• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Job Order Costing Method dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Perusahaan (Studi Kasus PT.”X”).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Job Order Costing Method dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Perusahaan (Studi Kasus PT.”X”)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penentuan harga pokok produksi dapat ditentukan dengan efektif dan efisien apabila perusahaan menerapkan harga pokok produksi tersebut dengan cara yang tepat. Ada dua metode dalam menentukan dan mengumpulkan harga pokok produksi, yaitu dengan job order costing method dan process costing method. Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui peranan job order costing method dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan, khususnya pada PT.”X”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penelitian di lapangan pada PT. ”X” yang berlokasi di Jalan Mochamad Toha Bandung, sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pengumpulan harga pokok produksi yang paling efektif dan efisien bagi perusahaan adalah dengan job order costing method, karena metode ini dilakukan pada pesanan yang terputus-putus dan perusahaan merupakan perusahaan manufaktur yang melakukan proses produksinya dengan cara terputus-putus. Jika perusahaan menggunakan metode ini maka akan mudah bagi perusahaan untuk menentukan harga pokok produksi dan penjualannya.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.5. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi...23

2.1.5.1. Job Order Costing Method...24

2.1.6.2. Karakteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan Pesanan...29

2.1.6.3. Karakteristik Biaya Pesanan...30

2.1.6.4. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi per Pesanan...31

2.1.6.5. Pencatatan Secara Akuntansi...31

2.1.7. Harga Pokok Produksi...35

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.7.2. Tujuan...36

2.1.8. Sistem Penetapan Harga Pokok Produksi...38

2.1.8.1. Sistem Penetapan Harga Pokok Produksi Sesungguhnya...38

2.1.8.2. Sistem Penetapan Harga Pokok Produksi Di Muka...39

2.1.8.2.1. Sistem Harga Pokok Taksiran...39

BAB III OBJEK dan METOE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian...49

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian...59

4.1.1. Pengelompokkan Biaya...59

4.1.1.1. Biaya Bahan Baku dan Penolong...59

4.1.1.2. Upah Langsung...60

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.1.1.4. Biaya Operasional...62

4.1.2. Perhitungan Harga Pokok Pada Perusahaan PT.”X”...66

4.1.2.1. Analisis Pencatatan Biaya Bahan Baku...67

4.1.2.2. Analisis Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung...71

4.1.2.3. Analisis Pencatatan Biaya Produksi Tidak Langsung...74

4.1.2.4. Perhitungan Harga Pokok Sesungguhnya...76

4.1.2.5. Penentuan Taksiran Berdasarkan Biaya Overhead Pabrik...77

4.1.2.6. Harga Pokok Taksiran...78

4.1.3. Pencatatan Secara Akuntansi...80

4.2.Pembahasan...85

BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1.Kesimpulan...96

5.2.Saran...97

DAFTAR PUSTAKA...99

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 2.1 Kerangka Pemikiran...46

GAMBAR 3.1 Struktur Organisasi PT. ”X”...51

GAMBAR 3.2 Siklus Alur Produksi PT. ”X”...55

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 4.1 Pengelompokkan Biaya………..65

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan manajemen dalam mengambil keputusan. Agar suatu operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik,

maka manajemen memerlukan informasi yang dapat dipercaya dan yang pasti sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan semakin

berkembangnya volume perusahaan, maka manajemen semakin dituntut untuk mengatasi beraneka ragam masalah yang dihadapi.

Manajemen terdiri atas banyak aktivitas, termasuk pengambilan keputusan,

memberikan perintah, menetapkan kebijakan, menyediakan tugas dan memberikan penghargaan, mempekerjakan orang-orang untuk melaksanakan kebijakan. Hal

tersebut sangat diperlukan, agar perusahaan dapat terkontrol dan terarah dengan baik. Semakin berkembangnya suatu perusahaan yang diiringi dengan semakin kompleksnya aktivitas yang dijalankan akan menuntut adanya pelaksanaan aktivitas

yang efektif dan efisien. Di lain pihak perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang berkualitas baik dengan harga yang wajar, sehingga produk yang

dihasilkan dapat bersaing dipasaran. Dalam keadaan ini perusahaan harus membuat suatu planning yang matang agar sumber daya yang dimilikinya dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba, atau jika terjadi kerugian

(10)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

Proses produksi di perusahaan PT. ”X”, seperti mesin conveyor, wastafel,

ember stainless, metal detector, dsb, apapun yang mampu dibuat oleh perusahaan

yang barang-barangnya dibuat dengan stainless steel serta memerlukan penanganan yang spesifik karena tergantung dari berbagai pesanan yang diterima, yang bervariasi

antara pesanan yang satu dengan pesanan yang lain. Pesanan yang satu harus dipisahkan identitasnya dari pesanan yang lain, sehingga manajemen membutuhkan informasi harga pokok tiap-tiap pesanan secara individual. Karena adanya

karakteristik yang cukup unik ini, maka timbullah suatu permasalahan yang seringkali dihadapi oleh perusahaan ini, yaitu masalah dalam penetapan harga pokok

