• Tidak ada hasil yang ditemukan

Septiana Ika Wulandari D1609074

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Septiana Ika Wulandari D1609074"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

ii

PROSES PRODUKSI NEWSLETTER

DI SOLO PARAGON HOTEL & RESIDENCES

Oleh :

Nama : Septiana Ika Wulandari NIM : D1609074

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.M.D) dalam Bidang Komunikasi

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

v MOTTO

1. Berbahagia dan bersyukurlah atas waktu yang diberikan kepadamu, jangan pernah

sia-siakan setiap detiknya.

(Penulis)

2. Segala sesuatunya akan bisa bila kita mau berusaha dan tetap berdoa kepada Tuhan.

(penulis)

3. “Listen for God’s voice in Everyhing you do, Everywhere you go” (Provebs 3 : 6, The

Message).

(5)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

1. Tuhan Yesus Kristus yang karena Kasih

Setianya, penulis bisa menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

2. Untuk Ibu dan Ayah Tercinta yang

senntiasa memberi kasih sayang, doa,

motivasi dan semangat kepada penulis.

3. Yohanes Brian Pradipta Kekasih Hati

yang selalu memberi semangat dan

kesetiaanya yang sudi menemaniku baik

suka maupun duka dalam pembuatan

karya ini.

4. Teman-teman ku terkasih terima kasih

(6)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan

Kasih dan Karunia-Nya sehingga Laporan Tuga Akhir dengan judul “PROSES PRODUKSI

NEWSLETTER DI SOLO PARAGON HOTEL & RESIDENCES”

Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Ahli Madya pada program Diploma III Program studi Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini

Penulis mengucapkan terima kasih banyak terima kasih atas bantuan berbagai pihak dalam

bentuk apapun karena telah membantu dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. Oleh

karena itu pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph. D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Aryanto Budhy S, M.Si selaku Ketua Jurusan D III Komunikasi Terapan

FISIP UNS.

3. Ibu Tanti Hermawati, S.Sos, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.

4. Ibu Nora Nailul Amal, S.Sos., M.LMed., Hons

Selaku Dosen Pembimbing dan penguji Tugas Akhir yang telah berkenan meluangkan

waktu dgn ikhlas, bijaksana serta penuh pengertian dlm memberikan pengarahan

saran-saran kepada penulis yang sangat bermanfaat dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Dra. Hj. Sofiah, M.Si selaku Dosen penguji Tugas Akhir.

Selaku penguji yang telah berkenan meluangkan waktu dgn ikhlas, bijaksana serta penuh

pengertian dlm memberikan pengarahan saran-saran kepada penulis yang sangat

(7)

commit to user

viii

6. Bapak Ibu Dosen D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS

yang telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuan bagi penulis.

7. Kedua Orang Tua Tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun

material yang tiada henti bagi penulis.

8. Untuk Staff Solo Paragon Hotel & Residences, kepada Ibu Ira Oktarini, Ibu Nicky Olivia

selaku Marketing Communication Coord, dan Bapak Koko yang sudah berkenan member

bimbingan selama penulis melakukan Kuliah Kerja Media.

9. Seluruh karyawan besrta staff Solo Paragon Hotel & Residences tanpa kecuali tterima

kasih atas segala keramahan dan kehangatan kekeluargaannya selama penulis di sana

serta ilmu yang berharga yang dibagikan kepada penulis.

10. Semua teman-teman PR kelas B , Maria Dhevy dan Priska Septiana P yang selalu

memberikan dukungan dan semngat kepada penulis.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini,

untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Namun demikian,

Penulis berharap Laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan

dan digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, Mei 2012

(8)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

JUDUL ...

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penulisan ... 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Definisi Public Relations ... 6

B. Tujuan Public Relations ... 8

C. Fungsi Public Relations ... 10

D. Tugas Public Relations ... 11

(9)

commit to user

x

BAB III : DESKRIPSI PERUSAHAAN ... 33

A. Sejarah Solo Paragon Hotel & Residences ... 33

B. Visi dan Misi ... 34

C. Fasilitas Solo Paragon Hotel & Residences ... 35

D. Struktur Organisasi Public Relations Solo Paragon Hotel & Residences ... 39

E. Deskripsi Detail ... 40

F. Public Relations Officer di Solo Paragon Hotel & Residences ... 41

G. Job Description Of Solo Paragon Hotel’s Public Relations Officer ... 41

BAB IV : PELAKSANAAN MAGANG ... 45

A. PROSES PRODUKSI NEWSLETTER DI SOLO PARAGON HOTEL ... 45

1. Newsletter ... 45

2. Fungsi dan Tujuan Memproduksi Newsletter ... 47

3. Proses Produksi Newsletter di Solo Paragon Hotel ... 49

B. PELAKSANAAN MAGANG ... 54

1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang ... 55

2. Aktivitas Magang ... 55

3. Kendala Magang ... 59

4. Cara Yang Telah Dilakukan Untuk Mengatasi Kesulitan ... 60

(10)

commit to user

xi

BAB V : PENUTUP ... 62

A. KESIMPULAN ... 62

B. SARAN ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(11)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat menjanjikan

dalam meraih devisa Negara. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus sebagai

peluang bisnis dalam perekonomian Indonesia selain faktor-faktor yang lain seperti

pendayagunaan industri kecil dan menengah dalam mendongkrak perekonomian nasional

yang terpuruk akibat krisis moneter.

Kesadaran akan perlunya penanganan yang lebih serius terhadap bidang ini telah

melahirkan beberapa kebijakan sebagai langkah pengembangannya. Maka dari itu

pemasaran pariwisata akan menjadi konsep penting yang harus dipegang dan

dilaksanakan dalam membina, mempertahankan serta memupuk pertumbuhan yang

diharapkan dalam bidang pariwisata sebagai program utama pengembangan daerah

wisata khususnya di Propinsi Jawa Tengah.

Salah satu komponen industri periwisata yang besar peranannya di Indonesia

adalah usaha Perhotelan. dilihat dari fungsi utamanya, produk utama yang dijual oleh

usaha perhotelan adalah sewa kamar atau jasa penginapan. Konsumen mengharapkan

sesuatu yang bukan hanya sekedar kamar menginap, namun mereka lebih mengharapkan

hal lain seperti pelayanan, kondisi lingkungan yang menyenangkan, sopan santun dan

(12)

Industri perhotelan merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang

pelayanan jasa akomodasi yang dapat menciptakan nilai tambah terhadap jasa sebagai

salah satu kesatuan produk terbaik yang nyata (tangiable product), maupun tidak nyata

(intangiable product) untuk memberikan penawaran yang sebaik mungkin kepada

konsumen. Hotel memiliki tujuan umum yaitu selain untuk mencari profit, juga bias

dapat memberikan pelayanan yang memuaskan tamunya (public service).

Hotel sebagai industri yang bergerak di bidang jasa tentu akan berhadapan

langsung dengan konsumen yang beraneka ragam adat istiadat, bahasa serta sifatnya,

yang semuanya perlu diterima dan dilayani dengan baik. Dengan permasalahan dan

keadaan yang ada, hotel perlu merencanakan dan menyusun suatu strategi pemasaran

yang dapat digunakan dalam menjaga kelangsungan hidup bisnisnya. Perkembangan

industri yang pesat menciptakan persaingan yang semakin ketat dan berat, terutama bagi

pendatang baru. Karena itu diperlukan strategi pemasaran yang efektif guna

meningkatkan pendapatan hotel. Alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut antara lain

karena Solo Paragon Hotel & Residences merupakan hotel berbintang empat terbaru di

kota Solo, yang bernaung di bawah Tauzia Hotel Management. Dari segi kualitas jasa

dan fasilitas hotel tidak perlu diragukan lagi karena Solo Paragon Hotel adalah hotel

dengan klasifikasi bintang empat.

Peran Public Relations bagi perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan harus

mampu menciptakan dan menumbuhkembangkan relasi. Public Relations terus menerus

melaksanakan kegiatan yang selalu dipengaruhi lingkungan sebagai masukan bagi

organisasi, dan sebaliknya dapat memberikan dan menanamkan kepercayaan kepada

(13)

para khalayak luas, mempertahankan citra positif dan meningkatkan jumlah pelanggan

salah satunya dengan menerapkan “Tools Of PR” alat-alat ini bisa disebut sebagai media

Public Relations. Salah satu alat yang digunakan oleh Public Relations adalah dengan

memproduksi Newsletter sebagai media pendukung.

Oleh karena itu PR (Public Relation) harus memperkuat dan menumbuhkan

komuinikasi yang harmonis antar sesama bagian dan mengatur arus informasi antara

pihak management dengan karyawan. Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk

mengambil judul “PROSES PRODUKSI NEWSLETTER DI SOLO PARAGON

HOTEL”

Solo Paragon Hotel & Residences yang terletak di Jalan Dr. Sutomo – Solo

merupakan hotel bisnis dan salah satu hotel berbintang empat yang bergerak di bidang

jasa pelayanan. Solo Paragon Hotel menggunakan PR (Public Relation) dalam

mempromosikan produk hotel serta membangun citra (image) yang positif . Promosi

tersebut berupa iklan berbagai media massa, baik media cetak maupun elektronik.

Mempublikasikan event atau produk yang dikeluarkan hotel melalui Press Release.

Promosi yang telah dilakukan PR (Public Relation) melalui langkah-langkah tersebut

(14)

B. Tujuan Kuliah Kerja Media di Solo Paragon Hotel and Residences

Adapun tujuan penulis kuliah kerja media di Solo Paragon Hotel & Residences adalah

sebagai berikut :

1. Ingin mengetahui kegiatan Public Relation dalam Proses Produksi Newsleter di Solo

Paragon Hotel & Residences.

2. Sebagai sarana bagi penulis untuk menerapkan pengetahuan dan teori yang didapat

selama duduk dibangku kuliah dalam praktek dunia kerja.

3. Menambah pengetahuan dalam bidang Public Relation di Solo Paragon Hotel and

Residences.

4. Sebagai salah satu kewajiban bagi mahasiswa Diploma III Komunikasi Terapan

Jurusan Public Relation Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas sebelas

Maret Surakarta untuk memperoleh gelar Ahli Madya di bidang Public Relation.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di Solo Paragon Hotel and

Residences, Jalan Dr. Sutomo - Surakarta selama tiga bulan, tepatnya mulai 1 Februari –

30 April 2012 dan ditempatkan di Public Relations Department.

Kuliah Kerja Media (KKM) mempunyai manfaat bagi mahasiswa Diploma III

khususnya bidang Public Relations selain sebagai wadah atau tempat untuk

mempraktekkan pengetahuan dan teori yang didapat selama di bangku kuliah,

keikutsertaan mahasiswa secara nyata pada Kuliah Kerja Media ini dapat dijadikan

(15)

Penulisan laporan ini merupakan dokumentasi dari pelaksanaan praktek Kuliah

Kerja Media ini antara lain :

1. Manfaat Kuliah Kerja Media bagi Penulis/Mahasiswa :

a. Dengan adanya Kuliah Kerja Media ini dapat mengembangkan ketrampilan dan

pengetahuan penulis.

b. Kuliah Kerja Media dapat membantu memberikan pengalaman kerja.

c. Kuliah kerja media dapat dijadikan pelatihan menghadapi persoalan dalam dunia

kerja.

2. Manfaat Kuliah Kerja Media bagi Fakultas :

a. Mengetahui sejauh mana ketrampilan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja

nyata.

b. Untuk memudahkan dalam menjalin hubungan kerjasama atau dapat

meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak Fakultas dengan pihak Instansi

yang bersangkutan.

c. Dapat dijadikan evaluasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan.

3. Manfaat Kuliah Kerja Media bagi Perusahaan/Instansi :

a. Dapat menjadi masukan bagi perusahaan/instansi untuk meningkatkan pelayanan

atau produktifitas.

b. Dapat berbagi pengetahuan kepada mahasiswa sesuai bidang pengetahuan terkait.

(16)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI PUBLIC RELATIONS

Hubungan masyarakat / humas yang kadangkala disebut Public Relations (purels)

sudah tidak asing lagi bagi kita. Banyak orang menganalogikan bahwa humas sebagai

penyelamat perusahaan dari citra buruk dimata masyarakat. Bidang public relations

merupakan bidang yang sangat luas yang menyangkut hubungan dengan berbagai macam

pihak. Public Relations mempunyai peranan yang sangat besar. Lebih dari itu, public

relations mengandalkan strategi, yakni agar perusahaan disukai dan dipercaya oleh pihak–

pihak yang berhubungan dengan mengamankan arah tujuan prusahaan/organisasi menuju

sasarannya.

Dalam menjalankan tugasnya public relations perlu memahami sikap dan perilaku

masyarakatnya dengan mengidentifikasi siapa publiknya, apa bentuk dan segmentasi public,

akan mengefektifkan peran public relations dan dapat mengarahkan kegiatan komunikasinya

dengan menerapkan konsep komunikasi.(Effendy,Onong Uchjana; 1987 : 12)

Publik Relations perlu direncanakan dalam suatu pendekatan manajemen, kepada

terget-target public tertentu dan melakukan komunikasi dengan cara membujuk. Roberto

Simoes (1984) menyimpulkan “Apa Public Relations itu sebenarnya?” (Sr. Maria Assumpta

Rumanti OSF,2002:7)

(17)

a. PR (Public Relations) merupakan proses interaksi. PR menciptakaan opini publik sebagai

input yang menguntungkan kedua belah pihak.

b. PR adalah fungsi manajemen. PR menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik

antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal. Hal ini

merupkan unsur yang sangat penting dalam manajemen dalam pencapaian tujuan

organisasinya.

c. PR merupakan aktivitas di berbagai bidang ilmu (PR adalah multidisplin ilmu). PR

menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan

menanamkan goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari

publiknya.

d. PR merupakan profesi profesional dalam bidangnya. Juga, PR merupakan faktor yang

sangat penting dalam pencapaian organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus

menerus. PR merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan.

Menurut DR. Rex. F. Harlow dalam Gold Paper 4 (1994) menyatakan bahwa definisi Public

Relatios adalah sebagai berikut : “PR adalah fungsi manajemen yang mendukung

pembinaan, pemeliharaan jalur bersama organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi,

pengertian, penerimaan, dan kerja sama melibatkan manajemen dalam permasalahan;

membantu memberikan penerangan dan tanggapan dalam hubungan dengan opini publik;

menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan

umum; menopang manajemen dan mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif,

(18)

menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama”.

(Sr. Maria A.R. OSF, 2002:201-202)

L. Bernays dalam bukunya Pulic Relations menyebutkan bahwa PR mempunyai tiga arti :

(Soemirat dan Ardianto, 2005 : 13)

1. Penerangan kepada publik;

2. Persuasi situjukan kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik;

3. Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga.

Cutlip, Center dan Brown menyebutkan Public Relations adalah fungsi manajemen

secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi,

pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dengan berbagai publiknya,

(Cutlip, Center dan Brown, 2000:4).

B. TUJUAN PUBLIC RELATIONS

Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai, dituju, atau diraih. Tujuan

merupakan sesuatu yang mengarahkan kegiatan PR, sehingga tidak melenceng atau salah

sasaran.

Karena PR adalah fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi,

(19)

diungkapkan Rachmat Kriyantono dalam bukunya “Public Relations Writing”, maka

tujuan PR adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan pemahaman antara perusahaan dengan publiknya

Tujuan PR adalah berupaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan

dengan publiknya. Melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi

kecukupan informasi (well informed) antara perusahaan dengan publiknya.

Kecukupan informasi ini merupakan dasar untuk mencegah kesalahan persepsi.

2. Membangun Citra Korporat (Corporate Image)

Citra adalah gambaran persepsi publik tentang perusahaan menyangkut

pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan maupun

individu-individu dalam perusahaan. Pada akhirnya persepsi akan mempengaruhi

sikap dan opini publik terhadap perusahaan. Untuk mencegah adanya opini publik

yang buruk terhadap perusahaan, maka dibutuhkan campur tangan PR.

