vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Berkembangnya suatu perusahaan mengakibatkan kompleksnya aktivitas usaha yang dijalankan, sehingga menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerja secara efisien dan efektif. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk berkualitas baik yang dapat menciptakan daya saing di pasaran dan mengakibatkan terjadinya peningkatan laba.Tetapi tidak hanya kualitas produk, perusahaan perlu memperhatikan biaya-biaya yang digunakan dalam memproduksi produk tersebut untuk menghindari terjadinya kerugian ataupun penerimaan laba yang tidak maksimal akibat penggunaan biaya yang berlebih. Salah satu hal yang perlu diperhatikan mengenai biaya adalah perhitungan dan penentuan harga pokok produksi terutama dalam perusahaan yang memproduksi barang berdasarkan pesanan. Untuk perusahaan yang memproduksi barang berdasarkan pesanan dibutuhkan metode perhitungan harga pokok yang tepat yaitu Job Order Costing Method. Dalam metode ini biaya-biaya dipisahkan secara jelas untuk dapat menghitung harga pokok produksi dengan mudah, dimana biaya-biaya yang dipisahkan tersebut akan dibebankan pada tiap pesanan sehingga perhitungan dapat lebih efektif. Hal ini dapat membantu manajemen dalam mengambil suatu keputusan bisnis yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode Job Order Costing dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Job Order Costing yang benar dan tepat akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan.
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The developing of one company results the complexity of the running business, this urged the company to increase the company to improve their efficiency and efectivity. The company must be able to produce a good quality product that can create the competitiveness in the market and result the increasing profit. The company must pay attention to not only the quality of the product but also the cost used in production so that they can avoid the loss or even the profit which is not too maximumly gained because of the over cost. One of the most things that they need to pay attention is the calculation and the production final cost, especially for those who produce the products based on order. For this typical of company, the basic price method is needed that is Job Order Costing Method. In this method the cost are seperated clearly to calculate the basic cost of production easily, where the cost will be burden to each order so that the calculation can be more effective. This can help the management in taking the correct business decision. The aim of this research is to know whether the Job Order Costing application can increase the effeciency and the company effectivity. The analysis method used in this research is the comparative descriptive analysis. The research result shows that by using the Job Order Costing in a correct way, it will increase the efficiency and the company effectivity.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
1.5 Waktu dan Tempat Penelitian ... 6
1.6 Jadwal Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 8
2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1Job Order Costing Method ... 8
2.1.1.1 Pengertian Job Order Costing Method ... 8
2.1.1.2 Karakteristik Perusahaan ... 9
2.1.1.3 Karakteristik Job Order Costing Method ... 10
2.1.1.4 Job Order Costing Sheet ... 10
2.1.1.5 Labor Time Ticket ... 11
2.1.1.6 Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan di Perusahaan Jasa ... 11
2.1.1.7 Pencatatan secara Akuntansi ... 12
2.1.2 Efisisensi dan Efektivitas ... 14
2.1.2.1 Pengertian Efisiensi ... 14
2.1.2.2 Pengertian Efektivitas ... 15
2.1.3 Akuntansi Biaya ... 16
2.1.3.1 Pengertian Akuntansi Biaya ... 16
2.1.3.2 Fungsi Akuntansi Biaya ... 16
2.1.3.3 Peranan Akuntansi Biaya ... 17
2.1.3.4 Objek Biaya ... 18
2.1.4 Biaya ... 18
2.1.4.1 Pengertian Biaya ... 18
2.1.4.2 Klasifikasi Biaya ... 19
2.1.5 Biaya Produksi ... 21
x Universitas Kristen Maranatha
2.1.5.2 Elemen Biaya Produksi ... 22
2.1.5.2.1 Biaya Bahan Baku ... 22
2.1.5.2.2 Biaya Tenaga Kerja ... 22
2.1.5.2.3 Biaya Overhead Pabrik ... 23
