• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM

LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA

MAJALENGKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni Tari

Ima Nurmalasari 0906768

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

▸ Baca selengkapnya: program kerja ekskul kesenian

(2)

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran Tari Yuyu Kangkang

dalam Program Life Skill di SMK

Kesenian Putera Nusantara Majalengka

Oleh Ima Nurmalasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Ima Nurmalasari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

July 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMA NURMALASARI

0906768

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dedi Rosala, S.Sen., M.Hum. NIP. 195703041983031001

Pembimbing II

Ace Iwan Suryawan, S.Pd,. M.Hum. NIP. 197203042001121002

Mengetahui,

(4)

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5)

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abin, S.M. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung; Remaja Rosdakarya Anwar. (2006). Pendidikan Kecakapan Hidup. Bandung; Alfabeta

Arikunto, Suharsimi. (1999). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta; Bumi Angkasa

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3. Jakarta; Depdiknas

Departemen Pendidikan. (2009). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai Pustaka

Hamalik, Oemar. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta; PT Bumi Aksara Masunah, J. (2012). Tari Pendidikan. Bandung; FPBS

Ruhimat, Toto. (2009) . Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung; Jurusan Kurikiulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Indonesia

Soeteja, Zakarias S. (2012). Pendidikan Seni: Pendidikan Melalui Seni dan Seni dalam Pendidikan. Bandung; Sekolah Pasca Sarjana UPI

Sudjana, Nana. & Ibrahim. (2004). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung; Sinar Baru Algensindo

Sudjana, Nana. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung; PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung; Alfabeta

Susiliana, Rudi. Et al. (2006). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung; Jurusan Kutekpen FIP UPI

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung; UPI

(6)

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tersedia http://swintoro.wordpress.com/ (14 april 2014)

(7)

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[Type text] [Type text] [Type text]

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM

PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA

MAJALENGKA” yang melatarbelakangi penelitian ini adalah sebuah kegiatan

belajara tari Yuyu Kangkang di sekolah, bagaimana kegiatan belajar mengajar dan adanya program life skill (kecakapan hidup) pada kurikulum sekolah tersebut. Adapun permasalahan yang diangkat adalah 1). Bagaimana kegiatan belajar mengajar tari Yuyu Kangkang di SMK Kesenian Putera Nusantara? 2).bagaimana hasil dari belajar mengajar tari Yuyu Kangkang di SMK Kesenian PuteraNusantara?. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaiaman proses kegiatan belajar berlangsung, perencanaan yang dipersiapkan oleh guru, hasil dari kegiatan belajar tari yuyu kangkang dalam program life skill. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis yaitu peneliti berusaha memaparkan semua hasil penelitian yang ada di lapangan. Dalam hal ini peneliti memaparkan hasil mengenai perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, hasil dari kegiatan belajar. Instrumen penelitian yang digunakan untuk menghimpun data-data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian diketahui guru mempersiapkan perencanaan pembelajaran, dan mempersipakan langkah-langkah pembelajaran,akan tetapi pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak semua siswa dapat berperan aktif di kelas, masih ada siswa yang kurang serius pada saat belajar sehingga ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai kurang, guru setelah diadakannya perbaikan dan mengbantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat diketahui terjadi perubahan dan siswa yang mendapatkan nilai kurang terjadi suatu kenaikan selain itu dengan kegiatan life skill di sekolah dapat mendidik siswa menjadi seseorang yang mandiri di lingkungan masyarkatnya. Setelah lulus sekolah diharapakan siswa memiliki kemampuan atau keterampilan yang akan menjadi bekal dirinya di masa yang akan datang.

(8)

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[Type text] [Type text] [Type text]

ABSTRAK

The essay entittled "Pembelajaran tari yuyu kangkang dalan program /life skill/ di smk kesenian putera nusantara majalengka" Dance learning activites in school, how the teaching and learning activites and prescence of life skill program is the background of this research. This concern of two major topics 1). How is the learning and teaching methode of yuyu kangkang's dance in smk kesenian putra nusantara? 2). How is the result?. The objective is to know how is the proced of teaching and learning methode was held, the planning, and the result. Research use descriptive analysis methode. Wich is the writer/ researcher try to explain all the result of the research. The instrument use observation, interview, and documentation methode. The result is, many of student was inactive in the class although the teacher has make good teaching method. But after remedial and after the teacher trying to help inactive and pointless student and result much more better, student point getting better and get active in the class. And with life skill activity in the school can educate student to be independent in the society. After graduated, student expected to had ability and skill wich hope to be they provision in the future.

