• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/Sekneg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/Sekneg"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2000

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a. bahwa dalam upaya untuk mewujudkan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan negara, pembangunan nasional, memperkokoh hak azasi manusia, serta persatuan dan kesatuan bangsa, diperlukan langkah-langkah hukum untuk membebaskan beberapa terpidana dan tersangka yang terlibat dalam tindak pidana tertentu ;

b. bahwa setelah memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam suratnya Nomor PW.001/4112/DPR-RI/1999 tanggal 15 Nopember 1999, dipandang perlu untuk memberikan amnesti dan abolisi kepada beberapa terpidana dan tersangka sebagaimana dalam surat dimaksud ; Mengingat : Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

M E M U T U S K A N : Menetapkan :

PERTAMA : Memberikan amnesti kepada :

1. IZAK YAPSENANG ; 2. JOHN MAK NAPO ; 3. LODWIK HEMBRING ; 4. SIMION OHE ;

5. ABDUL JALIL.

KEDUA : Dengan pemberian amnesti ini, maka semua akibat hukum pidana terhadap kelima terpidana tersebut pada diktum PERTAMA Keputusan Presiden ini, dihapuskan.

(2)

2. FAUJI IBRAHIM als. MONIER ; 3. KLEEMENS ROM SARVIR ; 4. LESEREN DAMPARI KARMA.

KEEMPAT : Dengan pemberian abolisi ini, maka semua penuntutan terhadap keempat tersangka tersebut dalam diktum KETIGA keputusan Presiden ini, ditiadakan.

KELIMA : Pelaksanaan Keputusan Presiden ini dilakukan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan, dan Jaksa Agung.

KEENAM : Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Keputusan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Juli 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ABDURRAHMAN WAHID

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 11 Juli 2000 SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA DJOHAN EFFENDI

(3)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a. bahwa dalam upaya untuk mewujudkan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan negara, pembangunan nasional, memperkokoh hak azasi manusia, serta persatuan dan kesatuan bangsa, diperlukan langkah-langkah hukum untuk membebaskan beberapa terpidana dan tersangka yang terlibat dalam tindak pidana tertentu ;

(4)

M E M U T U S K A N : Menetapkan :

PERTAMA : Memberikan amnesti kepada :

1. IZAK YAPSENANG ; 2. JOHN MAK NAPO ; 3. LODWIK HEMBRING ; 4. SIMION OHE ;

5. ABDUL JALIL.

KEDUA : Dengan pemberian amnesti ini, maka semua akibat hukum pidana terhadap kelima terpidana tersebut pada diktum PERTAMA Keputusan Presiden ini, dihapuskan.

KETIGA : Memberikan abolisi kepada :

1. JAUHARI MYS als. AZHARI ; 2. FAUJI IBRAHIM als. MONIER ; 3. KLEEMENS ROM SARVIR ; 4. LESEREN DAMPARI KARMA.

KEEMPAT : Dengan pemberian abolisi ini, maka semua penuntutan terhadap keempat tersangka tersebut dalam diktum KETIGA keputusan Presiden ini, ditiadakan.

KELIMA : Pelaksanaan Keputusan Presiden ini dilakukan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan, dan Jaksa Agung.

KEENAM : Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Keputusan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ABDURRAHMAN WAHID

(5)

SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA DJOHAN EFFENDI

Referensi

Dokumen terkait

Peserta yang diundang menghadiri tahap pembuktian kualifikasi adalah pimpinan perusahaan yang tertera di dalam Akta atau staff yang diberikan kuasa oleh pimpinan

Terkait dengan hal tersebut, maka dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2015-2019 pemerintah berkomitmen untuk mengalokasikan sedikitnya 12,7 juta

Nama paket pekerjaan : Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan (Pengadaan Penambahan Nilai Gedung Rumah Jabatan Gubernur Jaya Sabha) pada kegiatan Pengadaan Peralatan

Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini mengkaji tentang tata rias pengantin barat meliputi : sejarah pengantin gaun panjang, perkembangan pengantin barat dari

Pemegang Ijin (IUPHHK) HA/HT/RE dan Hak Pengelolaan wajib memiliki sertifikat PHPL, Pemegang Ijin (IUPHHK) HKm/HTR/HD, IPK, IUIPHHK, IUI, TDI dan ETPIK Non Produksi wajib

Peserta yang diundang menghadiri tahap pembuktian kualifikasi adalah pimpinan perusahaan yang tertera di dalam Akta atau staff yang diberikan kuasa oleh pimpinan

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

[r]