3. Membentuk Opini Publik yang Favorable

Sikap publik terhadap perusahaan dapat juga disebut opini publk. Opini publik ini

dapat dibagi menjadi 3, yaitu opini positif, negatif, dan netral. Dalam hal ini

praktisi PR dituntut untuk dapat memelihara opini publik yang favorable.

4. Membentuk Good Will dan Kerjasama

Goog Will dan kerjasama dapat terwujud karena ada inisiatif yang dilakukan

berulang-ulang oleh PR perusahaan untuk menanamkan saling pengertian dan

kepercayaan kepada publiknya. Kemudian diikuti tindakan nyata perusahaan untuk

(20)

C. FUNGSI PUBLIC RELATIONS

Didalam buku dasar–dasar humas, pengarang farid Kusumastuti, penerbit Galia

Indonesia tahun 2003, hal 23. Cutlip and Center mengatakan bahwa fungsi public

relations/humas meliputi :

1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.

2. Meningkatkan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan

informasi dari perusahaan kepada public dan menyalurkan opini piblik pada

perusahaan.

3. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada organisasi untuk kepentingan

umum.

4. Membina hubungan secara horizontal anatara organisasi dan publik, baik internal

maupun eksternal.

Menurut Onong Uchjana Effendy dirumuskan fungsi PR sebagai berikut :

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi.

2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik,

3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari

organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.

(21)

D. TUGAS PUBLIC RELATIONS

Lima pokok tugas Public Relations sehari-hari sebagai berikut : (Sr. Maria Assumpta

Rumanti OSF,2002:39-42)

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan,

tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian

yang benar tentang organisasi atayu perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang

dilakukan. Itu semua disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan publik

internal atau eksternal dan memperhatikan, mengolah, mengintegrasikan pengaruh

lingkungan yang masuk demi perbaikan dan perkembangan organisasi.

2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau

masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan

kita bersama dengan lingkungan. Untuk itu, perlu menentukan strategi dan bagaimana

mengkomunikasikannya kepada publik internal atau eksternal demi kontinuitas

organisasi. Perlu ada perancanaan yang terencana, bagaimana dapat direalisasikan,

siapa dan apa saja yang harus dilakukan, kapan harus terjadi, dan bgaimana

kelanjutannya dan berapa besar dananya. Peraturan PR dalam fungsi ditujukan untuk

merealisasikan apa yang menjadi persetujuan organisasi, dilaksanakan dengan penuh

tanggung jawab, bila perlu mendukung pelaksanaan tersebut dengan kegiatan yang

diperlukan. Karena bisa terjadi perubahan peraturan tersebut ada yang mu gkin akan

menolaknya. Suatu hal yang perlu dipertahankan dan tak boleh diabaikan sdalah citra

(22)

3. Memperbaiki Citra Organisasi

Bagi PR, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung,

presentasi, publikasi, dan seterusnya, tetapi terletak pada (1) bagaimana organisasi

bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan

perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol,

dievaluasi; (2) dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen

yang kompleks. Citra organisasi bisa merupakan citra dari pimpinan, ada citra yang

menjadi keinginan, harapan, dan sebagainya. Citra yang bisa mendapat kepercayaan

adalah citra dari kenyataan identitas organisasi.

4. Tanggung jawab sosial. PR merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap

semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama

kelompok publik sendiri, publik internal, dan pers. Penting diusahakan bahwa

seluruh organisasi bersikap terbuka dan jujur terhadap semua kelompok atau publik

yang ada hubungannya dan memerlukan informasi.

5. Komunikasi

PR mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal-balik, maka,

pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi itu

sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan,

(23)

E. TOOLS OF PUBLIC RELATIONS

Untuk dapat melakukan pekerjaannya seorang Public Relations mempunyai alat-alat

kegiatan (PR Tools). Alat-alat kegiatan ini biasa disebut sebagai media Public Realations,

antara lain : (Kriyantono,2008 : 18-33)

1. Publisitas dan Media Relations

F. Rachmadi menggambarkan publisitas sebagai kegiatan untuk menceritakan

kepada masyarakat luas tentang produk/jasa atau yang berkaitan dengan suatu

perusahaan/organisasi. (Rachmadi:1992:hal.38)

Perusahaan yang menjalankan program media relations, pada umumnya adalah

perusahaan yng sangat membutuhkan dukungan media massa dalam pencapaian

tujuan organisasi. Secara rinci media relatos bagi organisasi adalah : (Diah

Wardhani, 2008:12-13)

a. Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan serta

langkah lembaga/organisasi yang baik untuk diketahui umum.

b. Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan media (liputan, laporan,

ulasan, tajuk yang wajar, obyektif dan seimbang (balance) mengenai hal-hal

yang menguntungkan lembaga/organisasi.

c. Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan

kegiatan lembaga/organisasi.

d. Untuk melengkapi data/informasi

Bagi pimpinan lembaga/organisasi bagi keperluan pembuatan penilaian

(assesment) secara tepat mengenai situsi atau permasalahan yang

(24)

e. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi oleh

rasa saling percaya dan menghormati. ( Rachmadi 1882:56)

Publications (Publikasi) adalah cara PR dalam menyebarkan informasi, gagasan atau

ide kepada khalayaknya.

· Press-release (menulis berita tentang perusahaan kepada media)

· Press-conference (menyampaikan informasi tentang perusahaan dengan secara

langsung mengundang wartawan)

· Press-tours (mengundang wartawan untuk berkunjung ke perusahaan)

· Press-party (menjamu wartawan makan bersama)

· Pess-receptions ( mengadakan acara khusus pertemuan dengan wartawan)

· Media gathering ( mengumpulkan media dalam sebuah forum)

· Corporate blogging ( dengan menulis blog perusahaan untuk menjalin hubungan

perusahaan dengan publiknya) hal ini masih baru di ranah public relations

Indonesia, tetapi ada beberapa perusahaan yang sudah menjadi pionir awal

penggunaanya dan sedang dalam kajian penulis untuk di angkat ke dalam thesis

(mohon doanya agar diberikan kemudahan)

Menurut seorang pakar dan praktisi kehumasan yang amat populer di Inggris dan

Amerika Serikat, bernama Frank Jeffkins (1990), hubungan pers (press relations)

adalah upaya untuk mempublikasikan suatu pesan atau informasi yang maksimum

untuk menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak yang dilakukan oleh

(25)

menciptakan pengetahuan dan pemahaman, bukan hanya menyebarkan informasi

atau pesan demi citra yang indah saja di hadapan khalayak. Karena, menurut Jeffkins

tak seorang pun yang berhak untuk mendikte apa yang harus diterbitkan oleh media

massa. (Aceng Abdullah, 2004 : 4)

2. Special Event

Event (Acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam proses

penyebaran informasi kepada khalayak, contoh: kampanye PR, seminar, pameran,

launching, CSR (Corporate Social Responsibility), charity, dan lain-lain. Hal ini

berkaitan dengan penyusunan program acara, dapat dibedakan menjadi :

© Calender Event – Regular Event (Kegiatan Rutin);

© Special Event

- Kegiatan khusus dan dilaksanakan pada momen-momen tertentu contoh ulang

tahun perusahaan, Launching (peluncuran) Produk;

- Open house atau company visit (memberi peluang kepada publik untuk melihat

mengenal lebih dekat perusahaan dengan berkunjung langsung ke perusahaan.

- Fund-raisers (kegiatan mengumpulkan dana). Contoh : beberapa stasiun

televisi ramai-ramai menyediakan “dompet peduli” dengan nomor rekening

tertentu bagi penonton yang ingin menyumbang dana untuk korban bencana

alam.

- Trade-shows ( mengadakan pameran dagang).

- Award ceremonies (acara pemberian penghargaan). Panasonic awards ada

(26)

- Contest (lomba-lomba), contoh: Universitas Sebelas Maret mengadakan lomba

penulisan blog dengan tema corporate blog sebagai public relation tools.

