• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN FISIKA DAN SATUANNYA DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 LIMA PULUH BATUBARA T.A 2014/201.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN FISIKA DAN SATUANNYA DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 LIMA PULUH BATUBARA T.A 2014/201."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN FISIKA DAN SATUANNYA DI KELAS X

SEMESTER I SMA NEGERI 1 LIMA PULUH BATUBARA T.A. 2014/2015

Oleh:

Indah Pratiwi NIM 4103121032

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Menggunakan

Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran

Fisika dan Satuannya di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Lima Puluh Batubara

T.A 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Prof. Dr. Mara Bangun, M.S sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan

proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S,. M.M selaku dosen pembanding

I, Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku dosen pembanding II, dan Bapak Drs. Sehat Simatupang, M. Si selaku dosen pembanding III, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si selaku dosen pembimbing akademik, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed, Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.

Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada Bapak Drs. Ridwan Alias Nazri Rafiq selaku Kepala sekolah SMA Negeri 1 Limapuluh Batubara, bapak dan ibu guru serta seluruh staf pegawai dan siswa kelas X SMA Negeri 1 Limapuluh Batubara.

(4)

v

yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi

ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 2015

Penulis,

(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN FISIKA DAN SATUANNYA DI KELAS X

SEMESTER I SMA NEGERI 1 LIMA PULUH BATUBARA T.A 2014/2015

Indah Pratiwi (NIM. 4103121032) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa pada materi pokok besaran fisika dan satuannya dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI lebih baik daripada pembelajaran konvensional.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester I SMA NEGERI 1 Lima Puluh Batubara yang terdiri dari 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 6 kelas secara acak yaitu kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 33 orang dan kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 33 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, lembar penilaian keterampilan dan lembar penilaian sikap siswa. Tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 5 option yang telah dinyatakan valid. Pengujian hipotesis dengan uji t satu pihak, sedangkan lembar penilaian keterampilan dan lembar penilaian sikap dianalisis secara deskriptif.

Berdasarkan analisa data diperoleh peningkatan hasil belajar siswa pada setiap pertemuan pertama, kedua dan ketiga untuk kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation menggunakan media peta konsep. Dengan demikian, hasil belajar siswa pada materi pokok besaran fisika dan satuannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI menggunakan media peta konsep lebih baik daripada pembelajaran konvensional.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 5

1.7 Defenisi Operasional 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

2.1Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Model Pembelajaran 7

2.1.1.1Jenis-jenis Model Pembelajaran 7

2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif 8

2.1.2.1Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) 14 2.1.4 Model Kooperatif Tipe GI dalam Pembelajaran Fisika dan Kegunaannya 17 2.1.5 Pendekatan yang Mendukung Model Kooperatif Tipe GI 18 2.1.6 Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) 20

2.1.7 Pengertian Media 22

2.1.8 Peta Konsep 22

2.1.9 Materi Pembelajaran 25

2.1.9.1Pengukuran 25

2.1.9.2Besaran dan Satuan 31

2.2 Kerangka Konseptual 34

2.3 Hipotesis 35

BAB III METODE PENELITIAN 36

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 36

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 36

3.2.1 Populasi Penelitian 36

3.2.2 Sampel Penelitian 36

3.3 Variabel Penelitian 36

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 37

(7)

vii

3.4.2 Desain Penelitian 37

3.5 Prosedur Penelitian 37

3.6 Instrumen Penelitian 39

3.7 Teknik Pengolahan Data 40

3.7.1 Penilaian Keterampilan 40

3.7.2 Penilaian Sikap 41

3.7.3 Tes Hasil Belajar 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45

4.1 Hasil Penelitian 45

4.1.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 45

4.1.2 Pengujian Analisa Data Pretes 46

4.1.2.1Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 46

4.1.2.2Uji Normalitas Data 46

4.1.2.3Uji Homogenitas Data 46

4.1.2.4Uji Hipotesis Penelitian (Uji t dua pihak) 47 4.1.2.5Data Nilai Postes Kelas Ekspeimen dan Kelas Kontrol 48

4.1.3 Pengujian Analisa Data Postes 49

4.1.3.1Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 49

4.1.3.2Uji Normalitas Data 49

4.1.3.3Uji Homogenitas Data 49

4.1.3.4Uji Hipotesis Penelitian (Uji t satu pihak) 50

4.1.4 Pengamatan Lembar Penilaian Observasi 50

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60

5.1 Kesimpulan 60

5.2 Saran 60

DAFTAR PUSTAKA 62

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Mistar 25

Gambar 2.2. Jangka Sorong 26

Gambar 2.3. Mikrometer Skrup 26

Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kontrol 45 Gambar 4.2. Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kontrol 48 Gambar 4.3. Diagram batang kemampuan keterampilan siswa kelas 52 eksperimen

