• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR SOSIAL DAN CITRA MEREK ATAS KEPUTUSAN PEMBELIAN KAMERA DSLR CANON Analisis Faktor Sosial Dan Citra Merek Atas Keputusan Pembelian Kamera DSLR Canon (Studi Kasus Di Kota Surakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR SOSIAL DAN CITRA MEREK ATAS KEPUTUSAN PEMBELIAN KAMERA DSLR CANON Analisis Faktor Sosial Dan Citra Merek Atas Keputusan Pembelian Kamera DSLR Canon (Studi Kasus Di Kota Surakarta)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR SOSIAL DAN CITRA MEREK ATAS

KEPUTUSAN PEMBELIAN KAMERA DSLR CANON

(STUDI KASUS DI KOTA SURAKARTA)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:

ABDUL LATIF

B 100 100 214

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor sosial dan citra merek terhadap keputusan pembelian kamera DSLR Canon (studi kasus di kota Surakarta). Populasi penelitian ini adalah seluruh pengguna kamera DSLR merek Canon yang ditemui di kota Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non-probability sampling melalui metode accidental sampling dan diperoleh sebanyak 100 responden. Penelitian dilakukan dengan memberikan angket atau kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup kepada responden.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan program SPSS versi 16.0.

Hasil dari olah data memberikan simpulan bahwa sosial dan citra merek mempengaruhi keputusan pembelian dengan persamaan sebagai berikut, Y = 6,845 + 0,287X1 + 0,502X2 + e. Hasil tersebut telah melalui beberapa pengujian, yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji t, uji F dan koefisien determinan (R2). Maka penelitian ini memberikan simpulan bahwa faktor sosial dan citra merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian, dengan menjaga dan meningkatkan sosial dan citra merek, maka akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen kamera DSLR merek Canon.

Kata kunci: sosial, citra merek, keputusan pembelian

Surakarta, Desember 2014

Pembimbing

(5)

A. PENDAHULUAN

Kemajuan di segala bidang khususnya dibidang perekonomian berdampak pada perilaku konsumen. Konsumen semakin kritis dalam melakukan pembelian, mencari informasi tentang produk mulai dari jenis, harga, merek, dan lain sebagainya sebagai perbandingan. Menurut Kotler dan Keller (dalam Hartini, 2012: 78), sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yaitu: pengenalan masalah (problem recognition), pencarian informasi (information source), evaluasi alternative (alternative evaluation), keputusan pembelian (purchase decision), evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation).

Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu: 1) kebudayaan, 2) sosial, 3) pribadi, 4) psikologis. Maleke dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa faktor sosial memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi dari produk, seperti; harga, merek, dan kualitas. Hal yang berhubungan dengan produk inilah yang menjadi salah satu dasar terbentuknya citra merek. Citra merek juga memiliki pengaruh positif dan signifikan atas keputusan pembelian, hal ini diungkap dalam simpulan dari penelitian Suciningtyas (2012: 7).

(6)
[image:6.595.187.523.121.285.2]

Grafik 1.1 Market Share Kamera DSLR Di Indonesia Sumber: detik.com

Grafik tersebut di atas menggambarkan bahwa Canon masih merajai pasar kamera DSLR sebesar 49%, sedangkan Nikon 41%, dan 10% sisanya dari merek lain (Pentax, Sony, Olympus).

Merek bernama Kwanon (sebelum dirubah menjadi Canon) di tahun 1934 (www.canon.com) ini optimis penjualan di tahun 2014 akan meningkat. Menurut Sintra Wong sebagai Division Manager Image Communication Product Division PT. Datascrip mengakatan bahwa target penjualan kamera DSLR tahun ini masih sama dengan pencapaian tahun lalu, tetapi dengan jumlah unit yang berbeda (okezone.com).

B. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang di gunakan adalah jenis penelitian survey, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan jenis data primer dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel didasarkan atas teknik non-probability sampling melalui metode accidental sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukan seperti mudah ditemui atau kebetulan ditemukan (Hasan dalam Bowo, et al. 2013). Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam menyusun penelitian ini adalah riset lapangan dengan cara menyebar kuesioner atau angket, yaitu teknik pengumpulan data melalui

0 10 20 30 40 50

2013

canon

nikon

(7)

formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlkan oleh peneliti (Mardalis, 2006: 67). Analisis data yang dilakukan akan melibatkan data variabel dependen atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen.

C. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Uji Instrumen Data

Uji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan reliabilitas yang didistribusikan kepada 100 pengguna kamera DSLR Canon, untuk dianalisis validitas dan reliabilitasnya dan hasil dari analisis tersebut dipergunakan sebagai bahan acuan dalam memperoleh data guna analisis lebih lanjut. Adapun faktor yang akan diukur adalah sosial, citra merek, dan serta tingkat keputusan pembelian. Hasil validitas dan reliabilitas sebagai berikut:

A. Validitas

Hasil analisis validitas menggunakan komputer yaitu program SPSS versi 16.00 ditunjukkan dengan membandingkan rhitung dengan ttabel. Sedangkan nilai dari rhitung dapat dilihat dalam Bivariate Pearson pada program SPSS versi 16.00. Kemudian untuk pengambilan keputusan jika rhitung > rtabel maka butir atau variabel yang diteliti adalah valid.

1) Variabel Sosial

Berdasarkan perhitungan, maka hasil validitas pada variabel sosial dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan 1, 2, 3, dan 4 tentang variabel X1 (sosial) adalah valid, karena rhitung > r tabel. 2) Variabel Citra Merek

(8)

3) VariabelKeputusan pembelian

Berdasarkan perhitungan, maka hasil validitas pada variabel keputusan pembelian sebagai pertanyaan tentang variabel Y (keputusan pembelian) menunjukkan bahwa butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk variabel Y semuanya valid, karena rhitung > r tabel. B. Reliabilitas

Setelah dilakukan pengujian pada validitas atas variabel-variabel tersebut (sosial, citra merek, dan serta keputusan pembelian), maka dapat dilakukan pengujian reliabilitas. Hasil analisis reliabilitias dapat dilihat pada program SPSS versi 16.00 dan ditunjukkan oleh besamya nilai alpha

(α). Pengambilan keputusan reliabilitas suatu variabel ditentukan dengan asumsi apabila nilai alfa cronbach > 0,6 maka butir atau variabel yang diteliti adalah reliabel.

Berikut ini rangkuman hasil pengujian yang menunjukkan nilai alpha pada variabel sosial (X1) sebesar 0,772, citra merek (X2) sebesar 0,735, serta keputusan pembelian (Y) sebesar 0,602. Semua variabel baik sosial (X1),citra merek (X2), dankeputusan pembelian (Y) adalah reliabel karena mempunyai nilai alfa cronbach > 0,6, sehingga dapat dipergunakan untuk mengolah data selanjutnya.

C. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan berasal dari populasi yang normal. Pengujian ini menggunakan metode One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test dengan membandingkan Asymptotic Significance (probabilitas) dengan taraf signifikansi. Kriteria pengukuran sebagai berikut:

(9)

b) Nilai Asymptotic Significance (probalitas) < taraf signifikansi (α) berarti data sampel berasal dari distribusi tidak normal.

Hasil Pengujian normalitas masing-masing variabel menunjukkan bahwa p-value ternyata lebih besar dari α sebesar 0,05, sehingga keseluruhan data tersebut dinyatakan memiliki distribusi normal atau memiliki sebaran data yang normal.

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah untuk menguji apakah variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain dalam model terdapat hubungan yang sempurna atau tidak. Pengujian Multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

a) VIF > 10 terjadi multikolinieritas b) VIF < 10 tidak terjadi multikolinieritas

diketahui bahwa VIF < 10, sehingga tidak terjadi multikolinieritas.

3) Uji Heteroskedastisitas

Asumsi dalam model regresi linier klasik adalah bahwa tiap unsur distubance (µ1) merupakan suatu angka yang konstan yang

sama dengan σ2. Apabila asumsi tidak terpenuhi maka akan terjadi heteroskedastisitas. Meskipun tidak merusak ketidak estimator OLS, namun estimator tidak mempunyai varian terkecil atau efisien. Dengan kata lain estimator tidak mempunyai sifat BLUE.

Uji heteroskedastisitas pengujian yang dilakukan dengan uji Park. Park memberikan saran penggunaan e12 sebagai pendekatan σ2

dengan melakukan regresi sebagai berikut:

Ln e12 = ln σ2 = β ln X + v1

(10)

4) Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtut waktu. Pengujian terhadap adanya fenomena autokorelasi dalam data yang dianalisis dapat dilakukan dengan menggunakan Durbin-Watson Test.

