• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum RisTek 001I1981.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum RisTek 001I1981."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT KEPUTUSAN NOMOR 001/M/Kp/I/1981

TENTANG

PENUGASAN PEJABAT-PEJABAT UNTUK MENGHADAPI ESCAP SENIOR OFFOCIALS MEETING DI BANGKOK, THAILAND

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :bahwa dalam rangka memenuhi undangan dari Executive Secretary ESCAP kepada Pemerintah Republik Indonesia c.q. Menteri Negara Riset dan Teknologi untuk menghadiri ESCAP Senior Cfficials meeting di Bangkok pada tanggal 4-6 Pebruari 1981, perlu mengirimkan pejabat-pejabat sebagai wakil R.I/Menteri Negara Riset dan Teknologi; Mengingat :1. Keputusan Presiden RI. Nomor 59/M Tahun 1978;

2. Keputusan Presiden RI. Nomor 28 Tahun 1978;

3. Surat Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 12/M/Kp/V/1979

Memperhatikan :Hasil konsultasi dengan serta persetujuan dari Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengenai pejabat yang akan ikut menghadiri ESCAP Senior Officials meeting di Bangkok tersebut.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERTAMA :Menugaskan kepada pejabat-pejabat tersebut dibawah ini :

1. Dr. Sabana kartasasmita, Asisten III Meneg Ristek,sebagai Wakil RI/Menteri negara Riset dan Teknologi;

2. Prof. Dr. Didin Sastrapradja, Deputy Ketua LIPI bidang Ilmu Pengetahuan Alam, sebagai wakil RI./Menteri negara Riset dan Teknologi.

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIROHUKUM DAN HUMAS

(2)

Dalam ESCAP Senior Officials Meeting di Bangkok pada tanggal 4-6 Pebruari 1981.

KEDUA :Para Wakil RI./Menteri Negara Riset dan Teknologi tersebut Pertama berangkat dari Jakarta ke Bangkok pada tanggal 3 Pebruari 1981 dan kembali pada tanggal 8 Pebruari 1981.

KETIGA :Biaya perjalanan Jakarta-Bangkok p.p. dan biaya lainnya selama pertemuan di Bangkok diatur sebagai berikut :

a. Dr. Sabana Kartasasmita akan mendapat biaya dari ESCAP/RCTT sesuai dengan peraturan yang berlaku;

b. Prof. Dr. Didin Sastrapradja akan mendapat biaya dari anggaran Staf Menteri Negara Riset dan Teknologi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

KEEMPAT : Hasil pelaksanaan tugas tersebut disampaikan tertulis kepada Menteri Negara Riset dan Teknologi dalam waktu 15 hari setelah tiba kembali di Indonesia.

KELIMA : Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan sampai dengan selesainya pelaksanaan tugas, dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kesalahan, akan diadakan pembetulan seperlunya.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 26 Januari 1981 MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

REPUBLIK INDONESIA,

Ttd.

PROF. DR. ING. B.J. HABIBIE

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIROHUKUM DAN HUMAS

Referensi

Dokumen terkait

bahwa atas kesepakatan bersama antara Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi, perlu ditunjuk pejabat yang mewakili

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA.. LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PENGARAH DAN PANITIA PENYELENGGARA LOKAKARYA NASIONAL RISET DAN TEKNOLOGI

Menteri negara Riset mengadakan penelahaan dan pengkajian terhadap rencana setiap program dan proyek riset yang diajukan oleh Lembaga Pemerintah Non Departemen

Dokumen sumber yang diproses dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara Riset dan Teknologi diatur dalam lampiran III Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset

Untuk melaksanakan tugas ketatausahaan sehari-hari kepada Menteri Negara Riset diperbantukan suatu Unit Tata Usaha Menteri dipimpin oleh seorang Kepala

Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 91/M/Kp/ V/2005 tentang Penambahan Anggota Dewan Riset Nasional Periode 2005-2006 sebagaimana

Kepada para Menteri yang pada waktu diangkat menjadi Menteri, karena kesulitan perumahan di Jakarta, terpaksa menginap dan untuk sementara waktu bertempat tinggal