• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berharga bagi perusahaan atau instansi. Pemanfaatan IT oleh instansi akan membantu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. sangat berharga bagi perusahaan atau instansi. Pemanfaatan IT oleh instansi akan membantu"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan IT di era globalisasi ini yang begitu pesat menjadi salah satu hal yang sangat berharga bagi perusahaan atau instansi. Pemanfaatan IT oleh instansi akan membantu organisasi tersebut dalam menangani informasi dalam jumlah besar, bersaing dalam dunia global dan akhirnya menjadi instansi yang sukses. Setiap instansi mempunyai struktur organisasi dan kebijakan yang berbeda, sehingga sebuah teknologi informasi yang digunakan oleh instansi satu tidak dapat digunakan oleh instansi yang lainnya. Hal ini memperkecil daya guna dari sebuah teknologi informasi yang ada. Mengelola informasi dalam jumlah besar diperlukan sistem informasi yang efektif oleh instansi. Salah satunya dalam mengelola informasi sumber daya manusia yang ada di dalam instansi tersebut. Informasi mengenai sumber daya manusia sangatlah dibutuhkan oleh instansi guna menunjang kinerja sumber daya manusia tersebut dan juga menunjang kinerja instansi tersebut. Dibantu perkembangan perangkat mobile dan keinginan untuk mempermudah proses absensi untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia dan menunjang kinerja instansi sehingga membutuhkan sistem aplikasi absensi yang mempunyai mobilitas tinggi.

Perkembangan perangkat mobile yang pesat, salah satunya adalah smartphone. Handphone yang sebelumnya sebagai alat komunikasi,saat ini sudah lebih dari fungsi dasarnya dan semakin canggih. Berbagai macam fitur disediakan seperti pengolahan gambar dan video, pengolahan dokumen, aplikasi permainan yg semakin variatif dan lain sebagainya. Hal tidak bisa

(2)

dilepaskan dari peran sistem operasi pada handphone. Sama seperti pada komputer, handphone pun dapat di instal aplikasi yang diinginkan.

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat seluler. Ponsel Android pertama mulai dijual pada bulan Oktober 2008. Android bersifat open source sehingga mudah kedepannya untuk mengembangkan tanpa perlu membayar licence(free). Keunggulan android juga tampilannya yg sangat user friendly / mudah digunakan dan beragam aplikasi dan fitur yang ditawarkan di google play, store yang menyediakan beragam kebutuhan aplikasi yang kita butuhkan baik itu yang berbayar maupun yang free.

Sebagai alat komunikasi yang sedang diminati masyarakat dunia, keamanan data yang disimpan di dalam smartphone android seperti email, foto, dokumen sensitif dan lain-lain menjadi isu yang sangat penting. Isu ini menjadi semakin penting mengingat seringnya smartphone digunakan oleh orang lain. Selain itu penggunaan sistem pembuka kunci dengan PIN dan pattern yang membentuk sebuah garis pola juga masih memiliki kelemahan, contohnya pemilik smartphone lupa dengan angka kombinasi PIN atau garis pola yang digunakan untuk membuka kunci keamanan smartphone.

Perkembangan aplikasi handphone yang inovatif menambah daya tarik seseorang memiliki handphone dan memaksimalkan fungsi handphone dengan melengkapi aplikasi aplikasi yang berguna dan menarik salah satunya missal aplikasi facebook. Perkembangan

(3)

aplikasi yang inovatif tersebut beriringan dengan peningkatan fitur keamanan aplikasi di handphone yang disediakan langsung oleh vendor mobile maupun fitur keamanan yang disediakan langsung oleh penyedia aplikasi inovatif contohnya seperti aplikasi mengunci handphone yang disediakan semakin beragam ada yg dengan hanya mengetikkan password, ada yang melengkapinya dengan sidik jari dan lain lain. Salah satu fitur keamanan yang ada selain password dan sidik jari adalah menggunakan verifikasi wajah di aplikasi mobile (handphone).

