• Tidak ada hasil yang ditemukan

GIGIH WAHYU K H3309005

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GIGIH WAHYU K H3309005"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

TAWANGMANGU

Tugas Akhir

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh Gelar Ahli Madya Pertanian

di Fakultas Pertanian Universitas Sebetas Maret

Jurusan/Program Studi

DIII Agribisnis Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan

Oleh:

GIGIH WAHYU K H3309005

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

UnRegister

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ii

BUDIDAYA TANAMAN WORTEL

(Daucus carota L.)

DI KEBUN BENIH HORTIKULTURA (KBH) TAWANGMANGU

yang dipersiapkan dan disusun oleh

GIGIH WAHYU K H3309005

telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Pada tanggal : Juni 2012

dan dinyatakan tetah memenuhi syarat Susunan tim penguji

Penguji I

Ir. Eddy Triharyanto, MP

NIP. 196002051986011001

Penguji II

Mei Tri Sundari, S.P, MSi

NIP. 197805032005012002 Surakarta, Juni 2012

Universitas Sebelas Maret Surakarta Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. H. Bambang Pujiasmanto, MS

NIP. 195602251986011001

UnRegister

(3)

perpustakaan.uns.ac.id

MOTTO

digilib.uns.ac.id

Agama sejati adalah hidup yang sesungguhnya – hidup

dengan seluruh jiwa seseorang, dengan seluruh

kebaikan dan kebajikan seseorang. ~ Einstein

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu

dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka

jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan

bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. ~

Bung Karno

Tidak ada yang baik dan buruk di dunia ini, namun

pemikiran kita yang membuatnya demikian. ~ Penulis

UnRegister

(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

iv

PERSEMBAHAN

Dedikasi teruntuk :

Ayah tercinta, Bapak Sukatno dan ibu tercinta Siti

Rukiyati, semoga ilmu ini akan selalu bermanfaat.

Terima kasih untuk semua kebaikan beliau.

UnRegister

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala Hidayah dan Inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

Laporan Tugas Akhir ini penulis susun guna melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar Ahli Madya Pertanian. Dengan Laporan Tugas Akhir ini semua kegiatan yang ada dalam pelaksanaan Praktek Kerja Magang (PKM) telah penulis uraikan secara lengkap.

Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini tidak mampu penulis susun sendiri tanpa bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini. Rasa terima kasih penulis haturkan kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ir. H.Wartoyo SP, MS. selaku Ketua Program Studi D-III Agribisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Erlyna Widariptanti, S.P. MS. selaku Koordinator Program D-III Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.

4. Ir. Eddy Triharyanto, MP. selaku Dosen Pembimbing Magang 5. Mei Tri Sundari, SP, Msi. Selaku penguji magang

6. Bapak Tri Jumanto, SP. selaku Pimpinan KBH Tawangmangu, yang telah memberikan ijin dalam kegiatan PKM.

7. Bapak Slamet Suharso, A.Md., yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama berlangsungnya kegiatan PKM di KBH Tawangmangu. 8. Seluruh staf karyawan (Bapak Pardi, Bapak Sardjono, Bapak Tamin, dan

Mbah Samin) yang turut membantu selama berlangsungnya kegiatan PKM di KBH Tawangmangu.

9. Bapak, Ibu, dan Kakak tercinta (Agus. W, ST) yang telah memberi doa, semangat dan dorongan selama kuliah di Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

UnRegister

(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

vi

10. Serta teman-teman (Iman. S, A. Md, Sigit. S, A. Md, Second. R, A. Md, Enggar. A.W, A. Md, dan Pendik, A. Md) yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

11. Ayah, Bunda serta semua keluarga dan orang terkasih yang ada di rumah terima kasih atas semua kasih sayang dan dorongan semangat yang telah engkau berikan sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan ini..

12. Teman - teman D-III Agribisnis 2009 yang telah membantu saya hingga terselesaikannya laporan tugas akhir ini dan Teman - teman kost inory yang selalu rame yang selalu menghibur.

13. Semua pihak baik langsung maupun tak langsung telah banyak membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Akhirnya semoga Laporan Tugas Akhir ini nantinya banyak membantu dan berguna bagi penulis dan semua yang membaca. Penulis menyadari, masih begitu banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. Oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa penulis harapkan demi perbaikan Laporan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini.

Surakarta, Juni 2012 Penulis,

Gigih Wahyu K H 3309005

UnRegister

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

MOTO. ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Klasifikasi Tanaman Wortel ... 7

B. Keadaan Umum Tanaman Wortel ... 9

BAB III METODOLOGI ... 16

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 16

B. Materi Magang ... 16

C. Teknik Pengumpulan Data ... 17

D. Sumber Data ... 18

E. Analisis Data ... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

A. Kondisi Umum Lokasi ... 19

B. Pembahasan ... 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46 LAMPIRAN ...

UnRegister

47
(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Struktur Organisasi KBH Tawangmangu ... 15 Gambar 3.2 : Penanganan Pasca Panen Wortel di KBH Tawangmangu... 38

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 penyusutan aktiva... 40 Tabel 2.2 biaya bahan utama (per 4 bulan)... 41 Tabel 2.3 biaya tenaga kerja (per 4 bulan)... 42

UnRegister

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lampiran 1.1. Pengolahan Lahan ... 48

Lampiran 2.1. Penanaman ... 48

Lampiran 3.1. Benih Tanaman Wortel ... 49

Lampiran 4.1. Pemanenan Tanaman Wortel ... 50

Lampiran 5.1. Pencucian Tanaman Wortel ... 51

Lampiran 6.1. Tanaman Wortel Yang Sudah Dicuci...52

UnRegister

(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Wortel atau carrots (Daucus carota L) bukan tanaman asli Indonesia, berasal dari negeri yang beriklim sedang (sub-tropis) yaitu berasal dari Asia Timur dan Asia Tengah. Ditemukan tumbuh liar sekitar 6.500 tahun yang lalu. Di Indonesia budidaya tanaman wortel pada mulanya hanya terkonsentrasi di daerah Lembang dan Cipanas (jawa Barat). Namun dalam perkembangannya menyebar luas ke daerah-daerah sentral (Anonim,2007).

Wortel sebagai salah satu sayuran komersial sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer sebagai sumber vitamin A karena memiliki kadar korotenen (provitamin A), disamping itu wortel juga mengandung vitamin B, vitamin C serta zat-zat lain seperti tersebut dalam tabel 1. Berkenaan dengan itu kegunaan wortel selain sebagai sayuran yang merupakan sumber vitamin, wortel juga mempunyai manfaat lain yaitu sebagai obat untuk menyembuhkan beberapa penyakit antara lain darah tinggi, gangguan pencernaan, radang usus besar, membantu menyembuhkan rabun senja dan lain lain.

Tabel 1.1 Kandungan gizi tanaman wortel.

No. Kandungan Jumlah

1. Kalori 42 kal 2. Protein 1,2 gr 3. Lemak 0,3 gr 4. Hidrat arang 9,3 gr 5. Kalsium 39 gr 6. Fospor 37 gr 7. Besi 0,8 gr 8. Vitamin A 12.000 si 9. Vitamin BI 0,06 gr

10. Vitamin C 6gr

Sumber: Cahyono Bambang tahun 2002 1

UnRegister

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pengembangan budidaya wortel di Indonesia mempunyai prospek yang baik untuk mendukung upaya peningkatan pendapatan petani, peningkatan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengembangan agribisnis dan peningkatan pendapatan negara melalui pengurangan impor dan memacu laju pertumbuhan ekspor. Di samping itu secara ekonomis agribisnis wortel mempunyai prospek yang bagus untuk di ekspor ke luar negeri seperti ke Hongkong, Singapura dan Malaysia. Hal ini dikarenakan lahan pertanian di negara-negara tersebut semakin berkurang seiring dengan berkembangnya industri. Air di Hongkong, Singapura dan Malaysia biasanya kurang mendukung terutama saat musim dingin dan musim gugur sehingga praktis semua kebutuhan sayuran tergantung ke negara lain.

Namun demikian produktifitas wortel di Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain, dikarenakan masih banyak kendala untuk memenuhi permintaan wortel, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Beberapa kendala itu antara lain penggunaan varietas wortel masih kurang atau terbatas, penggunaan prapanen dan pasca panen masih seadanya, pengemasan yang tidak tepat dan sulit memenuhi rutinitas yang diminta konsumen. Aspek terpenting untuk menanggulangi kendala tersebut adalah dari segi agribisnis yang akan saling berinteraksi antara;

1. Aspek teknis : pengelolaan benih wortel dan pemasarannya. 2. Aspek ekonomi; produksi usaha tani wortel.

3. Aspek manajemen : produksi usaha tani dan nilai tambah. 4. Aspek sosial: penyediaan agroinput dan pemasaran.

Dengan demikian penggunaan varietas wortel sebagai aspek teknis dalam upaya peningkatan tanaman wortel sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas wortel itu sendiri. Karena varietas wortel yang baik adalah mutlak diperlukan dalam keberhasilan sistem produksi yang kualitas dan keragaman hasilnya sangat penting pemasarannya kepada konsumen.

Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang tahun. Terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan lembab, kurang lebih pada ketinggian 1200 meter di atas permukaan

UnRegister

(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3 laut. Tumbuhan wortel membutuhkan sinar matahari dan dapat tumbuh pada semua musim. Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan pelepah (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi akar), mirip daun seledri. Wortel menyukai tanah yang gembur dan subur. Menurut para botanis, wortel {Daucus carota) dapat dibedakan atas beberapa jenis, di antaranya: WORTEL (Daucus carota, Linn) jenis imperator, yakni wortel yang memiliki umbi akar berukuran panjang dengan ujung meruncing dan rasanya kurang manis, jenis chantenan, yakni wortel yang memiliki umbi akar berbentuk bulat panjang dan rasanya manis, jenis nantes, yakni wortel hasil kombinasi dari jenis wortel imperator dan chantenan. Umbi akar wortel berwarna khas oranye. (Budiharjo, 2005)

Dalam segi khasiat wortel memegang peranan penting untuk kesehatan manusia. Karena dengan mengkonsumsi betakaroten tinggi yang terdapat pada wortel dapat mempertinggi asupan vitamin A dalam tubuh sehingga segala penyakit yang diakibatkan oleh defisiensi vitamin A dapat diminimalisir sedini mungkin. Menurut hasil penelitian betakaroten pada wortel dapat mencegah penyakit kanker payudara dan dapat mencegah penyakit rabun senja (rabun ayam). Budiharjo (2005) mengungkapkan bahwa umbi wortel mengandung enzim pencemaan dan berfungsi diuretik. Oleh karena khasiatnya yang tinggi ini maka tak jarang orang selalu bahkan sering mengkonsumsi jenis sayuran ini untuk memelihara kondisi tubuh. Selain diolah sebagai campuran sayur dapat juga di konsumsi langsung ataupun diambil sarinya. (Budiharjo, 2005)

Peningkatan produksi wortel juga di pengaruhi oleh penanganan pemanenan yang tepat. Menurut tim penulis PS (1995), bahwa pemanenan sayuran yang terlalu cepat dapat menurunkan kualitas maupun kuantitasnya hal ini dikarenakan akan membuat wortel rasanya kurang manis dan belum layak untuk dikonsumsi. Sedangkan panen yang terlambat dapat menurunkan kualitas. Namun umumnya saat panen untuk sayuran buah tergantung dari tujuan pemasaranya apakah untuk dipasarkan langsung atau untuk diolah khusus, misalnya pengalengan, pembuatan minuman dan lain-lain. (Anonim, 1995)

UnRegister

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Di dalam masalah produksi sayuran, maka hal penting yang perlu mendapat perhatian adalah masalah distribusi dan pemasaran, yaitu distribusi dan pemasaran antara daerah produksi dengan daerah konsumsi sayuran. Daerah konsumsi sayuran terpenting adalah penduduk kota dan umumnya penduduk kota ini berada di daerah dataran rendah. Distribusi dan pemasaran yang baik antara daerah produksi dengan daerah konsumsi akan memberi harapan baik pula bagi perkembangan hasil sayuran dataran tinggi (daerah pegunungan). Perkembangan sayuran di dataran rendah akan tetap baik karena masalah pengangkutan ke daerah konsumsi tidak menjadi persoalan. Karena itulah, sayuran dataran rendah ini masih dapat bersaing dengan produksi sayuran dataran tinggi walaupun pada umumnya kualitas sayuran ini tidak sebaik produksi sayuran dataran tinggi (Warsito, 1990).

UnRegister

(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5

B. Tujuan Kegiatan Dan Manfaat Tujuan Kegiatan :

1. Tujuan umum

Tujuan Umum dari kegiatan magang adalah:

a) Agar mahasiswa memperoleh pengalaman dan mengenali kegiatan-kegiatan di lapangan kerja yang ada di bidang pertanian secara luas. b) Meningkatkan pemahaman kepada para mahasiswa mengenai hubungan

antara teori dan penerapannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat sebagai bekal bagi mahasiswa dalam terjun ke masyarakat.

c) Agar mahasiswa memperoleh ketrampilan kerja dan pengalaman kerja yang praktis yakni secara langsung dapat menjumpai, merumuskan serta memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di bidang pertanian. d) Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi, Pemerintah, instansi

terkait dan masyarakat sehingga dapat meningkatkan mutu pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.

2. Tujuan Khusus

a) Memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja dalam bidang pertanian khususnya pada tanaman sayur yang dilakukan di Kebun Benih Hortikultura (KBH) Tawangmangu

b) Melihat dan memahami secara langsung upaya dan pengembangan Agribisnis khususnya Agribisnis tanaman sayur khususnya pada tanaman wortel.

c) Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan yang ada dan cara mengatasinya.

d) Mahasiswa dapat mengamati serta melihat secara nyata dan mempraktekkan teori yang didapat di bangku kuliah.

e) Menambah wawasan sebagai bekal persiapan memasuki dunia kerja.

UnRegister

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Manfaat Kegiatan :

Manfaat yang dapat diperoleh yang dalam pelaksanaan magang di Kebun Benih Hortikultura Karanganyar Adalah:

a. Bagi mahasiswa, kegiatan magang ini bermanfaat untuk memahami dan menambah wawasan tentang aplikasi pertanian dilapangan kerja.

b. Bagi fakultas, kemagang ini merupakan strategi peningkatan kompetisi dan ketrampilan lulusan fakultas pertanian UNS.

c. Bagi Kebun Benih Hortikultur, kegiatan magang ini di harapkan dapat menjadi hubungan kerja sama dalam hal pengembangan ilmu pertanian yang aplikatif dan teruji melalui penelitian-penelitian di bidang akademis.

UnRegister

(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Tanaman Wortel.

Sosok tanaman wortel berupa rumput dan menyimpan cadangan makanannya di dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna kuning kemerah-merahan, berkulit tipis dan jika dimakan mentah terasa renyah dan agak manis. Klasifikasi tanaman wortel menurut Alidan Rahayu (1994):

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisio : Spermatopyta (tumbuhan berbiji) Sub-divisio : Anggiosspermae (berbiji tertutup) Klasis : Dicotyledoneae (biji berkeping dua) Ordo : Umbetliferales

Familia : Umbelliferae (Apiaceae) Genus : Daucus

Spesies : Daucus carota L.

Wortel merupakan tanaman biannual tetapi biasa diusahakan secara annual (semusim). Pada saat pertumbuhan pertama tanaman menghasilkan bagian-bagian vegetatif. Sebagian besar bahan makannya disimpan di dalam akar tunggang yang bentuk dan fungsinya menjadi umbi yang membesar dan berdaging, umbi wortel mempunyai kadar carrotene yang sangat tinggi Umbi tersebut terdiri atas dua bagian yang berbeda yaitu bagian corteks yang maksimum dan corteks yang minimum. Soesarsono (1981)

Daun wortel bersifat majemuk menyirip ganda dua atau tiga, anak daun berbentuk lanset dan garis dengan bagian pinggimya bercangkap

7

UnRegister

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

melekat pada tangkai daun yang ukurannya agak panjang. Secara alami tanaman wortel dapat berbuah dan berbunga, bunga wortel berbentuk payung berganda kuntum-kuntum bunganya terletak pada bidang lengkung yang sama, warnanya putih atau merah jambu agak pucat. Bunga-bunga wortel dapat menghasilkan buah dan biji yang ukurannya kecil-kecil dan berbulu. Biji-biji ini dapat digunakan sebagai alat atau bahan perbanyakan wortel secara generatif.

a. Varietas tanaman wortel

Wortel termasuk dalam familli' umbelliflorae, yaitu suatu tanaman yang mempunyai bunga yang berbentuk susun seperti payung bunga ini dapat menghasilkan biji yang digunakan untuk perbanyakan tanaman secara generatif Varietas yang komersial dilihat dari panjangnya ada 3 macam : 1. Wortel berumbi pendek mempunyai dua bentuk, yaitu bulat dan sedikit

memanjang dengan ujung membulat (tumpul)

2. Wortel berumbi sedang mempunyai tiga bentuk, yaitu ujung runcing, tumpul atau diantara induknya

3. Wortel berumbi panjang hanya mempunyai satu bentuk yaitu berujung tumpul.

UnRegister

(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

9

B. Keadaan Umum Tanaman Wortel

Tanaman wortel akan tumbuh baik dan bagus pada tanah berstruktur remah, dalam dan subur. Tanah yang gembur sangat membantu perkembangan akar wortel merubah bentuknya menjadi umbi sedangkan tanah yang subur (banyak mengandung humus) diperlukan untuk memenuhi zat-zat makanan yang dibutuhkan wortel bagi tanah yang kurang subur sebaiknya diberi pupuk. Derajat keasaman tanah (pH) antara 3,0-6,8. Jenis tanah yang paling baik adalah andosol dan umumnya terdapat di daerah dataran tinggi (pegunungan).

