• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERANI HIDUP JUJUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERANI HIDUP JUJUR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

645 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

BERANI HIDUP JUJUR

INDRA ALFIAN

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : alfianindra038@gmail.com

ABSTRAK

Rumusan masalah penelitian ini yaitu Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PAI dan Budi Pekerti pada peserta didik kelas XI MIA 2 SMA Negeri Bumi Makmur Kecamatan Bumi Makmur? Sedangkan tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI MIA 2 SMA Negeri Bumi Makmur Kecamatan Bumi Makmur melalui pembelajaran kooperatif metode Jigsaw pada materi pokok Berani Hidup Jujur.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian peserta didik kelas XI MIA 2 SMA Negeri Bumi Makmur Kecamatan Bumi Makmur dengan jumlah peserta didik sebanyak 22 peserta didik. Fokus yang teliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik. Data yang telah didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Indikator keberhasilan penelitian ini dilihat hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan belajar > 75.

Proses penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Pelaksanaan siklus I sudah dirancang sebelumnya. Pelaksanaan siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I. Pengelolaan data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif.

Hasil dari pengolahan data digunakan untuk menggambarkan ketercapaian tindakan terhadap peningkatan hasil belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian siklus I ketuntasan belajar mencapai 45,45% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 73,63. Pada siklus II ketuntasan belajar mencapai 77,27% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 84,09 dan hasil penelitian yang diperoleh berarti terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II dengan ketuntasan 31,82%.

Kata Kunci : Metode, Jigsaw, Hasil Belajar

(2)

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

646 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

PENDAHULUAN

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam menyiapkan dan mengolah siswa dalam membina dan mengasuh siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, sesuai dengan tujuan Pendidikaan Agama Islam dan Budi Pekerti yaitu membentuk siswa yang beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia dan dapat mengamalkan ajaran-ajaran Islam secara komprehensif sebagaimana yang telah diajarkan dalam al-Quran dan Hadis. Untuk membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti membentuk sebuah kurikulum yang berdasarkan sistem pendidikan nasional dengan komponen standar isi, kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ada. Salah satu materi yang ada dalam kurikulum tersebut adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Melalui pendidikan, manusia sebagai subjek pembangunan dapat dididik, dibina serta dikembangkan potensi-potensinya. Sehingga dalam menunjang kamajuan pendidikan, pemerintahpun memberikan perhatian besar terhadap pelaksanaan program pendidikan di Indonesia. Oleh sebab itu proses pembelajaran yang diselenggarakan dalam lembaga pendidikan haruslah berjalan secara komprehensif serta memperhatikan berbagai aspek yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan tersebut, salah satunya adalah dengan menggunakan sistem pembelajaran yang baik guna mendapatkan hasil yang baik pula, baik dalam tenaga kependidikan maupun sistem pendidikan yang berlangsung.

Seiring berkembangnya zaman yang semakin maju, model-model dan strategi-strategi pembelajaran terus dikembangkan, banyak bermunculan teoriteori baru yang dibuat dengan tujuan mengefektifkan kegiatan belajar mengajar yang saat ini sering disebut dengan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning).

Pembelajaran Kooperatif memiliki banyak tipe, salah satunya adalah tipe Jigsaw. Model pembelajaran tipe Jigsaw adalah sebuah model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen, kemudian setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan menyampaikan kepada anggota lain dalam kelompoknya.

Model pembelajaran Jigsaw pertama kali dikenalkan dan dikembangkan oleh Elliot Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, dan Snapp dari Universitas Texas dan diadopsi oleh Slavin dan teman-temannya di Universitas Hopkins. Istilah Jigsaw diambil dari bahasa Inggris yang artinya sebuah gergaji ukir.

Pembelajaran kooperatif model Jigsaw mengambil pola cara bekerja sebuah

(3)

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

647 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

gergaji (zigzag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.