2.1.6 Harga Pokok Produksi ... 24
2.1.6.1 Pengertian Harga Pokok Produksi ... 24
2.1.6.2 Tujuan Harga Pokok Produksi ... 24
2.1.6.3 Sistem Penetapan Harga Pokok Produksi ... 25
2.1.6.4 Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi ... 26
2.1.6.5 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi ... 27
2.1.7 Penelitian Terdahulu ... 28
2.2 Rerangka Pemikiran ... 33
BAB III METODE PENELITIAN... 36
3.1 Jenis Penelitian ... 36
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 36
3.3 Definisi Operasionalisasi Variable ... 37
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 39
3.5 Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Hasil Penelitian ... 42
4.1.1 Objek Penelitian ... 42
4.1.2 Sejarah Perusahaan ... 42
4.1.3 Pengelompokkan Biaya ... 43
4.1.3.1 Biaya Bahan Baku ... 43
4.1.3.2 Biaya Tenaga Kerja ... 43
4.1.3.3 Biaya Overhead Pabrik (Biaya Produksi Tidak Langsung) ... 45
4.1.4 Analisis Pesanan Sablon ... 46
4.1.4.1 Biaya Bahan Baku Untuk Pesanan Sablon ... 48
4.1.4.2 Biaya Tenaga KerjaUntuk Pesanan Sablon ... 50
4.1.4.3 Biaya Overhead Pabrik Untuk Pesanan Sablon ... 52
4.1.4.4 Harga Pokok Produksi Untuk Pesanan Sablon ... 54
4.1.5 Analisis Pesanan Bordir ... 55
4.1.4.1 Biaya Bahan Baku Untuk Pesanan Bordir ... 56
4.1.4.2 Biaya Tenaga KerjaUntuk Pesanan Bordir ... 57
4.1.4.3 Biaya Overhead Pabrik Untuk Pesanan Bordir ... 59
4.1.4.4 Harga Pokok Produksi Untuk Pesanan Bordir ... 60
4.2 Pembahasan ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71
5.1 Kesimpulan ... 71
5.2 Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 76
LAMPIRAN ... 78
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Jadwal Penelitian ... 7 Tabel 2.1 Perbedaan Job Order Costing Method dan Process Costing Method 28 Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 29 Tabel 3.1 Definisi Operasionalisasi Variabel ... 38 Tabel 4.1 Biaya Bahan Baku Untuk Pesanan 4000 Sablon Superwhite
(Berdasarkan Perhitungan Perusahaan) ... 48 Tabel 4.2 Biaya Bahan Baku Untuk Pesanan 4000 Sablon Superwhite
(Berdasarkan Perhitungan Penulis) ... 49 Tabel 4.3 Biaya Bahan Penolong Untuk Pesanan 4000 Sablon Superwhite
(Berdasarkan Perhitungan Penulis) ... 49 Tabel 4.4 Biaya Bahan Baku Untuk Pesanan 2500 bordir (Berdasarkan
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perekonomian global merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Dengan adanya perkembangan zaman baik dari segi budaya
maupun teknologi, menyebabkan kebutuhan manusia meningkat dan beragam hal
ini menyebabkan perekonomian mengalami perubahan dan pertumbuhan dari
tahun ke tahun. Perubahan dan pertumbuhan perekonomian ini mengakibatkan
para pelaku bisnis saling bersaing untuk mengembangkan kegiatan usahanya.
Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada proses
bisnis yang digunakan. Dimana menurut Jones dan Rama (2006:18) proses bisnis
adalah tindakan yang dilakukan oleh bisnis untuk memperoleh, memproduksi, dan
menjual barang dan jasa. Proses bisnis dapat berjalan dengan baik bergantung
pada kemampuan manajemen dalam mengambil suatu keputusan bisnis dan
kemampuannya dalam mengendalikan kegiatan operasional perusahaan secara
efisien dan efektif. Agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik maka
manajemen memerlukan informasi yang handal dan dapat dipercaya yang mampu
mendukung pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil oleh manajemen
diharapkan mampu mengatasi beraneka ragam masalah bisnis yang dihadapi dan
membuat perusahaan mampu bertahan dari persaingan bisnis yang ketat.
Semakin berkembangnya suatu perusahaan semakin kompleks aktivitas
B A B I P E N D A H U L U A N | 2
Universitas Kristen Maranatha
kinerja secara efisien dan efektif. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk
berkualitas baik yang dapat menciptakan daya saing di pasaran dan
mengakibatkan terjadinya peningkatan laba. Tetapi tidak hanya kualitas produk,
perusahaan perlu memperhatikan kos atau biaya-biaya yang digunakan dalam
memproduksi produk tersebut untuk menghindari terjadinya kerugian ataupun
penerimaan laba yang tidak maksimal akibat penggunaan biaya yang berlebih.
