• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Skim Pembagian Bilangan Asli Siswa Kelas 3 SD Negeri 1 Ampel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Skim Pembagian Bilangan Asli Siswa Kelas 3 SD Negeri 1 Ampel"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

61

(2)

62

TRANSKIP

(3)

63

P : PENELITI

S : SUBJEK (SN)

P : Ni mbak nian punya soal coba SL kerjakan. SL boleh menggunakan benda-benda yang ada di depan atau SL boleh corat coretdi kertas. Yok coba nomor 1 dibaca soalnya dulu

S : (membaca soal kemudian mengambil kelereng) P : Kelerengnya berarti ada berapa?

S : Satu.. dua.. Sembilan

P : Oke kelerengnya ada 9. Abis itu gimana? S : Dihitung

(mengambil kelereng sebanyak 3 sebanyak tiga kali) tiga P : Kok bisa dapat 3 gimana?

S : Ngitung pakai kelereng P : Ada cara lain nggak? S : Perkalian

P : Oke coba

S : Sini? (menunjuk kertas) P : Iya

S : (menulis di kertas yaitu merubah tanda pembagian menjadi perkalian kemudian menghitung menggunakan jarimatika)

P : Oke inikan perkalian, sekarang kalau pembagian dibuat pakai corat coret bisa? Kan kalau tadi pakai kelereng

S : Tidak bisa

P : Oh tidak bisa. Oke sekarang coba kerjakan nomor 2 S : (membaca soal)

P : Oke berarti kelerengnya ada berapa?

S : Dua puluh empat (mengambil kelereng sebanyak 24) P : Oke terus habis itu gimana?

S : Dibagi lagi P : Oke

S : (mengambil delapan kelereng sebanyak tiga kali) satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan. Satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan. Satu dua tiga empat lima enam tujuh.

P : Oke berarti haislnya ada? S : Tujuh

P : Tujuh? S : Tiga

P : Tiiganya dapat darimana? S : Dari kelereng

P : Kelerengnya tadi? S : 24

P : Oke habis itu gimana? S : Dibagi 8

P : Oke terus tiganya dapat darimana? S : Dihitung

P : Dihitung apanya? S : Kelerengnya

(4)

64

S : Ada (menulis di kertas yaitu merubah tanda pembagian menjadi perkalian) P : Oke sekarang coba SL kerjakan nomor 4

S : (membaca soal) P : Mau pakai kelereng?

Berarti kelerengnya ada berapa? S: 12 (mengambil kelereng)

P : Habis itu gimana?

S : Dibagi empat (mengambil 4 kelereng sebanyak 3 kali) P : Ada?

S : Tiga

P : Kok bisa dapat tiga darimana? S : Ngitung

P : Ngitungnya gimana? S : Dibagi

P : Dibagi berapa? S : Empat

P : Tadi SL mengambil kelereng empat empat ya? S : Iya

P : Oke sekarang kalimat matematikanya ditulis gimana? S : 12 dibagi empat sama dengan.. lupa

P : Lupa?

S : Hehe (menghitung kembali dengan mengambil 4 kelereng sebanyak 3 kali) P : Oke berati hasilnya?

S : Tiga

P : Oke sekarang coba nomor 5. Dibaca soalnya dulu S : (membaca soal)

P : Kalimat matematikanya gimana?

S : Empat puluh delapan dibagi delapan sama dengan P : Mau pakai kelereng?

S : Iya

P : Brati kelerengnya ada berapa?

S : Empat puluh delapan (mengambil kelereng) P : Oke habis itu gimana?

S : Dibagi

P : Dibagi berapa? S : Delapan P : Brati SL ambil? S : Delapan P : Oke gimana?

S : (mengambil 8 kelereng sambil membilang ke atas) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. (mengacungkan 1 jari) P : Oke tadi SL ngitung pakai apa? Jari ya?

S : Jari

P : Oke jarinya dlihatkan ke kamera

S : (mengambil 8 kelereng sambil membilang ke atas, setiap selesai mengambil 8 kelereng mengacungkan 1 jari) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. (mengacungkan 1 jari) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. (mengacungkan 1 jari) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. (mengacungkan 1 jari) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. (mengacungkan 1 jari) 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. (mengacungkan 1 jari)

(5)

65 S : Tujuh

P : Oke. Sekarang coba mengerjakan soal tipe selanjutnya. Nomor satu dulu S : (membaca soal)

P : Oke mau pakai kelereng lagi? S : Langsung menggunakan jari P : Oh langsung oke

S : (menghitung menggunakan jari, menunjukkan jari sebanyak 7 kemudian mengelompokkan 3 jari sebanyak dua kali) hmmm. Dua

P : Tetapi? S : Kurang 1

P : Oke sisa Satu. berati hasil hasilnya? S : Dua sisa 1

P : Tadi SL ngitungnya gimana coba dijelaskan

S : Tujuh digabung sama jarinya yang ini, tiga. Tiga kurang 1 P : oke sekarang coba nomor dua

S : (mengambil kelereng)

P : Oke sekarang kelerengnya ada berapa? S : Dua puluh lima

P : Dua puluh lima? S : Eh dua puluh Sembilan

(mengambil kelereng sebanyak 29) P : Oke habis itu gimana?

S : Dibagi lima

P : Coba kayak gimana

S : (mengambil 5 kelereng, setiap mengambil 5 kelereng mengacungkan 1 jari) satu dua tiga empat lima. Satu dua tiga empat lima. Satu dua tiga empat lima. Satu dua tiga empat lima. Satu dua tiga empat lima.

