• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI

TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI KARTASURA 06

TAHUN 2011/2012

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan oleh:

NUGRAHAWATI SETYABUDI

A 510 080 007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI KATASUA 6 TAHUN 2011/2012

Nugrahawati Setyabudi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKS

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam menulis puisi melalui penerapan teknik ungkapan keatif pada siswa kelas V SD Negeri Katasura 6. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negei Katasura 6 yang berjumlah 24 siswa. Metode pengumpulan data digunakan metode observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik ungkapan kreatif dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas V SD Negeri Kartasua 6 Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 66,62 dengan persentase ketuntasan sebesar 41,66%, siklus I nilai rata-rata kelas 74,41 dengan persentase ketuntasan sebesar 66,67%, siklus II nilai rata-rata kelas 78,87 dengan presentase ketuntasan sebesar 87,5%.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan teknik ungkapan kreatif dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SD Negeri Kartasura 6 tahun pelajaran 2011/2012.

(4)

A Pendahuluan

Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah termasuk salah satu mata pelajaran wajib dan selalu ada di setiap jenjang pendidikan mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mempelajari bahasa saja, tetapi juga mempelajari sastra. Menurut Lukens (dalam Taufik Ampera, 2010:9), sastra menawarkan dua hal utama, yaitu kesenangan dan pemahaman.

Pembelajaran sastra di sekolah ditekankan pada aspek apresiasi. Menurut Effendi (dalam Yusi Rosdiana, 2008:9.2), apresiasi sastra merupakan kegiatan menggauli karya sastra secara sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra. Salah satu wujud apresiasi karya sastra adalah puisi.

Puisi merupakan ungkapan perasaan seseorang berdasarkan pengalamannya. Pengalaman yang diungkapkan dan kemudian dituangkan dalam kata-kata indah tersebut tentulah pengalaman yang menarik dan berkesan bagi diri siswa. Pembelajaran puisi merupakan salah satu aspek penting yang harus diajarkan kepada para siswa supaya siswa mampu mengenal, memahami, menikmati dan memanfaatkan puisi untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

(5)

3

Pengajaran apresiasi sastra di sekolah sudah lama terdengar kalau banyak mengalami kegagalan. Hal ini dapat terlihat secara nyata ketika mengamati serta menilai pengajaran apresiasi sastra selama ini berlangsung monoton, tidak menarik, bahkan membosankan. Kegiatan apresiasi puisi yang mencakup empat komponen pembelajaran yaitu menyimak, mendengar, membaca dan menulis tidak terlaksana sepenuhnya tetapi hanya kegiatan membaca saja yang lebih diprioritaskan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain dalam penyajian, pengajaran sastra lebih banyak ditekankan pada pemberian pengetahuan teori yang sering disajikan hanya dengan model ceramah saja.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru kelas V SD N Kartasura 6 kompetensi menulis puisi siswa kelas V masih rendah yaitu dengan nilai 60 karena untuk nilai kriteria ketuntasan minimum sekolah tersebut adalah 70. Ketertarikan siswa dalam menulis puisi kurang, siswa kesulitan mengekspresikan puisi, siswa terlihat malu saat menbacakan puisi dan siswa kesulitan dalam menemukan kata-kata puitis. Hal tersebut dikarenakan dalam menulis puisi masih menggunakan cara konvensional yaitu ceramah, guru lebih menekankan pada teori-teori yang belum tentu siswa mengerti.

(6)

B Metode

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri Kartasura 06 yang berjumlah 24 siswa.

Dalam penenlitian ini, untuk mendapatkan data yang tepat, digunakan alat pengumpul data sebagai berikut :

1. Observasi

Margono (dalam Rubino Rubiyanto, 2009:75) mendefinisikan observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistemik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian. Observasi ini dilakukan untuk mengamati secara langsung proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk menata langkah-langkah perbaikan agar lebih efektif dan efisien. Observasi dipusatkan pada proses dan hasil tindakan pembelajaran beserta peristiwa-peristiwa yang melingkupinya. Langkah-langkah observasi meliputi perencanaan, pelaksanaan observasi kelas, dan pembahasan balikan. 2. Wawancara

Wawancara dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan tanya jawab yang dikerjakan secara sistematis. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi mengenai proses pembelajaran matematika dengan tanya jawab secara tidak langsung.

