• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum RisTek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum RisTek"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEMNETERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI PERATURAN SEKRETARIS MENTERI NEGARA

RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 01 /PER/SM/II/2008

TENTANG

PERUBAHAN ATAS

PERATURAN SEKRETARIS MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

NOMOR : 02 /PER/SES/VI/2006

TENTANG

PELAKSANAAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI SEKRETARIS MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI,

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 37 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 Tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, dan ketentuan lebih lanjutnya yang diperlukan bagi pelaksanaan sistem akuntansi dan pertanggungjawaban keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan;

b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2006 Tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara / Lembaga;

(2)

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 16/M/Tahun 2007 tentang Pengangkatan Dr.Ir.H.Benyamin Lakitan, M.Sc;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 Tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

9. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2006 Tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara / Lembaga.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI TENTANG PELAKSANAAN

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DI

LINGKUNGAN KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi ini, yang dimaksud dengan :

1. Entitas Pelaporan adalah Unit Pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

(3)

3. Daftar Isian Palaksanaan Anggaran (DIPA) Luncuran adalah dokumen pelaksanaan anggaran dari peluncuran program/kegiatan yang dibiayai dari sisa anggaran belanja tahun anggaran sebelumnya sebagai anggaran belanja tambahan tahun anggaran berjalan.

4. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran adalah Menteri/Pimpinan Lembaga atau kuasanya yang bertanggungjawab atas pengelolaan anggaran pada kementerian negara/lembaga yang bersangkutan.

5. Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang adalah Menteri/Pimpinan Lembaga atau kuasanya yang bertanggungjawab atas pengelolaan barang milik negara pada kementerian negara/lembaga yang bersangkutan.

6. Satuan Kerja adalah kuasa pengguna anggaran/pengguna barang yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada kementerian negara/lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program.

7. Dokumen Sumber adalah dokumen yang berhubungan dengan transaksi keuangan yang digunakan sebagai sumber atau bukti untuk menghasilkan data akuntansi.

8. Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

9. Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan, sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.

10.Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi pada posisi keuangan pemerintah yaitu aset, hutang, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

11.Catatan atas Laporan Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar rinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca dalam rangka pengungkapan yang memadai.

12.Barang Milik Negara, yang selanjutnya disebut BMN, adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

13.Laporan BMN adalah laporan yang menyajikan posisi BMN pada awal dan akhir suatu periode serta mutasi BMN yang terjadi selama periode tersebut.

14.Sistem Akuntansi Instansi, yang selanjutnya disebut SAI, adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

15.Sistem Akuntansi Barang Milik Negara, yang selanjutnya disebut SABMN, adalah sub sistem dari SAI yang merupakan serangkaian prosedur yang saling berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk mengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk penyusunan neraca dan laporan BMN serta laporan manajerial lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.

(4)

17.Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disebut UAKPA, adalah unit akuntansi instansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja.

18.Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I, yang selanjutnya disebut UAPPA-E1, adalah unit akuntansi instansi yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang seluruh UAKPA yang langsung berada di bawahnya.

19.Unit Akuntansi Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disebut UAPA, adalah unit akuntansi instansi pada tingkat Kementerian Negara/Lembaga (pengguna anggaran) yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang dari UAPPA-E1 yang berada di bawahnya.

20.Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang, yang selanjutnya disebut UAKPB, adalah satuan kerja/kuasa pengguna barang yang memiliki wewenang mengurus dan atau menggunakan BMN.

21.Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I, yang selanjutnya disebut UAPPB-E1, adalah unit akuntansi BMN pada tingkat Eselon I yang melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN dari UAKPB yang langsung berada di bawahnya, yang penanggungjawabnya adalah pejabat Eselon I,

22.Unit Akuntansi Pengguna Barang, yang selanjutnya disebut UAPB, adalah unit akuntansi BMN pada tingkat Kementerian Negara/Lembaga yang melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN dari UAPPB-E1, yang penanggungjawabnya adalah Menteri/Pimpinan Lembaga.

