• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPS BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPS BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI SMP."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPS

BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI SMP

TESIS

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Pendidikan

Oleh

SUKARLIN

NIM. 0301513031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPS BERBASIS

MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI SMP

RINGKASAN TESIS

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Pendidikan

Oleh

SUKARLIN

NIM. 0301513031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(3)
(4)

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPS

BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI SMP

TESIS

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Pendidikan

Oleh

SUKARLIN

NIM. 0301513031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(5)

ii

PENGESAHAN UJIAN TESIS

Tesis dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di SMP” karya,

Nama : Sukarlin NIM : 0301513027

Program Studi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

telah dipertahankan dalam sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang pada hari Selasa, Tanggal 9 Februari 2016 .

Semarang, Maret 2016

Panitia Ujian Tesis

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. rer.nat. Wahyu Hardyanto, M.Si. Prof. Dewi Liesnooor S., M. Si NIP 19610524 198601 1 001 NIP 19620811 198803 2 001 Penguji I, Penguji II,

Prof. Dr. Tri Joko Raharjo Prof. Dr. Wasino, M. Hum NIP 194711031975011001 NIP 196408051989011001

Penguji III,

(6)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar-benar karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.

Semarang, Maret, 2016 Yang membuat pernyataan,

Sukarlin

(7)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

"Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua." (Aristoteles)

Karya ini kupersembahkan kepada Almamaterku

Suami tercinta, Saiful Hadi, S.E Putra/Putriku:

1. Ananda Naila Syifa 2. Muhammad Aufal Marom 3. Nabila Azza Kamila

(8)

v ABSTRAK

Sukarlin. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara. Tesis. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I: Prof. Dr. Wasino, M.Hum, dan Dosen Pembimbing II: Dr. Purwadi Suhandini, SU.

Kata Kunci: Pengembangan Modul Pembelajaran IPS, Model Problem Based Learning, Hasil Belajar Peserta Didik.

Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana kondisi awal hasil belajar IPS peserta didik di SMP N 1 Kalinyamatan Jepara, bagaimana pengembangan prototipe modul pembelajaran IPS berbasis model problem based learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, bagaimana keberterimaan modul pembelajaran IPS berbasis model problem based learning (PBL) tersebut dan bagaimanakah peningkatan hasil belajar peserta didik dengan modul pembelajaran IPS berbasis model problem based learning (PBL). Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menganalisis kondisi hasil belajar IPS peserta didik, menyusun prototipe modul pembelajaran IPS berbasis model problem based learning, menganalisis tingkat keberterimaan dan menganalisis hasil belajar modul tersebut.

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian dan Pengembangan atau

Research and Development (R & D). Pengembangan dilakukan melalui modul

pembelajaran. Metode pengumpulan data menggunakan angket, lembar observasi, wawancara, validasi modul dan lembar tes. Analisis data yang dipakai adalah deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar awal peserta didik masih rendah. Hasil belajar yang didapatkan dari segi sikap, pengetahuan dan keterampilan berada dibawah KKM. Prototipe modul dikembangkan melalui tahap awal, pengembangan dan penerapan. Pengembangan modul meliputi identifikasi interaksi manusia dengan lingkungan alam, manusia dengan lingkungan sosial, manusia dengan lingkungan budaya dan interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi. Hasil uji coba modul melalui serangkaian proses uji coba terbukti dapat diterima. Peningkatan hasil belajar peserta didik diperoleh nilai rata-rata pretes sebesar 59,59 dan postesnya 83,51 dengan kriteria tingkat capaianN-Gain sebesar 0,59 yang dapat dinyatakan dalam kriteria efektif.

(9)

vi ABSTRACT

Sukarlin, 2015, The Development of Learning Module Social Class Based on Model The Problem Based Learning To Improve Learning Outcomes School Tuition

In Junior High Schools 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara. Thesis, Social

Studies Program, Graduate School of Semarang State University. Supervisor are Prof. Dr. Wasino, M. Hum and Dr. Purwadi Suhandini, SU.

The problems of this study is how the conditions of the early results of social studies students at SMP N 1 Kalinyamatan Jepara, how the prototype development of learning modules IPS-based model of problem-based learning (PBL) to improve student learning outcomes, how the acceptability of the learning module IPS-based model of problem based learning (PBL) is and how improvement of learning outcomes of students with learning modules based IPS model of problem-based learning (PBL). This study aims to assess and analyze the results of social studies students, prepare a prototype IPS-based learning modules problem based learning models, analyze the level of acceptance and analyze the results of the study module.