Peneliti mengadakan wawancara dengan guru untuk mengetahui tanggapan tentang proses pembelajaran menulis puisi melalui penerapan teknik ungkapan kreatif.

3. Dokumentasi

(7)

5

4. Tes

Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Sutama, 2010:35). Dalam penelitian ini tes dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mengukur tingkat pencapaian atau keberhasilan siswa kelas V SD Negeri Kartasura 6 pada pembelajaran bahasa indonesia khususnya menulis puisi.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi ini disusun dalam dua jenis, yakni pedoman observasi yang disusun untuk melihat kinerja guru dan pedoman observasi yang ditujukan untuk melihat aktivitas siswa selama melakukan proses belajar mengajar. Pedoman observasi digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan observasi pembelajaran yang dilakukan guru. Tujuannya untuk melihat kesesuaian RPP dengan pelaksanaan pembelajaran serta untuk melihat kekurangan dan kelebihan proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.

2. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mengukur tingkat pencapaian atau keberhasilan siswa pada pembelajaran bahasa indonesia khususnya menulis puisi.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(8)

C Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas siklus I

Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tindakan kelas siklus I menunjukan bahwa dengan penggunaan teknik ungkapan kreatif siswa merasa senang dalam mengikuti pelajaran. Hal tersebut terlihat dari siswa sangat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

Keterampilan menulis puisi pada siklus I mengalami sedikit peningkatan dari sebelum diberi tindakan. Pada siklus I ini guru kurang memberi motivasi kepada siwa yang belum terampil dalam menemukan kata-kata yang puitis. Siswa juga masih terlihat malu bahkan tidak berani bertanya kepada guru jika masih belum paham. Namun,pengoptimalan cara menulis puisi dengan merangkai kata sudah dilakukan oleh guru dengan baik.

Siswa yang memiliki keterampilan yang sudah baik mampu untuk memilih kata-kata yang puitis. Siswa yang lain masih terlihat hanya meniru pilihan kata-kata dari siswa lainnya. Hal ini terlihat saat guru memeriksa beberapa pekerjaan siswa. Namun, guru memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa agar tepat dalam menulis kata-kata yang puitis. Selain kata-kata yang puitis, guru juga menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis puisi, seperti siswa harus tetap memperhatikan kesesuaian isi puisi dengan judul dan ketepatan dalam menuliskan ejaan.

(9)

7

2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II

Pembelajaran tindakan kelas siklus II sudah mulai terpusat siswa. Beberapa siswa sudah mulai aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak malu-malu lagi untuk bertanya jika ada yang belum dipahami.

Siswa sangat antusias dalam mengikuti pelajaran, perhatian sudah terfokus sehingga pada saat pembelajaran berlangsung suasana kelas sangat tenang. Siswa berperan aktif pada saat pembelajaran baik pada pembahasan penjelasan materi maupun pada saat kegiatan menulis puisi. Siswa sudah merespon penjelasan guru tentang materi ajar yang disampaikan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru saat penyampaian materi. Hal ini yang menunjukan bahwa proses pembelajaran telah dapat berjalan dengan dua arah yaitu adanya proses timbal balik antara guru dan siswa.

Pembelajaran pada siklus II diperoleh peningkatan keterampilan menulis puisi yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari ketepatan dalam menentukan tema sebanyak 24 siswa (100%). Kesesuaian isi puisi dengan judul sebanyak 20 siswa (83,33%). Ketepatan dalam memilih kata/diksi sebanyak 17 siswa (70,83%). Ketepatan dalam menuliskan ejaan sebanyak 14 siswa (58,33%). Untuk hasil belajar pada siklus II ini mengalami peningkatan dari siklus II yaitu dari 66,67% (16 siswa) menjadi 87,5% (21 siswa). Hasil belajar tersebut telah melebihi indikator pencapaian yang telah ditentukan sebelun adanya tindakan.