(9)

1

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan sebagai pondasi diri seseorang dalam kehidupan, mampu merubah kehidupan seseorang untuk berkembang. Pendidikan merupakan proses menuju perubahan kearah yang lebih baik, merubah pola pikir seseorang untuk siap dalam menghadapi kehidupan di masyarakat.

Dalam Undang-undang sistem pendidikan Nasional (Pasal 1 UU RI no. 20 th 2003) dengan berbunyi sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan negara.

Pendidikan memiliki tujuan yang menjadikan peserta didiknya menjadi seorang warga negara yang baik, yang memiliki kemampuan untuk terus dapat mengembangkan dirinya dan negara tetapi tidak melebihi batas-batas norma yang ada di negaranya.

Adapun tujuan dari pendidikan nasional dalam UUSPN no 20 tahun 2003 : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

(10)

2

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dikemukakan oleh Taksonomi Bloom. Setiap kegiatan pembelajaran mengacu kepada kurikulum, kurikulum sebagai rencana pendidikan yang mempunyai peran penting dalam kegiatan pembelajaran. Kurikulum sebagai pedoman dalam perencanaan pembelajaran dan sebagai tolok ukur untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam setiap kegiatan pembelajaran peranan guru sangat menentukan kelangsungan kegiatan belajar dan menentukan hasil yang didapatkan siswa, oleh karena itu guru sebagai nahkoda dalam kegiatan belajar mengajar harus memahami tugasnya yaitu sebagai fasilitator, motivator dan administrator. Guru tidak hanya menguasai materi pelajaran tetapi juga mampu membaca situasi kondisi psikologi siswa, di mana guru dapat melihat perkembangan siswanya.

Setelah guru memahami kurikulum langkah selanjutnya adalah membuat model pembelajaran, dalam membuat komponen pembelajaran ada komponen-kompenen pembelajaran yang sangat penting dan saling keterkaitan satu sama lain, komponen-komponen pembelajaran tersebut adalah tujuan, bahan ajar, media pembelajaran, strategi pembelajaran, dan evaluasi. Susilana dkk

(2006:108) mengemukakan: “Sebagai sebuah sistem, masing-masing

komponen tersebut membentuk sebuah integritas atau satu kesatuan yang utuh. Masing-masing komponen saling berinteraksi yaitu saling berhubungan secara aktif dan saling mempengaruhi”

(11)

3

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesenian Putera Nusantara ini memiliki tujuan untuk menjadikan peserta didiknya menjadi seorang yang ahli dalam bidangnya untuk mampu mengaplikasikannya di masyarakat. Seperti dalam peraturan pemerintah republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) bahwa “standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan”.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesenian Putera Nusantara mempunyai dua program keahlian yaitu Seni Musik dan Seni Karawitan. Oleh karena itu SMK Kesenian Putera Nusantara memiliki program lain yaitu life skill. Pada program life skill siswa diarahkan untuk mempelajari dan mengasah

kemampuan lain, dan seni tari menjadi salah satu materi belajar pada program life skill tersebut. Untuk siswa perempuan diarahkan untuk mengikuti seni tari

dan siswa laki-laki diarahkan untuk mengikuti kegiatan karawitan dalam kegiatan life skill. Life skill atau kecakapan hidup adalah pendidikan kemampuan atau pengembangan hidup dalam diri seseorang yang akan membantu dirinya dalam mengahadapai persoalan di masa yang akan datang. Oleh karena itu pendidikan life skill sangat dibutuhkan pada program pendidikan ada sekolah formal, non formal maupun informal. Penyelenggaraan life skill di sekolah, dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan

keterampilan hidup pada peserta didik yang disesuaikan dengan potensi dan bakat yang ada di dalam dirinya.