This research approach or Research and Development Research and Development (R & D). Development is done through learning modules. Methods of data collection using questionnaires, observation sheets, interview, validation modules and a test sheet. The data analysis used is quantitative descriptive.

The result showed that initial learning outcomes of students is still low. Learning outcomes obtained in terms of attitudes, knowledge and skills under the KKM. The prototype module developed through the early stages, development and application. Development modules include the identification of human interaction with the natural environment, human and social environment, human and cultural environment and human interaction with the economic environment. The trial results through a series of process module testing proved acceptable. Improved learning outcomes of students obtained an average value pretest of 59.59 and 83.51 postesnya criteria N-Gain achievement level of 0.59 can be expressed in effective criteria.

Suggestions submitted that the Forum MGMPs, IPS-based learning modules problem based learning models like can be disseminated, either through seminars or scientific discussions Junior High School level. At least Similarly, the module can be applied in teaching social studies starting in place of this research is in SMP N 1 Kalinyamatan Jepara which can then be followed by several other SMP..

(10)

vii

PRAKATA

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan mengharapkan ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) di SMP”. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan IPS Universitas Negeri Semarang.

Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini.

1. Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M. Si. selaku Direktur Pascasarjana UNNES, yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama pendidikan, penelitian dan penulisan tesis ini.

2. Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan IPS Program Pascasarjana UNNES yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian ini.

3. Prof. Dr. Wasino, M.Hum selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

4. Dr. Purwadi Suhandini. SU, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan sejak permulaan sampai dengan selesai ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Pascasarjana UNNES, yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan.

(11)

viii

7. Kepala Sekolah SMP N 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara, yang telah memberikan izin dan bimbingan peneliti selama penelitian berlangsung.

8. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS Pascasarjana UNNES angkatan 2013, atas segala bantuan dan kerja samanya sejak mengikuti studi sampai penyelesaian penelitian dan penulisan tesis ini.

9. Orang tua, suami, anak, dan kaffieku atas dorongan, doa, pengertian, dan kesabarannya dalam mendampingi studi hingga selesainya tesis ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Penulis meyadari akan segala keterbatasan dan kekurangan dari isi maupun tulisan tesis ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak masih dapat diterima dengan senang hati. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi peningkatan pembelajaran di SMP Negeri 1 Kalinyamatan.

Semarang, Desember 2015 Penulis

(12)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

COVER ……… i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PERSETUJUAN PENGUJI DRAF TESIS... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ………... vi

ABSTRACT ……… vii

PRAKATA …………... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GRAFIK ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Cakupan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 6

(13)

x

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

1.7 Spesifik Produk yang Dikembangkan ... 8

1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 10

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 12

2.1 Deskripsi Teoretik ... 12

2.1.1 Definisi Pengembangan ... 12

2.1.2 Modul dan Karakteristik ... 13

2.1.3 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ... 16

2.1.4 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ... 19

1)Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)... 24

2)Sistem Sosial Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)... 25

3)Sistem Reaksi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ... 25

4)Sistem Pendukung Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ... 25

5)Dampak Instruksional dan Pengiring Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)... 26

2.1.5 Konsep Awal Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di SMP... 27

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan ... 29

2.3 Kerangka Berpikir ... 32

(14)

xi

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 34

3.1 Model Pengembangan ... 34

3.2 Prosedur Pengembangan ... 34

3.3 Uji Coba Produk ... 37

3.3.1 Desain Uji Coba ... 38

3.3.2 Subjek Uji Coba ... 38

3.3.3 Jenis Data ... 39

3.3.4 Instrumen Pengumpul Data ... 41

1)Lembar Angket ... 42

2)Lembar Observasi ... 42

3)Lembar Panduan Wawancara ... 42

4)Lembar Validasi Modul ... 43

5)Lembar Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 43

6)Instrumen Tes ... 44

3.3.5 Teknik Analisis Data ... 44

1)Analisis Uji Coba Tes... 44

a. Validitas Tes... 45

b. Realibilitas ... 46

c. Indeks Kesukaran... 48

d. Menentukan Daya Pembeda... 49

(15)

xii

a. Validitas Modul Pembelajaran... 50

b. Analisis Respon Peserta Didik... 51

c. Analisis Data Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran... 52

d. Analisis Data Peningkatan Pengamatana Keterampilan Pemecahan Masalah... 52

3)Analisis Hasil Belajar... 53

a. Uji Ternormalisasi (N-Gain)... 53

b. Ketuntasan Belajar individu... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1 Hasil Penelitian ... 58