Pada tanah yang asam (pH-nya rendah, kurang dari 5,0) tanaman wortel sulit membentuk umbi demikian pula tanah yang mudah becek ataupun mendapat perlakuan pupuk kandang yang berlebihan sering menyebabkan umbi wortel berserat, bercabang dan berambut.

Tanaman sayuran membutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini:

a. Tanah harus gembur hingga kedalaman tertentu.

b. Didalam tanah tidak terdapat batu, terutama untuk tanaman wortel yang menghasilkan umbi (lobak, wortel)

c. Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Sehingga tanah tidak mudah menjadi padat.

d. Dalam musim hujan, hendaknya air tidak menggenang. Ini berarti bahwa pembuangan air harus cukup baik.

Tujuan pembuatan petakan pada tanaman sayuran adalah: a. Memudahkan pembuangan air hujan, melalui jatan antar petakan.

b. Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c. Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan di antara petakan yang

satu ke petakan yang tain.

d. Menghindarkan terinjak-injak tanah antara tanaman sehingga tanah tidak mudah padat.

(Rismunandar, 1983).

UnRegister

(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tanaman yang diperbanyak dengan biji umumnya besifat musiman. Untuk mendapatkan tanaman berikutnya harus menyemaikan terlebih dahulu. Tanaman hortikultura yang dari biji umumnya bersifat:

1. Berakar baik dengan batang tinggi

2. Berumur panjang dengan pembungaan yang lama 3. Terjadi penyimpangan dengan sifat induk

(Arif, 1990).

Wortel merupakan tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin (22-24°C), lembab dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti ini biasanya terdapat di daerah ketinggian antara 1.200-1.500 m dpi, tetapi sekarang wortel sudah dapat ditanam di daerah ketinggian 600 m dpi. Sebaiknya menanam wortel di tanah yang subur, gembur dan kaya humus dengan pH antara 5,5 - 6,5. tanah yang kurang subur masih dapat ditanami wortel asalkan dilakukan pemupukan intensif. Kebanyakan tanah dataran tinggi di Indonesia mempunyai pH rendah. Bila demikian, tanah perlu di kapur, karena tanah yang asam menghambat perkembangan umbi (Anonim,1995).

Syarat-syarat tumbuh tanaman wortel antara lain:

a. Iklim : Tanaman wortel pada permulaan tumbuhnya menghendaki cuaca yang agak dingin dan lembab. Tanaman ini dapat di tanam sepanjang tahun, baik musim kemarau maupun musim penghujan. Keadaan iklim yang sangat berpengaruh pertumbuhan tanaman dan produksi umbi wortel adalah: suhu, curah hujan, kelembapan udara, cahaya matahari, dan angin

b. Tanah : Kaedaan tanah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman wortel dan pembetukan umbi adalah ketinggian tempat (letak geografis tanah: sifat fisika, kimia, dan biologi: serta derajat kemiringan tanah.

Tanaman ini akan tumbuh dengan baik pada tanah berstruktur remah, dalam dan subur. Tanah yang subur diperlukan untuk membentuk umbi dan akar yang baik, sedangkan tanah yang becek kurang disukai tanaman wortel.

UnRegister

(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11 c. Daerah : Tanaman wortel cocok ditanam pada daerah ketinggian diatas

400m dari perrmukaan air laut. (Anonim, 1979).

Wortel sangat kaya akan vitamin A, yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mata dan menjaga jaringan epitel, yakni jaringan yang ada di permukaan kulit. Selain zat-zat gizi, umbi wortel juga mengandung zat-zat lain, antara lain alkaloida akonitina atau asetbencilakonin, benzoilakonina,akonina, dan neupelina (Cahyo, 2002).

Wortel banyak sekati macamnya, tetapi yang biasa ditanam orang ada tiga macam , yaitu tipe imperator, tipe chantenay dan tipe nantes:

a. Tipe imperator mempunyai umbi yang yang bentuknya menyerupai kerucut, bulat panjang dan ujungnya runcing memiliki panjang umbi 20 cm – 30 cm, wortel ini tidak begitu di sukai karena rasanya kurang manis sehingga kurang disukai oleh konsumen.

b. Tipe chantenay mempunyai umbi yang bentuknya bulat panjang dan ujungnya tumpul. Panjang antara 15 cm – 20 cm. Wortel ini lebih disukai karena rasanya manis.

c. Tipe nantes mempunyai umbi yang bentuknya peralihan antara dua tipe chantenay, yaitu bulat pendek dengan ukuran panjang 5 cm- 6 cm atau bulat agak panjang dengan ukuran panjang 10 cm – 15 cm

(Warsito dan Soedijanto, 1981)

Sedangkan Ali dkk (2003) menggolongkan wortel berdasarkan panjang umbinya yaitu:

a. Wortel berumbi pendek, umbi pendek adatah ciri umumnya. Jenis umbi ini ada yang mempunyai umbi bundar seperti bola golf dengan panjang sekitar 5-6 cm. ada pula yang memanjang seperti silinder seukuran jari dengan panjang sekitar 10-15 cm. wortel jenis ini termasuk wortel jenis nantes, yaitu bentuk peralihan runcing dan tumpul.

b. Wortel berumbi sedang, umbi sekitar 15-20 cm. jenis ini memiliki 3 bentuk . bentuk pertama, yaitu memanjang seperti kerucut dengan ujung umbi bertipe

imperator

UnRegister

(meruncing). Bentuk kedua chantenay yang tumpul. Sedangkan
(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

bentuk yang ketiga adalah memanjang seperti silinder dengan ujung umbi bertipe nantes.

c. Wortel berumbi panjang, bentuk umbi lebih panjang dari wortel berumbi pendek dan wortel berumbi sedang.yaitu sekitar 20-30 cm. bentuk umbi seperti kerucut dengan ujung bertipe imperator. Jenis ini tidak cocok ditanam sebagai tanaman pekarangan. Wortel ini perlu struktur tanah yang dalam, gembur, dan terkena sinar matahari penuh.

Menurut Sutaryono (1990), wortel diperbanyak dengan biji dan langsung ditanam di kebun tanpa melalui persemaian terlebih dahulu. Cara menanamnya ialah : mula-mula yang akan ditanami wortel dicangkut sedalam 40 cm. hal serupa juga dikemukakan dalam buku Budidaya Tanaman Holtikultura (Anonim, 1984) bahwa tanaman untuk tanaman wortel digemburkan dengan cara dicangkul minimal sedalam 30 cm, sehingga memungkinkan pertumbuhan yang baik bagi perakaran tanaman. Ditambahkan pula bahwa tanaman wortel menghendaki kondisi tanah yang mengandung bahan makanan yang cukup baik di bagian lapisan bawahnya, karena ia berakar lebih dalam. Jadi dapat diketahui bahwa penggemburan tanah yang baik untuk tanaman wortel adalah dengan pencangkulan sedalam 30-40 cm.

Menurut Anonim (1992), tanaman wortel memerlukan tanah yang bcrstruktur remah serta kandungan bahan organik yang cukup. Oleh karena itu pada saat melakukan pengolahan tanah perlu diberi pupuk organik, yaitu pupuk kandang yang sudah masak. Hal ini juga dikemukakan oleh Sunaryono (1990) bahwa tanah untuk tanaman wortel perlu diberi pupuk kandang atau kompos yang telah jadi sebanyak 15 ton tiap Ha. Pada tanah-tanah yang masih subur, misalnya tanah bekas tanaman kentang atau kubis dan lain-lain, pemberian pupuk kandang ini dapat ditiadakan. Jadi dapat diketahui tanaman wortel memerlukan tanah yang subur, yaitu tanah yang berstruktur remah dengan penambahan pupuk organik pada saat pengolahan tanah juga tanah bekas tanaman kentang atau kubis.

Menurut Ali dkk (2003), Cahyono (2002) dan Tim Penulis PS (1995), penyiraman pada tanaman wortel harus dilakukan secara rutin, terutama pada

UnRegister

(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13 musim kemarau. Penyiraman dapat dilakukan sehari sekali atau dua kali sekali tergantung kondisi tanah. Menurut Ali dkk (2003) dan Cahyono (2002), pada musim hujan penyiraman tanaman wortel dapat ditiadakan. Penyiraman pada musim hujan hanya dilakukan pada saat tanah terlihat kering dan hujan sebelum turun.

Tanaman wortel yang telah tumbuh harus segera diseleksi. Penyeleksian dilakukan dengan cara mencabut tanaman yang lemah atau kering dan meninggalkan tanaman yang sehat dan kokoh. Tindakan ini sekaligus diikuti dengan penjarangan yang berguna untuk memberikan jarak dalam alur dan menjaga tercukupinya sinar matahari sehingga tanaman tumbuh subur. Penjarangan menghasilkan alur yang rapi berjarak antara 5-10 cm. (Anonim, 1995).

