• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD MOJOSONGO: TINJAUAN PRAGMATIK Tindak Tutur Pada Ungkapan Bak Truk Di Sepanjang Jalan Ringroad Mojosongo: Tinjauan Pragmatik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD MOJOSONGO: TINJAUAN PRAGMATIK Tindak Tutur Pada Ungkapan Bak Truk Di Sepanjang Jalan Ringroad Mojosongo: Tinjauan Pragmatik."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD MOJOSONGO: TINJAUAN PRAGMATIK

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

ITA RATNASARI A.310090172

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102 Website: http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : Drs. H. Yakub Nasucha, M.Hum

NIP/NIK : 195705131984031001

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa:

Nama : Ita Ratnasari NIM : A310090172

Program Studi : Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Judul Skripsi : TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD MOJO SONGO : TINJAUAN PRAGMATIK.

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 15 Mei 2013 Pembimbing,

Drs. H. Yakub Nasucha, M.Hum

(3)
(4)

TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD MOJOSONGO: TINJAUAN PRAGMATIK

ABSTRAK

Ita Ratnasari, A310090172, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2013.anggitapradita@yahoo.com

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan jenis-jenis tindak tutur dan maksud –maksud tindak tutur pada ungkapan bak truk di sepanjang jalan ringroad mojosongo. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini berupa pembahasan tentang jenis tindak tutur dan maksud-maksud yang terkandung dalam tindak tutur pada ungkapan bak truk di sepanjang jalan ringroad mojo songo. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak, teknik catat, dan wawancara. Selanjutnya, untuk menganalisis menggunakan metode agih dan padan. Metode agih adalah metode analisis data yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan. Teknik dasar yang digunakan sebagai kelanjutan metode padan adalah teknik dasar: teknik pilah unsur penentu berupa daya pilah referensial. Daya pilih dapat dipandang sebagai alat, sedangkan alat yang bersangkutan dapat dipandang sebagai tekniknya; yang dalam hal ini, lalu disebut teknik pilah unsur penentu atau teknik PUP.

Berdasarkan hasil analisis data tindak tutur pada ungkapan bak truk di sepanjang jalan ringroad mojo songo adalah : (1) tindak tutur langsung bermodus kalimat berita berjumlah 21 data, (2) tindak tutur langsung yang bermodus kalimat perintah berjumlah 4 data , (3) tindak tutur tidak langsung yang bermoduskan kalimat berita berjumlah 5 data, (4) tindak tutur tidak langsung yang bermoduskan kalimat tanya berjumlah 1 data, (5) tindak tutur tidak langsung yang bermoduskan kalimat perintah berjumlah 1 data. (6)tindak tutur tidak langsung literal yang bermoduskan kalimat menyuruh 3 data. Maksud-maksud tindak tutur pada ungkapan bak truk di sepanjang jalan ringroad mojo songo adalah: (1) maksud tindak tutur yang bermaksud memberikan informasi atau memberitahu berjumlah 18 data, (2) maksud tindak tutur yang bermaksud untuk menyuruh atau memohon berjumlah 12 data, (3) maksud tindak tutur yang bermaksud mengkritik atau menyindir berjumlah 5 data. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama menganalisis tentang tinjauan pragmatik, sedangkan perbedaanya terletak pada objek yang di teliti.

(5)

2 PENDAHULUAN

Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah bahasa. Dengan demikian fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai sarana komunikasi. Setiap anggota masyarakat dan komunitas selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau penulis) maupun sebagai komunikan yang terdiri mitra bicara, penyimak pendengar, atau pembaca (Sumarlam, 2010: 1).

Bahasa sebagai alat komunikasi, memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dan berbicara mengenai apa saja. Bahasa sebagai alat menyampaikan pikiran, gagasan, konsep ataupun perasaan. Dalam ilmu dan teknologi bahasa berfungsi sebagai sarana untuk berkomunikasi.

Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat untuk bekerja sama atau berkomunikasi di dalam kehidupan manusia bermasyarakat (Chaer, 2006: 2). Untuk berkomunikasi sebenarnya dapat juga digunakan cara lain misalnya isyarat, lambang-lambang gambar, atau kode-kode tertentu lainya. Tetapi dengan menggunakan bahasa komunikasi dapat berlangsung lebih baik dan lebih sempurna.