produk. Dalam perusahaan ini yang melakukan produksi berdasarkan pesanan, harga pokok produksi ditentukan dengan sistem harga pokok yang sesungguhnya. Hal ini dilatarbelakangi karena pesanan yang dibuat bukanlah suatu pesanan yang mudah

untuk ditaksir, serta pengerjaannya pun kadang membutuhkan waktu yang sangat lama, bisa mencapai tahunan apabila barang yang dipesan merupakan mesin yang

sangat sulit tingkat pengerjaannya. Sehingga perusahaan menetapkan harga pokok yang sesungguhnya. Harga jual ditentukan dengan menggunakan sistem perkalian,

dimana harga pokok yang telah diperoleh dikalikan dengan persen keuntungan yang ingin diperoleh perusahaan.

Harga pokok harus dihitung terlebih dahulu, supaya harga jual dapat ditetapkan

dengan memadai, dalam arti harga jual tersebut minimal dapat menutupi biaya yang dikeluarkan, serta harga jual dapat bersaing dengan perusahaan sejenis, dan harga

(11)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

perhitungan harga pokok produksi yang tepat dan benar, maka perusahaan yang bersangkutan tidak akan mengetahui dengan pasti keuntungan yang diperolehnya

atau mungkin juga kerugian yang dideritanya. Untuk itu perusahaan merasa perlu untuk menggunakan sistem akuntansi biaya. Melalui sistem akuntansi biaya ini

perusahaan akan memperoleh informasi–informasi biaya yang dibutuhkan untuk setiap produk pesanan dalam rangka menghitung biaya-biaya produksi yang terjadi. Walaupun informasi biaya bukanlah satu-satunya informasi yang dibutuhkan

manajemen, akan tetapi paling tidak informasi biaya dapat mencerminkan unsur-unsur biaya secara rinci dari produk yang dihasilkan.

Pada perusahaan penerimaan pesanan barang-barang engineering, biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk pesanan akan dikumpulkan dengan menggunakan bantuan metode akumulasi biaya produksi berdasarkan

pesanan (job order costing method). Dalam hal ini, maka penulis mengadakan penelitian di PT. ”X”, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian. Untuk itu penulis mengambil studi kasus pada PT. ”X” di Mochamad

Toha, Bandung sebagai objek penelitian dengan judul: “Peranan Job Order Costing Method Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Perusahan.”

1.2. Identifikasi Masalah

Untuk melakukan penelitian terhadap penerapan ”job order costing method dalam

(12)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

1. Apakah perusahaan menggunakan “job order costing method” dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan?

2. Sampai sejauh mana peranan ” job order costing method” di perusahaan?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterpretasikan data yang telah diperoleh untuk menyusun

skripsi sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh sidang kesarjanaan S-1 Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sudah berapa lama perusahaan menggunakan ”job order costing method dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan.

2. Untuk mengetahui peranan ” job order costing method pada perusahaan.

1.4. Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian yang dilakukan penulis, penulis berharap agar penelitian ini dapat

bermanfaat bagi :

1. Bagi praktis bisnis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan sumber informasi

bagi praktis bisnis untuk dapat mengetahui arti pentingnya penerapan job

order costing method dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas

(13)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

juga dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan penerimaan pesanan atau tidak.

2. Bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis serta

penulis pun dapat mengukur pembelajaran yang telah didapat oleh penulis mengenai job order costing method. Penelitian ini juga berguna sebagai bahan untuk melatih diri untuk lebih memahami peranan job order costing

method di perusahaan-perusahaan.

3. Bagi pembaca

(14)

96 Universitas Kristen Maranatha

1. Metode harga pokok pesanan (job order costing method) telah diterapkan di

PT. “X” sudah cukup memadai, karena faktor-faktor sebagai berikut, yaitu: -. Adanya pemisahan biaya produksi menjadi biaya produksi langsung yang

terdiri dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung serta biaya produksi tidak langsung yang terdiri dari biaya-biaya selain biaya langsung dan biaya tenaga kerja langsung kemudian ada juga biaya

operasional. Hanya saja biaya bahan penolong oleh perusahaan digolongkan sebagai bahan langsung, Seharusnya biaya bahan penolong

tergolong sebagai biaya tidak langsung.

-. Pada biaya overhead pabrik, perusahaan mencatat biaya overhead pabrik perbulannya. Perusahaan tidak melakukan perhitungan biaya overhead

pabrik untuk tiap pesanan, sebab pesanan yang dibuat tidak memiliki batas waktu yang jelas, sampai kapan barang tersebut selesai diproduksi.

-. Penentuan harga pokok pesanan penjualan didapat dari penambahan pemakaian biaya bahan baku dan bahan penolong, upah langsung dan biaya produksi tidak langsung..

(15)

BAB V Kesimpulan dan Saran 97

Universitas Kristen Maranatha

menentukan harga pokok produksinya, hanya dengan menghitung biaya bahan baku yang sesungguhnya dan tenaga kerja untuk pesanan tersebut.

