• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan pemahaman materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam pada mata pelajaran IPS metode PQ4R (preview, question, read, reflect, dan review) siswa kelas IV-b Mi Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan pemahaman materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam pada mata pelajaran IPS metode PQ4R (preview, question, read, reflect, dan review) siswa kelas IV-b Mi Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo."

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

REVIEW) SISWA KELAS IV-B MI ROUDLOTUL BANAT SEPANJANG

SKRIPSI

Oleh:

ALIEVA CHOIRUN NISA NIM. D77213055

PROGRAM STUDI PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Sumber Daya Alam Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Dan Review) Siswa Kelas IV-B MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo. Skripsi. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel Surabaya. Dosen Pembimbing: Zudan Rosyidi, SS.MA dan Irfan Tamwivi, M. Ag

Kata Kunci : Peningkatan Pemahaman, IPS, Metode pembelajaran PQ4R.

Penelitian ini didasarkan hasil kegiatan pembelajaran IPS pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam yang dilakukan guru pada kelas IV B MI-Roudlotul Banat bahwa tingkat pemahaman siswa berada pada level terendah yakni terjemahan. Dari 26 siswa, hanya 8 siswa yang tuntas. Guru belum bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan ketidaksesuaian metode pembelajaran yang digunakan, sehingga siswa ramai dan kelas menjadi tidak kondusif. Berdasarkan permasalahan tersebut, diharapkan dengan menggunakan metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review) dapat meningatkan kemampuan pemahaman siswa kelas IV-B MI-Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo dalam pembelajaran IPS materi aktivitas ekonomi dan Sumber Daya alam

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: Penerapan Metode PQ4R dalam meningkatkan aktivitas ekonomi dan sumber daya alam pada mata pelajaran IPS di kelas IV B MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo, Peningkatan pemahaman materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam pada mata pelajaran IPS melalui melalui metode PQ4R di kelas IV B MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo.

Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Kurt Lewin yang dalam setiap siklusnya terdiri dari empat langkah, yaitu planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan

reflection (refleksi).

(7)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN MOTTO ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... iii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR DIAGRAM ... xvi

DAFTAR RUMUS ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penulisan ... 7

D. Lingkup Penelitian ... 8

E. ManfaatPenulisan ... 9

BAB II KAJIAN TEORI

(8)

b. Tingkatan Jenis Pemahaman ... 12

c. Indikator Pemahaman ... 13

d. Faktor yang Mmpengaruhi Pemahaman ... 13

2. Mata Pelajaran IPS... 15

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ... 15

b. Tujuan, Ruang Lingkup dan Prinsip Pembelajaran IPS .. 17

c. Materi Aktivitas Ekonomi dan Sumber Daya Alam ... 20

B. Metode PQ4R ... 25

1. Pengertian Metode PQ4R ... 25

2. Langkah-langkah Metode PQ4R ... 26

3. Keunggulan dan kelemahan Metode PQ4R ... 29

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 31

B. Setting dan Subjek Penelitian ... 34

C. Variable Yang Diselidiki ... 36

D. Rencana Tindakan ... 36

E. Data dan Cara Pengumpulannya ... 42

F. Analisis Data ... 46

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 52

1. Pra Siklus ... 52

2. Siklus I ... 54

3. Siklus II ... 72

B. Pembahasan ... 90 .

1. Penerapan Metode PQ4R dalam Meningkatkan Pemahaman 90

2. Peningkatan Pemahaman Siswa setelah menggunakan Metode PQ4R... 94

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 98

B. Saran ... 99 DAFTAR PUSTAKA ...

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah Ilmu yang mempelajari berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah untuk memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, terutama ditingkat dasar maupun menengah. Luasnya kajian IPS ini mencakup dalam berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungannya dalam kegiatan sosial, ekonomi, psikologi budaya, sejarah maupun politik semuanya akan di pelajari dalam ilmu sosial ini.

Pendidikan IPS di sekolah dasar merupakan bidang studi yang mempelajari semua aspek kehidupan manusia dan interaksinya dalam masyarakat.1 Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analis terhadap kondisi sosial yang dinamis. Tujuan mata pelajaran IPS ditetapkan sebagai berikut:2

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya

1 Ahmad Susanto. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT. Fajar Interpratama

Mandiri, 2013) 137

(11)

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.

