• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gizi Semester III.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gizi Semester III."

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Status gizi Lingkungan sosial budaya

• ekonomi

YAN KES

PERILAKU KETURUNAN Konsep BLUM (1974)

(3)

PRIMARY TARGET

Masyarakat,kel/RT

Industri/produsen,pedagang,

Petani,Nelayan, dsb

SECONDARY TARGET PERUBAHAN

Pelaksana kebijakan PERILAKU

Departemen teknis

Industri,LSM, Ilmuwan,Swasta,dll

TERTIARY TARGET

Birokrasi Legislasi

(4)
(5)

PERUBAHAN PERILAKU GIZI

Konsep

Laurence Green (1980)

Faktor predisposisi

(predisposing factors) Faktor Pemungkin(enabling factors)

Faktor Penguat (reinforcing factors)

 Pengetahuan dan sikap

 Adat, budaya dan tradisi

 Tradisi dll

 Tersedianya pelayanan gizi

 Adanya ketahanan pangan RT/wilayah

 Dukungan sektor lain

 Teladan dari reference group (tokoh panutan)

 UU/Peraturan yang diperlukan

(6)

 Pengetahuan dan sikap

 Adat, budaya dan tradisi

 Tradisi dll

 Tersedianya pelayanan gizi

 Adanya ketahanan pangan RT/wilayah

 Dukungan sektor lain

 Teladan dari reference group (tokoh panutan)

 UU/Peraturan yang diperlukan • Komunikasi • Informasi • Edukasi • Pengorganisasian • Percontohan • Fasilitas

• Program pendudkung

• UU, PP/SK Men dll

• Perda (lokal)

(7)
(8)

Status.Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Lingkungan Keturunan

Pendidikan kesehatan meliputi

1. Pemberian pengetahuan dan kesedaraan tentang hidup sehat 2. Dorongan untk medapatkan fasilitas pelyanan kesehatan

3. Kemampuan untuk perbaikan lingkungan

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

KONSEP PENINGKATAN GIZI MENYANGKUT BANYAK ASPEK

KARENA MENYANGKUT DETERMINANT POKOK DARI GIZI, YAITU BIDANG-BIDANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN

1. PRODUKSI DAN DISTRIBUSI PANGAN 2. EKONOMI PANGAN

3. PERATURAN PER UU AN TENTANG PANGAN DAN GIZI 4. KESEHATAN MASYARAKAT

5. PENDIDIKAN GIZI

6. INDUSTRI DAN PERDAGANGAN PANGAN

7. RISET DAN PENGEMBANGAN PANGAN, GIZI DAN KESEHATAN

(15)

Promosi Gizi primer

Promosi tentang makanan bergizi, seimbang dan

beraneka ragam (PUGS)

Promosi Gizi sekunder

Kebijakan publik yang berhubungan dengan

produksi, industri dan perdagangan bahan

pangan yang berkualitas dan terjangkau oleh

masyarakat

Promosi Gizi tertier

Kebijakan yang berhubungan dengan pengentasan

kemiskinan, penyediaan kesempatan kerja,

low

(16)
(17)

Alat komunikasi Media komunikasi Teknik berkomunikasi

(18)

HAMBATAN KOMUNIKASI

1. KESENJANGAN SOSIO-KULTURAL

2. KETERBATASAN DAYA SERAP KOMUNIKAN

3. SIKAP NEGATIF TERHADAP KOMUNIKATOR, MEDIA ATAU ALAT YANG DIPAKAI

(19)

KESENJANGAN SOSIO-KULTURAL

BERHUBUNGAN DENGAN

1. BUDAYA, KEBIASAAN LOKAL, PANTANGAN DLL

2. BAHASA (HALUS-KASAR, BAHASA LOKAL/DAERAH, BAHASA GAUL, DSB

(20)
(21)

Kalori

Penurunan konsumsi sesuai bertambahnya umur

Laki-laki: 2700 kcal diumur 30

2100 kcal di

umur 80

Wanita: 1800 kcal pd 30 th

1300 kcal pd 74 th

2/3 ok penurunan aktifitas fisik

(22)

AKG USA:

(23)

Protein

Konsumsi tinggi protein: kurang dapat dicerna

dan diabsorbsi

Terbukti: nitrogen feses meningkat

(24)