Metode Jigsaw menggabungkan konsep pengajaran pada teman kelompok atau teman sebaya dalam usaha membantu belajar. Tujuan dari model pembelajaran Jigsaw adalah meningkatkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif dan penguasaan pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh peserta didik apabila peserta didik mempelajari materi secara individu. Selain itu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap pembelajarannya sendiri dan pembelajaran orang lain.

Berdasarkan hasil refleksi guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti didapati bahwa metode yang sering digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada materi Berani Hidup Jujur adalah ceramah.

Siswa hanya terima jadi terhadap materi serta belum tentu memahami secara keseluruhan. Dengan kata lain siswa sangat pasif di dalam pembelajaran.

Ditambah lagi siswa jadi malas membaca dan menambah bahan bacaan dari sumber lain serta motivasi siswa dalam keingintahuan lebih terhadap materi dirasa kurang, sehingga diperlukan model pembelajaran yang bisa mengaktifkan pembelajaran dan membangkitkan motivasi siswa. Kegiatan pembelajaran yang terjadi biasanya dengan metode ceramah. Kegiatan belajar yang arahnya mengarahkan keaktifan siswa agak sulit dilaksanakan.

Bertolak pada permasalahan tersebut, perlu diupayakan berbagai cara untuk meningkatkan motivasi siswa dalam hal memperoleh dan memperdalam pembelajaran sekaligus memunculkan dinamika menarik di kelas. Model Jigsaw merupakan model yang sangat cocok untuk permasalahan tersebut. Pada model pembelajaran Jigsaw ini, siswa diarahkan agar aktif dalam diskusi serta mencari bahan pembelajarannya secara mandiri. Interaksi sesama teman pasti terjadi dan tentunya akan mengkondisikan siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.

Penggabungan pembelajaran tatap muka dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw bisa memungkinkan terjadinya pembelajaran berjalan dengan aktif dan dinamis.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERANI HIDUP JUJUR”.

(4)

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

648 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian peserta didik kelas XI MIA 2 SMA Negeri Bumi Makmur Kecamatan Bumi Makmur dengan jumlah peserta didik sebanyak 22 peserta didik. Fokus yang teliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observing) dan refleksi (reflecting).

Selanjutnya mixed method adalah penelitian yang melibatkan penggunaan dua metode, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif dalam studi tunggal (satu penelitian). Penggunaan dua metode ini dipandang lebih memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang masalah penelitian dari pada penggunaan salah satu di antaranya. (Sugiyono 2012).

Penelitian ini pendekatan yang akan penulis gunakan adalah gabungan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui beberapa fase proses penelitian. Spesifikasi penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif analisis yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran mengenai fakta-fakta, sifatsifat 24 serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriptif ini tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala maupun keadaan

Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Penelitian ini pendekatan yang akan penulis gunakan adalah gabungan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui beberapa fase proses penelitian. Spesifikasi penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif analisis yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penelitian deskriptif ini tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala maupun keadaan.

Jadi, yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan penelitian dengan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan tentang perilaku yang dapat diamati sehingga menemukan kebenaran yang dapat diterima oleh akal sehat. Penggunaan pendekatan kualitaif, khususnya dalam penelitian tindakan kelas, dipertegas oleh Rochiati (dalam Kunandar, 2008:47) menyatakan bahwa penelitian tindakan

(5)

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

649 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

kelas termasuk penelitian kualitatif, meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, dimana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk uraian kata-kata, dimana peneliti merupakan instrument pertama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk.

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas XI MIA 2 yang berjumlah 22 orang peserta didik, yang terdiri laki-laki 6 orang dan perempuan 16 orang. Lokasi penelitian ini adalah di SMA Negeri Bumi Makmur yang beralamat di Jalan Swadaya Desa Bumi Harapan Rt.003 Kecamatan Bumi Makmur Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan belajar dengan metode demonstrasi, observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif.

