• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA."

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN

AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING

PERMAINAN SEPAK BOLA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Olahraga

Disusun Oleh :

Mochamad Zakky Mubarok NIM. 1005014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

ii

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

TESIS TAHAP II

Mochamad Zakky Mubarok, S.Pd 1005014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. Dikdik Zafar Sidik, M. Pd. NIP. 19681218 199402 1 001

Pembimbing II

Dr. Nuryadi, M.Pd NIP. 1971017 199802 1 001

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Pendidikan Olahraga

(3)

iii

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN

KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA” ini beserta

seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2014 Yang membuat pernyataan,

(4)

iv

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

(5)

v

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjunan Nabi Besar Muhammad S.A.W., kepada keluarga, dan kepada semua sahabatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya.

Tesis ini berjudul Pengaruh Metode Latihan Interval Dan Kemampuan Agility Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Permainan Sepak Bola . Dalam tesis ini membahas mengenai peningkatan kemampuan dribbling dalam permainan sepak bola yang didalam pelaksanaanya diberlakukan metode latihan interval intensif dan metode latihan interval ekstensif.

Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Olahraga yang penulis tempuh selama mengikuti studi pada Program Study Pendidikan Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan guna perbaikan dalam pembuatan karya ilmiah selanjutnya. Akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada umunya.

Bandung, Oktober 2014 Penulis,

(6)

vi

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan tesis ini, penulis ucapankan Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT sebagai segala pemberi nikmat, baik nikmat iman, nikmat Islam, kesehatan dan kekuatan didalam penyusunan tesis ini. Salawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada: 1. Prof. Dr. H. Adang Suherman, M.A., selaku Ketua Prodi Pendidikan Olahraga Pasca

Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan bantuan, bimbingan, pengarahan, motivasi, dan nasehat yang sangat berharga dalam penyusunan tesis ini.

2. Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bantuan, bimbingan, pengarahan, motivasi, dan nasehat yang sangat berharga dalam penyusunan tesis ini.

3. Dr. Nuryadi, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bantuan, bimbingan, pengarahan, motivasi, dan nasehat yang sangat berharga dalam penyusunan tesis ini.

4. Staf Dosen Prodi Pendidikan Olahraga Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, yang telah membekali penulis dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat selama mengikuti perkulihan. Serat Staf Dosen Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia, yang telah membekali penulis dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat selama mengikuti perkulihan selama program Sarjana karena tanpa mereka saya tidak mungkin bisa melanjutkan pendidikan program Magister.

(7)

vii

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sekertaris Prodi Pendidikan Olahraga Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Rullyanti Lestari, S.Pd.

6. Ayahanda H. Agus Ahmad Rukhiyat dan Ibunda Hj. Iin Hernatin tercinta atas segala a tua ya g tak ter ilai teri a kasih terti ggi , i i ga da do arestu ya

sebagai bekal penulis dalam menjalani kehidupan di masa yang akan datang. 7. Kakak Ku tercinta Tineu Agustina Sari, ST berserta suami Ronny Aprilian, S.Kom

atas otivasi da do arestu ya sehi gga pe ulis dapat e yelesaika tesis i i.

8. Adik Ku Luthfi Faisal Natshir,S.Ip ter i ta atas otivasi da do a restu ya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

9. Keponakanku Laiqa Sharliz Az Zahra dan Khayla Zhaffira Az Zahra, yang telah memberi motivasi dan dorongan selama penyusunan tesis ini, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.

10. Tito Agung selaku Kepala Sekolah Propelat Soccer School Bandung atas izin dan rekomendasinya untuk dapat melakukan penelitian.

11. Seluruh staf pelatih serta staf karyawan Propelat Soccer School Bandung, yang telah membantu dalam proses penelitian tesis ini.

12. Siswa Propelat Soccer School Bandung, atas bantuan dan kerja samanya selama proses penelitian berlangsung.

13. Sahabat-sahabatku seperjuang Pasca Sarjana Pendidikan Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2012 terima kasih atas kebersamaannya dua tahun kebelakang ini semoga kita dapat mempertanggung jawabkan gelar yang akan kita dapat, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.

(8)

viii

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15. Agi Ginanjar, M.Pd, Lukman Al Hakim, M.Pd dan Kartono Pramdhan, M.Pd atas motivasi dan bantuannya selama penulis melakukan penulisan tesis ini.

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan dan kerjasamanya.

Semoga amal kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan pahala dari Allah SWT. Aamiin.

Bandung, Oktober 2014 Penulis

(9)

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN

AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING

PERMAINAN SEPAK BOLA

Mochamad Zakky Mubarok* 2010

Dalam proses latihan, suatu metode harus diterapkan untuk menunjang atlet meraih prestasi maksimal. Keterbatasan pengetahuan pelatih tentang pentingnya suatu metode latihan dalam pengembangan olahraga, menjadi salah satu indikator penentu ketidakberhasilan pelatihan. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan latihan melalui suatu metode latihan untuk menunjang keberhasilan atlet meraih prestasi maksimal. Dalam penelitian ini yang menjadi focus kajian adalah penerapan metode latihan interval intensif dan metode latihan interval ekstensif. Pelatihan dengan metode latihan interval intensif dan ekstensif yang didukung kemampuan agility diduga akan membantu atlet meningkatkan keterampilan

dribbling dalam permainan sepak bola. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui perbedaan antara metode latihan interval intensif dan metode interval ekstensif terhadap peningkatan keterampilan dasar dribbling sepak bola; (2) Untuk mengetahui interaksi pada metode latihan interval dengan kemampuan

agility terhadap peningkatan keterampilan dirbbling sepak bola; (3) Untuk

mengatahui pengaruh metode latihan interval intensif dengan metode interval ekstensif pada kelompok kemampuan agility tinggi terhadap peningkatan keterampilan dasar dribbling sepak bola; (4) Untuk mengetahui pengaruh metode latihan interval intensif dengan metode interval intensif pada kemampuan agility rendah terhadap peningkatan keterampilan dasar dribbling sepak bola.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Populasi 46 orang dan sampel 24 orang di Propelat Soccer School. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode interval intensif lebih baik dibandingkan dengan metode interval ekstensif yang dijelaskan pada hipotesis I (F = 5,554. P-value = 0,029 < 0,050), Tidak terdapat interaksi pada metode latihan interval dengan kemampuan agility terhadap peningkatan keterampilan dirbbling sepak bola untuk hipotesis II (F = 0,906. P-value = 0,353 > 0,050). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah: (1) Metode latihan interval intensif memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan metode interval ekstensif terhadap peningkatan keterampilan dasar dribbling sepak bola; (2) Tidak terdapat interaksi pada metode latihan interval dengan kemampuan agility terhadap peningkatan keterampilan

dirbbling sepak bola; (3) Pengaruh metode latihan interval intensif lebih baik

dibandingkan dengan metode interval ekstensif pada kelompok kemampuan

agility tinggi terhadap peningkatan keterampilan dasar dribbling sepak bola; (4)

(10)

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata Kunci : Metode latihan interval intensif, metode latihan interval ekstensif,

kemampuan agility, dan keterampilan dribbling sepak bola.