4.1.1 Kondisi dan Hasil Belajar IPS Peserta Didik Saat Ini ... 58

4.1.2 Pengembangan Prototipe Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning (PBL) ... 59

1)Tahap Awal... 60

a. Hasil Analisis Kebutuhan peserta Didik... 61

b. Hasil Analisis Kebutuhan Guru... 64

2)Tahap Pengembangan... 66

a. Bagian-Bagian Modul... 67

(16)

xiii

c. Hasil Uji Coba Terbatas ……… 102

3) Tahap Penerapan ……… 105

a. Keberterimaan Modul ……… 105

b. Keefektifan Modul ………. 109

4.1.3 Keberterimaan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning (PBL) ... 104

a. Hasil Wawancara Peserta Didik... 105

b. Hasil Observasi Peserta Didik...……… 107

c. Hasil Wawancara Guru.. ……… 107

d. Hasil Observasi Guru... ……… 109

4.1.4 Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik dengan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning (PBL) ... 111

4.2 Pembahasan ………...… 114

BAB V PENUTUP ... 117

5.1 Simpulan ... 117

5.2 Keterbatasan Hasil Penelitian... 119

5.3 Implikasi Hasil Penelitian... 119

5.4 Saran... 120

DAFTAR PUSTAKA ... 121

(17)

xiv

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 2.1 Dampak Instruksional dan Pengiring Pengembangan

Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem

Based Learning (PBL) ……….………… 26

Bagan 2.2 Konsep Awal Pembelajan IPS Berbasis Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran Dinamika

Interaksi Manusia ……….…………. 28 Bagan 2.3 Kerangka Berpikir Pengembangan Modul

Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based

Learning (PBL) di SMP

………..……… 32

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based

(18)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning

(PBL)... 24

Tabel 3.1 Tahap-tahap Penelitian Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Problem Based Learning (PBL)... 38

Tabel 3.2 Jenis Data Penelitian Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning (PBL)... 40

Tabel 3.3 Output SPSS Cronbach’s Alpha ………...……. 49

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Indeks Kesukaran ………...…… 50

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Daya Pembeda ………...………. 51

Tabel 3.6 Klasifikasi Perolehan Pengamatan Kemampuan Guru... 53

Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Pengamatan Keterampilan Pemecahan Masalah ………... 54

Tabel 4.1 Hasil Belajar Peserta Didik SMP Negeri 1 Kalinyamatan………...… 59

Tabel 4.2 Persentase Analisis Kebutuhan Awal Peserta Didik Aspek Kebutuhan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning………... 62

Tabel 4.3 Persentase Analisis Kebutuhan Awal Guru Aspek Kebutuhan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning... 65

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Ahli Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning………... 90

Tabel 4.5 Saran/Masukan Ahli Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning………. 92

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Ahli Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning………... 99

Tabel 4.7 Saran/Masukan Ahli Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning………... 100

Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Pada Pretes dan Postes………. 110

(19)

xvi

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4.1 Persentase Hasil Analisis Kebutuhan Peserta Didik

terhadap Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model

Problem Based Learning (PBL) ………....….. 62 Grafik 4.2 Persentase Hasil Analisis Kebutuhan Guru terhadap

Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem

(20)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Contoh Pengisian Angket Analisis Kebutuhan Peserta

Didik Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis

Model Problem Based Learning di SMP... 124 Lampiran 2 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Peserta Didik

Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model

Problem Based Learning di SMP... 128 Lampiran 3 Contoh Pengisian Angket Analisis Kebutuhan Guru

Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model

Problem Based Learning di SMP... 130 Lampiran 4 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Guru Pengembangan

Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based

Learning di SMP... 146 Lampiran 5 Panduan Observasi Kebutuhan Awal Peserta Didik

Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model

Problem Based Learning di SMP... 150 Lampiran 6 Hasil Angket Analisis Kebutuhan Guru Pengembangan

Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based

Learning di SMP... 154 Lampiran 7 Panduan Observasi Kebutuhan Awal Peserta Didik

Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model

Problem Based Learning di SMP ……… 156

Lampiran 8 Panduan Observasi Kebutuhan Awal Guru Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model

Problem Based Learning di SMP ………. 158

Lampiran 9 Hasil Observasi Kebutuhan Awal Peserta Didik Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model

Problem Based Learning di SMP ………. 159

Lampiran 10 Hasil Observasi Kebutuhan Awal Guru Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based

