• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PGRI 2 CIMAHI : Studi tentang Efektivitas Komunikasi Guru dengan Peserta didik dalam Proses Pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PGRI 2 CIMAHI : Studi tentang Efektivitas Komunikasi Guru dengan Peserta didik dalam Proses Pembelajaran"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPEB: 283/UN 40.7.DI/LT/2014

PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA STANDAR

KOMPETENSI MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP

ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PGRI 2 CIMAHI

(Studi tentang Efektivitas Komunikasi Guru dengan Peserta didik dalam Proses Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar)

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran,

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh: Nety Meinawati

1002052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI PERKANTORAN DI

SMK PGRI 2 CIMAHI

(Studi tentang Efektivitas Komunikasi Guru dengan Peserta didik dalam Proses Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar)

Oleh Nety Meinawati

Sebuah Skripsi yang Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Pendidikan Indonesia

Nety Meinawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

NETY MEINAWATI

PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA STANDAR

KOMPETENSI MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP

ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PGRI 2 CIMAHI

(Studi tentang Efektivitas Komunikasi Guru dengan Peserta didik dalam Proses Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar)

Bandung, ………...2014

Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing

Drs. Endang Supardi, M.Si. NIP. 195905081987031002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

(4)

ABSTRAK

PENGARUH KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI

PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK PGRI 2 CIMAHI

(Studi tentang Efektivitas Komunikasi Guru dengan Peserta Didik dalam Proses Komunikasi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar)

Oleh: Nety Meinawati Skripsi ini dibimbing oleh: Drs. Endang Supardi, M.Si.

Permasalahan yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar peserta didik. Hal ini ditandai dengan tidak optimalnya nilai uas yang diperoleh peserta didik dan banyaknya jumlah peserta didik yang mengikuti remedial. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Variabel Komunikasi Pembelajaran sebagai Variabel X dan Variabel Hasil Belajar Peserta Didik sebagai Variabel Y. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh dari komunikasi pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanasi, dengan teknik pengumpulan data komunikasi tidak langsung melalui penyebaran angket dengan skala rating scale. Penelitian ini merupakan penelitian populasi yang berukuran 91 orang peserta didik yang mengikuti Standar Kompetensi Memahami Prinsip-prinsip Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahii.

(5)

ABSTRACT

THE EFFECT OF INSTRUCTIONAL COMMUNICATION TOWARDS

STUDENTS’ ACHIEVEMENTS IN STANDARD COMPETENCE OF UNDERSTANDING THE PRINCIPLES OF OFFICE ADMINISTRATION IN

SMK PGRI 2 CIMAHI

(A Study of the Effectiveness of Teacher Communication with Students in

Instructional Process Towards Students’ Achievements)

By: Nety Meinawati

This paper is supervised by: Drs. Endang Supardi, M.Si.

Problem discussed in this research was the low achievement of students. It could be seen through the low result of final examination and the high number of students who take remedial test. This research consisted two variables which were

instructional communication as x variable and students’ achievement variable as Y

variable. According to that, the objective of this research was to find out the effect of

instructional communication towards students’ achievements.

Method used in this research was explanatory survey method. The data was collected by using questionnaire with rating scale. The population of this research was 91 students who enrolled Standard Competence of Understanding the Principles of Office Administration in SMK PGRI 2 Cimahi.

Having gathered the results of this research, it was shown that the

instructional communication was in effective category and the students’ achievements

were in sufficient category. The result of hypothesis figured that instructional

communication was significantly effective towards the students’ achievements in

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... i DAFTAR GAMBAR ... v DAFTAR TABEL ... 6 DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5. Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1. Konsep Komunikasi Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Manajemen Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Manajemen Proses Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3. Manajemen Mutu Proses Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

(7)

2.1.6. Teori Komunikasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.7. Komunikasi dalam Proses Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.8. Peran Guru dalam Komunikasi Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.9. Komponen Dasar Komunikasi Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.10. Pola Komunikasi Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.11. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.12. Indikator Komunikasi Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.2. Konsep Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1. Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2. Pengertian Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.2.3. Teori Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.2.4. Prinsip-prinsip Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.3. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.4. Pengaruh Komunikasi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Peserta

Didik ... Error! Bookmark not defined. 2.5. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.6. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

(8)

3.2. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1. Operasional Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2. Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.3. Teknik Pengumpulan Data .... Error! Bookmark not defined. 3.2.4. Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.6. Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.1. Profil Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1.2. Visi dan Misi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2. Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3. Hasil Uji Coba Angket ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.1. Uji Validitas Variabel X (Komunikasi

Pembelajaran) ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.2. Uji Reliabilitas Variabel X (Komunikasi

Pembelajaran) ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4. Deskripsi Variabel-variabel penelitian Error! Bookmark not defined.