ABSTRACT

INTERVAL TRAINING METHODEAND ABILITY OF AGITILY

EFFECT TO INCREASING THE DRIBBLING SKILLS OF FOOTBALL GAMES

Mochamad Zakky Mubarok* 2010

In the training process, a method must be applied to support the athletes achieve of maximum performance. Limited knowledge of coach about the importance of a coach training methods in the development of the sport, be one of the determinants of training failure. Therefore, it is necessary to plan exercise of training with a method to support the success of athletes in achieve the maximum performance. In this study, the focus is the application of intensive interval training method and extensive interval training method. Training with intensive interval training method that is supported by agility capabilities are expected to help athletes improve the dribbling skills in the game of football. The purpose of this study are: (1) To know the difference between intensive interval training method and extensive interval training method to improvement the basic skills of football dribbling; (2) To determine the interaction of interval training methods with the ability of agility to increase the skills of football dribbling; (3) To know the differences between the methods of intensive interval training and extensive interval training with high ability of agility to increase the basic skills of football dribbling; (4) To know the difference between the methods of intensive interval training and extensive interval training with low ability of agility to increase the basic skills of football dribbling. In this study used the methode of experiment 2 x 2 factorial design. Samples were taken as many as 24 people of the total 46 people of population at Propelat Soccer School. The results showed that intensive interval method is better than the extensive interval method, described with hypothesis I (F = 5.554. P-value = 0.029 <0.050), There is no interaction on interval training methods with the ability of agility in increase the skills of football dribbling, described with hypothesis II (F = 0.906. P-value = 0.353> 0.050). The conclusion of this study are: (1) Intensive interval training method has a better effect than the extensive interval method to improvement of the basic skills of football dribbling; (2) There is no interaction on interval training methods with the ability of agility to increase the skills of football dribbling; (3) The effect of intensive training method is better than extensive training method in high ability agility to increase the basic skills of soccer dribbling. (4) The effect of extensive method is better than the method of intensive training on the low ability of agility to increase the basic skills of soccer dribbling.

Key Words : Intensive Interval Training Method, Extensive Interval Training

(11)

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

(12)

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...

PERNYATAAN ...

ABSTRAK ...

ABSTRACT ...

KATA PENGANTAR ...

UCAPAN TERIMA KASIH ...

DAFTAR ISI ...

DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GAMBAR ...

DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 9

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 10

E. Manfaat Penelitian ... 10

F. Struktur Organisasi Tesis ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 13

1. Hakikat Keterampilan ... 13

2. Hakikat Sepak Bola ... 14

a. Teknik Dasar dalam Permainan Sepak Bola ... 15

b. Teknik Dasar Menggiring Bola ... 17

3. Hakikat Latihan ... 21

4. Hakikat Latihan Fisik ... 24

5. Kemampuan Kapasitas Anaerobik ... 28

6. Hakikat Metode ... 30 i

ii

iii

iv

v

vi

ix

xii

xiii

(13)

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Hakikat Metode Latihan ... 31

8. Hakikat Metode Latihan Interval ... 33

a. Hakikat Metode Latihan Interval Intensif ... 35

b. Hakikat Metode Latihan Interval Ekstensif ... 36

9. Hakikat Agility ... 37

10.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi ... 42

B. Penelitian Yang Relevan ... 43

C. Kerangka Pemikiran ... 44

D. Hipotesis Penelitian ………... 48

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Subjek Populasi dan Sampel Penelitian ... 50

1. Lokasi Subyek Penelitian ... 50

2. Populasi ... 51

3. Sampel ... 52

B. Desain Penelitian ... 54

C. Metode Penelitian ... 56

1. Validitas Internal ... 56

2. Validitas Eksternal ... 57

D. Definisi Operasional Variabel ... 58

E. Instrumen Penelitian ... 60

1. Tes Kemampuan Agility ... 60

a. Hexagonal Obstacle Test ... 60

b. Zig - zag Test ... 62

c. Illinois Agility Run Test ... 63

d. „T‟ Drill Test ... 64

2. Tes Keterampilan Dasar Dribbling Sepak Bola ... 65

F. Teknik Pengumpulan Data ... 67

G. Teknik Analisis Data ... 67

1. Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 67

(14)

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Program Latihan ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 79

1. Deskritif Data ... 79

2. Uji Normalitas ... 82

3. Uji Homogenitas ... 83

4. Pengujian Hipotesis ... 83

B. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ... 84

C. Diskusi Penemuan ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 92

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 94

LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 98

(15)

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Kegiatan Dan Waktu Penelitian ………... 51

3.2. Desain Penelitian Faktorial 2x2 ……… 55

3.3. Sampel Kedua Kelompok Penelitian ………...…… 55

3.4. Penilaian Hexagonal Obstacle Test ……… 61

3.5. Penilaian Illinois Agility Run Test ………...……… 63

3.6. Penilaian „T‟ Drill Test………..………... 65

3.7. Format Program Metode Latihan Interval Intensif …………... 73

3.8. 4.1. Format Program Metode Latihan Interval Ekstensif ………….. Deskriftif Data Penelitian Gain Skor Pre Test dan Post Test ….. 76 80 4.2. Deskriftif Data Penelitian Gain Skor ………..…………... 82

4.3. Perhitungan Uji Normalitas Gain Skor ………..………….. 83

4.4. Perhitungan Uji Homogenitas Gain Skor ………..……... 83

4.5. Perhitungan Hipotesis Anova Dua Jalur Gain Skor ……… 84

(16)

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Teknik Menggirng Bola Dengan Kaki Bagian Dalam ………… 19

