• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif.

Penelitian kuantitatif menurut Robert Donmoyer (2008) metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian empiris dimana data adalah dalam bentuk sesuatu yang dapat dihitung atau angka. Menurut Cooper & Schindler (2014) adalah suatu metode penelitian untuk meneliti populasi dan sampel tertentu menggunakan data- data primer. Penelitian kuantitatif memperhatikan pada pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik. Jenis penelitian ini juga banyak digunakan untuk membantu dalam mencari data untuk dilakukan pengambilan isi sampelnya.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sekaran & Bougie (2016) populasi adalah perkumpulan seluruh orang, peristiwa atau hal-hal menarik yang ingin diselidiki agar mendapatkan suatu kesimpulan berdasarkan sampel statistik. Populasi sendiri mempunyai definisi wilayah generalisasi dengan subyek atau obyek yang mempunyai karakteristik sama agar dapat dipelajari oleh peneliti. Populasi yang digunakan adalah pemilik usaha dengan kategori jasa cuci sepatu dan jasa perbaikan sepatu di Surabaya.

(2)

32 3.2.2 Sampel

Sampel adalah hasil dari sebuah populasi yang telah dipilih. Pengertian Sampel menurut Sekaran & Bougie (2016) sampel yang digunakan ini untuk mewakili populasi dikarenakan jumlah populasi yang sangat besar tidak memungkinkan untuk digunakan secara keseluruhan, baik dengan alasan keterbatasan waktu, dana, maupun tenaga. Menurut Baby (2013) salah satu keuntungan utama dari pendekatan AHP (analytical hierarchy process) bahwa analisanya tidak selalu memerlukan ukuran sampel yang signifikan secara statistic atau desain survei yang kompleks, sehingga pendekatan ini dapat digunakan sebagai opsi untuk mencari responden. Pada penelitian ini akan dilakukan teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling yang berarti bentuk pengambilan sampel non probabilitas dimana

keputusan mengenai responden didasari oleh beberapa kriteria yang memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam penelitian.

Adapun tiga ciri kriteria sampel dalam penelitian ini adalah (1) pemilik usaha dari berbagai bisnis jasa cuci sepatu atau jasa perbaikan sepatu, (2) pernah melakukan pembelian bahan baku untuk jasa operasional, (3) tinggal di Surabaya. Baby (2013) mengatakan bahwa pengumpulan sampel dengan metode AHP dapat dilakukan cukup dengan 1 sampel saja, tetapi lebih optimal bila melebihi dari satu sampel. Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Sari et al. (2018) dengan topik pemilihan supplier menggunakan 6 sampel, penelitian oleh Pradipta & Diana (2017) pemilihan supplier terdapat 5 sampel

(3)

33 yang digunakan, dan penelitian oleh Ningsih (2016) sampel yang dipakai berjumlah 3 untuk menentukan supplier yang tepat.

3.3 Jenis Data, Sumber Data dan Skala Pengukuran

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer.

Pengertian data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dengan menarik data dari responden. Sumber data primer dapat diperoleh dengan melakukan observasi atau pengamatan secara langsung di lapangan. Menurut Ahyar. H (2020) data primer yaitu proses pengumpulan data secara langsung, dan pengumpulan data primer pada penelitian kuantitatif dengan cara secara penggunaan survei.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yang akan disebarkan kepada pemilik usaha yang di bidang jasa cuci sepatu.

3.3.3 Skala pengukuran

Dalam penelitian ini digunakan skala pengukuran semantik diferensial. Osgood (1957) mengembangkan Skala semantik diferensial untuk mengukur suatu reaksi terhadap stimulus, kata-kata dan konsep yang disesuaikan dengan orang dewasa maupun anak-anak dari berbagai budaya maupun.

(4)

34 3.4 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel

Penelitian Definisi Konseptual Indikator Skala Sumber

Goals Tujuan yang ingin dicapai

1. Optimal

2. Tidak optimal interval (Saaty, 2004)

Kriteria

Ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu (pemilihan bahan baku)

1. Osi Clean 2. Ksj 3. De Alvors

interval

(putri,2012; Sepdiantara

& Haryanti, 2017;

Pratiwi, 2018)

Sub-Kriteria

Penjabaran ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu

1. Kualitas 2. Harga 3. Pengiriman 4. Pelayanan

interval (Dickson, 1966;

Rimantho, 2017; Merry, 2014)

Alternatif

Obyek-obyek yang berbeda dan memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih oleh pengambil keputusan

1. cat warna sepatu 2. sabun sepatu 3. sikat sepatu

interval Data diolah (2021)

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis Kuesioner. Kuesioner merupakan kumpulan pertanyaan formal untuk memperoleh informasi dari responden menurut Malhotra (2012). Kuesioner yang dibagikan terdiri dari beberapa bagian yaitu pertanyaan seputar identitas dan bisnis yang dijalankan konsumen, pertanyaan mengenai seberapa penting bahan baku dalam berjalannya bisnis jasa cuci sepatu, dan pertanyaan mengenai seberapa penting kriteria-kriteria yang dibutuhkan untuk memilih bahan baku yang tepat.