Dalam penelitian ini, deteksi autokorelasi menggunakan uji DW. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut :

a) Jika nilai DW tepat sama dengan 2 maka tidak terjadi autokorelasi sempurna.

b) Jika nilai DW antara 1,5 sampai 2,5 maka tidak mengalami autokorelasi.

c) Jika nilai DW berada antara 0 sampai dengan 1,5 maka memiliki autokorelasi positif.

d) Jika nilai DW >2,5 sampai 4 maka memiliki autokorelasi negatif.

Berdasarkan hasil analisis uji autokorelasi menunjukkan nilai DW sebesar 1,827, ini menunjukkan bahwa nilai DW ini termasuk dalam kriteria DW antara 1,5 sampai 2,5 maka tidak mengalami autokorelasi.

D. Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil analisis regresi linear berganda secara sistematis dapat ditulis persamaannya sebagai berikut :

Y = 6,845 + 0,287X1 + 0,502X2 + e

Interpretasi dari masing-masing koefisien variabel adalah sebagai beriaakut:

a) a = Nilai konstanta sebesar 6,845 berarti bila variabel kualitas pelayanan tidak ada atau sama dengan nol, maka keputusan pembelian sebesar 6,845.

(11)

keputusan pembelian sebesar koefisien regresinya yaitu 0,287. Artinya apabila sosial naik 1 point maka keputusan pembelian akan naik sebesar 0,287 dengan asumsi variabel lain tetap.

c) b2 = Koefisien variabel citra merek sebesar 0,502, koefisien ini menunjukkan terdapat pengaruh antara variabel citra merek terhadap keputusan pembelian sebesar koefisien regresinya yaitu 0,502. Artinya apabila citra merek naik 1 point maka keputusan pembelian akan naik sebesar 0,502 dengan asumsi variabel lain tetap.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kedua variabel independen, yaitu sosial dan citra merek memberikan kontribusi positif terhadap keputusan pembelian.

Dari persamaan regresi linier berganda tersebut menunjukkan bahwa variabel kualitas produk mempunyai pengaruh paling dominan dibandingkan dengan variabel harga, keamanan parkir danpromosi.

E. Uji Hipotesis a. Uji t

Adapun perhitungan untuk menguji keberartian variabel independen sosial (X1), citra merek (X2), terhadap keputusan pembelian (Y) secara individu sebagai berikut:

1) Uji t yang berkaitan dengan sosial (X1) terhadap keputusan pembelian (Y)

Langkah-langkah pengujian : a) Komposisi hipotesis

H0 : β1 = 0, berarti tidak ada pengaruh sosial terhadap keputusan pembelian.

H1: β1≠ 0, berarti ada pengaruh sosial terhadap keputusan pembelian.

b) Level of significant = 0,05

(12)

= 1,99

Ho diterima apabila -ttabel < thitung <-ttabel

Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel d) Nilai t hitung

Dari hasil perhitungan komputer SPSS versi 16.00 dapat diperoleh thitung sebesar 4,101.

e) Kesimpulan

Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari thitung = 4,101 > ttabel = 1,98, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan sosial terhadap keputusan pembelian kamera Digital SLR Canon.

2) Uji t yang berkaitan dengan citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y)

Langkah-langkah pengujian : a. Komposisi hipotesis

H0 : β2 = 0, berarti tidak ada pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian.

H1: β2≠ 0, berarti ada pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian.

b. Level of significant = 0,05 c. Nilai t tabel = t α/2; (n-k-1)

= t 0,025; 100 - 4 - 1

= 1,99

Ho diterima apabila -ttabel < thitung <-ttabel Daerah terima Ho 

Daerah tolak   Daerah tolak  

(13)

Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel d. Nilai t hitung

Dari hasil perhitungan komputer SPSS versi 16.00 dapat diperoleh thitung sebesar 7,867..

e. Kesimpulan

Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari thitung = 7,867 > ttabel = 1,98, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan citra merek terhadap keputusan pembelian kamera Digital SLR Canon.

b. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian:

1) Komposisi hipotesis

Ho : β1 = β2 = 0, tidak ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel X1 dan X2, terhadap variabel Y.