P : Oke ternyata hasilnya berapa? S : Lima

P : Oke lima, tetapi? S : Sisa tiga

P : Oke sekarang nomor empat gimana? S : (membaca soal)

P : Ditulis dulu kalimat matematikanya

S : Sepuluh dibagi tiga sama dengan (menulis kalimat matematika) P : Oke terus gimana

S : (menghitung menggunakan jari, menunjukkan jari sebnyak 10 kemudian mengelompokkan 3 jari) dua.. tigaa.. sisa Satu

P : Oke

S : (menulis jawaban pada kertas) P : Ada cara lain yg bisa dipakai? S : Ada

P : Oke pakai apa? S : Pakai kelereng

P : Berarti kelerengnya ada berapa? S : Sepuluh

P : Oke coba gimana

(6)

66 P : Oke habis itu gimana?

S : Dibagi P : Dibagi? S : Dibagi tiga

(mengambil 3 kelereng sambil berhitung) Satu dua tiga P : Hasilnya?

S : Sisa satu

P : Oke SL, selanjutnya coba dilihat soal selanjutnya. Nomor 1, delapan dibagi berapa supaya hasilnya empat? Coba SL mengerjakannya gimana

S : Delapan dibagi empat gitu?

P : Terserah SL mau pakai cara gimana. Kok bisa dapat delapan dibagi empat gimana?

S : Lha ini. delapan nanti dibagi empat kan nanti jatuhnya disini (menunjuk bilangan pembagi) P : Oh gitu. Berarti hasilnya berapa?

S : (mengambil kelereng)

P : Oh mau pakai kelereng, silahkan S : (mengambil kelereng sebanyak 8) P : Habis itu gimana?

S : Dibagi

P : Dibagi berapa? S : Empat

P : Oke gimana?

S : (mengambil empat kelereng sebanyak dua kali) P : Berarti hasilnya?

S : Dua

P : Oke ada cara lain? S : Enggak

P : Oke kalau gitu nomor dua gimana? S : (menulis di kertas 42:7)

P : kok bisa 42 dibagi 7 caranya gimana? S : Kayak ini tadi (menunjuk soal nomor 1) P : Kenapa nggak 7 dibagi 42?

S : Ya nggak bisa

P : Oh gitu. Terus ngitungnya gimana?

S : (mengambil kelereng sebanyak 42 sambil membilang ke atas satu dua tiga e pat … e pat puluh dua

P : Oke habis itu gimana? S : Dibagi

P : Dibagi berapa? S : Tujuh

P : Oke

S : (mengambil 7 kelereng, setiap mengambil 7 kelereng mengacungkan 1 jari) satu dua tiga empat lima enam tujuh. Satu dua tiga empat lima enam tujuh

P : Oke hasilnya berapa? S : Enam

P : Oke kok bisa enam? S : Ngitung pakai kelereng

(7)

67

P : Tadi maksutnya tangan kiri SL itu gimana sih? Nunjukkin apa? S : Nunjukkin ngitung kelerengnya

P : Jarinya tadi nambah 1 kalau apa? S : Kalau ngitung lagi

P : Kalau ngitung lagi dari nomor satu lagi? S : Iya

P : Oh gitu. Kalau udah ketemu tadi jarinya ? S : Enam

P : Abis itu kok SL bisa bilang hasilnya enam? S : Berhentinya di angka enam

P : Oh gitu oke SL. Coba sekarang nomor empat S : (membaca soal)

P : Oke kalimat matematikanya gimana? S : (menulis kalimat matematika, 20:5) P : Oke mau pakai kelereng?

S : Iya (mengambil kelereng sebanyak 20 sambil membilang ke atas) P : Habis itu gimana?

S : Dibagi

P : Dibagi berapa? S : Empat

satu.. dua.. tiga.. empat.. lima.. (mengambil empat kelereng sebanyak llima kali) P : oke hasilnya?

S : Lima

P : Oke misalkan kalau disekolah kan SL tidak mungkin kan pakai kelereng, terus kalau dibuat corat coret gimana?

S : (menulis di kertas, 20-4=5-5-5-5-5=0) nanti ketemunya nol P : Oh gitu. Limanya dapat dari mana?

S : Ngitung pakai kelereng tadi

P : Oh gitu. Oke sekarang lanjut soal berikutya. Kalau ini gimana? Berapa dibagi empat supaya hasilnya enam? SL mengerjakannya gimana?

S : (menulis di kertas, 6:4 kemudian menghitung dengan jari dengan cara menunjukkan 6 jari kemudian mengelompokkan jari sebanyak empat) sisa dua

P : Jadi hasilnya berapa? S : (menulis di kertas)

P : Oke sekarang nomor dua gimana?

S : (menulis di kertas, 10:7 kemudian menghitung dengan jari dengan cara menunjukkan 10 jari kemudian mengelompokkan jari sebanyak tujuh) sisa tiga

P : Oke hasilnya berapa? S : Satu

P : Oke. hmm coba nomor empat kalau gitu

S : (membaca soal selnjutnya menulis di kertas, 5:3 kemudian menghitung dengan jari dengan cara menunjukkan 5 jari kemudian mengelompokkan jari sebanyak 3) sisa dua

P : Hasilnya berapa? S : Satu

(8)

68

P : PENELITI

S : SUBJEK (SM)

P : Mbak nian pny soal ni, yuk dikerjakan. SM boleh menggunakan benda-benda yang ada di depan SM. Coba dikerjakan dulu soal nomor 1

S : (membaca soal) pakai panjang bu? P : Terserah SM mau pakai cara apa

S : Wah sing panjang lupa I bu. Tak inget-inget dulu

P : Sebisanya SM aja, mau pakai benda-benda yang ada di depan boleh S : Kalau ngga pakai cara boleh bu?