Learning di SMP ... 161 Lampiran 11 Hasil Observasi Keberterimaan Peserta Didik

Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model

Problem Based Learning di SMP ... 162 Lampiran 12 Hasil Observasi Keberterimaan Guru Pengembangan

Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based

Learning di SMP... 164 Lampiran 13 Pedoman Wawancara dengan Peserta Didik

Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model

Problem Based Learning di SMP... 165 Lampiran 14 Hasil Wawancara dengan Peserta Didik Pengembangan

Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based

(22)

xix

Lampiran 15 Pedoman Wawancara dengan Guru Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based

Learning di SMP... 170

Lampiran 16 Hasil Wawancara dengan Guru Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning di SMP... 172

Lampiran 17 Pedoman Wawancara dengan Guru dan peserta Dididk Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning di SMP... 175

Lampiran 18 Hasil Wawancara dengan Guru dan peserta Dididk Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning di SMP... 186

Lampiran 19 Angket Penilaian Ahli Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning di SMP... 199

Lampiran 20 Hasil Validasi Ahli Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning di SMP... 206

Lampiran 21 Angket Penilaian Ahli Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning di SMP... 203

Lampiran 22 Hasil Validasi Ahli Pengembangan Modul Pembelajaran IPS Berbasis Model Problem Based Learning di SMP... 215

Lampiran 23 Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian (Kebutuhan Awal Pembelajaran Aspek Persepsi) …………....……... 227

Lampiran 24 Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian (Kebutuhan Awal Pembelajaran Aspek Kebutuhan) …………....…… 228

Lampiran 25 Hasil Pretes ……….... 229

Lampiran 26 Hasil Postes ………... 230

Lampiran 27 Analisis Tingkat Kesulitan Butir Sooal Tes …………... 231

Lampiran 28 Analisis Tingkat Kesulitan Butir Soal Tes …………... 232

Lampiran 29 Analisis Daya Pembeda ………... 234

Lampiran 30 Silabus ………... 236

Lampiran 31 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……….. 238

(23)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan kurikulum dalam pendidikan merupakan sesuatu yang harus terjadi seiring tuntutan kebutuhan zaman. Perubahan kurikulum yang terjadi saat ini di Indonesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diganti dengan Kurikulum 2013. Hal ini dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik. Sebagai upaya ke arah tersebut pemerintah telah menetapkan Kurikulum Tahun 2013 untuk diterapkan pada sekolah/madrasah (Permendikbud no.68 tahun 2013). Penerapan Kurikulum 2013 terdapat beberapa kendala, misalnya distribusi buku yang terlambat, sarana dan prasarana sekolah yang belum memadai, dan kurangnya kesiapan tenaga pendidik. Hal tersebut menyebabkan penerapan Kurikulum 2013 dihentikan. Berdasarkan Permendikbud no.160 tahun 2014 penerapan Kurikulum 2013 diberlakukan pada sekolah sasaran dan sekolah mandiri yang selanjutnya disebut sekolah rintisan penerapan Kurikulum 2013.

(24)

2

dapat diukur melalui penilaian yang meliputi nilai sikap, nilai pengetahuan, dan nilai keterampilan.

Berdasarkan kenyataan yang ada sekarang ini, hasil belajar peserta didik untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam tema dinamika interaksi manusia belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya kurangnya inovasi pembelajaran oleh guru, kurangnya alat dan media pembelajaran, dan bahan ajar yang kurang memadai.

Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, perlu dikembangkan bahan ajar yang dapat memandu peserta didik untuk memecahkan masalah secara mandiri sehingga hasil belajar peserta didik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam tema dinamika interaksi manusia dapat meningkat. Bahan ajar tersebut adalah modul pembelajaran berbasis problem based learning (PBL).

Saat ini, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara dalam tema dinamika interaksi manusia belum menggunakan modul pembelajaran berbasis problem based learning (PBL). Bahan ajar yang digunakan adalah buku paket dan lembar aktivitas siswa (LAS). Bahan-bahan ajar tersebut kurang memandu peserta didik memecahkan masalah dan tidak mampu membantu peserta didik untuk mandiri dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Modul pembelajaran berbasis problem based

(25)

3

belajar peserta didik untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam tema dinamika interaksi manusia.