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui Hasil Belajar belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk menilai ulangan atau tes formatif analisis data yang digunakan adalah analisis data ketuntasan belajar secara deskriptif yang menggambarkan perolehan peserta didik secara individu maupun secara kelompok. Analisis secara individu dilakukan dengan ketercapaian nilai KKM yang sudah ditetapkan guru PAI yaitu minimal nilai 75. Analisis secara keseluruhan dilakukan dengan Ketuntasan klasikal dengan rumus:

Keterangan:

KK : Ketuntasan Klasikal

X : Jumlah siswa yang dapat nilai > 75%

Y : Jumlah siswa keseluruhan

Untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan pemecahan masalah adalah dengan membandingkan persentase nilai ketuntasan klasikal peserta didik pada siklus satu dengan siklus selanjutnya. Jika siklus sesudahnya lebih besar dari siklus sebelumnya maka dikatakan bahwa terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Setiap siklus terdiri dari 3 jam 1 kali pertemuan, dan tiap selesai satu siklus diadakan tes formatif untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap konsep mata pelajaran Pendidikan

(6)

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

650 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Agama Islam dan Budi Pekerti materi berani hidup jujur yang sudah dipelajari.

Selain itu juga diadakan refleksi yang selanjutnya hasil refleksi dijadikan bahan perbaikan pada siklus berikutnya.

Menurut Suharsimi Arikunto (2016:42) ada empat tahapan penting dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu :

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan yang dilakukan yaitu menyusun materi dan bentuk pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan (Actuating)

Tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahap pelaksanaan model pembelajaran model Jigsaw

c. Pengamatan (Observing) dan d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap pelaksanaan proses pembelajaran serta penguasaan materi yang diwujudkan dalam nilai tes dan motivasi melalui angket.

Alur dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1

Gambar 3.1 Siklus PTK (Sumber : Suharsimi Arikunto)

(7)

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

651 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

HASIL PENELITIAN

Zaini (2008:56) menjelaskan bahwa model pembelajaran Jigsaw merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.

Sudrajat (2008:1) menjelaskan bahwa pembelajaran model Jigsaw adalah suatu model pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.

Ratumanan (2002) menyatakan bahwa interaksi yang terjadi dalam bentuk kooperatif dapat memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa

Tahapan penelitian ini meliputi dua siklus, setiap siklus dilengkapi dengan satu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai perangkat dalam proses belajar mengajar yaitu RPP Siklus 1 dan RPP Siklus 2. Hasil penelitian dan pembahasan diuraikan secara bertahap sesuai dengan pelaksanaannya dalam proses belajar mengajar dikelas.

Siklus 1 mulai dilaksanakan pada hari 5 Desember 2022 Fokus pada materi Berani Hidup Jujur, pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan 1 kali pertemuan.

Tabel 1

Analisis Hasil Belajar Siklus I

No Hasil Belajar Pretest Post Test

1 Nilai Rata-rata 60,90 73,63

2 Nilai Terendah 30 60

3 Nilai Tertinggi 80 100

4 Jumlah Peserta Didik Tuntas 2 10

5 Persentase Ketuntasan 9,09 % 45,45 %

Tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2022. Waktu yang dibutuhkan yaitu 3 jam pelajaran atau 3 x 35 menit. Pelaksanaan tindakan Siklus II ini sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II.

(8)

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

652 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Siklus 1 Siklus 2

Nilai Rata-rata Persentase Ketuntasan Belajar (%)

Tabel 2

Analisis Hasil Belajar Siklus II

No Hasil Belajar Tes Siklus I Tes Siklus II

1 Nilai Rata-rata 73,63 84,09

2 Nilai Terendah 60 70

3 Nilai Tertinggi 100 100

4 Jumlah Peserta Didik Tuntas 10 17

5 Persentase Ketuntasan 45,45 % 77,27 %

Gambar 2

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Per Siklus

Penelitian ini adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunanaan model pembelajaran Jigsaw untuk peningkatan hasil belajar bagi siswa – siswi kelas XI MIA 2 SMA Negeri Bumi Makmur dalam menghadapi kesuliatan belajar memahami materi berani hidup jujur pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Setelah peneliti melihat dan membandingkan hasil dari, Post Test 1 dan Post Test 2, berbeda. Maka dari itu, siswa harus benar-benar menguasai materi yang diberikan oleh guru. Dalam peningkatan hasil belajar siswa, guru memberikan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Karena dengan memberikan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw secara berulang-ulang, dengan sendirinya siswa akan menguasainya. Selain itu, metode yang baik adalah metode tanya jawab. Dengan kebiasaan diberikannya waktu untuk bertanya, siswa dengan sendirinya akan mudah memahami tanpa ada unsur paksaan.