Gambar 4.4. Diagram batang kemampuan sikap siswa pada kelas 53 eksperimen dan kelas kontrol

(9)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 64 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 79 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3 93

Lampiran 4. Lembar Kegiatan Siswa I 106

Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa II 108

Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa III 110

Lampiran 7. Peta Konsep I 111

Lampiran 8. Peta Konsep II 112

Lampiran 9. Peta Konsep III 113

Lampiran 10. Bahan Ajar 114

Lampiran 11. Tabel Kisi-kisi 125

Lampiran 12. Tes Hasil Belajar 136

Lampiran 13. Kunci Jawaban 140

Lampiran 14. Tabulasi Data Pretes Kelas Eksperimen 141 Lampiran 15. Tabulasi Data Postes Kelas Eksperimen 143 Lampiran 16. Tabulasi Data Pretes Kelas Kontrol 145 Lampiran 17. Tabulasi Data Postes Kelas Kontrol 147

Lampiran 18. Perhitungan Statistik Dasar 149

Lampiran 19. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 151

Lampiran 20. Perhitungan Uji Homogenitas 154

Lampiran 21. Uji Hipotesis 156

Lampiran 22. Pedoman Penilaian Keterampilan dan Sikap 160 Lampiran 23. Lembar Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen 163 Lampiran 24. Lembar Penilaian Sikap Kelas Eksperimen 169 Lampiran 25. Lembar Penilaian Sikap Kelas Kontrol 175

Lampiran 26. Dokumentasi 181

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Fisika adalah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan sebagai dasar bagi ilmu–ilmu yang lain. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika mempelajari materi, energy, dan fenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran besar) maupun yang bersifat mikroskopis yang berkaitan dengan perubahan zat atau energy.

Menurut Harlen (Imansofyani, 2009) karakteristik pembelajaran fisika

antara lain: 1) merupakan ilmu yang berhakikat pada proses dan produk, artinya dalam belajar fisika tidak cukup hanya mempelajari produknya melainkan juga

menguasai cara memperoleh produk tersebut; 2) produk fisika cenderung bersifat abstrak dan dalam bentuk pengetahuan fisik dan logika-matematik. Dalam hal ini berarti fisika tidak hanya berisi tentang teori-teori atau rumus-rumus untuk dihafal, akan tetapi dalam fisika berisi banyak konsep yang harus dipahami secara mendalam. Dengan demikian, dalam pembelajaran siswa dituntut untuk dapat membangun pengetahuannya sendiri dengan peran aktifnya dalam proses belajar mengajar.

(11)

2

Hal ini disebabkan oleh metode mengajar fisika yang disajikan kurang tepat sehingga kurang menarik minat siswa untuk belajar fisika. Berdasarkan hasil angket dan wawancara dengan beberapa orang siswa di SMA Negeri 1 lima puluh Batubara diketahui bahwa metode mengajar yang sering dilakukan adalah ceramah, mencatat, dan mengerjakan soal dan pembelajaran hanya berlangsung satu arah (teacher centered), sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam belajar.

Pada kenyataannya, siswa menginginkan guru mengajar dengan metode yang lebih bervariasi sehingga siswa dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan dan mengasyikkan. Siswa juga mengharapkan suasana kelas yang lebih rileks dan tidak kaku. Maka itu, menurut Sagala (2009) bahwa ”Guru perlu

memiliki pengetahuan tentang pendekatan dan teknik-teknik mengajar yang baik dan tepat sehingga kegiatan belajar yang efektif dan efisien dapat berlangsung sesuai tujuan yang diharapkan”.

Untuk mengatasi permasalahan di atas perlu diupayakan pemecahannya, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif, yang dapat meningkatkan minat, semangat, kemampuan untuk dapat bekerja bersama teman dalam menemukan suatu permasalahan, dan kegembiraan siswa serta dengan sendirinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, penggunaan media juga dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.

Adapun model pembelajaran yang perlu dikembangkan yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan bekerja sama memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya dan saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman-temannya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif.

Berdasarkan pemaparan masalah di atas, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar dan proses pembelajaran fisika pada siswa kelas X SMA Negeri 1 lima puluh Batubara adalah dengan menerapkan

(12)

3

Penerapan model pembelajaran GI dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa agar merasa tertarik dan senang pada mata pelajaran fisika. Model pembelajaran GI merupakan salah satu model pembelajaran yang pada penerapannya mengarah pada sistem kerja ilmiah. Dalam model pembelajaran GI siswa terlibat penuh dengan apa yang akan mereka pelajari berdasarkan informasi atau faktual yang ada pada siswa. Dalam penerapan model pembelajaran GI ini siswa tidak hanya bekerja sama, tetapi juga membantu merencanakan topik yang akan dipelajari dan bagaimana cara menjalankan investigasinya.