- Seminar (mengadakan seminar dengan tema yang berkaitan dengan

kepentingan masyarakat, baik sebgai penyelenggara atau sebagai pembicara)

- Charitable Cuntributions (kegiatan-kegiatan amal untuk membantu

masyarajkat). Semisal Solo Paragon Hotel memberikan bingkisan lebaran

kepada masyarakat disekitar hotel)

- Sponshorships (menjadi sponsosr berbagai event di masyarakat)

- Letters of denial (surat klarifikasi atas sebuah informasi yang tidak benar yang

di sampaikan ke media). Semisal tulisan di surat pembaca pada surat kabar

yang menulis keluhan terhadap perusahaan. Untuk menjaga citra perusahaan

menulis sanggahan atau bantahan terhadap tulisan tersebut pada media masa

juga. Tentunya dalam penulisan menggunakan kata – kata pilihan tidak

menyalahkan justru ucapan terima kasih misalkan. (Sumber bacaan: Public

Relations Writing, Rachmat Kriyantono)

© Moment Event – Kegiatan yang bersifat Momentum contohnya Perayaan 50 tahun

perusahaan (Ulang Tahun Emas Perusahaan).

3. Iklan

Ada perbedaan mendasar antara iklan sebagai alat marketing dan iklan sebagai alat

humas adalah melihat pesan yang diiklankan. Selama pesan iklan berkaitan dengan

produk, maka dapat dikatakan saat itu iklan merupakan media/ alat marketing.

(27)

itu iklan merupakan alat atau media humas. Menurut Rhenald (1994:151), ada empat

jenis iklan korporat, yakni public relation advertising, instutional advertising,

corporate identify advertising, dan recruitment advertising.

a. Public relation advertising

public relation advertising adalah iklan yang ditujukan kepada masyarakat dengan

tujuan menjelaskan tentang suatu hal menyangkut pelayananya. Misalnya, pindah

gedung, keterlambatan pelayanan, insiden (kecelakaan, kebakaran, pemogokan),

perminta maaf, ucapan terimakasih, simpati, dan sebagainnya. Sifat pesannya

adalah informative atau sekedar pemberitahuan melalui media massa.

Keuntungan iklan jenis ini adalah mengurangi kesalahan petugas humas dalam

menyampaikan hal-hal yang mungkin belum dikuasai.

b. Instutional advertising

Iklan jenis ini bertujuan memperkuat image dan awareness. Pesan-pesan yang

disampaikan cenderung lebih filosofis. Misalnya, tentang kontribusi perusahaan

terhadap masyarakat tentang keberhasilan perusahaan, visi misi perusahaan,

pelayanan masyarakat, dan sebagainya.

Keuntungan iklan jenis ini adalah menjadikan perusahaan tampil lebih berwibawa

dan mengesankan kebesarannya. (Frida Kusumastuti, 2001:30-31)

c. Corporate identify advertising

Corporate identify advertising adalah jenis iklan yang menampilkan beberapa

(28)

perusahaan, dan desain fisik, lainnya. Digunakan ketika perusahaan akan merubah

logo.

Keuntungan iklan ini adalah dapat mempermudah masyrakat mengenal dan

mengingat perusahaan. Misalnya, warna orange mengingatkan kita pada PT. Pos

Indonesia, dan sebagainnya.

d. Recruitment advertising

Yaitu bentuk, ukuran, desain, penggunaan kata-kata, dan kejujuran dalam iklan

lowongan pekerjaan menjadi pertimbangan tersendiri bagi masyarakat untuk

menilai reputasi perusahaan. Orang yang berkualitas tidak akan melamar pada

perusahaan yang memasang iklan lowongan seadanya. Iklan lowongan ini

dianggap serius bila memilki indikasi bentuk ukuran cenderung besar desain

menarik, kata-katanya santun, jujur dengan menampilkan posisi, tugas dan

kualifikasi yang dibutuhkan, serta mencantumkan identitas perusahaan.

Dalam menyelenggarakan pameran harus diperhatikan agar :

o Para pengunjung merasa tertarik untuk memperhatikan tiap display

o Pameran meryupakan suatu dorongan bagipara pengunjung untuk

mengadakan suatu kegiatan

o Pameran memamerkan hal-hal yang baru dengan cara yang istimewa

o Pameran memberikan ide baru, dan lain-lain.

4. Pameran

Kegiatan pameran baik yang dilakukan sendiri maupun oleh organisasi lain,

merupakan ajang publikasi yang baik. Pembukaan pemeran yang biasannya dengan

(29)

kedatangan pers. Disinilah Humas memanfaatkan pameran untuk memperoleh

publisitas. Petugas humas melobi pejabat atau tokoh masyarakat yang diminta untuk

membuka pameran untuk mengunjungi satnd perusahaanya Hal ini diharapkan pers

dapat mengabadikan foto pejabat dengan latar belakang stand pameran kita untuk

kemudian ditampilkan dalam media massa yang harus diperhatikan dalam pameran

adalah desain lokasi yang sangat menarik pelayanan penjaga stand harus

komunikatif, ramah, dengan budaya organisasi publikasi yang intensif dengan

menyebarkan kartu, display, booklet, leaflet, dan sebagainya.

5. Fotografi

Kekuatan foto melebihi kata-kata. Foto selalu memberi dampak otentik. Meskipun

foto dapat direkayasa, seperti halnya statistic. Dalam humas foto sangat diperlukan

sebagai bahan publikasi, laporan, berita, iklan, maupun untuk kepentingan

arsip/dokumentasi.

Maka, Public Relations harus dapat mengusahakan foto yang baik, yakni yang

menarik dan menyolok, terjaga keterbaruannya, diambil pada saat yang tepat. Humas

juga harus mengambil kemudi dalam hal pengembalian dan penyimpanan foto

Alasanya karena foto digunakan untuk keperluan publikasi maupun yang lainnya

tidak boleh bertentangan dengan image perusahaan.

6. Film

Film bagi humas merupakan media komunikasi, instruksi, riset, dan sebagainnya.

Melalui film humas dapat menyampaikan pesan-pesannya. Tidak hanya film

(30)

Dewasa ini melalui media televisi, film-film profesi bermunculan dan membawa

misi mengangkat citra profesi tertentu. (Frida Kusumastuti, 2002:30-35)

7. Pers Tours

Pers tour adalah acara yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memberikan

kesempatan wartawan mengetahui kondisi, aktivitas serta permasalahan yang

mungkin dihadapi oleh organisasi. Kegiatan ini, merupakan kunjungan ke

perusahaan atau menikmati jasa perusahaan ke tempat-tempat tertentu yang dilayani

oleh perusahaan atau organisasi tersebut. Misalnya pembukaan jalur penerbangan

Garuda ke Swedia (Eropa), pembukaan cabang hotel di Singapura, dan lainnya.

Pers tour pada umumnya merupakan kegiatan yang direncanakan leh organisasi atau

perusahaan untuk mengingatkan hubungan baik dengan wartawan. Dengan adanya

perjalanan itu, umumnya wartawan akan lebih mamahami berbagai hal mengenai

suatu organisasi dan menjadi bahan menarik untuk tulisannya.

Perencanaan Pers tour :

§ menentukan tujuan pers tour

§ menentukan media mana yang akan dilibatkan disesuaikan dengan audiens dan

momen pers tour itu sendiri

§ menentukan pihak internal yang akan terlibat dalam kegiatan tersebut dan

melakukan pembagian tugas

§ menentukan tanggal acara, berapa lama perjalanan dan kegiatan itu berlangsung,

menentukan alat transportasi, akomodasi, uang saku, obyek yang akan dikunjungi.

(31)

§ menyediakan tiket perjalanan, susunan, susunan acara, denah tempat, route

perjalanan, nama pemandu dan sebagainya.

§ menentukan biaya/anggaran keseluruhan acara tersebut. (Diah Wardhani,

2008:135)

8. Pemberitaan Pers (Press/News Release)

Media massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah, dan buku, memilki sifat

serempak, dapat menjangkau khalayak luas dan periodik menjadi perhatian yang

“agak berlebihan” bagi praktik humas. Banyak perusahaan yang khusus untuk

keperluan hubun gan dengan media massa ini.

