• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI LONJAK PERTUMBUHAN DAN PENUAAN PADA PRIMATA TINGKAT TINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI LONJAK PERTUMBUHAN DAN PENUAAN PADA PRIMATA TINGKAT TINGGI."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Dr. Tetri Widiyani, S.Si., M.Si. Lahir di Surakarta, 24 Desember 1971. Perempuan yang memiliki NIP 197112242000032001 adalah staf pengajar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNS. Riwayat pendidikan tinggi yang berhasil diselesaikannya adalah tahun 1998 lulus sarjana (S-1) dari Universitas Gadjah Mada untuk bidang ilmu: Zoologi, tahun 2001 lulus Magister (S-2) dari Universitas Gadjah Mada untuk bidang ilmu: Biologi, dan berhasil meraih gelar Doktor (S-3) dari Institut Pertanian Bogor untuk bidang ilmu: Biosains Hewan pada tahun 2012. Judul dan ringkasan Disertasi disajikan dalam 2 (dua) versi bahasa Indonesia dan English sebagai berikut. STUDI LONJAK PERTUMBUHAN DAN PENUAAN PADA PRIMATA TINGKAT TINGGI. Pertumbuhan merupakan indikator terbaik untuk menggambarkan status kesehatan dan gizi anak-anak serta kualitas hidup dalam suatu populasi penduduk. Pola pertumbuhan manusia, mencerminkan evolusi biokultural spesies manusia yang nampaknya berbeda dari spesies primata lainnya. Simpanse (Pan troglodytes) digunakan dalam penelitian ini karena merupakan spesies terdekat dengan manusia yang belum punah. Penelitian ini terdiri dari 3 bagian yang mengkaji pertumbuhan dan perkembangan manusia dan simpanse. Bagian pertama merupakan studi cross-sectional untuk pertumbuhan ukuran dimensi tubuh (bobot badan dan tinggi badan) serta somatotipe dari 363 anak perempuan dan 299 anak laki-laki Jawa usia 4 sampai 20 tahun, di Kabupaten Magelang, Indonesia. Bagian kedua adalah studi cross-sectional dan longitudinal untuk pertumbuhan dimensi linear tulang metakarpal kedua (panjang, lebar dan tebal korteks) pada simpanse. Bagian ketiga merupakan studi cross- sectional dan longitudinal untuk pertumbuhan dimensi badan (massa tubuh dan panjang badan anterior) serta kandungan mineral korteks tulang metakarpal kedua pada simpanse. Pengukuran dimensi tulang dan kandungan mineral korteks metakarpal kedua dilakukan secara two batik industries. Likewise, one buyer from each batik company representing the text consumption side was also interviewed.

(2)

STUDIES ON GROWTH SPURT AND AGING IN HIGHER PRIMATES. Growth is the best global indicator of children’s well-being. It is the single measurement that best defnes the health and nutritional status of children, just as it provides an indirect measurement of the quality of life of an entire population. The pattern of human growth reflects the biocultural evolution of our species. The human pattern of growth and development (ontogeny) appears to differ markedly from patterns of ontogeny in other primate species. Three studies are reported here which deal to the growth and development of human and chimpanzee (Pan troglodytes). These three studies allow us to contrast the phenomena of adolescence growth spurt and female elderly bone loss in chimpanzee and human as chimpanzee is the closest species to humans within extant nonhuman primates. In the first, a cross-sectional study of growth of the body size and somatotype of 363 Javanese girls and 299 Javanese boys aged 4 to 20 years fromhe result showed that WTP and income variables have a stronger effect dan 49 simpanse jantan usia 0 sampai 43,6 tahun. Pengukuran tersebut dilakukan menggunakan software pengolah gambar Scion Image Release Alpha 4.0.3.2. Rangkaian penelitian ini memungkinkan untuk membandingkan fenomena lonjak pertumbuhan (growth spurt) pada tahap remaja dan pengeroposan tulang (bone loss) pada wanita dan simpanse betina di masa tua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai kurva pertumbuhan yang kompleks untuk ukuran bobot badan dan tinggi badan. Lonjak pertumbuhan yang jelas (dibuktikan dengan analisis cross-sectional) terjadi pada usia sekitar 11,5 tahun untuk anak perempuan dan sekitar 12,5 tahun untuk anak laki-laki. Pada simpanse, lonjak pertumbuhan tidak dapat dilihat dengan studi cross-sectional, tetapi hanya dapat dilihat dengan menggunakan studi longitudinal. Lonjak pertumbuhan ini terlihat pada semua parameter yang diukur pada simpanse jantan dan betina usia 4,5 sampai 8,5 tahun. Beberapa simpanse betina mengalami bone loss, sejak usia 20 tahun. Berbeda dengan manusia, simpanse tidak mengalami menopause yang merupakan penanda penuaan. Simpanse jantan tidak menunjukkan fenomena tersebut, kandungan mineral tulang tetap dipertahankan. [Kata kunci: pertumbuhan, anak-anak Jawa, lonjak pertumbuhan, simpanse, tulang metacarpal kedua, bone loss]

(3)

membandingkan fenomena lonjak pertumbuhan (growth spurt) pada tahap remaja dan pengeroposan tulang (bone loss) pada wanita dan simpanse betina di masa tua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai kurva pertumbuhan yang kompleks untuk ukuran bobot badan dan tinggi badan. Lonjak pertumbuhan yang jelas (dibuktikan dengan analisis cross-sectional) terjadi pada usia sekitar 11,5 tahun untuk anak perempuan dan sekitar 12,5 tahun untuk anak laki-laki. Pada simpanse, lonjak pertumbuhan tidak dapat dilihat dengan studi cross-sectional, tetapi hanya dapat dilihat dengan menggunakan studi longitudinal. Lonjak pertumbuhan ini terlihat pada semua parameter yang diukur pada simpanse jantan dan betina usia 4,5 sampai 8,5 tahun. Beberapa simpanse betina mengalami bone loss, sejak usia 20 tahun. Berbeda dengan manusia, simpanse tidak mengalami menopause yang merupakan penanda penuaan. Simpanse jantan tidak menunjukkan fenomena tersebut, kandungan mineral tulang tetap dipertahankan. [Kata kunci: pertumbuhan, anak-anak Jawa, lonjak pertumbuhan, simpanse, tulang metacarpal kedua, bone loss]

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula

Invensi ini menggunakan tepung jagung termodifikasi HMT sebagai pensubstitusi tepung jagung alami sebagai bahan baku mi sehingga mi yang dihasilkan

Moulded case circuit breakers (MCCBs) rated at 16 A and 32 A are to be used for the loads. The installation will use cables having copper conductors and XLPE insulation. The cable

Knowledge: Chronic Disease Management yang dibuktikan dengan indikator (1: tidak tahu, 2: pengetahuan terbatas, 3: pegetahuan cukup baik, 4: pengetahuan baik, 5:

Wanita berusia 27 tahun datang dengan keluhan mata merah dan terasa mengganjal di kedua matanya sejak 5 hari yang lalu.. Matanya juga mengeluarkan sekret berwarna

(1) Apabila wajib retribusi tidak membayar atau kurang membayar retribusi yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (6), Bupati atau Pejabat yang

Menurut konsorsium ilmu-ilmu kesehatan (1992) praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional atau ners melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif

- Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional - Jumlah laporan Dukungan Manajemen Litbang di bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional -