• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DAN EFEKTIVITAS PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP TINGKAT KOMPETENSI KEJURUAN AKUNTANSI : Survey pada Siswa SMK Kompetensi Keahlian Akuntansi di Kabupaten Cianjur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DAN EFEKTIVITAS PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP TINGKAT KOMPETENSI KEJURUAN AKUNTANSI : Survey pada Siswa SMK Kompetensi Keahlian Akuntansi di Kabupaten Cianjur."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

“Pengaruh Kualitas Pembelajaran Praktikum dan Efektivitas

Praktek Kerja Industri terhadap Tingkat Kompetensi Kejuruan

Akuntansi”

(Survey pada Siswa SMK Kompetensi Keahlian Akuntansi di Kabupaten Cianjur)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Disusun Oleh :

A. Rahmat Dimyati

1103374

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)

Pe garuh Kualitas

Pembelajaran Praktikum

dan Efektivitas Praktek Kerja Industri terhadap

Ti gkat Ko pete si Kejurua Aku ta si

(Survey pada Siswa SMK Kompetensi Keahlian Akuntansi

di Kabupaten Cianjur)

Oleh

A. Rahmat Dimyati

S.Pd UPI, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pasca Sarjana UPI

© A. Rahmat Dimyati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Dadang Sadeli, M.Si. NIP. 194701251975011001

.

Pembimbing II

Dr. Kusnendi, MS. NIP. 196001221984031003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

(4)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PENGUJI:

Penguji I

Dr. H. Meta Arief, MS. NIP. 196402061988032001

Penguji II

Dr. Kurjono, M.Pd. NIP. 196810201998021003

PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Dadang Sadeli, M.Si. NIP. 194701251975011001

Pembimbing II

Dr. Kusnendi, MS. NIP. 196001221984031003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

(5)

ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DAN EFEKTIVITAS PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP TINGKAT

KOMPETENSI KEJURUAN AKUNTANSI

(Survey pada Siswa SMK Kompetensi Keahlian Akuntansi di Kabupaten Cianjur)

Oleh:

A. RAHMAT DIMYATI NIM 1103374

Masalah yang menjadi kajian dari penelitian ini adalah mengenai tingkat kompetensi kejuruan akuntansi. Inti kajiannya difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kompetensi kejuruan akuntansi, meliputi kualitas pembelajaran praktikum, dan efektivitas praktek kerja industri. Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kualitas pembelajaran praktikum dan efektivitas praktek kerja industri terhadap tingkat kompetensi kejuruan akuntansi.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, dengan teknik pengumpulan data angket skala lima kategori Likert, terhadap 222 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian Akuntansi di Kabupaten Cianjur. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah Model Regresi Berganda. Teknik ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji signifikansi menggunakan uji-F dan uji-t. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:

Berdasarkan uji F, diperoleh signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan kualitas pembelajaran praktikum dan efektivitas praktek kerja industri berpengaruh terhadap tingkat kompetensi kejuruan akuntansi. Besarnya pengaruh sebesar 47,19%, sedangkan sisanya sebesar 52,90% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Koefisien regresi dari X1 ke Y sebesar 0,550.

Berdasarkan uji t diperoleh sig sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan kualitas pembelajaran praktikum berpengaruh terhadap tingkat kompetensi kejuruan akuntansi. Besarnya pengaruh tersebut sebesar 30,25%. Koefisien regresi dari X2

ke Y sebesar 0,176. Berdasarkan uji t diperoleh sig sebesar 0,013. Hal ini menunjukkan efektivitas praktek kerja industri berpengaruh terhadap tingkat kompetensi kejuruan akuntansi. Besarnya pengaruh tersebut sebesar 3,10%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut tingkat kompetensi kejuruan akuntansi dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran praktikum dan efektivitas praktek kerja industri, sehingga pihak sekolah perlu mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas pembelajaran praktikum dan efektivitas praktek kerja industri yang sudah tercapai.

(6)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRACTICAL LEARNING QUALITY, AND EFFECTIVENESS OF THE PRACTICE OF INDUSTRIAL ON

VOCATIONAL COMPETENCIES OF ACCOUNTING

(Survey on Vocational High School Students of Accounting Competensy Skills in Cianjur)

By:

A. Rahmat Dimyati NIM 1103374

The matter of being a study of this research was vocational competency of accounting. The main of the study focused on some factors of the vocational competency that involved the quality of practical learning, and the effectiveness of practical training toward the accounting.

The method in this research was Survey Method, using the Likert 5-categories questionnaire to 222 student of Vocational High School of competency skills in Cianjur. The data technique used was multiple regression analysis. The model was used to identify influence independent variable on the dependent variable. The F-test and t-test was used for test significance. Based on the calculation, the results indicated

Based on F-test, the significance is 0,000. It explained that practical learning quality, and effectiveness of the practice of industrial had simultaneously influence on vocational competencies of accounting. The influence was 47,19%. The rest, 52,90%, was determined by other variables that were not examined in this research. Regression coefficient X1 to Y is 0,550. Based on T-test, the

significance was 0,000. It explained that practical learning quality had influence on vocational competencies of accounting. The influence is 30,25,%. Regression coefficient X2 to Y is 0,1176. Based on T-test, the significance was 0,013. It

explained that practical learning quality had influence on vocational competencies of accounting. The influence was 3,10,%. Based on these research, vocational competencies of accounting is influenced by practical learning quality, and effectiveness of the practice of industrial, so that the schools need to maintain and even improve the practical learning quality, and effectiveness of the practice of industrial that have been achieved.

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR HAK CIPTA ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PERNYATAAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

UCAPAN TERIMA KASIH ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah . ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 10

1. Teori Belajar Praktik ... 10

a. Teori Behaviorisme ... 10

b. Teori Belajar Praktik ... 13

2. Kompetensi Kejuruan ... 14

a. Kompetensi ... 14

b. Kompetensi Kejuruan Akuntansi ... 15

c. Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Kejuruan ... 16

(8)

3. Kualitas Pembelajaran Praktikum ... 21

a. Pembelajaran Praktikum ... 21

b. Kualitas Pembelajaran Praktikum ... 22

4. Praktek Kerja Industri ... 23

a. Pengertian Praktek Kerja Industri ... 23

b. Tujuan Praktek Kerja Industri ... 24

c. Efektivitas Praktek Kerja Industri ... 25

5. Penelitian Terdahulu ... 27

B. Kerangka Pemikiran ... 28

F. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian ... 33

1. Lokasi Penelitian ... 33

2. Populasi dan Sampel ... 33

B. Metode Penelitian ... 35

C. Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel ... 35

1. Variabel Penelitian ... 35

2. Operasionalisasi Variabel... 37

D. Teknik Pengumpulan Data ... 38

1. Studi Dokumentasi ... 38

2. Teknik Angket (Kuesioner)... 38

E. Teknik Pengolahan Data ... 40

1. Uji Validitas Kuesioner ... 40

2. Uji Reliabilitas Kuesioner ... 43

3. Deskripsi Data ... 44

4. Uji Asumsi Statistik ... 45

5. Pengujian Hipotesis ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian ... 49

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 55

(9)