Karbohidrat

Absorpsi karbohidrat menurun

Terbukti: tes ginjal dan tes paru

Peningkatan aktifitas enzim bakteri di usus

Penurunan aktifitas enzim laktase

namun aktifitas hidrolase brush border tetap

(25)

RDA: tidak ada untuk lansia

(26)

Lemak

Daya cerna dan absorpsi lemak sama dengan

orang muda

Kecuali jika konsumsi lemak berlebihan (>120

g/hari)

Jika terjadi malabsorpsi: biasanya akibat

pertumbuhan bakteri berlebihan diusus halus

dekonjugasi garam empedu

(27)

AKG: <30% total kalori (10% lemak jenuh,

10-15% MUFA, 10% PUFA)

Untuk dapat menghindari PJK

(28)

Cairan

Keseimbangan cairan penting

Dehidrasi seringkali tak dapat terdeteksi pada

lansia

Dehidrasi karena konsumsi kurang dan

kehilangan cairan berlebihan, urine bladder tak

terkontrol

(29)

Obat2an: diuretik, laksatif, larutan i.v. hipertonik

(30)

Vitamin

Sering kurang konsumsi

Pertambahan umur: meningkatkan dan menurunkan

absorpsi vitamin

Tiamin: 1,2 mg, absorpsi meningkat,

Def: pada alkoholisme

Riboflavin: jarang ada gangguan absorpsi

Vitamin C: AKG 60 mg/hari

(31)

Vitamin E: sbg antioksidan

Calcium: berhubungan dg osteoporosis

Absorpsi kalsium menurun sesuai umur

Mungkin perlu suplementasi

(32)

Status gizi

Diet history: dengan cara food record, food

recall dan food frequency

Food record: 3-7 hari

Food recall: 24 jam, sulit pada lansia

(33)

Standar Biokimia

Sama dengan dewasa

Serum albumin cenderung menurun

Standar hematologik: sel darah merah, sel darah

putih, hemoglobin

(34)

Antropometri

Tabel Frisancho: memuat standar BB/TB, umur,

jenis kelamin untuk umur 55

74 tahun

(35)

Antropometri lain

Lapisan lemak trisep

Terutama pasien lansia di RS

FFM menurun, FM meningkat

(36)

Studi tentang lansia

Konsumsi lansia: RATA-RATA 1792 -2171 pada

laki-laki dan 1168

1770 kkal pada Pr

lebih rendah dari AKG

(37)

Suplementasi

Suplemen polimerik cair selama 4 bulan: dapat

meningkatkan BB lansia

Juga meningkatkan serum albumin, TIBC, folat,

vit C dan vit B12

(38)

Interaksi obat-zat gizi

Zat gizi dapat mempengaruhi daya cerna,

absorpsi, distribusi, metabolisme, ekskresi obat

Obat juga dapat mempengaruhi status gizi

melalui: food intake, absorpsi zat gizi,

metabolisme dan ekskresi

(39)

K

EBUTUHAN ENERGI PADA

BERBAGAI PEKERJAAN

Dr. Desmawati, M.Gizi

Bagian Ilmu Gizi FK Unand

d

es

m

a

_g

iz

ifk

u

a

(40)

E

NERGI

Energi

panas yang diperlukan tubuh untuk

beraktivitas

didefinisikan sebagai kapasitas untuk

melakukan kerja

Sumber energi tubuh adalah karbohidrat, lemak,

protein (termasuk vitamin, mineral dan air)

Agar dapat digunakan, sumber energi harus

dirubah menjadi ATP (adenosin triphosphat)

melalui bantuan katalisator berupa enzim

(41)

K

EBUTUHAN ENERGI SEHARI

Keadaan metabolisme tubuh stabil

Kebutuhan Energi

Total (total energi

requirement) = Total Energy Expenditure n

(TEE)

Meliputi : Kebutuhan energi basal , energi

pencernaan makanan, aktifitas.