Pada dasarnya setiap manusia memiliki sesuatu yang unik yang berbeda dengan manusia lainnya. Inilah yang menimbulkan gagasan untuk menjadikan keunikan tersebut sebagai identitas diri. Hal ini perlu didukung oleh teknologi yang secara otomatis bisa mengidentifikasi/mengenali. Teknologi biometric adalah system yang menjembatani kebutuhan tersebut dengan menggunakan bagian tubuh manusia sebagai kepastian pengenalan. Bagian tubuh manusia yang digunakan antara lain sidik jari, mata dan wajah seseorang. Keunggulan biometric dari yang lain adalah (1) Sulit untuk dimanipulasi, (2) Memungkinkan untuk dilakukan audit trial terhadap setiap kejadian yang ada, dimana melalui biometric security dapat diketahui siapa yang melakukan akses terhadap asset organisasi (who), dimana (where) dan kapan (when) individu tersebut melakukannya, (3) Mencegah individu yang tidak mempunyai otorisasi untuk melakukan akses terhadap asset organisasi. Kebocoran sangat mungkin terjadi, jika menggunakan password dan kartu, dimana kartu yang dimiliki individu dapat dipinjamkan kepada individu yang lain atau hilang dan ditemukan oleh individu yang lain yang tidak mempunyai otorisasi (4) Sebagai solusi untuk kelemahan konsep password yaitu adanya kemungkinan individu tidak dapat mengingat kembali password atau pin untuk melakukan akses

Verifikasi wajah merupakan proses pengenalan dan pencocokan wajah. Mengenali wajah seseorang merupakan suatu hal yang mudah dilakukan oleh manusia. Seseorang akan mudah

(4)

mengenali wajah orang yang dikenali sebelumnya walaupun ekspresi wajah orang berbeda beda setiap bertemu serta dalam kondisi pencahayaan yang terang ataupun gelap. Namun tidak demikian bagi sebuah mesin, komputer ataupun handphone yang belum dilengkapi sistem cerdas. Salah satu contoh sistem pengenalan pola adalah sistem pengenalan biometrika. Penggunaan teknologi pengenalan biometrika untuk mengenali seseorang pada dasarnya telah ada dan digunakan sejak ribuan tahun yang lalu. Wajah digunakan untuk pengenalan selain suara, sidik jari maupun cara jalan. Bahkan kini perkembangannya telah sampai penggunaan DNA, tanda tangan, telapak tangan, retina mata dll. Penggunaaan biometrika untuk sistem pengenalan punya banyak kelebihan dan keunggulan dibandingkan dengan sistem tradisional seperti: penggunaan password, PIN, kartu dan kunci yang sudah diaplikasikan pada: akses pintu, presensi kehadiran, mesin ATM dll. Pengunaan password yang diketik (pin). Untuk sistem mobile biometrika masih sedikit dan bisa diekplorasi lebih beragam dan mendalam untuk dibahas. Aplikasi dengan tambahan keamanan fitur pengenalan wajah akan menambah keamanan privasi seseorang penggunaan telpon pribadi/handphone khususnya yang berbasis android. Fitur pengenalan wajah ini didukung dengan perkembangan handphone yang sudah memiliki kemampuan kamera yang mumpuni dimuka dan dibelakang handphone. Harganya pun sudah semakin murah dari tahun ke tahun jadi semua orang dapat memilikinya dengan mudah seperti yang telah disampaikan diatas. Salah satu deteksi wajah yang penulis angkat adalah fisherface.