2. Job order costing method meningkatkan efektivitas dan efisiensi

perusahaan, terutama dalam menentukan serta mengumpulkan harga pokok

produksinya. Dengan adanya penggunaan job order costing method, perusahaan menjadi lebih mudah dalam menentukan penentuan harga jual untuk memperoleh laba yang diinginkan oleh perusahaan. Pada perusahaan

ini, penentuan harga jual didapat dari sistem perkalian.

5.2. Saran

1. Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, penerapan job order

costing method yang telah dilakukan oleh perusahaan sudah cukup memadai

karena sesuai dengan landasan teoritis yang telah penulis kemukakan di BAB II. Hanya saja untuk bahan penolong, seharusnya perusahaan

menggolongkan sebagai biaya tidak langsung.

2. Sebaiknya setiap unsur yang mendukung harga pokok dibuatkan daftar

sendiri mengenai budget taksirannya, baik dalam kaitannya dengan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung ataupun biaya overheadnya. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah menghitung harga pokoknya, sebagai

alat pengendali produksi. Sehingga dalam penentuan harga jualnya pun menjadi lebih mudah dan perusahaan dapat meminimalkan kerugian

(16)

BAB V Kesimpulan dan Saran 98

Universitas Kristen Maranatha

3. Perusahaan sebaiknya memiliki job order cost sheet. Hal ini untuk mempermudah manajemen dalam melakukan pemisahan antara barang yang

satu dengan yang lain. Sehingga waktu pengerjaan pesanan tidak tercampur dengan pengerjaan pesanan lainnya.

4. Perusahaan sebaiknya membuat pencatatan secara akuntansi atau jurnal umum setiap bulannya. Hal tersebut berguna untuk mempermudah perusahaan dalam membuat laporan keuangan. Pencatatan juga akan lebih

(17)

99 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Supriyono. (1983). Akuntansi Biaya, Buku 1, edisi dua. Yogyakarta: BPFE. Mulyadi. (1999). Akuntansi Biaya,edisi ke-5. Yogyakarta: STIE YKPN.

Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik, Andi, Yogyakarta.

Jusup, AI Haryono. (2002). Dasar-dasar Akuntansi. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Carter, William K. and Milton F. Usry. (2002). Cost Accounting. 13th edition. Thomson Learning, South-Western.

Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Erlangga, Jakarta.

Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Atkinson, Anthony A., Robert S. Kaplan dan S. Mark Young. (2004). Management

Accounting. Fourth Edition. Pearson Education, New Jersey.

IAI. Standar Profesional Akuntan Publik 2004. Salemba Empat, Jakarta.

Anthony, Robert N. (2005). Management Control System. Edisi Kesebeles Buku Satu. Diterjemahkan oleh: F. X. Kurniawan Tjakrawala. Salemba Empat, Jakarta.

Horngren, Charles T., Gary L. Sundem., dan William O. Stratton. (2005).

Introduction to Management Accounting. 14th edition. Pearson Education, New Jersey.

Horngren, Charles T., Srikant M. Datar., dan George Foster. (2006). Cost

Accounting. Twelfth Edition. Pearson Education, inc., Upper Saddle River,

New Jersey.

Garrison, Ray H., dkk. (2006). Managerial Accounting. Edisi Kesebelas. Diterjemahkan oleh: Nuri Hinduan. Salemba Empat, Jakarta.

Bustami, Bastian., dan Nurlela. (2006). Akuntansi Biaya Teori dan Aplikasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Maher, Michael W., dkk. (2006). Fundamental of Cost Accounting. Mc.Graw-Hill Companies, New York.

(18)

Daftar Pustaka 100

Universitas Kristen Maranatha

Horngren, Charles T. dkk. (2008). Akuntansi Biaya. Edisi Kesebelas Buku Satu. Diterjemahkan oleh: Desi Adhariani. PT Indeks, Jakarta.

Hilton, Ronald W. (2008). Managerial Accounting. 7th edition. Mc.Graw-Hill Companies, New York.

Guan, Liming., Don R. Hansen., dan Maryanne M. Mowen. (2009). Cost

Management. 6th edition. Cengage Learning, South-Western.

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan metode job order costing dalam penentuan harga pokok produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik berdasarkan

“ Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri

Berdasarkan penemuan di atas, maka penulis menyarankan agar perusahaan menggunakan metode job order costing dalam menghitung harga pokok di muka dan dalam menetapkan harga

Hasil penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan aplikasi penentuan harga pokok produksi dengan metode job order costing yang dapat menghasilkan output berupa

Pengumpulan biaya produksi dilakukan dengan membuat kartu harga pokok pesanan (Job Order Cost Sheet ) yang berfungsi sebagai buku pembantu biaya yang memuat informasi umum

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan harga pokok produksi yang lebih akurat yakni dengan menggunakan job order costing, sehingga diharapkan memberi kemudahan dalam

Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Job Order costing (Studi Kasus UMKM CV. Tristar Alumunium).. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tingggi

Dengan langkah-langkah dari penerapan metode job order costing yang sudah dijabarkan, maka perusahaan bisa memperkirakan berapa pengeluaran selama produksi dan dapat menentukan harga