Gulma atau tanaman pengganggu sering tumbuh disekitar tanaman. Gulma merupakan tumbuhan lain disekitar tanaman yang tumbuh liar. Dalam pertumbuhannya, gulma akan saling memperebutkan air, cahaya, dan unsur hara dengan wortel yang dibudi dayakan. Sehingga gutma perlu dikendalikan dengan cara penyiangan. Sewaktu penggemburan tanah (mendangir) dilakukan pula penutupan umbi wortel yang muncul di permukaan tanah. Bagian umbi yang terkena sianr matahari langsung, `nya berubah menjadi hijau. Wortel seperti ini kurang baik di mata konsumen sehingga perlu dihindari (Anonim, 2003).

Pupuk mengandung satu unsur atau lebih yang digunakan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Sehingga memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara bagi tanah yang mengenat unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bennacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk dengan merek apapun dan buatan manapun, dari segi unsur yang terkandung, pada dasamya adalah berasal dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997).

UnRegister

(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pemeliharaan selanjutnya pada tanaman wortel adalah pemumukan yang dapat ditakukan sejak tanaman berumur dua minggu berupa dua minggu berupa 50 kg Urea/Ha, disusul pemberian pupuk yang kedua (1 atau 1,5 bulan kemudian) berupa urea sebanyak 50 kg/Ha dan KCL 20 kg/Ha. Dosis dapat berubah sesuai kondisi tanah dan rekomendasi pemupukan yang ada. Cara pemupukan adalah dengan menaburkan pupuk pada alur sedalam 2 cm yang dibuat memanjang berjarak sekitar 5 cm dari alur tanaman. (Anonim, 1995).

Pestisida merupakan satah satu komponen penting dalam upaya peningkatan produksi pertanian, tetapi apabila penggunaannya tidak memperhatikan aturan yang ditentukan, maka akan menimbulakn dampak negative bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak negatif bagi lingkungan adalah tercemarnya air, tanah, bahkan munculnya strain hama penyakit serta gulma yang lebih resiten terhadap pestisida tertentu akibat penggunaan pestisida secara intensif pada areal yang sama. Selain itu terganggunya keseimbangan alamiah seperti terbunuhnya musuh-musuh alami (non target organisme) yang berperan sebagai penentu keseimbangan alam. Sedangkan dampak negatif bagi manusia jelas akan menimbulkan berbagai penyakit. Sebaliknya pestisida yang diaplikasi ke tanah (soil treatment) dapat mempengaruhi ekosistem di dalam tanah (Alfizar, 2001).

Menurut Cahyono (2002) dan Tim Penulis PS (1995), wortel dapat dipanen setelah 100 hari. Cahyono (2002) menambahkan umur panen wortel Juga dipengaruhi oleh keadaan iklim setempat. Kondisi iklim yang kurang sesuai, misalnya suhu udara yang sangat dingin, dapat memperlambat pertunasan pada awal pertumbuhan tanaman, sehingga memperpanjang masa pertunasan. Dengan demikian umur panen menjadi lebih panjang dari umur panen normal.

Menurut Cahyono (2002) dan tim penulis PS, dalam pemanenan tanaman wortel bagian yang di panen adalah umbi. Umbi wortel ini ada di dalam tanah sehingga pemanenan harus dilakukan dengan mencabut selumh tanaman. Cahyono (2002) menambahkan bahwa pencabutan harus dilakukan dengan hati-hati agar umbi tidak terputus atau patah dan kemudian tertinggal di dalam tanah.

UnRegister

(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15 Waktu panen yang baik juga di kemukakan oleh tim penulis PS (1995), bahwa pemanenan sebaiknya di lakukan pagi hari agar segera dapat di pasarkan.

UnRegister

(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

III. METODOLOGI

A. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN 1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat : Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu dengan alamat jalan Lawu No. 32 Tawangmangu, Karanganyar

Waktu : 1 Februari 2012 – 1 Maret 2012

2. Materi Magang

Materi Magang Meliputi:

a. Pengadaan Benih / Pemilihan Benih b. Pengolahan Tanah

c. Penanaman

d. Pemeliharaan Tanaman

· Pengairan

· Penjarangan

· Pemupukan

· Penyiangan dan Pendangiran

· Pengendalian Hama dan Penyakit

· Pemanenan

UnRegister

(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

B. KEGIATAN PELAKSANAAN 1. Pengumpulan Data

Data yang diperlukan akurat sehingga tercapai keyakinan akan suatu kebenaran dan untuk memperoleh data - data yang relevan, maka teknik pengumpulan data yang di gunakan oleh penulis yaitu:

a. Pengamatan Lapang (observasi)

Praktek kerja magang secara langsung dilakukan dengan mengikuti kegiatan budidaya tanaman Wortel ( Daucus carota L. ). Selain itu juga mengikuti semua kegiatan yang dilaksanakan di KBH Tawangmangu. b. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara tangsung dengan responden. Responden dalam hal ini adalah staf dan anggota perusahaan tempat magang atau masyarakat di sekitar tempat perusahaan tempat magang, sehingga diperoleh informasi yang mudah dan jelas mengenai permasalahan yang sedang dibahas. Kemudian praktikum melakukan diskusi dengan narasumber dari lembaga atau perusahaan yang dikunjungi dengan melakukan tanya jawab dan mambahas topik bahasan. .

c. Studi Pustaka

Pengumputan data dengan cara memanfaatkan data yang tersedia yang berhubungan dengan kegiatan praktek magang. Data tersebut berupa internet, buku, arsip, dan lain sebagainya yang bersifat informatif dan relevan.

UnRegister

(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Sumber Data

Berdasarkan sifatnya, terdapat dua sumber data yang dikumpulkan yaitu:

1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden. Dalam pelaksanaan praktik magang, data primer diperoleh dari wawancara dengan staf dan anggota perusahaan tempat magang maupun masyarakat di sekitar perusahaan tempat magang.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari responden. Dalam pelaksanaan kegiatan praktik magang, data sekunder diperoleh dari internet, buku, arsip dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kegiatan magang.

3. Analisis Data

Metode dasar yang digunakan dalam pelaksanaan magang ini adalah diskriptif analisis. Diskriptif analisis digunakan untuk menjelaskan hasil yang diperoleh, cara pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan objek atau subjek pada saat sekarang berdasarkan fakta – fakta yang tampak sebagaimana adanya kemudian dianalisis. Dalam banyak kasus hasilnya hanya digunakan untuk menyediakan ringkasan dari apa yang telah dikumpulkan (misalnya, berapa banyak suka atau tidak suka produk) tanpa membuat pernyataan apakah hasil yang tahan terhadap evaluasi statistik. Untuk pengumpulan data kualitatif, di mana analisis dapat terdiri dari interpretasi peneliti sendiri tentang apa yang telah dipelajari, informasi dapat dikodekan atau diringkas ke dalam kelompok kategori.

UnRegister

(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu 1. Sejarah Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu

Kebun Benih Hortikultura ( KBH ) Tawangmangu berdiri sejak zaman penjajahan Belanda pada tahun 1927. Kebun benih ini berada di dataran tinggi Tawangmangu dan mengusahakan berbagai tanaman sayuran, Jeruk Keprok Tawangmangu, Jeruk Keprok Grabak serta berbagai tanaman hias.

Kebun tersebut pada awalnya merupakan milik Mangkunegaran di kelola oleh pegawai Mangkunegaran dengan nama kebun "Kismo usaha yang beratinya kismo adalah tanah, usaha berarti usaha, jadi kismo usaha adalah upaya dalam pertanahan. Setelah Indonesia merdeka nama kebun tersebut diganti menjadi "Jawatan Usaha Tani" yang di kelola oleh Mangkunegaran beberapa tahun kemudian KBH ini mengalami perkembangan, status tanah kebun selanjutnya di ambil oleh pemerintah daerah tingkat I Jawa Tengah dengan nama perusahaan daerah (Persuda) dalam hal ini pengguasaannya di tangani oleh PT (Perusahaan Pariwisata Tawangmangu).

Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) hanya mempunyai wewenang hak pakai saja yaitu dengan jalan menyewa. Hal ini dirasakan terlalu berat oleh dinas pertanian tersebut, sehingga DPTP berusaha agar dapat mengelola kebun dengan hak milik sendiri. Akhirnya pada tanggal 10 September 1987 Balai Benih Hortikultura (BBH) Tawangmangu berhasil untuk di sertifikatkan dengan nomor sertifikat 318/Twn/1987 dan langsung di kelola oleh dinas pertanian Surakarta.

Dari tahun ketahun BBH Tawangmangu ini banyak mengalami perkembangan BBH Tawangmangu banyak menghasilkan benih-benih yang dibutuhkan oleh masyarakat baik dari komoditi Buah-buahan seperti jeruk, pisang dan kelengkeng. Sayuran seperti kentang, wortel, bawang putih dan kubis, tanaman hias seperti berbagai jenis anthurium, anggrek, jendron, dan masih banyak lagi jenisnya.

19

UnRegister

(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Perkembangan selanjutnya dari sejarah BBH Tawangmangu ini adalah diperolehnya sertifikat hak milik pada tanggal 10 September 1987 dengan nomor sertifikat 13 / TWN / 1987. Sejak saat itu pengelolaan dan wewenang kebun ada pada Dipertan cabang Surakarta sebagai Balai Benih Pembantu Hortikultura Tawangmangu .