2. Deskripsi Variabel Efektivitas Praktek Kerja Industri ... 65

3. Deskripsi Variabel Tingkat Kompetensi Kejuruan Akuntansi ... 73

C. Uji Asumsi Statistik ... 78

1. Uji Normalitas ... 78

2. Uji Linearitas ... 78

3. Uji Heterokedastisitas ... 79

D. Pengujian Hipotesis ... 80

1. Hasil Uji Hipotesis Simultan ... 81

2. Hasil Uji Hipotesis Parsial ... 82

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83

1. Pengaruh Kualitas Pembelajaran Praktikum (X1) terhadap Tingkat Kompetensi Kejuruan Akuntansi (Y)... 83

2. Pengaruh Efektivitas Praktek Kerja Industri (X2) terhadap Tingkat Kompetensi Kejuruan Akuntansi (Y)... 85

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 88

B. Implikasi Hasil Penelitian . ... 89

C. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Siswa SMK Kompetensi Keahlian Akuntansi

Tahun Pelajaran 2011/2012 di Kabupaten Cianjur ... 2

Tabel 2.1 Penelitian terdahulu... 27

Tabel 3.1 Jumlah Siswa SMK Kelas XII Kompetensi Keahlian Akuntansi di

Kabupaten Cianjur ... 34

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 37

Tabel 3.3 Kriteria Skor Variabel X1 dan X2 ... 39

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Pembelajaran

Praktikum... 41

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Efektivitas Prakerin ... 42

Tabel 3.6 Skala Penafsiran Rata-Rata Skor Jawaban Responden pada

Variabel ... 44

Tabel 3.7 Skala Penafsiran Rata-Rata Skor Jawaban Responden pada

Variabel ... 45

Tabel 3.8 Kategori Tingkat Kompetensi Kejuruan ... 45

Tabel 4.1 Daftar Objek Penelitian ... 49

Tabel 4.2 Deskripsi Setiap Dimensi pada Variabel Kualitas Pembelajaran

Praktikum ... 56

Tabel 4.3 Deskripsi Setiap Indikator pada Dimensi Strategi Pengorganisasian

Pembelajaran ... 58

Tabel 4.4 Deskripsi Setiap Indikator pada Dimensi Strategi Penyampaian

Pembelajaran ... 60

Tabel 4.5 Deskripsi Setiap Indikator pada Dimensi Strategi Pengelolaan

Pembelajaran ... 63

Tabel 4.6 Deskripsi Setiap Dimensi pada Variabel Efektivitas Praktek Kerja

Industri ... 65

Tabel 4.7 Deskripsi Setiap Indikator pada Dimensi Perencanaan ... 67

Tabel 4.8 Deskripsi Setiap Indikator pada Dimensi Pelaksanaan Prakerin ... 69

(11)

Tabel 4.10 Tingkat Kompetensi Kejuruan Akuntansi ... 73

Tabel 4.11 Perolehan Nilai Ujian Teori Kejuruan ... 75

Tabel 4.12 Perolehan Nilai Ujian Praktik Kejuruan ... 76

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas – Chi Square ... 78

Tabel 4.14 Hasil Uji Linearitas ... 79

Tabel 4.15 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 80

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ... 81

Tabel 4.17 Hasil Pengujian Hipotesis Simultan ... 81

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 31

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 31

Gambar 4.1 Deskripsi Setiap Dimensi pada Variabel Kualitas Pembelajaran Praktikum... 57

Gambar 4.2 Deskripsi Setiap Indikator pada Dimensi Strategi Pengorganisasian Pembelajaran ... 59

Gambar 4.3 Deskripsi Setiap Indikator pada Dimensi Strategi Penyampaian Pembelajaran ... 61

Gambar 4.4 Deskripsi Setiap Indikator pada Dimensi Strategi Pengelolaan Pembelajaran ... 64

Gambar 4.5 Skor Rata-rata Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Variabel Efektivitas Praktek Kerja Industri ... 66

Gambar 4.6 Skor Rata-rata Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Perencanaan ... 68

Gambar 4.7 Skor Rata-rata Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Dimensi Pelaksanaan ... 70

Gambar 4.8 Skor Rata-rata Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Penilaian ... 72

Gambar 4.9 Tingkat Kompetensi Kejuruan Siswa ... 74

Gambar 4.10 Perolehan Nilai Ujian Teori Kejuruan Siswa ... 76

Gambar 4.11 Perolehan Nilai Ujian Praktik Kejuruan Siswa ... 77

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian ... 96

Lampiran B Data Set Awal Penelitian ... 104

Lampiran C Uji Validitas dan Reliabilitas ... 128

Lampiran D Analisis Data ... 132

Lampiran E Pengujian Hipotesis ... 140

Lampiran F Dokumen Pendukung ... 144

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan

peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sesuai dengan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri

dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu penyelenggara

pendidikan kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dengan Sekolah

Menengah Atas (SMA), di dalam struktur kurikulumnya terdapat mata pelajaran

kejuruan yang bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan

pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

Akuntansi merupakan salah satu kompetensi keahlian di SMK yang

termasuk ke dalam bidang keahlian bisnis manajemen. Kompetensi Keahlian

Akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan berkualitas (beriman, taqwa, jujur dan

terampil) di bidang akuntansi, mampu bersaing dalam dunia usaha atau industri

dalam era persaingan global. Lulusan yang diharapkan adalah lulusan yang

kompeten di bidang teknisi akuntansi tingkat pelaksana sehingga dapat bekerja di

dunia kerja sesuai kompetensi yang dimiliki, berwirausaha dengan kemampuan

yang dimiliki atau mengembangkan diri dengan melanjutkan pendidikan pada

tingkat yang lebih tinggi.

Berdasarkan Perpres Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia (KKNI) disebutkan bahwa “KKNI terdiri atas 9 (sembilan) jenjang kualifikasi, dimulai dari jenjang 1 (satu) sebagai jenjang terendah sampai

dengan jenjang 9 (sembilan) sebagai jenjang tertinggi”. Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2008 tentang Standar

(15)

2

akuntansi pelaksana berada di jenjang kualifikasi III (tiga) dari sembilan jenjang

kualifikasi yang ada. Teknisi akuntansi pelaksana ini harus memiliki kemampuan

dalam melakukan pekerjaan di bidang yang berkaitan dengan mengelola dokumen

kas, mengelola piutang dan utang, mengelola persediaan, mengelola aktiva tetap,

melakukan kegiatan entry jurnal, memposting ke buku besar dan menyajikan

laporan keuangan baik pada perusahaan manufaktur, dagang maupun jasa.

Tujuan yang telah ditetapkan terkait dengan kompetensi lulusan ternyata

belum sepenuhnya tercapai, sebagian lulusan SMK dinilai masih memiliki

kompetensi yang rendah, hal itu terlihat pencapaian nilai ujian kompetensi

(Ujikom). Rendahnya kompetensi siswa SMK Kompetensi keahlian Akuntansi

terjadi di Kabupaten Cianjur, beberapa siswa yang berasal dari SMK yang ada di

Cianjur masih memiliki kompetensi yang rendah, hal itu bisa dilihat dari

perolehan nilai ujian kompetensi (Ujikom) yang terdiri dari ujian praktik kejuruan

dan ujian kejuruan pada enam SMK di Kabupaten Cianjur, seperti data pada Tabel

1.1.