P : Coba pakai cara deh. Emang kalau ngga pakai cara gimana? S : Lha ini jawabannya 3 to bu

P : Tiga. Kok bisa dapat 3?

S : 9:3 ya 3 to. Kok bisa 3? 3x3 sembilan

P : Coba dituliskan maksutnya gimana? Dibalik menjadi perkalian gitu? S : Iya (menulis jawaban di kertas)

P : Ada cara lain? Selain pakai 3x3? S : Tidak ada bu

P : Kalau gitu coba nomor 2

S : (membaca soal kemudian membayangkan) P : SM tadi membayangkan apa?

S : Ngitung bu

P : Ngitungnya gimana?

S : Delapan. 8x3 dua puluh empat. Gitu bu

P : Oh pakai hafalan perkalian? Coba kalau nomor 3 gimana? S : Dua belas. Dua belas, dua puluh empat. wah ndak bisa ini P : Coba tadi ngitungnya gimana?

S : Dua belas kali dua belas, dua puluh empat P : Dua belas kali dua belas?

S : Dua puluh empat

P : Dua belas ditambah dua belas atau dua belas kali dua belas? S : Dua belas ditambah dua belas

P : Trus gimana? Boleh dicorat-coret

S : (menulis di kertas) dua kali delapan sek berapa gitu kok bu P : Ya nggak apa-apa

S : (menulis di kertas) pasti 8. Jawabannya disitu bu? P : Iyaa. Ada cara lain nggak?

S : Nggak ada bu

P : SM kalau ngerjain pembagian pakai cara seperti ini terus? S : Iya

P : Berarti SM menghafal perkalian gitu ya? S : Iya bu

P : Sekarang coba nomor 4, dibaca dulu soalnya S : (membaca soal)

P : Sudah dibaca? Nah sekarang coba ditulis kalimat matematikanya S : (menulis kalimat matematikanya) ya 12:4 to bu

(9)

69 S : Dua elas agi …. E a … tiga.. dua… tiga P : Kok bisa dapat 3 caranya gimana?

S : 4 kali 3, 12

P : Oh gitu. Ada cara lain? S : Enggak

P : Coba sekarang nomor 5 dikerjakan

S : (membaca soal kemudian menulis kalimat matematikanya) 8 kali.. 8 kali 6. Enam. Enam kali 8 ki? 8x5=40

P : Eh gimana tadi kok 40? Maksutnya gimana? S : 40? 8x5 kan 40. 8x6 48

P : Oke dilanjutkan

S : (membaca soal nomor 6 dan menulis kalimat matematikanya) 5x15 30. 60. 60 ikine 4. Sudah P : Tadi gimana caranya?

S : 15+15 30. (menulis di kertas) P : Habis itu?

S : Brati ya trus lak ini dua P : Iya

S : Terus satu lagi lima belas (menulis di kertas) nah gini ditambah 60 kurang satu tambahin satu lagi, lima

P : Oke coba ditulis di kertas S : Gitu bu (menulis di kertas)

P : Oh gitu sekarang coba satu lagi. 90 dibagi 18

S : 18 kali, berarti iki 40, iki 40 140. Kekebaken. Berarti kali …. Li a P : Kok bisa dapat lima?

S : Nak saya kalau perkalian kalau ndak tiga, empat, ya lima gitu bu. Nak lima ndak bisa enam gitu bu

P : Oh gitu, kalau gitu satu lagi coba, misalkan 84 dibagi 12 S : (menulis di kertas) 60 kurang ki.

P : Oke berati SM suka pakai perkalian gitu ya? S : Iya

P : Oke kalau gitu coba soal tipe selanjutnya, nomor 2 gimana S : (membaca soal) mau pakai kelereng ya bu

P : Oke silahkan

S : (Mengambil 5 gelas dan 29 kelereng) sudah P : Oke terus gimana?

S : (membagi kelereng sebanyak 5 pada setiap gelas) P : Oke ternyata

S : Sisa empat P : Hasilnya? S : Hasilnya lima

P : Oke silahkan ditulis jawabannya S : (menulis jawaban)

P : Sekarang coba nomor 3

S : (mengambil 8 gelas dan 74 kelereng) P : Oke habis itu gimana?

S : Nak 10 ra cukup. sembilan P : Itu maksutnya gimana?

(10)

70 P : Kok tadi bilang sepuluh ra cukup?

S : Ya nggak cukup to bu, Sembilan P : Oke lanjutkan

S : (membagi sembilan kelereng pada setiap gelas) sudah bu P : Coba dicek dulu semua sembilan nggak?

S : (mengecek banyaknya kelereng setiap gelas) P : Terus hasilnya berapa?

S : Sembilan P : Terus sisanya? S : Sisa dua

P : Oke coba nomor 4 gimana

S : (membaca soal kemudian menulis kalimat matematika) sepuluh bagi tiga ki.. sembilan, sisa satu P : Kok bisa dapat sembilan dapat darimana?

S : Tiga kali tiga sembilan

P : Oke bola yg diterima masing masing anak berapa? S : Sembilan eh satu. iya satu

P : Ada satu?

S : Sembilan, eh yaaa tiga P : Berarti ada?

S : Tiga

P : Tiga apa Sembilan? S : Tiga

P : Oke terus coba nomor 5

S : (membaca soal kemudian menulis kalimat matematika)lima kali enam tiga puluh, lima kali tujuh 35

P : Ngitungnya tadi mulai dari lima kali enam. Kenapa harus begitu? S : Lha udah hafal perkalian kok bu

P : Oh gitu, coba dilihat soal tipe selanjutnya. S : (membaca soal) dibagi empat bu?