2. Situasi Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu

Kebun Benih Hortikultura ini terletak di Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Karanganyar Kecamatan Tawangmangu 32 Km Kearah Timur dari kota Karanganyar atau di sebelah timur terminal bus tawangmangu. Secara geografis, Kebun Benih Hortikultura dibatasi oleh 4 desa yaitu sebelah utara dengan dukuh Karang Sari, sebelah selatan dengan dukuh bener, sebelah timur dengan dukuh Beji, dan sebelah barat dengan dukuh Karang kulon.

Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu Mempunyai luas areal 3,3 Ha. Kebun tersebut terbagi atas 2,2 Ha untuk penanaman tanaman sayuran, 0,3 persemaian dan penanaman tanaman bias, serta 0,8 Ha untuk bangunan seperti rumah dinas, gudang bawang putih dan bawang merah, gudang kentang, screen house, vila dinas, jalan, Kolam serta taman.

Jenis tanaman yang ditanam di kebun bermacam-macam mulai dari tanaman keras seperti avokad, klengkeng dan jeruk, untuk tanaman sayuran yaitu wortel, bawang merah, bawang putih, loncang, sawi, dan kentang, untuk tanaman hias yaitu jenis anthurium, Pillo ,lidah gajah, Kuping leo, Jendron, begonia, linet, jenis bayam-bayaman: byam basela, byam merah dll.

Jenis tanah di area Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu adalah andosol Yaitu tanah yang struktur atasnya menggumpal dengan tingkat permeabelitas tinggi, tanahnya gembur daya ikat tanah terhadap air tinggi dan bahan organik di dalam tanah tidak cepat tercuci oleh air tanah, tanah jenis andosol ini akan tahan terhadap musim kemarau karena mempunyai daya ikat air yang baik. Tanah di KBH tawangmangu mempunyai Ph 6,5-7 atau bersifat netral.

UnRegister

(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21 Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu terletak pada ketinggian 1100 m dpi, dengan keadaan suhu pada waktu pagi 19°C 22°C, siang 22°C -24°C, dan sore hari 22°C Sedangkan malam bari 21° -17°C. kelembaban rata-rata 70-80 %, dengan banyak intensitas penyinaran 5-8 jam/hari dan curah hujan rata-rata 3200 mm/tahun.

3. Tugas dan Fungsi Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu

Kebun Benih Hortikultura mempunyai beberapa fungsi yang diharapkan dapat sebagai alat pemerintah yang berguna untuk para petani dari berbagai daerah. Adapun fungsi kebun sebagai berikut:

a. Sebagai salah satu tempat penyedia benih kentang dan bibit jeruk keprok Tawangmangu bersertifikat untuk daerah jawa tengah

b. Sebagai lahan percontohan bagi para petani di sekitarnya

c. Sebagai tempat informasi teknologi baru bagi dinas pertanian untuk para petani

d. Sebagai penghasil tanaman sayuran dan tanaman hias untuk konsumsi masyarakat

e. Sebagai kebun yang menghasilkan pendapatan daerah f. Sebagai kebun penunjang pariwisata

UnRegister

(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. Struktur Organisasi Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu

Pengawasan Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu langsung di bawah dinas pertanian tanaman pangan dan hortikultura provinsi jawa tengah. Berikut adalah struktur organisasi di Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu:

Gambar 4.1. Struktur organisasi KBH Tawangmangu

Dalam melaksanakan tugas yang telah di berikan oleh dinas pertanian Jawa Tengah atau pusat terdapat koordinasi yang cukup baik. Tugas mereka masing-masing antara lain:

a. Pimpinan Kebun Benih Hortikultura

Pengawasan langsung kebun maupun yang mengelola kantor sebagai atasan di lakukan oleh Bapak Tri Jumanto, SP. Selaku pimpinan kebun. Adapun tugas-tugasnya adalah:

1) Memberikan bimbingan kepada pegawai dan karyawan mengenai apa yang harus di kerjakan

2) Mengawasi langsung di lapangan dan meneliti hasil kerja karyawan 3) Mengurusi bidang adminitrasi kebun mengenai daftar inventaris

barang, obat dan pupuk, mencatat curah hujan setiap hari, buku tamu, buku agenda, surat keluar dan surat masuk serta daftar gaji pegawai.

Pimpinan KBH Tawangmangu

(Tri Jumanto, SP)

Seksi Administrasi

(Sardjono)

Seksi Produksi

(Slamet S, A.Md)

Seksi

Gudang / Pemasaran

(Pardi)

UnRegister

(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23 4) Membuat laporan pertanggung jawaban kepada dinas tanaman pangan

dan Hortikultura Jawa tengah

5) Memajukan kebun untuk kesejahteraan pegawai dan karyawan

b. Seksi Tanaman Hias

Tanaman hias di kebun Benih Hortikultura sangat beraneka ragam, selain sebagai koleksi tanaman bias juga untuk di jual, karena daerah tawangmangu merupakan salah satu pusat tanaman hias yang ada di Jawa Tengah. Bidang tanaman hias ini di pegang oleh Bapak Pardi adapun tugas tugasnya:

1) Membudidayakan tanaman hias

2) Memelihara, merawat dan memupuk tanaman hias 3) Merawat taman

4) Bertanggung jawab atas tanaman hias yang di budidayakan 5) Mengatur dan menjaga lingkungan kebun KBH Tawangmangu

c. Seksi tanaman Buah dan kentang

Tanaman kentang merupakan tanaman yang membutuhkan perawatan yang cukup sulit sehingga walaupun di golongkan tanaman sayuran, di butuhkan orang-orang yang benar-benar mengerti, selain itu tanaman kentang di kebun benih hortikultura juga di gunakan sebagai konsumsi. Seksi tanaman buah dan kentang di pegang oleh Bapak Slamet S, A.md adapun tugas-tugasnya adalah:

1) Membudidayakan benih tanaman kentang bersertifikat dan konsumsi. 2) Menangani pasca panen benih kentang.

3) Sortasi benih kentang.

4) Bertanggung jawab atas keberhasilan pembuatan benih kentang bersrtifikat.

d. Seksi tanaman jeruk dan vila

Kebun benih Hortikultura hanya mengusahakan mata entres tanaman jeruk dan pembuatan bibit jeruk keprok tawangmangu bersrtifikat untuk di salurkan kepada petani. Seksi tanaman jeruk ini di pegang oleh oleh Bapak Samikun, adapun tugas -tugasnya adalah:

UnRegister

(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1) Merawat induk tanaman jeruk keprok Tawangmangu yang akan di guanakan sebagai mata entres

2) Membuat bendengan tempat penanaman batang bawah tanaman jeruk 3) Menggokulasi tanaman jeruk untuk menghasilkan bibit yang bagus 4) Merawat bibit dilahan dengan melakukan pemupukan pengendalian

hama penyakit

5) Memasang label bibit jeruk keprok

6) Bertanggung jawab atas keberhasilan dan hasil tanaman bibit tanaman jeruk maupun induknya

7) Bertanggung jawab atas pengelolaan vila

e. Seksi Tanaman sayuran

Bagian tanaman sayuran di pegang oleh Bapak Sardjono. Tugas dari tanaman sayuran adalah:

1) Mengadakan pengolahan tanah, pembibitan, penanaman, perawatan dan penanaman tanaman sayuran

2) Memberikan masukan kepada pimpinan tentang sayuran yang cocok pada setiap musim

3) Bertanggung jawab atas hasil yang di capai pada tanaman sayuran tersebut

Tenaga kerja KBH Tawangmangu mempakan pegawai negeri yang di gaji oleh pemerintah, di luar itu ada juga tenaga kerja honorer dan tenaga kerja harian. Tenaga kerja honorer di bayar oleh dinas pertanian, sedangkan tenaga kerja harian di bayar langsung oleh pimpinan kebun yang di ambilkan dari laba penjualan sayuran. Tenaga kerja harian bertugas membantu para pegawai dalam mengolah lahan, memupuk dan merawat atau pun memanen tanaman akan tetapi segala yang di kerjakan berdasarkan perintah dari seksi bidang masing-masing. Total tenaga kerja berjumlah 7 orang

UnRegister

(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

25

f. Sarana

Sarana yang di miliki oleh Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu meliputi:

1) Vila dinas yang di sewakan untuk umum 2) Aula pertemuan

3) Bajak traktor 4) Cangkul 5) Sabit 6) Gembor

7) Gunting pangkas 8) Pisau okulasi

9) Alat pemotong rumput

UnRegister

(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. Budidaya Tanaman Wortel

Kegiatan magang di Kebun Benih Hortikultura (KBH) Tawangmangu mempelajari tentang budidaya tanaman wortel. Wortel merupakan komoditas unggulan di KBH tawangmangu yang di usahakan sepanjang tahun. Budidaya tanaman wortel di KBH Tawangmangu ini meliputi pengolahan tanah, pembibitan dan penanaman, pengairan, penjarangan, penyiangan dan pendangiran, pemupukan, pengelolaan hama dan penyakit serta pemanenan. Berikut adalah uraian dari masing-masing kegiatan tersebut:

a. Pengolahan Tanah

Penyiapan lahan bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman dan pembentukan hasil. Lahan yang telah memadat keras harus di olah kembali, agar menjadi agregat-agregat tanah yang lebih halus sehingga berstruktur remah. Lahan juga harus di bersihkan dari semak belukar, rumput-rumputan, gulma dan sisa-sisa tanaman lain. Dengan demikian akan tercipta kondisi lahan yang dapat menjamin pertumbuhan tanaman dan pembentukan umbi wortel.