4.1.4.1. Deskripsi Komunikasi Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

(9)

4.1.5. Pengujian Persyaratan Analisis Data .. Error! Bookmark not defined.

4.1.5.1. Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.5.2. Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6. Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.1. Merumuskan Hipotesis Statistik .. Error! Bookmark

not defined.

4.1.6.2. Analisis Regresi Linier Sederhana ... Error! Bookmark not defined.

4.1.6.3. Uji Signifikansi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.4. Menghitung Koefisien Korelasi antara Variabel X

dan Variabel Y ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.5. Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not

defined.

4.2. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1. Komunikasi Pembelajaran .... Error! Bookmark not defined. 4.2.2. Hasil Belajar Peserta Didik ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3. Pengaruh Komunikasi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Dasar Komunikasi ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran. Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Rekapitulasi Skor Rata-rata Indikator pada Variabel Komunikasi

Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.2 Perolehan Skor Berdasarkan Tanggapan Responden Terhadap

Variabel X (Komunikasi Pembelajaran) .... Error! Bookmark not defined.

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata UAS ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.2 Jumlah Peserta didik yang Mengikuti Remedial . Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Operasional Variabel Komunikasi Pembelajaran Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Operasional Variabel Hasil Belajar Peserta didik Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Karakteristik Populasi Berdasarkan Kelas Tahun Ajaran 2013/2014 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 Skala Penafsiran Skor Rata-Rata .... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Rapot Standar Kompetensi MPPAP ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.6 Model Uji Bartlett ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.7 Tabel Guilford Empirical Rules ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan No Urut Angket

Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Jumlah Item Angket Uji Coba ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel X (Komunikasi Pembelajaran) . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Komunikasi Pembelajaran) Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Skala Penafsiran Skor Rata-Rata .... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Kriteria Penilaian Rapot Standar Kompetensi MPPAP ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel

(12)

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Respect ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Empathy ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Audible ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Clarity ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Humble ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.13 Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Pada Standar Kompetensi

MPPAP ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.14 Deskripsi Hasil Belajar Peserta Didik Pada Standar Kompetensi

MPPAP ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas Variabel X (Komunikasi Pembelajaran)

Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.16 Guilford Empirical Rules ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.17 Tanggapan Responden Berdasarkan Skor Alternatif Jawaban

(13)
(14)
(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Diera globalisasi ini, permasalahan yang umum dijumpai dalam dunia pendidikan adalah adanya dugaan mengenai rendahnya hasil belajar peserta didik. Rendahnya hasil belajar peserta didik dapat mengakibatkan pembentukan kualitas sumber daya manusia yang kurang optimal. Hal ini dapat dilihat dari data indeks SDM bangsa Indonesia yang berada pada urutan ke 53 dari 122 negara di dunia berdasarkan pengukuran Forum Ekonomi Dunia yang dikeluarkan Selasa (1/10/2013) di Jenewa, Swiss. Pengukuran indeks SDM tersebut, dilakukan berdasarkan 4 pilar indikator, yaitu pilar kesehatan dan kesejahteraan, pilar pendidikan, pilar tenaga kerja dan lapangan kerja serta pilar dukungan lingkungan. Pilar pendidikan menyumbang 14 indikator dari 51 indikator (sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/02/menilik-indeks-sumber-daya-manusia-indonesia-604697.html).

(16)

2

Hal di atas dapat menunjukan bahwa kualitas sumber daya manusia masih rendah dan salah satu penyebabnya adalah kualitas pendidikan. Hasil Survei Worl Competitiveness Year Book tahun 1997-2007 menunjukan bahwa dari 47 negara yang disurvei pada tahun 1997 Indonesia berada pada urutan 39, pada tahun 1999, berada pada urutan 46. Tahun 2002, dari 49 negara yang disurvei, Indonesia berada pada urutan 47, dan pada 2007 dari 55 negara yang disurvei, Indonesia menempati posisi ke-53. Selain itu berdasarkan data dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/2011) waktu setempat, indeks pembangunan pendidikan atau Education Development Index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. Total nilai EDI diperoleh dari empat kategori penilaian, yaitu angka partisipasi pendidikan dasar, angka melek huruf pada usia 15 tahun ke atas, angka partisipasi menurut kesetaraan jender, dan angka bertahan peserta didik hingga kelas lima sekolah dasar (http://edukasi.kompasiana.com/2013/03/09/menyoal-pendidikan-indonesia-535416.html).

(17)

3

oleh pemerintah adalah SMK. SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menyediakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah. Peserta didik yang menuntut ilmu di SMK tidak hanya dibekali oleh pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan program keahliannya, namun sekolah menanamkan pula jiwa kewirausahaan agar peserta didik dapat menciptakan lapangan kerja sendiri dan menjadi pribadi yang mandiri serta kreatif.