Kuesioner yang akan dibagikan kepada responden-responden tersebut menggunakan skala semantik diferensial. Setelah mendapatkan hasil data dari responden, data yang terkumpul akan dilakukan analisis dan menyimpulkannya.

(5)

35 3.6 Pengolahan Data

A. Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan dari hasil kuesioner, yaitu penilaian Responden untuk menentukan kriteria dan sub-kriteria yang digunakan sebagai alat ukur.

B. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengukur stabilitas dari alat ukur.

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan indicator inconsistency ratio.

C. Penyusunan Hirarki

Hasil yang diperoleh dari kuesioner, kemudian digunakan sebagai dasar untuk menyusun hirarki yang disusun terdiri dari beberapa level. Hirarki ini disusun untuk menjelaskan masalah secara terstruktur dan mudah dipahami.

D. Pembobotan Kriteria dengan metode AHP

Pada tahap ini akan dihitung bobot dengan nilai eigen vector dari metode AHP untuk masing-masing kriteria yang ada pada struktur hirarki.

E. Analisis Data

Tahap analisa data adalah untuk melihat dari hasil pengolahan data yaitu supplier bahan baku untuk jasa cuci sepatu yang perlu diprioritaskan dan yang dinilai paling optimal.

(6)

36 3.7 Metode Analisis

3.7.1 Uji Validitas Kriteria dan Alternatif

Uji Validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh riset mengukur apa yang seharusnya diukur valid atau tidak.

Menurut Saaty (2005) metode AHP ini sebenarnya adalah sebuah teori keputusan dalam pengambilan keputusan dan prediksi subjek yang terkait, sehingga cara memvalidasikannya tidak perlu pengujian statistic. Munthafa

& Mubarok (2017) menyatakan bahwa metode AHP ini hanya metode sistematis tanpa ada pengujian secara statistic sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk. Penelitian ini menggunakan hasil rata-rata jawaban dari kuesioner dalam menguji validitas data yang dikarenakan metode ini bersifat multi kriteria.

3.7.2 Uji Reliabilitas Kriteria dan Alternatif

Uji Reliabilitas adalah pengujian data kuesioner untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menguji reliabilitas. Menurut Azwar (2014), uji

reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil pengukuran yang konsisten terhadap responden dengan kuesioner yang sama berulang kali.

Penelitian ini akan menggunakan pengujian dengan pengukuran indicator inconsistency ratio.

(7)

37 3.8 Metode Analisis Data

3.8.1 Multi Criteria Decision Making

Multi Criteria Decision Making adalah merupakan salah satu metode

yang membantu dalam mengambil keputusan dengan melalui kriteria dan membandingkan alternatif-alternatif. Tujuan dari MCDM adalah memilih alternatif terbaik dari beberapa alternatif eksklusif yang saling menguntungkan atas dasar performansi umum dalam bermacam kriteria yang ditentukan oleh pengambil keputusan (Febistian et al.,2015). Kesimpulannya bahwa MCDM merupakan pilihan yang tepat dapat berbagai jenis alternatif.

3.8.2 Analytical Hierarchy Process

Menurut Saaty (1977) teori pengukuran yang memberikan kemampuan untuk menggabungkan faktor kualitatif dan kuantitatif dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dengan mengorganisir persepsi, perasaan, penilaian dan dalam struktur hirarki multi-level yang menunjukan kekuatan yang mempengaruhi keputusan (Bayazit, 2005).

Struktur hierarki menyediakan untuk memeriksa interaksi tujuan, kriteria, sub-kriteria dan alternatif pada seluruh sistem. Untuk tujuan ini pengukuran mutlak dan pendekatan pengukuran relatif digunakan dalam penerapan AHP (analytical hierarchy process). Metode AHP ini digunakan sebagai metode kuantitatif untuk mengelola input data dari kuesioner.

(8)

38 Langkah-Langkah AHP

Menurut (Saaty, 2008) mengenai tahapan yang harus dilalui dalam proses AHP adalah sebagai berikut:

a) Tahap pertama: menentukan tujuan pemilihan bahan baku jasa cuci sepatu yang kualitas dan ketepatan terbaik dari bahan cat sepatu, sabun sepatu, dan sikat sepatu. Penentuan tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan supplier yang tepat.

b) Tahap kedua: menentukan kriteria-kriteria yang dibutuhkan serta penting dalam pencarian bahan baku sepatu ini.

c) Tahap ketiga: membuat struktur kriteria pada level atau dari tingkat kedua.

Tabel 3.2 Kriteria dan Sub-Kriteria yang digunakan dalam AHP

SUB-KRITERIA KRITERIA

Kualitas

1. Produk memiliki berbagai bentuk ukuran.

2. kualitas produk mempunyai kondisi fisik maupun mutu yang baik.

