• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI KEGIATAN MONTASE PADA KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kecerdasan Visual Spasial Anak Melalui Kegiatan Montase Pada Kelompok B TK Pertiwi Ngaran Ii Polanharjo Tahun Pelajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI KEGIATAN MONTASE PADA KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kecerdasan Visual Spasial Anak Melalui Kegiatan Montase Pada Kelompok B TK Pertiwi Ngaran Ii Polanharjo Tahun Pelajaran 2013/2014."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

11

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK

MELALUI KEGIATAN MONTASE PADA KELOMPOK B

TK PERTIWI NGARAN II POLANHARJO

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagai persyaratan

Guna mencapai derajat Sarjana S-1

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Diajukan oleh:

OKTORI WIDA PRATAMI

A520100107

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

1 ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI KEGIATAN MONTASE PADA KELOMPOK B

TK PERTIWI NGARAN II POLANHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oktori Wida Pratami, A 520100107, Jurusan Pendidikan Anak Usia dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2014, 93 halaman.

Penelitian ini adalah tentang upaya meningkatkan kecerdasan visual spasial anak melalui kegiatan montase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kecerdasan visual spasial anak dengan menggunakan kegiatan montase. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti, guru kelas, dan kepala sekolah. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data tentang kecerdasan visual spasial pada anak yang diambil melalui metode observasi. Subyek penelitian ini adalah anak kelompok B dengan jumlah 14 anak dan guru TK Pertiwi Ngaran II Polanharjo. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kecerdasan visual spasial anak melalui kegiatan montase. Peningkatan tersebut yaitu pada siklus I mencapai rata-rata penilaian anak 64% dengan peningkatan dari prasiklus sebesar 25%. Pada siklus II mencapai rata-rata penilaian anak 85% dengan peningkatan mencapai 21%. Hal ini dapat dilihat dari prosentase rata -rata hasil pembelajaran kecerdasan visual spasial anak dalam satu kelas sebelum tindakan 39%, siklus I mencapai 64%, dan siklus II 85%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kegiatan montase dapat meningkatkan kecerdasan visual spasial anak kelompok B di TK Pertiwi Ngaran II Polanharjo.

(4)

2 PENDAHULUAN

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS Bab 1, Pasal 1, butir 14).

Tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan berbagai pontesi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Anak manusia sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan telah dikaruniai sejumlah kemampuan yang melebihi kemampuan ciptaan Tuhan lainnya yang ada dimuka bumi ini. Kelebihan manusia dibandingkan makhluk lainnya adalah karena manusia mempunyai akal dan pikiran yang merupakan satu kesatuan hasil kerja otak. Melalui akal pikirannya inilah manusia mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk dapat mempertahankan diri dan melanjutkan keturunannya. Ciri yang paling dominan dari manusia adalah mereka mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui proses eksplorasi dan belajar dari lingkungannya.

Berdasarkan teori perkembangan anak, diyakini bahwa setiap anak lahir dengan lebih dari satu bakat. Namun bakat tersebut bersifat potensial dan ibaratnya belum muncul di atas permukaan air. Untuk itulah anak perlu diberikan pendidikan yang sesuai dengan perkembangannya. Memperkaya lingkungan belajar berarti memberi peluang kepada anak untuk menyatakan diri, berekspresi, berkreasi, dan menggali sumber-sumber terunggul yang tersembunyi dalam diri anak dengan berorientasi pada pendekatan berpusat pada anak.

(5)

3

Pengembangan kecerdasan akan lebih baik jika dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan melalui pemberian stimulasi pada kelima panca indranya. Kecerdasan visual spasial berhubungan erat dengan kemampuan untuk memvisualisasikan gambar di dalam pikiran seseorang, atau untuk anak dimana dia berpikir dalam bentuk visualisasi dan gambar untuk memecahkan suatu masalah atau menemukan jawaban

Pada anak kelompok B TK Pertiwi Ngaran II Polanharjo, faktor yang menyebabkan rendahnya kecerdasan visual spasial anak yaitu metode pembelajaran yang digunakan guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajarannya. Pada saat anak akan mengerjakan tugas sesuai dengan keinginannya selalu diarahkan gurunya untuk mengerjakan sesuai dengan keinginan gurunya, sehingga tidak dapat mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Anak-anak usia TK dalam mengekspresikan seni rupa memiliki kekuatan yang menunjukkan karakteristik dan hal ini penting bagi terwujudnya karya seni. Mengekspresikan seni rupa bagi anak TK merupakan aktualisasi diri yang pada dasarnya adalah bermain. Ekspresi seni anak-anak usia TK pada umumnya menunjukkan keunikan, naif, spontan, ekspresif, jujur dan orisinal. Hasil karya seni anak ini termasuk dalam kecerdasan visual spasial.