Selain penggunaan model, guru harus mampu menerapkan media

pembelajaran yang lebih menyenangkan dan komunikatif. Proses pembelajaran yang kurang optimal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan media peta

konsep. Media peta konsep merupakan alat yang dapat membantu siswa memahami materi pelajaran yang disampaikan. Siswa akan mudah mengingat konsep - konsep fisika dan lebih memahami maknanya serta menjadikan siswa lebih kreatif.

Model pembelajaran Kooperatif Tipe GI sebelumnya juga sudah pernah diteliti dalam jurnal, H. Istikomah, S. Hendratto, S. Bambang dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Investigasi Untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah

Siswa” diperoleh bahwa model pembelajaran Group Investigation (GI) mampu

menumbuhkan sikap ilmiah siswa. Hal ini berkaitan dengan gambaran pembelajaran berbasis KTSP yang menyatakan bahwa pembelajaran pada dasarnya tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Praptiwi dan Jeffry Handika dengan judul

“Efektifitas Metode Kooperatif Tipe GI dan STAD ditinjau dari Kemampuan

Awal” diperoleh bahwa Metode Kooperatif Tipe GI lebih baik dari Metode

Kooperatif Tipe STAD dengan Fhitung = 92,77 ditinjau dari kemampuan awal

siswa. Brian Aziz Suryadana, dkk dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

(13)

4

GI dengan media kartu masalah lebih baik daripada hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada pembelajaran fisika di SMA.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti menerapkan model Group Investigation (GI) menggunakan media peta konsep untuk melihat perbedaan hasil belajar fisika siswa khususnya pada materi pokok besaran fisika dan satuannya. Dengan demikian penelitian ini dirumuskan dengan judul : Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Fisika dan Satuannya di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Lima Puluh Batubara T.A 2014/2015.

1.2.Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah dapat diindentifikasi sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

2. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang menarik.

3. Metode mengajar yang kurang tepat.

4. Pembelajaran yang berlangsung satu arah (teacher centered).

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas batasan masalah adalah

1. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 lima puluh Batubara dan objek yang diteliti adalah siswa kelas X semester I T.A.2014/2015

2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Besaran Fisika dan Satuannya

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

(14)

5

1.4. Rumusan Masalah

Dalam masalah ini perumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation menggunakan media peta konsep pada materi pokok besaran fisika dan satuannya di kelas X semester I SMA Negeri 1 lima puluh Batubara T.A 2014/2015?

2. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok besaran fisika dan satuannya di kelas X semester I SMA Negeri 1 lima puluh Batubara T.A 2014/2015?

3. Apakah hasil belajar siswa pada materi pokok besaran fisika dan satuannya dengan model pembelajaran Group Investigation menggunakan

media peta konsep lebih baik daripada pembelajaran konvensional?

1.5. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation menggunakan media peta konsep pada materi pokok besaran fisika dan satuannya di kelas X semester I SMA Negeri 1 lima puluh Batubara T.A 2014/2015. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok besaran fisika dan satuannya di kelas X semester I SMA Negeri 1 lima puluh Batubara T.A 2014/2015.

3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa pada materi pokok besaran fisika dan satuannya dengan model pembelajaran Group Investigation menggunakan media peta konsep lebih baik daripada pembelajaran konvensional.

1.6. Manfaat Penelitian

(15)

6

1.7. Defenisi Operasional

Beberapa defenisi/istilah yang diambil dari judul penelitian ini yaitu:

1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. (Joyce et all., 2009)

2. Pembelajaran Kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang mempersiapkan siswa untuk belajar tentang kolaborasi atau kerja sama dan berbagai keterampilan sosial yang sangat berharga yang akan mereka gunakan

sepanjang hidupnya. (Arends, 2008)

3. Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) adalah suatu perencanaan

pengorganisasian kelas secara umum dimana siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan inkuiri kooperatif, diskusi kelompok serta perncanaan kooperatif dan proyek. (Slavin, 2005)

(16)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian didasarkan dari data-data hasil penelitian, Sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang

telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe

GI menggunakan media peta konsep pada materi besaran fisika dan satuannya dengan rata-rata pretes sebesar 39,69 dan rata-rata postes siswa sebesar 75.30 yang dinyatakan lulus KKM.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi besaran fisika dan satuannya dengan rata-rata pretes sebesar 39,84 dan rata-rata postes siswa sebesar 63.63 yang dinyatakan tidak lulus KKM.