H1 : β1 ≠β2 ≠ 0, ada pengaruh secara bersama-sama antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y.

2) Level of signifikan = 0,05 = 5%

3) Nilai F tabel = F 0,05; (n - k - 1) = 0,05; (100 – 2 – 1) F 0,05 : 3,09

4) Mencari nilai Fhitung

) 1 k n /( ) R 1 ( k / R F 2 2

hitung =

Daerah terima Ho 

Daerah tolak   Daerah tolak  

(14)

) 97 /( ) 602 , 0 1 ( 2 / 602 , 0 − = hitung F

Fhitung = 73,208 (hasil komputer SPSS versi 16.0)

Dimana :

R2 = Koefisien determinasi

K = Banyaknya prediktor, yaitu X1 dan X2 N = Banyaknya sampel

5) Kesimpulan

Dengan didapatnya Fhitung = 73,208 > Ftabel = 3,09, maka Ho ditolak sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan sosial (X1), citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian kamera Digital SLR Canon.

F. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil perhitungan komputer program SPSS versi 16.0 diperoleh R2 = 0,602, ini dapat diartikan bahwa 60,2% perubahan/variasi Y (keputusan pembelian) dikarenakan oleh adanya perubahan/variasi variabel X (sosial dan citra merek), sedangkan 39,8% sisanya dikarenakan oleh adanya perubahan variabel lain yang tidak masuk dalam model misalnya harga, promosi dan sebagainya.

G. PEMBAHASAN

Untuk membuktikan hipotesis tersebut dipergunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan pengujian regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = 6,845 + 0,287X1 + 0,502X2 + e, dengan koefisien regresi variabel sosial sebesar 0,287, variabel citra merek sebesar 0,502.

(15)

Sedangkan Uji t yang menyatakan koefisien regresi untuk variabel sosial sebesar 0,287, diperoleh thitung sebesar 4,101 dengan ttabel sebesar 1,98 sehingga thitung > ttabel berarti Ho ditolak, variabel sosial berpengaruh terhadap keputusan pembelian, dan variabel citra merek dengan koefisien regresi sebesar 0,502, diperoleh thitung sebesar 7,867 dengan ttabel sebesar 1,98. sehingga thitung > ttabel berarti Ho ditolak, variabel citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Pengujiannya menggunakan uji F untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama (simultan), Diperoleh Fhitung sebesar 73,208 dan Ftabel sebesar 3,09. Sehingga Fhitung (73,208) > Ftabel (3,09) berarti Ho ditolak sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan sosial (X1), citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian kamera DSLR Canon.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Untuk membuktikan hipotesis tersebut dipergunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan pengujian regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = 6,845 + 0,287X1 + 0,502X2 + e, dengan koefisien regresi variabel sosial sebesar 0,287, variabel citra merek sebesar 0,502.

2. Uji t yang menyatakan koefisien regresi untuk variabel sosial sebesar 0,287, diperoleh thitung sebesar 4,101 dengan ttabel sebesar 1,98 sehingga

thitung < ttabel berarti Ho ditolak, variabel sosial berpengaruh terhadap

keputusan pembelian, dan variabel citra merekdengan koefisien regresi sebesar 0,502, diperoleh thitung sebesar 7,867 dengan ttabel sebesar 1,98. sehingga thitung > ttabel berarti Ho ditolak, variabel citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Bowo, K. A., Abdul, H., dan Moch, A. M. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mepengaruhi Keputusan Pembelian Dan Kepuasan Konsumen Pada Notebook Merek Acer (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Diponegoro). Jurnal Gaussian. Vol 2, No 1, Hal 29 – 38. Universitas Diponegoro

Hartini, Sri. 2012. Perilaku Pembelian Smartphone: Analisis Brand Equity Dan Brand Attachment. Jurnal Mitra Ekonomi Dan Manajemen Bisnis. Vol 3, No 1, Hal: 75 – 86. Universitas Airlangga Surabaya

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1992. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Kelima. Jakarta: Intermedia

Maleke, C. L. 2013. Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi, Dan Psikologis Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Blackberry Gemini Pada PT. Megamitra Mekmur Sejahtera. Jurnal EMBA. Vol 1, No 3, Hal 551 – 561. Universitas Sam Ratulangi Manado