Tabel 1.1

Nilai Rata-rata Ujian Kompetensi Akuntansi Siswa SMK Kompetensi Keahlian Akuntansi Tahun Pelajaran 2011/2012 di Kabupaten Cianjur

No. Nama Sekolah Ujian

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur

Berdasarkan data di atas, perolehan nilai ujian teori di beberapa sekolah

masih rendah karena masih di bawah 7,00 dan pencapaian nilai ujian praktik

(16)

3

dengan bobot 70%. Secara rata-rata hasil antara nilai ujian teori dengan praktik

kejuruan yang disebut uji kompetensi tergolong tinggi, akan tetapi hal tersebut

masih perlu ditingkatkan agar mencapai Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia (SKKNI). Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

teknisi akuntansi pelaksana mensyaratkan harus mampu melakukan pekerjaan di

bidang teknisi akuntansi pelaksana yang berkaitan dengan siklus akuntansi

perusahaa manufaktur, jasa dan dagang.

Kompetensi yang harus dicapai oleh siswa dalam ujian praktik kejuruan

pada Kompetensi Keahlian Akuntansi sesuai dengan standar kompetensi lulusan

yang ditetapkan oleh pemerintah dan berkaitan pula dengan SKKNI yaitu

mengelola jurnal, mengelola buku besar, menyelesaikan siklus akuntansi dan

mengaplikasikan aplikasi komputer akuntansi, sedangkan kompetensi yang harus

dicapai dalam ujian teori kejuruan ditambah dengan dasar kompetensi keahlian

yang terdiri dari menerapkan prinsip professional bekerja, melakukan komunikasi

bisnis, menerapkan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup.

Kompetensi lulusan SMK yang masih rendah terutama jika dilihat dari

hasil ujian teori kejuruan bisa meningkatkan jumlah pengangguran, karena hanya

lulusan yang kompeten yang dapat diterima kerja, kalaupun diterima kerja

biasanya bidang pekerjaannya tidak sesuai dengan kompetensi kehlian yang

dimiliki.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Indonesia,

pengangguran tertinggi berasal dari lulusan SMTA (SMA/SMK). Persentasi

pengangguran dari SMTA terhadap total pengangguran pada tahun 2007 sampai

dengan tahun 2011 masing-masing sebesar 40,66%, 40,58%, 43,28%, 40,20%,

dan 39,94%. Tingginya angka pengangguran tersebut diperkirakan berasal dari

lulusan SMK, karena lulusan SMK dipersiapkan untuk siap bekerja, sedangkan

lulusan SMA diharapkan mampu melanjutkan ke perguruan tinggi. Selain itu,

Kementerian Pendidikan Nasional (Republika, 2010) menyatakan bahwa 50

persen dari total 900 ribu lulusan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) per tahun

diserap dunia industri. Adapun sekitar 100 ribu siswa yang melanjutkan ke

(17)

4

Permasalahan yang terjadi di SMK terkait dengan kompetensi siswa yang

rendah sehingga kurang bisa diserap di dunia kerja bisa disebabkan oleh kurang

optimalnya penyelenggaraan pendidikan yang berlangsung. Kompetensi yang

dimiliki siswa merupakan bagian dari hasil belajar. Menurut Slameto (2010: 54),

“Ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar, yaitu faktor internal

dan faktor eksternal, faktor internal terdiri dari faktor jasmaniah, psikologi dan

kelelahan, sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga, sekolah, dan

masyarakat”.

Menurut Saputro (2005:4) “faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah raw input (faktor siswa itu sendiri), environmental input (faktor

lingkungan), dan instrumental input”. Faktor raw input berkaitan dengan kondisi anak yang berbeda-beda dalam kondisi sosiologis dan kondisi psikologis,

environmental input berkaitan dengan lingkungan alami maupun lingkungan

sosial, sedangkan instrumental input didalamnya terdiri dari kurikulum, program

atau bahan pengajaran, sarana dan fasilitas serta tenaga pengajar.

Menurut Sudjana (2010: 40) “Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran”. Sekolah menjadi faktor penting dalam keberhasilan belajar siswa, oleh karena itu

sekolah bertanggungjawab untuk menyelenggaran pendidikan yang berkualitas

untuk dapat menciptakan kompetensi siswa.

Berkaitan dengan sekolah yang berperan dalam menciptakan kualitas

pengajaran, Prosser berpendapat (1950: 234) pendidikan kejuruan harus

memenuhi 16 prinsip, dua diantaranya adalah pendidikan kejuruan yang efektif

hanya dapat diberikan dimana tugas-tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan

mesin yang sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja, serta pendidikan

kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk membentuk kebiasaan kerja

dan kebiasaan berfikir yang benar-benar diulang-ulang sehingga sesuai seperti

yang diperlukan dalam pekerjaan nanti.

Prinsip penyelenggaraan pendidikan kejuruan di SMK dijalankan dengan

memberikan porsi yang besar dalam pembelajaran praktikum, tetapi pada

(18)

5

disebabkan oleh kurangnya fasilitas ataupun kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran. Hal lain yang terjadi adalah pembelajaran teori masih mendominasi

dibanding praktik, sehingga kemampuan siswa hanya sebatas memahami dan

tidak mampu mengaplikan teori tersebut. Padahal jika pembelajaran praktikum

dapat berjalan dengan baik akan meningkatkan kompetensi siswa SMK.

Praktikum merupakan suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan di suatu

tempat tertentu dimana siswa berperan aktif dalam menyelesaikan suatu pekerjaan

tertentu, sehingga siswa dapat menemukan konsepnya dan memperoleh

pengalaman baik dalam bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Pembelajaran

praktikum ini sesuai dengan teori belajar behavioristik, yaitu sebuah teori yang

dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari pengalaman, teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang

berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan

pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan

pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.

Sejalan dengan teori belajar behavioristik, praktikum di SMK dilakukan

dengan beberapa cara, diantaranya praktikum yang dilakukan di sekolah, yang

bisa dilakukan di di kelas, laboratorium, dan di unit produksi ataupun teaching

factory.

Prinsip penyelenggaraan pendidikan kejuruan terlihat pula dengan adanya

praktek kerja industri (Prakerin). Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan

lulusan yang kompeten, siap bekerja dan mandiri sesuai dengan kebutuhan dunia

industri. Prakerin merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program

pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui

praktik langsung di dunia kerja. Prakerin ini bertujuan agar siswa memiliki tingkat

profesional yang dibutuhkan di dunia kerja.

Melihat kenyataan yang ada pada pencapaian kompetensi kejuruan siswa

Kompetensi Keahlian Akuntansi yang masih rendah, maka kemungkinan

disebabkan oleh pelaksanaan praktikum yang belum berjalan dengan baik,

(19)

6

itu efektivitas pelaksanaan Prakerin perlu diperhatikan pula agar dapat mencapai

kompetensi siswa.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi dan faktor yang menyebabkannya,

maka permasalahan tersebut harus segera diatasi, karena siswa SMK difokuskan

untuk siap bekerja, sehingga sekolah bertanggungjawab untuk menyiapkan

lulusan yang siap bekerja, oleh karena itu mata pelajaran kejuruan harus

mendapatkan perhatian khusus agar siswa dapat memahami materi dan mampu

menerapkan. Jika masalah ini dibiarkan maka output pendidikan dari SMK akan

semakin rendah, tingkat kepercayaan masyarakat dan dunia kerja akan semakin

berkurang, sehingga SMK yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk

siap bekerja tidak akan tercapai.