Tujuan-tujuan pembelajaran IPS tersebut merupakan salah satu tolak ukur tercapaiannya suatu pembelajaran dalam proses belajar-mengajar maupun dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengetahui siswa dapat memahami serta mengerti apa yang di baca, yang dilihat, serta yang dialami atau yang dirasakan siswa. Guru dapat melakukan evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman.

Nana Sudjana mengemukakan bahwa pemahaman diklasifikasikan menjadi tiga tingkat,3 yaitu: a) pemahaman terjemahan yang artinya

menerjemahkan dalam arti sebenarnya. Tingkat pemahman ini berada ditingkat terendah. b) pemahaman penafsiran yang artinya mampu menghubungkan bagian-bagian yang paling kecil dan menerapkan dengan hal-hal yang diketahuinya. Pemahaman ini berada ditingkat pemahaman kedua. c) pemahaman ektrapolasi yang artinya sesorang mampu melihat dibalik yang

3

(12)

tertulis, dengan melihat seseorang bisa membuat kesimpulan tentang sesuatu yang menghubungkan dengan implikasinya.

(13)

Dari hasil observasi dan wawancara, ada beberapa penyebab kurangnya pemahaman siswa dalam proses pembelajaran IPS materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam, yakni ketidak sesuaian metode yang digunakan guru dalam proses belajar-mengajar dan guru belum bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Keadaan ini membuat siswa menganggap mata pelajaran IPS yang membosankan, dianggap tidak penting. Bahkan siswa ramai sendiri sehingga kelas mejadi gaduh dan kegiatan belajar-mengajar tidak bisa maksimal dan disiplin.

Akibat permasalahan tersebut berdampak pada pemahaman materi siswa yang belum maksimal. masih banyak siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), diketahui nilai KKM untuk mata pelajaran IPS adalah 75 akan tetapi data menunjukkan pada mata pelajaran IPS kelas IV B dengan jumlah siswa 26, diperoleh siswa yang tidak tuntas adalah 69,3% dan yang tuntas sebanyak 30,7%. Hal ini membuktikan bahwa masih kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikam guru.

(14)

mengaktifkan pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dan apa yang telah diketahui. Mempelajari judul dan topik utama membantu pembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut, sehingga memudahkan perpindahanya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.4

Dala hal ini, peneliti ingin menggunkan metode yang menarik yaitu metode PQ4R, metode PQ4R ini sangatlah sesuai dengan materi yang diajarkan yaitu aktivitas ekonomi dan sumber daya alam dimana pada materi ini terdapat banyak bacaan yang harus diketahui pokok bahasaannya. Penggunaan metode PQ4R, yakni untuk mempermudah siswa dalam mempelajarai dan memahami materi. Selain itu, dengan metode ini diharapkan dapat menarik perhatian dan antusias siswa sehingga pembelajaran IPS tidak membosankan lagi.

Untuk menghindari kebingungan pada saat penerapan metode PQ4R, guru dapat menjelaskan secara bertahap tentang langkah-langkah metodenya, yang kemudian disusul dengan materi-materi selanjutnya. Dengan menggunakan metode PQ4R diharapakan dapat meningkatkan pemahaman siswa mata pelajaran IPS khususnya materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam sehingga proses pembelajaran siswa bermakna dan hasil pemahaman siswa menjadi meningkat.

