• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ALUR UTAMA HUBUNGAN VARIABEL PENENTU KINERJA DOSEN : PENGARUH KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN PERSONALIA, BUDAYA ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN TERHADAP KINERJA DOSEN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS ALUR UTAMA HUBUNGAN VARIABEL PENENTU KINERJA DOSEN : PENGARUH KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN PERSONALIA, BUDAYA ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN TERHADAP KINERJA DOSEN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ALUR UT AMA HUBUNGAN

VARIABEL PENENTU KINERJA DOSEN

PeOQaruh Kepemimplnan, Man ]en 11 Personalia, Budaya Organtsasl, Kj'puasan Kerja dan Komttmen Organl11asi Terhadap Kinerja Oosen

dl Universitas N!!Qf!ri Medan

OISERTASI

Oloh:

Siner Ambarita

NIM 0819301002

Sebagm Salah Satu Syarat untuk Mempe,oleh Gelar Doktor f'endldikan pada

Program Studt Manajemer> Pendtdtkan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEOAN

(2)

ANALISIS ALUR UT AMA HUBUNGAN

VARIABEL PENENTU KINERJA DOSEN

PeOQaruh Kepemimplnan, Man ]en 11 Personalia, Budaya Organtsasl, Kj'puasan Kerja dan Komttmen Organl11asi Terhadap Kinerja Oosen

dl Universitas N!!Qf!ri Medan

OISERTASI

Oloh:

Siner Ambarita

NIM 0819301002

Sebagm Salah Satu Syarat untuk Mempe,oleh Gelar Doktor f'endldikan pada

Program Studt Manajemer> Pendtdtkan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEOAN

(3)

ANALISIS ALUR UTAMA HUBUNGAN VARIABEL PENENTU KINERJA OOSEN

Pengaruh Kepcmimplnan, Manajemen Personalia, Budaya Organisasl, Kepuasan Kerja dan Komltmen Organlsasi Terhadap Kinerja Ooscn

dl Universitas Negeri Medan

Oisusun dan Oiajukan oleh SINER AMBARITA

NIM. 0819301002

Telah Oipertahankan di Oepan Panitia Uj ian Disertasi pada Tanggal 22 Oesember 2010 dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor Pendidikan Program Studi Manajemen Pendidikan

Menyetujui Komisi Pembimbing

Prof. P 1ndungan Pangaribuan, M.A., Ph.D. Promotor I

Prof. Or. Belferik Manullang NIP. 194710151974121001

Medan, 22 Oesember 2010

(4)

BUKTI PENGESAHAN PERBAIKAN OISERTASI UJIAN TERTUTUP

Nama : Biner Ambar1ta

NIM : 0819301002

Prodl : 53 Manajomen Pondldlkan

NO. 2 3 4 5 6 NAMA

Prot. Or. Belferlk Manullang

Direkfur

Prof. Parlindungan Pangaribuan, M.A., Ph.D.

Promoi<X

Prof. Dr. Bedjo Sujanto, M.Pd.

Promo/ IX

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Pengu)l Senat Guru Besar

Prof. Dr. Julaga Sltumorang, M.Pd. Pengu}J Senet Guru Besar

Prof. Dr. Bolltrik Manullang Penguji Scnat Guru Bosar

7 Prof. Amrln Fauzl, M.A., Ph.D. Penguji Luar

Prof. Or. Suk1rno, M.Pd.

Pengujr darr Program Stvdi

TANGGAL

~ NY

TA. INGAN

Jo;·'o

rf.Cl

J ..

.//~

...

--~--

~

.... ,3oJ 10

/II

l:1/

to

71/

%

- ~

'

I

39'

,~

Itt

(5)

PERSETUJUAN KOMISI PROMOTOR

DIPERSYARATKAN UNTUK PELAKSANAAN UJIAN TERBUKA

Promotor I

;(".

Prot Or Bedjo Sujanto, M Pd n Pangaribuan. MA. Ph 0

Tanggal ·

<1~

2010

I

Tanggal :

<%

2010

PERSETUJUAN PANITIA UJIAN DOKTOR

Ketua 1 Tanggal 12§•ngan

~

1.-11,'()

~

Prof. Or. Syawol Gullom, M.Pd.

Sekrelaris! Tanggal

""~

.3~

.f(J

/I

Prof. Or. Belferlk Manullang

Nama Mahasiswa : Siner Ambarita

NIM : 0819301002

NB

(6)

'

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(STATE UNIVERSITY OF MEDAN)

PROGRAM PASCASARJANA

Jl. Willem Iskandar Pasar V, Kotak Pos NO. 1589 Medan 20221 Tolopon: (06 1) 6613365, 6613276, 6618754, Fax (061) 6614002-661 331 9

Pernyataan Tidak Melakukan Plaglat dan Memalsukan Data Saya yang bertanda Iangan d i bawah In I :

Nama : Siner Ambarita

NIM : 0819301002

Angkatan Prod1

: I (Pertama)/ Tahun 2008 : Manajemen Pendidikan

Judul Disertasi ANAUSIS ALUR UTAMA HUBUNGAN VARIABEL PENENTU KINERJA (Pengaruh Kepemimp4nan, Manajemen Per.;onalia, Budaya Organisasl. Kepuasan Kelja dan Komilmen Organisasi T erhadap Kinerja Oosen dl Univershas Negeli Medan, 201 0)

dengan ini menyalakan bahwa :

1. Benar disertasi saya adalah karya sendiri, bukan dikerjakan orang lain; 2. Saya lidak melakukan plagiat dalam penullsan dlsertasi saya;

3. Say a tidak ada merubah atau memalsukan data penchtian saya.

Jika ternyata dikemudian hari, terbuktl bahwa telah melakukan salah satu hal d i alas. maka saya bersedia dikenakan sanksi yang belaku berupa pencoJX)tan gelar

saya

Oemikian pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya.

Olketahu1 Oteh

~'

Syarlfuddin. M.Sc., Ph.D.

NIP. 19591122 1986011 001

Medan, Nopember 2010

Saya yang membuat pemyataan,

Siner Ambarita

(7)

KATA PENGANTAR

Oengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,

akhimya penulis dapat menyelesaikan penulisan disertasi yang be~udul

ANALISIS ALUR UTAMA HUBUNGAN VARIABEL PENENTU KINERJA

OOSEN (Pengaruh Kepemimpinan, Manajemen Personalia, Budaya

Organisasi, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja

Oosen di Universitas Negeri Medan).

Disertasi ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan

untuk memperoleh gelar Doktor Manajemen Pendidikan pada Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa disertasi ini dapat diselesaikan berkat

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini

penulis menyampalkan ucapan terima kasih yang tulus kepada yang

temormat:

1. Prof. Partindungan Pangaribuan, M.A., Ph.D. dan Prof. Dr. Bedjo Sujanto,

M.Pd. sebagai promotor dengan tutus dan penuh perhatian membimbing

dan mengarahkan penulis selama dalam penyusunan disertasi ini dari

awal hingga selesai.

2. Prof. Or. Syawal Gultom, M.Pd. setaku Rektor Universitas Negeri Medan

yang telah memberikan ijin belajar, motivasi, bimbingan, pengarahan dan

pemikiran

yang

amat berharga dalam penyelesaian disertasi ini.
(8)

3. Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program Pascasarjana dan

sekaligus Ketua Program Studi S3 Manajemen Pendidikan Universitas

Negeri Medan, Syarifuddin, M.Sc., Ph.D. Assisten Direktur I, Prof. Dr.

Abdul Hasan Saragih, M.Pd. Asisten Direktur II, dan Prof. Dr. Sukimo,

M.Pd.

Sekrelaris Program Sludi S3 Manajemen Pendidikan yang Ieiah

memberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuli perkuliahan di

Universitas Negeri Medan.

4. Prof. Slamet Triono, M.Sc., Ph.D., Drs. Chairul Azmi, M.Pd., Prof. Dr.

Berlin Sibarani, M.Pd. yang telah memotivasi penulis dalam penyelesaian

disertasi ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi S3 Manajemen Pendidikan Pascasarjana

Universitas Negeri Medan yang telah membekali ilmu dan pengetahuan

penulis selama mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

6. Seluruh Dosen Universitas Negeri Medan yang telah merelakan waktunya

menjawab inslrumen penelitian, kiranya hasil penelitian ini bermanfaal

dalam meningkalkan kinerja dosen.

7. Seluruh stat di jajaran Pembantu Rektor Ill Universitas Negeri Medan dan

pegawai program Pascasarjana yang Ieiah membantu proses

penyelesaian administrasi.

(9)

8. Kepada seluruh keluarga, rekan-rekan mahasiswa Program Studi S3

Manajemen Pendidikan Angkatan 2008, khususnya ternan-ternan diskusl

yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

9. Secara khusus dan teristimewa sembah sujud ananda kepada Ayahanda

B. Ambarita dan lbunda T. Br Gultom almarhumah tercinta yang telah

membesarkan dan mendidik serta mendoakan penulis sehingga dapat

melanjutkan studi doktoral.

