• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Perilaku Pengobatan dan Pengelolaan Diabetes Mellitus di Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu Jawa Tengah T1 462008091 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Perilaku Pengobatan dan Pengelolaan Diabetes Mellitus di Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu Jawa Tengah T1 462008091 BAB V"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1KESIMPULAN

Pada hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan

jumlah penderita, deskripsi diri, data keluarga dan status kesehatan,

pengobatan serta pengelolaan diabetes mellitus di Kelurahan

Purwodadi dan Desa Truwolu.

5.1.1 Penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Purwodadi dan Desa

Truwolu

Hasil penelitian menunjukan bahwa penderita diabetes mellitus

di Kelurahan Purwodadi berdasarkan Puskesmas Purwodadi 1 tahun

2013 adalah 328 (0,5%), sedangkan penderita diabetes mellitus di

Desa Truwolu sebanyak 0,2%. Menurut Depkes RI (2009) jumlah

kasus diabetes mellitus di Indonesia sebesar 3,3%. Hasil Riskesdas

(2013) menunjukan bahwa penderita diabetes mellitus di Jawa Tengah

sebesar 1,6%. Sehingga penderita diabetes mellitus di Kelurahan

Purwodadi dan Desa Truwolu memiliki jumlah penderita diabetes

mellitus yang lebih sedikit dibandingkan di Jawa Tengah dan

Indonesia. Hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor,

diantaranya faktor ekonomi, adat istiadat, gaya hidup, pendidikan,

(2)

5.1.2 Deskripsi Diri Penderita Diabetes Mellitus

Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan deskripsi diri

terutama pada pekerjaan utama yang paling banyak dijalani penderita

di Kelurahan Purwodadi adalah wiraswasta (51,9%). Sedangkan

pekerjaan utama yang paling banyak dijalani penderita di Desa

Truwolu adalah petani (41,2%). Menurut peneliti banyaknya kejadian

diabetes mellitus dengan penderita yang memiliki pekerjaan

wiraswasta di kota dikarenakan kesibukan bekerja sehingga tidak

memperhatikan pola makan maupun gaya hidup sehat. Sedangkan

menurut peneliti banyaknya kejadian diabetes mellitus penderita di

desa yang memiliki pekerjaan petani, disebabkan karena kurangnya

pengetahuan sehingga penderita bersikap acuh tak acuh terhadap

penyakit yang dideritanya dan lebih memilih fokus bekerja untuk

menghidupi keluarga.

5.1.3 Data Keluarga Penderita Diabetes Mellitus

Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan data keluarga di

Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu terutama pada anggota

keluarga yang menderita diabetes mellitus. Anggota keluarga yang

menderita diabetes mellitus di Kelurahan Purwodadi paling banyak

adalah ayah. Sedangkan anggota keluarga yang menderita diabetes

mellitus di Desa Truwolu yang paling banyak adalah Kakek. Walaupun

di Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu anggota keluarga yang

(3)

diabetes mellitus sama-sama diperoleh dari keturunan anggota

keluarga.

5.1.4 Pengobatan Diabetes Mellitus

Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam menjalani pengobatan

suntik insulin, penderita diabetes mellitus di Kelurahan Purwodadi

melakukan suntik insulin 2 kali sehari (3,7%). Sedangkan penderita

diabetes mellitus di desa, tidak pernah lagi menjalani suntik insulin

(29,4%). Hal yang mempengaruhi penderita diabetes mellitus tidak

pernah lagi melakukan suntuk insulin dikarenakan faktor ekonomi.

5.1.5 Pengelolaan Diabetes Mellitus

Hasil penelitian menunjukan bahwa penderita diabetes mellitus

di Kelurahan Purwodadi (22,2%) mengetahui manfaat latihan

jasmani/olahraga bagi penderita diabetes mellitus. Sedangkan

penderita diabetes mellitus di desa (58,9%) tidak mengetahui manfaat

latihan jasmani/olahraga bagi penderita diabetes mellitus. Penderita di

Kelurahan Purwodadi mengetahui manfaat olahraga/latihan jasmani

yaitu dapat menurunkan kadar glukosa darah. Sedangkan penderita

diabetes mellitus di desa tidak mengetahui manfaat olahraga

dikarenakan kurangnya pengetahuan.

5.2 SARAN

1. Bagi Institusi Pendidikan S1 Keperawatan

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan konseptual

(4)

mellitus sehingga dapat menjadi landasan bagi mahasiswa dalam

pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Bagi Puskesmas dan Bidan

Disarankan kepada puskesmas dan bidan untuk dapat

meningkatkan pelayanan dengan merancang program

peyuluhan/konsultasi/edukasi terhadap penderita diabetes mellitus

agar penderita dapat mengetahui penanganan diabetes mellitus

secara tepat dan benar serta dapat merawat dirinya secara

mandiri, sehingga dapat mempertahankan tingkat kepatuhan

pasien sesuai pilar penatalaksanaan diabetes mellitus dan

memonitoring kadar glukosa darahnya demi meningkatkan derajat

kesehatan yang optimal. Penyandang diabetes mellitus yang

mempunyai pengetahuan yang cukup tentang diabetes, kemudian

selanjutnya mengubah perilakunya, akan dapat mengendalikan

kondisi penyakitnya sehingga dapat hidup lebih berkualitas.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai data yang dapat

dimanfaatkan untuk penelitian yang berhubungan dengan

pengobatan dan pengelolaan diabetes mellitus.

4. Bagi Pasien

Pasien diharapkan memperbanyak pengetahuan tentang

pengelolaan diabetes mellitus supaya pasien bisa menerapkan

(5)

makan, latihan jasmani/olahraga, edukasi, dan intervensi

farmakologis dengan benar dan tepat serta dapat merawat dirinya

sendiri secara mandiri dan memonitoring kadar glukosa darah

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tabel 4.15 Perbedaan Nilai Rata-rata Aspek Kognitif dan Psikomotorik saat Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol

Bangunan atau kegiatan yang diidentifikasikan tidak diizinkan penataan ruang Kota Bandar Lampung yang terletak di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Gedong Meneng,

Dalam penelitian Yanni, simulasi digunakan sebagai alat untuk menentukan production lot sizes dengan performansi yang terbaik sedangkan pada penelitian ini

Sehubungan dengan pelaksanaan Kualifikasi Seleksi Umum Penyedia Jasa Konsultansi, Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2012 untuk pekerjaan ” Sistem

Saat ini, seluruh subyek tidak ada yang melakukan terapi psikologis, yang berperan dalam penurunan trauma adalah dukungan keluarga yaitu suami/istri dimana subyek yang telah

Menurut Ibu Purnawati menyatakan bahwasanya kegiatan awal ini bersifat pemanasan dan pembiasaan, artinya secara tidak langsung mengajarkan anak memahami

Bagian ini berisi hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang spesifik, mengarah kepada diagnosis penyakit ( pathognomonis ). Meskipun tidak memuat rangkaian pemeriksaan