2.2. Teknik Menggiring Bola Dengan Kaki Bagian Luar …...…… 20

2.3. Teknik Menggirng Bola Dengan Punggung Kaki ………...…… 20

2.4. Elemen – Elemen Kemampuan Fisik ……….. 26

2.5. Sumber Energi Utama Dalam Aktivitas Fisik ……… 29

2.6. Zona Latihan Intensif dan Extensif …………...……… 33

2.7. Metode Latihan Interval Intensif ...……… 36

2.8. Metode Latihan Interval Ekstensif ……….. 37

2.9. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi ………... 42

3.1. Pembagian Kelompok Berdasarkan Rangking Tes Agility ……. 54

3.2. Hexagonal Obstacle Test ………...……….. 60

3.3. Zig-zag Test ………..……….………….. 62

3.4. Illinois Agility Run Test ………..………... 63

3.5. „T‟ Drill Test ………..………..... 64

3.6. Mor-Christian Soccer Dribbling Test ………..……… 65

3.7. Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ………..…….. 71

4.1. Grafik Hasil Peningkatan Kemampuan Dribbling Pemain …….. 81

4.2. Grafik nilai Rata-Rata Tes Awal, Tes Akhir Dan Selisih Peningkatan Dribbling ………..………..... 81

4.3. Grafik Deskriftif Data Penelitian Gain Skor ………..………. 82

(17)

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan Agility Terhadap Keterampilan Dribbling ………... 86

4.5. Grafik Gain Skor Peningkatan Dribbling Seluruh Kelompok Sampel ... 88

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1 Jadwal Penelitian ………..………..... 99

2 3 Periodesasai Program Latihan ………..………..... Program Latihan ………..………..... 100 101 4 Data Hasil Test Uji Coba Instrumen Kemampuan Agility …... 117

5 Data Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Instrumen Agility Hexagonal Test ………..………..... 118

6 Data Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Instrumen Agility Zig-zag Test ………..………..... 121

7 Data Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Instrumen Agility Illinois Test ………..………..... 124

8 Data Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Instrumen Agility “T”Drill Test ………..………..... 127

9 Pembagian Kelas Penelitian ………..………..... 130

10 Gain Skor Pre Test dan Post Test Keterampilan Dribbling ….... 132

11 Deskriptif Data Penelitian Gain Skor ………..…………... 133

12 Uji Normaltas Gain Skor ………..………..... 134

13 Uji Homogenitas Gain Skor ………..………..... 135

14 Uji Anova Dua Jalur Gain Skor ………..………...... 136

(18)

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16 Data Rekapitulasi Kelompok Metode Interval Intensif Agility

Rendah ………..………..... 138

17 Data Rekapitulasi Kelompok Metode Interval Ekstensif Agility Tinggi ………..………..... 139

18 Data Rekapitulasi Kelompok Metode Interval Ekstensif Agility Rendah ………..………..... 140

19 Foto Penelitian ………..………..... 141

20 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian ………..…… 142

21 Surat Izin Mengadakan Riset Penelitian ………..…………... 143

22 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian………..... 144

(19)

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sebuah prestasi olahraga merupakan suatu hasil yang dilatar belakangi oleh beberapa faktor dan salah satu diantaranya adalah proses dan pembinan yang baik dan berkelanjutan. Hal ini mengandung arti bahwa pembinaan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan kemampuan dasar atlet. Fenomena yang berkembang, untuk mencapai prestasi dalam cabang olahraga adalah pelatih sering kali melakukan pembinaan atlet sedini mungkin dengan harapan prestasi yang tinggi dapat tercapai. Fenomena tersebut berpotensi mempengaruhi kemampuan atlet dalam berbagai aspek, baik aspek teknik, mental, sosial, maupun aspek fisik pada masa yang akan datang. Untuk itu, seorang pelatih harus mengetahui bagaimana penerapan pembinaan aktivitas fisik maupun teknik untuk usia muda agar mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan usianya. Harsono (1988, hlm. 100) mengatakan : ”…ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu : latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik, dan latihan mental.”

Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga yang populer di Indonesia bahkan dunia. Permainan ini dapat dilakukan mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan. Permainan sepak bola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain.

Mengenai batasan sepak bola Sucipto dkk. (2000, hlm. 7) menyatakan bahwa :

(20)

2

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seperti yang telah di jelaskan diatas maka permaianan sepak bola mempunyai tujuan yaitu untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan berusaha agar gawang sendiri terhindar dari kemasukan, regu yang dinyatakan sebagai pemenang adalah regu yang mampu menciptakan gol sebanyak mungkin ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan.

Untuk dapat bermain dengan baik, pemain harus mengusai teknik-teknik dasar permainan sepak bola menurut Sucipto dkk. (2000, hlm. 17) ada tujuh teknik dasar dalam permainan sepak bola yaitu : menendang bola (kicking), menghentikan bola (stoping), menggiring bola (dribbling), menyundul bola (heading), merampas (tackling), lemparan ke dalam (throw-in), dan menjaga gawang (goal keeping). Masing-masing teknik dasar tersebut mempunyai peran dan kedudukan yang sama pentingnya dalam rangkaian suatu pola serangan maupun pertahanan. Salah satu teknik dasar yang memiliki peranan penting dalam permainan sepak bola adalah kemampuan menggiring bola. Teknik menggiring bola (dribbling) adalah suatu upaya mendorong bola secara terputus-putus dan posisi bola tidak jauh dari kaki. Gerakan saat menggiring bola senantiasa berubah-ubah umumnya dapat dilakukan dengan lambat atau mungkin sangat cepat tergantung dari tujuan atau kondisi yang terjadi saat pemain menggiring bola. Mengenai pengertian menggiring bola Sucipto dkk. (2000, hlm. 28) menjelaskan bahwa :

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang bola secara terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu kaki yang digunakan dribbling sama dengan kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Dan menggiring bola ini ditujukan untuk mendekati arah sasaran, melewati lawan dan mengatur tempo permainan.

(21)

3

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

olahraga sepak bola antara lain; kekutan otot, daya tahan otot, kelentukan, kelincahan dan power.”

Berkenaan dengan pembinaan kondisi fisik bagi atlet sepak bola, khususnya komponen agility (kelincahan), maka latihan-latihan yang diberikan harus dapat meningkatkan kemampuan kelincahan itu sendiri. Wilmore yang dikutip Harsono (1988, hlm. 171) menjelaskan bahwa “….the ability to change direction rapidly while maintaining total body balance and awareness of body position.

Maksudnya bahwa kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan kesadaran akan posisi tubuhnya. Kemudian Nurhasan (1999, hlm. 160) menjelaskan bahwa “Kelincahan menggambarkan kemampuan bergerak kesegala arah.”

Dari kedua konsep diatas, peneliti merujuk pada kedua teori itu yang melihat agility (kelincahan) dalam sepak bola sangat diperlukan karena banyaknya gerakan mengubah arah, salah satunya saat menggiring bola. Dilihat dari karakteristik pelaksanaanya komponen kondisi fisik yang mendukung untuk melakukan teknik dribbling (menggiring bola) adalah agility (kelincahan). Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai komponen kondisi fisik agility (kelincahan). Dengan kemampuan agility (kelincahan) yang baik, dapat dilihat bila seorang pemain dapat bergerak dengan cepat ke segala arah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pada saat melakukan teknik dribbling (menggiring bola), kemampuan agility sangat berperan dalam memberikan dukungan ketika pemain harus mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Dengan kelincahan seorang pemain memungkinkan untuk melewati penjagaan lawan, karena ketika satu lawan satu ruang gerak pemain sangat terbatas, karena dijaga ketat (pressure) oleh lawan.