4 Trianto, ibn Badar. Mendesain Model Pembelajaran INOVATIF, PROGRESIF DAN

(15)

Berdasarkan permasalahan diatas, untuk meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaaran IPS dengan metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review), maka penulis tertarik untuk mengangkat ini menjadi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul: “Peningkatan Pemahaman Materi Aktivitas Ekonomi dan Sumber Daya Alam Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Dan Review) Siswa Kelas IV B Mi Roudlotul Banat Sepanjang

Sidoarjo”

Berdasarkan E-journal penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kadek Agus Bayu Pranama, I Wayan Lasmawan, A A Istri Ngurah Marhaeni

yang berjudul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran PQ4R Konstektual

Terhadap Hasil Belajar IPS dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa Kelas V SD Gugus I Gianyar”, Membuktikan bahwa metode PQ4R sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPS, ini didasarkan atas siswa yang mengikuti pembelajaran PQ4R konstekstual hasil belajarnya lebih baik dari siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Bahwasannya pembelajaran PQ4R konstektual, suasana belajar yang tercipta tidak lagi kaku dan membosankan melainkan menyenangkan.5

5

Kadek Agus Bayu Pramana. “Pengaruh Penerapan Pembelajaran PQ4R Kontekstual Terhadap Hasil

Belajar IPS dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa Kelas V SD Gugus I Gianyar” Journal Program

(16)

Penelitian terdahulu dari Tri Noviyanti yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Strategi PQ4R dalam Peningkatan Pembelajaran IPS Kelas V

SD Negeri Karangasem 02”, menyatakan bahwa penggunaan strategi PQ4R

mampu meningkatkan pembelajaran IPS kelas V SD Negeri Karangasem 02 tahun ajaran 2012/2013, dikatakan meningkat dimana pada tahap siklus I mencapai 67,54%, pada siklus II naik menjadi 79,42% dan pada siklus III mencapai 96,55%. Sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah observasi, wawancara dan tes.6

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review) pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam pada mata pelajaran IPS di kelas IV B MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo?

2. Bagaimana peningkatan pemahaman materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam pada mata pelajaran IPS setelah menggunakan metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review) di kelas IV B MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

6 Tri Noviyanti, et al., Penerapan Pembelajaran Strategi PQ4R dalam Meningkatkan Pembelajaran

(17)

1. Mengetahui penerapan Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review) dalam meningkatkan aktivitas ekonomi dan sumber daya alam pada mata pelajaran IPS di kelas IV B MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo?

2. Mengetahui peningkatan pemahaman materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam pada mata pelajaran IPS melalui melalui metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review) di kelas IV B MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo?

D. Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini bisa tuntas dan terfokus, sehingga penelitiannya akurat, permasalahan tersebut di atas akan di batasi pada hal- hal tersebut dibawah ini:

1. Subjek penelitian adalah pada siswa kelas IV B MI-Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo Semester II tahun ajaran 2016/2017 pada peningkatan pemahaman siswa.

2. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran IPS kelas IV B semester II dengan Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

(18)

materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam di kelas IV B MI-Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti

1) Dapat meningkatkan keprofesionalan peneliti dalam mengajar.

2) Peneliti dapat menambah wawasan tentang metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review) dalam proses belajar mengajar terutama dalam pembelajaran IPS

2. Bagi Siswa

1) Dapat memudahkan siswa dalam menerima materi pembelajaran 2) Dapat meningkatan kemampuan pemahaman siswa

3. Bagi Sekolah

1) Meningkatkan mutu proses pembelajaran IPS terutama pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam

(19)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pemahaman IPS Materi Aktivitas Ekonomi dan Sumber Daya Alam 1. Pengertian Pemahaman

a. Definisi pemahaman menurut beberapa ahli

Beberapa definisi tentang pemahaman telah diungkapkan oleh para ahli. Menurut Nana Sudjana, pemahaman adalah hasil belajar, misalnya peserta didik dapat menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yang dibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan guru dan menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.1

Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang dilakukan.

1 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995)

(20)

Adapun menurut carin dan sund dapat dipahami bahwa pemahaman dapat dikategorikan kepada beberapa aspek, dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:2

a) Pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan menginterprestasikan sesuatu; ini berarti bahwa seseorang yang telah memahami sesuatu atau telah memperoleh pemahaman akan mampu menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang telah diterima.

b) Pemahaman bukan sekedar mengetahui, yang biasanya hanya sebatas mengingat kembali pengalaman apa yang pernah dipelajari. Bagi orang yang benar-benar telah paham ia akan mampu memberikan gambaran, contoh, penjelasan yang lebih luas dan memadai.

c) Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui, dalam memahami dia akan mampu memberikan uraian dan penejelasan yang lebih kreatif, tidak hanya memberikan gambaran dalam satu contoh saja tetapi mampu memberikan gambaran yang lebih luas dan baru sesuai dengan kondisi saat ini.

d) Pemahaman merupakan suatu proses bertahap yang masing-masing tahap mempunyai kemampuan tersendiri, seperti,

2 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah, (Jakarta : PT. Fajar Interpratama

(21)

menerjemahkan, menginterprestasikan, ektrapolasi, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

b. Tingkatan jenis pemahaman

Terdapat tiga Jenis Perilaku Pemahaman mencakup:3

a) Pertama, terjemahan suatu pengertian yang berarti bahwa seseorang dapat mengkomunikasikan kedalam bahasa lain, istilah lain atau menjadi bentuk lain. Biasanya akan melibatkan pemberian makna terhadap komunikasi dari suatu isolasi, meskipun makna tersebut dapat sebagaian ditentukan oleh ide-ide yang muncul sesuai konsteknya.

b) Kedua, merupakan perilaku interprestasi yang melibatkan komunikasi, sebagai konfigurasi pemahaman ide yang memungkinkan memerlukan penataan kembali ide-ide kedalam konfigurasi baru dalam pikiran individu. Hal ini, termasuk berpikir tentang kepentingan relatif dari ide-ide hubungan timbal balik dan relevansi untuk menggeneralisasi atau menjelaskan dalam komunikasi sesungguhnya.

c) Ketiga, perilaku ekstrapolasi mencakup pemikiran atau prediksi yang didasarkan oleh pemahaman kecenderungan atau kondisi yang dijelaskan dalam komunikasi. Situasi ini memungkinkan melibatkan pembuatan kesimpulan sehubungan dengan

(22)

implikasi, konsekuensi, akibat efek sesuai dengan kondisi yang dijelaskan dalam komunikasi.

c. Indikator Pemahaman

Siswa dikatakan memahami suatu materi jika memenuhi beberapa indikator yang diinginkan. Indikator pemahaman yang dikehendaki berdasarkan kategori proses kognitif. Kategori Hubungan dan Dimensi Proses Kognitif tersebut terdapat pada tabel 2.1 yang dilampirkan pada lampiran 10.4

Berdasarkan indikator pemahaman diatas, indikator yang digunakan dalam memahami materia ktivitas ekonomi dan sumber daya alam adalah menjelaskan dan memberikan contoh

d. Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman

Adapun faktor-faktor mempengaruhi pemahaman sekaligus keberhasilan belajar siswa ditinjau dari segi komponen pendidikan adalah sebagai berikut:5

a) Tujuan

Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar-mengajar. Sedikit banyaknya perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang

4 Wowo Sunarwo. Takasonomi Kognitif. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), 117

(23)

dilakukan oleh guru sekaligus akan mempengaruhi kegiatan belajar anak didik.

b) Guru

Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik disekolah. Dalam suatu kelas terdapat perbedaan antara siswa satu dengan yang lainnya yang berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa tersebut. Maka dari itu, seorang guru harus memberikan suatu pendekatan belajar yang sesuai dengan keadaan siswanya sehingga tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

c) Siswa

Siswa adalah orang yang sengaja datang kesekolah. Siswa yang berkumpul di sekolah mempunyai bermacam-macam karakteristik kepribadian, sehingga daya serap (pemahaman) siswa yang didapat juga berbeda-beda dalam setiap materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Siswa mempengaruhi kegiatan belajar mengajar sekaligus hasil belajar yaitu pemahaman siswa.

d) Kegiatan pembelajaran.

(24)

Jika hal tersebut dipilih dan digunakan secara tepat, maka akan mempengaruhi keberhasilan proses belajar-mengajar.

e) Bahan dan Alat Evaluasi

Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum yang sudah dipelajari siswa dalam rangka ulangan (evaluasi). Alat-alat evaluasi yang digunakan meliputi: bener-salah (true-false) dan pilihan ganda (multiple-choice), menjodohkan (matching), melengkapi (completion), dan essay.