(26)

4

Berdasarkan hasil angket, observasi dan wawancara diidentifikasi bahwa guru dan peserta didik SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara membutuhkan modul pembelajaran berbasis problem based learning(PBL) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan tema dinamika interaksi manusia. Hal ini menandakan keberterimaan modul pembelajaran berbasis

problem based learning(PBL) oleh guru dan peserta didik.

Penelitian pengembangan modul pembelajaran berbasis problem based learning (PBL) ini dilakukan di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara. Alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut ditentukan berdasarkan tiga pertimbangan. Pertama, SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara merupakan sekolah rintisan penerapan Kurikulum 2013. Kedua, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara belum menggunakan modul pembelajaran berbasis problem based learning (PBL). Ketiga, hasil belajar masih rendah. Hasil belajar yang berupa sikap rata-rata 3,26 dengan predikat B. Hasil belajar yang berupa pengetahuan rata-rata-rata-rata 59,6 atau 2,38 dengan predikat C+ sedangkan KKM yang ditentukan adalah 75 atau 2,88 dengan predikat B. Hasil belajar yang berupa keterampilan rata-rata 58 atau 2,32 dengan predikat C+ sedangkan KKM yang ditentukan adalah 75 atau 2,88 dengan predikat B. Dengan modul pembelajaran berbasis problem based learning (PBL) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Berkaitan dengan permasalahan tersebut, penelitian ini diberi judul

(27)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian pada latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.

a. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara dalam tema dinamika interaksi manusia belum menggunakan modul pembelajaran IPS berbasis problem based learning (PBL). Hal ini menyebabkan hasil belajar peserta didik kurang optimal.

b. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara perlu dikembangkan modul pembelajaran IPS berbasis problem based learning (PBL) karena hanya ada silabus dan buku siswa.

c. Keberterimaan modul pembelajaran IPS berbasis problem based learning

(PBL) oleh guru dan peserta didik SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten

Jepara sangat tinggi karena guru dan peserta didik membutuhkannya.

d. Modul pembelajaran IPS berbasis problem based learning (PBL) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara.

1.3Cakupan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penelitian ini dibatasi pada empat masalah sebagaimana di bawah ini.

(28)

6

dinamika interaksi manusia belum menggunakan modul pembelajaran IPS berbasis problem based learning(PBL).

b. Pengembangan prototipe modul pembelajaran IPS berbasis problem based learning(PBL) di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara.

c. Keberterimaan modul pembelajaran IPS berbasis problem based learning

(PBL) oleh guru dan peserta didik di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara.

d. Peningkatkan hasil belajar peserta didik dengan pengembangan modul pembelajaran IPS berbasis problem based learning (PBL) di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bagaimana kondisi dan hasil belajar IPS peserta didik saat ini di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara?

b. Bagaimana pengembangan prototipe modul pembelajaran IPS berbasis model

problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara?

c. Bagaimana keberterimaan modul pembelajaran IPS berbasis model problem

based learning untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMP

(29)

7

d. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik dengan modul pembelajaran IPS berbasis model problem based learning di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian pengembangan ini bertujuan:

a. mengkaji dan menganalisis kondisi dan hasil belajar IPS peserta didik saat ini di di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara;

b. menyusun prototipe modul pembelajaran IPS berbasis model problem based

learning untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMP Negeri 1

Kalinyamatan Kabupaten Jepara;

c. menganalisis tingkat keberterimaan modul pembelajaran IPS berbasis model

problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara; dan

d. menganalisis hasil belajar peserta didik dengan modul pembelajaran IPS berbasis model problem based learning di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan Indonesia umumnya dan khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Manfaat penelitian pengembangan ini dibedakan menjadi dua yaitu manfaat teoretis dan praktis.

(30)

8

a. Hasil penelitian pengembangan ini dapat memberikan sumbangan inovasi pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Khususnya penggunaan modulpembelajaran IPS berbasis model problem based learning (PBL) dalam pembelajaran dinamika interaksi manusia .

b. Hasil penelitian pengembangan ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan modul pembelajaran khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Manfaat praktis hasil penelitian pengembangan ini sebagai berikut.

a. Bagi peserta didik, dapat membantu peserta didik berpikir kreatif, kritis, sistematis, dan logis dalam pembelajaran dinamika interaksi manusia.

b. Bagi guru, dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu alternatif bahan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

c. Bagi sekolah, dapat digunakan sebagai bahan pengambilan kebijakan sekolah berkaitan dengan bahan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

1.7 Spesifik Produk yang Dikembangkan

(31)

9

a. Hasil pengembangan penelitian adalah prototipe modul pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berbasis model problem based learning (PBL) untuk menanamkan keterampilan pemecahan masalah dan kemandirian peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

b. Prototipe modul hasil pengembangan penelitian ini merupakan bahan ajar alternatif yang dapat digunakan peserta didik dan guru dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

c. Prototipe modul hasil pengembangan penelitian ini menggunakan bahasa yang komunikatif dan santun dengan memposisikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran sehingga akan mendorong motivasi, aktivitas, dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

d. Prototipe modul hasil pengembangan penelitian ini memiliki format sebagai berikut.