(42)

E

NERGI DIPENGARUHI OLEH

:

BMR (Kebutuhan energi minimal untuk

kebutuhan Vital)

SDA (

Specific Dynamic Action

= Energi untuk

proses metabolisme), Makanan

campuran=10 %

Aktivitas harian

Pertumbuhan (untuk Anak-anak

)

(43)

B

ASAL METABOLISME RATE

BMR = BEE (Basal energy expenditure)

Kebutuhan energi yang dibutuhkan untuk fungsi

fisiologis tubuh (jantung, paru dll) diukur dengan

menggunakan kalorimeter direk

diukur menjelang pagi ketika pasien masih tidur

nyenyak

sulit digunakan dalam klinis

(44)

RESTING METABOLIC EXPENDITURE

(RME)

Menggunakan kalorimeter indirek

mengukur konsumsi 02 (VO2) dalam keadaan

istirahat.

Pasien puasa

Istirahat minimal 1 ½ jam

Suhu lingkungan dan kebutuhan 02 stabil

Selama pengukuran masih mendapat enteral

dan paranteral

Hasilnya 10 % lebih tinggi dari BEE

(45)

F

AKTOR YANG MEMPENGARUHI

BMR

Luas permukaaan tubuh

Jenis kelamin

Komposisi tubuh

umur : masa pertumbuhan meningkat 12 %

usia > 30 tahun mengalami penurunan

Kehamilan dan laktasi, mengalami peningkatan

BMR 20 - 25%

Suhu tubuh : kenaikan 1 derjat C meningkat

BMR 13 %

Tidur : BMR mengalami penurunan 10 %

Status gizi

7
(46)

M

ENGHITUNG

BMR/BEE

1.

Rumus Harris Bennedict

Laki-laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB)

(6,8 x

U)

Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB)

(4,7

x U)

Keterangan : BB = berat badan dalam kg

TB = tinggi badan dalam cm

U = umur dalam tahun

(47)

2. Cara cepat (2 Cara)

(a) Laki-laki = 1 kkal x kg BB x 24 jam

Perempuan = 0,95 kkal x kg BB x 24 jam

(b) Laki-laki = 30 kkal x kg BB

Perempuan = 25 kkal x kg BB

(48)

C

A

R

A

FA

O

/W

HO

desma_gizifkua

1

(49)

S

PESIFIC DINAMIC ACTION

(SDA)

DA=Diet induced thermogenesis (DIT) kalori

yang dibutuhkan untuk proses pencernaan ,

penyerapan dan metabolisme makanan.

SDA Nutrisi paranteral adalah 0 %, sedangkan

untuk makanan enteral dan oral adalah 5 -10 %.

(50)

A

KTIVITAS

F

ISIK

Dibagi dalam empat golongan, yaitu

(51)

C

ARA

M

ENAKSIR

K

EBUTUHAN

E

NERGI

M

ENURUT

A

KTIVITAS

d

es

m

a

_g

iz

ifk

u

a

(52)

I

NDEKS AKTIVITAS FISIK

d es m a _g iz ifk u a 14

Aktivitas Jenis Aktivitas LK PR

Istirahat Tidur, baring, duduk 1.2 1.2 Ringan Sekali menulis, mengetik 1.4 1.4

Ringan Menyapu, menjahit, mencuci piring, menghias ruang

1.5 1.5

Ringan -sedang Sekolah, kuliah, kerja kantor

1.7

1.6 Sedang Mencangkul, menyabit rumput 1.8 1.7

Berat Menggergaji pohon dengan gergaji tangan

2.1 1.8

(53)

I

NDEK AKTIVITAS FISIK

d

es

m

a

_g

iz

ifk

u

a

(54)

P

ERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI

16

d

es

m

a

_g

iz

ifk

u

(55)

Keb. Karbohidrat 50-60 % total kalori

Keb. Protein 15-20 % total kalori

keb,. Lemak 20

25 % total kalori.

-

konversi ke gram.

17

d

es

m

a

_g

iz

ifk

u

(56)

1

8

(57)

TUGAS

Presentasi tentang :

1.

Pengaruh lingkungan fisik terhadap kebutuhan

energi dan nutrien paa berbagai jenis pekerjaan

2.