Penyerapan tenaga kerja lulusan SMK oleh dunia usaha masih belum

maksimal karena keduanya belum bersinergi untuk membahas masalah kebutuhan

tenaga dari dunia industri yang harus disiapkan sekolah kejuruan. Oleh karena itu

SMK harus berupaya untuk mempersiapkan lulusannya yang kompeten agar bisa

diterima di dunia kerja.

Banyak penelitian tentang kompetensi siswa SMK, tetapi penelitian

mengenai kompetensi siswa akuntansi masih belum ada, seperti penelitian yang

dilakukan oleh Syafrion (2012) meneliti tentang “Kontribusi Praktek Kerja Industri dan Unit Produksi Sekolah terhadap Pencapaian Kompetensi Siswa pada

Mata Pelajaran Produktif Teknik Elektro”. Penelitian lainnya Tamba, Pangihutan (2009) dengan judul “Pengaruh motivasi belajar dan pembelajaran berbasis kerja terhadap pencapaian kompetensis siswa kelas 2 bidang keahlian bangunan di

SMK negeri 1 Bandung”.

Kompetensi siswa merupakan perpaduan antara pengetahuan,

keterampilan nilai dan sikap yang direflesikan dalam kebiasaan berfikir dan

bertindak. Kompetensi siswa di SMK diukur dengan pelaksanaan uji kompetensi

(Ujikom) yang terdiri dari ujian praktik kejuruan dan ujian teori kejuruan yang

menjadi kriteria kelulusan.

Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

(20)

7

Kerja Industri terhadap Tingkat Kompetensi Kejuruan Akuntansi” (Survey pada Siswa SMK Kompetensi Keahlian Akuntansi di Kabupaten Cianjur)

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi, masalah

sebagai berikut:

1. Kompetensi lulusan SMK yang terlihat dari hasil ujian kompetensi yang

terdiri dari ujian praktik kejuruan dan ujian teori kejuruan masih rendah

terutama dalam perolehan nilai ujian teori kejuruan..

2. Pembelajaran praktikum yang bertujuan agar siswa memiliki kompetensi

yang pada pelaksanaannya belum sepenuhnya berkualitas.

3. Praktek kerja industri yang bertujuan agar siswa memiliki kompetensi

yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha/dunia industri belum

terlaksana secara efektif.

Berdasarkan identifikasi di atas, maka masalah-masalah dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kualitas pembelajaran praktikum pada Kompetensi

Keahlian Akuntansi?

2. Bagaimana gambaran efektivitas praktek kerja industri pada Kompetensi

Keahlian Akuntansi?

3. Bagaimana gambaran tingkat kompetensi kejuruan siswa pada Kompetensi

Keahlian Akuntansi?

4. Bagaimana pengaruh kualitas pembelajaran praktikum terhadap tingkat

kompetensi kejuruan akuntansi?

5. Bagaimana pengaruh efektivitas praktek kerja industri terhadap tingkat

kompetensi kejuruan akuntansi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan kualitas pembelajaran praktikum pada

(21)

8

2. Untuk mendeskripsikan efektivitas praktek kerja industri pada Kompetensi

Keahlian Akuntansi.

3. Untuk mendeskripsikan tingkat kompetensi kejuruan siswa pada

Kompetensi Keahlian Akuntansi.

4. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pembelajaran praktikum terhadap

tingkat kompetensi kejuruan akuntansi.

5. Untuk menganalisis pengaruh efektivitas praktek kerja industri terhadap

kompetensi kejuruan akuntansi.

D. Manfat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat

sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

1. Memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan khususnya sekolah

kejuruan dalam meningkatkan kompetensi kejuruan siswa.

2. Menjadi bahan kajian bagi pihak-pihak lain yang terkait meneliti lebih

lanjut tentang variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kompetensi

kejuruan siswa

b. Manfaat Praktis

1. Memberi informasi kepada siswa agar lebih maksimal dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah, terutama yang berkaitan

dengan kegiatan praktikum di sekolah dan praktek kerja industri.

2. Memberikan masukan khususnya untuk guru kompetensi keahlian untuk

meningkatkan kompetensi di bidangnya untuk menciptakan proses

pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi siswa.

3. Memberikan informasi kepada lembaga (SMK) agar membekali siswanya

untuk memiliki kompetensi yang sesuai dengan keinginan dunia industri.

4. Memperoleh gambaran tentang keadaan sebenarnya di lapangan sehingga

dapat memberi masukan bagi para pengambil keputusan di wilayah

(22)

9

E. Sistematika Penulisan

Tesis ini akan disajikan dalam lima bab, dan ditulis secara berurutan. Bab

demi bab akan disajikan secara sistematik, seperti berikut ini :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini, ditulis latar belakang permasalahan, identifikasi dan

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penelitian.

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun

pertanyaan penelitian, tujuan, serta hipotesis. Kerangka pemikiran

merupakan tahapan untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji

hubungan teoritis antar variabel. Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini berisi penjabaran mengenai objek penelitian, metode penelitian,

variabel penelitian dan operasionalisasi variabel, teknik pengumpulan

data, dan teknik pengolahan data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini terdiri dari dua hal utama, yakni pengolahan atau analisis data

untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian,

pertanyaan penelitian dan hipotesis, dan pembahasan atau analisis

temuan.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur.

Penelitian difokuskan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Lokasi

penelitian tersebar di Kabupaten Cianjur baik SMK negeri mapun swasta dengan

maksud agar hasil penelitian ini dapat menggambarkan keseluruhan kondisi nyata

mengenai pengaruh kualitas pembelajaran praktikum dan efektivitas praktek kerja

industri terhadap tingkat kompetensi kejuruan akuntansi pada siswa SMK

Kompetensi Keahlian Akuntansi di Kabupaten Cianjur.

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Populasi Merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah

penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK

Kompetensi Keahlian Akuntansi Kelas XII yang ada di Kabupaten Cianjur dan

telah mengikuti praktek kerja industri dan Ujian Kompetensi Kejuruan dengan

jumlah 498 siswa.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012 : 81). Dengan meneliti sebagian dari jumlah

(24)

34

Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel adalah teknik simple

random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota

sampel dari populasi yang terdiri dari satu tingkat yaitu kelas XII, sedangkan

sekolah negeri ataupun swasta dianggap homogen dengan alasan instrumen

akreditasi baik SMK negeri ataupun SMK swasta adalah sama. Adapun Jumlah

Siswa SMK Kelas XII Kompetensi keahlian Akuntansi di Kabupaten Cianjur

berjumlah 498 siswa. Jumlah tersebut berasal dari 8 sekolah, yaitu SMK An-Nahl,

SMK Nurul Islam, SMK Mandiri Bersemi, SMK Pasundan Cianjur, SMK

Negeri 1 Cianjur, SMK PGRI 2 Cianjur, SMK Mardi Yuana, dan SMK Hass

Ashabulyamin.