10. Kepada yang terkasih Peliaman br Tambunan, dan ketiga anak· anak

saya Dody Feliks Pandimun Ambarita, S.Pd. Charles Fransiscus Ambarita ,

S.Pd., M.Si. dan Frans Andi Partindungan Ambarita, yang setia

mendampingi penuh suka dan duka

serta

tetap memberi semangat yang

tinggi untuk dapat menyelesaikan disertasi ini dengan baik.

Kiranya hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk peningkatan

kinerja dosen di Univer.;itas Negeri Medan dan berguna bagi yang

membutuhkannya.

xci

Medan, Nopember 2010

Promovendus,

Biner Ambarita

(10)

DAFTAR lSI

Halaman

JUOUL

ABSTRAK ... .

RINGKASAN ... ... ... ... ... ... ... ... ...

iii

PERSETUJUAN KOMISI PROMOTOR ... lxxxvii

LEMBAR PER NYA T MN ... lxxxviii

KATA PENGANTAR ... lxxxix

OAFTAR lSI ... xcii

DAFT AR TABEL ... ... ... xcvi

DAFT AR GAM BAR ... xcviii

DAFT AR LAMPIRAN ... xcix

BASI. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... .

B.

ldentifikasi Masalah ...

21

C.

Pembatasan Masalah ...

23

0.

Rumusan Masalah ...

23

E. Manfaat Penelitlan ... ... ... ... ...

25

BAS II. OESKRIPSI TEORETIK, KERANGKA BERFIKIR DAN

HIPOTESIS PENELmAN

A.

Deskripsi Teoretik ...

27

2.1.

Kine~

a

Oosen ... ... ... ...

27

2.2.

Kepemimpinan ...

40

2.3.

Manajemen Personalia ...

60

(11)

2.4. Budaya Organisasi...

76

2.5. Kepuasan

Ke~a

.... .. .

...

85

2.6. Komitmen Organisasi ... ... ... ... ... ...

97

B. Kerangka Berpikir ... 106

1.

Pengaruh Kepemimpinan terhadap Manajemen

Personalia ... .. . ... .... .. . .. . . .. . ... .... ...

106

2.

Pengaruh Kepemimpinan terhadap Budaya

Organisasi... 107

3.

Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kepuasan

kerja ...

108

4.

Pengaruh Kepemimpinan terhadap Komitmen

Organisasi .... ... ... ... . ... .. . .... .. ... 109

5. Pengaruh Kepemimpinan terhadap

Kine~a

Dosen... ... 110

6.

Pengaruh Manajemen Personalia terhadap

Budaya Organisasi ...

11 1

7.

Pengaruh Manajemen Personalia terhadap

Kepuasan Kerja ... 112

8.

Pengaruh Manajemen Personalia terhadap

Komitmen Organisasi ... 113

9.

Pengaruh Manajemen Personalia terhadap

Kinerja ...

114

10. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kepuasan

Kerja ... 115

11.

Pengaruh Budaya Organisi terhadap Komitmen

Organissi...

116

12.

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja ... 117

(12)

13.

Pengaruh Kepuasan

Ke~a

terhadap Komitmen

Organisasi... ... ... ... ... ...

118

14.

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja ...

119

15.

Pengaruh Komitmen Organlsasi lerhadap

Kine~a

... ...

121

C. Hipotesis Penelitian ...

122

BAB Ill METOOOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelilian ...

124

B. Tempat dan Waktu Penelilian ...

125

C.

Metode Penelitian ... ... 125

D.

Model Teoretik Variabel Penelitian . ... 125

E.

Populasi dan Sampel ... 126

F.

Teknik Pengumpulan Data ...

128

G. lnstrumen Penelitian ...

128

1.

lnstrumen

K i ne~a

Oosen ...

133

2.

lnstrumen Kepemimpinan Ketua Jurusan ...

135

3.

lnstrumen Manajemen Personalia ...

138

4.

lnstrumen Budaya Organisasi...

140

5.

lnstnumen Kepuasan

Ke~a

...

143

6.

lnstrumen Komitmen Organisasi...

145

H. Teknik Analisis Data.... ...

148

I. Hipotesis Statistik ... ..

152

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Oeskripsi

Data ...

154

1.

Kepemimpinan (X

1) ... ...

155

2.

Manajemen Personalia

(X2) ...

156

(13)

3. Budaya Organisasi (~)... 158

4. Kepuasan Kelja

(X.)...

160

5. Komitmen Organisasi (Xs) ...•... 162

6. Kinerja Dosen

(~)

... .. . . . .. . . . ... . . .. . . ... . .... .. ... ... ... 164

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 166

1. Uji Norrnalitas ... 167

2. Uji Linieritas... ... ... ... ... ... .... ... 168

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... ... 169

D. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung ... 188

E. Pernbahasan... .... 201

F. Keterbatasan Penelitian ... 211

BAB V. KESIMPULAN, lMPUKASl DAN SARAN A. Kesimpulan ... 212

B. lmplikasi ... 214

C. Saran ... ... ... ... .... .... ... 219

(14)

DAFTAR TABEL

[image:14.516.19.438.37.611.2]

Halaman

Tabel2.1

Tipologi Manajemen dan Model Kepemimpinan ...

45

Tabel2.2 : Sifat dan Keahlian Pemimpin ...

54

Tabel3.1

Penyebaran Jumlah Populasi Dan Sampel.. ...

129

Tabel3.2 : Kisi-kisi lnstrumen Kinelja Dosen

(J<e) .. ...

135

Tabel3.3 : Kisi-kisi lnstrumen Kepemimpinan

(X1) ... ...

138

Tabel3.4 : Kisi-kisi lnstrumen Manajemen Person alia

(X2) ...

140

Tabel3.5 : Kisi-kisi lnstrumen Budaya Organisasi

(~)

...

143

Tabel3.6 :

Kisi-kisi lnstrumen Kepuasan

Ke~a

(X.) ...

145

Tabel3.7 : Kisi-kisi lnstrumen Komitmen Organisasi

(X$) ...

147

Tabel 4.1

Ringkasan Oeskripsi Data Variabel Penelitian ...

155

Tabel4.2

Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan

(X,) ...

156

Tabel4.3 : Distribusi Frekuensi Skor Manajemen Personalia

(X2) ....

157

Tabel4.4 : Distribusi Frekuensi Skor Budaya Organisasi

~ )

...

158

Tabel4.5 : Distribusi Frekuensi Skor Kepuasan

Ke~a (X.) ...

159

Tabel4.6 : Distribusi Frekuensi Skor Komitmen Organisasi

(X5) ...

160

Tabel 4.7 : Distribusi Frekuensi Skor

Kine~a

Dosen

(Xs) ...

161

Tabel4.8 : Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Variabel Penelitian

162

Tabel4.9 : Rangkuman Hasil

Uji

Unieritas Antar Pasangan Variabel

164

Tabel4.10 : Korelasi AntarVariabeiPenelitian ... 165

(15)
[image:15.516.17.424.44.506.2]

Tabel 4.11 : Rangkuman Koefisien Korelasi, Koefisien Jalur, dan

Keberartian ... ... ... ...

182

Tabe14.12 : Rangkuman Penganuh Langsung dan Tidak Langsung

Kepemimpinan

(X,)

dan Manajemen Personar.a

(X

2)

terhadap Budaya Organisasi

( ~ )

...

184

Tabe14.13 : Rangkuman Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Kepemimpinan

(X,),

Manajemen Personalia

(X

2)

dan

Budaya Organisasi

(~)

terhadap Kepuasan

Ke~a

(X.)...

185

Tabe14.14 : Rangkuman Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Kepemimpinan

(X1) ,

Manajemen Personalia

(X2),

Budaya

Organisas

(X3),

Kepuasan

Ke~a (X.)

terhadap Komitmen

Organisasi

(Xs)...

188

Tabe14.15 : Rangkuman Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Kepemimpinan

(X1) ,

Manajemen Personalia

(Xz),

Budaya

Organisas

(~) .

Kepuasan Kerja

(X.).

dan Komitmen

Organisasi

(X5)

terhadap Kinerja

(Xo) .... .... .... ... . ...

191

(16)
[image:16.516.20.434.25.629.2]

Gambar 2.1. Gambar 2.2. Gambar2.3. Gambar 2.4. Gambar2.5. Gambar2.6. Gambar2.7. Gambar2.8. Gambar2.9. Gambar 3.1.

Gambar 4.1 . Gambar 4.2. Gambar 4.3. Gambar 4.4 Gambar 4.5

Gambar 4.6.

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Dimensi Kine~a ... ... 32

Komponen Kinerja Individual ... 33

Pemaknaan Kine~a ...