(22)

4

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didukung oleh keterampilan, kecepatan, keseimbangan dan fleksibilitas pemain itu sendiri, baik pada saat menggiring bola maupun saat melakukan pergerakan tanpa bola untuk menempatkan diri pada posisi yang strategis. Mengenai pentingnya kelincahan dalam menggiring bola Sucipto dkk. (2000, hlm. 11) menjelasakan bahwa “Agilitas itu sangat penting dalam bermain sepak bola seperti untuk menjaga, atau melepaskan jagaaan lawan, dribbling melewati lawan dan masih banyak lagi manufer-manufer yang membutuhkan agilitas dalam permainan sepak bola.”

Sesuai dengan uraian di atas tentang peranan agility (kelincahan) terhadap menggiring bola (dribbling) khususnya dalam cabang olahraga sepak bola, diperlukan metode latihan dan aspek kemampuan kondisi fisik yang baik untuk meningkatkan prestasi sepak bola. Ketika atlet memiliki kemampuan fisik yang baik, maka atlet dapat memeragakan gerakan-gerakan yang ringan sampai berat dari santai sampai yang eksplosif dan dilakukan secara secara berulang-ulang, mampu menunda datangnya kelelahan dan mempercepat masa pemulihan parsial (pemulihan on court) maupun pemulihan total (pemulihan out of court). Oleh karena itu, proses pelatihan fisik pada hakikatnya adalah pelatihan untuk meningkatkan batas kemampuan maksimal atlet.

Salah satu pelatihan untuk meningkatkan kemampuan fisik adalah latihan interval. Metode latihan interval penting dimasukan dalam program latihan secara keseluruhan untuk meningkatkan kemampuan fisik, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menerapakan metode latihan interval yaitu berapa jarak yang digunakan, berapa kemampuan setiap atlet yang akan digunakan dan ketahui denyut nadi atlet untuk pemulihan setelah kerja atau melakukan aktivitas (repetisi) pertama sebagai patokan untuk waktu istrirahat antar repetisi atau set.

(23)

5

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode latihan interval merupakan suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval yang berupa masa istirahat seperti yang diungkapkan oleh Harsono (1988, hlm. 156) mengemukakan pengertian “Interval Training adalah suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval yang berupa masa-masa istirahat.”

Sedangkan menurut Gambretta (1989, hlm. 96) mengemukakan bahwa metode latihan interval yaitu :

Interval Tranning. This use hard efforts for a set time or distance, followed by set periods of recovery. It includes these five variables: Distance or time length of the work interval, speed or effort of the work interval,number of repetitions of the work interval, distance or time length of the recovery interval and type of recovery activity.

Interval has both aerobic and anaerobic benefits. The speed of the intervals and the degree of recovery determine the benefits the athlete experiens. Research show thet active recovery (such as a slow jog) result in a improved removal of lactid acid following high-intensity exercise; thus, the next interval can be performed better because of the improved removal of lactic acid during the recovery.

Dengan teori yang telah dikemukan diatas dalam pelatihan komponen fisik dengan mengunakan metode latihan interval maka yang harus sangat diperhatikan adalah : Jarak atau waktu yang ditempuh, kecepatan atau usaha yang dilakukan, jumlah pengulangan interval kerja, jarak atau waktu masa pemulihan dan jenis kegiatan pemulihan.

Hal ini sejalan dengan pencetus lahirnya metode latihan interval adalah Zatopek (dalam Sidik. 2011, hlm. 1) bahwa:

Ciri dari metode latihan interval adalah konsistensi dalam norma pembebanan, jarak yang ditempuh konsisten, usaha (intensitas) yang dilakukn konsisten, dan yang paling penting adalah masa istirahat yang dilakukan antar pengulangan berlangsung secara konsisten. Cara-cara ini yang dilakukan oleh zapotek ketika persiapan untuk menghadapi Olimpiade Helsinki sehingga ia merebut 3 (tiga) medali emas dalam satu event (Olympic Games) melalui program Zatopek’s Amazing 400 m x 100 reps.

(24)

6

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sidik (2006, hlm. 41) Metode interval yang ekstensif adalah sebuah metode latihan yang dilakukan dengan intensitas rendah – sedang dengan denyut nadi dibawah 170x/menit, repetisi banyak, intervalnya singkat dan set/seri yang banyak. Sedangkan metode latihan interval yang intensif adalah sebuah metode latihan yang dilakukan dengan intensitas latihan sedang – tinggi dengan denyut nadi lebih dari 180-190x/menit, repetisi sedikit, interval tidak banyak maksimal 3 set.

Sejalan dengan zona latihan menurut Paul Brigger (Fifa Coaching) zona latihan ekstensif berada pada 40-70% kemampuan maksimal (V02max) atlet dengan denyut nadi 60 – 80 MHR (maksimun heart rate), sedangkan zona latihan intensif berada pada 70-90% kemampuan maksimal (V02max) atlet dengan denyut nadi 80 – 95 MHR (maksimun heart rate).

Aspek kondisi fisik merupakan bagian terpenting dalam cabang olahraga sepakbola sebagai pendukung aspek latihan teknik, taktik dan mental. Kondisi fisik akan menentukan dalam mendukung tugas atlet dalam sebuah pertandingan sehingga dapat tampil secara maksimal. Menurut Harsono (1988, hlm. 153) menjelaskan bahwa:

Kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat penting dalam program latihannya. Program latihan kondisi fisik perlu direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai pestasi yang lebih baik.

Apabila atlet memiliki kemampuan kondisi fisik yang baik, maka saat bertanding atlet akan mampu melaksanakan tugasnya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan, dan dapat terhidar dari cedera akibat dari kelelahan tersebut sehingga menggangu penampilannya. Proses latihan kondisi fisik yang dilakukan dengan baik dan dilakukan berulang-ulang dengan beban yang terus meningkat maka akan memungkinkan kebugaran jasmani atlet tersebut akan semakin meningkat.

(25)

7

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemain harus dapat bermain selama 2 x 45 menit yang dalam pelaksanaan dilapangan pemain harus menggiring bola sesuai dengan kebutuhan mereka baik menggiring bola dengan secara cepat untuk memulai serangan ke daerah pertahanan lawan ataupun menggiring dengan lambat untuk menghindari penjagaan lawan.