Kegiatan yang yang dapat dilakukan humas dalam hubungan ini adalah jumpa pers,

press tour, press clipping. Ada banyak keuntungan melakukan kegiatan ini

berhubungan dengan pers. Tidak hanya memperoleh publisitas bila termuat di media

mereka. Melainkan humas juga dapat memposisikan pers sebagai sumber informasi

dan evaluasi.

Pemberitaan Pers adalah karya tulis yang paling banyak dan paling sering

dilakukan oleh praktisi PR untuk menyebarluaskan informasi melalui media pers,

baik untuk media cetak maupun televisi dan radio.

9. Latar (Backgrounders)

Latar adalah informasi dasar yang memuat uraian penopang bagi tulisan wartawan,

bisa berisi uraian singkat tentang perusahaan, karyawan, investor, visi, misi

perusahaan dan sebagainya. Sekalipun bukan yang dikejar pers, latar merupakan

warna bagi suatu penulisan yang dapat menimbulkan perhatian

(32)

10. Iklan Layanan Masyarakat (Public Service Announcement)

Iklan layanan Masyarakat adalah pesan yang disampaikan untuk membangkitkan

kesadaran atau kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus

mereka hadapi, terutama kondisi yang bisa mengancam keserasian atau kehidupan

umum. Pesan-pesan ini dapat digunakan peruahaan untuk mendidik masyarakat.

11. Iklan Perusahaan (Corporate Advertising)

Pekerjaan PR juga berkaitan dengan penulisan iklan tentang perusahaan. Adakalanya

iklan tentang perusahaan perlu dikeluarkan untuk menyambut peresmian pabrik

baru, perluasan usaha hari ulang tahun perusahaan, hari-hari resmi nasional, atau

ditujukan sebagai kegiatan strategis untuk mengangkat citra perusahaan tertentu.

Di dalam Public Relations iklan banyak digunakan, baik didalam surat-surat kabar,

majalah-majalah, maupun radio, televisi dan bioskop (slide). Informasi atau massage

disampaikan dengan menggunakan iklan dapat dijamin, bahwea tiap kalimat dan tiap

kata yang disampaikan komunikator pada public tidak akan berubah. Ini disebabkan

karena komunikator membayar tempat atau ruangan untuk penempatan “message”

itu. Berdasarkan jasa ini, maka surat kabar dan lain-lain harus bertanggung jawab

atas penyampaian “message” itu. Iklan membantu perusahaan dalam

mempopulerkan produknya. (Oemi Abdurrachman,1968:101-102)

12. Artikel atau Editorial

Perusahaan besar umumnya merasa perlu menerbitkan majalah atau koran intern

untuk memperkuat moral kerja karyawannya atau menyampaikan pesan-pesan

(33)

karya tulis. Praktisi PR perlu menulis artikel-artikel atau editorial (pandangan

redaksi tentang suatu masalah).

13. Publikasi Ringan

Yang dimaksud dengan publikasi ringan adalah brosur, pamflet, flyer, dan alat-alat

pemasaran lainnya untuk membantu kampanye pemasaran, brosur dan flyer

termasuk media sales kit Public Relations untuk keperluan sales call.

14. Interviews ( Meminta Pertanyaan Wawancara)

Sebelum wartawan mewawancarai nara sumber, bisa saja praktisi PR menanyakan

pertanyaan yang akan disampaikan oleh wartawan. Namun pada umumnya,

wartawan menyukai hal yang spontan, sehingga bila daftar pertanyaan disampaikan

terlebih dahulu, akan terkesan adanya pengaturan dan bersifat artifisial (di

buat-buat/rekayasa/tidak sopan). Nara sumber tidak memiliki kewenangan untuk

memaksakan kehendak meminta daftar pertanyaan, bahkan seorang kepala negara

sekali pun. Namun untuk dapat memperkirakan data apa saja yang dibutuhkan. (Diah

Wardhani,2008:61)

Menjadi seorang nara sumber yang dipercaya oleh media massa, merupakan tugas

yang berat. Hal ini terkait dengan kemampuan praktisi PR dalam penguasaan

terhadap masalah yang menjadi topik wawancara. Oleh karena itu, selain

kemampuan memahami pengelolaan wawancara, maka penguasaan materi menjadi

sangatlah penting. (Diah Wardhani,2008:114)

Secara teknis lain yang perlu dipahami oleh praktisi PR adalah mengenai Jenis

(34)

a. Wawancara yang direkam, wawancara ini biasanya hanya akan menampilkan

rekaman yang terbaik. Bila terdapat kesalahan, bisa dilakukan pengulangan.

Namun demikian wawancara ini juga berlangsung sama beratnya dengan

wawancara langsung.

b. Wawancara panel, adalah wawancara dengan nara sumber lebih dari satu.

Dengan demikian, masing-masing nara sumber akan terbatas dalam penyampian

pesan-pesan utamanya. Karena itu, nara sumber harus lebih efektif dalam

menjelaskan pesan utama itu.

c. Wawancara melalui telepon/telekonferen : wawancara yang dilakukan secara

jarak jauh dengan menggunakan alat komunkasi, seperti telepon dan

telekonferensi.

d. Wawancara di tempat kejadian, adalah wawancara yang dilakukan di lokasi

kejadian atau organisasi. Perhatikan agar latar belakang lokasi tidak menimbulkan

efek negatif bagi khalayak.

e. Wawancara mendadak

Yang merupakan inisiatif media dalam mengembangkan suatu isu tertentu.

Apabila belum siap dengan fakta, maka sebaiknya jawab sejujurnya bahwa

memang belum siap dan meminta waktu satu atau dua jam untuk mempelajari

pertanyaan serta mencari data pendukung. (Diah Wardhani, 2008:115-116)

15. Company Profile dan Annual Report

Company profile adalah penjelasan tentang perusahaan dan kegiatan perusahaannya

(35)

16. Pidato dan Presentasi (Speeches and Presentations)

Meskipun pidato-pidato pemimpin sering dibuat oleh staf ahli atau corporate

secretary, praktisi PR juga mempunyai peran yang sangat penting. Metode yang

digunakan adalah metode interpersonal untuk merangsang perhatian dan citra. Pidato

yang baik dapat memberi informasi atau membujuk. Sedangkan presentasi yang baik

dapat menghasilkan dukungan.

Naskah pidato biasanya dilakukan penulis khusus yang disebut scriptwriter. Namun,

ada petugas humas yang ditugaskan menulisnya. Naskah pidato terdiri dari bagian

pembukaan, isi, dan penutup. Ditulis dengan gaya bahasa tutur (spoken words) atau

gaya bahasa percakapan (conversational language) karena naskah itu untuk

diucapkan, dibacakan, atau disuarakan.

17. Press Release

Press release adalah segala bentuk informasi yang hendak disebarkan kepada pers,

biasanya melalui media cetak. Sekalipun press release mempunyai format umum,

ada tiga bentuk yang mempunyai penekanan yang berbeda-beda.

Ø Basic Publicity Release

Meliputi informasi umum yang mengandung nilai berita (news value) bagi

media-media local, regional, atau nasional.

Ø Product Release

Informasi yang disebarkan berkaitan dengan peluncuran produk-produk

baru atau berkaitan dengan produk perusahaan. Meski akan sanagat

(36)

umum, media yang berkepentingan umumnya adalah media spesifik, seperti

majalah bisnis, majalah remaja, majalah wanita, dan sebagainya.

Ø Financial Release

Meski informasi keuangan pertama-tama menjadi kepentingan pemegang

saham, release ini sering juga dapat menjadi konsumsi umum bila menyangkut

perusahaan besar atau nilai keuangan yang besar. Maka, selain menarik media

bisnis dan ekonomi, release ini juga menarik, pers umum.

Beberapa tahun belakangan ini, pihak media menghadapi kenyataan

bahwa semakin banyak perusahaan yang mengirim press release. Ada yang

mengirim berita melalui surat dan ada yang melengkapinya dengan acara makan

siang atau makan malam dalam konferensi pers. Oleh karena itu, persaingan dunia

usaha juga meningkat dalam hal memperoleh kapling berita di surat kabar. Editor

surat kabar terpaksa harus menyortir press release yang masuk dalam tempo

kurang dari tiga menit untuk meneruskan berita itu atau memasukkannya ke

dalam arsip atau kotak sampah.