(12)

4

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kangkang diangkat sebagai materi pelajaran karena untuk mengenalkan tarian tersebut kepada para siswa yang sebagai generasi muda, serta mengenal tarian yang ada di daerah Majalengka, dengan adanya pembelajaran tari yuyu kangkang dapat membantu menumbuhkan rasa cinta terhadap tarian sekitar atau kesenian tradisional. Dengan pembelajaran tari Yuyu Kangkang dalam kegiatan life skill dapat meningkatkan kreatifitas siswa, cara berpikir siswa dengan memanfaatkan keadaan sekitar menjadi sesuatu yang berguna. Tari Yuyu Kangkang diciptakan terispirasi dari satu gerakan yang ada di tarian Ronggeng Kacapai yaitu gerakan Yuyu Kangkang, dan dapat dijadikan pelajaran terhadap siswa agar mampu menciptakan sesuatu yang berguna.

Life skill yang berorientasi pada pendidikan kemampuan, dapat

memberikan manfaat besar terhadap keberlangsungan hidup siswa, siswa mendapatkan kemampuan personal, kemampuan mengenal diri sendiri seperti dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan diri. Kemampuan sosial , menciptakan siswa mempunyai rasa kebersamaan dan rasa kerja sama dengan orang lain. Kemampuan akademik, kemampuan berpikir seperti dapat berpikir untuk menciptakan tarian yang baru. Kecakapan vokasional atau kecakapan keterampilan, sehingga siswa mempunyai keterampilan menari yang akan membantu siswa menjadi penari handal dan profesional. Life skill yang terdapat di SMK Kesenian Putera Nusantara, berbeda dengan life skill yang dilaksanakan pada SMK-SMK lain atau kegiatan non formal lain. Life skill yang terdapat di SMK Kesenian Putera Nusantara, lebih pada kegiatan Ekstrakurikuler.

Life skill yang berorientasi kepada kemampuan hidup seseorang,

(13)

5

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimilikinya. Bekal keterampilan akan membantu siswa di dunia pekerjaan, dan membantu siswa memberikan peluang besar untuk berkesenian, dapat mengembangkan dirinya di lingkungan seni dan melatih dirinya menjadi seorang seniman propesional. Terwujudnya seseorang yang mandiri dibutuhkan pembelajaran yang tepat, oleh karena itu guru diharapkan memberikan pembelajaran kepada siswa, agar terwujud siswa-siswa yang mandiri sesuai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran seni tari di sekolah formal lebih cenderung kepada keterampilan tarian, dengan mengenalkan tarian-tarian tradisional yang berada di daerah sekitar. Metode yang digunakan lebih banyak menggunakan metode demonstrasi yang dilakukan guru kemudian diikuti oleh siswa, metode ini dipandang kurang melatih kreativitas siswa dalam mengolah kemampuannya. Seperti yang dikemukakan oleh Masunah (2012:46) “jika diamati dari satuan-satuan pelajaran yang berlaku di sekolah formal sekarang ini, maka model

pembelajaran lebih mengacu pada „dengar-lihat-kerjakan”. Seperti

pembelajaran tari di sanggar, yang hanya bertujuan siswa hapal dan mahir menari, hanya melatih psikomotor tanpa menggali kemampuan afektif dan kognitif. Pembelajaran di sanggar melatih anak untuk terampil menari dan menjadikan seorang penari yang profesional, tanpa dilatih kekreatifitasan siswa.

(14)

6

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadikan tarian ini diangkat sebagai objek penelitian. Untuk mengetahui hasil yang didapatkan oleh para siswa-siswi setelah mengikuti program life skill, dan apa saja yang didapatkan siswa-siswa setelah mengikuti program life

skill.

Dengan pemaparan di atas tentang pengajaran tari Yuyu Kangkang dapat ditarik sebuah judul yaitu PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA

NUSANTARA MAJALENGKA

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah memudahkan untuk mengetahui batasan dari penelitian, perencanaan pembelajaran dan metode pembelajaran sangat berpengaruh dalam menentukan untuk ketercapaian tujuan karena akan menjadi tolok ukur untuk kemajuan pembelajaran seni tari.

