• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KELOMPOK INVESTIGASI (GROUP INVESTIGATION)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS VII SEMESTER I SMP IT AL-FITYAN MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KELOMPOK INVESTIGASI (GROUP INVESTIGATION)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS VII SEMESTER I SMP IT AL-FITYAN MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya dengan keutamaan yang besar dan dengan rasa syukur penulis ucapkan kehadirat AllahSWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang direncanakan.Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada uswah kita, nabi Allah, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat beliau. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Kooperatif TipeKelompok Investigasi (Group Investigation) Terhadap hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor di Kelas VII Semester I SMP IT Al Fityan Medan T.P 2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

(3)

v

disampaikan kepada Bapak Sugiono, S.Pd selaku kepala sekolahSMPIT Al Fityan Medan yang memberikan izin penelitian dan abangdaReza Franata, M.Pd selaku guru fisika di SMPIT Al Fityan .

Teristimewa sekali penulis sampaikan terimakasih kepada Bapak dan Ibu tercinta Muhammad Jamil dan Mariani yang telah mendidik dan membesarkan penulis,memberikan cinta yang teramat besar, memberi doa yang tulus dan dorongan serta sumbangsih yang besar dari segi material, spiritual dan nasehat yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan, juga teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Abang dan kakak, saudara-saudara penulis yang ada di pangkalan Brandan, Pekan Baru, dan Gebang serta teman-teman Penulis yang Toufiq,Anja, Fadli, Ismail,Sufrianto dan yang lain-lainnya.

(4)

vi

Akhirnya dalam upaya penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan.

Medan, Januari 2013 Penulis,

(5)

iii

PENGARUHMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KELOMPOK INVESTIGASI (GROUP INVESTIGATION)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS VII

SEMESTER I SMP IT AL-FITYAN MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

DEDI SUHENDRI (408121036) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan : (1)Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menerima Pembelajaran konvensional dan kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada materi pokok kalor. (2) Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dengan mengaplikasikanmodel pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada materi pokok Kalor. (3)Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi pokok Kalor

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMPIT Al Fityan Medan yang terdiri dari 4 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas VII-D dengan menggunakan model pembelajaranKooperatif tipe Kelompok Investigasi (Group

Investigation)dan kelas VII-A dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu pertama tesHasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 option sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktifitas belajar siswa pada pembelajaranKooperatif tipe Kelompok Investigasi (Group Investigation.)

Dari hasil penelitiannilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 41,88 dan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 42,81. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas dengan pembelajaran Kooperatif tipe Kelompok Investigasi (Group Investigation) sebesar 80,31sedangkan siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata postes siswa 75,63. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Kelompok Investigasi mengalami peningkatan. pada pertemuan I nilai rata 63,03 dengan kategori D, dan pada pertemuan II nilai rata-rata 75,88 dengan kategori B. Sehingga dapat disimpulkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kelompok Investigasi mengalami peningkatan. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 6,901>1,6697 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 62. Hal ini berarti Ha diterima yang berarti ada perbedaan akibat pengaruh penggunan model pembelajaran Kooperatif tipe Kelompok Investigasi (Group Investigation) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kalor di kelas VII semester I SMP IT Al-Fityan Medan T.P 2012/2013

(6)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vii

Daftar gambar ix

Daftar tabel x

Daftar lampiran xi

BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Konsep Belajar 8

2.1.2. Hasil Belajar 9

2.1.3. Aktivitas Belajar 10

2.1.4. Konsep Pembelajaran 11

2.1.5. Model Model Pembelajaran 12

2.1.6. Model Model Pembelajaran Kooperatif 13

2.1.7. Kelompok Investigasi (Group Investigation ) 16

2.1.8. Materi Pokok 25

2.2. Penelitian Terdahulu 35

2.3. Kerangka Konseptual 37

2.4. Hipotesis Penelitian 37

BAB III : METODE PENELITIAN 38

3.1. Lokasi Penelitian 38

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 38

3.2.1. Popupasi 38

3.2.2. Sampel Penelitian 38

3.3. Variabel Penelitian 38

3.3.1. Variabel Bebas 38

3.3.2. Variable terikat 38

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 39

3.4.1. Jenis penelitian 39

3.4.2. Desain Penelitian 39

3.5. Instrumen Penelitian 39

(7)

viii

3.6. Teknik Analisis Aktivitas Siswa 44

3.7. Prosedur penelitian 46

3.8. Teknik Analisis Data 46

3.8.1. Untuk Menentukan Mean 47

3.8.2. Untuk Menentukan Simpangan Baku 47

3.8.3. Uji Normalitas 47

3.8.4. Uji Homogenitas 48

3.8.5. Uji Hipotesis 48

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51

4.1. Hasil Penelitian 51

4.1.1. Data Nilai Pretes dan postes 51

4.1.1.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 51 4.1.1.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 53