Noviyarto, Handy. 2010. Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap Keputusan Pembelian Paket Layanan Data Unlimited Internet CDMA di DKI Jakarta. Jurnal Telekomunikasi dan komputer. Vol 1, No 2, Hal: 107 – 129. Universitas Mercu Buana

Nurhayati, dan Wahyu, W. M. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Memprngaruhi Minat Beli Ulang Masyarakat Terhadap Produk Handphone. Value Added: Vol 8, No 2. Universitas Muhammadiyah Semarang

Pebrianti, U. P. R. 2013. Pengaruh Faktor Sosial Dan Ekonomi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Survey Pada Konsumen Berrindo Samarinda). Jurnal Ilmu komunikasi. Vol 1, No 1, Hal: 324 – 344. Universitas Mulawarman

Rizan, M., Basrah, S., dan Yusiana, S. 2012. Pengaruh Brand Image Dan Brand Trust Terhadap Brand Loyalty The Botol Sosro. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Vol 3, No 1. Universitas Negeri Jakarta

(17)

Sari, A. I. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Ponsel Blackberry Pada Mahasiswa STIE Harapan Medan. Jurnal e-maksii Harapan. Vol 1, No 1, Hal: 35 – 50. STIE Harapan Medan

Suciningtyas, Wulan. 2012. Pengaruh Brang Awareness, Brand Image, Dan Media Communication Terhadap Keputusan Pembelian. Management Analysis Journal. Vol 1, No 1. Universitas Negeri Semarang

Suryabrata, Sumadi. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Tjahjono, A., Hatane S., dan Ritzky, K. M. R. B. 2013. Analisa Marketing Mix, Lingkunan Sosial, Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Online Pakaian Wanita. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra. Vol 1, No 2, Hal: 1 – 9. Universitas Kristen Petra

Wahyuni, Sri. 2013. Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Produk, Citra Merek Dan Dukungan Layanan Purna Jual Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Skuter Matik Merek Honda Di Kota Semarang. Jurnal Pengembangan Humaniora. Vol 13, No 12, Hal 153 – 160. Staf Pengajar Jurusan Administrasi Niaga

Widyanti, N. D. 2012. Faktor Yang Membentuk Keputusan Membeli Produk Blackberry Pada Mahasiswa Universitas Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol 1, No 1. Universitas Surabaya

Wijaya, Toni. 2012. Cepat Menguasai SPSS 20. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka

http://kbbi.web.id/citra. Diakses pada tanggal 06 – 19 – 2014 pukul 7:53 wib

http://techno.okezone.com/read/2014/02/27/57/947643/canon-optimis-pasar-kamera-semakin-menguat. Diakses pada tanggal 22 – 05 – 2014 pukul 8:39 wib

http://www.canon.com/corporate/information/history/01.html. Diakses pada tanggal 25 – 04 – 2014 pukul 14:24 wib

Gambar

Grafik 1.1 Market Share Kamera DSLR Di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud dengan partisipasi aktif adalah adanya keterlibatan aktif masyarakat secara langsung dalam kegiatan kependidikan di madrasah Tarbiyatul Banin, antara

Satgas ini melakukan kolaborasi dan koordinasi dengan Satgas Kabupaten Gianyar karena tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, mengandalkan kelurahan atau desa

Diberlakukannya Permen Kelautan dan Perikanan nomor 71 tahun 2016, perikanan huhate/pole and line yang telah digeluti oleh nelayan selama berpuluh tahun perlu

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan sesorang (Notoadmodjo, 2003). Pengetahuan manusia diperoleh melalui

bobot tubuh serta nisbah kelamin Hubungan panjang ekor (FL) ikan tenggiri dengan bobot tubuh di perairan ini menunjukkan hubungan pertumbuhan allometrik positif pada

dapat diperoleh bahwa pendapatan bersih pada strata I menurut luas lahan usahatani padi sebelum terjadi peningkatan harga dan sesudah terjadi peningkatan harga beras dengan

(3) Selanjutnya LSM Kakak melakukan pendekatan terhadap keluarga korban untuk mengetahui perkembangan korban dan hubungan korban dengan keluarga. Dengan demikian LSM

Adalah tanggungjawab anda untuk memastikan bahawa harta yang digadaikan kepada bank adalah diinsuranskan sewajarnya dengan syarikat insurans yang diterima oleh bank