C. Rumusan Masalah

Proses pembelajaran di kelas akan berjalan karena adanya interaksi antar guru dan siswa, kurikulum yang menjadi pedoman dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

1. Bagaiman kegiatan belajar mengajar tari Yuyu Kangkang di SMK Kesenian Putera Nusantara ?

2. Bagaiman hasil dari kegiatan belajar tari Yuyu Kangkang di SMK Kesenian Putera Nusantara ?

D.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk menjawab semua permasalahan yang menarik untuk diteliti atau dianalisis. Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

(15)

7

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian adalah sebagai berikut

a. Untuk mendeskripsikan kegiatan belajar mengajar tari Yuyu Kangkang

b. Untuk mendeskripsikan hasil dari kegiatan belajar tari Yuyu Kangkang

E. Manfaat penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, berharap penelitian yang lakukan ini dapat memberikan sebuah informasi dan manfaat dalam pelaksanaan pembelajaran seni tari yang berguna bagi :

a. Peneliti

Adapun manfaat bagi peneliti yaitu memberikan suatu pengalaman besar dalam penelitian, mengetahui langkah-langkah apa yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran, sehingga dapat diketahui kekurangan ataupun kelebihan mengajar dari guru tersebut, dengan adanya penelitian ini juga dapat diketahui hasil dari kegiatan pembelajaran. Serta memberikan wawasan dan pemahaman luas kesenian yang ada di Majalengka. Juga melalui penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap kesenian lokal dan dapat ikut serta untuk melestarikannya baik secara langsung ataupun tidak langsung.

b. Lembaga (UPI)

Dengan adanya penelitian proses pembelajaran tari Yuyu Kangkang sebagai program life skill di SMK kesenian Putera Nusantara semoga menambah dokumentasi tentang tarian tersebut di perpustakaan UPI dan sumber ajar jurusan Pendidikan Seni Tari.

c. Pendidik

(16)

8

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Masyarakat

Pendidikan tidak akan lepas dari peran masyarakat, karena masyarakat adalah sebagai pengawas dalam proses pendidikan. Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi tentang tari Yuyu Kangkang.

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi berperan sebagai petunjuk agar penulisan lebih terarah, oleh karena itu penulisan dibagi menjadi beberapa bab, sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Pendahuluan yang berisikan latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur penelitian

BAB II Kajian Pustaka

Kajian pustaka di tunjukan untuk memperkuat teori-teori yang berhubungan dengan pembelajaran tari yuyu kangkang dan life skill

BAB III Metode Penelitian

Menjabarkan metode yang digunakan dalam penelitian

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pemaparan hasil penelitian dan pembahasan, hasil pembelajaran yang didapat dari lapangan dan pembahasan dari hasil pembelajaran tari yuyu kangkang

BAB V Kesimpulan dan Saran

(17)

23

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

Metode Penelitian

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Dalam penelitian dibutuhkan suatu metode penelitian yang sesuai dengan objek penelitian, metode yang akan membantu unuk memecahkan permasalahan yang diteliti. Metode penelitian akan membantu kita sebagai peneliti dalam mendapatkan jawaban dari penelitian tersebut, dengan metode penelitian peneliti dapat mengambil kesimpulan yang benar dan tepat. Metode penelitian yang digunanakan pun harus sesuai dengan permasalahan yang diangkat, agar memudahkan dalam pengumpulan data. Berdasarkan karakteristik penelitian yang diambil, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, ialah suatu metode penelitian untuk menggambarkan pembelajaran di SMK kesenian Putera Nusantara, dan untuk mendapatkan data-data yang relevan dan menganalisis data tersebut menjadikan sebuah data yang dapat memberikan informasi.

Metode kualitatif sebagaimana yang diuraikan oleh sugiono (2011:15) dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan:

(18)

24

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data-data tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Nana dan Ibrahim “Penelitian dan Penilaian Pendidikan” (2004:197) :

data yang diperoleh dari penelitian kualitatif seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, cuplikan tertulis dari dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti dilokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk bilangan statistik. Peneliti segera melakukan analisi data dengan memperkaya informasi, melalui analisis komparasi, sepanjang tidak menghilangkan data aslinya. Hasil analisis berupa pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan dalam penelitian tersebut, karena metode ini adalah sebuah langkah konkret untuk mengumpulkan data-data dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari permasalahan yang ada dipenelitian. Sebagai seorang peneliti harus mampu mendeskripsikan dan menganalisis data yang diperoleh di lapangan. Menganalisis adalah kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan pengamatan langsung dilapangan, menganalisis data yang dihimpun dari lapangan untuk dijadikan suatu informasi baru mengenai penelitian yang dilakukan.