Para editor surat kabar dan majalah mempunyai kriteria yang berbeda

untuk menerima atau menolak suatu press release. Namun biasanya mereka akan

sangat memperhatikan siapa Anda, dan bagaimana record mengenai Anda di masa

lalu dalam menyampaikan berita. Apakah Anda dapat dipercaya (mempunyai

kredibilitas), cukup terbuka, dibutuhkan oleh pers dan apakah berita-berita yang

selama ini disajikan cukup relevan dengan filosofi yang dianut media tersebut

Sekali hal-hal di atas lolos, editor akan melihat hal-hal sebagai berikut :

(37)

Judul yang diangkat oleh praktisi PR dalam press release tentu tidak harus

menjadi judul surat kabar, tetapi prinsip pemberian judul keduanya adalah

sama. Judul harus menarik perhatian dan memwakili isi berita.

ü Kalimat Pembuka

Kalimat pertama dalam tubuh press release sebaiknya memuat informasi

tentang 5W + 1H, yakni :

- Who (siapa) : Misalnya, sebuah perusahaan nasional yang bergerak di

sektor industri elektronik

- What (apa) : Misalnya, mengumumkan kesempatan bagi masyarakat untuk

memiliki saham perusahaan

- When (kapan) : Misalnya, hari ini (26 September) Perhatikan tanggal

ditulis dalam kurung agar bila redaksi memuat berita esok harinya, maka

ia hanya perlu mengganti kata hari ini menjadi kemarin.

- Where (dimana) : Keterangan yang menyangkut tempat. Bisa diletakkan

pada isi berita tidak perlu pada kalimat pertama.

- Why (mengapa) : Mengapa berita ini penting.

- How (bagaimana) : Penjelasan-penjelasan lain, dimasukkan dalam isi

berita.

ü Akurasi

Editor umumnya tidak akan mudah percaya begitu saja pada isi berita yang

disebarkan perusahaan. Editor akan melakukan pengecekan apakah isi berita

tersebut memberikan data yang dapat dipercaya.

(38)

Editor surat kabar biasanya tidak melakukan banyak perubahan, karena

waktunya sangat terbatas. Yang biasa dilakukan adalah pemotongan atas

kalimat yang tidak efektif dan isi yang dirasa tidak perlu. Editor akan menolak

berita yang ditulis dengan bahasa yang tidak memenuhi kaidah bahasa

Indonesia yang benar.

ü Eksklusivitas

Jika release Saudara adalah eksklusif, beritahukanlah editor agar ia tahu

bahwa berita itu benar-benar penting. Berita eksklusif biasanya diberikan oleh

perusahaan kepada satu media saja yang dianggap penting dan mempunyai

peredaran dan pengaruh yang luas.

ü Relevansi

Editor akan melihat apakah berita tersebut relevan dengan misi berita dan

kepentingan pembaca.

18. Lobying

Lobbying and Negotiation (Teknik Lobi dan Negosiasi) adalah sebuah rencana baik

jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat oleh PR dalam rangka

penyusunan budget yang dibutuhkan. Dengan perencanaan yang matang akan

membuat kegiatan yang sudah direncanakan berjalan dengan baik dan dapat

meminimalisasi kegagalan.

19. Social Responsibility

Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

(39)

dalam rangka mengambil peran untuk secara bersama melaksanakan aktivitasnya

dalam rangka mensejahterakan masyarakat di sekitarnya.

20. Media Kit

Media Kit adalah bahan tertulis sehingga kalangan pers memiliki data akurat dan

lengkap sebagai bahan berita. Bahan tertulis ini bisa berupa siaran pers, susunan

acara, makalah, artikel, feature, brosur, proposal, atau informasi lengkap tentang

kegiatan-kegiatan jadwal, target, kepanitiaan, daftar pengisi acara, dan sebagainya,

dan dimasukkan dalam sebuah map atau amplop besar.

21. Factsheet

Factsheet adalah sebuah lampiran atau lembaran berisi tentang company profil

sebuah perusahaan secara singkat serta berisi tentang penjelasan service yang

diberikan hingga visi-misi perusahaan ada juga di akhirnya diberikan profil sang

owner atau pimpinan tertinggi suatu perusahaan dengan prestasinya. Factsheet disini

digunakan dalam duni bisnis untuk bisa melakukan pitching awal klien atau

informasi untuk partner secara cepat dan instan, serta mudah dipahami dan catch the

point. Apalagi dalam Public Relation Agency, melampirkan atau mengirim factsheet

pada calon klien sangat membantu untuk lebih dikenal jasa kita serta mengetahui apa

yang bisa kita bantu untuk calon klien jenis bahasa dan urutan atau kerangka dalam

fatcheet sendiri berbeda-beda sesuai jenis perusahaannya, bahasa yang digunakan

dalam factsheet juga terkesan baku namun jelas dan lugas. Seperti factsheet hotel

(40)

22. Newsletter

Newsletter secara harfiyah artinya “laporan berkala” atau “surat berita”.

Newsletter merupakan media informasi dan komunikasi internal sebuah lembaga,

biasanya terdiri dari dua hingga delapan lembar kertas kwarto atau folio, tanpa cover

seperti majalah atau buku. Isinya bervariasi mirip majalah, misalnya agenda dan

berita kegiatan, artikel, feature, gambar, dan sebagainya.

Seperti halnya In House Magazine, Newsletter sama dengan proses manajemen

media massa pada umumnya, yakni melalui proses redaksional dan membutuhkan

keterampilan meliput dan menulis berita layaknya wartawan.

Proses Redaksional dimaksud adalah tahapan perencanaan (planning), penentuan

visi, misi logo, rubrikasi, editorial policy, dan style book; pengorganisasian

(organizing).

Dengan adanya Newsletter sebagai media informasi, perkenalan dan promo produk perusahaan, sehingga dapat membantu dalam membangun citra yang positif

dan melekat pada masyarakat. Citra dan Reputasi ; Citra adalah kesan yang timbul

karena pemahaman suatu kenyataan. Pemahaman yang berasal dari suatu informasi

yang tidak lengkap akan menghasilkan citra yang tidak sempurna. (Kasali, 1994 : 28)

Dalam mendistribusikan Newletter ke semua provinsi, seorang Public Relations

dapat menggunakan Direct mail atau dalam bahasa Indonesia “surat langsung”

adalah media komunikasi yang oleh banyak organisasi dipergunakan sebagai sarana

promosi yang disebarkan kepada orang-orang tertentu atau instansi-instansi tertentu.

(41)

disampaikan kepada pimpinan organisasi, misalnya kepala jawatan, direktur

perusahaan, dan lain-lain, umpamanya menawarkan hotel untuk kongres atau

konferensi. Surat langsung tersebut dapat dilengkapi dengan peta situasi, folder,

brosur, foto ruangan sidang pleno,sidang komisi, kamar panitia, ruangan makan,

sarana olahraga, dan fasilitas lainnya. (Effendy, Onong Uchjana, 1986 : 204-205)

Pengertian citra itu sendiri abstrak atau intangeble, tetapi wujudnya dirasakan dari

penilaian, baik semacam tanda respek dan hormat dari publik sekelilingnya atau

masyarakat luas terhadap perusahaan atau organisasi dilihat sebagai sebuah badan

usaha atau personelnya yang baik, dipercaya, profesional dan dapat diandalkan dalam

pemberian pelayanan yang baik. (Ruslan, 1994 : 66)

Asal mulanya, Newsletter merupakan “House Journal” yaitu terbitan berkala yang

diperuntukan kalangan sendiri. Erank Jefkins menyebutkan terdapat lima bentuk

utama house Journal : (Soemirat dan Ardianto, 2005:23)

1. The Sales bulletin : sebuah buletin sebagai media komunkasi reguler antara

seorang sales manajer dengan salesman-nya di lapangan. Terbit secara mingguan.

2. The Tabloid Newspaper : mirip surat kabar popular (umum) dan berisikan

poko-pokok berita yang sangat penting, artikel pendek dan ilustrasi. Diterbitkan

mingguan, dwimingguan, bulanan, atau setiap dua bulan sekali.