34

Sumber Pengaruh Pemimpin lerhadap Bawahan... 48

Kerangka Mempelajari Kepemimpinan ....... :... 51

Model Kepemimpinan Situasional ... 60

The Porter and Lawler Satisfaction Model... 91

A

Model of Job Satisfaction By lawler... 93

Model Penelitian Berdasarl<an Kajian Teori ... 123

Model Teoretik yang akan Diuji ... 128

Histogram Skor Kepemimpinan (X1) ... ... 155

Histogram Skor Manajemen Personalia (~) ... 156

Histogram Skor Budaya Organisasi

(X:,)...

157

Histogram Skor Kepuasan Kerja (X.)... 158

Histogram Skor Komitmen Organisasi

(Xs)...

159

Histogram Skor Kinerja Dosen (J<e) ... ... ... 160

Gambar 4.7 : Model Teoretik Variabel Penelitian ... 164

Gambar 4.8 : Diagram Jalur dengan Koefisien Jalur ... 182

Gambar 4.9 : Diagram Jalur utama dengan Koefisien Jalur ... ,... 203

(17)

Lampiran 1

Lampiran 2

Lamplran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

lnstrumen Penelitian

232

Laporan Uji Coba lnstrumen ...

251

Data Variabel Penelitian ...

310

Rangkuman Data lnduk Penelitian ...

382

Perflitungan Analisis Deskriptif dari Variabel

Penelitian .... .. . ... ... .... .. .. .... . .. .. ... ... ... ... ... ... ...

386

Pengujian Persyaratan Analisis ...

404

Uji Korelasi dan Analisis Jalur ...

425

Pengaruh Langsung maupun Tidak La ngsung ...

435

Surat-surat ljin Penelitian...

446

Daftar Riwayat Hidup ... 455

(18)

A. Latar Bclakang Masalah

BABI PENOAHULUAN

Perguruan n nggi sebagai suatu inslitusi pendidikan formal memiliki

tujuan untuk menghasilkan Sumber Oaya Manusia (SDM) bennutu yang

memiliki pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yang dibutuhkan oleh

dunia kerja. Untuk itu, Perguruan Tinggi mempunyai misi untuk mencapai

tujuan pendidikan nasional seper1i yang tercantum dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999, pada pasal 2 yaitu: (1) menyiapkan

peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan

akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan

dan/atau menciptakan iptek, (2) mengembangkan dan menyebarluaskan

iptek serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf

kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Hal. ini

menunjukan peran perguruan tinggi begitu penting dilihat dari misi yang

diembannya, yaitu berupa pencerahan terhadap kehidupan masyarakat dan

bangsa.

Universitas Negeri Medan merupakan salah satu Perguruan nnggi

Negeri yang memiliki tujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia

untuk memperoleh pengetahuan dan kemampuan yang dapat dibutuhkan

oleh masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka dosen sebagai

(19)

2

pelaku utama dalam mengelola pembelajaran di Perguruan Tinggi

diharapkan mampu mempersiapl(an mahasiswa untuk menguasai

menerap-kan, mengembangmenerap-kan, menyeba~uaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang diperoleh di Perguruan Ti~ggi.

Dosen sebagai pelaksana Tri Dharma Perguruan Tinggi diharapkan

mampu membentuk karakter dan intelektual keilmuan dalam diri mahasiswa

sebagai generasi pembangunan bangsa pada masa yang akan datang.

Kualitas Perguruan Tinggi ditentukan kual~as kinerja dosen dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdiannya kepada masyarakat

Perguruan nnggi harus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia

yang dimilikinya untuk dapat menjadikan lembaga Pendidikan nnggi tersebut

mampu menjawab tuntutan perkembangan . Kehidupan Perguruan Tinggi

yang bersumber pada kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan,

d iharapkan dapat memberdayakan (enpowering) para dosen dan diarahkan

(directing) dalam suatu sistem organisasi birokrasi, tanpa mengorbankan

makna hakiki kehidupan akademik tersebut. Perguruan Tinggi yang tidak

dapat mempertahankan mutunya akan kalah dalam berbagai kompetisi

global. Untuk itulah, kedudukan dosen memiliki peran yang strategis dalam

keberadaan suatu universitas disebabkan kualitas kinerja dosen menentukan

kualitas Perguruan Tinggi tersebut.

Namun dalam kenyataannya. berdasarkan hasil monitoring dan

(20)

3

belum optimal dalam melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat. Berbagai upaya yang telah d ilakukan belum sepenuhnya

menunjukkan perubahan kinerja yang signifikan.

Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia mencerminkan

rendahnya kualitas pendidikan (termasuk pendidikan tinggi) di Indonesia. Hal

ini dapat dicermati dati laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

untuk bidang pendidikan, United Nation Educational Scientific and Cultural

Organization menunjukkan peringkat Indonesia dalam hal pendidikan turun

dari peringkat 58 menjadi peringkat 62 di antara 130 negara di dunia.

Education Development Index (EDI) Indonesia adalah 0.935, di bawah

Malaysia (0.945) dan Brunei Darussalam (0.965). 1 Rendahnya kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dapat dicermati dari rendahnya

angka Human Development Index (HOI) yang berada pada urutan 106 dari

109 negara (Depdiknas, 2003).

Berbagai masalah rendahnya kualitas pelayanan di Perguruan Tinggi

disebabkan oleh kinerja pemberi layanan (dosen dan pegawai) belum

memuaskan. Seperti diungkap oteh Moenir, yaitu: (1) kurang adanya

kesadaran dari staf akan tugas dan kewajiban yang menjadi tanggung

jawabnya sehingga mereka melayani dengan santai padahal orang yang

menunggu hasil kerjanya sudah gelisah, (2) sislem, prosedur, otonomi kerja

1

(21)

4

dan metode ke~a yang tidak memadai sehingga mekanisme kelja tidak

berjalan sebagaimana yang diharapkan. (3) pengorganisasian tugas

pelayanan yang belum serasi sehingga terjadi simpang siur dan tumpang

tindih (overlapping), (4) pendapatan pegawai lidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan hidup secara minimum pegawal dan keluarga akibatnya tidak

tenang dalam bekelja, tidak memiliki komitmen terhadap organisasi,

(5) kompetensi staf (dosen dan pegawai) tidak memadai untuk menge~akan

tugas-tugas yang dibebankan kepadanya, (6) tidak tersedianya sarana

pelayanan yang memadai sehingga peke~aan menjadi lamban sehingga

banyak waktu yang hilang. 2

Sedangkan, McCork.le dan Archibald yang dikemukakan Gultom

bahwa berbagai kegagalan mendasar yang dilakukan universitas berada

pada domain: (1) konsistensi mengawal dan meningkatkan mutu, (2) merawal

sumber-sumber pendanaan secara independen letapi bertanggungjawab,

(3) menjaga dan memelihara staf dan

resources

lainnya yang dipandang

potensial dan kontributif, (4) konsistensi untuk meningkatkan partisipasi

mahasiswa lerhadap kinelja universitas (mahasiswa sebagai pelaku),

(5) memperbaiki operasional efisiensi dan produktivitas, (6) keandalan untuk

menggalang partisipasi publik (komile universitas. pengusaha , dan pemangku

kepentingan tainnya), (7) mempertahankan daya juang dalam

2

H A.S. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum dl Indonesia. Jakarta: Bumi AAsata, 1992,

(22)

5

ketidakmenentuan (uncertainty), (8) konsistensi penerapan proses manajemen berbasis karaklerislik universitas. 3

Kinerja dapal dimaknai segala sesualu yang Ieiah dilakukan dalam menyelesaikan suatu tugas alau program dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk meocapai suatu lujuan. Menurut Gibson, et a/. bahwa kinerja adalah tingkal keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk mencapai lujuan yang Ielah dilelapkan.'

Berdasarkan pemyataan tersebut dapat dinyalakan bahwa tugas

(job)

yang diberikan kepada seseorang sebaiknya sesuai dengan keahliannya agar kinerja baik, dan tujuan dapal tercapai. Hal yang sama dinyatakan oleh Rivai dan Basri bahwa kinerja adalah hasil atau tingkal keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, . target atau sasaran atau krileria yang Ielah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama.5 Kinerja juga merupakan alai ukur manajemen yang

digunakan untuk menilai tingkal pertanggungjawaban seseorang dalam

' Syawal Gullom. 'Kelle<lanjulan PrqJam Studi: Kajian Pengaruh ~. Almosf~

Al<ademik, Manajemen Internal. dan ProduktMtas Terlladap keberlanjutan Program Sludi

Oi Universitas Negeri Medan'. Oisettasi. Jakarta: Program Pascasar)ana Uiversitas Nogeri

Jakarta, 2009. p. 2.

' James L. Gibsoo, ot.aL Organiwtions: Behavior. Slructura, Procosses. Thirteenth Ddtl/on.