B. Subjek Penelitian Dan Sumber Data

1. Lokasi

Lokasi penelitian dilakukan di SMK Kesenian Putera Nusantara Majalengka yang beralamat di Jl. Widari no 1 RT 09 Rw 05 Desa Cikalong, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka. Majalengka adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat Indonesia, ibukotanya adalah majalengka. Kabupaten ini berbatasan dengan kab. Indramayu di utara, kabupaten Cirebon dan Kuningan di sebelah timur, Ciamis dan Tasikmalaya di selatan, dan kabupaten Sumedang di sebelah barat.

2. Sumber Data Penelitian

(19)

25

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subjek dalam penelitian adalah bapak Iryanto yaitu guru yang mengajarkan tari Yuyu Kangkang kepada siswi SMK Kesenian Putera Nusantara. Beliau adalah narasumber utama dan sangat penting dalam penelitian, selain bapak Iryanto yang menjadi narasumber terdapat beberapa narasumber lain yaitu siswi-siswi SMK Kesenian Putera Nusantara yang belajar tarian Yuyu Kangkang. Sehingga dalam penelitian ini didapatkan data-data yang lebih akurat.

C. Definisi Operasional

Penelitian dibutuhkan definisi operasional, yaitu untuk membantu dalam menafsirkan pemahaman pengertian yang terdapat dalam judul penelitian.

Pembelajaran tari adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa yang memiliki tujuan tertentu, tari yang dihasilkan melalui gerak, mimik dan tingkah laku seseorang yang indah, “tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah” (Soedarsono, 1978:3). Dengan adanya pendapat di atas maka pembelajaran seni tari memiliki nilai penting dalam memberikan manfaat yang besar bagi siswa karena dengan seni tari siswa dapat belajar mengungkapkan perasaannya dengan melalui gerak, dan menyalurkan ide-ide yang kreatif sehingga siswa dapat berkreasi.

Tari Yuyu kangkang sendiri adalah tarian daerah sekitar yang keberadaannya sudah lama, namun tarian ini sedikit diketahui oelh masyarakat Majalengka. Tarian ini berkembang dikalangan masyarakat Randegan pada tahun 1960-an, tarian tersebut berfungsi sebagai hiburan dan pertunjukan karena tarian Yuyu kangakang dibawakan dia acara hajatan bersamaan dengan pertunjukan tari topeng Beber.

(20)

26

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari uraian di atas maka dapat ditarik bahwa dengan mengusung judul “ Pembelajaran Tari Yuyu Kangkang Dalam Program Life Skill di SMK Kesenian Putera Nusantara Majalengka” adalah sebuah kegiatan pembelajaran seni tari melalui tarian Yuyu kangkang tarian daerah sekitar dapat menjadikan peserta didik mengenal, mengetahui dan mampu menarikan tarian dari daerah sendiri, dan membantu untuk menjaga, melestarikan tarian tersebut agar tidak punah dan dilupakan oleh masyarakatnya sendiri sebagai pemilik tarian tersebut.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini yaitu peneliti mengamati langsung hal-hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran yang bertujuan untuk mendapatkan data-data yang butuhkan untuk hasil dari permasalahan. Sugiyono “Metode Penelitian Pendidikan” (2011: 148) bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Selain itu beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi pustaka. Dalam hal ini peneliti memiliki peran penting yaitu terjun langsung kelapangan mengamati, mencari narasumber, dan melihat fenomena yang terjadi dilapangan, hal ini diungkapkan Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan (2011:305) yaitu “dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri”. Selain observasi dan wawancara ada beberapa instrumen lain yaitu studi dokumentasi dalam pelaksanaannya dibutuhkan alat untuk menunjang kegiatan penelitian, di samping peneliti sendiri sebagai instrument penelitian, terdapat instrumen lain yaitu sebagai berikut:

1. Observasi adalah melihat kondisi yang ada di lapangan, adapun observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

(21)

27

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yuyu Kangkang dan meminta izin mengenai penelitian disekolah SMK Kesenian Putera Nusantara.

b. Sabtu 7 September 2013 observasi kedua untuk melihat proses pembelajaran tari Yuyu Kangkang yang dilaksankan pada hari sabtu, karena progtram life skills disekolah tersebut dilaksanakan setiap hari sabtu.

c. Selasa 17 Desember 2013 yaitu observasi keseluruhan dan wawancarai narasumber yang dapat memberikan informasi penting mengenai penelitian, seperti guru pengajar tari Yuyu Kangkang. d. Rabu 18 Desember 2013 yaitu observasi serta mewawancarai

beberapa narasumber yaitu salah satu siswi yang mempelajari tari Yuyu Kangkang dan mewawancarai salah satu guru pengajar di sekolah tersebut, dengan mewawancarai narasumber lain yang ada disekolah tersebut untuk menambah informasi atau data-data penelitian.