Berdasarkan observasi awal permasalahan kecerdasan visual spasial anak kelompok B TK Pertiwi Ngaran II Polanharjo rendah maka salah satu cara untuk dapat meningkatkan kecerdasan visual spasial anak melalui kegiatan montase

Atas dasar permasalahan tersebut maka peneliti terdorong untuk

melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Kecerdasan Visual Spasial Anak Pada Kelompok B TK Pertiwi Ngaran II Polanharjo Tahun Pelajaran 2013/2014”.

(6)

4 Tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peningkatan kecerdasan visual spasial anak di TK Pertiwi Ngaran II Polanharjo.

2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kecerdasan visual spasial anak melalui kegiatan montase.

METODE PENELITIAN

1. Setting lokasi

Pelaksanaan penelitian dilakukan di TK Pertiwi Ngaran II, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.

2. Waktu

Waktu penelitian direncanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Berikut ini jadwal penelitian yang dilaksanakan peneliti mulai bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan Maret 2014

Jadwal waktu penelitian

No Waktu Oktober November Desember Januari Februari Maret

Tahap 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusunan

Proposal

* * 2 Pembuatan

Bab 1, 2, 3

* * * * * * * * 3 Pelaksanaan

Siklus 1

* 4 Pelaksanaan

Siklus 2

*

5 Analisis Data * * *

6 Evaluasi dan Pelaporan

* * * *

3. Jenis penelitian

(7)

5

Menurut Sanjaya (2013: 149) Penelitian tindakan kelas adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebut. Kunandar (dalam Iskandar 2012: 21) Penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya.

4. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru sebagai pemberi tindakan dan anak sebagai penerima tindakan. Penelitian dilakukan pada anak kelompok B di TK Pertiwi Ngaran II, Kecamatan polanharjo, Kabupaten Klaten dengan jumlah 14 anak. Perbandingan jumlah anak laki-laki 3 anak, sedangkan jumlah anak perempuan ada 11 anak. Jumlah guru TK tersebut ada 4 guru dan 1 kepala sekolah yang juga mengajar.

5. Variabel penelitian

Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel y adalah variabel yang dipengaruhi yaitu kecerdasan visual spasial.

b. Variabel x adalah variabel yang mempengaruhi yaitu kegiatan montase.

6. Alat dan teknik pengumpulan data

Alat yang digunakan adalah pedoman observasi (guru dan anak) dan instrumen penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi.

(8)

6

dilakukan peneliti yaitu dengan cara mengamati situasi atau tindakan secara langsung.

7. Teknik analisis data

Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini adalah teknik analisis komparatif dan teknik analisis interaktif. Analisis interaktif, analisis data dilakukan pada awal pembelajaran dan

dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan

laporan. Teknik analisis data interaktif ada tiga alur kegiatan yaitu

reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan.

Analisis komparatif dapat dihitung dengan menggunakan rumus statistik sederhana untuk memperoleh nilai rata-rata peningkatan kecerdasan visual spasial anak melalui kegiatan montase ada beberapa tahap:

a. Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kecerdasan visual spasial anak.

b. Menjumlah skor yang dicapai anak.

c. Menghitung prosentase peningkatan kecerdasan visual spasial anak dengan cara sebagai berikut :

1) Prosentase peningkatan kecerdasan visual spasial anak

2) Skor maksimum = skor maksimum butir amatan X jumlah butir amatan yaitu 4 x 4 = 16

3) Hasil prosentasi diisikan pada tabel tabulasi pada kolom Untuk menentukan keberhasilan dan keefektifan penelitian ini maka dirumuskan indikator kinerja yang digunakan sebagai acuan keberhasilan. Keberhasilan kegiatan penelitian ini akan dapat dilihat dengan adanya peningkatan yang signifikan terhadap kecerdasan visual spasial anak dalam kegiatan montase meliputi aspek:

(9)

7

c. Anak mampu memvisualisasikan imajinasinya.

d. Anak mampu menyusun tata letak gambar sesuai dengan ukurannya.