3. Memenuhi spesifikasi produk yang sesuai dengan keinginan saya.

Harga

1. Pemasok memberikan harga yang menarik.

2. Harga produk sesuai dengan kualitas produknya.

3. Harga produk sesuai dengan manfaat yang saya terima.

Pengiriman

1. Ketepatan waktu dalam pengiriman.

2. Cara pengemasan baik agar selama pengiriman barang tidak rusak.

3. Ketepatan jumlah pengiriman barang dengan pemesanan.

Pelayanan

1. Respon penjual dalam melayani konsumen cepat dan tepat.

2. Respon dalam menerima keluhan.

3. Pelayanan yang diberikan membantu saya dalam berbelanja.

Sumber: data diolah (2021)

(9)

39

d) Tahap keempat: Mencari hubungan tiap tingkatan

 Melakukan perbandingan berpasangan kriteria dan alternatif pada media

melalui kuesioner yang terlampir. Perbandingan berpasangan dilakukan antar dua elemen dengan sembilan skala penilaian hingga dapat tercantumkan semua elemen.

Tabel 3.3 Skala Saaty

Skala

Numberik Skala Fundamental dan Definisi

1 Bobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai sama penting dibandingkan elemen matriks yang lain.

3 Bobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai sedikit lebih penting dibandingkan elemen matriks yang lain.

5 Bobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai cukup penting dibandingkan elemen matriks yang lain.

7 Bobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai sangat penting dibandingkan elemen matriks yang lain.

9 Bobot kepentingan elemen matriks yang satu dinilai mutlak dibandingkan elemen matriks yang lain.

2,4,6,8 Nilai pertimbangan rata yang berdekatan.

Sumber: Saaty (2008)

 Nilai-nilai perbandingan kemudian diolah untuk menentukan peringkat

alternatif dari seluruh alternatif, serta untuk menghitung bobot atau prioritas dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai eigenvector. Menurut Agustina (2012) prosedur mendapatkan nilai eigen adalah:

i. Jika k adalah jumlah iterasi (k=1,2,….n), hitung Ak dimana A adalah perbandingan berpasangan.

ii. Hitung jumlah nilai dari setiap baris kemudian lakukan normalisasi.

(10)

40 iii. Proses a dan b diulang untuk (k=k+1 d) hentikan proses ini, apabila terjadi perbedaan antar hasil dari dua perhitungan berturut-turut telah lebih kecil atau sama dengan suatu nilai batas ditentukan.

 Mengukur konsistensi matriks perbandingan berpasangan dengan nilai

konsistensi yang dapat diterima < 0,1 atau 10% (Saaty, 2004) dengan rumus:

CI =𝜆 𝑚𝑎𝑥−𝑛

𝑛−1

CR = CI / RCI

Melakukan perbandingan dari tiap skor pasangan dengan melakukan uji konsistensi dan menghitung rasio konsistensi.

CI = (λmax- n) / (n-1) Keterangan:

CI = Indeks Konsistensi Λmax = Vektor Konsistensi N = Jumlah Alternatif

CR = CI / CR Keterangan:

CR = Rasio Konsistensi CI = Indeks Konsistensi

RI = Indeks rata-rata bobot yang dibandingkan secara acak.

Nilai-nilai konsistensi acak (RI) sesuai dengan ukuran matriks yaitu:

Tabel 3.4 Nilai-nilai konsistensi acak (RI)

n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RI 0 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49

 Melakukan analisis data profil responden, kemudian membahas pemilihan

bahan baku yang tepat untuk jasa cuci sepatu Drip N Dry dengan melihat skor akhir yang didapatkan dan memiliki bobot tertinggi dan didukung oleh beberapa kriteria yang memiliki bobot penilaian yang tinggi juga.

Referensi

Dokumen terkait

1) Siswa diminta untuk mengamati gambar pada buku paket siswa. 2) Siswa diminta menyebutkan beberapa tumbuhan darat dan tumbuhan air yang diketahui. 3) Siswa

Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

Metode penelitian kuantitatif dapat diartiksan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Langkah 7 : Halaman List Kegiatan Acara Halaman ini berisi informasi acara berdasarkan kegiatan pada website E-Seni Gordang Sambilan, dapat dilihat pada gambar

Dan Jika user memilih menu Kuis maka akan terdapat 5 pilihan menu lagi yaitu Kuis Hewan, Kuis Buah, Kuis Warna, Kuis Angka, dan Kuis Huruf. Jika user memilih menu Kuis Hewan

Hasil ini tidak sama dengan hasil penelitian yang dilakukan (Khan &amp; Salim, 2020) yang menyatakan bahwa motivational factors memiliki pengaruh signifikan

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang maha esa karena atas rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Variasi Naungan terhadap

terhadap keputihan fisiologis dan patologis sebanyak 31 responden (38,3% ), Perbedaan dari penelitian terdahulu adalah sikap negatif atau tidak mendukung santri tentang