1. Pedoman dokumentasi sebagai alat bantu dalam pelaksanaan penelitian. Video dan foto bisa digunakan untuk mendokumentasikan saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Kamera alat yang digunakan untuk mendokumentasikan dalam mengamati suatu objek yang diamati dan foto sebagai dokumentasi.

Adapun obyek-obyek yang dijadikan data untuk didokumentasikan adalah sebagai berikut:

a. Pengambilan gambar berbentuk foto-foto pada saat kegiatan pembelajaran tari Yuyu Kangkang

b. Pengambilan video tari Yuyu Kangkang saat kegiatan life skill

2. Pedoman wawancara sebagai pegangan peneliti dalam melakukan wawancara dengan narasumber-narasumber yang dijadikan objek penelitian.

(22)

28

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kangkang, siswi yang belajar tari Yuyu Kangkang serta salah satu guru pengajar di sekolah tersebut.

a. Selasa tanggal 17 Desember 2013 mewawancarai guru pengajar tari Yuyu Kangkang, adapun isi dari wawancara adalah mengenai persiapan kegiatan pembelajaran, kenapa tari Yuyu Kangknag yang dijadikan materi pada pembelajaran ini, bagaiman proses pembelajarannya berlangsung, apakah mengalami kesulitan dalam proses belajar dan metode apa yang digunakan.

b. Rabu 18 Desember 2013 mewawancarai salah satu siswi yang belajar tari Yuyu kangkang

c. Rabu 18 Desember 2013 mewawancarai salah satu guru pengajar di sekolah tersebut

Adapun untuk mengetahui informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan, instrumen yang digunakan pada penelitian tersebut adalah menggunakan instrumen tes keterampilan yang diberikan kepada siswi-siswi tersebut. Setiap siswi diberikan tes keterampilan dengan menarikan gerakan-gerakan tari yuyu kangkang yang telah guru berikan pada pertemuan sebelum-sebelumnya, instrumen digunakan untuk mendapatkan atau mengetahui apakah metode yang dunkan guru beserta dengan perencanaan yang dipersiapkan guru sudah mampu membuat para siswi menangkap pelajaran dan menjadikan mereka memiliki ketermapilan yang kan menjadi bekal siswi-siswi di masa yang akan datang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Setelah metode penelitian dilakukan, dan didapatkannya data-data penelitian selanjutnya adalah menentukan teknik penelitian. Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas hasil penelitian yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data (Sugiyono, 2011:193).

(23)

29

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tujuan dari penelitian adalah mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah:

1. Observasi

Observasi dilakukan bertujuan untuk mendapatkan informasi langsung dari tempat penelitian, dan melihat keadaan atau kondisi di lapangan , sebagaimana yang diungkapkan oleh Alwasilah (2002:155) “ Lewat observasi ini, peneliti akan melihat sendiri pemahaman yang tidak terucapkan (tacit under-standing), bagaimana teori digunakan langsung (theory-in-use) dan sudut pandang responden yang tidak mungkin tercungkil lewat wawancara atau survai”.

Menurut Sudjana dan Ibrahim (2004:109) “Observasi sebagai alat pengumpul data banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan” dengan observasi peneliti akan mengamati langsung gejala-gejala yang terjadi di lapangan. Lebih lanjut dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2011:203) “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”. Ada beberapa macam proses pelaksanaan pengumpulan data dengan observasi, Sugiyono (2011: 145) membedakan observasi menjadi dua bagian, yaitu: a. observasi berperan serta (participant observation); b. observasi non partisipan (non participant observation).

(24)

30

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Wawancara

Wawancara sebagai salah satu alat pengumpul data, dengan wawancara peneliti akan mendapatkan informasi secara langsung, Arikunto mengungkapkan (2010: 198) “wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer)”. Banyak keuntungan yang akan diperoleh peneliti pada saat penelitian, Sudjana dan Ibrahim mengungkapkan (2004:102) “ada beberapa kelebihan dari wawancara, yakni peneliti bisa kontak langsung dengan responden, sehingga dapat mengungkap jawaban secara lebih bebas dan mendalam”.