Keadaan tanah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman wortel dan pembentukan umbi yang bagus adalah mempunyai jenis tanah andosol, aluvial, regosol, dan latosol,

Lahan untuk menanam tanaman wortel di usahakan dengan sistem bedengan, yaitu dengan ukuran jarak antara pertengahan selokan satu dengan pertengahan selokan yang lain adalah 110 cm. Panjang bedengan 5-7 meter atau di sesuaikan dengan lahan yang akan di tanami, lebar bendengan 0,75-1 m dan tinggi bendengan 15-20 cm. Untuk sisi kanan kiri bendengan di buat selokan dengan lebar 35-40 cm dan kedalaman 25-30 cm. Sistem pengolahan tanah dengan sistem bendengan melalui beberapa tahapan yaitu:

1) Mengumpulkan rumput dan menariknya ke satu sisi sekaligus\ membersihkan lahan dari bahan-bahan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman seperti bongkahan gamping dan batu-batuan 2) Membuat lubang - lubang dengan cara mencangkul tanah sedalam 40-

50cm

UnRegister

(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

27 3) Menaikan tanah dengan membuat lubang selebar cangkul (Pencangkulan

tidak terlau dalam)

4) Menggemburkan tanah yaitu dengan membuat miring 2/3 bagian bendengan (pencangkulan tidak terlalu dalam). Sedangkan pada sisi 1/3 bagian bendengan di buat tetap. Kemudian di lanjutkan dengan menyebar benih wortel

5) Menutup benih dengan tanah dari samping bedengan yaitu dengan cara: a) Masing-masing tanah pada samping bedengan, yaitu setengah bagian

di gunakan untuk menutup benih untuk bendengan di samping kanan (kel/3 bagian bendengan)

b) Setengah bagian yang lain di gunakan untuk menutup benih ke bendengan di samping kiri ( ke 2/3 bagian bendengan yang lain) sistem pengolahan tanah di Kebun Benih Hortikultuara Tawangmagu berbeda dengan sistem pengolahan lahan yang di lakukan oleh para petani biasa/di luar KBH yang menggunakan pupuk kandang (bokasi/organik) sebagai pupuk dasar dengan pertimbangan karena kekurangan anggaran, sehingga hal ini akan mempengaruhi kesuburan tanah.

b. Pembenihan dan Penanaman

Benih merupakan salah satu faktor produksi yang memiliki peranan penting dalam budidaya tanaman wortel. Penggunaan yang kurang baik, misalnya:benih yang tidak murni, berasal dari tanaman induk yang kurang baik, memiliki kadar air yang tinggi, memiliki daya kecambah yang rendah, atau terlalu lama disimpan, dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan tanaman kegagalan panen.

Tanaman wortel yang di budidayakan di Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu merupakan tanaman wortel jenis lokal, tanaman jenis lokal ini lebih tahan terhadap suhu maupun iklim yang terjadi di bandingkan wortel jenis lain.

Sebagai bahan tanam, Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu mengguanakan benih berupa biji yang di peroleh dari luar/membeli

UnRegister

(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

disamping menghasilkan sendiri. Benih wortel berwarna coklat, berukuran kecil, ringan berbulu dan saling melekat satu sama lain. Benih ini di peroleh dari tanaman wortel yang sengaja di biarkan tumbuh hingga menghasilkan bunga dan di ambil bijinya.

Dalam hal pembenihan, seleksi terhadap tanaman induk harus di lakukan. Tanaman yang akan di jadikan sumber benih sebaiknya memenuhi syarat sebagai berikut:

1) Tanaman berumur 60-70 HST 2) Tanaman tumbuh subur dan kuat 3) Bebas hama penyakit (sehat)

Seleksi tanaman wortel untuk benih di lakukan pada saat tanaman berumur sekitar dua bulan. Seleksi di lakukan dengan tujuan agar di peroleh benih wortel yang berkualitas.

Tanaman wortel yang akan di pakai sebagai benih adalah tanaman wortel yang segar dan sehat. Tanaman di cabut, di lihat umbinya, apakah memenuhi persyaratan untuk pembenihan atau tidak. Terutama di lihat dan umbinya, umbi tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, umbi berukuran sedang, bentuknya bulat memanjang, bentuk umbi normal, tidak berakar, tidak bercabang dan tidak berlekuk-lekuk, warna kulit umbi mengkilap kuning/jingga serta bertekstur halus.

1. Pembuatan benih

Tahap berikutnya adalah penanaman umbi wortel dari tanaman yang di gunakan sumber benih, berikut adalah perlakuan sebelum penanaman umbi wortel dari tanaman yang di gunakan sebagai sumber benih:

1) Memotong berbagian ujung umbi

2) Memangkas tangkai daun dan menyisakan sekitar 10 cm 3) Menyiapkan bendengan sebagai media tanam

4) Membuat lubang tanam dengan jarak 50 – l00 cm

5) Menanam umbi wortel hingga menutup bagian leher batang

Penanaman umbi di lakukan di tempat terpisah dari tanaman wortel yang di ambil umbinya agar tidak terjadi kompetisi dalam penyerapan unsur

UnRegister

(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

29 hara dan cahaya. Umbi wortel yang siap tanam ini di tanam dengan cara memasukkan umbi ke dalam lubang tanam kemudian menutupnya dengan tanah sedikit demi sedikit hingga menutup bagian pangkal umbi.

Pemeliharaan tanaman di lakukan hingga tanaman berbunga setiap bunga yang muncul di seleksi dan di sisakan 5-6 tangkai bunga yang terbaik. Bunga dirawat hingga menghasilkan biji. Bunga wortel yang baru tumbuh adalah berwarna putih, Setelah menghasilkan biji yang siap di ambil sebagai benih, bunga terlihat mengering warnanya bembah menjadi coklat. Hal ini terjadi saat tanaman berumur sekitar 180-190 HST. Setelah bunga mencapai waktu panen, maka bunga tersebut di petik. Bunga yang paling baik adalah bunga yang berdiameter sekita 5 cm.

Proses selanjutnya adalah proses pembuatan benih. Proses ini meliputi:

1) Mengeringkan bunga di bawah sinar matahari selama 2-3 hari 2) Merontokkan biji di dalam bunga

3) Menggosok-gosok biji dengan kedua tangan dengan tujuan untuk menghilangkan bulu pada biji

Biji yang sudah bersih dan kering telah siap untuk di tanam. Biji -biji ini dapat langsung di tanam atau bisa juga di simpan terlebih dahulu. Biji yang hendak di simpan hendaknya di masukkan kedalam suatu wadah yang tertutup rapat. Wadah di simpan pada tempat yang dingin dan kering. Benih wortel ini dapat bertahan sampai 3 tahun apabila di simpan di dalam kemasan kedap udara dan pada kondisi yang kering.

2. Penanaman

Waktu penanaman wortel yang paling baik adalah pada awal musim penghujan. Meskipun demikian wortel dapat di tanam sepanjang tahun apabila kebutuan air tercukupi. Kebun Benih Hortikutura mempunyai curah hujan yang cukup tinggi. Kondisi ini menguntungkan bagi pembudidaya tanaman wortel sepanjang tahun karena ketersediaan air mencukupi pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini.

UnRegister

(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Di Kebun Benih Hortikultura Tawangmansu, tanaman wortel di tanam secara tumpang sari dengan tanaman sawi dan loncang. Benih wortel di tanam dengan cara alur dengan jarak antara 8-10 cm pada bendengan yang telah di persiapkan tanpa melalui persemaian terlebih dahulu. Kemudian bedengan di tutup dengan rerumputan atau jerami secara tipis-tipis. Hal ini di maksudkan agar benih wortel tidak hanyut oleh pecikan air hujan atau bertebangan tertiup oleh angin serta mengurangi penguapan air dan untuk melindungi tanah dari erosi akibat air hujan. Selanjutnya benih akan tumbuh setelah sekitar 10-14 HST.

3. Pengairan

Pengairan pada tanaman wortel sangat di butuhkan karena apabila wortel kekurangan air maka kualitas dan ukuran umbi kurang baik. Tujuan utama pemberian air pada tanaman wortel adalah membasahi tanah guna menciptakan keadaan lembab pada seluruh sistem perakaran untuk memenuhi kebutuhan air pada tanaman wortel.

