Pelajaran 30
2.1.8.1. Listrik Dinamis 30
2.1.8.1.1.Arus Listrik 30
2.1.8.1.2.Kuat Arus Listrik 31
2.1.8.1.3.Alat Ukur Listrik 32
2.1.8.1.4.Hukum Ohm dan Hambatan Listrik 38
viii
2.2. Kerangka Konseptual 44
2.3. Hipotesis 45
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 46
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 46
3.2. Populasi Dan Sampel 46
3.2.1 . Populasi 46
3.2.2. Sampel 46
3.3. Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian 46
3.3.1. Variabel Penelitian 46
3.3.2. Instrumen Penelitian 47
3.3.2.1. Uji Validitas Tes 48
3.3.2.2. Instrumen Aktivitas 48
3.4. Rancangan/ Desain Penelitian 48
3.5. Prosedur Penelitian 49
3.6. Organisasi Data 50
3.7. Teknik Analisis Data 50
3.7.1. Tes Hasil Belajar 50
3.7.2. Analisis Data Untuk Aktivitas Siswa 56
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 57
4.1. Hasil Penelitian 57
41.1. Deskripsi Data Penelitian 57
4.1.2. Pengujian Analisis Data 58
4.1.2.1. Uji Normalitas Data 58
4.1.2.2. Uji Homogenitas Data 59
4.1.2.3. Uji Hipotesis Penelitian 59
4.1.3. Observasi 60
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 65
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 70
5.1. Kesimpulan 70
5.2. Saran 70
DAFTAR PUSTAKA 71
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Penghantar yang menghubungkan dua benda 30 Gambar 2.2. Muatan listrik q melalui penampang penghantar 31
Gambar 2.3. Rangkain listrik . 32
Gambar 2.4. Sebuah multimeter 33
Gambar 2.5. Rangkaian listrik sederhana, beserta skemanya 33 Gambar 2.6. Rangkaian amperemeter secara seri 34
Gambar 2.7. Simbol amperemeter 34
Gambar 2.8. Pembacaan amperemeter 34
Gambar 2.9. Pemasangan hambatan shunt 35
Gambar 2.10. Simbol Voltmeter 36
Gambar 2.11. Sebuah rangkaian listrik sederhana 36 Gambar 2.12. Cara merangkai voltmeter secara paralel 37
Gambar 2.13. Pembacaan voltmeter 37
Gambar 2.14. Pemasangan hambatan muka 38
Gambar 2.15. Salah satu bentuk resistor1 39
Gambar 2.16. Simbol penghambat 39
Gambar 2.17. Susunan hambatan secara seri 40
Gambar 2.18. Susunan hambatan tersusun paralel 41
Gambar 2.19. Gambar rangkaian arus kirchoff 42
Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas Eksperimen dan kontrol 57 Gambar 4.2. Diagram batang data postes kelas Eksperimen dan kontrol 58 Gambar 4.3. Diagram batang data kategori nilai aktivitas siswa
kelas eksperimen 62
Gambar 4.4. Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada kelas eksperimen berdasarkan urutan nilai aktivitas
terendah ke tertinggi 66
Gambar 4.5. Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa
pada kelas eksperimen berdasarkan urutan nilai pretes 67 Gambar 4.6. Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa
pada kelas eksperimen berdasarkan urutan nilai
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 72 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 83 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 93
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 1 102
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 2 104
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa 3 106
Lampiran 7. Peta Konsep 1 108
Lampiran 8. Peta Konsep 2 109
Lampiran 9. Peta Konsep 3 110
Lampiran 10. Instrumen Penelitian 111
Lampiran 11. Soal 124
Lampiran 12. Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 129 Lampiran 13. Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 131 Lampiran 14. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 133 Lampiran 15. Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen 135 Lampiran 16. Data Hasil Belajar Kelas Kontrol 137 Lampiran 17. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 139 Lampiran 18. Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 141
Lampiran 19. Uji Normalitas 145
Lampiran 20. Uji Homogenitas 149
Lampiran 21. Uji Hipotesis 155
Lampiran 22. Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 162 Lampiran 23. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 163 Lampiran 24. Daftar Nilal Persentil untuk Distribusi F 164 Lampiran 25. Daftar NiIai Persentil untuk Distribusi t 166 Lampiran 26. Daftar Penilaian Aktivitas Siswa 167 Lampiran 27. Daftar Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen 103
Lampiran 28. Dokumentasi Penelitian 176
Surat Persetujuan Hasil Revisi Skripsi Surat Persetujuan Dosen PS
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
Secara tegas, pendidikan adalah media mencerdaskan kehidupan bangsa
dan membawa bangsa ini pada era aufklarung (pencerahan). Pendidikan bertujuan
untuk membangun tatanan bangsa yang berbalut dengan nilai-nilai kepintaran,
kepekaan, dan kepedulian terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan merupakan tongkat kuat untuk mengentaskan kemiskinan
pengetahuan, menyelesaikan persoalan kebodohan dan menuntaskan segala
permasalahan bangsa yang selama ini terjadi. Sangat jelas, peran pendidikan
signifikan dan sentral sebab ia memberikan pembukaan dan perluasan
pengetahuan sehingga bangsa ini betul-betul melek terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara. Pendidikan dihadirkan untuk mengantarkan bangsa ini
menjadi bangsa yang beradab dan berbudaya. Ia melahirkan untuk memperbaiki
segala kebobrokan yang sudah menggumpal di segala sendi kehidupan di bangsa
ini (Yamin, 2013 : 1).