P : Kok bisa dibagi empat? S : Empat kali empat delapan? P : Iya

S : Ya gitu P : Ada cara lain? S : Tidak

P : Oke coba nomor 2

S : (membaca soal) 7 kali enam empat puluh dua P : Kok bisa dapat enam? Caranya gimana?

S : Lha tujuh kali tujuh empat puluh Sembilan. Empat puluh Sembilan dikurangi tujuh empat puluh dua. Enam kan

P : Coba nomor 3 gimana

S : tiga kali tiga sembilan ,Sembilan puluh. tiga kali empat ki dua belas. Berarti iki hasilnya empat. Eh empat puluh

P : Empat apa empat puluh?

S : tiga kali tiga Sembilan puluh. Kali empat, seratus dua puluh P : Berarti hasilnya?

S : Empat

(11)

71 S : (membaca soal)

P : Kalimat matematikanya gimana? S : (menulis kalimat matematika) P : Habis itu?

S : (menulis jawaban) P : Kok bisa dapat lima?

S : Lima kali empat sama dengan dua puluh P : Oh gitu, coba soal selanjutnya

S : (membaca soal kemudian menulis jawaban, 12) P : Kok bisa dapat dua belas caranya darimana? S : Eh dua belas apa delapan belas ya

P : Caranya gimana?

S : Sek, empat kali enam ki delapan belas? P : Nggak tau. Coba dihitung

S : Udu delapan belas, tapi dua puluhh empat. Mosok kene dua puluh empat? Dua puluh emapt bagi empat sama dengan enam. Oya bener dua puluh empat bu sini bener (menunjuk bilangan yang belum diketahui)

P : Kok bisa dapat dua puluh empat? S : enam kali empat

P : Oh kamu mengalikan enam sama empat. Coba nomor 2 S : (membaca soal) tujuh puluh

P : Kok bisa dapat tujuh puluh? S : Lha ini sudah ketara

P : Ketara gimana?

S : Lha ini tujuh kali sepuluh sama dengan tujuh puluh P : Oh gitu. Ada cara lain?

S : Tidak ada bu

P : Oke sekarang coba nomor 3

S : (membaca soal kemudian menulis jawaban)

P : Caranya gimana kokbisa dapat jawaban tujuh puluh dua? S : Pakai perkalian lagi bu

P : Oke kalau gitu coba nomor 4

S : (membaca soal kemudian menulis kalimat matematika dan menulis jawaban)dah P : Caranya sama kayak tadi?

S : Iya

P : Oke sekarang coba soal nomor 5, SM memiliki banyak kelereng kemudian dibagikan ke delapan anak. Setiap anak menerima kelereng yang sama yaitu dua belas. Coba kalimat matematikanya gimana?

S : Kayak tadi bu? P : Iya

S : Sudah

P : Oke berarti hasilnya?

S : Dua belas. Dua kali delapan sek e a elas. Kok seratus e a puluh. Dua.. dua… seratus e a puluh bu

P : Kok bisa dapat seratus enam puluh caranya darimana? S : Dua kali..

(12)

72 P : Berarti hasilnya?

S : Sembilan puluh enam P : Ada cara lain?

(13)

73

P : PENELITI

S : SUBJEK (SN)

P: Oke coba dikerjakan nomor 6 S: (membaca soal)

P: Caranya gimana?

S: Tujuh puluh lima dibagi lima belas P: Yaa. Habis itu?

S: Tujuh puluh lima dikurangi lima belas P: Oke habis itu?

S: 74, 73, 72, 71, 70, 69, 68, 67, 66, 65, 64, 63, 62, 61, 60 (membilang ke bawah) P: Oke habis itu?

S: Dikurangi lima belas. 59, 58, 57, 56, 55, 54, 53, 52, 51, 50, 49, 48, 47, 46, 45 (membilang ke bawah)

P: Oke habis itu?

S: Dikurangi lima belas. 44, 43, 42, 41, 40, 39, 38, 37, 36, 35, 34, 33, 32, 31, 30 (membilang ke bawah)

P: Iyaaa

S: 29, 28, 27, 26, 25, 24, 23, 22, 21, 20, 19, 18, 17, 16, 15 (membilang ke bawah) P: Iya, terus?

S: Dikurangi lima belas hasilnya nol P: Oke jadi hasilnya berapa?

S: 1, 2, 3, 4, 5. Lima (menghitung banyak angka 15) P: Oke ada cara lain nggak?

S: Ada

P: Oke gimana?

S: , , , , , , , , , , …, e uat lingkaran sebanyak 75 sambil membilang ke atas) P: Oke berarti hasilnya?

S: 1, 2, 3, 4, 5 (menghitung baris paling atas) P: Oke ditulis jawabannya. Oke misalkan 24:6?

S: Hasilnya 24 dikurangi 6. 23, 22,21,20,19,18 (membilang ke bawah) P: Oke terus?

S: Dikurangi enam, 17, 16, 15, 14, 13, 12 (membilang ke bawah) P: Iyaa

S: Dikurangi enam, 11, 10, 9, 8, 7, 6 (membilang ke bawah) P: Iyaa

S: Dikurangi enam hasilnya nol P: Oke jadi hasilnya?

S: Empat

P: Ada cara lain nggak? S: Ada

, , , , …, 24 (membuat lingkaran sebanyak 24) P: Oke jadi hasilnya?

S: Empat (menghitung banyak lingkaran pada baris paling atas) P : Oke sekarang coba nomor 5

S : (membaca soal)

(14)

74 S : 38:5

P : Oke

S : Tiga puluh delapan dikurangi lima. 38, 37, 36, 35, 34, 33 (membilang ke bawah) Dikurangi lima, 32, 31, 30, 29, 28

28 dikurangi lima, 27, 26, 25, 24, 23 23dikurangi lima, 20, 19, 18, 17, 16, 15 15 dikurangi lima, 15, 14, 13, 12, 11, 10 10 dikurangi lima, 10, 9, 8, 7, 6, 5 5 dikurangi lima sama dengan nol P : Oke jadi hasilnya berapa?