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk suatu produk perlu diklasifikasikan
secara tepat karena biaya-biaya tersebut merupakan dasar dalam menentukan
harga pokok produksi. Menurut Bustami dan Nurlela (2010:49) menyatakan
bahwa harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik ditambah
persediaan produk dalam proses awal dan dikurangi persediaan produk dalam
proses akhir. Biaya-biaya tersebut dibebankan kedalam produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan. Harga pokok produksi juga digunakan oleh perusahaan
sebagai dasar dari harga jual suatu produk serta dapat membantu perusahaan
dalam menentukan kebijakan-kebijakan dalam pengelolaan perusahaan. Harga
jual tersebut minimal mampu menutupi biaya yang dikeluarkan. Tanpa adanya
perhitungan harga pokok produksi yang tepat dan benar, maka perusahaan tidak
dapat mengetahui dengan pasti keuntungan yang diperoleh ataupun kerugian yang
dideritanya.
Perhitungan dan penentuan harga pokok produksi perlu dilakukan dengan
metode yang tepat dan benar, karena dapat menimbulkan masalah ketika
perusahaan salah dalam melakukan perhitungan dan pembebanan yang akan
B A B I P E N D A H U L U A N | 3
Universitas Kristen Maranatha
tepat dalam menghitung harga pokok produksi perlu diperhatikan tipe produk
yang dihasilkan. Jika perusahaan menghasilkan produk spesifik sesuai dengan
keinginan pelanggan maka dapat menggunakan perhitungan biaya dengan metode
Job Order Costing (Harga Pokok Pesanan), sedangkan jika perusahaan
menghasilkan produk standar yang diproduksi secara masa dapat menggunakan
perhitungan biaya metode Process Costing (Harga Pokok Proses).
Penulis lebih tertarik untuk membahas mengenai metode Job Order
Costing. Carter (2009:144) mendefinisikan Job Order Costing sebagai suatu
metode perhitungan biaya di mana biaya diakumulasikan untuk setiap pesanan
(setiap batch, setiap lot, atau setiap pesanan pelanggan). Dalam metode ini
biaya-biaya dipisahkan secara jelas untuk dapat menghitung harga pokok produksi
dengan mudah dimana biaya-biaya yang dipisahkan tersebut akan dibebankan
pada tiap pesanan, sehingga perhitungan dapat lebih efektif. Maka dari itu
diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam melakukan perhitungan harga pokok
produksi atas pesanan agar perusahaan terhindar dari kerugian atas penjulan
produk pesanan tersebut. Peningkatan keakuratan pembebanan biaya dapat
menghasilkan informasi yang bermutu tinggi yang dapat digunakan oleh
manajemen dalam membuat suatu keputusan yang lebih baik untuk menetapkan
harga pokok produksi, menghasilkan laba yang maksimal dan meningkatkan
kinerja perusahaan secara efisien dan efektif.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka penulis melakukan suatu penelitian
yang melibatkan suatu perusahaan. Dalam hal ini, penulis mengadakan penelitian
atas pesanan bulan September 2015 di CV.Yabes Printing yang bertempat di Buah
B A B I P E N D A H U L U A N | 4
Universitas Kristen Maranatha
penelitian dengan judul: “Peranan Job Order Costing Method Dalam
Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Perusahaan Pada CV.Yabes Printing”.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk melakukan penelitian mengenai metode Job Order Costing dalam
meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara perhitungan biaya yang dilakukan oleh CV. Yabes Printing
dalam menetapkan harga pokok produksi pesanannya.
2. Apakah penerapan Job Order Costing Method dalam perhitungan harga pokok
produksi pesanan pada CV. Yabes Printing dapat meningkatkan efisiensi dan
efektifitas perusahaan.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan dari
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menilai CV. Yabes Printing dalam melakukan
perhitungan terhadap harga pokok produksi pesanannya.
2. Jika perusahaan belum menggunakan metode Job Order Costing, maka penulis
mencoba melakukan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan data yang
ada dalam perusahaan untuk mengetahui apakah penerapan metode Job Order
B A B I P E N D A H U L U A N | 5
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Bidang Akademis
a. Bagi penulis
Penelitian ini berguna untuk lebih memahami bagaimana pengaplikasian
teori yang telah didapat mengenai metode Job Order Costing dalam dunia
nyata. Penelitian ini juga membantu menambah wawasan penulis mengenai
metode tersebut tentang bagaimana cara untuk menghitung harga pokok
produksi yang tepat.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris, informasi dan
masukan pada peneliti-peneliti selanjutnya mengenai “Peranan Job Order
Costing Method Dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas
Perusahaan”, sehingga dapat dikembangkan dalam penelitian-penelitian
selanjutnya dan bermanfaat bagi pembaca di masa yang akan datang.