4.1.2. Uji Persyaratan Analisa data 54

4.1.2.1. Uji Normalitas Data 54

4.1.2.2. Uji Homogenitas Data 55

4.1.3. Uji Hipotesis Penelitian 55

4.1.4. Observasi Aktivias Belajar Siswa 56

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 59

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 63

5.1. Kesimpulan 63

5.2. Saran 64

DAFTAR PUSTAKA 65

(8)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok belajar kooperatif dengan

kelompok belajar konvensional 14

Tabel 2.2 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif 16

Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran kooperatif tipe Kelompok

Investigasi 17

Tabel 2.4 Kalor Jenis Beberapa Zat 24

Tabel 2.5. Titik Didih dan Kalor Uap Beberapa Zat 31

Tabel 2.6. Titik Lebur dan Kalor Lebur dari Beberapa Zat 32

Tabel 2.7 Peneliti Group investigation Terdahulu 35

Tabel 3.1 Desain penelitian 39

Tabel 3.2. Kisi-kisi tes hasil belajar 40

Tabel 3.3. Tabel Klasifikasi Uji Reliabilitas 42

Tabel 3.4. Tabel Kriteria Uji Daya Pembeda 43

Tabel 3.5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 44

Tabel 3.6 Kreteria penilain instrumen aktifitas belajar siswa 45 Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 51 Tabel 4.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 53 Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 54 Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 55

Tabel 4.5. Ringkasan Uji Hipotesis 56

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 67

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa 97

Lampiran 3. Kisi-kisi Tes 99

Lampiran 4. Instrumen Penelitian 105

Lampiran 5. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 108 Lampiran 6. Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 109 Lampiran 7. Data hasil belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol 110 Lampiran 8. Tabulasi Data Pretes Kelas eksperimen 111 Lampiran 9. Tabulasi Data Postes Kelas eksperimen 112

Lampiran 10. Tabulasi Data Pretes Kelas Kontrol 113

Lampiran 11. Tabulasi Data Postes Kelas Kontrol 114

Lampiran 12. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar 115

Lampiran 13. Uji Normalitas Data 117

Lampiran 14. Uji Homogenitas 120

Lampiran 15. Pengujian Hipotesis 123

Lampiran 16. Penilaian Aktivitas Belajar 127

Lampiran 17. Tabel Persiapan Menghitung Validitas Tes 132

Lampiran 18. Perhitungan Validitas Tes 133

Lampiran 19. Tabel Persiapan Menghitung Reliabilitas Tes 135

Lampiran 20. Perhitungan Reliabilitas Tes 136

Lampiran 21. Tabel Persiapan Menghitung Tingkat Kesukaran 138

Lampiran 22. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 139

Lampiran 23. Tabel Persiapan Menghitung Daya Pembeda Tes 140

Lampiran 24. Perhitungan Daya Pembeda Tes 141

Lampiran 25. Dokumentasi Penelitian 143

Lampiran 26. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 149

Lampiran 27. Tabel Uji Homogenitas 150

(10)

xi

Lampiran 30. Surat Izin penelitian 154

Lampiran 31. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian 155 Lampiran 32. Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi 156

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Memasuki abad-21, Sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat dipandang sebagai alat untuk membangun SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan.

“Komisi tentang pendidikan Abad 21 (Commission on Education “21” Century), merekomendasikan empat strategi dalam menyukseskan pendidikan: Pertama, learning

to learn, yaitu memuat bagaimana pelajar mampu menggali informasi yang ada

disekitarnya dari ledakan informasi itu sendiri; kedua, learning to be, yaitu pelajar diharapkan mampu untuk mengenali dirinya sendiri, serta mampu beradaptasi dengan lingkungan; ketiga, learning to do, yaitu berupa tindakan atau aksi, untuk memunculkan ide yang berkaitan dengan sainstek; keempat, learning to be together, yaitu memuat bagaimana kita hidup dalam masyarakat yang saling bergantung antara yang satu dengan yang lain, sehingga mampu bersaing secara sehat dan bekerja sama serta mampu untuk menghargai orang lain”(Trianto:2008).