Ketika berbicara prestasi dalam olahraga khususnya sepak bola, maka kemampuan fisik menjadi bagian penting dari sebuah proses latihan untuk mencapai prestasi maksimal. Menurut Bompa (1999, hlm. 54) mengemukakan “physical trainning is one of the most important ingredient to archive high

performance.” Berarti jelas bahwa salah satu unsur penentu prestasi puncak salah satunya adalah kemampuan kondisi fisik.

Dalam pembagian dan pengembangannya menurut Zimmermann dkk. ; (1981) dalam Sidik (2011) mengemukakan bahwa kemampuan fisik adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan kelenturan :

a.Kemampuan kelenturan statis (Static Flexibility) b.Kemampuan kelenturan dinamis (Dynamic Flexibility) 2. Kemampuan kecepatan gerak maksimal :

a.Kemampuan kecepatan gerak maksimal “Speed” b.Kemampuan kecepatan gerak maksimal “Agility” c.Kemampuan kecepatan gerak maksimal “Quickness” 3. Kemampuan Kekuatan :

a.Kemampuan kekuatan maksimal (Maximum Strength) b.Kemampuan kekuatan yang cepat (Speed Strength/Power) c.Kemampuan daya tahan kekuatan (Strength Endurance) 4. Kemampuan Daya Tahan :

a.Kemampuan daya tahan anaerobik (Anaerobic Endurance) b.Kemampuan daya tahan aerobik (Aerobik Endurance)

Apabila dilihat dari karakteristik pelaksanaanya kemampuan gerak maksimal agility merupakan indikator yang sangat penting dalam menunjang peningkatan kemampuan menggiring bola (dribbling) pada pemainan sepakbola. Sejalan dengan penelitian Jovanovic (2011) menjelaskan Program latihan SAQ

(speed, agilty and quickness) merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan

(26)

8

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

periodesasi latihan. Tanpa sebuah perencanaan yang tepat dari latihan SAQ, pemain sepak bola kemungkinan besar akan mengalami penurunan keterampilan.

Mengenai pentingnya pengaruh latihan interval terhadap kemampuan agility sejalan dengan hasil penelitian Dupont dkk. (2004) pengaruh pelatihan interval tinggi pada pemain sepak bola menunjukan hasil bahwa metode interval dengan intensitas tinggi memberikan hasil yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan anaerobik dibandingakan dengan pemain yang diberi metode pelatihan seperti biasa.

Dalam permainan sepak bola masa kini pemain dituntut untuk dapat menguasai bola lebih baik, sehingga peluang untuk menciptakan gol cukup besar. Untuk dapat menguasai bola yang baik maka diperlukan suatu kondisi fisik yang baik, dengan metode latihan yang efektif dan dilakukan secara intensif maka tujuan sepak bola dengan penguasaan bola yang baik akan tercapai. Pelatihan olahraga apapun bentuknya, apabila intensitasnya adekuat dan dilakukan secara intensif akan membantu meningkatkan kemampuan dinamis, yang dapat ditandai dengan meningkatnya kemampuan anaerobik. Sejalan dengan hasil penelitian Taga dan Asai (2011) bahwa dengan metode pelatihan yang intensif (DRI-TI) menunjukan peningkatan terhadap kemampuan keterampilan dribbling.

Dengan menyadari bahwa kemampuan fisik memainkan peranan yang sangat penting maka diperlukan suatu metode latihan untuk mendukung dalam meningkatkan keterampilan. Menurut Giriwijoyo (2010) bahwa Kemampuan fisik harus ditingkatkan agar menjadi tidak mudah lelah, karena merupakan landasan bagi kemampuan teknik.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan difokuskan pada bentuk-bentuk latihan dengan menggunakan metode interval dan kemampuan agility dalam meningkatkan kemampuan menggiring bola (dribbling) pada permainan sepak bola. Sejalan dengan penelitian Milanovic (2013) bahwa Latihan SAQ (speed,

agilty and quickness) merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan

(27)

9

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal ini yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Metode Latihan Interval Dan Kemampuan Agility Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Permainan Sepak Bola.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka masalah yang ada perlu diidentifikasi dan dirumuskan dengan tujuan agar permasalahan penelitian tidak menimbulkan keraguan atau tafsir yang berbeda. Identifikasi masalah merupakan suatu cara untuk mengidentifikasi yang dijadikan objek penelitian. Sedangkan perumusan masalah merupakan gambaran masalah yang akan diteliti dalam sebuah penelitian. Maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di identifikasikan sebagai berikut :

1. Kurangnya data penelitian dari dampak yang dihasilkan penerapan metode latihan interval dan kemampuan agility terhadap peningkatan keterampilan

dribbling pada pemain sepak bola.

2. Perbedaan karakter pelaksanaan dari kedua metode antara metode interval intensif dan interval ekstensif tersebut yang belum jelas bagi para pelatih disekolah sepak bola.

3. Mengidentifikasi dampak yang dihasilkan dari penerapan metode latihan interval dan kemampuan agility terhadap keterampilan dribbling pemain sepak bola.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan antara metode latihan interval intensif dengan metode interval ekstensif terhadap peningkatan keterampilan dasar dribbling sepak bola?

2. Apakah terdapat interaksi pada metode latihan interval dengan kemampuan

(28)

10

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Apakah pengaruh metode latihan interval intensif lebih baik dibandingkan dengan metode interval ekstensif pada kelompok kemampuan agility tinggi terhadap peningkatan keterampilan dasar dribbling sepak bola?

4. Apakah pengaruh metode latihan interval intensif lebih baik dibandingkan dengan metode interval ekstensif pada kemampuan agility rendah terhadap peningkatan keterampilan dasar dribbling sepak bola?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perbedaan antara metode latihan interval intensif dan metode interval ekstensif terhadap peningkatan keterampilan dasar dribbling sepak bola.

2. Untuk mengetahui interaksi pada metode latihan interval dengan kemampuan

agility terhadap peningkatan keterampilan dirbbling sepak bola.

3. Untuk mengatahui pengaruh metode latihan interval intensif lebih baik dibandingkan dengan metode interval ekstensif pada kelompok kemampuan

agility tinggi terhadap peningkatan keterampilan dasar dribbling sepak bola.

4. Untuk mengetahui pengaruh metode latihan interval intensif lebih baik dibandingkan dengan metode interval ekstensif pada kemampuan agility rendah terhadap peningkatan keterampilan dasar dribbling sepak bola.

E. Manfaat Penelitian

Apabila penelitian ini telah selesai dan terbukti berarti, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

(29)

11

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Secara praktis dapat dijadikan pedoman pelatih dalam proses pelatihan bagi para atlet melalui metode latihan interval terhadap peningkatan keterampilan

dribbling pada permainan sepak bola.