Harapan dibalik upaya pemerintah dalam mengembangkan SMK adalah terciptanya output yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Salah satu cara mengetahui apakah output yang dihasilkan sesuai dengan tujuan pendidikan adalah merujuk pada hasil belajar setelah melaksanakan proses pembelajaran. Namun, pada kenyataannya tidak semua peserta didik SMK mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, begitu pula yang terjadi di SMK PGRI 2 Cimahi.

Dalam proses pembelajaran Standar Kompetensi Memahami Prinsip-prinsip Administrasi Perkantoran, diperoleh data mengenai rendahnya hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari data hasil Ujian Akhir Semester Gasal tahun ajaran 2013/2014 yang menunjukan bahwa nilai rata-rata Ujian Akhir Semester tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata UAS

(18)

4

No. Kelas KKM Rata-rata Nilai

1 X AP 1 75 74,9

2 X AP 2 75 73,2

Sumber: Arsip Guru Standar Kompetensi MPPAP (data diolah)

Tabel 1.1 dapat menunjukan bahwa nilai rata-rata UAS pada standar kompetensi MPPAP belum mencapai KKM. Nilai yang berada di bawah KKM tentunya mengharuskan peserta didik untuk mengikuti remedial. Berikut data jumlah peserta didik yang mengikuti remedial.

Tabel 1.2

Jumlah Peserta didik yang Mengikuti Remedial Standar Kompetensi MPPAP

Tahun Ajaran 2013/2014 Kelas Jumlah Peserta

didik KKM

Jumlah Peserta didik yang Mengikuti Remedial

X AP 1 46 75 15

X AP 2 46 75 23

Sumber: Arsip Guru Standar Kompetensi MPPAP (data diolah)

(19)

5

intelegensi serta faktor eksternal meliputi lingkungan sosial sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan sosial masyarakat dan lingkungan non sosial.

Di lingkungan sekolah, guru merupakan pihak yang memegang peranan yang penting. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Wijaya dan Rusman (Saondi dan Aris, 2012:3) yang menyatakan bahwa “Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada

umumnya.” Salah satu tugas yang dilaksanakan oleh guru di sekolah adalah memberikan pelayanan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan melalui pengelolaan kegiatan perencanaan, implementasi, dan evaluasi pembelajaran.

Dalam penelitian ini penulis akan menyoroti mengenai implementasi pembelajaran yaitu proses komunikasi yang merupakan esensi dari proses pembelajaran itu sendiri. Komunikasi dalam pembelajaran sering kali menjadi alasan kegagalan peserta didik yang tidak mampu mencapai hasil belajar yang optimal. Sebagai mana yang diungkapkan oleh Fathurrohman dan Sutikno

(2009:39) “Dalam proses pendidikan sering kita jumpai kegagalan-kegagalan,

hal ini biasanya dikarenakan lemahnya sistem komunikasi.”

(20)

6

sebab guru masih menggunakan pola komunikasi satu arah atau ceramah sehingga peserta didik terbiasa untuk menunggu dan menerima informasi dibandingkan berpartisipasi aktif dan saling memberi masukan seperti bertanya, menjawab pertanyaan, memberi tanggapan dan menyampaikan ide-ide. Akibatnya peserta didik lebih banyak berdiam diri dan menerima bahan pelajaran yang diberikan guru tanpa memberikan tanggapan. Pelaksanaan komunikasi yang berjalan satu arah, memang bukan berarti komunikasi pembelajaran tersebut tidak efektif. Namun, akan lebih baik apabila komunikasi pembelajaran itu lebih bervariasi dengan melibatkan interaksi di dalamnya.

(21)

7

pencapaian keberhasilan dalam belajar. “Usaha peningkatan efektivitas

komunikasi dalam pembelajaran perlu dilakukan terutama untuk mencapai pengalaman belajar yang maksimal secara merata yang dapat diperoleh oleh

mahasiswa/siswa” (Abdulhak, 2002:12).

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai komunikasi guru yang efektif dalam proses pembelajaran serta pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta didik yang dituangkan dalam judul

skripsi “Pengaruh Komunikasi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar

Peserta Didik pada Standar Kompetensi Memahami Prinsip-prinsip Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi” (Studi Tentang Efektivitas Komunikasi Guru dengan Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran terhadap Hasil Belajar).”

1.2. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah hasil belajar peserta didik pada Standar Kompetensi Memahami Prinsip-prinsip Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik diantaranya perhatian, bakat, kesiapan, intelegensi, kematangan, faktor kesehatan, dukungan dari keluarga, sarana dan prasarana, guru, metode pembelajaran, teman, dan lain sebagainya.

(22)

8

profesional, guru memiliki berbagai peran dan salah satunya guru berperan sebagai komunikator dalam proses pembelajaran. Didi dan Deni (2012:56)

menyatakan bahwa “guru profesional yang efektif memiliki keahlian

berkomunikasi.” Keahlian berkomunikasi ini sangat penting dalam mengajar,

sebab guru yang baik harus bisa membangun komunikasi antar pribadi yang efektif dengan peserta didik dalam pembelajaran.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran efektivitas komunikasi pembelajaran pada Standar Kompetensi Memahami Prinsip-prinsip Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi?

