Dikutip dari High-Level Meeting IPEC Hyderabad, India 2023
Muhammad Akbar Wicaksana Mayang Rini
2023
INTEGRATED
PEOPLE-CENTERED EYE CARE (IPEC)
Penglihatan Untuk Semua di Distrik Asia Tenggara
HIGH-LEVEL MEETING ON
PENDAHULUAN
Hampir 2.2 miliar di dunia memiliki
gangguan penglihatan hingga kebutaan
Lebih dari 1 miliar kasus merupakan hal yang dapat dicegah atau belum diterapi
30% gangguan penglihatan dari seluruh dunia berasal pada Asia Tenggara
Kelainan Refraksi dan Katarak merupakan
penyebab terbesar kelainan penglihatan
Peningkatan populasi, proses penuaan, serta
Non Comunicable Disease seperti diabetes juga
menjadi penyebab
gangguan penglihatan
Dengan melaksanakan Integrated people-
centered eye care (IPEC) atau Pelayanan Mata Terintegrasi Berbasis Masyarakat adalah
komitmen WHO untuk mengurangi beban gangguan penglihatan dan kebutaan
Rencana Aksi IPEC untuk Asia Tenggara 2022- 2030 adalah cara untuk mencapai pelayanan
yang adil, berkualitas dan komprehensif
Rencana aksi dibentuk berdasarkan rekomendasi dari World vision report dari tahun 2019
membentuk target pada tahun 2030
RENCANA AKSI
Rencana ini dilaksanakan untuk Asia Tenggara 2022-2030
Penglihatan merupakan indra sensorik yang paling dominan dan kondisi mata akan mempengaruhi seluruh tahap kehidupan dengan anak-anak dan
lanjut usia menjadi paling rentan terhadap gangguan penglihatan
Wanita, masyarakat pedesaan dan etnis minoritas lebih tinggi memiliki gangguan penglihatan dan memiliki akses kesehatan
yang terbatas
Seluruh masyarakat Asia Tenggara berhak mendapatkan memiliki
akses kesehatan mata yang
berkeadilan dengan kualitas tinggi dan komprehensif untuk mencapai
Universal Eye Health 2030
Memberikan panduan dan dukungan dalam
mengembangkan, mengimplementasi dan memberikan dampak pada aksi nasional untuk mencapai Universal
Eye Health 2023
Target 1
Peningkatan 40% cakupan kelainan refraksi
Target 2
Peningkatan 30% cakupan operasi katarak
SASARAN
Target 3
Memastikan 80% populasi diabetes
dilakukan pemeriksaan untuk retinopati
dengan 80% yang teridentifikasi retinopati diabetika sight-threatening telah
mendapatkan terapi
Target 4
Mengeliminasi trachoma pada tahun 2025
Lima Rencana Strategis
Pemberdayaan Masyarakat dan Komunitas
1.
2. Memprioritaskan pada Layanan Primer dengan Rujukan Fungsional
3. Koordinasi Layanan Antar Sektor
Pemberdayaan komunitas dan melalui promosi kesehatan
Menguatkan literasi kesehatan Menjangkau masyarakat rentan Meningkatkan hubungan
organisasi berbasis komunitas
Memastikan ketersediaan dan aksesibilitas low-
vision serta layanan mata Melibatkan pemangku
kepentingan kesehatan maupun non kesehatan
Sinergi dan penguatan antar sektor, serta kolaborasi dari seluruh komunitas
4. Memperkuat Sumber Daya Kesehatan
5. Membentuk Iklim Kondusif dalam Lingkungan Kesehatan
Pemetaan tenaga kesehatan untuk mengetahui celah dalam melakukan pelayanan yang terintegrasi
Pembentukan tim multi disipliner yang berbasis kompetensi
Pemberian delegasi dan pembagian tugas untuk mencapai sumber daya yang optimal
Menguatkan kepemimpinan dalam pelayanan pada level nasional maupun subnasional
Pembentukan kebijakan untuk akses yang berkualitas, komprehensif dan terjangkau
Mempromosikan dalam upaya meningkatkan kapasitas, inovasi dan penelitian teknologi
bidang kesehatan mata