F. Struktur Organisasi Tesis

Sistematika penulisan yang digunakan pada penyusunan tesis ini, seperti diuraikan, dibawah ini:

1. BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang penelitian yang menjelaskan alasan mengapa masalah tersebut diteliti, rumusan penelitian dibuat dalam bentuk pertanyaan berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, tujuan penelitian ini menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan, manfaat penelitian disajikan secara praktis dan teoritis.

2. BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan tentang :

A. Kajian Pustaka yang mengungkapkan tentang : (1) Hakikat Keterampilan, (2) Hakikat Sepak Bola, (3) Hakikat Latihan, (4) Hakikat Latihan Fisik, (5) Kemampuan Kapasitas Anaerobik, (6) Hakikat Metode, (7) Hakikat Metode Latihan, (8) Hakikat Metode Latihan Interval, (9) Hakikat Agilitas, (10) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi.

B. Penelitian Yang Relevan C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis

3. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

(30)

12

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan hasil penelitian dengan menggunakan pengolahan dan analisis data yang menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis dan tujuan penelitian.

5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

(31)

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara yang dipakai peneliti dalam melakukan penelitiannya. Sugiyono (2013, hlm. 2) mengungkapkan bahwa “Metode merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan

tertentu.”

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimen. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/ tindakan/treatment terhadap tingkah laku atlet atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan itu bila dibandingkan dengan perlakuan lain.

Perlakuan dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan sebagai semua perlakuan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai dan diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai adalah mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang diujicobakan sekaligus ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut bila dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.

A. Lokasi Subjek Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Subjek Penelitian

(32)

51

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Kegiatan

Bulan

Mei Juni Juli

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Pra penelitian, penyusunan usulan

penelitian, konsultasi bimbingan

2. Pelaksanaan program penelitian di lapangan

3. Analisis data dan penyusunan laporan penelitian

[image:32.595.113.511.136.285.2]

Tabel 3.1.

Kegiatan Dan Waktu Penelitian

Frekuensi pertemuan dilakukan sebanyak empat kali dalam seminggu, jumlah pertemuan perlakuannya adalah 18 kali, tes awal kemampuan agilitas satu kali, tes awal keterampilan dribbling satu kali, pemberian program penelitian 16 kali, tes akhir keterampilan dribbling satu kali, dan setiap pertemuan perlakuan waktunya adalah 2 x 60 menit (120 menit).

2. Populasi

Populasi adalah sekelompok subjek yang diperlukan oleh peneliti. Objek penelitian ini perlu ditetapkan secara akurat, sebab data yang terkumpul akan diolah dan dianalisa kemudian kesimpulannya digunakan untuk membuktikan kebenaran daripada hipotesis.

Populasi menurut Darmadi (2011, hlm. 46)”… populasi adalah kelompok dimana seorang peneliti akan memperoleh hasil penelitian yang dapat disamaratakan (digeneralisasikan). Definisi populasi menurut Arikunto (2006, hlm. 130) “ Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

(33)

52

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Propelat Soccer School kelas Suratin yang berusia 17 sampai 18 tahun sejumlah 46 siswa.

3. Sampel

Sampel adalah jumlah kecil dari populasi. Sampel menurut Arikunto (2006, hlm. 131) adalah ”Sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan Sampel

menurut Sugiyono (2013, hlm 81) “Sample adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Adapun pernyataan yang diungkapkan Arikunto (2006, hlm. 134), tentang penentuan sampel penelitian:

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana. Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak sampel, atau semakin besar persentase sampel dari populasi, hasil penelitian akan semakin baik. Anggapan ini benar, tetapi tidak selalu demikian. Hal ini tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang dikandung oleh subyek penelitian dalam populasi. Selanjutnya sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut bertalian erat dengan homogenitas subyek dalam populasi.

Maka sampel dari penelitian ini adalah 24 atlet anggota Propelat Soccer School Bandung, yang dipilih dari tes kemampuan agility yang kemudian hasilnya disusun mulai dari skor tingkat kemampuan agility tinggi sampai dengan atlet yang memiliki tingkat kemampuan agility rendah dengan persentasi 27% batas atas yang mewakili nilai tinggi dan 27% batas bawah untuk mewakili batas bawah (Frank M. Veducci 1980, hlm. 176). Jadi jumlah sampelnya masing-masing 12 atlet untuk kelompok kemampuan agility tinggi dan 12 orang untuk kelompok kemampuan agility rendah. Arikunto (2006, hlm. 133) mengemukakan bahwa ada beberapa keuntungan jika menggunakan sampel yang relatif kecil, yaitu:

1. Karena subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi maka kerepotannya berkurang

(34)

53

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Dengan penelitian sampel, maka akan lebih efesien (dalam arti uang, waktu dan tenaga)

4. Ada kalanya dengan penelitian populasi berarti desktruktif (merusak) 5. Ada kalanya bias dari orang yang mengumpulkan data

6. Ada kalanya memang tidak memungkinkan melakukan penelitian populasi

Menurut Fraenkel dan Welen (1993, hlm. 225) yang menjelaskan tentang pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial, bahwa :

factorial design extend the number of relationship that may be examined in an experimental study. they are essentially modifications of either the posttest-only control group or pretest-posttest control group design (with or without random assigment)

Maka dari itu, dalam desain factorial penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random assigment. Maka pada penelitian ini, dalam pengambilan sampel, peneliti menerapkan random assignment. Setelah semua sampel mengikuti tes kemampuan agility, maka peneliti merubah seluruh jumlah sampel menjadi empat kelompok sebagai berikut:

1. Merangking seluruh jumlah sampel dari 1 sampai dengan 24.

2. Membagi responden kedalam dua kelompok yaitu kelompok A dari rangking 1 sampai dengan 12 dengan agility tinggi dan kelompok B dari rangking 13 sampai dengan 24 dengan agility rendah.

3. Kedua kelompok (kelompok A dan Kelompok B) dibagi lagi menjagi menjadi dua kelompok dengan menggunakan teknik matching paired, masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang.

4. Kemudian setiap kelompok tersebut di acak menggunakan random assigment untuk menentukan banyak mana dan mendapatkan treatment apa.

(35)

54

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:35.595.109.515.209.423.2]

Berikut pembagian masing-masing setiap kelompok dapat dilihat pada Gambar 3.1.