Tanaman wortel memerlukan air dalam jumlah yang cukup agar di hasil kan pertumbuhan yang baik dan produksi yang tinggi. Pada fase awal petumbuhan. Tanaman wortel memerlukan air yang cukup banyak. Kekurangan air akan mcnyebabkan tanaman wortel layu sehingga pertumbuhan terhambat dan umbi yang di hasilkan akan berbentuk tidak normal serta berukuran kecil (Kualitas dan Kuantitas produk rendah). Sebaliknya tanaman wortel tidak menghendaki keadaan tanah yang terlalu lembab atau basah. Kelebihan air pada tanaman wortel akan menyebabkan akar tanaman membusuk dan dapat menyebabkan kematian. Di samping itu pemberian air yang berlebihan dapat menurunkan kemampuan tanaman dalam menyerap unsur hara dan menghambat sirkulasi udara di dalam tanah (aerasi), sehingga menimbulkan kondisi anacrob (kekurangan oksigen) yang dapat mebahayakan kehidupan tanaman.

Di Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu, pada musim penghujan pemberian air kadang tidak dilakukan karena kebutuhan air oleh tanaman tercukupi oleh air hujan. Pada musim kemarau, penyiraman di lakukan

UnRegister

(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31 hampir setiap satu bulan sekali selama tanaman wortel berumur kurang dari 100 HST. Penyiraman dilakukan dengan cara mengairi selokan (leb) Kemudian air itu di siramkan kelahan (bedengan) atau ke tanaman dengan menggunakan alat bantu gayung, piring plastik atau sejenisnya. Pemberian air perlu di kurangi seiiing pertumbuhan umbi wortel.

4. Penjarangan

Tanaman wortel akan tumbuh setelah berumur 10-14 HST. Sistem penanaman tanaman wortel adalah dengan system alur sehingga tanaman wortel tumbuh secara teratur.

Penjarangan tanaman wortel di lakukan setelah tanaman wortel berumur sekitar 60-75 HST, bersamaan dengan penyiangan kedua dan pendangiran pertama, Dalam penjarangan, tanaman wortel yang di cabut harus di buang. Tujuan penjarang yaitu untuk menjaga jarak antara tanaman dalam bendengan sehingga tidak terjadi kompetisi antar tanaman dalam memanfaatkan faktor-faktor lingkungan seperti cahaya matahari dan unsur hara. Di samping itu penjarangan juga ditunjukan untuk menyeragamkan tanaman. Penyeragaman tanaman di lakukan untuk memperoleh tanaman wortel yang tumbuhnya baik dan subur serta sehat yaitu dengan cara mencabut tanaman yang pertumbuhanya lemah, kerdil dan tidak sehat. Sementara tanaman yang pertumbuhanya baik dan normal, di sisakan. Penjarangan dilakukan dengan membuat jarak antara tanaman satu dengan tanaman lain menjadi sekitar 5-10 cm, dengan mencabut tanaman yang kurang sehat. sehingga tanaman wortel tumbuh tidak terlalu rapat dan umbi berkembang dengan optimal.

5. Penyiangandan Pendangiran

Penyiangan (pemberantasan gulma) dilakukan secara manual menggunakan tangan atau dengan alat bantu arit. Penyiangan dilakukan sebanyak 3 kali selama pertumbuhannya. Penyiangan pertama dilakukan bersamaan dengan penjarangan pada saat tanaman wortel berumur 30 hari setelah tanam, penyiangan kedua 50 hari setelah tanam dan panyiangan ketiga 70 hari setelah tanam.

UnRegister

(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gulma merupakan tanaman yang kehadirannya tidak di kehendaki dalam suatu areal petanaman. Adanya gulma menyebabkan terjadinya kompetisi antara gulma dengan tanaman pokok di dalam memanfaatkan cahaya matahari, unsur hara maupun air. Sehingga gulma yang tumbuh perlu di siangi.

Penyiangan tanaman wortel bertujuan untuk membuang rumput atau gulma kerena mempakan pesaing bagi tanaman wortel dalam hal kebutuhan cahaya matahari, unsur hara dan air, di samping itu gulma atau rumput juga merupakan sarang bagi hama dan penyakit.

Penyiangan di lakukan secara manual menggunakan tangan. Di Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu, Penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali selama pertumbuhan penyiangan pertama di lakukan pada saat umur 30-35 HST. Sedangkan penyiangan kedua di lakukan bersamaan dengan penjarangan yaitu pada saat tanaman berumur 60-75 HST. Gulma yang telah di cabut di letakan pada pant (alur pada bendengan) sedemikian rupa agar tidak menggagu pertumbuhan tanaman wortel.

Pendangiran bertujuan untuk menggemburkan tanah agar tidak padat serta untuk menunbun bagian pangkal tanaman wortel agar umbinya tertutup oleh tanah sehingga umbi tidak berwarna hijau. Warna hijau ini disebabkan karena bagian pangkal umbi yang tidak tertutup oleh tanah sehingga terkena sinar matahari. Umbi wortel yang bagian pangkalnya berwarna hijau merupakan umbi yang kurang berkualitas dan kurang di minati oleh konsumen di pasar.

Pendangiran di lakukan dengan cara membersihkan bendengan dari rumput liar dengan menggunakan alat bantu cangkul kemudian tanah di sekitar bendengan di gemburkan dan di timbun di bagian pangkal batang wortel. Pendangiran tanah ini mampu memperbaiki aerasi dan struktur tanah sehingga umbi dapat berkembang dengan baik.

Pada penyiangan dan pendangiran, gulma yang mempunyai perakaran dalam di cabut, sehingga menyebabkan tanah bagian dalam terangkat, maka terjadi pembalikan tanah dan tanah menjadi gembur.

UnRegister

(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

6. Pemupukan

Pemupukan adalah usaha untuk menambah atau mencukupi unsur hara yang di butuhkan oleh tanaman agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang serta bereproduksi tinggi. Ada dua macam pemumupkan yaitu pemupukan dasar yang dilakukan sebelum penanaman dan pemupukan susulan. Pemupukan. Pemupukan dasar di lakukan bersamaan dengan pengolahan tanah dengan menggunakan pupuk kandang.

Pemupukan susulan merupakan pemupukan yang dilakukan untuk memenuhi unsur-unsur yang di perlukan untuk pertumbuhan tanaman dan pembentuakan umbi wortel. Pupuk yang digunakan adalah pupuk urea dengan kandungan unsur N.

Tanaman wortel memerlukan 3 kali pemupukan susulan dengan dosis yang telah ditetapkan yaitu Urea 200kg/ha, SP36 150 kg/ha, Ponska Merah 100kg/ha dan ZA 20 kg/ha.

Untuk pemupukan pertama atau pupuk dasar diberikan pupuk bokasi sebanyak 10 ton/ha dan TSP 150 kg/ha. Pemupukan susulan pertama diberikan pada saat tanaman berumur 35 hari setelah tanam yaitu dengan menggunakan Urea sebanyak 100 kg/ha dan ZA 10 kg/ha. Untuk pemupukan susulan kedua diberikan pada saat tanaman berumur 50 hari setelah tanam dengan menggunakan pupuk Urea sebanyak 100 kg/ha, dan ZA 5 kg/ha.

Untuk pemupukan susulan ketiga diberikan pada saat tanaman berumur 70 hari selain tanam yaitu dengan menggunakan ZA 5 kg/ha dan ponska merah 100 kg/ha. Untuk Kebun Benih Hortikultura sediri juga diperlukan pupuk KCl untuk meningkatkan produktifitas wortel, karena dapat memperbesar umbi wortel.

Hal yang perlu di perhatikan pada pemupukan adalah mengusahakan pupuk agar tidak menempel pada daun tanaman wortel karena dapat menyebabkan daun wortel menjadi terbakar sehingga setelah di lakukan

UnRegister

(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pemupukan, tanaman wortel di goyang- goyangkan atau di "gepyok" dengan mengunakan tangan atau daun pepaya.

7. Pengendalian hama dan penyakit

Dalam budidaya tanaman wortel, pengendalian hama dan penyakit merupakan aspek yang penting, karena hama dan penyakit dapat menumnkan kualitas dan hasil panen. Di Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu kebanyakan hama yang menyerang adalah ulat tanah. Sedangkan penyakit yang menyerang adalah busuk daun (Alternaria dauci).

Pengendalian hama dan penyakit tanaman wortel di Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu dianggap perlu. Pertama di lakukan pengamanan pada areal pertanaman. Bila serangan cukup berat dan di duga menurunkan hasil panen maka dilakukan penyemprotan dengan menggunakan bahan kimia. dalam pemakaian pestisida, KBH Tawangmangu sedapat mungkin menggunakan dosis rendah. Tanaman wortel di KBH umumnya sehat dan frekuensi serangan hama serta penyakit juga jarang.

Hama yang menyerang tanaman wortel adalah ulat tanah, ulat tanah ini berwarna coklat sampai hitam dan memiliki panjang antara 4-5 cm. Ulat tanah menyerang bagian pucuk atau bagian titik tumbuh tanaman wortel sehingga tanaman menjadi layu dan terkulai. Secara non kimiawi hama ini dapat dikendalikan dengan cara mengumpulkan ulat kemudian membakamya. Secara kimiawi hama ini dapat di kendalikan dengan penggunaan atonik bersamaan dengan penggunaan metalik. Untuk setiap 1000 m2 lahan yang di tanami wortel, di butuhkan atonik sebesar 200ml dan metalik 100ml yang di campur dan di gunakan bersama- sama dalam satu kali penyemprotan.