New Y<xk: McGraw-Hill, 1997. p.118

1 Ve.thzal Rivai, dan Ahmad Faw2i Mol'd. Basri. Petfonnan<:e Appraisal: Sistem yanp Tepel

(23)

6

melakukan tugasnya0 Hal ini menunjukkan bahwa kinerja organisasi

dipengaruhi perilaku pemimpin. Pimpinan suatu organisasi harus dapat

mempersatukan seluruh aldivitas organisasi agar menjadi terarah untuk

pencapalan tujuan. Pengaruh pemimpin membuat bawahan termotivasi,

dapat memahami tugasnya, apa tujuan kehadirannya dalam organisasi.

Artinya, perilaku pemimpin dapat memelihara aklivitas bawahan agar beke~a

seefisien dan seefeklif mung kin. George dan Gareth menyatakan bahwa

performance is an evaluation of the results a person's behavior: It involves

determining how well or poorly a person has accomplished a task or done a

job.7 Pada sisi lain, Robert mendefinisikan bahwa performance is means of

evaluating how effectively and efficiently managers use resources to achieve

objectives.' Kedua konsep ini memiliki penekanan yang sama bahwa kinerja

adalah hasil penilaian seberapa efektif dan efisiensi seseorang pimpinan

menggunakan sumber daya yang dimiliki dalam melakukan suatu tugas atau

peke~aan untuk mencapai suatu tujuan.

Robbins yang disampaikan Rival dan Mohd. Basri menyalakan bahwa

kinerja ditentukan oleh faktor kemampuan atau ability (A), motivasi atau

motivation (M) dan kesempatan atau opportunity (0), dan secara matematis

dinyatakan bahwa K

=

f (A x M x 0), yang artinya kine~a merupakan fungsi

• James L Gibson, John M. lvancevich dan James H. Donnelly, Jr. Otganiutions: Bollavlilr.

SlructtN!t end Plocesses. Boston: Homewood, RIChard 0 . IIWin, 1997, p.14. 1

Jennffer M. George. and Gareth R. Jones. Understanding and Managing Organizational

Behavior, Filh Edalon. Upper Saddle River. Pearson Prentice HaU, 2005, p. 176.

1

Robert G. Owen, Orpanization Behavior .il Education, Fourlh Edb:ln. New Jersey:

(24)

7

dari kemampuan. motivasi, dan kesempatan. Lebih lanjut, Robbins dalam

Rival dan Mohd. Basri menjelaskan bahwa Ability (A) adalah kemampuan

untuk menetapkan dan atau melaksanakan suatu sistem pemanfaatan

sumber daya dan teknologi secara elektif dan efisien guna mencapai hasil

yang optimal. Motivation (M) adalah keinginan dan kesungguhan seseorang

nnelaksanakan pekerjaan dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai

prestasi kerja yang maksimal. Molivasi muncul aklbat adanya kepuasan kerja

sebelumnya. Opporlunity (0) adalah kesempatan yang dimiliki oleh staf

secara individu dalam mengerjakan, memanlaatkan waktu dan peluang untuk

mencapai hasil tertentu.9

Colquitt. LePine. dan Wesson menyatakan bahwa Kinerja dan

Komitmen Organisasi dipengaruhi oleh Kepuasan Kerja. Budaya Organisasi

dan Kepemimpinan. 10 Sedangkan, Newstroom nnengemukaan pendapat yang

berbeda, yakni bahwa Kinerja dan Kepuasan Kerja dipenganuhi oleh

Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Manajennen. 11 Sedangkan, Kotler

dan Hesket nnenyatakan budaya organisasi menupakan faktor strategis dalam

menjelaskan kinerja, baik kinerja organisasi maupun kinerja orang. 12

' R1vai. dan Mohd. Basri. Op.cil. p.15

•• Jason A. Colquit, • Jeffery A. LePino., dan M1chael J. Wesson. Organizational Bohavior.

Improving P81f01111ance snd Commitment In the Worl<ptace. New Yor1<: McGtaw-Hill C<wnpanes. 2009. p8

11 John W. Newstroom,.Organizaliona/ BehaVIOr. Human Behallior at WOOl New Yor1<:

McGraw-Hill Companies, 2007, p. 26.

" John P. Kotter, and James L Heskett.Coi))Oillle Cultur& And Perf01111ance. Oompak

(25)

8

Namun, hasil Penelitian O'Reily, Chatman,

&

Chaldwell seperti dikutip

Chow el at menemukan bahwa adanya hubungan yang kuat antara budaya

organisasi dengan penerapan budaya oleh star secara individual, komitmen

organisasi, kepuasan ke~a dan turnover. 13 Sedangkan, hasil penelitian yang

dilakukan Dart ( 1989) yang disampaikan Turner (1997) menunjukkan

komilmen dapat dipengaruhi dan dibentuk oleh budaya yang ada dalam

organisasi." Penelitian Murtey (1997) menyatakan komitmen dan motivasi

sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya yang ada dalam perusahaan. 1s

Oari berbagai ungkapan tersebut di alas, dapat dikatakan bahwa k ine~a dipengaruhi oleh berbagai variabel, yaitu kepemimpinan. manajemen

personalia, motivasi, kemampuan, budaya organisasi, kepuasan k ~. dan

komitmen organisasi. Sejalan dengan itu, Robbins menyatakan perilaku

pemimpin dipengaruhi oleh berbagai variabel, seperti sffat dan keterampilan

pemimpin (trails and skills of leadei) dan ka rakteristik situasi (characteristic of

the situation) yang berada di lingkungan span of control kepemimpinan

tersebut. Sffat-sifat seperti drive, desire to lead, honesty and integrity, self.

confidence, intelligence, job relevan knowledge, and extraversion. 18

13 Cllee, W. Chow, et a/. 'Organizational Cufture association with effec!Ne commilmen~ job

sabslaction. prcpensily to remain and information sharing in a Chinesse Cutture oontext". Ciber Worlcing paper sori6s, publico/ion No. 11 1. San ();ego State University, 2001, p, 55.

" Grega<y B. Tume<. "Understanding The Marketing Concept as Organizational Culure

Eur<Jfl08tl. Jo<xna1 of Matlroling, Vol 31 No. 2. 1997., pp. 116-121.

15 Peter R Murley. Handbook

of Customer Setvioe, Gower Publishing Umaed, I 997., p, 26.

16 Stephen P. Robbins. Perilaku Otpanlsasi: Konsep, Kontroversi, Aplikssi, Jilid 2, teljemahan

(26)

9

Pemimpin jurusan haruslah dapat menanamkan sifat-sifat tersebut

agar menjadi karakter anggota organisasi,sehingga dapat mendorong seluruh

staf (dosen) meningkatkan budaya organisasi dan menghasilkan karya-karya

inovatif. Budaya kreatif akan menjadi nilai-nilai (values) bagi efektivitas

organisasl. Jika seseorang memiliki sifat-sifat ini dengan balk maka

diharapkan mereka akan efektif memimpin organisasi. Jadi, kepemimpinan

pemimpin organisasi (dalam hal ini ketua jurusan) harus mendapat perflatian

dari dosen sebagai suatu kekuatan penting dalam rangka pengelolaan

organisasi.

Esensi dari kepemimpinan adalah kepengikutan kemauan orang lain

untuk mengikuli petunjuk pemimplnnya. Untuk itu, sebagai pemimpin harus

mampu menimbulkan kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan

percaya diri agar para bawahannya melaksanakan tugasnya masing-masing

dengan memben'kan bimbingan, mengarahkan, memberikan dorongan, serta

memacu demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan.

Dosen sebagai salah satu elemen dalam civitas akademika

mempunyai peranan yang aktif dan senantiasa terlibat langsung dalam

segala masalah yang berkenan dengan kebutuhan jurusan. Dosen dituntut

harus mampu mendorong, membina, membimbing, mengajak, menuntun dan

menggerakkan mahasiswa untuk meningkatkan prestasi belajar. Tugas dan

tanggung jawab dosen diharapkan mampu memberi gambaran pribadi yang

(27)

10

pemrakarsa serta pencetus inovasl baru. Dalam memberdayakan,

mengarah-kan, dan memperbaiki kinerja dosen untuk mencapai tujuan lembaga secara

efektif dan efisien, maka pimpinan setiap unit ke~a di Universitas Negeri

Medan dituntul memiliki berbagai keterampilan.

Menurut Robbins bahwa seorang dosen diharapkan memfliki

keterampilan seperti conceptual skills, communication skills, effectiveness

skills and interpersonal skills. 17 Keterampilan ini merupakan suatu kekuatan

untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan berhubungan dengan

karakteristik bawahan, karakteristik pekerjaan, budaya dan lingkungan sosial.

Depdiknas menyatakan kepemimpinan yang baik akan mendorong

tercapainya efektivitas organisasi mencapai tujuan yang diharapkan.

Sifat-sifat (trails) dan perilaku mempunyai hubungan dengan kepemimpinan.