3. The Wall Newspaper : bentuk media komunikasi staf/karyawan di satu lokasi

pabrik, perusahaan, atau pasar swalayan. Di Indonesia dikenal dengan surat

(42)

4. The Newsletter : berisi pokok-pokok berita yang diperuntukkan bagi para

pembaca yang sibuk.

5. The Magazine : berisikan tulisan berbentuk feature, artikel dan gambar, foto,

diterbitkan setiap bulan atau triwulan.

Terlepas dari pemahaman humas dimanfaatkan sebagai alat managemen atau

tidak, maka untuk mencapai tujuan-tujuan, tugas-tugas, dan kegiatannya, humas

menggunakan alat-alat atau media tertentu.Humas merupakan salah satu tools atau

alat bagi pemasaran, terutama dalam panduan promosi (promotion mix). Dalam

konsep marketing, promotions mix meliputi advertising, public relations, personal

selling, direct selling, dan sales promotion. Sehingga Public Relations dapat

dikatakan sebagai alat promosi untuk mencapai tujuan-tujuan marketing. Namun,

bila dicermati dari perspektif yang berbeda, alat-alat promosi (selain public Relations

tentunya) sebenarnya juga dapat digunakan sebagai alat oleh hunas untuk mencapai

(43)

commit to user

BAB III

DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. SEJARAH SOLO PARAGON HOTEL & RESIDENCES

Solo mempunyai hotel berbintang empat yang merupakan bagian dari kompleks

mall yang menawarkan sejumlah kenyamanan dan fasilitas kelas atas. Solo Paragon Hotel

& Residences merupakan hotel berbintang empat yang terletak di pusat jantung kota solo.

Pemilik Hotel ini adalah PT. Sunindo Gapura Prima. Solo Paragon Hotel & Residences

merupakan gabungan dari dua management yaitu Hotel Management dan Estate

Management di bawah naungan Tauzia Hotel Management. Marc Steinmayer adalah

President Director dari Tauzia Management yang telah berhasil mengembangkan

berbagai mcam property baik di Indonesia maupun Internasional seperti Hotel Harris

yang sudah tersebar di berbagai kota dan Negara, apartemen dan kondotel.

Solo Paragon Hotel & Residences yang berlokasi di Jl. Dr. Sutomo ini diresmikan

tepatnya pada hari Jumat tanggal 21 Januari 2011. Acara peresmian berlangsung di Grand

Emerald Ballroom yang dimeriahkan dengan aneka tarian Jawa, Cina dan Eropa yang

menyatu dalam tema ‘From Java to Paris’. Penyanyi local dan peragaan busana kebaya

modern yang elegan menjadi bagian pertunjukan dalam acara pembukaan di Solo

Paragon Hotel & Residences. Penandatanganan prasati dan penancapan gunungan

menandai peresmian Solo Paragon Hotel & Residences yang dikelola oleh Tauzia Hotel

Management. Penancapan gambar gunungan oleh asisten Administrasi Sekda Kota

Surakarta, Bapak Drs. S. Joko Pangarso MM bersama Ibu Imelda Sundoro, Presiden

(44)

Komisaris PT Sunindo Gapura Prima menandai peresmian Solo Paragon Hotel &

Residences.

Hotel ini memiliki konsep bangunan dan arsitektuer yang simple, elegan dan

modern. Serta merupakan Hotel tertinggi di kota solo (Jawa Tengah) yang menjulang 25

lantai dengan total 237 kamar dan merupakan bagian dari Solo ‘The Pride Of Java’.

Hotel, kondotel, Apartemen, dan pusat perbelanjaan terpadu ini berdiri di atas tanah

serluas 4.2 hektare di jalan Dr. Sutomo, Solo. Adapun pembagian bangunan antara hotel

dan apartemen, yaitu lantai 1 sampai dengan lantai 8 dan lantai 20 sampai dengan lantai

25 menjadi lantai kamar-kamar hotel dengan kapasitas 237 kamar. Perpaduan antara

Hotel, Kondotel, Apartemen, dan Mall akan lebih menyatukan kegiatan bisnis dan

hiburan sehingga akan lebih nyaman dan hemat.

B. VISI & MISI

VISI

© Build

A Multicultural approach to management product innovation and services.

© Promote

Cultural diversity the hospitality business.

MISI

© Create an innovative and personalized line of products for each specific market.

© Provide a cast effective service while maintaining Quality of work and efficiency for

(45)

© Ensure sustainability and growth of all our brands through financial performances.

© Develop an extensive net work to the benefit of our employees and clients.

C. FASILITAS SOLO PARAGON HOTEL & RESIDENCES

1. Kamar dan Fasilitasnya

Solo Paragon Hotel & Residences sebagai salah satu hotel bintang empat di solo

menyediakan berbagai fasilitas dan pelayanan yang baik. Tersedia 237 kamar yang

terdiri dari 97 kamar Superior, 109 kamar Deluxe, 18 kamar Executive, 11 kamar

City Suite (2 bedroom) dan 2 kamar Premier Suite (3 bedroom) yang dilengkapi

dengan fasilitas kolam renang, Pusat kebugaran, Spa, Jogging Track dan Nemo Kid’s

Club. Seluruh kamar dilengkapi dengan LCD TV,Bar mini, Safe Deposit Box, dan

gratis akses internet. Solo Paragon Hotel & Residences juga berwacana untuk

menambah 30 kamar yang akan dioperasionalkan, karena dilihat dari banyaknya

jumlah tamu yang menginap.

2. The Coral Restaurant

Restoran ini menghidangkan berbagai menu pilihan baik Lokal maupun

Internasional. Dengan kapasitas 192 orang, Jam buka 24 Jam, Menu Breakfast

Buffet, Ala Carte (24 jam), Sarapan mulai pukul (06.00-10.00 AM), Lunch & Dinner

meliputi Ala Carte, Sunday, Brunch (11:00-15:00), Sajian menu tradisional khas solo

pun disuguhkan setiap hari jumat dan sabtu di The Coral Restaurant.

3. D’Breeze Longue

Solo Paragon Hotel and Residences melayani setiap selera para tamu, sebuah

(46)

menikmati segelas anggur atau koktail. Dengan kapasitas 192 orang, Menu seperti

Kue, kopi, teh, miniman beralkohol, cocktail, patisserie, high tea, mocktail, dan

makanan ringan. Dengan Live Music setiap hari Jumat dan Sabtu.

4. Ballroom

Ruangan ini dapat dipakai untuk berbagai keperluan seperti rapat, seminar,

konferensi pers bahkan pertunjukan live music maupun untuk acara resepsi

pernikahan berkonsep indoor outdoor dimana Ballroom terhubung dengan Kolam

Renang dengan venue yang eksotis.Emerald Grand Ballroom ini memiliki kapasitas

terbesar hingga 1500 orang.

5. Meeting Room

Dahulu, hotel hanya berfungsi sebagai tempat untuk menginap saja, tapi kini hotel

telah memiliki fungsi ganda, dari tempat menginap, hingga sebagai sarana bisnis.

Tidak sedikit hotel suitesyang menyediakan sarana bisnis, terutama hotel - hotel

berbintang. Solo Paragon Hotel & Residences menyediakan tempat khusus yang bisa

(47)

Penjelasan Kapasitas Ruang Meeting di Solo Paragon Hotel & Residences :

Sembari berolahraga ataupun sekedar melepas rasa gerah dengan berenang, para

tamu dapat menikmati hidangan yang disajikan di Bar ini. Club Bar 25 menyuguhkan

(48)

7. Barbeque Park & Outdoor Jogging Track

Para Tamu yang mempunyai hobi berolahraga seperti Jogging, Solo Pargon Hotel

menyediakan tempat khusus bagi para tamu yaitu di Area Jogging Track yang

terletak di Baseman 1 Solo Paragon Hotel. Acara special seperti Barbeque Party juga

dapat dinikmati di Area Barbeque Park yakni dalam satu lokasi dengan area Jogging

Track.

8. Fitness Center and Spa Services

Tamu dapat menikmati beragam pilihan kegiatan rekreasi dari olahraga untuk

memanjakan Tubuh di Clark Hatch SPA and Fitness yang ada di Solo Paragon Hotel.