1) Bagian pendahuluan modul pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berbasis model problem based learning (PBL). Bagian pendahuluan terdiri atas sampul atau cover, halaman judul, prakata, tinjauan mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial, daftar isi, dan peta konsep.

(32)

10

3) Bagian Penyudah modul pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berbasis model pembelajaran problem based learning (PBL). Bagian penyudah kegiatan siswa terdiri atas daftar pustaka dan biografi penulis.

1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Asumsi penelitian pengembangan ini adalah pengembangan modul pembelajaran IPS berbasis model problem based learning untuk meningkatkan hasil

belajar peserta didik di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara. Dengan modul ini diharapkan peserta didik tidak sekadar memahami materi, tetapi mampu memecahkan masalah dan menemukan konsep melalui kegiatan yang pembelajaran yang aktif dan mandiri.

Menurut Borg dan Gall (dalam Sukmadinata 2005:169-170) penelitian dan pengembangan memiliki sepuluh tahapan. Kesepuluh tahapan tersebut adalah (1)

penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting), (2) perencanaan

(planning), (3) pengembangan draf (develop preliminary form of product), (4) uji coba

lapangan awal (preliminary field testing), (5) merevisi hasil uji coba (main product

revision), (6) uji coba lapangan (main field testing), (7) penyempurnaan produk hasil uji

lapangan (operasional product revision), (8) uji pelaksanaan lapangan (operasional field

testing), (9) penyempurnaan produk akhir (final product revision), dan (10) diseminasi

dan implementasi (dissemination and implementation).

Rahman (2011:279) memodifikasi sepuluh tahapan pengembangan

(33)

11

penelitian seperti yang disampaikan oleh Rahman dengan pertimbangan keterbatasan waktu dan biaya penelitian.

Berdasarkan tahapan-tahapan tersebut dimungkinkan terdapat

keterbatasan pengembangan modul pembelajaran IPS berbasis model problem based learning (PBL) di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara. Adapun keterbatasan pengembangan modul yang dikembangkan adalah sebagai berikut. a. Kualitas modul yang dikembangkan hanya ditinjau berdasarkan penilaian

seorang ahli materi, seorang ahli bahan ajar, dua orang guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara yang diasumsikan memiliki kompetensi yang memadai tentang modul pembelajaran IPS berbasis model problem based learning (PBL) di SMP Negeri 1 Kalinyamatan Kabupaten Jepara, dan peserta didik kelas VII sebagai calon pengguna modul pembelajaran IPS berbasis model problem based learning (PBL).

b. Materi pembelajaran yang berupa bacaan yang cukup panjang memaksa peserta didik berkonsentrasi dan membaca dengan teliti untuk memahami materi pembelajaran. Secara psikologis, hal ini dapat berdampak buruk terhadap peserta didik karena daya konsentrasi peserta didik terbatas.

Referensi

Dokumen terkait

'Resolutions and Their Incongruities: Further Thoughts on Logical Mechanisms', Humor: International Journal of Humor Research.. The Problem

Sahabat MQ/ Dalam rangka memeriahkan ramadhan kali/ kampung Nitikan akan menggelar pasar sore yang disebut dengan Jalur Gaza// Jalur Gaza ini adalah anonim dari jajanan/

Dari suatu barisan aritmatika, suku ketiga adalah 36, jumlah suku kelima dan ketujuh adalah 144.. Jumlah sepuluh suku pertama deret tersebut

“ANALISIS KEAUSAN & CORRECTIVE MAINTENANCE WORM SCREW PRESS AP-17 PADA PT. PN5 PKS

Table 4.2 Students’ Group Project Choices Based on Learning Style .... Table 4.3 Result of ANNOVA Pretest and Posttest

To find out about the students interest in reading novel, the writer analyze the Sixth Semester Students as sample, in this step the research is trying to find out about the

Pada dasarnya bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai

[r]