2. Bagaimana gambaran tingkat hasil belajar peserta didik pada Standar Kompetensi Memahami Prinsip-prinsip Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi?

(23)

9

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang komunikasi pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik pada Standar Kompetensi Memahami Prinsip-prinsip Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi.

Secara khusus, tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh gambaran efektivitas komunikasi pembelajaran pada Standar Kompetensi Memahami Prinsip-prinsip Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi.

2. Memperoleh gambaran tingkat hasil belajar peserta didik pada Standar Kompetensi Memahami Prinsip-prinsip Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi.

3. Mengukur pengaruh dari komunikasi pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik pada Standar Kompetensi Memahami Prinsip-prinsip Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi.

1.5. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

(24)

10

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diantaranya berguna:

a. Memberikan informasi dan masukan yang positif kepada guru agar lebih memahami karakteristik peserta didik, sehingga ketika melaksanakan proses pembelajaran guru dapat menciptakan proses komunikasi yang mampu menghargai, memotivasi serta memperoleh kesamaan persepsi dengan peserta didik.

(25)

BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1.1. Metode/Jenis Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode survey eksplanatori (explanatory survey). Sugiyono (2013:12) menyatakan bahwa:

Metode survey adalah metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuisioner, tes, wawancara terstruktur, dan sebagainya.

Kemudian Menurut Darmawan (2013:69) menyatakan bahwa “Survey bersifat eksplanatori yaitu penelitian yang harus dilakukan penjelasan atas

hubungan, pengaruh, atau adanya hubungan kausalitas dan sebab akibat.”

(26)

73

1.2. Desain Penelitian

1.2.1. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel adalah kegiatan menjabarkan konsep variabel penelitian menjadi indikator. Menurut Sugiyono (2013:61) “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan.”

Agar tidak terjadi penafsiran yang keliru, maka penulis perlu memaparkan apa yang hendak diukur dari variabel-variabel yang hendak diteliti.

1. Komunikasi pembelajaran diukur melalui jumlah skor persepsi peserta didik mengenai kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan peserta didik selama proses pembelajaran.

2. Hasil belajar diukur melalui kuantitas perubahan tingkah laku yang diperoleh oleh peserta didik yaitu hasil uas pada standar kompetensi MPPAP.

(27)

74

Tabel 3.1

Operasional Variabel Komunikasi Pembelajaran

Variabel Indikator Ukuran Skala Nomor

Item

 Kemampuan guru bersikap adil dalam proses pembelajaran.  Penghargaan guru terhadap usaha

peserta didik dalam belajar.  Guru mampu memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan di dalam kelas.

Interval 1,2,3 4

5

Empati (empathy)

 Kemampuan guru dalam mendengarkan keluhan peserta didik

 Kemampuan guru dalam

memberikan pelayanan kesulitan

 Kemampuan guru dalam menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

 Kemampuan guru dalam mengkomunikasikan bahan pelajaran.

 Guru mampu meberikan motivasi dalam proses pembelajaran.  Variasi metode pembelajaran

yang di gunakan.

 Kemampuan guru dalam memilih media pembelajaran yang efektif.  Kemampuan guru dalam

mengatur volume suara.

 Kemampuan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.

(28)

75

 Kemampuan guru menyampaikan manfaat materi pelajaran.

 Kemampuan guru dalam

memberikan instruksi (perintah).  Kemampuan guru dalam

menyampaikan evaluasi.

 Kemampuan guru dalam

mengendalikan diri selama proses pembelajaran.

 Kemampuan guru dalam

menciptakan suasana belajar yang hangat.

Interval 25

26,27, 28

Sumber: diadaptasi dari Fathurrohman dan Sutikno (2009:41)

Tabel 3.2

Operasional Variabel Hasil Belajar Peserta didik

Variabel Indikator Skala

Hasil Belajar Peserta didik

Nilai hasil UAS semester gasal pada Standar Kompetensi MPPAP

tahun ajaran 2013/2014

Interval

Sumber: Arsip Guru Standar Kompetensi MPPAP SMK PGRI 2 Cimahi

1.2.2. Populasi Penelitian

Sugiyono (2013:117) menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Kemudian menurut Sambas Ali Muhidin (2010:1):

(29)

76

Jadi, populasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam apa saja yang menjadi perhatian kita. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah peserta didik kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi pada tahun ajar 2013/2014 yang berjumlah 91 orang. Data populasi penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3

Karakteristik Populasi Berdasarkan Kelas Tahun Ajaran 2013/2014

No Kelas Jumlah Peserta didik

1. X AP 1 45

2. X AP 2 46

Total 91

Sumber: Arsip Wali Kelas X AP SMK PGRI 2 Cimahi

1.2.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, selain menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan teknik dan alat pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian dan berguna untuk mendukung hipotesis yang telah dirumuskan.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuisioner dan studi dokumentasi.