2. Bidang Praktis
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk
lebih memperhatikan pentingnya penetapan harga pokok produksi dengan
metode Job Order Costing agar perusahaan terhindar dari kerugian akibat
kesalahan perhitungan atau penetapan biaya-biaya, sehingga meningkatkan
efisiensi dan efektifitas perusahaan. Ini juga diharapkan dapat membantu
B A B I P E N D A H U L U A N | 6
Universitas Kristen Maranatha
yang akan datang. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai alat bantu
untuk pengambilan keputusan penerimaan pesanan atau tidak.
b. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat dan
membantu pemerintah dalam menetapkan besarnya pajak pada perusahaan
agar pemerintah tidak mengalami kerugian dalam penerimaan masukan
negara karena laba yang diterima perusahaan tidak dilaporkan secara benar,
sehingga pembayaran pajak pun tidak maksimal.
1.5Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada akhir bulan September 2015. Objek penelitian
ini adalah pesanan bulan September 2015 yang terdapat pada perusahaan
CV.Yabes Priting yang bergerak di bidang jasa sablon dan bordir. Perusahaan ini
71 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut :
1. Pada produksi sablon perusahaan CV. Yabes Printing belum menggunakan
metode harga pokok pesanan ( Job Order Costing Method) secara baik dan
benar :
Perusahaan belum mengelompokkan biaya bahan baku secara tepat.
Perusahaan memasukkan biaya bahan penolong ke dalam biaya bahan baku,
dimana biaya bahan penolong tersebut termasuk dalam biaya overhead
pabrik. Hal ini menyebabkan biaya bahan baku yang dibebankan pada
pesanan menjadi tinggi.
Untuk pembebanan biaya tenaga kerja, perusahaan menggunakan biaya
tenaga kerja per hari. Sedangkan dalam satu hari karyawan tidak hanya
mengerjakan 1 pesanan saja,tetapi beberapa pesanan. Hal ini mengakibatkan
pembebanan biaya tenaga kerja terhadap setiap pesanan menjadi terlalu
tinggi.
Perusahaan hanya membebankan biaya listrik dan biaya pengiriman sebagai
biaya overhead pabrik terhadap pesanan. Ini menyebabkan dalam
perhitungan harga pokok pesanan, biaya overhead tidak menujukkan biaya
B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 72
Universitas Kristen Maranatha
yang keluar terhadap produk, sehingga perusahaan tidak perlu untuk
mengeluarkan biaya tambahan karena biaya tersebut telah dibebankan
kepada produk, sehingga secara tidak langsung biaya tersebut telah
ditanggung oleh konsumen.
Penentuan harga pokok pesanan dilakukan dengan menjumlahkan biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik (biaya listrik dan
biaya pengiriman).
Perhitungan dan pembebanan biaya yang tidak tepat yang dilakukan oleh
perusahaan terhadap pesanan menghasilkan harga pokok produksi yang
tinggi dan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Hal ini juga
mengakibatkan laba yang diterima perusahaan menjadi tidak maksimal.
Perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing
menyebabkan harga pokok produksi menjadi lebih rendah dan
mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Jika dibandingkan dengan harga
jual yang telah ditetapkan oleh perusahaan maka laba yang diperoleh lebih
besar dibandingkan dengan harga pokok yang dihitung oleh perusahaan.
2. Pada produksi bordir perusahaan CV. Yabes Printing belum menggunakan
metode harga pokok pesanan (metode job order costing) secara baik dan benar
:
Untuk biaya bahan baku, perusahaan telah mengelompokkan biaya-biaya
secara tepat dan menunjukkan keadaan yang sesungguhnya.
Perusahaan menggunakan pembebanan biaya tenaga kerja per hari.
B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 73
Universitas Kristen Maranatha
pesanan telah selesai dikerjakan seluruhnya, maka karyawan akan
melanjutkan ke pesanan berikutnya.
Perusahaan hanya membebankan biaya listrik dan biaya pengiriman
terhadap pesanan. Ini menyebabkan dalam perhitungan harga pokok
pesanan, biaya overhead tidak menujukkan biaya yang sesungguhnya.
Seharusnya perusahaan membebankan setiap biaya yang keluar terhadap
produk, sehingga perusahaan tidak perlu untuk mengeluarkan biaya
tambahan karena biaya tersebut telah dibebankan kepada produk, sehingga
secara tidak langsung biaya tersebut telah ditanggung oleh konsumen.
Penentuan harga pokok produksi dilakukan dengan menjumlahkan biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik (biaya listrik dan
biaya pengiriman).
Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full
costing diperoleh harga pokok produksi yang lebih tinggi daripada
perhitungan perusahaan. Perbedaaan tersebut disebabkan perhitungan harga
pokok produksi yang dilakukan oleh perusahaan, biaya overhead pabrik
tidak dibebankan ke produk secara tepat sehingga harga pokok yang
dihasilkan tidak mencerminkan pemakaian yang sesungguhnya. Sedangkan
dalam perhitungan harga pokok dengan menggunakan metode full costing,
biaya overhead pabrik dibebankan sesuai dengan pemakaian biaya yang
sesungguhnya.
Berdasarkan perbedaaan perhitungan harga pokok produksi dan harga jual
yang telah ditetapkan perusahaan, laba yang diperoleh perusahaan lebih
B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 74
Universitas Kristen Maranatha
Meskipun dengan menggunakan metode full costing keuntungan lebih
rendah, tetapi biaya produksi yang diperlukan untuk suatu pesanan telah
diperhitungkan berdasarkan biaya yang sesungguhnya dikeluarkan, sehingga
menghasilkan harga pokok produksi yang lebih akurat.
3. Setiap traksaksi yang berkaitan dengan pesanan hanya dicatat dalam buku
laporan harian dan buku daftar belanja bahan perusahaan. Hal ini
mengakibatkan tercampurnya transaksi pesanan yang satu dengan pesanan
yang lainnya.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan kepda perusahaan CV. Yabes Printing antara
lain :
1. Sebaiknya perusahaan meninjau kembali kebijakan mengenai metode
perhitungan biaya produksi yang berkaitan dengan pesanan, terutama dalam
mengelompokkan biaya bahan baku dan biaya bahan penolong, pembebanan
biaya tenaga kerja terhadap pesanan, dan pembebanan biaya overhead pabrik
terhadap pesanan.
2. Metode full costing dapat digunakan perusahaan sebagai alternatif untuk
menghitung harga pokok produksi produk pesanan. Metode ini dapat
memberikan informasi yang akurat dan lengkap mengenai biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja dan juga biaya overhead pabrik karena biaya-biaya yang
berkaitan dengan pesanan dihitung sesuai dengan pemakaian yang
B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 75
Universitas Kristen Maranatha
suatu keputusan bisnis yang tepat dan meminimalkan risiko kerugian
perusahaan.
3. Dengan menggunakan metode job order costing yang tepat dan benar akan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan, terutama dalam
menghitung dan menentukan harga pokok produksi suatu pesanan. Penggunaan
metode job order costing juga akan mempermudah perusahaan dalam
menentukan harga jual yang baik dan tepat. Sehingga perusahaan dapat
bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis, tetapi masih dalam jangkauan
daya beli masyarakat.
4. Pencatatan mengenai kegiatan perusahaan atas suatu pesanan seharunya
diperbaharui. Perusahaan perlu mencatat setiap kegiatan atau transaksi yang
terjadi secara rinci dan terstruktur. Hal ini dapat dilakukan dengan
penggunakan job order cost sheet untuk merinci setiap biaya yang dikeluarkan
untuk suatu pesanan tertentu, sehingga dapat mempermudah pencatatan atau
pembebanan biaya-biaya kepada masing-masing pesanan. Perusahaan juga
perlu untuk membuat laporan akuntansi (laporan keuangan) agar setiap
informasi mengenai transaksi perusahaan lebih akurat dan lengkap.
76 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Firdaus, dan Abdullah, Wasilah. (2012). Akuntansi Biaya. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Bustami, Bastian & Nurlela. (2010). Akuntansi Biaya. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Carter,William K. (2009). Akuntansi Biaya. Edisi Empat Belas. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Kholmi, Masiyah & Yuningsih. (2009). Akuntansi Biaya. Malang: UMM Press
Lauw Tjun Tjun & Se Tin. (2013). Akuntansi Biaya. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: Aditya Media.
Mulyadi. (2010). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Mulyadi. (2007). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. (2009). Akuntansi Biaya. Edisi ke-5 cetakan kesembilan. Yogyakarta: Penerbit UPP-STIM YKPN.
Rama, D. V. & Jones, F. L. (2006). Accounting Information Systems. Publishing. Roff, J. T, South-Western College.
Soemarsono, S.R. (2004). Akuntansi: Suatu Pengantar. Edisi Kelima, Buku 1,.Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Sofia Prima Dewi & Septian Bayu Kristanto. (2013). Akuntansi Biaya. Penerbit: Inmedia.
Sondang P. Siagian. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
77
Universitas Kristen Maranatha
Supriyono. (1997). Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok Produksi. Yogayakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.