(10)
[image:10.595.180.473.178.325.2]

Tabel

Persentase Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi

Peningkatan keterampilan menulis puisi disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:

Gambar . Grafik Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi

Peningkatan Hasil belajar siswa dalam menulis puisi dapat dilihat dalam table sebagai berikut:

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Pra tindakan

Siklus I Siklus II

Menentukan tema

Kesesuaian isi dengan judul

Ketepatan diksi

Ketepatan ejaan Keterampilan Menulis

Puisi

Pra tindakan

Siklus I

Siklus II Menentukan tema 79,16% 83,33% 87,5% Kesesuaian isi dengan

judul

62,5% 62,5%

83,33% Ketepatan diksi 16,66% 41,67% 100%

[image:10.595.184.522.377.612.2]
(11)
[image:11.595.223.401.166.242.2]

9

Tabel

Peningkatan hasil belajar siswa

Peningkatan hasil belajar siswa disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Gambar . Grafik Peningkatan Hasil Belajar

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa keterampilan menulis puisi siswa meningkat pada setiap siklus dengan penggunaan teknik ungkapan kreatif dalam pembelajaran dan hasil belajar juga meningkat pada setiap siklus. Sehingga penggunaan teknik ini sangat efektif untuk diterapkan pada pembelajaran menulis puisi.

3. Pembahasan

Pembahasan terhadap permasalahan penelitian maupun hipotesis tindakan berdasarkan analisis data kualitatif hasil penelitian dari kerja kolaborasi antar peneliti dan guru kelas V yang terlibat dalam kegiatan ini, serta profil kelas sebelum dan sesudah penelitian yang dibuat oleh peneliti dan guru kelas V SD N Kartasura 6 yang

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00%

Sebelum Tindakan

Siklus I Siklus II Sebelum

[image:11.595.185.461.306.506.2]
(12)

melakukan tindakan. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi dan hasil belajarnya.

a. Keterampilan Menulis Puisi

Tindakan yang dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa adalah dengan penggunaan teknik ungkapan kreatif. Siswa diajarkan untuk menemukan kata-kata yang sesuai dengan tema kemudian dirangkai ,menjadi susunan kata-kata yang indah.

Tingkat keterampilan menulis puisi siswa dapat dilihat dari sebelum dilakukan tindakan hingga akhir tindakan siklus II. Adapun kriteria yang dijadikan sebagai patokan untuk menilai keterampilan menulis puisi siswa sebagai berikut : a) ketepatan dalam menentukan tema, b) kesesuaian isi dengan judul, c) ketepatan dalam memilih kata/diksi d) ketepatan dalam menuliskan ejaan dapat mencapai >75%. Keempat kriteria tersebut diamati pada saat kegiatan menulis puisi berlangsung.

Pembelajaran dengan teknik ungkapan kreatif dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini sesuai pendapat Taufik Ampera (2010:58) yang menyatakan bahwa teknik pembelajaran ini memberi kebebasan kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan, gagasan, tanggapan, dan imajinasinya dengan merangkai kata. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik ungkapan kreatif menunjukan adanya peningkatan keterampilan menulis puisi siswa.

b. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh siswa dari serangkaian tes yang dilaksanakan setelah

(13)

11

pembelajaran(http://inforppsilabus.com/2012/03/pengertianhasilb

elajar).

Hasil belajar merupakan penilaian hasil usaha dari suatu kegiatan belajar siswa yang dinyatakan dengan bentuk symbol, angka maupun huruf yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai anak pada waktu tertentu. Pada proses pembelajaran penguasaan materi ajar yang dipelajari ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Tindakan kelas yang dilakukan guru selama penelitian adalah menanamkan pemahaman kepada siswa mengenai materi ajar serta penggunaan media dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator membantu siswa agar terampil dalam menulis puisi.

Setelah dilakukan tindakan kelas dengan penerapan teknik ungkapan kreatif diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD N Kartasura 6 yang dilihat dari keterampilan siswa dalam menulis puisi dengan nilai

≥ 70. Nilai tersebut merupakan standar nilai kriteria ketuntasan

minimum (KKM) SD N Kartasura 6 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis puisi.