23.Standar Akuntansi Pemerintah adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

24.Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistem/sub sistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama.

BAB II

PELAPORAN KEUANGAN

Pasal 2

(1) Kementerian Negara Riset dan Teknologi adalah entitas pelaporan dan oleh karena itu wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban berupa Laporan Keuangan Kementerian dan menyampaikannya kepada Menteri Keuangan.

(2) Entitas pelaporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sebagaimana tertera pada lampiran Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset anTeknoogi ini.

(3) Penyusunan laporan keuangan entitas pelaporan dilakukan menurut tata cara sebagaimana diatur pada lampiran III Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi ini.

(5)

(5) Penyusunan laporan keuangan entitas akuntansi dilakukan menurut tata cara sebagaimana diatur pada lampiran III Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi ini.

(6) Entitas Akuntansi wajib menyampaikan laporan keuangan selaku kuasa pengguna anggaran/barang secara periodik dan berjenjang kepada entitas pelaporan.

(7) Laporan Keuangan DIPA Luncuran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Semester I dan tahunan dari tahun anggaran berjalan.

Pasal 3

(1) Satker di lingkungan Kementerian Negara Riset dan Teknologi sebagai Pengguna Barang Milik Negara (BMN) wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban berupa Laporan Barang Pengguna Semester/Tahunan (LBPS/T).

(2) Penyusunan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada Kementerian Negara Riset dan Teknologi diatur dalam lampiran III Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi ini.

Pasal 4

(1) Dalam penyusunan laporan keuangan, Kementerian Negara Riset dan Teknologi wajib membentuk dan menunjuk Unit Akuntansi Keuangan/Barang dengan ketentuan:

a. Pembentukan dan penunjukan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang (UAKPA/B) pada tingkat satuan kerja sesuai dengan DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan;

b. Pembentukan dan penunjukan Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/ Barang Eselon 1 (UAPPA/B-E1) pada tingkat Eselon 1;

c. Pembentukan dan penunjukan Unit Akuntansi Pengguna Anggaran/Barang (UAPA/B) pada tingkat Kementerian Negara Riset dan Teknologi.

(2) Satuan Kerja Kementerian Negara Riset dan Teknologi di daerah wajib untuk membentuk Unit Akuntansi Pembantu Wilayah (UAPPA-W).

(3) Pembentukan dan penunjukkan Unit Akuntansi berpedoman pada lampiran II

Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi ini.

BAB III

DOKUMEN SUMBER PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Pasal 5

(1) Dokumen sumber yang diproses dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara Riset dan Teknologi adalah dokumen sumber tahun anggaran berjalan, dengan tanggal dokumen sampai dengan tanggal 31 Desember.

(6)

Pasal 6

Dokumen sumber yang diproses dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara Riset dan Teknologi diatur dalam lampiran III Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi ini.

BAB IV

PENYAJIAN DAN REVIU LAPORAN KEUANGAN

Pasal 7

(1) Laporan Keuangan Kementerian Negara Riset dan Teknologi terdiri dari : a. Laporan Realisasi Anggaran;

b. Neraca ;

c. Catatan atas Laporan Keuangan.

(2) Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca disajikan sesuai dengan format sebagaimana ditetapkan dalam lampiran V Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi ini.

(3) Catatan atas Laporan Keuangan disajikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam lampiran V Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi ini sebagai ilustrasi.

(4) Laporan BMN sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (2) disajikan sebagai lampiran Catatan atas Laporan Keuangan dengan format sebagaimana ditetapkan dalam lampiran VI Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi ini.

(5) Laporan Keuangan Kementerian Negara Riset dan Teknologi dilampiri dengan Laporan Keuangan Badan Layanan Umum yang ada di dalam ruang lingkup Kementerian Negara Riset dan Teknologi.

Pasal 8

(1) Laporan keuangan yang disajikan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi sebelum disampaikan kepada Menteri Keuangan wajib direviu oleh Inspektorat Kementerian Negara Riset dan Teknologi.

(2) Inspektorat Kementerian Negara Riset dan Teknologi membuat dan menandatangani Pernyataan Telah Direviu.