Peningkatan mutu pendidikan perlu mendapat perhatian yang lebih serius
dan seksama. Oleh karena itu, berbagai usaha telah diupayakan untuk
meningkatan kualitas pendidikan. Dengan peningkatan mutu pendidikan
diharapkan menghasilkan sumber daya manusia yang berketerampilan tinggi,
meliputi pemikiran kritis, logis, kreatif, dan kemauan bekerja sama yang efektif
yang dapat dikembangkan melalui pendidikan fisika. Masalah mutu pendidikan
juga mencakup masalah pemerataan mutu. Didalam tap MPR RI 1988 tentang
GBHN dinyatakan bahwa titik berat pembangunan pendidikan diletakkan pada
peningkatan mutu pendidikan khususnya untuk memacu penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya untuk memacu penguasaan ilmu
pengetahuan yang disempurnakan dan ditingkatkan pengajaran ilmu pengetahuan
alam dan matematika. Umumnya kondisi mutu pendidikan diseluruh tanah air
menunjukkan bahwa didaerah pedesaan utamanya didaerah terpencil lebih rendah
2
bermaksud agar sistem persekolahan dengan segala jenis dan jenjangnya diseluruh
pelosok tanah air (kota dan desa) mengalami peningkatan mutu pendidikan sesuai
dengan situasi dan kondisinya masing-masing.
Upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan, proses belajar mengajar
harus ditingkatkan. Salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
khususnya Fisika yang memegang peranan penting terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan lainnya, sehingga tercapai tujuan pendidikan yang merubah tingkah
laku menjadi manusia yang lebih berpotensi dan kompeten di bidang yang telah
dipelajari. Penguasaan Fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi salah
satu modal dasar dalam pengembangan berbagai bidang keahlian. Fisika sebagai
salah satu ilmu bidang sains merupakan salah satu mata pelajaran yang biasanya
dipelajari melalui pendekatan matematis sehingga sering sekali ditakuti dan
cenderung tidak disukai anak-anak karena pada umumnya anak-anak yang
memiliki kecerdasan Logical Matematical sajalah yang menikmati fisika. Belajar
fisika tidak hanya sekedar tahu matematika, tetapi lebih jauh anak didik
diharapkan mampu memahami konsep yang terkandung didalamnya,
menuliskannya kedalam parameter-parameter atau simbol-simbol fisis,
memahami permasalahan serta menyelesaikannya secara matematis. Tidak jarang
hal inilah yang menyebabkan ketidaksenangan anak didik terhadap mata pelajaran
ini semakin besar.
Berdasarkan informasi dari salah seorang guru Fisika di SMA Negeri 1 Sei
Rampah, diperoleh bahwa hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih
rendah yaitu rata-rata 60,71 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
akan dicapai adalah 70. Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak
mencapai kriteria yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena kurangnya
pemahaman dan minat siswa untuk memahami konsep atau pola dari materi yang
disampaikan guru, sehingga terdapat perilaku siswa yang sukar dikontrol guru,
padahal telah banyak upaya yang dilakukan oleh guru supaya hasil belajar
meningkat. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada masa
pelaksanaan PPLT-UNIMED 2013 di SMAN 1 Sei Rampah, didapatkan beberapa
3
belajar fisika. Hal ini ditandai dengan tingginya presentase hasil belajar siswa
yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal yang diakibatkan oleh faktor
lingkungan dan sosial siswa. Peneliti juga memperhatikan bahwa tidak adanya
kerjasama yang baik antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai
dalam pembelajaran.