A1 Kelompok Atlet

Agility Tinggi Dengan

Menggunakan Interval Intensif

B1 Kelompok Atlet

Agility Tinggi Dengan

Menggunakan Interval Ekstensif

1,4,5,8,9,12, 2,3,6,7,10,11,

A2 Kelompok Atlet

Agility Rendah Dengan

Menggunakan Interval Intensif

B2 Kelompok Atlet

Agility Rendah Dengan

Menggunakan Interval Ekstensif

13,16,17,20,21,24 14,15,18,19,22,23

Gambar 3.1

Pembagian Kelompok Berdasarkan Rangking Tes Kemampuan Agility

B. Desain Penelitian

Berdasarakan pemaparan di atas, pada desain penelitian menggunakan desain faktorial Fraenkel dan Welen (1993, hlm. 255) menerangkan:

… it is possible using a factorial design to assess not only separate effect of each independent variable but also joint effect. In other words, the researcher is able to see how one of the variable might moderate the other (hence the reason for calling these variable moderator variables).

Ini memungkinkan penggunaan desain faktorial untuk mengkaji bukan hanya memisahkan pengaruh dari setiap variabel bebas tetapi juga pengaruh dari penggabungannya. Dengan kata lain, peneliti dapat melihat bagaimana salah satu variabel menjadi penengah yang lainnya (alasan untuk menyebut variabel ini sebagai variabel moderator). Berikut desain penelitian faktorial yang dikemukan oleh Fraenkel (1993, hlm. 255):

[image:35.595.122.512.730.749.2]
(36)

55

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Control R O C Y1 O

Treatment R O X Y2 O

Control R O C Y2 O

[image:36.595.113.512.111.157.2]

Berdasarkan gambar desain faktorial di atas, berikut desain yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.2.

Desain Penelitian Faktorial 2 x 2 Metode Latihan

Kemampuan

Agility

Metode Interval Intensif A1

Metode Interval Ekstensif A2

Tinggi B1 A1B1 A2B1

Rendah B2 A1B2 A2B2

Keterangan :

1. A1 = Metode interval intensif. 2. A2 = Metode interval ekstensif. 3. B1 = Kemampuan agility tinggi. 4. B2 = Kemampuan agility rendah.

5. µ A1B1 = Kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan metode interval intensif dan memiiki kemampuan agility tinggi. 6. µ A1B2 = Kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan metode

interval intensif dan memiliki kemampuan agility rendah. 7. µ A2B1 = Kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan metode

interval ekstensif dan memiliki kemampuan agility tinggi. 8. µ A2B2 = Kelompok siswa yang dilatih dengan menggunakan metode

interval ekstensif dan memiliki kemampuan agility rendah.

Berikut pembagian sampel kedalam setiap kelompok penelitian yang berdasarkan pemaparan dari desain penelitian dan sampel penelitian:

Tabel 3.3.

[image:36.595.115.523.242.349.2]
(37)

56

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Metode Lathan

Kemampuan Agility

Metode Interval Intensif A1

Metode Interval Ekstensif A2

Tinggi B1 6 6

Rendah B2 6 6

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Menurut Riduwan (2010, hlm. 50) “Eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh varibel tertentu terhadap variabel yang lain dalam situasi yang terkontrol secara

ketat.”

1. Validitas Internal

Pengontrolan validitas internal adalah pengendalian terhadap variabel– variabel luar yang dapat menimbulkan interpretasi lain. Variabel–variabel yang dikontrol meliputi :

a. Pengaruh Sejarah

Usaha yang dilakukan agar tidak terjadi pengaruh sejarah penelitian menghimbau agar selama mengikuti proses penelitian seluruh subyek penelitian tidak mengikuti aktivitas diluar jadwal penelitian seperti mengikuti kegiatan kompetisi dan kegiatan lain diluar jam penelitian. b. Pengaruh Maturasi

Untuk menghindari adanya proses pertumbuhan, perkembangan, dan kematangan, perlakuan diberikan dalam waktu tidak terlalu lama, yaitu selama 16 kali pertemuan (empat minggu).

c. Pengaruh Testing

(38)

57

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengikuti penelitian eksperimen sebelum jadi mereka tidak pernah mengikuti tes awal dalam penelitian eksperimen yang lain.

d. Pengaruh Instrumen

Agar tidak terjadi adanya pengaruh instrumen dalam proses akhir penelitian. Peneliti menghitung pengolahan data sesuai dengan tata cara perhitungan statistik menggunakan anava dua jalur dan bila terjadi interaksi maka dilanjutkan dengan penghitungan uji tukey.

e. Pengaruh seleksi

Usaha yang dilakukan agar tidak terjadi pengaruh seleksi, peneliti memastikan semua subyek sama baik dari segi umur, perlakuan pelatih sebelum diadakan proses penelitian.

f. Pengaruh Mortalitas

Usaha yang dilakukan agar tidak terjadi pengaruh mortalitas penelitian menghimbau agar selama mengikuti proses penelitian seluruh subyek penelitian tidak bolos, menjaga kondidsi fisik agar tidak sakit, dan tidak izin untuk mengikuti proses penelitian.

g. Pengaruh Perlakuan

Usaha yang dilakukan agar tidak terjadi pengaruh perlakuan penelitian memberikan perlakuan yang sama kepada semua subyek penelitian.

2. Validitas Eksternal

Pengkontrolan validitas eksternal adalah pengendalian terhadap beberapa faktor agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Pengkontrolan tersebut meliputi :

a. Validitas Populasi.

Bertujuan agar karakteristik sampel dapat mewakili populasi, Dikontrol dengan mengambil sampel siswa dengan tingkat berlatih yang sama; juga mesti memberikan hak yang sama kepada setiap sampel dalam penerimaan perlakuan penelitian.

b. Validitas Ekologi.

(39)

58

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan satu buah lapangan sepak bola yang cukup memadai; (3) tidak memberitahukan kepada siswa bahwa mereka sedang dijadikan subyek penelitian untuk menghindari pengaruh reaktif akibat proses penelitian tersebut

D. Definisi Operasional

Variabel merupakan ciri dari individu, objek, gejala dan peristiwa yang akan diteliti. Menurut Riduwan (2010, hlm. 15) variabel penelitian adalah “batasan yang memiliki sifat memudahkan peneliti untuk melakukan pengamatan (observasi) terhadap data yang dikumpulkan berdasarkan jenis variabel tersebut.” Variabel yang akan diteliti terdiri dari variabel bebas (X) variabel terikat (Y) dan variabel moderator. Variabel bebas adalah variabel yang bisa menyebabkan perubahan (mempengaruhi) terhadap variabel terikat, variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan latihan menggunakan metode interval ekstensif dan intensif, sedangkan variabel terikat itu sendiri adalah variabel yang menjadi akibat (dipengaruhi), disebabkan oleh variabel bebas dan dalam penelitian ini variabel terikat adalah keterampilan dribbiling sepak bola, variabel moderator adalah faktor yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan terikat dan sebagai variabel moderator dalam penelitian ini adalah kemampuan agility. Berikut definisi dari variable dalam penelitian ini :

(40)

59

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan dsb), cara kerja yg ber-sistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna men-capai tujuan yg ditentukan (KBBI : 2008).