Pengaruh stress fisik dan psikis terhadap

(58)

Nutrisi pada pasien

critical ill

(59)

Perubahan metabolisme pada

pasien multiple trauma

Peningkatan kebutuhan energi dan zat gizi

lain

(60)
(61)

Respon metabolik pada trauma

Time

E

ne

rgy

E

xpe

n

di

tur

e Ebb PhaseEbb Phase Flow PhaseFlow Phase

(62)
(63)

Respon metabolik pada trauma

:

Ebb Phase

Hipovolemic shock

Terjadi penurunan

cardiac output

konsumsi oksigen

Tekanan darah

Perfusi jaringan

Suhu tubuh

(64)

Respon metabolik pada trauma : Flow Phase

Peningkatan

catekolamin

Glukokortikoid

Glukagon

Release citokin. Lipid mediator

(65)
(66)

Respon metabolik pada trauma

Organ Response

liverglucose production , AA uptake , acute-phase protein synthesis

trace metal sequestration

Central nervous system

Anorexia , fever

CirculationGlucose , TG ,urea AA, iron, zinc

Skeletal muscleAA efflux (especially glutamine) leading to loss of muscle mass

IntestineAA uptake from both luminal and circulating sources , leading to mucosal atrophy

(67)

Respon metabolik pada trauma

Fatty Deposits

Liver & Muscle

(glycogen)

Muscle

(amino acids)

Fatty Acids

Glucose

Amino Acids

(68)
(69)

Perubahan metabolik setelah trauma Intestine Muscle Liver Brain Kidney Gluconeogenesis Ketogenesis Ureagenesis Glutamine

Alanine / Pyruvate

(70)

Pengaruh perubahan endokrin

1. Catecholamines (epinephrine and

norepinephrine)

merangsang glycogenolysis dan

gluconeogenesis di hati

merangsang katabolisme otot (proteolysis)

merangsang lipolysis

(71)

2.

Glucocorticoids (cortisol) : dihasilkan oleh kortex

adrenal dirangsang oleh ACTH

(adrenocorticotropic hormone)

merangsang

lipolysis

merangsang katabolisme otot (proteolysis

merangsang

gluconeogenesis

(hepatic use of AA)

menghambat protein synthesis

menghambat sekresi insulin

(72)

3. Glucagon

merangsang gluconeogenesis and

glycogenolysis

(73)

Cytokine

Interleukins(IL-1,IL-6),tumor necrosis factor (TNF)

Dihasilkan oleh sel fagosit sebagai respon kerusakan jaringan, infeksi, obat, bahan kimia

Cytokines memberi eek metabolik

* merangsang uptake AA oleh hati (protein synthesis)

* mempercepat pemecahan otot (muscle breakdown) * meningkatkan eksresi nitrogen

* meningkatkan leukocyte count * anorexia

* fever

(74)

Major Cytokines Involved in

Hypermetabolic Response

Cytokine Cell source Metabolic effects

TNF-α

Monocytes/macrophages, lymphocytes, Kupffer, glial, endothelial, natural killer, & mast

cells

↓ Decrease free FA. synthesis

↑ lipolysis

↑ peripheral AA.s efflux

↑ hepatic AA uptake & acute-phase protein synthesis

↑ body temperature ↑ insulin-resistance

IL-1 Monocytes/macrophages, neutrophils,

lymphocytes, keratinocytes, Kupffer cells

↑ ACTH hormone

↑ acute-phase protein synthesis

↑ body temperature

IL-6 Monocytes/macrophages, keratinocytes,

fibroblasts, endothelial, T, & epithelial cells

↑ acute-phase protein synthesis

↑ body temperature

IFN-γ Lymphocytes, pulmonary macrophages ↑ TNF-a production

↑ monocyte respiratory burst

(75)

BMR pada berbagai tingkat trauma

Effect of injury on metabolic rate. (Adapted from Wilmore DW.

(76)

Respon metabolik pada trauma

10 20 30 40 28 24 20 16 12 8 4 0 N itr og en E xc re tio n (g /d ay ) Days

(77)

Tingkat keparahan trauma : efek nitrogen Losses dan laju metabolisme

Adapted from Long CL, et al. JPEN 1979;3:452-456

Basal Metabolic Rate

Cirugía mayor Cirugía electiva Infección Sepsis grave Quemadura moderada a grave

N it rog en Lo ss in U rine Major Surgery Elective Surgery Infection Severe Sepsis

(78)

Penentuan kebutuhan kalori

Kalorimetri indirect

Harris-Benedict x stress factor x activity factor

(79)

Kebutuhan energi

TEE (total energy expenditure) (1) BMR (basal metabolic rate) (2) efek aktifitas

> efek miimal pd pasien critical ill

> except self-ventilating , tachypnoea , severely agitated.