Kepemilikan sifat-sifat inilah yang membedakan seorang pemimpin efektif

dan kurang efektif. Dengan sifat-sifat yang ada kemudian diaktualisasikan

melalui keterampilan-keterampilan (skills). Kine~a dosen dapat dicapai

melalui pengendalian sifat-sifat dan perilaku pemimpin serta memberi

penghargaan dan pemberdayaan bagi dosen. lni menunjukkan bahwa faktor

kepemimpinan dapat sebagai faktor penentu dalam menyukseskan

proses-proses otonomi dan desentralisasi pendidikan.18

" Ibid. p. 43

" Oepdlkna$. MDMjemen Peningkatan Mutu S.tbllsis UnNersitas: Kcnsep dan

(28)

11

Salah satu aspek yang penling dalam manajemen Sumber Oaya

Manusia adalah manajemen personalia. Davis dan Newstrom menyatakan

manajemen personalia berperan dan berfungsi mempelajari dan

mengembangkan cara~ra agar para staf dapat secara lebih efektif diintegrasikan ke datam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk

kepentingan . itu, manajemen personalia di perguruan tinggi harus

dilaksanakan dengan sistemalis dan komprehensif, serta berkelanjutan. '8

Sistematis berarti melaksanakan peke~aan secara beraturan dan berencana . Komprehensif berarti melaksanakan peke~aan secara menyeluruh, yang dilaksanakan dalam rangka memfasilitasi potensi dan molivasi setiap orang

dalam memacu prestasi dan produktifitas kine~. Berkelanjutan berarti upaya

pengembangan dan poningkatan kualitas Sumberb Oaya Manusia harus

dilaksanakan secara terus-menerus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi

yang ada.

Sejalan dengan haltersebut di alas, Wetik menyatakan dalam konteks

produklifitas, efisiensi dan keefektifan perguruan tinggi, manajemen kinerja

dosen dilakukan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan untuk

mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu, manajemen personalia

merupakan upaya pengembangan profesl dosen sehingga dapat dihasilkan

dosen-dosen yang profesional dalam mendidik para mahasiswanya untuk

" Ke~h Davis. and John W. Newstrom. Human Behavior At Worl<. New York: McGraw-Hill

(29)

12

tujuan pendidikan di Perguruan Tinggi. Pengembangan profesi dosen dapat

dilakukan melalui penempatan, pengembangan, penghargaan, pengimbalan

atau merit system, peremajaan alau pengkaderan , dan penciptaan tempat

dan fasilitas yang kondusif."' Menurut pendapat tersebut pengembangan

sumber daya manusia pada profesi dosen harus dilakukan secara terarah,

sistemalis, dan berkelanjutan yang meliputi pengembangan profesionalitas di

bidang ilmu, pengembangan kemampuan mengajar dan meneliti,

pengembangan kepribadian.

Berkaitan dengan kinerja dosen, ketua jurusan dan prodi berperan

sebagai manajer, administrator, motivator, dan supervisor yang memberikan

tugas sesuai dengan keahlian dosen, mengawasi pelaksanaan tugas dan

menilai hasil ke~a dosen. Untuk itu, seorang pemimpin jurusan dituntut

memiliki kemampuan dan komitmen yang tinggi untuk melakukan manajemen

jurusan yang berorientasi mutu, sehingga para dosen maupun pegawai

dalam lingkungan jurusan mampu meningkatkan kontribusinya dalam

memberikan kualitas pelaya nan yang terbaik kepada mahasiswa sebagai

pelanggannya, yang pada gilirannya akan memberikan dampak pada mutu

lulusan perguruan tinggi tersebut.

Konsekuensi dari pelaksanaan manajemen berbasis karakteristik

Universitas sangat dipertukan adanya kemampuan manajerial yang cukup

memadai dari pimpinan di setiap unit ke~a di universitas dan didukung oleh

20

(30)

13

adanya kinerja dosen yang profesional. Konsekuensi ini tentunya dapat juga

dilihat dan dirasakan pada penyelenggaraan pendidikan di universitas

sebagai salah salu lembaga pendidikan fonnal dalam kerangka sistem

pendidikan nasional. Namun. hingga saat ini penguasaan konsep

administrasi dan manajerial serta regulasi-regulasi yang relevan dengan

tugas kependidikan di universitas tampaknya belum banyak dipahami oleh

para dosen. Oosen cenderung bekerja secara apa adanya dengan

mengandalkan pengalaman sejak diangkat menjadi dosen. penasehat

akademik, pembimbing penelitian, dan fungsionaris. Selain itu , banyak di

antara dosen tidak dipersiapkan secara khusus, sehingga pemahaman

terhadap perubahan yang terjadi di luar sistem pendidikan sangatlah rendah

dan akhirnya kemampuan untuk memotivasi dan mengatur bawahan juga

menjadi sangat minim.

Kinerja atau unjuk kerja dosen di universitas rnerupakan suatu hal

utama yang per1u mendapatkan perhatian semua pihak terutama dari para

ketua jurusan, pimpinan universitas. dan stakeholders lainnya. Hal ini dapat

dipahami dengan adanya kinerja dosen yang profesional akan dapat

rnenunjang tercapainya proses. output dan outcome pendidikan yang lebih

berkualitas. Namun demikian, masalah kinerja dosen bukanlah masalah yang

sederhana. melainkan merupakan permasalahan yang sangat kompleks

(31)

14

mempengaruhi (interaction), dan saling ketergantungan (interdependence)

satu dengan yang tainnya.

Budaya merupakan hasil interaksi dan hasil komunikasi dari berbagai

komponen organisasi yang saling terkait satu sama lain, yang akhirnya

memunculkan suatu nilai yang menjadi makna bersama antar elemen-elemen

organisasi. Pentingnya peran budaya organisasi nnerupakan sebagai acuan

nilai atau teladan bagi anggota organisasi dalam berpersepsi, berpikir, dan

bertindak untuk menyelesaikan masalah dalam suatu pekerjaan. Masalah

budaya organisasi akhir-akhir ini menjadi suatu tinjauan

yang

sangat penting

terlebih dalam kondisi kerja yang tidak menentu. Budaya organisasi menggali

kekuatan-kekuatan diri yang Ieiah dimiliki namun oenderung diabaikan. Pada

saat lingkungan eksternal dianggap kurang mampu mengatasi masalah yang

timbul, maka orang kembali melihat kekuatan internal yang ada meskipun hal

itu diyakini pula tidak dapat menyelesaikan masalah secara keseluruhan.

Namun dengan menggali kultur yang ada, diharapkan dapat menggali

kekuatan yang dimiliki dan mampu menyelesaikan masalah.

Budaya organisasi mampu menjadi sarana yang ampuh dalam

membentuk perilaku organisasi, sehingga dapat nnemberikan dorongan bagi

anggotanya melaksanakan tugas dan membantu manajemen dalam

mengambil keputusan strategis. Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan

(32)

15

terhadap perkembangan zaman dalam perubahan lingkungan yang dinamis

dan sulil diprediksi.

Setiap organisasi memiliki budaya organisasi, mengkaji masalah

budaya organisasi itu sendiri merupakan hal yang esensial bagi suatu

organisasi, khususnya dalam suatu universitas, karena sangat bennanfaat

dalam menciptakan kehidupan kampus yang kondusif.

Menunut Kusnnono bahwa budaya organisasi menupakan falsafah,

ideologi, nilai-nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap, dan nonna-oorma

yang dimiliki secara bersama serta mengikal dalam suatu komunitas tertentu.

Secara spesifik budaya dalam organisasi akan ditentukan oleh kondisi

team

worl<,

pemimpin, karakteristik organisasi, dan proses administrasi. Budaya

organisasi begitu penting karena menupakan kebiasaan-kebiasaan yang

teljadi dalam hirarki organisasi yang mewakili norma-norma perilaku yang

diikuti oleh anggota organisasi. 21

Jika budaya yang ber1aku kuat. maka budaya itu akan mendorong

perilaku anggota organisasinya untuk mencapai tujuan, namun jika budaya

yang dimiliki lemah, maka akan dapat menurunkan semangat anggota

organisasi untuk maju. Oleh karena itu, perlu diciptakan budaya yang kuat

dalam organisasi agar menjadi pegangan secara intensif bagi anggota

" T eman Koesmono, "Pengaruh budaya organlsasl terhadap motlvasi dan kepuasan ketja

kal)'awan pa<1a sub seklor industri pengolahan kaY" skata menengah di Jawa T1mur".

(33)

16

Ofganisasi secara menyeluruh demi mewujudkan sasarannya. Budaya

organisasi yang terdapat di lingkungan perguruan tinggi berbentuk budaya

akademis yang memberi warna dalam pelaksanaan Tri Ohamna Perguruan

Tinggi.