(12)

2

Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Prestasi ini merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya.

Di pihak lain secara empiris, berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered, sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau referensi lain. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir, dan memotivasi diri sendiri. Banyak kritik yang ditujukan pada cara guru mengajar yang terlalu menekankan pada penguasaan sejumlah informasi/konsep belaka. Penumpukan informasi/konsep pada subjek didik dapat saja kurang bermanfaat bahkan tidak bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru kepada subjek didik melalui satu arah seperti menuang air ke dalam sebuah gelas. Tidak dapat disangkal, bahwa konsep merupakan suatu hal yang sangat penting, namun bukan terletak pada konsep itu sendiri, tetapi terletak pada bagaimana konsep itu dipahami oleh subjek didik. Pentingnya pemahaman konsep dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi sikap, keputusan dan cara-cara memecahkan masalah. Untuk itu yang terpenting adalah terjadinya belajar yang bermakna dan tidak hanya seperti menuangkan air dalam gelas pada subjek didik.

(13)

3

kehidupan sehari-hari. akibatnya konsep-konsep fisika tersebut terasa asing dalam kehidupan siswa sehingga pelajaran fisika dianggap pelajaran yang membosankan, tidak menarik dan sulit dipahami. Siswa dalam proses pembelajaran fisika kurang berpartisipasi, sedangkan partisipasi siswa sangat penting. Hal ini menyebabkan kurangnya minat siswa dalam pelajaran fisika dan mengakibatkan hasil belajar mata pelajaran fisika yang di peroleh siswa rendah.

Hal yang senada penulis temukan di SMP IT Al-Fityan Medan melalui wawancara terhadap beberapa guru mata pelajaran IPA/fisika. Melalui wawancara yang penulis laksanakan pada hari Kamis tanggal 1 Maret 2012 diperoleh gambaran proses belajar mengajar (PBM) di SMP IT Al-Fiyan Medan sebagai tempat peneliti akan melakukan penelitian. Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), penggunakan model pembelajaran belum bervariasi. Siswa dalam merespon mata pelajaran IPA/fisika sering merasa jenuh karena hanya duduk di kursi mendengarkan guru menyampaikan materi ajar. Dalam penguasaan konsep mata pelajaran IPA/fisika dikategori sedang. Siswa memperoleh hasil ujian dengan nilai rata-rata adalah 53 sedangkan KKM mata pelajaran IPA/fisika di sekolah tersebut adalah 67. Selain itu guru mata pelajaran IPA/fisika tersebut mengatakan: ”rata-rata nilai hasil ujian mata pelajaran IPA/fisika yang diperoleh siswa lebih rendah dari mata pelajaran yang lainnya”. Selain melakukan wawancara terhadap beberapa guru IPA/Fisika, peneliti juga memberikan angket kepada siswa yang berkaitan dengan pembelajaran IPA/fisika dikelas . Mata pelajaran Fisika merupakan mata pelajaran yang tidak digemari oleh siswa selain dalam pembelajaran IPA/Fisika siswa hanya mencatat dan mengerjakan soal-soal talihan yang di berikan oleh guru sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran masih kurang Penggunaan alat peraga jarang di gunakan digunakan dalam pembelajaran di kelas hanya di gunakan ketika melakukan praktikum di laboratorium..

(14)

4

mengakibatkan kebiasan siswa secara tidak langsung dalam menyelesaikan soal mengandalkan hapalan saja.

Model pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan masalah-masalah di atas dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 orang siswa yang heterogen. Selanjutnya siswa memilih topik untuk di selidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang di pilih itu. Selanjutnya menyiapkan dan mempresentasikan laporannya di depan kelas.

“pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama”(Eggen and Kauchak,1996).

“Tujuan-tujuan pembelajaran kooperatif mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial”(Ibrahim, dkk 2000).