> penurunan kebutuhan pd muscular paralysis 30% ,. ( 3) SDA

(80)

Perhitungan berdasarkan BB

25-35 kcal / kg (1) 25-30 kcal / kg

(well-nourished , elective operation) (2) 35 kcal / kg

(multiple trauma)

25-35 kcal / kg actual BW

(1) 30 –35 kcal /kg (septic and SIRS)

(2) 25 –30 kcal /kg (non-septic and SIRS)ABW (adjusted BW) =

(acutual BW - IBW * 0.25 ) + IBWCachetic, marasmic

(81)

Kebutuhan nutrisi pada berbagai keadaan

Contoh :

Kebutuhan energi untuk penderita cancer(in bed) = BEE x 1.10 x 1.2

Injury

Minor surgery

Long bone fracture Cancer

Peritonitis/sepsis

Severe infection/multiple trauma Multi-organ failure syndrome Burns

Stress Factor 1.00 – 1.10 1.15 – 1.30 1.10 – 1.30 1.10 – 1.30 1.20 – 1.40 1.20 – 1.40 1.20 – 2.00

Activity

Confined to bed Out of bed

Activity Factor 1.2

(82)

Proses penyakit kcal/day

Basal 1,450

Post-op. (uncomplicated) 1,500–1,700

Sepsis 2,000–2,400

Multiple trauma (ventilator) 2,200–2,600

Major burn 2,500–3,000

Biasanya kebutuhan energi meningkat sebanding dengan tingkat keparahan penyakit

Kebutuhan kalori

(83)

Proses penyakit Amino acids (kg/day)

Basal 0.8–1.0

Postop (uncomplicated) 1.0–1.5

Sepsis 1.5–2.0

Multiple trauma (ventilator) 1.5–2.0

Major burn 2.0–3.0

Kebutuhan protein

(rata-rata untuk laki-laki 70 kg)

(84)

Metabolisme protein normal

(85)

Kebutuhan nutrisi

Prinsip :

Hindari overfeeding

Kebutuhan energi

Kebutuhan protein

Kebutuhan karbohidrat

Vitamins and Minerals

(86)

Hindari overfeeding

(87)

Kelebihan CHO dapat menyebabkan (1) Steatosis dari hati

Glucose glycogen

(stores are replete ,about 400 g)

Glucose fat ( lipogenesis , CO2 production ) (2) hyperglycemia

(88)

Kelebihan fat > 50 % of total calories

(1) overload the reticulo-endothelial system (RES) TG glycerol + free fatty acids

reduce RES clearance

(89)

Kebutuhan protein

1.2

2 g protein /kg BB

Kcal : N ratio

300: 1 (healthy adults)

(90)

UUN(urine urea nitrogen )

> Assess the degree of hypermetabolism (stress)

UUN : 0

5 no tress

UUN : 5

10 mild hypermetabolism/level 1 stress

UUN : 10

15 moderate hypermetabolism/level 2 stress

UUN : > 15 severe hypermetabolism/level 2 stress

> Estimate protein requirement

UUN : 10 (1.2

1.3 g protein/ kg BW)

(91)

Perkiraan kebutuhan nitrogen per kg actual BB/hari

Nitrogen ( protein )

 Normal 0.17g (1.0625 g )

 Hypermetabolic 5-25 % 0.2 g (1.25 g ) 25 –50% 0.25 g (1.5625g )

> 50 % 0.3 g (1.875 g )

(92)

Kebutuhan karbohidrat

Jumlah CHO berhubungan dengan kemampuan hati untuk oksidasi

60 –70 %dari energiParenteral nutrition

kecepatan Maximum oksidasi glucose :

5 –7 mg /kg BB / min , 7.2 g / kg BB / hari umumnya: 2-5 mg /kg BB/ min

(93)