Chaer (2004: 3) mengatakan bahwa bahasa dalam fungsinya sehingga alat komunikasi mengenal tiga komponen dalam proses komunikasi, yaitu pihak yang berkomunikasi O1 dan O2, informasi yang diberikan, dan alat yang digunakan dalam berkomunikasi.

(6)

ujaran yang dilontarkan pasti mengandung kekuatan ujar, yaitu untuk apa ujaran itu harus diujarkan.

Bahasa dan kalimat yang diciptakan pada ungkapan bahasa pada bak truk sangat erat kaitannya dengan kajian pragmatik yang menekankan pada aspek konteks kalimat dengan suasana kondisi. Leech (dalam Wijana , 2009: 5), menyatakan pragmatik sebagai cabang ilmu bahasa yang mengkaji penggunaan bahasa yang berinteraksi dengan tata bahasa yang terdiri dari fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.

Bak truk merupakan bak besar yang berada di belakang digunakan untuk mengangkut barang. Bak truk berupa kotak tertutup dan berpintu. Bak truk telah menjelma tidak saja menjadi alat transportasinamun juga media komunikasi visual seiring dengansemakin banyaknya iklan yang memanfaatkan media ini dalam mempromosikan suatu produk. Namun perjalanan bak truk menjadi media promosi diawali oleh tulisan ungkapan bahasa yang memanfaatkan bak truk yang semula kosong di sisi kanan, kiri maupun belakang truk. Ungkapan bahasa banyak dipakai sebagai objek untuk menghias bak truknya.

Bahasa dibedakan menjadi bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa yang digunakan dalam ungkapan yang terdapat pada bak truk termasuk bahasa tulis karena ungkapan yang terdapat pada truk berupa sebuah tulisan. Tulisan merupakan hasil kreativitas manusia untuk memanfaatkan bahasa dalam berkomunikasi. Saat ini banyak media yang menyalurkan inspirasi seseorang salah satunya inspirasi ungkapan yang terdapat pada bak truk di sepanjang ringroad mojo songo. Bahasa yang digunakan dalam tulisan pada bak trukbersifat formal maupun informal. Tulisan yang terdapat pada truk memiliki keunikan dan kekhasan dalam menampakkan bahasanya, yaitu bentuk yang singkat tapi mengena ketujuan yang ingin dicapai. Bentuk bahasa tulisan yang terdapat bak truk cenderung tidak baku dan isinya bermacam-macam.

(7)

4

ungkapan-ungkapan lucu, ungkapan-ungkapan kasar, terdapat juga gambar-gambar yang aneh, sampe kalimat-kalimat nasihat. Tulisan yang berada pada truk tersebut bisa membuat orang yang membacanya tersenyum karena lucu dan menimbulkan ispirasi serta memunculkan ide. Tapi tidak jarang juga tulisan tersebut membuat orang yang membacanya jengkel karena tulisan tersebut norak. Kemenarikan bahasa yang digunakan dalam ungkapan yang terdapat pada bak truk tersebut bebas dan beragam.Dimana seseorang yang menulis ungkapannya tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan masing-masing sesuai imajinasinya. Berdasarkan fakta yang ada di sekitar kita, maka ungkapan yang terdapat pada bak truk ini memiliki banyak sekali maksud dan fungsi tergantung dari manakah melihatnya sehingga bahasa yang digunakan dalam penulisanya dapat dipahami oleh pembaca.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk menganalisis ungkapan yang terdapat pada bak truk. Peneliti meneliti ungkapan bahasa pada bak truk di sepanjang jalan ringroad mojo songo dengan tinjauan pragmatik untuk mengetahui bagaimanakah tindak tutur yang digunakan penutur untuk menyampaikan maksud serta mengetahui bagaimanakah tujuan yang terkandung tindak tutur di balik ujaran ungkapan bahasa pada bak truk di sepanjang jalan ringroad mojo songo. Peneliti tertarik untuk meneliti penelitian ini karena ungkapan tersebut menarik untuk dikaji.Kemenarikan itu terdapat pada macam-macam ungkapan yang berbeda-beda atas dasar itulah penulis melakukan penelitian yang berjudul “ Tindak Tutur pada Ungkapan Bak Truk di

Sepanjang Jalan Ringroad Mojosongo: Tinjauan Pragmatik”.

METODE PENELITIAN

(8)

Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia, pada penelitian ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terperinci dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang dialami.