Teknik penentuan sampel dilakukan dengan random dan dalam penentuan

jumlah siswa melakukan perhitungan dengan mengunakan rumus Taro Yamane

(Akdon, 2008 : 107), yaitu;

Jumlah sampel adalah 222, jumlah tersebut akan disebar berdasarkan

persentasi jumlah siswa tiap sekolah. Adapun jumlah sampel tiap SMK dapat

dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

(25)

35

8 SMK Hass Ashabulyamin 29 5,82 12,93 13

Jumlah 498 100 222 222

B. Metode Penelitian

Menurut Syatori, Toto (2012: 37) “Metode penelitian adalah cara-cara untuk

memperoleh pengetahuan dan memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi”.

Metode penelitian akan memandu peneliti tentang bagaimana urutan-urutan

penelitian dilakukan yang juga meliputi teknik dan prosedur yang akan digunakan

dalam penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode survey yaitu

metode yang dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi terhadap pengamatan

tentang pengaruh kualitas pembelajaran praktikum di sekolah dan pengelolaan

praktek kerja industri terhadap kompetensi siswa SMK Kompetensi keahlian

Akuntansi. Menurut Sugiyono (2012: 6) “Metode survey digunakan untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi peneliti melakukan

perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya mengedarkan kuesioner/angket,

test, wawancara terstruktur dan sebagainya”.

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh

kualitas pembelajaran praktikum dan efektivitas praktek kerja industri terhadap

tingkat kompetensi kejuruan akuntansi. Gambaran yang diperoleh akan dianalisis

dan disimpulkan secara deskritif berdasarkan keadaan sewaktu penelitian

diselenggarakan.

C. Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan ditegaskan

dengan hipotesis penelitian. Sugiyono (2012: 39) mengemukakan bahwa

”Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen”. Sedangkan variabel

(26)

36

adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini penulis akan mengkaji dua variabel X

dan satu variabel Y, dimana X adalah sebagai variabel independen dan Y adalah

variabel dependen.

Adapun definisi dari variabel-variabel tersebut adalah :

a. Varibel Independen

Variabel independen (variabel X) dalam penelitian ini adalah kualitas

pembelajaran praktikum ( ) dan efektivitas praktek kerja industri ( ).

Praktikum di SMK merupakan hal yang sangat utama, karena dengan praktikum

siswa dapat belajar secara langsung mengenai kompetensi yang harus dimiliki,

praktikum yang dilaksanakan di SMK terdiri dari praktikum di sekolah dan

praktek kerja industri (Prakerin).

Praktikum merupakan bagian dari pembelajaran di sekolah yang bertujuan

agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan melaksanakan keadaan nyata

apa yang diperoleh dari teori dengan menggunakan fasilitas yang tersedia.

Kualitas pembelajaran praktikum adalah ketercapaian tujuan pembelajaran dalam

proses pembelajaran praktikum, ketercapaian tersebut tercapai dengan

memperhatikan strategi pengorganisasian, strategi penyampaian dan strategi

pengelolaan serta mengoptimalkan penggunaan fasilitas praktikum (Uno, 2009:

153).

Pembelajaran dilaksanakan pula di dunia industri pada saat siswa

melaksanakan praktek kerja industri (Prakerin). Prakerin adalah suatu bentuk

penyelenggaraan pendidikan keahlian professional yang memadukan secara

sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaaan

keahlian yang diperoleh melalui kegiatan langsung di dunia kerja secara terarah

untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional tertentu (Pakpahan, 1994: 7).

Efektivitas praktek kerja industri merupakan ketercapaian tujuan pada serangkaian

kegiatan yang dilakukan oleh siswa di dunia usaha/industri yang relevan mulai

(27)

37

b. Varibel Dependen

Variabel terikat merupakan varibel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Varibel dependen dalam penelitian ini

tingkat kompetensi kejuruan akuntansi, yaitu penguasaan terhadap suatu tugas,

keterampilan, sikap dan apresiasi untuk menunjang keberhasilan dalam bidang

akuntansi.

Tingkat kompetensi kejuruan Akuntansi yaitu ketercapaian hasil belajar

yang terlihat dari penguasaan pengetahuan, perubahan sikap dan tercapainya

keterampilan (Mulyasa, 2008: 38). Tingkat kompetensi diukur dengan nilai ujian

kejuruan yang terdiri dari ujian praktik kejuruan dan ujian teori kejuruan.

2. Operasionalisasi Variabel

Pokok permasalahan yang diteliti yaitu kualitas pembelajaran praktikum

dan efektivitas praktek kerja industri sebagai variabel independen (variabel X)

dan tingkat kompetensi kejuruan akuntansi sebagai variabel dependen (variabel

Y). Secara rinci operasional variabel untuk menjawab identifikasi masalah dapat

terlihat dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala

(28)

38

pembelajaran atau menarik perhatian

• Menjelaskan tujuan dilakukan oleh siswa di dunia usaha/industri yang relevan

Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mempelajari dan mencatat

bagian-bagian yang dianggap penting dari berbagai dokumen resmi yang terdapat

di lokasi penelitian. Studi dokumentasi yang dilakukan pada penelitian ini

dimaksudkan untuk melengkapi dan memperkuat data yang didapat dari angket

sehingga penelitian yang dilakukan lebih akurat dan valid yang terdiri dari data

nilai ujian teori kejuruan dan nilai ujian praktik kejuruan.

2. Teknik Angket (Kuesioner)

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket, yaitu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012:

(29)

39

Angket ini terdiri dari sejumlah pernyataan yang semuanya menunjukkan

terhadap suatu objek yang akan diukur yang disebarkan kepada responden.

Responden adalah siswa SMK Kompetensi keahlian Akuntansi kelas XII di

lingkungan Kabupaten Cianjur.

Penyusunan angket ini menggunakan skala likert, ”skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang kejadian atau gejala sosial” (Sugiyono, 2012:93). Penggunaan skala likert

bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas pembelajaran praktikum di

sekolah dan efektiivitas praktek kerja industri pada Kompetensi Keahlian

Akuntansi se-Kabupaten Cianjur.

Penyusunan angket melalui langkah-langkah berikut ini:

a. Menelaah ketentuan yang relevan kemudian menentukan indikator-indikator

dari setiap variabel penelitian yang dianggap penting untuk ditanyakan,

ditetapkan berdasarkan teori acuan.

b. Membuat kisi-kisi angket dalam bentuk matrik yang sesuai dengan indikator

setiap penelitian.

c. Menyusun pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan yang disertai alternatif

jawaban yang akan dipilih oleh responden dengan berpedoman pada kisi-kisi

angket yang telah dibuat.

d. Menetapkan kriteria skor untuk setiap item alternatif jawaban dengan skala

Likert yaitu skor tertinggi 5 dan skor terendah adalah satu. Kriteria skor untuk

setiap item alternatif jawaban dapat terlihat dalam Tabel 3.3 :

Tabel 3.3

Kriteria Skor Variabel dan

Alternatif Jawaban Skor

SL = Selalu 5

SRG = Sering 4

KDG = Kadang-Kadang 3

JRG = Jarang 2

(30)

40

E. Teknik Pengolahan Data 1. Uji Validitas Instrumen

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara

tepat. Menurut Sugiyono (2012: 121) ”Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.

Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Alat

ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah, untuk peneliian ini yang

diuji validitasnya adalah variabel X. Rumus yang digunakan untuk menguji

validitas ini adalah Product Moment dari Pearson.