Pada tahun 1997, Peter N. Belhumeur, Joao P. Hespanha dan David J. Kriegman mengembangkan algoritma yang dinamakan fisherface. Algortima ini merupakan gabungan dari metode Principal Component Analysis (PCA) dengan Fisher’s Linear Discriminant (FLD). Dasar dari algoritma ini adalah reduksi dimensi yang sekaligus memperbesar rasio jarak antar

(5)

kelas terhadap jarak intra kelas dari vektor ciri. Semakin besar rasio, vektor ciri yang dihasilkan semakin tidak sensitif terhadap perubahan ekspresi ataupun perubahan cahaya, sehingga dapat menghasilkan klasifikasi yang lebih baik. Selain dapat menghasilkan tingkat klasifikasi yang lebih baik, algoritma fisherface ini juga performa dan waktu pemrosesan yang lebih cepat. Dengan kelebihannya, tentunya algoritma fisherface ini cocok untuk diimplementasikan pada sistem pengenalan wajah yang berbasis pada smartphone android. Pemaparan diatas saya berharap dengan menggunakan teknologi yang aman biometric khususnya deteksi wajah dan didukung kebebasan open source dari android maka saya berharap aplikasi absensi wajah dapat mengganti sistem yang sudah ada untuk meningkatkan keamanan seperti yang telah saya paparkan diatas

Berdasarkan masalah tersebut diatas, penulis merancang sebuah perangkat lunak absensi berbasis mobile android yang terintegrasi dengan mencocokkan wajah seseorang (verifikasi) untuk fitur keamanan dari aplikasi berbasis android tersebut. Aplikasi absensi mobile berbasis android dengan verifikasi wajah menggunakan algoritma fisherface diharapkan meningkatkan keamanan dan memudahkan kita untuk melakukan absensi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana rancangan sebuah perangkat aplikasi absensi berbasis android dengan

verifikasi wajah?

2. Bagaimana unjuk kerja sistem perangkat aplikasi absensi berbasis android dengan verifikasi wajah?

(6)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui rancangan sebuah perangkat aplikasi absensi berbasis android dengan verifikasi wajah.

2. Untuk mengetahui unjuk kerja sistem perangkat aplikasi absensi berbasis android dengan verifikasi wajah?

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan sumbangan dan dukungan terhadap perkembangan dunia smartphone dan aplikasi keamanan mobile, mencoba mengaplikasikan mata kuliah citra digital yang didapat khususnya biometrika kususnya lagi verifikasi wajah dalam aplikasi mobile sehingga menambah keamanan dan privasi masyarakat dalam menggunakan aplikasi mobile yang mementingkan tingkat keamanan untuk menjaga privasi mereka dan memudahkan melakukan absensi dengan bantuan smartphone masing masing

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Kompleknya permasalahan yang terkait topik yang penulis angkat, maka penulis berusaha membatasi permasalahan sebagai berikut :

1. Perangkat aplikasi berbasis android dengan verifikasi wajah hanya untuk perangkat mobile yang berbasis android saja

2. Perangkat aplikasi berbasis android dengan verifikasi wajah hanya dapat memverifikasi wajah saja dan hanya yang tersimpan di database

3. Perangkat aplikasi berbasis android dengan verifikasi berasal dari sumber literature buku, jurnal dan sumber internet lainnya

(7)