3. Hasil belajar siswa pada materi pokok besaran fisika dan satuannya dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI menggunakan media peta konsep lebih baik daripada pembelajaran konvensional.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Peneliti yang ingin meneliti tentang model pembelajaran kooperatif tipe GI menggunakan media peta konsep ini ketika melakukan pengamatan sikap dan

keterampilan social belajar siswa dilakukan dengan lebih dari satu orang observer sehingga lebih mudah terlaksana dan terkontrol dalam melakukan pengamatan.

2. Sebelum melakukan pembelajaran ini, terlebih dahulu mempersiapkan alat dan bahan tersendiri yang digunakan sebagai cadangan jika disekolah tidak memiliki alat dan bahan tersebut ataupun jika siswa tidak membawanya setelah anda memerintahkannya.

(17)

61

siswa selama bekerja dalam kelompok dengan cara aktif bertanya kepada tiap siswa tentang apa yang telah dikerjakannya dalam kelompok dengan begitu siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok.

4. Dalam fase pemilihan topik, peneliti sebaiknya mengajukan masalah yang lebih mudah terhadap siswa agar siswa dapat menentukan topik dari masalah

(18)

62

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R., (2008), Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2008), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Daryanto, (2010), Media Pembelajaran, Penerbit Satu Nusa, Bandung.

Djamarah, S.B. dan Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Foster, B., (2004), Terpadu Fisika SMA Jilid 1A, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hamsah, Alief., (2009), Metode Peta Konsep. http://alief-hamsa.blogspot.com/2009/05/peta-konsep-adalah-suatu-ilustrasi.html.

Ibrahim, M., Fida, R., Mohammad, N. dan Ismono, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Pusat University Press, Surabaya.

Istikomah, H., Hendratto,S., dan Bambang, S. (2010), Penggunaan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa, Jurnal pendidikan Fisika Indonesia 6, 40-43.

Joyce, B., Weil, M. dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching: Model-Model Pengajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kamajaya, (2007), Fisika untuk kelas X SMA/MA, Grafindo, Bandung.

Kanginan, M., (2013), Fisika untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Rahmania, 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dan Direct Instruction Dengan Media Powerpoint Pada Materi Pokok Gerak Lurus di kelas VII SMP Swasta Harapan Mandiri Medan T.A. 2011/2012., Skripsi, Medan, FMIPA Unimed, Medan.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabeta, Bandung.

Sadiman., (2009), Media Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

(19)

63

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-fakror yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sanjaya, W., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar dan Proses Pendidikan, Penerbit Kencana Predana Media Group, Jakarta.

Slavin, Robert, E. (2005), Cooperatif Learning, Nusa Media, Bandung.

Suryadana, B., Suprihati, T. dan Astutik, S., (2012), Penerapan Model Pembelajaran dan Kooperatif Group Investigation (GI) disertai Media Kartu Masalah pada Pembelajaran Fisika di SMA, Vol. 1, No. 3, Jurnal Pembelajaran Fisika, Hal 268-271.

Gambar

Gambar 2.1. Mistar   Gambar 2.2. Jangka Sorong  Gambar 2.3. Mikrometer Skrup

Referensi

Dokumen terkait

Tahap Aplikasi Adsorben dalam Pemurnian Minyak Goreng Bekas Pakai terdiri dari proses filtrasi minyak goreng bekas pakai yang digunakan pada tahap kajian pengaruh

PP ini diha- an pemerintah maupun pemerintah rapkan menjadi dasar untuk melaku- i daerah yang ironinya, di satu sisi, ma- kan tata hutan nasional, perencanaan : sih

Sedangkan penelitian yang kami lakukan ialsah bagaimana respon dari para pedang kaki lima yang berada di kawasan Sriwedari setelah turunnya Surat Keputusan dari Pengedilan

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:.. pasien dalam melakukan tindakan medis bagi pasien di instalasi bedah

Dari data nilai viskositas instrinsik pada minggu ke-0 dari empat komposisi film poliblen PCL dengan PGA, komposisi 50%:50% merupakan poliblen PCL dengan PGA dengan bobot

Pengamatan Keragaman Kupu-kupu Pengamatan kupu-kupu dilakukan pada empat lokasi di kawasan Telaga Warna yaitu sekitar telaga, kebun teh, tepi hutan, dan sekitar rumah (Lampiran

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA AAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN

[r]