(30)

77

Arikunto (2002:135) mengemukakan “Metode dokumentasi adalah mencari data-data mengenai hal-hal atau variasi yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan

sebagainya.” Penulis menggunakan teknik ini untuk mengetahui gambaran hasil belajar peserta didik pada Standar Kompetensi MPPAP. Dokumen yang diteliti dalam penelitian ini adalah nilai UAS peserta didik pada Standar Kompetensi MPPAP semester gasal tahun ajaran 2013/2014.

2. Teknik Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab untuk mengetahui persepsi sumber data mengenai masalah yang diteliti. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada beberapa peserta didik untuk mengetahui gambaran pola komunikasi dalam penyampaian bahan pelajaran yang dilakukan guru selama proses pembelajaran.

3. Teknik kuisioner

Menurut Sugiyono (2013:199) “Kuisioner merupakan teknik

(31)

78

pertanyaan atau pernyataan yang sudah disiapkan terlebih dahulu oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden. Jawaban dari petanyaan atau pernyataan diisi sendiri oleh responden berdasarkan alternatif jawaban yang telah disediakan. Dalam penelitian ini kuisioner akan disebarkan kepada peserta didik yang mempelajari standar kompetensi MPPAP di SMK PGRI 2 Cimahi.

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner dalam bentuk rating scale (skala bertingkat). Menurut Sugiyono

(2013:141) “Rating scale adalah skala pengukuran yang mengolah data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.” Sebelum kuisioner dibagikan kepada responden yang sebenarnya, terlebih dahulu kuisioner harus melalui tahap pengujian instrumen yaitu pengujian validitas dan reliabilitas.

1.2.4. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah suatu instrumen benar-benar layak mengukur apa yang hendak diukur. Hal ini sesuai

dengan pendapat dari Sugiyono (2013:173) bahwa “Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

(32)

79

rumus diantaranya dengan koefisien korelasi Product Moment dari Karl Pearson, dengan rumus sebagai berikut:

Sumber : Sambas Ali Muhidin, (2010:26) Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara x dan y

X = Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor-skor pada item ke i yang akan di uji validitasnya.

Y = Skor kedua, dalam hal ini Y merupakan jumlah skor yang diperoleh tiap responden

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2 = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden

Menurut Muhidin (2010:26) langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1) Menyebarkan instrument yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3) Memeriksa kelengkapan data. Baik dari segi kelengkapan angket yang disebar maupun kelengkapan pengisian item angket.

4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh.

5) Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

(33)

80

7) Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n -

2 dengan α = 5 %.

8) Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai r hitung dan nilai tabel r. Kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka item instrumen dinyatakan valid. Dan jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r, maka item instrumen dinyatakan tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuesioner penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur sehingga hasilnya dapat dipercaya. Jadi walaupun instrumen digunakan mengukur kelompok subjek yang sama (homogen) dalam waktu yang berbeda, diperoleh hasil yang relatif sama.

Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach (1951), yaitu (Muhidin, 2010:31):

Dimana:

Rumus Varians =

σ

2

=

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen/koefisien alfa

(34)

81

k = Banyaknya bulir soal

∑ = Jumlah varians bulir = Varians total

N = Jumlah responden

Somantri dan Muhidin (2006:48) mengemukakan langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1) Memberikan skor terhadap instrumen yang telah diisi oleh tiap responden.

2) Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor item yang telah diperoleh.

3) Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

4) Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

5) Menghitung varians masing-masing item 6) Menghitung varian total

7) Menghitung nilai koefisien alfa

8) Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi Produk Moment yang terdapat dalam tabel.

9) Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan:

Jika r11 > rxy maka instrumennya dinyatakan reliabel. Jika r11 ≤ rxy maka instrumennya dinyatakan tidak reliabel. 1.2.5. Teknik Analisis Data

(35)

82

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah dengan teknik analisis data deskriptif dan analisis data inferensial.

1. Analisis Deskriptif

Dalam penelitian, teknik analisis data deskriptif digunakan untuk mendapat gambaran mengenai variabel yang diteliti. Sugiyono (2013:207), mengemukakan bahwa:

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.

Analisis data ini digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan yaitu untuk menjawab rumusan masalah nomor satu dan dua, yakni untuk mengetahui gambaran mengenai efektivitas komunikasi pembelajaran pada standar kompetensi MPPAP di SMK PGRI 2 Cimahi dan untuk mengetahui gambaran tingkat hasil belajar peserta didik pada standar kompetensi MPPAP di SMK PGRI 2 Cimahi.