S: Satu dua tiga empat lima enam tujuh (menghitung banyak angka 5) P : Oke hasilnya tujuh, ternyata ada sisa?

S : Ada sisa 1 P : Oke ditulis S : Tujuh sisa satu P : Ada cara lain? S : Ada

P : Coba gimana

S : (membuat lingkaran sebanyak 38, setiap kelompok berisi 5 lingkaran) P : Oke jadi hasilnya?

S : Tujuh P : Tetapi? S : Sisa tiga

P : Oke selanjutnya nomor 3, 120 diagi berapa supaya hasilnya30? S : 120:30

P : Kokk bisa gitu caranya gimana?

S : Karena 120 dikurangi 30 hasilnya 90, dikurnagi 30 hasilnya 60, dikurangi 30 hasilnya 30, dikurangi 30 hasilnya 0

P : Oke berarti hasilnnya? S: 1 2 3 4

P : Kok isa eru ah :…= e jadi : ?

S : Karena kalau 120 dibagi dengan hasilnya nanti yang titik titik ini terjawab P : Ada cara lain tidak?

S : Tidak

P : Oke satu lagi, misalkan 15 dibagi berapa supaya hasilnya 3? S : 15:3

P : Kenapa kok bisa begitu?

S : Karena 15 dikurangi 3 sama dengan 12, dikurangi 3 sama dengan 9, dikurangi 3 sama dengan 6, dikueangi 3 hsilnya 3, dikurangi 3 hasilnya nol

P : Jadi hasilnya? S : Lima

P : Oke ditulis dulu jawabannya. S : (menulis jawaban)

P : Nah kalau i i g a a, …: = . Berarti titik-titiknya berapa? S : 4x8

P : Kok bisa begitu?

(15)

75 S: Empat kali delapan sama dengan 28

P : Kok bisa ketemu 28 caranya darimana?

S : 8 ditambah 8 hasilnya 16, tambah 8 hasilnya 24, tambah 8 hasilnya 32 P : Oke berarti jawabannya?

S : 32

P : 32 atau 28? S : 32 hehehe

P : Oke satu soal lagi yaa. isal ya …: = . Berarti ara ya gi a a? S : 5x5=25

(16)

76

P : PENELITI

S : SUBJEK (SE)

P :

SE udah pernah belajar pembagian belum?

S :

Udah, les sama bu guru

P :

Disini mbak nian punya kelereng, kertas, tusuk gigi, permen, gelas, dan sedotan.

Nah nanti kan mbak nian mau memberikan soal sama SE tentang pembagian, nanti SE

dalam menjawab soal bisa menggunakan benda yang ada di depan SE, atau SE juga bisa

menggunakan kertas sebagai corat-coret.

S :

Yaa

P :

Nah sekarang mbak nian punya beberapa soal nih coba dikerjakan. Nomor 1 coba dibaca

soalnya

S :

Sembilan dibagi tiga

P :

Oke SE boleh menggunakan barang-barang yang ada di depan SE atau corat coret

dikertas ya

S :

Ngerjainnya di sini? (menunjuk kertas soal)

P :

Ya di situ

S :

Mau pakai kelereng bu

P :

Oke silahkan

S :

(mengambil kelereng sebanyak 9)

P :

Kelerengnya ada berapa?

S :

Ada 9

P :

Kok kelerengnya bisa ada 9 kenapa?

S :

Pembagian

P :

Tadi SE liat apa kok bisa 9?

S :

(melihat soal)

P :

SE lihat soal ya?

S :

Iyaa

P :

Trus habis itu gimana?

S :

Dibagi 3

P :

Oke trus gimana caranya?

S :

(berhitung menggunakan kelereng) satu dua tiga

P :

Oke terus?

S :

Tiga empat lima enam tujuh delapan..

P :

Oh cuma delapan ya? (menambah 1 kelereng) coba taruh di gelas supaya tidak tumpah

Oke terus tadi gimana? Sembilan dibagi

S :

3

P :

Oke hasilnya berapa tadi?

S :

Tiga

P :

Caranya gimana?

S :

Dibagi

P :

SE cara membginya gimana? Kok bisa dapat tiga?

S :

Pembagian

P :

Coba diceritakan pembagiannya gimana

S :

Kayak tadi

(17)

77

S :

(menggambar bulat-bulat sebanyak 3 dan berhitung 1-15 sambil mencoret angka 1 pada

setiap bulatan) satu dua tiga empat … dua belas. Eh satu dua tiga empat, …, sembilan

P :

Jadi hasilnya berapa?

S :

Empat

P :

Oke kalau gitu jawabannya ditulis dan coba nomor 2

S :

(menggambar bulatan sebanyak 8) satu dua tiga,… ,dua puluh empat

P :

Brati jawabannya ada?

S :

Tiga

P :

Oke dituliskan. Skrg nomor 3 gmn?

S :

Menggambar bulat bulat sebanyak .. ) satu dua tiga empat … Sembilan puluh enam

P :

Oke berarti haislnya brp?

S :

(mengihtung banyaknya angka 1 pada setiap bulatan) Sembilan

P :

Oke hasilnya ditulis pada kertas. Kan daritadi SE menggunakan cari itu terus, apakah

ada cara yang lain?

S :

Tidak ada

P :

Tidak ada? Yakin? Kalau gitu coba soal cerita nomor 4

S :

(membaca soal)

P :

Oke coba ditulis kalimat matematikanya

S :

(menulis 12:4)

P :

Oke hasilnya berapa?