Objek dalam penelitian ini difokuskan pada pembahasan tentang jenis tindak tutur pada ungkapan bak truk, maksud-maksud tindak tutur ungkapan pada bak truk di sepanjang jalan ringroad mojo songo. Data dalam penelitian ini berupa ungkapan atau tulisan yang terdapat di bak truk. Sedangkan sumber data adalah asal data penelitian yang diperoleh. Sumber data diambil dari bak truk yang parkir di Ringroad Mojo Songo.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tekhnik simak, kemudian melakukan teknik catat. Tekhnik simak adalah penyajian data yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 133). Adapun tekhnik catat adalah penyediaan terhadap data dan dilanjutkan dengan klasifikasi data dengan alat tulis tertentu (Sudaryanto, 1993: 133 dan 135).

Data yang ada berupa tulisan kemudian didokumentasikan dengan cara mencatat data-data yang telah terkumpul. Selanjutnya Wawancara dengan sopir atau kernet truk tersebut. Wawancara dilakukan untuk mengetahui maksud tentang ungkapan atau tulisan pada truk tersebut.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih dan padan. Metode padan adalah metode analisis yang alat penentunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari luar bahasa yang bersangkutan. Sedangkan metode agih adalah metode analisis yang alat penentunya berada di bagian bahasa yang bersangkutan itu sendiri. (Sudaryanto, 1993: 13-15).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(9)

6

yang dihunakan dalam ungkapan bak truk bervariasi mulai dari bahasa Indonesia, jawa dan bahasa inggris.

Dengan demikian data dalam penelitian ini adalah tuturan yang disampaikan penutur (penulis ungkapan) di bak truk. Secara keseluruhan data yang di analisis adalah jenis-jenis tindak tutur langsung, tindak tutur tidak langsung, tindak tutur literal dan tindak tutur tidak literal. Serta maksud-maksud tindak tutur pada ungkapan bak truk. Tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya menemukan tiga jenis-jenis tindak tutur yaitu tindak tutur langsung, tindak tutur tak langsung dan tindak tutur tidak literal.

1. Jenis tindak tutur yang digunakan penutur untuk menyampaikan maksud ungkapan pada bak truk di sepanjang jalan ringroad mojo songo.

Analisis tindak tutur ini bertujuan untuk mengetahui tindak tutur-tindak tutur yang digunakan oleh penutur (penulis) dalam komunikasi mitra tutur (pembaca). Oleh karena itu, maksud dan tujuan penutur (penulis) akan sangat menentukan tindak tutur apa yang harus digunakan untuk menyampaikan maksud/pesanya kepada mitra tutur ( pembaca). Adapun jenis-jenis tindak tutur sebagai berikut:

a) Tindak Tutur Langsung

Maksud dan tujuan penutur (penulis) dalam berkomunikasi dengan pembaca (mitra tutur) akan sangat menentukan tindak tutur yang harus digunakan penutur (pembaca) untuk menyampaikan pesanya kepada pembaca (mitra tutur). Berikut ini dikemukakan beberapa data sebagai contoh tindak tutur langsung dalam ungkapan pada bak truk berdasarkan modus kalimat yang digunakan.

1) Kalimat Berita

Kalimat berita adalah kalimat yang berfungsi untuk mengatakan sesuatu/hal seperti yang dinyatakan dalam kalimat tersebut.

(24) Doa Membawa Berkah

(10)

Tuturan kalimat (24) merupakan tuturan kalimat langsung yang menggunakan modus kalimat berita. Kalimat (24) bermaksud untuk memberitahukan atau memberitakan kepada mitra tutur (pembaca) untuk selalu berdoa. Konteks tuturan Doa (Akan) Membawa Berkah. Digambarkan ketika pada bak truk terdapat gambar seorang laki-laki yang memakai baju koko, berkopyah dan memakai sorban.

Penulis (penutur) ingin memberitahukan kepada pembaca (mitra tutur) bahwa semakin banyak kita berdoa kepada sang pencipta semakin banyak juga berkah yang akan kita dapat dari sang pencipta. Berita pada kalimat (24) di tandai dengan penanda lingual akan.Penulis (penutur) berharap dengan berita atau informasi yang diberikan kepada pembaca (mitra tutur) untuk lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta agar selalu diberi kemudahan dalam menjalani kehidupan.

(2) Kalimat perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang berfungsi untuk memerintah/menyuruh lawan bicara tentang sesuatu/ hal seperti yang terkandung dalam kalimat tersebut. Sebagai contoh akan dikemukakan data yang merupakan kalimat langsung yang menggunakan modus kalimat perintah.