(36)

83

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK=ST x JB x JR

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:

∑xi = x1x2x3 …+ x37.

c. Membuat daerah kontinum. Langkah-langkahnya sebagai berikut:  Menentukan daerah kontinum tertinggi dan terendah

Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR Sangat Rendah : K = SR x JB x JR

 Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus:

 Menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi.

d. Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti di bawah ini:

Tabel 3.4

Skala Penafsiran Skor Rata-Rata

No Rentang Kategori Penafsiran

(37)

84

5. 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Efektif

Sumber : Diadaptasi dari Skor Kategori Rating Scale Sugiyono (2002:81)

Untuk mendeskripsikan variabel hasil belajar (Y) digunakan kriteria penilaian raport untuk standar kompetensi MPPAP yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Rapot Standar Kompetensi MPPAP

Rentang Kategori

0 – 69,99 Kurang (D) 70,00 - 79,99 Cukup (C) 80,00 – 89,99 Baik (B)

90,00 – 100 Baik Sekali (A)

Sumber: Arsip Guru Standar Kompetensi MPPAP

2. Analisis Inferensial

Menurut Sambas Ali Muhidin (2010:3) “Statistika inferensial

membahas mengenai cara menganalisis data serta mengambil

kesimpulan.” Statistik inferensial terdiri dari statistik parametrik dan statistik non parametrik. Dalam penelitian ini, Analisis data yang digunakan adalah statistik parametrik sebab data yang digunakan adalah interval.

Analisis data ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor

(38)

85

Cimahi. Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka analisis data parametrik yang digunakan adalah analisis regresi. Sambas Ali Muhidin (2010:104) menyatakan bahwa “Analisis regresi dipergunakan untuk

menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih.” Dalam hal ini adalah

untuk mengetahui apakah suatu variabel disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Menurut Somantri dan Muhidin (2006:243) langkah-langkah yang dapat digunakan untuk menggunakan analisis regresi adalah:

1) Mengadakan Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris.

2) Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variabel independen.

3) Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak. 4) Melihat apakah tanda dan magnitud dari estimasi parameter cocok

dengan teori.

Peneliti menggunakan model regresi sederhana yaitu Ŷ= a + bX

Keterangan: Ŷ = variabel tak bebas (nilai duga)

X = variabel bebas

a = penduga bagi intersap (α)

b = penduga bagi koefisien regresi (β)

α dan β parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga

diduga menggunakan statistika sampel.

(39)

86

sebab parameter populasi biasanya berdistribusi normal, sebagaimana

yang diungkapkan oleh Muhidin (2010:92) “data yang normal biasanya

dimiliki oleh parameter populasi.” Selain dilakukan uji homogenitas,

diperlukan pula uji linieritas sebagai uji persyaratan dari analisis data regresi sederhana.

a. Uji Homogenitas

Menurut Muhidin (2010:96) “Ide dasar uji asumsi homogenitas

adalah untuk kepentingan akurasi data dan keterpercayaan terhadap

hasil penelitian.” Pengujian homogenitas varians ini

mengasumsikan bahwa skor variabel memiliki varians yang homogen. Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji Burlett dengan rumus:

(Sambas Ali, 2010:96). Keterangan:

= Varians tiap kelompok data

dbi = n - 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett = (Log S2gab)(dbi)

S2gab = Varians gabungan = S2gab =

Muhidin (2010:97) mengemukakan langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians adalah : 1) Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung

varians untuk tiap kelompok tersebut.

(40)

87

Sumber : Sambas Ali Muhidin (2010:97)

3) Menghitung varians gabungan.

4) Menghitung log dari varians gabungan. 5) Menghitung nilai Barlett.

6) Menghitung nilai

2

7) Menentukan nilai dan titik kritis pada α =0.05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator.

8) Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :  Nilai2hitung< nilai

(41)

88

1) Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y

4) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres = ∑Y2 - JKReg[b] - JKReg[]

5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus: RJKReg[] = JKReg[]

6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ba (RJKReg[ba]) dengan rumus: RJKReg[b] = JKReg[b] 7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes)

dengan rumus: RJKRes = 2

Re

n JK s

8) Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

JKE =

10)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok

(RJKTC) dengan rumus: RJKTC = k2

(42)

89

14)Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau  = 5% menggunakan rumus: Ftabel = F (1-α)(db TC, db E) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

15)Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan.

1.2.6. Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan sementara mengenai masalah penelitian yang harus dibuktikan kebenarannya. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mendapat gambaran mengenai suatu populasi sehingga dapat ditarik kesimpulan apakah terdapat bukti yang cukup untuk menolak atau menerima nilai yang diasumsikan. Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut.

1. Merumuskan Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : ß = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh positif dari komunikasi pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik pada standar kompetensi MPPAP di SMK PGRI 2 Cimahi.