Adapun rincian target rata-rata prosentase pencapaian

keberhasilan setiap siklusnya, yaitu ≥ 60% siklus I, pada siklus II ≥

80%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, serta paparan hasil penelitian, dapat dijabarkan pembahasan hasil penelitian kecerdasan visual spasial anak TK Pertiwi Ngaran II Polanharjo Tahun Pelajaran 2013/2014.

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam 4 tahap kegiatan: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) analisis dan refleksi. Pada siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan, siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan dengan alokasi waktu yang sama 30 menit.

Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, peneliti melakukan observasi awal untuk mengetahui kondisi yang ada dilapangan. Berdasarkan observasi awal, peneliti menemukan bahwa kecerdasan visual spasial anak kelompok B TK Pertiwi Ngaran II Polanharjo Tahun Pelajaran 2013/2014 tergolong masih rendah. Peneliti kemudian berkolaborasi dengan guru kelas kelompok B TK Pertiwi Ngaran II Polanharjo, untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menggunakan kegiatan montase.

(10)

8

pembelajaran pada siklus II yaitu, dengan memberikan aturan main, pemberian reward. Kegiatan pada siklus II dilaksanakan dengan kegiatan yang sma pada siklus I tetapi dengan menggunakan sub tema yang berbeda. Pembelajaran pada siklus I diterapkan pada siklus II bertujuan untuk mengoptimalkan pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi seluruh tindakan diketahui bahwa kecerdasan visual spasial anak mengalami peningkatan dari siklus I sampai dengan siklus II menunjukkan peningkatan dari pra siklus sebesar 39%, pada siklus I sebesar 64% dan siklus II sebesar 85%. Hal itu terjadi karena anak terbiasa mengikuti kegiatan montase yang digunakan peneliti dalam pembelajarannya.

KESIMPULAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelompok B TK Pertiwi Ngaran II Polanharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus yaitu, siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan, dan siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan. Pada setiap siklus dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi.

Kesimpulan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa penggunaan kegiatan montase dapat meningkatkan kecerdasan visual spasial anak kelompok B TK Pertiwi Ngaran II Polanharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. Perkembangan kecerdasan visual spasial anak terjadi setelah guru menerapkan upaya tindakan diantaranya;

1. Penggunaan kegiatan montase dengan sub tema yang berbeda-beda.

2. Peneliti membuat Rencana Bidang Pengembangan (RBP) terlebih dahulu agar kegiatan pembelajaran dapat terarah dengan baik.

(11)

9

Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan kegiatan montase dapat meningkatkan kecerdasan visual spasial anak. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan prosentase kecerdasan visual spasial anak dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II yaitu sebelum tindakan mencapai 39%, siklus I mencapai 64%, dan siklus II mencapai 85%.

(12)

10

DAFTAR PUSTAKA

Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Press Group.

Republik Indonesia. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara.

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta: Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

Nabi Muhammad SAW telah menegaskan di Madinah bahwa zakat itu wajib serta telah menjelaskan kedudukannya di dalam Islam, yaitu zakat adalah salah satu rukun Islam yang

Analisis penelitian ini berfokus pada penerapan biaya standar bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik; analisis varians yang terjadi antara

Multi Global Agrindo (MGA) cenderung menggunakan segmentasi geografis, karena produk benih hortikultura yang dihasilkan cocok ditanam pada daerah-daerah tertentu

Proses perendaman umbi walur dalam berbagai jenis pelarut dan waktu perendaman dapat mereduksi kandungan oksalat pada umbi walur dan pati walur yang dihasilkan dapat digunakan

respectively, each of the products is still a six-digit number with the same digits as the original number but in a different order. Find the original

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui persentase karang keras di Pulau Weh dan Pulau Aceh, (2).. Mengetahui persentase rekrutmen karang di Pulau Weh dan Pulau

Alhamdulillah, untaian syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulisan skripsi dengan judul : TANGGUNG

Pengumpulan data produksi pucuk teh dimulai dari pembibitan sampai dengan pemetikan pucuk. Pada tahap pembibitan, data yang diperlukan adalah jumlah jam kerja