S :

(menggambar bulat bulat sebanyak 4 ………)

P :

Jadi haslinya?

S :

Tiga

P :

Oke sekarang misalkan mbk nian punya 10 kelereng, trus mau dibagikan ke 3 anak. Nah

tetapi setiap anak menerima kelereng yang sama. Oke jadi berapa kelereng yang diterima

setiap anak tersebut?

S :

(membagi kelereng ke setiap gelas sambil berhitung) 1,2,3,..,10. Nggak pas

P :

Oke tadi kan setiap anak harus menerima kelereng yang sama. Jadi gimana?

S :

Disisain Satu

P :

oke jadi masih sisa?

S :

Satu

P :

oke itu namanya pembagian bersisa. Kalau ditulis kalimat matematikanya gimana?

S :

9:3 (sambil membuat bulat-

bulat……….

P :

Oke kalau gitu coba dikerjakan soal nomor 1. Dibaca dulu soalnya

S :

7 dibagi 3

P :

Hasilnya? SE mau pakai cara apa?

S :

Pakai kelereng

P :

Oke silahkan

S :

(mengambil kelereng 7)

P :

Trus habis itu gimana?

S :

7:3

P :

Tujuh itu apa?

S :

Banyak kelerengnya

P :

Trus gimana?

S :

Dibagi 3

(18)

78

S :

Bulat bulat (menggambar bulatan sebanyak tiga …..)

jonjing

P :

Oke biar nggak jonjing gmn?

S :

Dikurangi 1

P :

Oke dikurangi 1 brati hasilnya brp?

S :

2

P :

Tetapi ada sisanya?

S :

1

P :

Oke jawabannya ditulis di kertas. Nomor 2 gimana?

S :

(menggambar bulatan ……. )

P :

Jadi hasilnya brp?

S :

Dikurangi 1

P :

Coba gimana kalau dikurangi 1? Yang mana saja?

S :

Yang ini iniini

P :

Oke hasilnya berapa?

S :

5

P :

Tetapi ada sisa brp?

S :

1

P :

Kok bisa sisa 1 gmn?

S :

Karena tidak bisa

P :

1 maksutnya SE per bulat ini ya?

S :

Iya

P :

Jadi kalau semuanya digabung sisanya brp?

S :

Empat

P :

Skrg nomor 2 gmn?

S :

(menggambar bulat bulat …….)

P :

Jadi hasilnya brp?

S :

9

P :

Oke ditulis. Ada sisa nggak?

S :

Ada

P :

Berapa?

S :

Sisanya 1 ini

P :

Oke silahkan ditulis hasilnya. Skrg coba nomor 4

S :

(membaca soal)

P :

Oke ditulis kalimat matematiknya

S :

(menulis kalimat matematika)

P :

SE kalau mau pakai kelereng, kertas boleh yaa

S :

Pakai kelereng

P :

Oke silahkan

S :

(mengambil kelereng 10 dan gelas sebanyak 3 kemudian membagikan kelereng setiap

gelas satu per satu seperti bermain dakon) jonjing.

P :

Jonjing?

S :

Dikurangi 1

P :

Knp dikurangi satu?

S :

Jonjing. Nggak pas

(19)

79 P :

Brati tadi hasilnya brp?

S :

Tiga

P :

Ada sisa nggak sih?

S :

Ada. 1

P :

Brati pemagian menurut SE itu gimna?

S :

Bulat bulat

P :

Oke selain itu?

S :

Tidak ada

P :

Hasilnya? Td kata SE nggak boleh jonjing atau harus pas?

S :

Harus pas

(20)

80

P : PENELITI

S : SUBJEK (SR)

P : Waktu mbak nian bilang pembagian yang ada dipikiran SR apa? S : Ngga tau

P : Kalau pembagian itu menurut SR apa sih? S : Pembagian kebalikan dari perkalian P : Ada yg lain?

S : Tidak tau

P : Ok misalkan mbak nian punya soal ni.coba nomor 1 dibaca soalnya S : (membaca soal) Sembilan bagi tiga. Tiga

P : Kok bisa dapat tiga? S : Dihitung

P : Cara ngitungnya gimana. Coba dicritain S : Caranya.. dihitung pakai tangan

P : Oh dihitung pakai tangan. Coba gimana?

S : (menghitung menggunakan jari) Sembilan dibagi tiga. Caranya ini biar bisa pas tiga bisanya dibagi berapa. Dihitung123 123 123. Udah pas

P : Habis itu? S : Udah

P : Oh gitu berarti tiganya ada tiga gitu? S : Iya

P : Ok sekarang coba nomor 2

S : Dua empat bagi 8. (membayangkan) P : SR lagi bayangin apa?

S : Dua dibagi 8 P : Caranya gimana?

S : Misal ya… au pakai kelere g P : Oke mau pakai kelereng

S : (mengambil kelereng sebanyak 24) P : Oke habis itu gimana?

S : Ini dibagikan P : Dibagikan?

S : Dibagikan ke 8 orang (mengambil gelas sebanyak 8) P : Haibs itu gimana?

S : Dibagi bagi

P : Oke terus gimana coba

S : (membagi kelereng satu per satu urut setiap gelas sampai kelereng habis) jawabannya 3 P : Kok bisa dapat 3?

S : Karena ada kelereng 24 dibagi-bagi udah dpt 3 P : Brati kalau membagi apakah isinya harus sama? S : Iya

P : Kalau ngga sama emang kenapa? S : Karena nanti nggak pas.