Kebutuhan lemak

15

40 % dari energi

Untuk pasien critically ill ,kebuthan 0.8

1 g /kg

BB/hari

3 karakteristik sbg sumber energi

1. concentrated

2. isotonic (toleration of tube feedings,particularly

into the lower duodenum or jejunum)

3. nonglucose

(94)

Vitamins and Minerals

Tidak ada rujukan spesifik

Berdasarkan RDA

Perhatian :

> peningkatan kebutuhan B complex (thiamin , niacin) bersamaan dengan peningkatan kalori

(95)

 Vit A 3300 IU

 Vit D 200 IU

 VitE 10 IU

 Vit C 100 mg

 Folacin 400 mcg

 Niacin 40 mg

 Riboflavin 3.6 mg

 Thiamin 3 mg

 Vit B6 4 mg

 Vit B12 5 mcg

 Pantothenic acid 15 mg

 Biotin 60 mcg

 Copper 0.5-1.5 mg

 Chromium 10-15 mcg

 Manganese 0.15-0.8 mg

(96)

Penambahan jumlah zinc

direkomendasikan pada kondisi :

1. kehilangan yg banyak cairan usus

(97)

Kebutuhan Energy and protein

(98)

Penyakit hati

Kondisi klinik Energy (kcal/kg/day)

Protein (g/kg/day)

Compensated cirrhosis 30-40 1-1.2

Complications,inadequat e intake, malnutrition

40-45 1.5

Encephalopathy grade I-II

30-40 Transiently 0.5, then 1-1.5

Encephalopathy grade III-IV

30-40 0.5-1.2

(99)

BCAA (valine,leucine,isoleucine)

digunakan pd penyakit hati kronik

Akumulasi AAA pd plasma dan otak dapat menyebabkan kerusakan yg berat pd sintesis neurotransmitter otak => hepatic encephalopathy.

BCAA berkompetisi dgn AAA pd transpor darah otak untuk mengatasi koma.

Penggunaan jangka lama dapat menyebabkan penurunan tyrosine and cysteine level dan penurunan nitrogen balance

AAAs(aromatic AA):

(100)

Penyakit ginjal

Therapy Energy (kcal/kg/day) Protein (g/kg/day) Continuous haemofiltration/ diafiltration dialysis

30-35 1 – 1.2

Intermittent haemodialysis haemofiltration/diafiltration

30-35 1 – 1.2

Non-dialysed/filtered

(residual renal function, minimal catabolism

30-35 0.55 – 0.6

(101)

Trauma kepala (head injury)

Peningkatan BMR pd HI akut dapat mencapai 40% , 1.5-2.5 g (2.2 g ,ref 3) protein / kg actual BW /day

(102)

Makanan khusus untuk pasien critically ill

Glutamine

Arginine

Nucleotides

W-3 fatty acids

MCT (medium chain triglyceride)

Structured lipids

SCFA

(103)

Glutamine (GLN)

Normal intake : 4-5 g /dayFungsi :

> The principle fuel for rapidly dividing cells of the small

intestine and immune system e.g. enterocytes , lymphocytes. ( as a fuel by the gut in the criticall ill).

(104)
(105)

Insult • infection • trauma • I/R • hypoxemic/ hypotensive Activation of PMN’s

= oxidative stress

Death

organ = failure

Pathophysiology of Critical Illness

mitochondrial dysfunction Role of

GIT

Key nutrient deficiencies (e.g. glutamine, selenium)

activation of coagulation/complement

generation of OFR (ROS + RNOS)

endothelial dysfunction

elaboration of cytokines, NO, and other mediators

cellular = energetic failure

(106)

Arginine

Normal intake : 5.4 g L-arginine /day (average )

(107)

Nucleotides

Fungsi :

> sbg prekursor DNA and RNA . > peningkatan sintesa protein

(108)

W-3 FA

Perbandingan W-3 FA / W-6 FA daat mempengaruhi produksi eicosanoids sebagai imun respon

Fungsi :

> menghambat produksi prostglandin PG2. > menurunkan thromboxane

(109)

MCT

Kelebihan

1. menurunkan hyperlipidemia and hepatic steatosis) 2. oksidasi cepat dan sempurna

3. pencernaan dan absorsi tanpa memerlukan lipase pancreas dan empedu

(110)
(111)