√[ ∑ ∑ ∑ ∑ ] [ ∑ ] (Sugiyono, 2012:183)

Keterangan:

xy r

= Koefisien korelasi

n = Jumlah responden

X = Skor item

Y = Skor total

Uji validitas tersebut dilakukan dengan menggunakan korelasi item – total.

Jika jumlah item (i) ≤ 30 menggunakan korelasi item total Dikoreksi (corrected

item-total correlation), dengan rumus:

√[

] Saifuddin Azwar (Kusnendi, 2008:96)

Keterangan

rxi-itc = korelasi item total Dikoreksi

Sy = deviasi standar skor total

sxi = deviasi standar skor setiap item

Perhitungan tersebut dibantu dengan program SPSS versi 20, sehingga

diperoleh hasil komputasi yang sama yaitu jika rxi-itc positif dengan nilai > 0.30

(31)

41

Uji coba instrumen penelitian terhadap variabel kualitas pembelajaran

praktikum dan variabel efektivitas praktek kerja industri dilakukan pada siswa

kelas XII SMK Negeri 1 Cianjur yang telah mengikuti praktek kerja industri.

Sedangkan untuk variabel tingkat kompetensi kejuruan akuntansi (Y) tidak

dilakukan jenis pengujian ini karena data diperoleh melalui nilai ujian kompetensi

kejuruan yang diselenggarakan oleh pemerintah secara serentak di

sekolah-sekolah.

Berikut dijelaskan hasil pengujian validitas instrumen penelitian.

1) Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Pembelajaran Praktikum

Hasil pengujian validitas variabel Kualitas pembelajaran praktikum dapat

dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas pembelajaran praktikum

Dimensi Indikator Item

Per-praktikum dengan teori 1 0,367

(32)

42

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas yang menggunakan SPSS versi

20, untuk variabel kualitas pembelajaran praktikum ( ) diperoleh 19 item yang

valid dari jumlah 20 item yang dibuat. Adapun item yang tidak valid adalah

nomor 4.

2) Hasil Pengujian Validitas Variabel Efektivitas Praktek Kerja Industri

Hasil pengujian validitas variabel efektivitas praktek kerja industri

(Prakerin) dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Variabel Efektivitas Praktek Kerja Industri

Dimensi Indikator Item

Pernyata-Perencanaan Pembekalan 1 0,310 Valid

(33)

43

17 0, 358 Valid Penjemputan 19 0, 585 Valid 20 0, 570 Valid Evaluasi Penilaian 18 0, 355 Valid 21 0, 403 Valid 22 0, 518 Valid 23 0, 375 Valid

Sumber: Lampiran B

Variabel Efektivitas praktek kerja industri ( ) diperoleh 19 item yang

valid dari 23 item yang dibuat. Adapun yang tidak valid adalah nomor 3, 6, 7 dan

16. Berdasarkan uji validitas tersebut, setiap indikator telah terwakili dalam item

pertanyaan yang valid, sehingga item yang tidak valid tidak perlu disertakan

dalam angket.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas bertujuan agar data yang dihasilkan dapat dipercaya, karena

uji ini dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Menurut Sugiyono

(2012: 121) “Instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama”.

Penelitian ini yang diuji reliabilitasnya adalah variabel X. Pengujian

reliabilitas menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Suatu instrumen

penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien

Alpha Cronbach besar atau sama dengan 0,70 (Kusnendi, 2008: 96).

Koefisien Alpha Cronbach (Cα) di definisikan sebagai berikut:

∑ (Kusnendi, 2008: 97)

Dimana :

k = jumlah item

si2 = jumlah variansi setiap item

st2 = variansi skor total

Perhitungan tersebut dibantu dengan program SPSS versi 20, sehingga

(34)

44

jika nilai Cronbach’s Alpha > dari 0.70 maka konstruk pertanyaan dikatakan

reliable.

Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi

20, diperoleh hasil sebagai berikut:

- Koefisien Cronbach’s alpha sebesar 0,857 lebih besar dari 0,70. Hal tersebut

mengindikasikan angket yang digunakan untuk menjaring data variabel

kualitas pembelajaran praktikum memiliki reliabilitas yang memadai.

- Koefisien Cronbach’s alpha sebesar 0,821 lebih besar dari 0,70. Hal tersebut

mengindikasikan, angket yang digunakan untuk menjaring data variabel

efektivitas praktek kerja industri memiliki reliabilitas yang memadai.

3. Deskripsi Data

Data hasil penelitian untuk variabel kualitas pembelajaran praktikum ( )

dan efektivitas praktek kerja industri ( ) dideskripsikan dengan perhitungan

menggunakan Weight Means Skor dengan rumus :

X =

Keterangan:

X = Weight Means Skor

ΣX = Hasil dari frekuensi kali bobot

N = Jumlah seluruh frekuensi

Skala penafsiran skor rata-rata jawaban responden seperti tampak pada

Tabel 3.6.

Tabel 3.6

Skala Penafsiran Rata-Rata Skor Jawaban Responden pada Variabel

Rentang Penafsiran 1,00 – 1,79 Sangat Rendah 1,80 – 2,59 Rendah

2,60 – 3,39 Sedang 3,40 – 4,19 Tinggi

(35)

45

Tabel 3.7

Skala Penafsiran Rata-Rata Skor Jawaban Responden pada Variabel

Rentang Penafsiran

1,00 – 1,79 Tidak Efektif/Sangat Rendah 1,80 – 2,59 Kurang Efektif/Rendah 2,60 – 3,39 Cukup Efektif /Sedang 3,40 – 4,19 Efektif/Tinggi

4,20 – 5,00 Sangat Efektif/Sangat tinggi

Deskripsi variabel tingkat kompetensi kejuruan akuntansi didasarkan pada

standar yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu terlihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.8

Kategori Tingkat Kompetensi Kejuruan

Klasifikasi Nilai Kategori

< 7,00 Rendah

7,00 – 7,99 Sedang

8,0 – 8,99 Tinggi

9,00 – 10,0 Sangat Tinggi Sumber: POS UN SMK 2012/2013

4. Uji Asumsi Statistik

Uji asumsi statistik dilakukan dengan uji normalitas, uji linearitas dan uji

heterokedastisitas. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

tersebut berdistribusi normal atau tidak, jika berdistribusi normal maka proses

selanjutnya dalam pengujian hipotesis dapat menggunakan perhitungan statistik

parametis. Jika tidak berdistribusi normal maka dapat menggunakan perhitungan

statistik non parametis. Menurut Sugiyono (2012: 172) ” Statistik parametris

mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dilakukan harus berdistribusi

normal”. Pengujian normalitas data dapat menggunakan program SPSS versi 20 atau dapat juga dengan menggunakan rumus Chi-Square secara manual.

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara

(36)

46

dilakukan dengan uji kelinieran regresi (Sudjana, 2004: 466). Perhitungan uji

linieritas dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 20.

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

berbeda maka disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139). Pengujian ini

menggunakan uji Glejser. Metode pengujian ini dilakukan dengan meregresi nilai

absolut residual (AbUt) terhadap variabel bebas. Heterokedastisitas tidak terjadi

apabila tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh signifikan pada

absolut residual.

5. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini melakukan analisis hubungan kausal, yakni melihat sejauh

mana pengaruh kualitas pembelajaran praktikum dan efektivitas praktek kerja

industri terhadap kompetensi kejuruan akuntansi pada siswa Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian Akuntansi di kabupaten Cianjur.

Hubungan kausal antara variabel independen (X) dan dependen (Y) dalam

penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis

regresi ini bertujuan untuk mencari pola hubungan fungsional antara variabel X

dan Y. Persamaan regresi ini dinyatakan dengan rumus :

Y = a + + + e (Sugiyono, 2012:192)

Keterangan:

Y = tingkat kompetensi kejuruan akuntansi

= kualitas pembelajaran praktikum

= efektivitas praktek kerja industri

a = konstanta

b = koefisien variabel dan

(37)

47

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari pengujian hipotesis

simultan dan hipotesis parsial. Berikut dijelaskan masing-masing pengujian

hipotesis tersebut.

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) merupakan koefisien yang digunakan untuk

mengukur proporsi (bagian) atau presentase total variasi dalam Y yang dijelaskan

oleh model regresi. Dua sifat R2 diantaranya:

1) R2 merupakan besaran non negatif.

2) Batasnya adalah 0 ≤ R2 ≤ 1 Suatu R2 sebesar 1 berarti suatu kecocokan

sempurna, sedangkan R2 yang bernilai nol berarti tidak ada hubungan

antara variabel tak bebas dengan variabel yang menjelaskan.

b. Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F Statistik)

Uji F statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara simultan. Rumus yang digunakan adalah:

⁄ (Sugiyono, 2012:192)

Fhitung selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel sesuai dengan α yang telah

ditetapkan. Adapun cara mencari Ftabel dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Kriteria pengambilan keputusan:

Jika Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak

Jika Fhitung< Ftabel maka Ho diterima.

atau

Jika Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

(38)

48

Artinya apabila Fhitung< Ftabel maka koefisien korelasi ganda yang diuji

adalah tidak signifikan, tetapi sebaliknya jika Fhitung> Ftabel maka koefisien

korelasi ganda yang diuji adalah signifikan dan dapat dijadikan sebagai dasar

prediksi serta menunjukkan adanya pengaruh secara simultan, dan ini dapat

diberlakukan untuk seluruh populasi.

c. Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t Statistik)

Pengujian hipotesis parsial menggunakan uji t dengan rumus sebagai

berikut:

(Sugiyono, 2012:187)

thitung selanjutnya dibandingkan dengan ttabel sesuai dengan α yang telah ditetapkan.

Adapun cara mencari ttabel dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

ttabel = n-k-1

Kriteria pengambilan keputusan : Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak

Jika thitung< ttabel maka Ho diterima

atau

Jika Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

Jika Signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Artinya, apabila thitung> ttabel maka koefisien korelasi parsial tersebut

signifikan dan menunjukkan adanya pengaruh secara parsial antara variabel

independen dengan variabel dependen, atau sebaliknya jika thitung< ttabel maka

koefisien korelasi parsial tersebut tidak signifikan dan menunjukkan tidak ada

(39)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Mengacu pada rumusan masalah serta didasarkan pada hasil penelitian dan

pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kualitas pembelajaran praktikum pada Kompetensi Keahlian Akuntansi di

Kabupaten Cianjur yang terlihat dari dimensi (1) strategi pengorganisasian

pembelajaran, (2) strategi penyampaian pembelajaran, dan (3) strategi

pengelolaan pembelajaran, cenderung tinggi atau dapat dikatakan berkualitas.

Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata jawaban responden terhadap angket

kualitas pembelajaran praktikum pada Kompetensi Keahlian Akuntansi di

Kabupaten Cianjur sebesar 4,07.

2. Efektivitas praktek kerja industri (Prakerin) yang diselenggarakan Kompetensi

Keahlian Akuntansi di Kabupaten Cianjur yang terlihat dari dimensi (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, dan (3) evaluasi, cenderung tinggi atau dapat

dikatakan efektif. Hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata jawaban responden

terhadap angket praktek kerja industri pada Kompetensi Keahlian Akuntansi

Se-Kabupaten Cianjur sebesar 4,04.

3. Tingkat kompetensi kejuruan akuntansi yang dicapai siswa SMK Kompetensi

Keahlian Akuntansi Se-Kabupaten Cianjur yang terlihat dari perolehan nilai

ujian teori kejuruan dan ujian praktik kejuruan cenderung tinggi atau dapat

dikatakan kompeten. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata

sebesar 8,12.

4. Kualitas pembelajaran praktikum berpengaruh positif terhadap kompetensi

kejuruan akuntansi pada siswa SMK Kompetensi Keahlian Akuntansi yang

ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,0550 atau berpengaruh sebesar

30,25%.

5. Efektivitas praktek kerja industri (Prakerin) berpengaruh positif terhadap

(40)

89

Akuntansi yang ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,176 atau

berpengaruh sebesar 3,10%.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan temuan yang diperoleh melalui hasil pengolahan data

statistik, implikasi dari hasil penelitian ini adalah :

1. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran

praktikum mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kompetensi kejuruan akuntansi. Semakin tinggi kualitas praktikum akan

meningkatkan kompetensi kejuruan akuntansi. Tetapi pembelajaran praktikum

yang dilaksanakan di sekolah dalam beberapa hal dirasakan belum optimal,

terutama dalam hal ketersediaan fasilitas praktikum dan media yang

menunjang sehingga perlu dilakukan perbaikan di berbagai aspek baik dalam

hal strategi pengorganisasian, penyampaian dan pengelolaan pembelajaran

praktikum.

2. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa efektivitas praktek

kerja industri mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kompetensi kejuruan akuntansi. Semakin tinggi tingkat efektivitas praktek

kerja industri akan meningkatkan kompetensi kejuruan akuntansi. Tetapi

dalam beberapa hal pelaksanaan praktek kerja industri dirasakan belum

efektif, sehingga perlu dilakukan perbaikan di berbagai aspek baik pada saat

perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian dan implikasinya, berikut

beberapa saran yang bisa disampaikan :

1. Kualitas pembelajaran praktikum yang sudah berada pada kategori tinggi atau

berkualitas harus dipertahankan dan kalau bisa ditingkatkan terutama dalam

strategi penyampaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan sekolah

(41)

90

untuk mempermudah guru dan siswa pada saat kegiatan praktikum

berlangsung, serta menyediakan laboratorium khusus yang representatif.

2. Efektivitas praktek kerja industri yang sudah berada pada kategori tinggi atau

efektif harus dipertahankan dan kalau bisa ditingkatkan terutama dalam hal

penempatan siswa yang harus sesuai dengan kompetensi keahlian yang

dimiliki, agar siswa pada Kompetensi Keahlian Akuntansi dapat

melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi keahliannya,

sehingga sekolah harus mampu menjalin kerjasama dengan pihak dunia

usaha/dunia industri yang relevan dengan Kompetensi Keahlian Akuntansi.

Dalam kegiatan praktek kerja industri, guru terutama guru pembimbing

diharapkan dapat memberikan pembekalan yang intensif sebelum siswa

melaksanakan Prakerin, dan melakukan pemantauan dan bimbingan secara

rutin agar tetap terjalin komunikasi yang baik selama Prakerin berlangsung.