(1) Bekerja Sambil Berdoa (1a) Bekerja(lah) Sambil Berdoa

(11)

8

Mengacu pada analisis kalimat (5) di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tindak tutur langsung dapat disampaikan dengan menggunakan modus kalimat berita untuk memerintah/menyuruh sesuatu tanpa disertai maksud/tujuan yang terselubung pada tuturan penulis (01).

b)

Tindak Tutur Tak Langsung

Tindak tutur tak langsung adalah tindak tutur yang memerintah seseoeang untuk melakukan sesuatu secara tidak langsung, dengan menggunakan modus kalimat berita, kalimat tanya dan kalimat perintah. Tindak tutur ini dimaksudkan agar orang yang diperintah tidak merasa diperintah. Sebagai contoh akan dikemukakan data yang merupakan tindak tutur tak langsung dengan menggunakan modus kalimat berita, kalimat Tanya, dan kalimat perintah.

1) Kalimat Berita

Kalimat berita dalam tindak tutur tak langsung, selain berfungsi untuk memberitahukan sesuatu, sekaligus dapat berfungsi untuk memerintah sesuatu secara tidak langsung. Sebagai contoh, perhatikan kalimat berikut ini.

(10) Kejarlah Mimpimu

Tuturan pada kalimat (10) merupakan kalimat berita, akan tetapi kalimat di atas selain berfungsi untuk memberitahukan informasi, sekaligus berfungsi untuk memerintahkan sesuatu secara tidak langsung /tersirat. Kalimat (10) adalah tuturan kalimat tidak langsung yang menggunakan modus kalimat berita. Kalimat (10) selain berfungsi untuk memberitahukan masalah masa depan, penulis (O1) juga bermaksud untuk menyuruh pembaca (O2) untuk mengejar mimpi-mimpinya yaitu menjadi orang yang sukses. 2) Kalimat Tanya

(17) Sudahkah anda beramal

(12)

Tuturan pada kalimat (17) adalah tuturan penulis (O1) yang menggunakan modus kalimat. Kalimat di atas bukan sekedar untuk bertanya, akan tetapi secara tak langsung menyiratkan perintah kepada pembaca (O2). Kalimat (17) adalah tuturan penulis (O1) yang menggunakan modus kalimat Tanya. Kalimat (17) tersebut bukan semata-mata untuk bertanya “ sudahkah anda beramal hari

ini?”. Pertanyaan tersebut di tulis penulis (O1) kepada pembaca

(O2) khususnya pembaca yang membaca ungkapan tersebut, berdasarkan sepengetahuan penulis (O1) banyak orang yang lupa akan beramal kepada orang yang kurang mampu.

Dengan latar belakang konteks dan situasi tersebut kita dapat mengetahui maksud apa yang diutarakan penulis (O1) di

balik pertanyaannya” Sudahkah anda beramal?”. Pertanyaan

tersebut bukan sekedar untuk bertanya, akan tetapi bermaksud agar pembaca melakukan beramal kepada orang yang kurang mampu karena mereka sangat membutuhkan bantuan kita dan dengan beramal kita juga akan mendapatkan pahala.

C) Tindak Tutur Tidak Literal (27) Say No

(27a) Katakan Tidak

Tuturan pada kalimat (27) adalah tuturan kalimat yang tidak literal. Kalimat tersebut maksudnya bukan sekedar seperti apa yang tersurat pada kata-kata yang digunakan dalam kalimat itu. Akan tetapi penulis (O1) mempunyai maksud yang tersirat di balik tuturan tersebut. Tuturan kalimat (27) dimaksudkan penulis untuk memerintahkan kepada pembaca (O2) agar tidak melakukan hal-hal yang negative seperti memakai narkoba, merokok dan kejahatan lainnya. Maksud tersebut ditandai dengan penanda

lingual “ Tidak”. Dengan tuturan itu penulis ( O1) bermaksud untuk

(13)

10

negative melainkan mengandung maksud yang lain yaitu menyuruh untuk menghindari hal tersebut dan melakukan hal-hal yang positif.

2. Maksud-maksud yang terkandung dalam tindak tutur pada ungkapan bahasa pada bak truk disepanjang jalan ringroad mojo songo.