Antioxidants

Beta-carotene, Vit C,Vit E, Selenium

Influence the oxidative modification of

lipoprotein in the arterial wall, and can prevent

the harmful effects of the free radical chain

reactions

There have been no studies to support the

supplementation of antioxidants in the

(112)

Pengaruh lingkungan fisik

terhadap nutrisi pada pekerja

Dr. Desmawati, M.Gizi

Bagian Ilmu Gizi FK Unand

1

(113)

lingkungan kerja fisik adalah

segala keadaan yang berbentuk fisik dan

terdapat disekitar tempat kerja yang

mempengaruhi cara bekerja karyawan baik

secara langsung maupun tidak langsung

2

(114)

Indikasi lingkungan kerja

tempat bekerja, fasilitas serta alat-alat yang

membantu dalam hubungan pekerjaan,

hubungan individual, ketenangan, pencahayaan

dan kebersihan

3

(115)

Indikator lingkungan kerja fisik

penerangan/cahaya di tempat kerja,

temperatur/suhu udara,

kelembaban,

pertukaran udara/sirkulasi udara,

getaran mekanis,

kebisingan,

bau tak sedap,

tata warna/pewarnaan,

dekorasi,

Keamanan

musik

4

(116)

Beberapa faktor risiko lingkungan kerja yang

menunjukkan pengaruh terhadap gizi kerja

Suhu: tempat kerja dengan suhu tinggi akan terjadi

penguapan yang tinggi sehingga pekerja mengeluarkan

banyak keringat.

diperhatikan kebutuhan air dan mineral sebagai

pengganti cairan yang keluar dari tubuh.

minum air, konsumsi sayur dan buah.

5

(117)

Beberapa faktor risiko lingkungan kerja yang

menunjukkan pengaruh terhadap gizi kerja

Pengaruh bahan kimia: Bahan-bahan kimia

tertentu dapat menyebabkan keracunan kronis,

akibatnya: menurunnya nafsu makan,

terganggunya metabolisme tubuh dan gangguan

fungsi alat pencernaan sehingga menurunkan

berat badan.

6

(118)

Beberapa faktor risiko lingkungan kerja yang

menunjukkan pengaruh terhadap gizi kerja

Bahan radiasi mengganggu metabolisme sel

diperlukan tambahan protein dan antioksidan

untuk regenerasi sel.

7

(119)

Beberapa faktor risiko lingkungan kerja yang

menunjukkan pengaruh terhadap gizi kerja

Parasit dan mikroorganisme

Pekerja di daerah pertanian dan pertambangan

sering terserang kecacingan yang dapat

mengganggu fungsi alat pencernaan dan

kehilangan zat-zat gizi

Jika kekurangan zat gizi tertentu

perlu

suplemen

8

(120)

9

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Using the initial seven PCA components instead of the twenty original topographic attributes does not significantly change identification accuracy but reduce computational

To know whether the items/ objectives framed in the Language Stimulation Home Training Activity Manual are suitable for the study, 15 judges (5 Special

Pada Kode Program 3 mejelaskan tentang Total Processes untuk host BK1 karena spesifikasi yang lebih rendah dari host lain sehingga memerlukan rule yang berbeda bila

Bab ini membahas Analisis Arus Kerja dan Struktur Organisasi, Analisis Pekerjaan, Informasi Analisis Pekerjaan: Sebuah Ikhtisar, Kumpulan Informasi Analisis Pekerjaan, Aplikasi

(1) Selain perjanjian internasional yang perlu disahkan dengan undang-undang atau keputusan presiden, Pemerintah Republik Indonesia dapat membuat perjanjian internasional yang

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis tundaan yang terjadi pada kaki Simpang Samsat serta untuk mengetahui kapasitas dan tingkat pelayanan

Nilai R Square dalam penelitian ini adalah 0,435, hal ini menunjukkan bahwa 43.50% variabel gaya kepemimpinan, fasilitas kerja dan motivasi kerja secara

Kredibilitas perusahaan yang sudah dibangun oleh Adidas Indonesia sudah dalam kategori baik.. Pernyataan “kualitas produksi Adidas sudah terpercaya” memiliki skor tertinggi