3. Latihan menurut Harsono (1988, hlm. 101) adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya.

4. Metode Latihan adalah menurut Shaleh (2006, hlm. 203) kegiatan yang berupa pengulangan yang berkali-kali supaya asosiasi stimulus dan respons menjadi sangat kuat dan tidak mudah untuk dilupakan. Dengan demikian terbentuklah sebuah keterampilan (pengetahuan) yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh yang bersangkutan.

5. Interval Training menurut Raphael Brandon menjelaskan bahwa: Interval

training is a well-known method for improving fitness. Technically, it is

defined as intensity intermittent exercise. In an interval session,

high-intensity periods of work are interspersed with rest intervals. Dapat diartikan

bahwa Pelatihan interval adalah metode untuk meningkatkan kebugaran. Secara teknis, itu didefinisikan sebagai latihan intensitas tinggi intermiten. Dalam sesi interval, periode intensitas tinggi kerja yang diselingi dengan interval istirahat.

6. Interval Intensif menurut Sidik (2006, hlm. 42) adalah metode latihan yang dilakukan dengan intensitas latihan sedang – tinggi dengan denyut nadi lebih dari 180-190x/menit, repetisi sedikit, interval tidak banyak maksimal 3 set. Sejalan dengan Paul Brigger (Fifa Coaching) zona latihan intensif berada pada 70-90% kemampuan maksimal (V02max) atlet dengan denyut nadi 80 – 95 MHR (maksimun heart rate). karena Interval Intensif menurut Schmolinsky (1983, Hlm. 73) bahwa : Intensive interval work the relatively long’worthwile break’ between repetions leaves a greater residual fatique after each

(41)

60

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Interval Ektensif menurut Sidik (2006, hlm. 41) adalah metode latihan yang dilakukan dengan imtensitas rendah – sedang dengan denyut nadi dibawah 170x/menit, repetisi banyak, intervalnya singkat dan set/seri yang banyak. Sejalan dengan Paul Brigger (Fifa Coaching) zona latihan ekstensif berada pada 40-70% kemampuan maksimal (V02max) atlet dengan denyut nadi 60 – 80 MHR (maksimun heart rate)

8. Agility menurut Harsono (1988, hlm. 172) menyatakan bahwa: “Agilitas atau kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan

dan kesadaran akan posisi tubuhnya.”

9. Menggiring bola menurut Luxbacher (1997, hlm. 47) adalah mempertahankan bola saat berlari melintasi lawan atau maju ke ruang terbuka. Artinya suatu upaya menguasai bola yang dilakukan oleh seorang pemain dalam keadaan bergerak.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat atau tes yang digunakan untuk mengumpulkan data. Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Tes Kemampuan Agility

Tes kemampuan agility terdiri dari 4 bentuk tes yang bersumber dari Brian Mackenzie (2005), berikut bentuk dan tata cara tes tersebut :

(42)

61

Mochamad Zakky Mubarok, 2014

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL DAN KEMAMPUAN AGILITY TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PERMAINAN SEPAK BOLA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2.

Hexagonal Obstacle Test

1) Tujuan dari tes ini adalah untuk memantau kelincahan atlet. 2) Perlengkapan tes yang diperlukan:

a. Lapangan dengan bentuk sisi segi enam dengan setiap sisi sebesar 66 cm b. Stopwatch

c. Peluit d. Cones

e. Pencatat Waktu

3) Prosedur pelaksanaan tes adalah sebagai berikut :

a. Tester berdiri di tengah-tengah segi enam, menghadapi jalur A

b. Pada setiap saat tes berlangsung tester selalu menghadap ke jalur jalur A.

c. Ketika aba-aba “Ya” tester melompat dengan

kedua kaki melewati garis B dan kembali ke tengah, kemudian melewati garis C dan kembali ke tengah, kemudian garis D dan seterusnya.

d. Ketika tester melompat melewati garis A dan kembali ke tengah ini dianggap sebagai satu putaran

e. Tester melakukan tiga kali putaran

f. Setelah melakukan tiga puturan kemudian waktu yang didapat dicatat g. Tester diberi kesempatan dua kali kesempatan

h. Jika dalam pelaksanaan tes salah melangkah harus di ulang kembali i. Pencatat waktu menghitung waktu tester

4) Penilaian

[image:42.595.111.516.650.739.2]

Dengan menghitung rata-rata dari kedua kali tes yang telah dilakukan dan kemudian melihat tabel perhitungan di bawah ini:

Tabel 3.4.

Penilaian Hexagonal Obstacle Test

Waktu (Detik) Kategori

< 11,2 Baik Sekali

11,2 – 13,3 Baik

Gambar

Grafik Hasil Peningkatan Kemampuan Dribbling Pemain ……..
Grafik Gain Skor Peningkatan Dribbling Seluruh Kelompok
Tabel 3.1.
Pembagian Kelompok Berdasarkan Rangking Tes Kemampuan Gambar 3.1 Agility
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian, latihan dengan menggunakan metode keseluruhan memberikan pengaruh yang lebih signifikan dibandingkan dengan metode

Manakah yang lebih baik antara latihan agility ladder exercixe dan metode lateral run drill terhadap peningkatan keterampilan dribbling pada pemain SSB Pelangi U17 tahun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latihan manakah yang lebih berpengaruh dari metode latihan balap zig-zag dan metode latihan shuutle run terhadap

Pengaruh Latihan Terpusat Dan Latihan Acak Terhadap Penguasaan Keterampilan Teknik Dasar Passing, Dribbling, Dan Shooting Dalam Permainan Sepak Bola (Studi Eksperimen pada

(2) Latihan yang lebih baik pengaruhnya antara latihan intensif dan latihan ekstensif terhadap kemampuan Dribble bola basket pada siswa putra ekstrakurikuler SMP

Skripsi dengan judul “PENGARUH LATIHAN METODE KONTINYU DAN METODE INTERVAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS BOLAVOLI PESERTA EKSTRAKULIKULER SISWA KELAS VII SMP

Oleh karena dari hasil penghitungan selisih (gain) diperoleh q o 0.10 &lt; HSD (1.07), maka tidak terdapat interaksi yang signifikan antara kelompok metode latihan

ÀRDWLQJ VHUYLFH , metode latihan internal imagery lebih baik dibandingkan dengan metode latihan external imagery DGD SHUEHGDDQ KDVLO ÀRDWLQJ VHUYLFH antara atlet yang memiliki