Menurut Sugiyono (2011:194) “wawancara dapat dilakukan dengan secara terstruktur maupun tidak tersetruktur”. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pedoman wawancara tidak terstruktur di mana wawancara tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun sebelumnya, Sugiyono (2011:197) “ pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan”.

Wawancara dilakukan kepada beberapa responden yaitu guru sebagai pengajar tari Yuyu Kangkang dengan tujuan untuk mengetahui gambaran secara jelas mengenai situasi kegiatan pembelajaran dan ketercapaiannya tujuan pembelajaran, serta siswi-siswi yang belajar tarian tersebut dengan melalui tanya jawab. Dan juga wawancara dilukan kepada salah satu guru yang mengajar di sekolah dengan maksud mengetahui respon pihak lain mengenai pembelajaran tari Yuyu Kangkang.

3. Studi Dokumentasi

(25)

31

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan analisis terkait dengan pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan dokumentasi tersebut dapat berbentuk kegiatan, proses, dan dokumen – dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian media audio visual.

F. Teknis Analisis dan Pengolahan Data

Dalam penelitian kualitatif analisis data melaporkan secara rinci tahap-tahap analisi data, serta teknik yang dipakai. Analisis data adalah hal penting dalam penelitian, setelah diperolehnya data hasil dari observasi, wawancara, studi dokumentasi lalu dianalisis dan diolah sehingga menjadi suatu kesimpulan.

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data yang dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data, data dikumpulkan secara menyeluruh dan dianalisis untuk lebih dikerucutkan atau lebih difokuskan tujuan penelitian, agar dapat menjawab pertanyaan permasalahan subyek penelitian. Bogdan dalam Sugiyono (2011:334) menyatakan:

analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Setelah dilaksanakannya penelitian di perolehlah data-data, dengan diperolehnya data menyeluruh setelah itu dianalis untuk diolah agar data-data yang dihasilkan tersebut dapat sesuai dengan yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini sample yang diambil adalah 13 orang siswi, mereka diberikan materi tari Yuyu Kangkang oleh seorang guru mata pelajaran Seni Tari. Dalam penelitian, peneliti melakukan 5 kali pengamatan proses pembelajaran tari Yuyu Kangkang, dari setiap pertemuan didapat data yang terjadi dilapangan. Selanjutnya data tersebut dianalisis dan diolah untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data-data yang didapat dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi

(26)

32

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Data dianalisis,setelah data-data yang terkumpul dari hasil penelitian lebih disederhanakan lagi, kemudian disesuiakan dengan literatur beserta dengan dokumentasi yang akan membantu sehingga dapat menghasilkan jawaban-jawaban dari permasalahan yang diteliti

4. Menarik kesimpulan dari data-data yang diperoleh

5. Mendeskripsikan laporan yang menjadi tugas akhir dari rangkaian penelitian.

G. Langkah-langkah Penelitian

Peneliti membagi beberapa tahapan dalam langkah-langkah penelitian ini, yaitu :

1. Pra Pelaksanaan Penelitian a. Survey

Survey atau observasi dilakukan secara langsung ke sekolah SMK Kesenian Putera Nusantara untuk melihat situasi permasalahan di sekolah tersebut.

b. Menentukan Judul

Setelah dilakukan survey dan mendapatkan permasalahan yang ada di sekolah selanjutnya menentukan judul penelitian dan dikonsultasikan kepada dewan skripsi.

c. Penyusunan Proposal

Penyusunan dilakukan setelah adanya persetujuan dari dewan skripsi dengan melalui tahapan seleksi judul penelitian, selanjutnya adalah penyusunan proposal, dan sidang proposal yang dilaksankan pada bulan November

d. Menyelesaikan Administrasi Penelitian

(27)

33

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di SMK Kesenian Putera Nusantara Majalengka, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen yaitu, observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi pustaka.

b. Penyusunan Laporan Penelitian

Setelah pengumpulan data lalu dianalisis dan diolah, setelah itu disusun menjadi sebuah laporan secara tertulis mengenai proses penelitian dan hasil penelitian.

c. Konsultasi dengan Pembimbing

(28)