1.6 Keaslian Penelitian

Penelitian tentang perangkat lunak berbasis android dengan verifikasi wajah telah banyak dilakukan. Salah satunya adalah penelitian oleh Donovan Gentles dalam tesisnya yang berjudul “Aplication of Biometrics in Mobile Voting”. Tahun 2012, dalam penelitian tersebut memfokuskan tentang penggunaan aplikasi biometric untuk mobile voting. Jurnal “Android Based Mobile Application Development and its Security”, Tahun 2012 oleh Suhas Holla, dkk, menuliskan hasil penelitian tentang keunggulan dan keamanan mobile application android based . Dalam penelitian Sin Kwan Kang tahun 2012 yang berjudul “A Study on the Mobile Communication Network with Smart Phone for Building of Location Based Real Time Reservation System” telah secara khusus menggunakan mobile based untuk system reservasi dengan menggabungkan augmented reality. Dalam penelitian tahun 2012 yang berjudul “Face Analysis and Recognition in Mobile Device”oleh Mauricio Villegas Santamaria telah secara khusus menggabungkan algoritma eigenfaces, algoritma fisherfaces dan algoritma local features untuk dapat menangkap wajah dan mengenalinya secara spesifik jenis kelamin dan namanya di perangkat mobile berbasis j2me khusus untuk seri N70. Artikel yang berjudul ”Face Recognition Application on Android” oleh Aditya Pabbaraju dan Srujankumar Puchakayala, menggabungkan algoritma eigenfaces dan algoritma fisherfaces pada perangkat android mobile. Menghasilkan hasil kecepatan mendeteksi wajah 0,9 detik, preprocecingnya 0,03 detik, projecting dengan eigen vector space 0,4 detik, detecting the min 0,01 detik( variable), similar growth entire process 1,4 detik. Jurnal tahun terbit 2012 atas nama Jianfeng Ren etc yang berjudul “A Complete and Fully Automated Face Verification System On Mobile Devices”,pada artikel ini membahas verifikasi wajah di mobile khususnya untuk PDA dengan 02FN database

(8)

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa penelitian terhadap perangkat lunak berbasis android telah banyak dilakukan akan tetapi dari penelitian-penelitian tersebut, belum ada yang secara khusus mengembangkan aplikasi absensi berbasis android dengan algoritma fisherface untuk verifikasi wajah

Gambar 1.2. Diagram Fishbone

1.7 Hipotesis

Perangkat lunak berbasis android dengan verifikasi wajah dapat menambah aplikasi berbasis android yang telah ada disamping memiliki kelebihan pada fitur verifikasi wajah yang diimplementasikan langsung dalam mengamankan sebuah aplikasi mobile berbasis android, mengetahui cara merancang sebuah perangkat aplikasi absensi berbasis android dengan verifikasi wajah dan untuk mengetahui unjuk kerja sistem perangkat aplikasi absensi berbasis android dengan verifikasi wajah sehingga pengguna yang menggunakan aplikasi berbasis android merasakan lebih aman dalam menggunakan dan mengamankan privasinya pada saat menggunakan aplikasi absensi mobile android

(9)

Gambar

Gambar 1.2. Diagram Fishbone

Referensi

Dokumen terkait

(1998), karakter letak tongkol mempunyai peran besar dan positif terhadap hasil. Kedua karakter tersebut akan memberi sumbangan yang nyata baik terhadap kuantitas maupun kualitas

Penelitian ini menunjukkan bahwa struktur tema- rema dalam teks abstrak berbahasa Indonesia terdiri atas empat klasifikasi struktur, yaitu (a) tema tunggal (TT), (b) tema ganda

Siswa ABK memiliki ruang full out yang dapat digunakan jika siswa mengalami hambatan dalam pelajaran tertentu, siswa akan belajar secara intensif di ruangan tersebut. 6)

Di sekitar pohon kluwak/pakem banyak di- jumpai jenis-jenis besule (C. Penyebaran kluwak/pakem di bagian barat Taman Nasional Meru Betiri menyebar secara ber- kelompok dengan

Tambahkan program pada saat button1 click seperti di bawah ini, akan melakukan load gambar dalam kotak control picture dengan cara melakukan browse gambar, pilih gambar yang

Langkah-langkah penelitian ini adalah: (1) Citra yang telah diambil di reduksi warna dari 24-bit menjadi 8-bit yang berfungsi untuk menyiapkan citra ke dalam format GIF, (2)

Langkah-langkah penelitian ini adalah: (1) Citra yang telah diambil di reduksi warna dari 24-bit menjadi 8-bit yang berfungsi untuk menyiapkan citra ke dalam format GIF,

Dalam pengujian ini dilakukan untuk mengukur keakuratan dan membandingkan hasil yang telah melalui proses modifikasi dengan proses yang langsung. Pada tiap