Berdasarkan penelitian yang terdahulu yaitu oleh Rina Werdi Astari (2010), yang berjudul Peningkatan kemampuan menulis puisi dengan model pembelajaran mind mapping pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Gemolong Tahun Ajaran 2009/2010. Menyimpulkan bahwa melalui model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan kemampuan memmnulis puisi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Gemolong Tahun Ajaran 2009/2010.

(14)

2009/2010 dan siswa kelas V MI Negeri Sroyo, Jaten, Karanganyar tahun Ajaran 2010/2011. Seperti penelitian yang saya lakukan dan kolaborasi dengan guru, penerapan teknik ungkapan kreatif ternyata dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SD Negeri Kartasura 06.

D Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bagaimana perolehan nilai siswa kelas V SD N Kartasura 6 pada mata pelajaran bahasa indonesia khususnya dalam menulis puisi mengalami peningkatan dari satu siklus ke siklus selanjutnya. Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat peneliti simpulkan bahwa “ penerapan teknik ungkapan kreatif dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi. Persentase belajar secara keseluruhan baik pra tindakan maupun setelah dilakukan tindakan dapat dirinci yaitu pada pra tindakan mencapai 41,66%, pada siklus I menjadi 66,67% dan siklus II mencapai 87,5%.

(15)

13

Daftar Pustaka

Ampera, Taufik. 2010. Pengajaran Sastra Teknik Mengajar Sastra Anak Berbasis Aktivitas. Bandung: Widya Padjadjaran.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Astari, Rina Werdi. 2010. Peningkatan kemampuan menulis puisi dengan model pembelajaran mind mapping pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Gemolong Tahun Ajaran 2009/2010. Surakarta: Skripsi UMS (tidak diterbitkan).

http://inforppsilabus.com/2012/03/pengertianhasilbelajar. Diunduh tanggal 17 November 2011.

Istiqomah, Haryani. 2010. Upaya Meningkatkan Ketrampilan Menulis Permulaan Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas 1 SD N 2 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011. Surakarta: Skripsi UMS (tidak diterbitkan).

Magee, Wes. 2007. Asyiknya Menulis Puisi. Solo: Tiga Serangkai.

Maryadi, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: Badan Penerbit-FKIP UMS

Rosdiana, Yusi., dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Rosidi. 2011. Peningkatan kemampuan menulis puisi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V dengan pendekatan kontekstual di MI Negeri Sroyo, Jaten, Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.Surakarta: Skripsi UMS (tidak diterbitkan).

Rosyid, Abdur. 2009. Pengertian Puisi dan unsur-unsurnya. http://abdurrosyid.wordpress.com. Diunduh tanggal 11 November 2011. Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta

Rudatan, Rs. 2006. Menjadi Kaya dengan Menulis. Yogyakarta: Andi Offset. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sutama. 2010. Penelitian Tindakan. Surakarta: CV. Citra Mandiri.

Wardani, I.G.A.K, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

Gambar

Tabel
Gambar . Grafik Peningkatan Hasil Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian kualitatif ini bertujuan mengeksplorasi fenomena proses pencapaian kemampuan literasi dasar pada anak prasekolah dan menganalisis secara kontekstual bagaimana

Pada Gambar 3.2, merupakan flowchart yang akan di gunakan dengan menggunakan aplikasi Matlab, setelah di dapatkan persamaan-persamaan yang di lakukan pada studi literatur,

Artikel ini melaporkan perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang memperoleh perlakuan model pembelajaran PBI dengan kelompok siswa yang memperoleh model

Setelah dilakukan pengujian tingkat akurasi prediksi yang dihasilkan dari uji coba mencapai 94,67% Dari hasil klasifikasi tersebut menghasilkan informasi berupa

[r]

Ada suatu kesulitan yang dihadapi oleh penulis pada touching switch ini , kesulitan tersebut adalah bila touhing switch ini dihubungkan dengan komputer untuk mempermudakan

Adapun saran yang diberikan adalah bahwa sebaiknya Rahmat Jeans Collection meninjau kembali metode perhitungan harga pokok produksi dengan metode konvensional dan

Penulisan ilmiah ini menggunakan perangkap lunak (software) MACROMEDIA FLASH MX karena software ini merupakan salah satu softwere animasi yang paling banyak di kenal dan di gunakan