Pemahaman siswa tergantung pula pada bahan evaluasi yang digunakan guru kepada siswa. Jika siswa mampu mengerjakan atau menjawab materi evaluasi dengan baik, maka siswa dapat dikatakan paham terhadap materi yang diberikan.

f) Suasana Evalusi

Selain faktor tujuan, guru, siswa kegiatan pengajaran, serta bahan dan alat evaluasi, faktor suasana evaluasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Jika keadaan kelas yang tenang, aman dan disiplin pada materi ujian yang sedang berlangsung maka mempengaruhi pemahaman berupa jawaban yang diberikan siswa.

2. Mata Pelajaran IPS

(25)

IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran sejarah, geografi, dan ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Nama IPS ini sejajar dengan nama mata pelajaran ilmu pengetahuan Alam yang disingkat IPA sebagai integrasi dari nama mata pelajaran Biologi, Kimia, Fisika. Menurut Somantri, penggunaan istilah IPS dan IPA dimaksudkan untuk membedakannya dengan nama-nama disiplin ilmu di universitas.

(26)

berorientasi pada kebutuhan peserta didik seperti student’s centered,

integrated approach, social problem based approach dan sebagainya.6

Untuk jenjang SD/MI, pengorganisasian materi mata pelajaran IPS menganut pendekatan terpadu (integrated), artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata (factual/real) peserta didik sesuai dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan berpikir, dan kebiasaan bersikap dan berperilakunya. Dalam dokumen permendiknas (2006) dikemukakan bahwa IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Dari ketentuan ini maka secara konseptual, materi pembelajaran IPS di Sekolah Dasar belum mencakup dan mengakomodasi seluruh disiplin ilmu sosial. Namun, ada ketentuan bahwa melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.7

b. Tujuan, Ruang lingkup dan Prinsip Pembelajaran IPS

(27)

Pendidikan IPS adalah sebagai bidang studi yang diberikan pada jenjang pendidikan di lingkungan persekolahan, bukan hanya memberikan bekal pengetahuan saja, tetapi juga memberikan bekal nilai dan sikap serta keterampilan dalam kehidupan peserta didik di masyarakat, bangsa, dan negara dalam berbagai karakteristik. Lebih jauh lagi dalam pendidikan IPS dikembangkan tiga aspek atau tiga ranah pembelajaran, yaitu aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap (afektif). Ketiga aspek ini merupakan acuan yang berorientasi untuk mengembangkan pemilihan materi, strategi dan model pembelajaran

(28)

Demikian pula dalam kaitannya dengan KTSP, pemerintah telah memberikan arah yang jelas pada tujuan dan ruang lingkup pembelajaran IPS, yaitu:8

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, global

Pembelajaran IPS mempunyai misi utama yang sangat mulia, sebagaimana dikemukakan oleh Djahiri yaitu memanusiakan manusia dan memasyarakatkan secara fungsional, dan penuh rasa kebersamaan serta rasa tanggung jawab, hendaknya mampu menampilkan harapan-harapan berikut:

1) Mampu memberikan pembekalan pengetahuan tentang manusia dan seluk beluk kehidupannya dalam astagatra kehidupan.

8 Ahmad Susanto. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. (Jakarta: PT. Prenadamedia Group.

(29)

2) Membina kesadaran, keyakinan, dan sikap tentang pentingnya hidup bermasyarakat dengan penuh rasa kebersamaan, bertanggung jawab, dan manusiawi.

3) Membina keterampilan hidup bermasyarakat dalam negara indonesia yang berlandaskan pancasila.

4) Membina perbekalan dan kesiapan sisa untuk belajar lebih lanjut dan atau melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi.