Menurut Chow, eta/., yang memaparkan beberapa hasil studi empiris

tentang pengaruh budaya organisasl lerhadap komitmen organisasi, dan

kepuasan

ke~a

.

22 Penelitian Wilson tahun 1997 menyatakan bahwa budaya organisasi yang akan mampu membentuk suatu system yang dipercaya

mampu menaikkan komitmen para pegawai yang terfibat di dalamnya. 23

Koesmono menyatakan bahwa laktOf lain yang berperan dalam

menjadikan anggota organisasi berperilaku terarah apabila ada persepsi

positil dalam dirinya masing-masing terhadap berbagai tujuan, kebijakan,

program-program, dan nilai-nilai dalam organisasi tersebut. Pada umumnya

dalam diri seorang peke~a ada hal penting untuk memberikan motivasi atau dOfongan, yaitu masalah kepuasan ke~a . Kepuasan k e~a dibentuk oleh imbal jasa yang diterima anggota organisasi atau pekerja yang Ieiah memberikan konlribusinya pada lembaga. Besar kecilnya imbal jasa yang diterima oleh

peke~a disesuaikan dengan besar kecilnya power of contribution and thingking yang diberikan anggota tersebut kepada. lembaga.24 Sedangkan,

22

Chee W. Chow, et el. Op cit., p. 55.

21

Allan Wilson. "The Cutture of The Branc Team and lis Impact on Se<vice Delivery and

Corpcrale ldenli\y. International Journal of Bank Morl<eting. 1997 .• pp. 163·168 .

(34)

17

Soedjono menyatakan kepuasan kefja adalah suatu perasaan yang dialami

seseorang pada saat dan setelah melakukan suatu pekefjaan di mana apa

yang diharapkan dari imbalan jasa pekefjaannya Ielah terpenuhl.

Sesungguhnya antara budaya organisasi deogan kepuasan kefja terdapat

hubungan yang sating terkait, budaya memberi pedoman bagi setiap anggota

organisasi bagaimana mempersepsikan karakteristik budaya suatu

organisasi, nilai yang dibutuhkan staf dalam bekerja, berinteraksi dengan

kelompoknya, dengan sistem dan administrasi, serta berinteraksi dengan

atasannya.25 Budaya organisasi merupakan salah satu variabel penting

dalam proses manajemen organisasi perguruan tinggi. Persepsi dosen

tentang budaya organisasi memberikan pemahaman tentang bagaimana

sebenarnya institusl itu dan nilai-nilai apa yang sangat dijunjung tinggi dalam

institusi tersebut. Persepsi itu juga membentuk ukuran tinggi rendahnya

kepuasan kefja yang ditetapkan di lembaga itu. Oosen akan bekefja secara

nyaman dan tinggi kesetiaannya kepada universitas apabila dalam

mengemban tugasnya memperoleh kepuasan kefja sesuai dengan apa yang

dlinginkan.

Kinefja berhubungan dengan kepuasan kefja dan tingkat imbalan juga

dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu . Hal ini

sesuai dengan model partner-laiVyer yang dikemukakan Donnelly, Gibson

,. Soe<fJOilO. 'Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Klne<ja O<ganisasi dan Kepuasan

Kerja Stat Pada Terminal Penumpang Umum di Surabaya'. Jumal Manajemen dan

(35)

18

dan lvancevich bahwa kinerja individu pada dasarnya dipengaruhi oleh

faktor-fak1or. (a) harapan mengenai imbalan, (b) dorongan, (c) kemampuan.

kebutuhan dan sifat, (d) persepsi terhadap tugas, (e) imbalan internal dan

eksternal, (f) persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan k e~a. 26

Dengan demikian, kinerja pada dasarnya ditentukan ole h 3 (liga) hal, yaitu

(1) kemampuan , (2) keinginan, dan (3) lingkungan. Menuru1 Colquitt, LepPine

dan Wesson ·bahwa 'performance-prove orientation (1) focus on

demonstrating their competence so that others think favorably of lhom;

(2) focus on demonstrating their competence so that others will not think

poorly

of

them. 27 Pemyataan ini memberi penekanan bahwa bukti kinerja

adalah penampilan atau demonstrasi kemampuan/hasil sehingga orang lain

beranggapan bahwa apa yang dilakukan alau yang dihasilkan lebih baik alau

lebih buruk dari apa yang mereka lampilkan.

Newstorm menyatakan k ine~ a yang baik akan menghasilkan reward,

baik dalam bentuk ekonomi, sosial dan psikologis. Jika individu mempersepsi

reward yang diterimanya sesuai dengan harapan maka individu akan

mengalami kepuasan kerja.28 Robbins dan Judge menyatakan ada tiga

indikator ki ne~ a . yaitu (1) hasil k ~ a individu (individual task outcomes), (2) perilaku yang sering dilakukan (behaviors) dan (3) karak1er individual (traits).

,. Donnelly, James L. Gibson dan Jhon M. lvancevich. Fundamental of Management.

Chicago: Irwin, 1995. p.16

27

Colqukl lePine and Wesson. Op.cif., p. 265

" John

w. Newstonn.

Organizational Behavior. Human Behevfor ot Wori<, Twelfth Edition.
(36)

19

Hasil kerja individual tergantung pada perilaku seseorang dalam melakukan

pekerjaannya.

Perilaku

di sini adalah perilaku yang berkaitan dengan tugas

yang harus kerjakan. Sedangkan karakter individu merupakan sifat bawaan

seseorang yang mencakup antara lain percaya diri, dapat diandalkan, dapat

bekerja sama, berpengalaman. 29

Salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian adalah komitmen

dosen dan pegawai sebagai motor pelaksana pembelajaran terlladap

organisasinya (dalam hal ini universitas). !<omitmen dosen ini sangat penting

karena pada umumnya individu-individu yang memiliki komitmen organisasi

yang tinggi akan terus menerus beriktiar demi kemajuan organisasinya. Hal

ini didukung oleh Benkhoff yang menyatakan komitmen merupakan derajat

kepedulian seseorang dan kontribusinya terhadap keberhasilan organisasi.30

Lebih lanjul, Slocum dan Hellriegel menyatakan bahwa komitmen

organisasi adalah kekuatan seseorang untuk mengidentifikasi keterlibatan

dirinya ke dalam bagian organisasi yang dapat ditandai: penerimaan terlladap

nilai-nilai, tujuan dan sasaran organisasi; kesiapan dan kesediaan untuk

berusaha dengan sungguh-sungguh atas nama organisasi, dan keinginan

kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi.31

" Stephen P. Robbi'ls dan Tomolhy A Judge. OtpanizatioMI Behavior. New Jersey:

Prentice Hal, 2009,

w

629-630.

• Benl<hofl. "Ignoring Commilmenl Is Costly: New ApproachM Establish The M'l$$ink Unk Between Organizational Co..,uilmenl and Performance". Human RelaOOtls, 50, (6), 1997,

p. 3.

" John.

w

Slocum dan Don Hellnegel Fundamental of Otpenlzational Behavior. Australia:
(37)

20

Pernyataan ini menunjukkan komitmen organisasi terkait dengan

keterlibatan total seseorang, baik secara kognitif maupun afektif. Keterlibatan

kognitif mencakup pandangan atau perasepsi seseorang terhadap organisasl

yang kemudian menuntun

yang

bersangkutan tertarik dan menerima

nilai-nilai, tujuan dan sasaran organisasi. lni akan berlanjut pada keterlibatan

secara afektif yaitu mewujudkan dalam bentuk keinginan dan kesediaan

untuk berbuat yang terbaik terhadap organisasinya, tenmasuk tetap berlahan

dalam organisasl.

Menurut Gultom bahwa pendekatan pengukuran kinelja dosen

berbasis outcomes banyak diinspirasi konsep Talent Management dan

Human Capital Management. Penerapan Knowledge Based Economy

sepatutnya memberdayakan universitas sebagai leading sector. Namun

kondisi universitas di Indonesia saat ini belum sepenuhnya dapat mendukung

konsep tersebut. Oleh karenanya, diperlukan upaya yang sistematis untuk

mendorong seluruh komponen universitas yang mampu berkontribusi

terhadap perfomna yang berorientasi dengan dunia luar universitas. 32

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dinyatakan bahwa penerapan

manajemen berbasis universitas merupakan alternatif yang dapat ditempuh

universitas dalam meningkatkan perfonma dalam kaitannya dengan

penyelesaian berbagai permasalahan dan realitas peserta didik. Untuk Hu,

universitas perlu melakukan penegasan dan penguatan terhadap values, visi,

(38)

21

misi, tujuan dan program kerja. Paradigma universitas sebagai lembaga

akademik yang selama ini melekat mulai bergeser. lembaga pendidikan

(universitas) tidak lagi hanya dipandang sebagai pusat ilmu pengelahuan,

pusat penelilian, dan pusat pengabdian masyarakal lelapi juga sekaligus

menjadi pusal peradaban, pusat budaya, dan penghasil ilmu pengelahuan

yang perlu dimanfaatkan untuk memenuhi kebuluhan masyarakat.