Sedangkan penyakit yang menyerang tanaman wortel adalah busuk daun (Alternaria dauci). Penyakit ini di tandai denga bercak-bercak kecil berwarna coklat tua sampai hitam dengan tepi kuning kemudian bercak ini membesar dan bersatu hingga seluruh daun terkena bercak dan akhimya mati. Daun yang mad berwarna hitam bercak ini berwarna coklat kemerahan seperti karat apa bila menyerang tangkai daun. Upaya pengendalian busuk daun di lakukan dengan cara memangkas daun-daun yang sakit atau bahkan mencabut

UnRegister

(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35 tanaman apabila penyakit ini telah menyerang seluruh bagian tanaman kemudian membakar dan mengubumya. Apabila serangan ini telah menyerang sebagian besar tanaman, maka pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan atonik bersamaan dengan metalik untuk setiap 1000 m2 lahan yang di tanami wortel, di butuhkan atonik 200 ml dan metalik 100 ml yang di campur dan di gunakan secara bersama-sama dalam satu kali penyemprotan, konsentrasi atonik untuk setiap penyemprotan adalah 1,5-2 ml/L air.

Penyemprotan sebagai upaya pengendalian hama dan penyakit bisanya di lakukan sebanyak 2 kali. Penyemprotan pertama di lakukan pada saat wortel berumur 10-15 HST. Penyemprotan kedua dilakukan setelah tanaman wortel berumur 30 HST. Yang perlu di perhatikan pada penyemprotan denga menggunakan pestisida adalah penyemprotan di hentikan pada 15 hari sebelum panen. Hal ini di tunjukkan untuk menghindari keracunan yang di sebabkan oleh penggunaan pestisida serta agar tidak terdapat residu di dalam tanaman wortel. Hama dan penyakit pada tanaman wortel tidak begitu banyak karena penanaman wortel sesuai dengan musim tanam.

8. Pemanenan

Pemanenan merupakan kegiatan akhir dari proses budidaya tanaman wortel. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pemanenan adalah umur panen dan cara panen.

Wortel termasuk komoditas sayuran yang mudah rusak. Oleh karena itu, penanganan panen dan pasca panen harus dilakukan dengan baik, untuk mendapatkan kualitas umbi yang baik. Perlakuan panen dan penanganan setelah panen yang kurang baik merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan umbi wortel. umbi wortel yang cacat, luka, terpotong/ tergores pada saat pemanenan akan lebih cepat mengalami pembusukan sehingga tidak dapat bertahan lama jika disimpan.

Pemanenan tanaman wortel tergantung dari tujuan penanaman, apakah di pergunakan untuk konsumsi atau sebagai benih. Apabila di

UnRegister

(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

gunakan untuk konsumsi. Maka pemanenan di lakukan pada saat tanaman berumur 90-120 HST. Sedangkan apabila di pergunakan sebagai benih maka pemanenan di lakukan pada saat tanaman berumur 180 HST.

Di Kebun Benih Hortikultura Tawangmangu budidaya tanaman wortel kebanyakan di tujukan untuk keperluan konsumsi sehingga pemanenan di lakukan pada saat tanaman wortel berumur 90-120 HST.

Panen sebaiknya dilakukan setelah tanaman wortel berumur lebih dari 120 HST. Hal ini di karenakan umbi wortel yang berumur lebih dari 120 HST. Akan mengeras (berkayu) sehingga tidak enak untuk di konsumsi. Umbi wortel layak untuk di panen apa bila telah mempunyai diameter umbi minimal 2 cm. Untuk mengetahuinya yaitu dengan jalan membongkar tanah di sekitar tanaman wortel secara hati-hati kemudian baru dapat di lihat apakah sudah cukup besar atau belum. Apabila belum cukup besar untuk di panen maka umbi dapat di tutup kembali dengan tanah dan pemeliharaan tanaman masih di lanjutkan.

Di kebun ini, hasil panen tanaman wortel untuk setiap 1000 m2, hanya mencapai 1 ton umbi. Dengan luas lahan yang sama, pengusahaan wortel di luar KBH (oleh petani biasa) mampu mencapai produk panen sekitar 2 ton bahkan lebih. Meski demikian, dengan harga wortel di pasar Rp 200/kg, out put wortel yang hanya 1 ton ini telah mampu mendapat keuntungan.

1. Pasca Panen

Pasca panen adalah kegiatan yang dilakukan setelah proses pemanenan selesai. Pasca panen meliputi beberapa tahap, yaitu pencucian, sortasi, grading, penyimpanan, pengemasan dan pemasaran. a) Tahap pertama adalah pencucian, wortel yang baru di panen dicuci

bersih sehingga kotoran atau tanah yang masih menempel pada wortel hilang. Di Kebun Benih Hortikultura sendiri pencucian dilakukan dengan tradisional atau dengan cara dinjak- injak pada air yang mengalir. Selanjutnya ditaruh pada karung- karung yang bersih. Pencucian sendiri dapat meningkatkan kebersihan wortel, sehingga dapat mengurangi, bahkan meninggalkan jasad-jasa drenik yang

UnRegister

(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37 menempel pada umbi. Dengan demikian umbi lebih aman dari serangan patogen selama penyimpanan sampai kekonsumen. Pencucian juga berfungsi untuk menurunkan suhu umbi, sehingga dapat memperpanjang kesegaran umbi. Selain itu pencucian juga membuat penampilan umbi wortel lebih menarik, sehingga meningkatkan daya tarik konsumen

b) Tahap kedua dilakukan sortasi yaitu membuang wortel yang jelek (busuk) dan memilih wortel yang bagus (sehat). Misalnya cact/luka, terserang penyakit, busuk, terserang hama dan lain-lain. Dengan demikian penularan penyakit dari umbi yang sakit atau rusak ke umbi yang sehat dapat dicegah.

c) Tahap ke tiga yaitu grading, wortel di pisahkan berdasarkan kualitasnya (besar, kecil, panjang, bentuk dan warna). Grading dapat dilakukan dengan cara membuat lubang pada sebuah papan, dengan ukuran menurut ketentuan pada setiap kelas.kemudian umbi wortel yang telah di sortasi di masukan ke dalam lubang-lubang tersebut untuk mandapatkan ukuran yang sesuai.

d) Tahap ke empat adalah penyimpanan: umbi wortel yang telah di panen masih mengalami proses hidup yang menyebabkan masih perubahan fiologis, fisik, dan biokemis. Gangguan fiologis menyebabkan umbi wortel mengalami penyusutan, baik berat bahan maupun zat gisi. Proses penguapan ( transpirasi ) menyebabkan umbi layu karena kehilangan air sehingga kualitas dan harga jual menurun. Selain itu, umbi wortel yang layu akan mudah mengalami kerusakan mekanisme dan mudah terserang parasit.

e) Kemudian dilanjutkan pada proses pengemasan produk, pengemasan di lakukan untuk menambah daya tarik dan melindungi wortel dari kerusakan, setelah semua proses ini dilakukan baru wortel di pasarkan.

UnRegister

(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Untuk lebih jelasnya penanganan pasca panen wortel di BBPH Tawangmangu secara garis besar disajikan pada Gambar 2.

4) 5)

Gambar 2 : Penanganan Pasca Panen Wortel di BBPH Tawangmangu Cabut tanaman wortel

yang siap pa

Gambar

Tabel 1.1 Kandungan gizi tanaman wortel. UnRegistered

Referensi

Dokumen terkait

Pemupukaan merupakan hal penting dalam budidaya tanaman sayur. Pemberian pupuk yang optimal, dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Pupuk anorganik merupakan pupuk

Tujuan pelaksanaan penelitian adalah penggunaan kompos bagase pada budidaya tanaman terung untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan mengoptimalkan produksi

kemasakan buah kurang sempurna; pertumbuhan tanaman dapat diatur kearah pertumbuhan generatif (produksi benih) saja, yaitu tanaman dan buah yang berukuran

Perluasan Penerapan Budidaya Tanaman Pangan yang Tepat yang Didukung Oleh Sistem Penanganan Pasca Panen dan Penyediaan Benih Serta Pengamanan Produksi yang Efisien untuk

Kendala utama budidaya tanaman hortikultura adalah kurang tersedianya benih bermutu, kesuburan tanah yang semakin menurun, dan ancaman serangan hama dan

22-08-2013 5 PROSES PRODUKSI Tanah Iklim Kesesuaian Lahan Teknik Budidaya Benih Unggul Jumlah Benih Penangkar Benih Varietas Unggul Pupuk dan Pestisida Produk Primer Jenis

Menurut Ditjen Tanaman Pangan (2015), dalam mendukung peningkatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat diperlukan sistem pengelolaan produksi benih yang baik sehingga

Faktor kelemahan yang paling berpengaruh pada prospek budidaya pembesaran ikan lele di Desa Wonosari adalah belum adanya produksi benih secara mandiri dengan skor