(3) Reviu dilaksanakan secara paralel dengan pelaksanaan anggaran dan penyusunan laporan keuangan Kementerian Negara Riset dan Teknologi.

(7)

(Statement of Responsibility) yang ditandatangani oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Pernyataan Telah Direviu.

(5) Bentuk dan isi dari Pernyataan Tanggungjawab (Statement of Responsibility)

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dibuat sesuai dengan lampiran V Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi ini.

BAB V

REKONSILIASI DAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

Pasal 9

(1) Laporan Keuangan sebelum disampaikan kepada Entitas Pelaporan harus terlebih dahulu dilakukan rekonsiliasi dengan ketentuan :

a. Rekonsiliasi Laporan Keuangan tingkat UAKPA dilakukan dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setiap bulan;

b. Rekonsiliasi Laporan Keuangan tingkat UAPPA-W dilakukan dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan.

(2) Laporan Keuangan tingkat UAPPA-E1 dapat direkonsiliasi dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Informasi dan Akuntansi setiap semester.

Pasal 10

(1) Laporan Keuangan Kementerian Negara Riset dan Teknologi sebelum disampaikan kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan harus direkonsiliasi dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Informasi dan Akuntansi setiap semester.

(2) Laporan Barang Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahunan sebelum disampaikan ke Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan harus sudah melalui proses pemutakhiran data dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Pengelolaan Barang Milik Kekayaan Negara sesuai dengan lampiran VI.

Pasal 11

(1) Laporan Keuangan Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sudah diterima oleh Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan selambat-lambatn`ya tanggal 28 Februari setelah tahun anggaran berakhir, sesuai dengan lampiran IV Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi ini.

(2) Laporan Barang Kementerian Negara Riset dan Tekologi Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 sudah diterima oleh Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan selambat-lambatnya tanggal 20 Februari setelah tahun anggaran berakhir, sesuai dengan lampiran IV Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi ini.

BAB VII

(8)

Pasal 12

Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2008.

Pasal 13

Dengan berlakunya Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi ini, maka Peraturan Sekretaris Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor :2 /PER/SES/ VI/2006 tidak berlaku lagi

Ditetapkan : di Jakarta Pada Tanggal :

SEKRETARIS

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI,

TTD.

BENYAMIN LAKITAN

Tembusan Yth. :

1. Menteri Negara Riset dan Teknologi; 2. Menteri Keuangan;

3. Kepala Badan Pemeriksa Keuangan; 4. Direktur Jenderal Perbendaharaan;

Referensi

Dokumen terkait

Ke*iatan Inti a Peserta didik men.imak penjelasan *uru men*enai jenis"jenis usaha ritel 0erdasarkan teknik memasarkan produk- antara lain melalui toko (in-store

1) Pertumbuhan volume arsip mulai tidak terkendali pada tahun 1980-an akibat dari perkembangan teknologi informasi, seperti komputer, printer, fotokopi, dan lain-lain

Sebaliknya, jika kita berbicara tentang biaya perbaikan marjinal untuk keseluruhan industri – produksi energi listrik di Amerika Tengah misalnya – pilihan penghentian

Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh pemberian jus kersela (jus buah kersen dan seduhan bunga rosella) terhadap kadar glukosa darah tikus Wistar diabetes

Saib Suwilo, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Magister Matematika FMIPA Universitas Sumatera Utara, yang juga sebagai pembimbing utama, dan banyak memberikan arahan

Menurut Tan and Schuylenborgh (1961), kemiringan kurva serapan cahaya dengan berat molekul rendah harus lebih besar daripada substansi dengan berat molekul tinggi. Tingkat

Mohon Hadir tepat waktu serta membawa Dokumen Penawaran Asli dan Dokumen Kualifikasi Asli+ foto copy dokumen masing-masing 1 rangkap. Demikian undangan kami sampaikan,

Korpri Samarinda Seberang , kami Pokja ULP pada kegiatan di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda, mengundang Perusahaan Saudara untuk menghadiri acara