Berdasar1<an uraian di alas, perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui faktor-faktor yang diduga berpengaruh lerhadap kinelja dosen,

yaitu kepemimpinan, manajemen personalia, budaya organisasi, kepuasan

kerja, dan komitmen organisasi.

B. ldentifikasi Masalah

Tinggi rendahnya kualitas pendidikan tinggi terkail dengan kualitas

pelayanan di perguruan tinggi. Kebijakan di bidang pendidikan menekankan

implementasi pendidikan yang melibatkan kuantitas dan kualitas pelaksana

proses pendidikan, serta memahami bahwa subjek pendidikan merupakan

elemen-elemen penting dalam keseluruhan pendidikan.

Keberhasilan pendidikan tergantung dan banyak faktor, di mana faktor

Sumber Daya Manusia merupakan faklor dominan yang menentukan

keberhasilan proses dan hasil pendidikan. Banyak faklor yang mempengaruhi

kinerja dosen dalam memberikan pelayanan yang baik, antara lain:

(39)

22

organisasi, konsep diri, profesionalitas, kepuasan ke~a. kelja sama tim, pengalaman kerja, komitmen organisasi dan sebagainya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka muncullah berbagai pertanyaan

mendasar sebagai berikut Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap

kinerja? Apakah budaya organisasi berpengaruh tertladap kinerja? Apakah

kepemimpinan berpengaruh tertladap kepuasan kelja? Apakah budaya

organisasi berpengaruh terhadap komitmen organisasi? Apakah

kepemimpinan berpengaruh terhadap budaya organisasi? Apakah

kepemimpinan berpengaruh tangsung terhadap kornitmen organisa.si?

Apakah manajemen personalia berpengaruh terhadap komitmen organisasi?

Apakah manajemen personalia berpengaruh tertladap kepuasan kelja?

Apakah budaya organisasi berpengaruh langsung tertladap ko m ~men

organisasi? Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja? Apakah

manajemen personalia berpengaruh Jangsung terhadap kepoasan kelja?

Apakah ik6m kelja berpengaruh tangsung lertladap kinerja? Apakah

profesionalitas berpengaruh langsung terhadap kepuasan kelja? Apakah

konsep diri berpengaruh langsung terhadap komltmen organisasi? Apakah

manajemen personalia berpengaruh langsung terhadap kinelja? Apakah

budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kepuasan kelja? Apakah

budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja? Apakah

kepuasan kerja berpengaruh Jangsung tertladap komitmen organisasi?

(40)

23

Apakah komttmen organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja?

Apakah kepuasan kerja berpengaruh langsung terhadap komttmen

organisasi? Apakah kerja sama tim berpengaruh langsung terhadap kinerja?

Apakah pengalaman kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja? Apakah

komitmen organisasi berpengaruh langsung terhadap budaya organisasi?

C. Pembatasan Masalah

Peningkatan kinerja dosen diharapkan dapat meningkatkan kualttas

pendidikan tinggi. Berdasarkan uraian di alas, temyata banyak faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap kinerja, sehingga pertu dilakukan pembatasan.

Pembatasan ini dilakukan karena keterbatasan waktu dan kendala lainnya

sehingga hanya difokuskan pada beberapa variabel yang diduga

berpengaruh terhadap kinerja , yaitu kepemimpinan, manajemen personalia,

budaya organisasi. kepuasan kerja, dan komitmen organisasi.

0. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas, maka dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah kepemimpinan ketua jurusan berpengaruh langsung terhadap

manajemen personalia?

2. Apakah kepemimpinan ketua jurusan berpengaruh langsung terhadap

(41)

24

3. Apakah kepemimpinan ketua jurusan berpengaruh langsung terhadap

kepuasan kerja?

4. Apakah kepemimpinan ketua jurusan berpengaruh langsung terhadap

komilmen organisasi?

5. Apakah kepemimpinan ketua jurusan berpengaruh langsung terhadap

kinerja dosen?

6. Apakah manajemen personalia berpengaruh langsung terhadap

budaya organisasi?

7. Apakah manajemen personatia berpengaruh langsung terhadap

kepuasan kelja?

8. Apakah manajemen personalia berpengaruh tangsung terhadap

komitmen organisasi?

9. Apakah manajemen personalia berpengaruh langsung terhadap

kinerja?

10. Apakah budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kepuasan

kelja?

11. Apakah budaya organisasi berpengaruh langsung lerhadap komilmen

organisasi?

12. Apakah budaya organisasi berpengaruh langsung terhadap kinelja?

13. Apakah kepuasan kelja berpengaruh langsung terhadap komitmen

organisasi?

(42)

25

15. Apakah komitmen organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja?

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

pengembangan teori manajemen, khususnya yang berl<aitan

dengan kepemimpinan, manajemen personalia, budaya organisasi,

kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja d05Ell!.

b. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memperl<aya ilmu

pengetahuan di bidang manajemen, khususnya yang berhubungan

dengan kinerja dosen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,

yaitu kepemimpinan. manajemen personalia, budaya organisasi,

kepuasan kerja, komitmen organisasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pimpinan Universitas Negeri Medan

1. Sebagai bahan informasi agar dapat menentukan kebijakan

dalam perencanaan peningkatan kualitas Sumber Daya

Manusia , yang berkaitan dengan kepemimpinan, manajemen

personalia. budaya organlsasi, kepuasan kerja, serta komitmen

organisasi sebagai upaya perbaikan kinerja dosen yang

(43)

26

2. Sebagai bahan informasi pengetahuan untuk dimasukkan ke

dalam jumal ilmu pengetahuan, bahan referensi dan internet.

3. Untuk dapat merencanakan dalam pemberian penghargaan,

imbalan, pengkaderan dan penyediaan fasilijas dalam

pembinaan para dosen dan pengelolaan pendidikan yang lebih

berkualijas

b. Bagi seluruh pimpinan Jurusan dan Prodi di Unimed, agar dijadikan

sebagai masukan dan rujukan dalam

,

membina

para dosen untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga dapat menciptakan kualitas

pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang

lebih bermutu.

c. Bagi dosen untuk dapat meningkatkan kinerjanya dengan

meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya agar dapat

mem-berikan pelayanan yang lebih baik bagi mahasiswa.

d. Bagi peneliti berikutnya, sebagai bahan bandingan dan rujukan

(44)

BABV

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian terdahulu dan hasil analisis data s erta

pembahasan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan

sebagai beril<ut

Pertama. Kepemimpinan berpengaruh langsung positif tetfladap

manajemen personalia. Oengan perl<ataan lain, semakin baik

kepemimpinan. makin balk manejemen personalia.

Kedua. Kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadap

budaya organisasi. Oengan perkataan lain, semakin balk kepemimpinan,

makin kuat budaya organisasi.

Ketiga. Kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadap

kepuasan kelja. Oengan perkataan lain, semakin baik kepemimpinan,

makin tinggi kepuasan kelja.

Keempat. Kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadap

komitmen organisasi. Oengan perkataan lain, semakin balk

kepemlmpinan, makin tinggi komitmen kerja organisasi.

Kel ima. Kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadap

kinerja. Dengan perkataan lain, semakln balk kepemimpinan, makin tinggi

kinerja.

(45)

213

Keenam. Manajemen personalia berpengaruh langsung positif

terhadap budaya organisasi. Dengan perkataan lain, semakln balk

manajemen personalia, makin kuat budaya organisasi.

Ketujuh. Manajemen personalia berpengaruh langsung positif

terhadap kepuasan kerja. Dengan perkalaan lain, semakin baik

manajemen personalia, makin tinggi kepuasan kerja.

Kedelapan. Manajemen personalia berpengaruh langsung positif

terhadap komltmen organlsasi. Dengan perkataan lain, semakin balk

manajemen personalis, makin tinggi komitmen organisasi.

Kesembllan. Manajemen personalia berpengaruh langsung posltif

terhadap klnerja. Dengan perkalaan lain, semakin balk manajemen

personalla, makin tinggl klnerja.

Kesepuluh. Budaya organlsasl berpengaruh langsung posllif

terhadap kepuasan kerja. Dengan perkalaan lain, semakin kuat budaya

organisasi. makin tinggi kepuasan kerja.

Kesebelas. Budaya organisasi berpengaruh langsung positif

terhadap komitmen organlsasi. Dengan perkataan lain, semakin kuat

budaya organlsasl, makin tinggl komitmen organisasi.

Keduabelas. Budaya organisasi berpengaruh langsung positif

terhadap kinerja . Dengan perkataan lain, semakin kuat budaya

(46)

214

Ketigabelas. Kepuasan ke~a berpengaruh langsung positif

terhadap komitmen organisasi. Dengan perkataan lain, semakin balk

kepuasan ke~a . makin tinggi komitmen organisasi.