Permasalahan diatas dapat diupayakan solusinya yaitu dengan melakukan
tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran konvensional yang
berpusat pada guru menjadi pembelajaran kooperatif. Kooperatif merupakan salah
satu model pembelajaran yang berbasis siswa. Model pembelajaran kooperatif
menggunakan kelompok-kelompok kecil sehingga siswa sehingga siswa saling
bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif adalah solusi ideal terhadap masalah
menyediakan kesempatan berinteraksi secara kooperatif dan tidak dangkal kepada
para siswa dari latar belakang etnik yang berbeda. Metode-metode pembelajaran
kooperatif secara khusus menggunakan kekuatan dari sekolah yang
menghapuskan perbedaan kehadiran para siswa dari latar belakang ras dan etnik
yang berbeda untuk meningkatkan hubungan antar kelompok. Dalam
metode-metode ini, kerja sama diantara para siswa ditekankan melalui penghargaan dan
tugas-tugas di dalam kelas dan juga penghargaan oleh guru, yang mencoba
mengkomunikasikan sikap “semua untuk satu, satu untuk semua”.
Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki
jalur utama praktik pendidikan. Salah satunya adalah berdasarkan penelitian dasar
yang mendukung penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan
pencapaian prestasi para siswa, dan juga akibat-akibat positif lainnya yang dapat
mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas
yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri. Alasan
lain adalah tumbuhnya kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berpikir,
menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta mengamplikasikan
kemampuan dan pengetahuan mereka, dan bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan sarana yang sangat baik untuk mencapai hal-hal semacam itu (Slavin,
4
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari
model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil
dengan jumlah anggota kelompok 4-5 orang siswa heterogen. Diawali dengan
penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis,
dan penghargaan kelompok (Trianto, 2013 : 68).
Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh peningkatan hasil belajar
siswa. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Fernando (2013, Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Animasi Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Kelas X Semester II SMA Negeri
1 Kuala T.P 2012/2013, sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas hanya
65 tetapi setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas mencapai 79,68.
Selanjutnya, Eva(2012) menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa dengan
menggunakan model STAD pada materi Gerak Lurus Di Kelas VII Semester II
Di SMP Negeri 2 Kota Pematang Siantar T.P 2011/2012 Meningkat sebanyak
21,32%.
Terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh peneliti sebelumnya dalam
melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe
STAD ini diantaranya a). Fasilitas kelas yang tidak mendukung seperti meja yang
tidak mudah dimodifikasi untuk membentuk kelompok, b). Pencahayaan ruangan
kelas yang kurang baik sehingga pelaksanaan pembelajaran terganggu, c). Kurang
dapat mengkordinir siswa dalam diskusi kelompok dan pengumpulan LKS.
Dengan adanya latar belakang permasalahan tersebut, Peneliti tertarik
untuk meneruskan Penelitian ini dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
5
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan
masalah yang ada disekolah tersebut yaitu:
1. Pelajaran Fisika sulit dan tidak menarik.
2. Fisika cenderung diselesaikan dengan pendekatan matematis.
3. Rendahnya minat belajar siswa untuk mempelajari fisika.
4. Rendahnya hasil belajar siswa.
5. Kurangnya penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang
akademik.
6. Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
7. Kurangnya kerjasama yang baik antara siswa yang pandai dengan yang
kurang pandai dalam mata pelajaran Fisika.
1.3. Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD (Student Team Achievment Division) berbasis Peta Konsep.
2. Hasil belajar siswa Kelas X Semester II SMAN 1 Sei Rampah T.P 2013/2014
pada materi pokok Listrik Dinamis.
3. Siswa yang diteliti adalah Kelas X Semester II SMAN 1 Sei Rampah T.P
2013/2014.
4. Materi pokok adalah listrik dinamis Kelas X Semester II SMAN 1 Sei
Rampah T.P 2013/2014.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
Konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X Semester II SMA
6
2. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
Konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X Semester II SMA
Negeri 1 Sei Rampah T.P. 2013/2014?
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD berbasis Peta Konsep pada materi pokok listrik
dinamis Kelas X Semester II SMAN 1 Sei Rampah T.P 2013/2014?