74

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Simpulan

Perencanaan yang matang membantu terwujudnya pelaksanaan yang baik, seperti perencanaan dalam pembelajaran seni tari juga membutuhkan perencanaan pembelajaran. Berdasarkan pemaparan di atas, hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahuai sebuah perencaan yang telah dibuat akan membantu pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar dan dapat membantu mencapai tujuan pembelajaran. Seperti kegiatan belajar tari Yuyu Kangkang pada program life skill dibutuhkan sebuah perencanaan yang sesuai, program life skill yang bertujuan menjadikan siswa-siswa melatih kreativitas, melatih keterampilan dalam berkesenian. RPP akan membantu terwujudnya kegiatan belajar yang selaras dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dan ketika sebuah RPP dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran akan tetapi pada pelaksanaannya tidak sesuai dengan RPP akan menjadi proses pembelajaran itu kurang maksimal. Adanya siswa yang mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran akan menjadi PR bagi guru untuk memperbaharui cara belajar, dan itu akan berdampak pada hasil akhir siswa. Hasil tersebut dilihat adanya siswa yang menadapatkan nulai kurang, itu karena siswa tersebut kurang serius dalam belajar dan kurangnya perhatian atau pengawasan dari guru pada saat belajar, sehingga sebuah perenacanaan pembelajaran yang telah disiapkan harus dapat dilaksanakan pada saat proses pembelajaran itu berlangsung, dan adanya evaluasi setiap diakhir KBM sangat membantu untuk membantu apakah tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran.

B. Implikasi

(29)

75

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggalai bakat-bakat terpendam lainnya pada diri siswa-siswa, karena setiap siswa memiliki bakat dan minat yang berbeda. Komponen-komponen dalam perangkat pembelajaran yang ditujukan untuk membantu mengontrol langkah-langkah pembelajaran, komponen-komponen memiliki fungsi penting oleh karena itu komponen ini harus diperhatikan oleh para guru.

Untuk guru SMK Putera Nusantara, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam terwujudnya suatu kegiatan pembelajaran yang baik, dengan melaksanakan langkah-langkah yang telah dipersipakan sebelumnya (RPP), sehingga kegiatan belajar tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan, serta komponen-komponen pembelajaran yang harus diperhatikan oleh guru.

Bagi pihak sekolah terkait yang dapat membantu keberhasilan kegiatan belajar, semoga dapat ikut berperan membantu agar mutu pendidikan di sekolah tersebut dapat meningkat. Peran sekolah yang berpatisipasi dalam melakukan usaha peningkatan kemampuan guru dan siswa, serta dengan ditunjangnya sarana dan prasarana.

(30)

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

D. Life Skill (Kecakapan Hidup)...16

E. Kerangka Pembelajaran Tari Yuyu Kangkang...21

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian...23

B. Subyek Penelitian dan Sumber Data...24

C. Definisi Operasional...25

D. Instrumen Penelitian...26

E. Teknik Pengumpulan Data...28

F. Teknik Analisis dan Pengolahan Data...31

G. Langkah-langkah Penelitian...32

(31)

Ima Nurmalasari, 2014

PEMBELAJARAN TARI YUYU KANGKANG DALAM PROGRAM LIFE SKILL DI SMK KESENIAN PUTERA NUSANTARA MAJALENGKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Hasil Penelitian...34 B. Pembahasan Penelitian...68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...74 B. Implikasi...74

DAFTAR PUSTAKA...76

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Kedua, aktor-aktor politik yang berperan dalam perumusan maupun yang terlibat dalam rangka menjadikan Banda Aceh model kota madani yaitu pihak pemerintah kota

yang masih rendah di dalam negeri. Pada tahun 2013, negara tujuan ekspor biji kakao Sumatera Utara adalah. Malaysia, Singapura, India, dan Thailand. Malaysia merupakan

dapat diperoleh pemegang saham atau lebih dikenal dengan earnings per share.. 2.1.2 Earnings

” Pengaruh Financial Leverage dan Capital Structure terhadap Earning Per Share pada PT.Matahari Putra Prima Tbk.”.. Aplikasi SPSS pada

Teori-Teori Belajar yang Melandasi Peningkatan Kesalehan Sosial ………3. Hakikat Model Pembelajaran

masalah dalam penelitian ini adalah: “ Model pembelajaran yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan kesalehan sosial siswa pada mata pelajaran Pendidikan. Agama