3. Peningkatan kompetensi kejuruan akuntansi dapat dilakukan dengan

meningkatkan kualitas pembelajaran praktikum dan efektivitas praktek kerja

industri.

4. Hasil penelitian ini ternyata masih terdapat keterbatasan yang harus dikaji

kembali. Banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi Kompetensi kejuruan

siswa yang belum dikaji secara mendalam. Hal ini disebabkan keterbatasan

dalam penggunaan metodologi, biaya, serta wawasan penulis yang masih

kurang. Berdasarkan keterbatasan tersebut, maka disarankan kepada peneliti

lanjutan untuk mengkaji faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi terhadap

kompetensi kejuruan siswa, misalnya dengan meneliti kontribusi kualitas

pembelajaran teori, dan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin, (1996). Pengembangan Kurikulum. Bandung. Rosda Karya

Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi

Pendidikan. Bandung: Dewaruchi.

BSNP (2013). Peraturan BSNP Nomor 0020 Tahun 2013 tentang POS UN.

Jakarta: BSNP

Fatchurrochman, Rudy. (2011). Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap

Kesiapan Belajar, Pelaksanaan Prakerin dan Pencapaian Kompetensi Mata

Pelajaran Produktif Teknik Kendaraan Ringan Kelas XI. Tesis: SPS UPI

Hidayat (2010). Pengaruh Pengelolaan Praktek Kerja Industri dan Partisipasi

Dunia Usaha/Industri Terhadap Efektivitas Pelaksanaan Pendidikan Sistem

Ganda di SMK Negeri Kota Tasikmalaya. Tesis: SPS UPI

Ghozali, Imam (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: BP Universitas Diponegoro

Irmayanti (2006). Pengaruh Strategi Pengembangan Unit Usaha dan Manajemen

Praktek Kerja Industri Terhadap Peningkatan Mutu Lulusan Sekolah

Menengah Kejuruan di Bandung. Tesis: SPS UPI.

Is, Syahril (2012). “Model Analisis Pencapaian Kompetensi Kejuruan Berdasarkan Fasilitas Praktik Pada Sekolah Menengah Kejuruan Dengan

Pendekatan Sistem Dinamis”. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 2

Oktober 2012.

Kemenakertrans. (2008). Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Nomor Kep. 43 Men III 2008 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia Sektor Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa

Perusahaan Sub Sektor jasa Perusahaan Lainnya Bidang Jasa Akuntansi

(43)

92

Kemendiknas. (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar

Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendiknas.

Kemendiknas. (2006). Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Jakarta: Kemendiknas.

Kemendiknas. (2007). Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar

Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kemendiknas.

Kemendiknas. (2007). Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar

Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:

Kemendiknas.

Kholid, Setia Furqon (2010). Metode pembelajaran praktikum untuk

Meningkatkan pemahaman siswa pada Mata Pelajaran Multimedia di

Sekolah Menengah Kejuruan. Skripsi: FPMIPA UPI.

Kusnendi, (2008) Model-Model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup

Sampel dengan LISREL, Bandung; Alfabeta

Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional. (1996). Konsep Pendidikan Sistem Ganda

pada Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia. Jakarta

Miharjo. (2012). Pengaruh Layanan Akademik dan Kesiapan Industri terhadap

Efektivitas Praktek Kerja Industri Siswa SMKN 1 Gantar Kabupaten

Indramayu. Tesis: SPS UPI

Mulyasa. (2008). Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan

Implementasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Naehudin, Toto Syatori dan Nanang Hozali. (2012). Metode Penelitian

Kuantitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Pakpahan, J. (1994). Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Sistem Ganda

(44)

93

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka

Kualifikasi Nasional Indonesia.

Prosser. (1950). Vocational Education in a Democracy. Chicago: American

Technical society.

Riva’I, veithzal. (2001). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Belajar Mahasiswa. Jurnal kajian Dikbud, No.029, 215-231.

Rustaman. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Malang: UM Press.

Saputro, Suprihadi dkk. 2005. Strategi Pembelajaran. Malang: UM Press.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Smith, Mark K (2009). Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Jogjakarta: Mirza

Media Pustaka

Sudjana, Nana (2004). Statistika Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

____________ (2010). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algesindu.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

CV. Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2003). Dasar-Dasar evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).

Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi.

(45)

94

Syafrion. (2011). Kontribusi Praktek Kerja Industri dan Unit Produksi Sekolah

Terhadap Pencapaian Kompetensi Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif

Teknik Elektro. Tesis: SPS UPI.

Syatori, Toto. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Tamba, Pangihutan (2009). Pengaruh motivasi belajar dan pembelajaran

berbasis kerja terhadap pencapaian kompetensi siswa kelas II bidang

study keahlian bangunan SMKN 6 Bandung. Tesis: SPS UPI.

Tuloli, M. Yusuf. (2006). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:

Rosda Karya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan

Uno, Hamzah. (2007). Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang

Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

___________. (2009). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Purwanto, M. Ngalim (1996). Ilmu Pendidikan: Teoritis dan Praktis. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Wena, Made (1996). Pendidikan Sistem ganda. Bandung: Tarsito

Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. (2008). Manajemen SDM. Bandung: Alfabeta.

Sumber lain:

Dikmenjur. (2008). Prakerin sebagai Bagian dari Pendidikan Sistem Ganda.

Tersedia: http://www.geocities.com/dit_dikmenjur/prosedur_prakerin.htm

(46)

95

Haryanto. (2010). Teori Belajar Behaviorisme. Tersedia:

http://belajarpsikologi.com/teori-belajar-behaviorisme/ [7 November

2010]

Machmud Syam (2003). Definisi Praktikum [online] Tersedia:

www.unhas.ac.id/hasbi/LKPP/.../2.06%20Praktikum%20(M.Syam).ppt

Mohasroful. (2011). Pengertian Kompetensi Siswa. [online] Tersedia:

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2186660-pengertian-kompetensi-siswa/

Praharaset. (2012). Teori Efektivitas Pembelajaran. [online] Tersedia:

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2256741-teori-efektivitas-pembelajaran/

Reeve and Gallacher (2005). Integrating Work-Based Learning into Higher

Education: A Guide to Good Practice. tersedia:

Gambar

Tabel 4.10 Tingkat Kompetensi Kejuruan Akuntansi ....................................
Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Kompetensi Akuntansi Siswa SMK Kompetensi
Tabel 3.1 Jumlah Siswa SMK Kelas XII Kompetensi Keahlian Akuntansi di
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Fiqih berpusat pada siswa sehingga mereka memahami materi-materi yang dipelajari melalui praktek langsung, dan belajar

menurunkan tuntutan kualitasnya atau meminta administrasi untuk melakukan outsourcing kepada pihak swasta atau menyediakan sumber dana yang lebih besar kepada pihak

Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Bardasarkan hasil perhitungan ,kondisi antrian pada waktu periode hari kerja (Waktu tidak sibuk) dengan peluang adamya pelanggan dalam system 0,92 (Po : 0,08), tidak seramai pada

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul

38 Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah:.. Metode

turun temurun, sehingga perlu dianalisis akumulasi Pb pada organ daging, insang, hati dan ginjal ikan nila merah dan patin jambal setiap bulan pemeliharaan sampai panen dan

Hasil seleksi internal Calon Pegawai Tugas Belajar Program Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014 ini bersifat final dan