Keempatbelas. Kepuasan ke~a berpenganuh langsung positif

terhadap kine~a . Oengan perkataan lain, semakin baik kepuasan ke~a .

makin tinggi kinerja.

Kellmabelas. Komitmen organisasi berpengaruh tangsung positif

terhadap kine~a. Oengan perkataan lain, semakin tinggi komitmen

organisasi nnakin tinggi ki~a.

Berdasarkan temuan penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa variabel kine~a dapat dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan,

manajemen personalia, budaya organisasi, kepuasan ke~a . dan

komitmen organisasi.

B. tmplikasi

Berdasarkan kesimputan tersebut. maka hanus dilakukan

peningkatan kinerja dosen melalui organlsasi (1) pengoptimalan

kepemimplnan, (2) perbaikan manajemen personalia, (3) pengembangan

(47)

215

1. lmplikasl Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa kepemimpinan

ketua jurusan, manajemen personalia, budaya organisasi, kepuasan kefja

dan komltmen organisasi berpengaruh langsung positif terhadap kinefja.

lni menunjukkan bahwa kinerja dapat ditingkatkan bila kepemimpinan

ketua jurusan, manajemen personalia, budaya organisasi, kepuasan ke~a

dan komitmen organisasi ditingkatkan. Hasil temuan dalam penelitian ini,

yang diperoleh konsisten dengan model teorilik yang digunakan. Hasil

temuan ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian

yang relevan dikemudian hari, khususnya yang berkaitan dengan kinefja.

2. lmplikasl Tcorltls

Peningkatan kinerja secara teoritis dapat dilakukan dengan

meningkatkan penerapan aspek-aspek bidang pendidikan dan pengajaran,

penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pembimbingan

mahasiswa.

Peningkatan kepemimpinan ketua jurusan dapat dilakukan dengan

meningkatkan aspek-aspek pelaksanakan visi dan misi , memberdayakan

dosen, pembimbingan dan pengarahan, pengelolaan administrasi,

(48)

216

Peningkatan manajemen personalia dilakukan dengan meningkat-kan aspek-aspek dalam penempatan, pengembangan, penghargaan, pengkaderan, dan tempat serta fasilitas kelja.

Peningkatan budaya organisasi dapat dilakukan dengan meningkat-kan penerapan aspek-aspek inisiatif dalam pengambilan keputusan, menjalin ke~a sama, komunikasi terhadap atasan, melakukan pengendalian, memberikan banluan, meminla pengarahan dan dukungan dari alasan.

Peningkatan kepuasan kelja dapat dilakukan dengan meningkat-kan penerapan aspek-aspek pemberian imbalan, penghargaan alas peke~aan , peningkatan karier, suasana kerja dan dukungan Ieman kelja.

Peningkatan komilmen organisasi dapat dilakukan dengan meningkatkan penerapan aspek-aspek bekerja dengan baik, mempunyai rasa tanggung jawab lerhadap pekerjaan, loyal lerhadap pekerjaannya, rasa bangga terhadap pekeljaan, dan kepedulian lerhadap pekerjaan.

Hasil penelitian ini dapal menjadi khasanah ilmu pengetahuan dengan mennpubfikasikannya ke jumal penelitian, penerbitan buku, dan diakses ke internet.

3. tmplikasi Kebljakan

(49)

217

a. Upaya yang ditempuh untuk menlngkatkan kepemimpinan ketua

j urusan dapat dilakukan dengan pemblnaan melalui pelalihan

kepemimpinan, workshop yang relevan secara intensif.

b. Mendptakan suasana kerja yang menyenangkan agar para dosen

dapat melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan

memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Suasana

ke~a tersebut memberikan kenyamanan dan kelegaan dalam

melaksanakan tugas masing-masing dengan panduan visi dan strategi

yang telah didptakan bersarna. Suasana ke~a yang kondusif dibangun

dengan proses secara bersama-sarna, persaingan yang sehat,

menghindarkan konflik dan stres melalui koordinasi yang teratur dan

diarahkan pada proses keterbukaan melalui komunikasi yang sehat

dan efektif secara berkelanjutan.

c. Membina hubungan kerja sama yang baik antara sesarna dosen,

antara dosen dengan mahasiswa dan pegawai serta dosen melibatkan

semua komponen di jurusan untuk membicarakan segala

permasalah-an dalam rpermasalah-angka memajukpermasalah-an dpermasalah-an meningkatkpermasalah-an kualitas juruspermasalah-an,

menumbuhkan rasa tanggung jawab secara maksimal dan

sebaik-baiknya sehir!Qga tercapai hasil yang optimal dalam tugasnya.

d. Menjalin komunikasi informal antara pimpinan dengan para dosen

melalui kegiatan-kegiatan sosial ataupun melakukan pertemuan

(50)

keterbuka-218

an antara sesama dosen dan pimpinan untuk menciptakan hubungan

kekeluargaan yang harmoois. Hal ini akan menciptakan suasana kerja

ke arah yang lebih baik. Hal ini akan memberikan dampak positif

terhadap peningkatan iklim kerja, sehi ngga dapat mendukung dosen

dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.

Penerapan budaya organisasi dapat dilingkalkan secara

sistematis dan kosisten melalui sikap dan perilaku yang merujuk

kepada peningkatan semangat kerja, disiplin, loyalitas, ketertibatan

dan keberpihakan dalam organisasi, termasuk kesetiaan pada

pekerjaan, kesediaan untuk tetap menjadi bagian dari j urusan,

menerima tujuan dan norma-norma yang berlaku, mematuhi peraturan,

berperan alctif dalam kegiatan, serta bertanggungjawab terhadap

pekerjaan.

Upaya peningkatan kepuasan kerja dapat dilakukan antara lain:

1. Memberikan perhatian terhadap peningkatan karier/pangkat

sehingga para dosen berusaha untuk melakukan pekerjaannya

dengan baik.

2. Memberikan pujian secara lisan maupun tertulis bagi dosen yang

melakukan tugasnya dengan baik dan disiplin.

3. Memberikan imbalan tambahan yang memadai, adil dan

(51)

219

Upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan komitmen

organisasi, yanu:

1. Memberi kesempatan dan bantuan dana kepada dosen untuk

mengikuti pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan bidang

studi yang diajarkan.

2. Memberikan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan bagi dosen dengan memberikan ijin mengikuti

pendidikan lanjutan.

3. Memberikan perhatian yang simpatik terhadap masalafl-masalafl

yang dihadapi dosen, khususnya peningkatan karier atau kenaikan

pang kat.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang Ieiah disusun, dapat

dikemukakan beberapa saran bagi institusi dan perorangan untuk

mewujudkan peningkatan kinerja dosen, sebagai berikut

a. Bagi Pimpinan Universitas Negerf Medan

1. Per1u menyusun kebijakan dan program pembinaan ketua jurusan

dan dosen sebagai upaya pengoptimalan dan pengkondisfan

kepemimpinan yang tepat bagi ketua jurusan, perbaika

Gambar

Tabel2.1 Tipologi Manajemen dan Model Kepemimpinan ... 45 Tabel2.2 : Sifat dan Keahlian Pemimpin .........................................
Tabel 4.11 : Rangkuman Koefisien Korelasi, Koefisien Jalur, dan
Gambar 2.1.

Referensi

Dokumen terkait

(ROE) yaitu rasio yang menggambarkan besarnya kembalian atas total modal untuk menghasilkan keuntungan, Return on Assets (ROA) yaitu rasio yang menunjukkan

Tidak memiliki kelainan dalam orientasi kecuali klien waham spesifik terhadap orang, tempat, dan waktu. Daya ingat atau kognisi lain biasa nya akurat. Pengendaliaan implus pada klien

Hasil penelitian: Analisis multivariate menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kehamilan tidak diinginkan dengan kejadian stunting pada anak balita usia 12-59

Komitmen Institusi yang tercermin dari hasil evaluasi diri yang menjelaskan tentang arah, kebijakan, tujuan, dan program pengembangan kewirausahaan mahasiswa,

Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel (4,106&gt;3,16), sehingga H3 diterima yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara emotional exhaustion dan motivasi

Skripsi yang berjudul, “ Persepsi Pemustaka SD (Sekolah Dasar) Inpres Teladan Merpati Terhadap Layanan Perpustakaan Keliling Kabupaten Bantaeng ” disusun oleh Andi Marwansyah , NIM

Penyiapan tersebut dilakukan sesuai dengan Pedoman Umum Perencanaan Tahunan yang telah disusun pada tahun 2011 yaitu dengan langkah-langkah: (i) pelaksanaan Rapat

Prestasi ilmu pengetahuan yang sampai pada penemuan proses kloning,sesungguhnya telah menyingkapkan sebuah hukum alam yang ditetapkan ALLAH SWT pada sel-sel tubuh manusia dan