9. Nemo Kid’s Club

Bagi para tamu yang membawa putra putrinya yang tergolong balita-batita, Solo

Paragon Hotel menyediakn tempat bermain dan belajar di Nemo Kid’s Club, yang

(49)

D. STRUKTUR ORGANISASI PUBLIC RELATIONS DI SOLO PARAGON HOTEL & RESIDENCES

DOSM (Direktur of Sales

Marketing)

Sales Admin

SSM (Senior Sales

Marketing)

SM (Sales Manager)

Marketing Communication Coord

(PR)

AM GD

(50)

E. DESKRIPSI DETAIL

Gambar Logo Solo Paragon Hotel & Residences

Nama Perusahaan : Solo Paragon Hotel & Residences

Management : Tauzia Hotel Management

Pemilik : PT. Sunindo Gapura Prima

Alamat : Jl. Dr. Sutomo

Telp : +62 (271) 7655888

Fax : +62 (271) 7655700

Website : www.soloparagonhotel.com

(51)

F. PUBLIC RELATIONS OFFICER SOLO PARAGON HOTEL & RESIDENCES Setiap perusahaan tentu memiliki kewenangan untuk memiliki atau tidak

memiliki seorang Public Relations. Namun, setiap perusahaan pasti melakukan kegiatan

ke-PR-an meski tidak memiliki divisi Public Relation tersendiri.

Solo Paragon Hotel & Residences adalah sebuah hotel bintang empat yang

mempunyai seorang Public Relations yang aktif melaksanakan baik tugas-tugasnya, yaitu

menjaga hubungan baik baik dengan pihak internal maupun pihak eksternal.

Dalam department Public Relation di Solo Paragon Hotel terdiri dari seorang PR

dan desain grafis yang membantu dalam mendesain materi promo. Posisi seorang Public

Relation sendiri berada dibawah DOSM (Director of Sales Marketing) tetapi Public

Relation juga dibawah pantauan General Manager, ini merupakan sebuah posisi yang

sangat menguntungkan sekaligus beresiko, terutama dalam menjaga citra atau reputasi

positif yang telah dimiliki Solo Paragon Hotel & Residences.

G. JOB DESCRIPTION OF SOLO PARAGON HOTEL’S PUBLIC RELATIONS

OFFICER

DUTIES AND RESPONSIBILITIES :

Specific Duties

a. Coordinate the day to day operation of the public relations sections.

b. Provide support to Director of Sales on public relations issue.

(52)

d. Create sophisticated public relations material in the local, nation, and

international area.

e. Develop and update public relation promotion materials.

f. Coordinate media activities.

g. Obtain maximum revenue generation from public relations activities,

h. Maintain the image of hotel.

i. Ensure all public relations activities are authorized with the department.

j. Fil media release for future reference

k. Welcome and handle VIP guest as per VIP treatment standart

Human Resource Management

a. Monitor Guest / client services and operational requirements in order to indentify

short falls in service as a result af staff levels.

b. Identify key personel for futher development and provide structured career

pathing.

Safety, Cleaning and Maintenance

a. Ensure that all equipment is functioning and serviced regularly.

Guest Relations and Client Needs

a. Anticipate client needs through observation and offer prompt afficient

service.ensure staff recognize that disable and special needs guest are adequately

(53)

b. Develop and awarenessof, and appreciation for, the riches of the cultural

divercity of your clients, staffs and location.

c. Ensure complaints and request are handle with the aim of exceeding guests

expectations.

d. Ensure all staff have high a level of product knowledge so they are able to explain

service and facilities to clients as required.

e. Develop and awareness of local service and facilities.

f. Identify and opportunities for value added service to increase sales profitablelity

and anticipate client needs.

g. Demonstrade effective selling techniques in promoting Solo Paragon product and

service.

h. Demonstrade effective verbal and non verbal communications skills.

i. Ensure guest comment are recorded in guest history record and acted on when

appropriate.

Financial Management

a. Prepare monthly outlook / forcase for related expenses and return to controller /

Direcrtor of Finance as scheduled.

b. Monitor account activities and make adjustment when necessary.

c. Implement cost saving method for the department in line with corporate policy.

d. Negotiate contract only with appropriate suppliers as per corporate management

policy and procedures.

Strategic Planning

(54)

b. Participate in the preparation and planning of the annual operating plan,

departmental objective and other cost related to the annual budget.

Quality Management Initiatives

a. Seek opportunities and continually improve client service.

b. Ensure all staff meke commitment to the quality system.

c. Monitor all product ang performance standart and ensure action in taken when

standart are not being met.

Administrative Duties

a. Compile daily, weekly and monthly reports as required.

b. Analyze report and make recommendations.

c. Ensure files, correspondence, and other relevans business documentation are

maintained.

d. Utilize computer applications to perform the task required.

e. To summarize, it is not the intent by way to this job description to limit the scope

or responsibilities to the aforementioned, but to highlight the most important

(55)

commit to user

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. PROSES PRODUKSI NEWSLETTER DI SOLO PARAGON HOTEL

1. Newsletter

Satu lagi alat komunikasi yang dibuat oleh Public Relations, yaitu Newsletter. Alat ini dikenal pula dengan sebutan editorial. Asal mulanya, Newsletter merupakan “House

Journal” yaitu terbitan berkala yang diperuntukan kalangan sendiri. Sekarang, ada

perusahaan yang membuat newsletter secara khusus. Biasanya hal itu dijumpai untuk

perusahaan besar yang cukup dana dan area usahanya cukup besar. Sedangkan perusahaan

kecil yang dananya tidak begitu besar biasanya cukup membuat satu newsletter. Newsletter

di Solo Paragon Hotel bersifat periodik waktu terbitnya setiap 3 bulan sekali. Dan dicetak

sebanyak 300 eksemplar.

Solo Paragon Hotel tergolong hotel baru dengan bangunan tertinggi saat ini di kota Solo.

Untuk itu Public Relations di Solo Pargon Hotel menggunakan Newsletter sebagai alat

komunikasi untuk mempromosikan produk hotel (informasi promo terbatas) dan media

pencitraan. Happenings adalah Newsletter di Solo Paragon Hotel. Pada dasarnya,

Newsletter merupakan karya jurnalistik yang berisi berbagai informasi yang berkaitan

dengan aktivitas perusahaan dan anggota perusahaan. Solo Paragon Hotel menyajikan

Neswletter dalam bentuk majalah yang berisi informasi yang berkaitan dengan aktivitas

kegiatan dalam management, promo produk hotel, serta memperkenalkan kota Solo dengan

mengangkat tempat wisata yang ada di kota Solo.

Gambar

Gambar Logo Solo Paragon Hotel & Residences

Referensi

Dokumen terkait

1) Membangun citra dan reputasi positif dari Pemerintah Kota Yogyakarta beserta aparaturnya. 2) Meningkatkan kualitas pelayanan informasi melalui media massa maupun media

Majalah Suramadu ini merupakan suatu media korporasi yang sangat membantu BPWS untuk membantu membentuk citra positif masyarakat Madura kepada BPWS. Demikian

Penjualan produk ikan lele berbumbu menurun sejak terjadinya Covid-19 sehingga tim membantu UMKM Mas Lembu untuk memasarkan produk ikan lele berbumbunya

Dengan adanya kendala tersebut perlu dicoba adanya sarana promosi untuk membantu memasarkan produk- produk YA MGM Muffler sebagai sarana penunjang media promosi

Penggunaan media brosur sebagai upaya promosi selain untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan oleh penggunajuga dapat dijadikan sarana untuk membangun citra positif

Majalah Suramadu ini merupakan suatu media korporasi yang sangat membantu BPWS untuk membantu membentuk citra positif masyarakat Madura kepada BPWS. Demikian

Dalam pemasaran ini fasilitator juga dibantu oleh masyarakat Kedung Peluk, dengan adanya pemasaran lewat media online, itu bisa membantu pemasaranuntuk lebih baik dan membantu

Tirta Mumbul Jaya Abadi dalam membina hubungan eksternal untuk membangun citra dan reputasi positif perusahaan yakni: publikasi, dengan cara memasang media promosi pada media luar ruang