P : Oke sekarang coba nomor 4 dulu S : (membaca soal)

(21)

81 S : Dikasih cara?

P : Iya dikasih cara

S : (menulis kalimat matematika) dua belas dibagi empat P : SR membayangkan apa? Coba diceritakan

S : Garis-garis gitu

P : Oh kalau mau corat core boleh. Coba tadi bayanginnya gimana? S : Gini caranya. (membuat lidi banyak) dicoret 4

P : Ok terus ada cara lain? S : Tidak ada

P : Ok coba nomor 5 S : (membaca soal)

P : Kalimat matematikanya dulu gimana?

S : (menulis kalimat matematika) empat delapan dibagi delapan sama dengan 8 P : Kok bisa cara nya gimana?

S : Diapalin

P : Hafalinnya gimana?

S : Kan delapan dikali delapan hasilnya empat puluh delapan P : Oke sekarang coba nomor 6 dulu

S : (membaca soal)

P : Coba ditulis dulu kalimat matematikanya

S : (menulis klaimat matematika kemudian membayangkan) P : SR sedang membayangkan apa?

S : Nggak ada

P : Coba dihitungnya gimana, caranya gimana? S : Mau pakai kelereng

P : Brati kelerengnya ada berapa? S : 75

(mengambil kelereng sebanyak 75) P : Brati gelasnya ada berapa?

S : 15

P : Oke habis itu gimana?

S : (membagi kelereng satu per satu urut setiap gelas sampai kelereng habis) P : Oke jadi hasilnya berapa?

S : 5

P : Oh lima, kok bisa dapat 5?

S : Kelerengnya semua yang ada di gelas lima semua

P : Nah sekarang coba tipe soal selanjutnya, mulai dari nomor 1. Ingat ya boleh menggunakan benda-benda yang ada di depan

S : Mau pakai tangan

Tujuh dibagi tiga (menunjukkan jari sebanyak 7). P : Ngitungnya gimana?

S : Nggak bisa to

P : Coba sebisanya SR saja

S : Tujuh di agi tiga… dua sete gah P : Coba kok bisa dapat dua setengah?

S : Ini kan kalau dibagi 6 hasilnya dua (menunjukkan dengan jari, melipat jari sebanyak 3 sebanyak dua kali)

(22)

82 S : Sisa 1

P : Oke jadi hasilnya tujuh dibagi tiga adalah? S : 2 sisa 1 (menulis di kertas)

P : Nah sekarang kalau nomor 2 gimana? S : Mau pakai kelereng

P : Brati kelerengnya ada berapa? S : 29

P : Habis itu gelasnya ada berapa? S : 5

P : (mengambil gelas dan kelereng) S : Oke habis itu gimana?

P : Dibagi kayak tadi

S : (membagi kelereng satu per satu urut setiap gelas) P : Terus gimana?

S : Kurang 1

P : Brati hasilnya berapa? S : Enam.

P : Terus ada sisanya nggak? S : Nggak. Malah kurang P : Kurang berapa? S : Kurang 1

P : Oke kalau nomor 4 gimana? S : (membaca soal)

P : Oke kalimat matematikanya gimana?

S : (menulis kalimat matematika kemudian menghitung menggunakan jari) P : Bingung ya?

S : mmm. mau pakai kelereng

P : oke boleh. Brati kelerengnya ada berapa? S : 10

(mengambil kelereng sebanyak 10) P : Oke habis itu gimana?

S : Dibagi 3 gelas P : Oke gelasnya ada? S : Tiga

(membagi kelereng satu per satu urut setiap gelas) P : Ternyata haislnya berapa?

S : (bingung)

P : Oke setiap gelas harusnya berisi berapa? S : Empat

P : Tetapi? S : Kurang dua

P : Kalau setiap gelas berisi tiga boleh nggak? S : Ga boleh

P : Harus berisi 4 gitu? S : Iya

P : Oh gitu okedeh. Brati hasilnya berapa? S : (menulis jawaban di kertas)

(23)

83 S : Pernah

P : Oke sekarang nomor 1 gimana S : (membaca soal)

P : Caranya gimana? S : 8 dikali 4

P : Oh gitu. Yakin nggak sama jawabannya? S : (membayangkan)

P : Bingung ya? S : Iya

P : Kalau gitu sekarang coba nomor 4 dulu S : (membaca soal)

P : Oke jadi gimana?

S : (menulis kalimat matematika) P : Oke sehingga haislnya? S : Lima

P : Kok bisa dapat lima caranya gimana? S : Kira kira aja

P : Oke terus kalau nomor 1 td gimana kalau gitu?

S : (menunjukkan jari sebanyak 8) kan delapan, delapan ini dibagi empat (melipat jari sebanyak 4 selama dua kali)

P : Hasilnya? S : Dua hehehe P : Oke coba nomor 2 S : (membaca soal) P : Oke gimana?

S : (menghitung menggunakan jari sambil membayangkan) enam P : Kok bisa dapat 6 tadi ngitungnya gimana?

S : Ini pakai jarimatika. 7 dikali 6 P : Ada cara lain nggak?

S : Nggak ada

P : Coba nomor 3 kalau gitu S : (membaca soal)

P : Oke gimana

S : 30 ditambah 30 sampai hasilnya 120 P : Oke jadi hasilnya berapa?

S : 40

P : Oke caranya gimana kok bisa dapat 40? S : Eh empat

P : Empatnya dapat dari mana?

S : Ini 30nya ada empat. Soalnya 30+30+30+30 ada empat kali hasilnya 20

P : Oke misalnya ada soal lagi, 96 dibagi berapa sehingga hasilnya 12? Caranya gimana? S : (menulis soal) sama kayak ini

P : Oke gimana?

S : Dua belas tambah 12 sama dengan 24, ditambah 12 hasilnya 36, ditambah 12 hasilnya 48,ditambah 12 hasilnya 60

P : Terus?