(9)

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

653 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memahami materi berani hidup jujur membuat pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memahami materi berani hidup jujur menjadi lebih bermakna, menyenangkan, dan memunculkan keaktifan peserta didik karena model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw melibatkan peserta didik berperan aktif untuk menemukan jawaban suatu permasalahan melalui proses bekerjasama, berpikir dan diskusi. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menuntut keaktifan siswa secara mental maupun fisik.

Bila ditinjau dari hasil observasi, aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi berani hidup jujur melalui model kooperatif tipe Jigsaw dengan mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I persentase ketuntasan 45,45 %. Pada siklus II persentasi ketuntasan meningkat menjadi 77,27 % termasuk dalam kategori baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan metode Jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar PAI dan Budi Pekerti peserta didik SMA Negeri Bumi Makmur, dapat peneliti kemukakan kesimpulan sebagai berikut:

Penerapan metode Jigsaw pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti mempermudah bagi guru dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan dan mengoptimalkan/menuntaskan hasil belajar peserta didik. Hal ini terlihat dari persentase ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 45,45%, pada siklus II 77,27%. Nilai rata-rata hasil peserta didik juga mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu pada tahap siklus I sebesar 73,63, siklus II naik menjadi 84,09. Hal ini berarti, target yang ditetapkan peneliti yaitu standar ketuntasan hasil belajar peserta didik secara klasikal mencapai ≥ 70 % dan secara individual nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik ≥ 75 sudah tercapai.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam proses pembelajaran diharapkan guru dapat mengkreasikan diri melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang lebih baik agar dapat menarik minat belajar siswa dalam upaya meningkatakan hasil belajar siswa.

2. Dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran agar membantu meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Hasil penelitian ini hendaknya dijadikan sebagai bahan informasi bagi sekolah untuk mengupayakan peningkatkan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di sekolah dengan menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe Jigsaw agar pembelajar lebih baik.

(10)

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

654 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Ratumanan, T.G. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press

Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik dan. Model Pembelajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta%

Zaini, Hisyam. 2008. Srategi pembelajaran aktif. Yogyakarta: Insan Mandiri.

Referensi

Dokumen terkait

harzianum GFP sebagai pengendali hayati diketahui perlakuan yang paling tinggi persentase hidupnya adalah dengan aplikasi T. harzianum GFP empat hari sebelum aplikasi

Kinerja geotekstil terbukti efektif untuk memperbaiki kondisi sistem perkerasan sela- ma 5 tahun walaupun terjadi migrasi partikel halus dari lapisan tanah dasar ke

Tanaman jagung yang terinfeksi penyakit hawar daun pada fase vegetatif menyebabkan tingkat penularan yang lebih berat dibanding bila penularan terjadi pada tanaman yang lebih tua

~Guru menugaskan peserta didik untuk mengidentifikas entry transaksi penerimaan uang tunai/ kas di bank (bukan dari hasil penjualan barang jadi) dan pengeluaran uang tunai/kas di

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar kognitif dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti menggunakan model

Hasil yang diperoleh dari sistem penentuan lokasi untuk budidaya rumput laut dengan metode matching yang dibantu dari hasil penginderaan jauh menggunakan Citra

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu hamil dengan kejadian plasenta previa di RSUD Sragen pada tahun 2008, usia ibu

Potensi dari alga merah Eucheuma cottonii yang sangat menarik mendasari penelitian ini untuk dilakukan yaitu dengan mengisolasi dan mengidentifikasi pigmen