(43)

90

2. Membuat Persamaan Regresi

Analisis regresi digunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih. Terutama untuk menelaah variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Model Analisis regresi sederhana adalah: peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Rumus a dan b adalah sebagai berikut:

X

Uji signifikansi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa koefisien-koefisien regresi khususnya koefisien arah b sama dengan nol melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien arah regresi lebih besar

(44)

91

Langkah-langkah pengujian uji signifikasi adalah sebagai berikut: a) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] =

 

n

Y 2

b) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus: JKReg[b\a] =

  

c) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres= Y JKReg[b\a] JKReg[a]

2 

d) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus: RJKReg[a] = JKReg[a]

e) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ba (RJKReg[ba])

g) Menghitung F, dengan rumus:

h) Menentukan nilai kritis () dengan derajat kebebasan untuk dbreg = 1 dan dbres = n – 2

i) Membandingkan nilai uji F terhadap nilai Ftabel = F(1-) (dbreg(b/a)(dbres)

j) Membuat kesimpulan.dengan kriteria sebagai berikut:

 H0 ditolak dan H1 diterima, apabila Fhitung ≥ Ftabel dinyatakan signifikan.

 H0 diterima dan H1 ditolak, apabila Fhitung ≤ Ftabel dinyatakan tidak signifikan.

4. Menghitung Koefisien Korelasi

(45)

92

Sumber :Muhidin, (2010:97)

Sedangkan untuk mengetahui kadar hubungan variabel X terhadap Y maka dapat digunakan pedoman sebagai berikut:

Tabel 3.7

Tabel Guilford Emphirical Rules

Besar rxy Interpretasi

0,00 – < 0,20

≥ 0,20 – < 0,40

≥ 0,40 – < 0,70

≥ 0,70 – < 0,90

≥ 0,90 –≤ 1,00

Hubungan sangat lemah (diabaikan, dianggap tidak ada) Hubungan rendah

Hubungan sedang/cukup Hubungan kuat/tinggi Hubungan sangat kuat/tinggi

Sumber: Muhidin (2010:84)

5. Menghitung Koefisien Determinasi

(46)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas komunikasi pembelajaran pada Standar Kompetensi Memahami Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi berada pada kategori efektif yaitu 3,55 berada pada rentang 3,40 – 4,19 selain itu dilihat dari perolehan skor jawaban terbanyak yaitu alternatif jawaban 3 sebesar 36,90% dan alternatif jawaban 4 sebesar 34,62%. Artinya, peserta didik beranggapan bahwa guru telah mampu menciptakan komunikasi pembelajaran yang efektif di dalam kelas. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu respect, empathy, audible, clarity dan humble. Namun, komunikasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih perlu ditingkatkan, sebab tidak semua peserta didik beranggapan bahwa komunikasi yang dilakukan guru sudah efektif, hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya peserta didik yang memberikan tanggapan yang kurang positif dilihat dari perolehan persentase alternatif jawaban ke 2 yang mencapai 9,84%.

(47)

129

c. Berdasarkan hasil uji hipotesis, dapat disimpulkan bahwa komunikasi pembelajaran berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap hasil belajar peserta didik pada Standar Kompetensi Memahami Prinsip-prinsip Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Cimahi dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0,5244 yaitu berada kategori cukup kuat. Hasil perhitungan koefisien determinasi (KD) menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh komunikasi pembelajaran sebesar 27,50% dan sisanya sebesar 72,50% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

5.2. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dan merujuk pada pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka rekomendasi yang dapat diusulkan penulis adalah sebagai berikut:

a. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi pembelajaran berada pada kategori efektif, namun masih perlu dioptimalkan. Maka dari itu, guru harus terus mengoptimalkan komunikasi pembelajaran yang terjadi dengan cara berusaha merancang pembelajaran dengan lebih menarik, memberikan lebih banyak motivasi serta meningkatkan efektivitas penggunaan media pembelajaran.

(48)

130

serta terus mengoptimalkan hasil belajar pada Standar Kompetensi MPPAP.

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Amtu, Onisimus. (2011). Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Aw, Suranto. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Barnawi dan Arifin. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Arruz Media.

Carolyn M. Evertson dan Edmund T. Emmer. (2011). Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah Dasar. Terjemahan: Arif Rahman. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dimyati dan Mudjiyono.(2002). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiyono.(2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Guru dan Anak didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendy, Onong Uchjana. (2004). Ilmu Komunikasi Ilmu dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno. (2009). Strategi Belajar Mengajar – Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: PT Refika Aditama.

(50)

Hamalik, Oemar. (2013). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hasibuan dan Mudjiono. (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Komala, Lukiati. (2009). Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses dan Konteks. Bandung: Widya Padjadjaran.