Pada hakekatnya, setiap tuturan yang disampaikan penulis (penutur) kepada pembaca (mitra tutur) mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Maksud yang dituturkan oleh penulis (penutur) tidak selamanya diutarakan secara tidak langsung/tersirat . Maksud yang tersirat/ tidak langsung akan lebih sulit penafsiranya dibandingkan maksud yang tersirat dalam tuturan seseorang penulis (penutur), maka pembaca (mitra tutur) harus mempehatikan konteks yang melingkupi tuturan tersebut. Demikian halnya pada ungkapan bahasa pada bak truk.

Berdasarkan pengamatan peneliti tujuan yang terkandung dalam tuturan penutur (penulis) ungkapan bahasa pada bakt ruk dapat dibedakan menjadi tiga maksud . ketiga maksud tersebut adalah 1) bertujuan untuk memberikan informasi/memberitahu, 2) bertujuan untuk memohon/menyuruh,dan 3) bertujuan untuk mengkritik/menyindir.

a) Bertujuan menginformasikan/memberitahu (3) Tombo Ati

(3a) Obat Hati

(14)

b) Bermaksud untuk memohon/menyuruh (26) Doa Ibu

(26a) Doa (seorang) Ibu

Tuturan kalimat (26) merupakan tuturan penulis (O1) yang menggunakan tindak tutur direktif. Tuturan (26) adalah tindak tutur berkategori direktif, yaitu tindak tutur yang dimaksudkan untuk menyuruh pembaca (O2) yaitu para pembaca ungkapan bak truk agar meminta doa kepada ibu. Tuturan (26) merupakan permohonan seorang sopir ( penulis) kepada ibunya untuk mendoakannya agar diberikan kelancaran dalam bekerja.

c) Bermaksud menyindir/mengkritik (22a) Tinimbang Dolan

(22b) Daripada Bermain

Tuturan kalimat (22) merupakan tuturan kalimat yang berkategori ekspresif. Tuturan (22) adalah ungkapan ekspresif dari penulis (O1) tentang seseorang yang bekerja apa adanya dan berpenghasilan berkecukupan daripada bermain. Penulis (O1) mengungkapkan perasaan itu karena penulis (O1) merasakan getirnya kehidupan kalau tidak bekerja. Penulis (O1) tidak mau menyia-nyiakan waktu hanya untuk maen yang tidak mempunyai hasil. Penulis memilih bekerja apa adanya daripada bermain walaupun hasil dari bekerja itu hanya pas-pasan. Tuturan penulis (O1) dalam kalimat diatas untuk menyindir para pengangguran yang tidak mau berusaha dan hanya bergantung pada nasib untuk bekerja.

SIMPULAN

(15)

12

tak langsung, selain berfungsi untuk memberitahukan sesuatu, sekaligus dapat berfungsi untuk memerintahkan berjumlah 5 data, kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu, sekaligus dapat berfungsi untuk memerintahkan sesuatu secara tak langsung kepada lawan tutur (O2) berjumlah 1 data, kalimat perintah terdiri dari 1 data. Tindak tutur tidak literal mempunyai maksud menyindir, memerintah, mengkritik ataupun memohon melalui maksud yang tersirat dalam tuturan penulis berjumlah 3 data.

2. Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan terdapat tiga maksud tindak tutur yaitu memberikan informasi atau memberitahu, menyuruh atau memohon , mengkritik atau menyindir.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta. . 2012. Linguistik Umum ( edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Sudaryanto. 1933. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta.: Duta

Wacana University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis terlihat bahwa saat switching kapasitor bank terjadi lonjakan arus atau arus inrush dan frekuensi osilasi pada setiap step pemasukan kapasitor

3.1 Deskripsi Masalah Rute Bus Karyawan Masalah rute bus karyawan adalah masalah penentuan rute bus untuk menjemput karyawan dari pos-pos yang sudah ditentukan menuju

Rekomendasi yang dapat diberikan berkaitan dengan pengelolaan kelembagaan waduk adalah membentuk badan otorita yang khusus menangani masalah pengelolaan sumber daya

Menurut salah satu pembuat andong / yang sempat ditemui tim apa kabar jogja / yang bertempat di kalasan / mengatakan bahwa / sekarang ini / order yang diterimanya / semakin sedikit

[r]

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi dengan judul ” Peningkatan kemampuan membaca

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh aktivitas melalui TATO terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-

Hal ini mengindikasikan sampai saat ini terjadi kekosongan hukum dalam pengaturan tentang kegiatan penghimpunan dana haji bagi nasabah yang akan melaksanakan ibadah haji