(15)

5

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kelompok Investigasi (Group Investigation) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Kelas VII Semester I SMP IT Al-Fityan Medan Tahun Pelajaran 2012/2013”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah di atas, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar siswa yang rendah

2. Guru belum maksimal melibatkan siswa secara aktif selama proses belajar mengajar.

3. Dalam belajar siswa merasa jenuh

4. Model pembelajaran yang digunakan belum bervariasi

5. Tidak selalu menggunakan alat peraga dalam setiap pembelajaran

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi batasan masalah adalah :

1. Rancangan pengajaran yang diterapkan pada penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi. 2. Pada penelitian ini melihat hasil belajar siswa

(16)

6

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menerima proses Pembelajaran konvensional dan kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada materi pokok kalor?

2. Bagaimana tingkat aktivitas belajar siswa dengan mengaplikasikan model pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada materi pokok kalor?

3. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi pokok Kalor?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menerima Pembelajaran konvensional dan kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada materi pokok kalor.

2. Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa dengan mengaplikasikan model pembelajaran dan kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada materi pokok Kalor.

(17)

7

1.6. Mamfaat Penelitian

Mamfaat dari penelitian yang dilakukan penulis adalah :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kelompok Investigasi.

(18)

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh beberapa kesimpulan antara lain :

1. Hasil belajar siswa kelas VII semester I SMP IT Al-Fityan Medan T.P 2012/2013 pada materi Kalor di kelas eksperimen sebelum di berikan perlakuan mendapatkan nilai rata-rata pretes 41,88 dan di kelas kontrol sebelum di berikan perlakuan mendapatkan nilai rata-rata pretes 42,81. Setelah menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Kelompok Investigasi di kelas eksperimen nilai rata-rata postes 80,31 dan setelah menggunakan model pembelajaran Konvensional di kelas kontrol nilai rata-rata postes 75,63.

2. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Kelompok Investigasi mengalami peningkatan. pada pertemuan I niali rata-rata 63,03 dengan kategori D, dan pada pertemuan II nilai rata-rata 75,88 Dengan kategori B. Sehingga dapat disimpulkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe kelompok Investigasi mengalami peningkatan.

(19)

65

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

1. Untuk penelitian selanjutnya yang akan melaksanakan penelitian dengan model pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi alokasi waktu pada tahap presetasi dilakukan penambahan waktu dari alokasi waktu yang telah dirancang dan penambahan alokasi waktu pada penelitian ini.

(20)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arends, (2008), Learning To Teach, Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2005), Prosedur Penelitian, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta. Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; Bumi Aksara Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2010), Pedoman Penulisan Proposal dan skripsi Mahasiswa Program studi Pendidikan FMIPA UNIMED , FMIPA Unimed.

Hamalik, (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi aksara, Bandung. Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Grasindo, Surabaya.

Sagala. S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alpabeta, Bandung.

Slavin, R.E., (2010), Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek, Penerbit Nusa Media, Bandung.

Sudjana, (2005), Metoda Statistik, Tarsito, Bandung.

Suyona dan Harianto, (2011), Belajar dan Pembelajaran, Rosdakarya, bandung. Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,

Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta.

Trianto, (2008), Mendesain Pembelajaran Kontekstual, Penerbit Cerdas Pustaka, Jakarta.

Wasis dan Sugeng, (2008), Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs, Depdiknas, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Di samping itu ditunjukkan juga dalam simulasi ini pengaruh perubahan parameter serat optis dan sistem komunikasi optis terhadap besarnya daya sinyal FWM yang dibangkitkan..

telah memberikan saran dan masukan yang sangat berarti kepada penulis.. selaku Ketua Program

Pengamatan Keragaman Kupu-kupu Pengamatan kupu-kupu dilakukan pada empat lokasi di kawasan Telaga Warna yaitu sekitar telaga, kebun teh, tepi hutan, dan sekitar rumah (Lampiran

[r]

Berdasarkan dari deskripsi data, analisis hipotesis dan pembahasan, maka simpulan penelitian adalah: Pertama , uji kecenderungan data variabel supervisi akademik

Tahap Aplikasi Adsorben dalam Pemurnian Minyak Goreng Bekas Pakai terdiri dari proses filtrasi minyak goreng bekas pakai yang digunakan pada tahap kajian pengaruh

PP ini diha- an pemerintah maupun pemerintah rapkan menjadi dasar untuk melaku- i daerah yang ironinya, di satu sisi, ma- kan tata hutan nasional, perencanaan : sih

Pada kondisi surut kandungan oksigen terlarut tertinggi terdapat pada stasiun. 2 sebesar 3,27 mg/l dan kandungan oksigen terlarut terendah terdapat pada