(24)

84 S : 8

P : Kok bisa dapat 8 gimana?

S : Karena 12nya ditambah tambah 8 kali sampai hasilnya 96 P : Oh gitu okedeh

P : Oke misalkan ada soal, 18:6 hasil berapa?

S : (menulis soal) delapan belas dibagi enam (membayangkan) P : Gimana?

S : Mau pakai kelereng P : Oke silahkan

S : (mengambil 18 kelereng dan 6 gelas) P : Oke habis itu?

S : Kelerengnya ditaruh di setiap gelas (membagi kelereng satu per satu urut setiap gelas sampai kelereng habis)

P : Hasilnya berapa? S : Tiga

P : Kok bisa dapat tiga?

S : Di setiap gelas ada tiga kelereng P : Oke selanjutnya ada soal 14 dibagi 4 S : (menulis soal)

P : Oke gimana? S : Pakai garis garis P : Habis itu?

S : Digaris empat empat

P : Oke ternyata hasilnya berapa? S : Hasilnya tiga

P : Tetapi? S : Kurang satu P : Sisa berapa? S : Sisa dua

P : Hasilnya berapa tadi? S : Tiga

P : Kok bisa dapat tiga?

S : Soalnya yang dicoret coret jumlahnya semua ada tiga P : Oke silahkan ditulis jawabannya

S : (menulis jawaban)

P : Oke isalka ada soal :…= S : (menulis soal)

P : Oke cara mengerjakannya gimana? S : Empat

P : Kok bisa dapat empat?

S : Karena tujuh kaliempat dua puluh delapan P : Ada cara lain?

S : Tidak ada

P : Kenapa tadi mikirnya langsung empat?

S : Karena pembagian adalah kebalikan dari perkalian P : Oke sekara g isalka :…=

(25)

85 S : Mikirin..

P : Mikirnya gimana tadi? Kok tadi sambil membayangkan kemudian menggerak-gerakkan jari? S : Tadi aku itu enam kali Sembilan itu lima puluh empat, ditambah Sembilan sampai ketemu enam

puluh tiga

P : Kalau tadi pakai jari coba mau lihat

S : Ini kan lima puluh empat, 55 56 57 58 59 60 61 62 63 (membilang ke atas dengan menggunakan jari)

P : Oke kalau SR mendapatkan soal seperti ini, cara mengerjakannya gimana? S : (membayangkan) tiga puluh dua

P : Kok bisa dapat tiga puluh dua? Coba dijelaskan

S : Dua belas, enam tambah enam kan 12ditambah 12 sama dengan 32 P : Kok bisa 12 ditambah 12 kok sudah selesai kenapa?

S : Karena 32 dibagi empat sama dSEn 6 P : Brati jawabannya?

S : 32

P : Oke kalau nomor 2 gimana? S : 70

P : Kok bisa dapat 70?

S : Karena 7 dikali 10 sama dengan 70 P : Oke kalau nomor 3 gimana? S : Yah perkalian lagi

P : Oke gimana ngitungnya? S : 72

P : Caranya gimana?

S : Sembilan kali 8 tujuh puluh dua P : Ada cara lain nggak?

S : Enggak

P : Oke misalkan …: = S : 35

P : Kok bisa dapat 35? S : 7 kali 5 hasilnya 35

(26)

86

(27)

87

Indikator: Membagi bilangan asli yang tidak memiliki sisa

1.

9: 3 =

2.

24: 8 =

3.

96: 12 =

(28)

88

5.

Lina memiliki kelereng sebanyak 48

yang akan dibagikan kepada 8 anak.

Berapakah kelereng yang diterima

oleh setiap anak?

(29)

89

Indikator: Membagi bilangan asli yang memiliki sisa

1.

7: 3 =

2.

29: 5 =

3.

74: 8 =

4.

Ani memiliki 10 bola yang akan

dibagikan kepada 3 adiknya.

(30)

90

5.

Dewi membeli 38 pensil yang akan

diberikan ke 5 temannya. Berapakah

pensil yang diterima oleh setiap

temannya? Berapa sisa pensil

tersebut?

(31)

91

Indikator: Menentukan bilangan pembagi apabila diketahui bilangan yang

dibagi dan hasil bagi (

÷

= )

1.

8:

= 4

2.

42:

= 7

3.

120:

= 30

4.

Bu Tika mempunyai 20 lembar kertas

yang akan dibagikan kepada

muridnya. Jika setiap murid

(32)

92

Indikator: Menentukan hasil bilangan yang dibagi apabila diketahui bilangan

pembagi dan hasil bagi

(

÷

= )

1.

: 4 = 6

2.

: 10 = 7

3.

: 8 = 9

4.

Bayu membeli buku yang akan

(33)

93

(34)

94

Pelaksanaan wawancara dengan SN

Pelaksanaan wawancara dengan SE

Pelaksanaan wawancara dengan SR

Pelaksanaan wawancara dengan SM

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah ini memfokuskan dan membahas tentang kemasyarakatan fenomena sosial, tingkatan sosial dalam olahraga, wanita dalam olahraga, keterkaitan olahraga dan media massa, tingkah

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Disemprotkan ( Jet Application of Fluid ), pada proses pendinginan dengan cara ini cairan pendingin disemprotkan langsung ke daerah pemotongan (pertemuan antara

[r]

33 Pembangunan Jalan Lingkungan Sosor Dolok Desa Tapian Nauli, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten humbang Hasundutan.. 70,000,000.00

AKUNTANSI KAS KECIL (PETTY CASH) PADA PERUM BULOG DIVISI REGIONAL

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Diperiksa oleh :

Sehingga yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh model pembelajaran The Event of Intruction terhadap hasil belajar fisika siswa di kelas