4. Apakah ada pengaruh penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD berbasis Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
listrik dinamis Kelas X Semester II SMAN 1 Sei Rampah T.P 2013/2014?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X
Semester II SMA Negeri 1 Sei Rampah T.P. 2013/2014.
2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X
Semester II SMA Negeri 1 Sei Rampah T.P. 2013/2014.
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD berbasis Peta Konsep pada materi
pokok listrik dinamis Kelas X Semester II SMAN 1 Sei Rampah T.P
2013/2014.
4. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD berbasis Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok listrik dinamis Kelas X Semester II SMAN 1 Sei Rampah T.P
7
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa, memudahkan siswa dalam memahami pelajaran fisika khusunya
pada materi pokok Listrik Dinamis.
2. Sebagai informasi untuk peneliti berikutnya untuk melengkapi demi
mengurangi kelemahan penelitian ini.
3. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran yang sesuai
digunakan guru.
1.7. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini
adalah:
1. Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan suatu model
pembelajaran yang mengharuskan siswa bekerja bersama-sama dengan tim
dan memiliki tanggung jawab untuk kemajuan kelompoknya masing-masing.
2. Peta konsep merupakan suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan
proposisi-proposisi suatu bidang studi. Proposisi-proposisi merupakan dua
atau lebih konsep-konsep yang dihubungkan oleh kata-kata dalam satu unit
semantik.
3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima proses belajar mengajar selesai yang berupa nilai yang mencakup
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian
hipotesis maka disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Konvensional
pada materi pokok listrik dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Sei
Rampah T.P. 2013/2014 sebesar 5,488.
2. Hasil aktivitas belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
Konvensional sebesar 67,97 %.
3. Hasil aktivitas belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD berbasis Peta Konsep sebesar 78,52 %.
4. Ada pengaruh penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
berbasis Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik
dinamis Kelas X Semester II SMAN 1 Sei Rampah T.P 2013/2014, hal ini
sesuai dengan nilai yang dicapai oleh siswa sebesar 6,138.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan maka
untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai saran-saran sebagai
berikut:
1. Sebaiknya memperhatikan ketersedian waktu dalam melaksanakan
pembelajaran agar pelakasanaan pembelajaran dapat diatur sedemikian rupa
sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.
2. Diharapkan sebelum pembelajaran sebaiknya memberikan instruksi yang
sejelas-jelasnya kepada siswa agar siswa lebih paham dengan model ini
sehingga tercipta suasana kondusif dan pembelajaran dengan model inipun
dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
3. Berdasarkan aktivitas bahwa model pembelajaran yang digunakan belum
maksimum dan pernyataan deskriptor yang digunakan belum sesuai dengan
71
DAFTAR PUSTAKA
---, (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan Fmipa Universitas Negeri Medan, Unimed, Medan.
Arends, R. I, (2013), Belajar Untuk Mengajar, Salemba Humanika, Jakarta.
Arikunto, S, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), Bumi Aksara, Jakarta
Emzir, (2013), Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif, RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Fernando, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kuala T.P 2012/2013, Skripsi FMIPA Unimed, Medan
Frianti, E, (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Kota Pematang Siantar T.P. 2011/2012, Skripsi FMIPA Unimed, Medan.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Jihad, A, Abdul, H, (2013), Evaluasi Pembelajaran, Multi Presindo, Bantul.
Kanginan, M, (2004), Fisika SMA Jilid IB, Erlangga, Jakarta
Slavin, R. E, (2005), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sutikno, M. S, (2013), Belajar dan Pembelajaran Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran Yang Berhasil, Holistica, Lombok.
Trianto, (2013), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Predana Media Group, Jakarta.
ii
RIWAYAT HIDUP
Agus Kurniazenvita Giawa dilahirkan di Hiliwosi, pada tanggal 12 Agustus 1991.
Ayah bernama Hezisochi Giawa dan Ibu bernama Litiasa Ndruru dan merupakan
anak keempat dari sepuluh bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD
Negeri 071218 Hilisawato, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Amandraya dan lulus pada tahun 2006.
Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Afore Susua lulus
pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan. Selama kuliah, penulis pernah terpilih sebagai Senat
Mahasiswa FMIPA UNIMED dan menjadi Wakil Ketua SEMA FMIPA
UNIMED periode tahun 2012. Penulis juga pernah sebagai Asisten Laboratorium
untuk mata kuliah Praktikum Rangkaian Listrik, Praktikum Elektronika Lanjutan