Muhidin, Sambas Ali. (2010). Statistika 1 – Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Muhidin, Sambas Ali. (2010). Statistika 2 – Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Nana Syaodih S. (2009). Landasan Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Purwanto, Ngalim. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Purwanto, Ngalim. (2006). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Riyanto, Yatim. (2010). Paradigma baru pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Rohim, Syaiful. (2009). Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Rohiyat. (2009). Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktek. Bandung: Refika Aditama.

Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Sagala, Syaiful. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sallis, Edwad. (2011). Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Terjemahan:

Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurrozi. Jogjakarta: Divapers.

Saondi, Ondi dan Aris Suherman. (2012). Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama.

Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

(51)

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Solihatin, Etin. (2012). Strategi Pembelajaran PPKN. Jakarta: PT Bumi Aksara. Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika Dalam

Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sopiatin, Popi. (2010). Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sudjana, Nana. (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2002). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti.

Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, uhar. (2013). Menjadi Guru Berkarakter. Bandung: Refika Aditama.

Suparno, Suhaenah. (2001). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Supriadie, Didi dan Deni Darmawan.(2012). Komunikasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Suyono dan Hariyanto, (2012). Belajar dan Pembelajaran – Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Syah, Muhibbin. (2009). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syaifurahman dan Tri Ujati. (2013). Manajemen Dalam Pembelajaran. Jakarta: PT Indeks

(52)

Wibowo, Agus dan Hamrin. (2012). Menjadi Guru Berkarakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zazin, Nur. (2011). Gerakan Menata Mutu Pendidikan. Jogjakarta: Arruz Media. Karya Ilmiah:

Abdulhak, H. Ishak. (2002). Komunikasi Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Survey pada Mahasiswa Bidang Studi di Lima Jurusan-Jurusan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol. 1 No. 1 Hal. 1 -12.

Kartika, Tri. (2011). Komunikasi Antara Guru dan Siswa Hubungannya dengan Motivasi Belajar Siswa di SMKN 1 Indramayu. Skripsi Sarjana Pendidikan Manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: tidak diterbitkan.

Soeharto, Karti. (1993). Dosen dalam Komunikasi Pembelajaran, Jurnal pendidikan. ISSN 0853 – 4403, h. 14 – 19.

Internet:

Dikti. (2003). UU RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. [Online]. Tersedia:http://www.dikti.go.id/files/atur/UU202003Sisdiknas.pdf Dikti. (2005). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

Tentang Guru dan Dosen. [Online]. Tersedia: http://www.dikti.go.id/files/at ur/UU14-2005GuruDosen.pdf.

Grief, Jeff Kerssen. (2001). Teacher Communication Activities Relevant To Student Motivation: Classroom Facework And Instructional Communication Competence.[Online]. Tersedia: http//www.tandfonline. com/doi/abs/10.1080/03634520109379252#preview.

Hilal, N. (2013). Menyoal Pendidikan Indonesia. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/03/09/menyoal-pendidikan-indonesia -535416.html.

Kompasiana. (2013). Menilik Indeks Sumber Daya Manusia. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/02/menilik-indeks-sumber-daya-manusia-indonesia-604697.html.

(53)

SMAN 1 Sanden Tahun Ajaran 2011/2012.[Online]. Tersedia: http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/758/44/54.

Majid, M. Sabri. (2013). Potret Buram Pendidikan Kita. [Online]. Tersedia: http://aceh.tribunnews.com/2013/01/03/potret-buram-pendidikan-kita. Mahendra, Dharma Prima. (2007). Pengaruh Interaksi Dalam Proses

Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di MAN 1 Malang. [Online]. Tersedia: http://library.um.ac.id/free-contents/downloadpdf.php/pub/pengaruh-komu nikasi-dan-interaksi-guru-terhadap-prestasi-belajar-peserta didik-pada- mata-pelajaran-ekonomi-kelas-xi-ips-di-man-1-malang-dharma-prima-mahendra-37835-00957KI09-BAB III.pdf.

Gambar

Tabel 1.2 memperlihatkan bahwa jumlah peserta didik yang mengikuti
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kuesioner Yang terdiri dari 10 pertanyaan Indeks ADL Barthel yang terdiri dari 15 pertanyaan Item pertanyaan 1: Ya 0: Tidak Di kategorikan

[r]

Upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa Melalui Komik Berbasis Budaya Lokal Dalam Pembelajaran Ips. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Puji Syukur kepada Yesus Kristus atas segala talenta nikmat dan karunia yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum dengan

[r]

Pemodelan dimulai dengan gambar dua dimensi pada menu sketch untuk menggambar bentuk serta menentukan dimensi – dimensi komponen.. kemudian pada menu part design workbench

Hampir sama dengan perilaku atau tren hasil pengukuran kadar air laktosa, seperti tampak pada Table 24 hasil pengukuran kadar air perisa vanilla dengan alat

 Jika sel sperma maupun sel telurnya berasal dari orang yang tidak terikat pada perkawinan, tapi embrio diimplantasikan ke dalam rahim seorang wanita