Selanjutnya Djahiri juga menekankan bahwa keempat fungsi peran harapan pembelajaran IPS di sekolah dasar hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip, sebagai berikut:

1) Tingkat perkembangan usia dan belajar siswa 2) Pengalaman belajar dan lingkungan budaya siswa

3) Kondisi kehidupan masyarakat sekitar masa kini dan kelak yang diharapkan

4) Proyeksi harapan pembangunan nasional atau daerah yang tentunya mampu dijangkau dan diperankan siswa kini dan kelak dikemudian hari

5) Isi dan pesan nilai moral budaya bangsa, pancasila dan agama yang dianut yang diakui bangsa dan negara indonesia.

c. Materi Aktivitas Ekonomi dan Sumber Daya Alam

(30)

ekonomi masyarakat. Jika di daerah itu tanahnya subur, akan muncul kegiatan pertanian. Jika di daerah itu tanahnya tidak gembur, tanah tersebut dapat dipakai untuk industri. Tanah yang memiliki kandungan batu bara akan membuat masyarakat di daerah itu membangun tambang batu bara. Sebenarnya kegiatan ekonomi tidak bergantung pada sumber daya alam yag ada di daerah itu. Misalnya di pantai, selain pekerjaan mencari ikan, dapat juga muncul usaha pariwisata. Karena pantainya yang indah, akan ada wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan pantai itu.

Setelah ini, kita akan mempelajari beragam sumber daya alam yang ada di negeri kita dan melihat kegiatan ekonominya.

a) Pantai

Beberapa nama pantai terkenal di Indonesia terdapat pada tabel 2.2 yang dilampirkan pada lampiran 11. Negara kita terdiri atas kepulauan indonesia memiliki banyak pantai. Dari sabang sampai merauke hampir semua povinsi di indonesia memiliki pantai, oleh karena itu pantai merupakan salah satu sumber daya alam yang berharga di indonesia. Kegiatan ekonomi apa yang bisa ditemukan di pantai?

[image:30.612.139.532.202.536.2]
(31)

toko cinderamata, toko pakaian, pasar tradisional dan lain-lain. Ada banyak jasa yang ditawarkan. Dipantai orang bisa membuat layanan transportasi, penyewaan perlengkapan pantai, jasa penyedia hidangan laut, dan lain-lain.

Sekolah juga bisa dibangun di pesisir pantai, yakni sekolah yang berhubungan dengan pantai diantaranya sekolah renang, menyelam, ataupun berselancar. Sebagai pusat rekreasi, pesisir pantai juga dapat manjadi pertunjukan yang menarik. Pesisir pantai juga bisa menjadi tempat pementasan seni dengan pertujukan kembang api dan dapat juga dijadikan tempat festival layang-layang maupun festival budaya.

b) Laut

Karena pantai berdekatan dengan laut, potensi yang ada dilaut bisa dikembangkan menjadi pemasukan yang menguntungkan masyarakat sekitarnya. Potensi perikanan laut indonesia sangat besar dan belum semua tergali. Ini karena sebagian besar wilayah indonesia berupa wilayah perairan. Dengan jumlah pulau lebih dari 15.000 dan garis pantai sepanjang 81 ribu km, kita adalah negara nomor dua yang memiliki garis pantai terpanjang setelah kanada.

(32)

dipakai sebagai bahan baku agar-agar, obat-obatan, dan kosmetik. Didalam jamut laut juga ada tambang, seperti minyak bumi. Oleh sebab itu banyak tamang minyak bumi yang di lepas pantai.

Akan tetapi, indonesia belum memanfaatkan kekayaan ini secara maksimal. Kita saat ini hanya menempati urutan ke-7 sebagai negara penghasil ikan. Pengahasil ikan nomor satu adalan cina. Kita tidak hanya bisa mengambil isi laut, kita juga bisa memanfaatkan laut sebagai objek wisata bahani. Jika kita bia menyelam kita bisa menyaksikan keindahan laut indonesia. Diantaranya Laut Banda yang berada di Maluku, pulau bunaken di Sulawesi Utara maupun Raja Ampat di Papua, terkenal akan keindahan terubu karang dan habitat lautnya.

c) Sungai

Sungai adalah salah satu kenampakan alam yang sangat penting. Bagi sebagian orang, sungai hanya dipergunakan sebagai sumber air untuk kehidupan sehari-hari akan tetapi sebenarnya sungai memiliki fungsi yang jauh lebih penting dari itu.

(33)

Sungai-sungai besar dapat pula menjadi jalur transportasi dan angkutan bagi masyarakat. Selain itu, sungai dapat dimanfaatkan sebagai lokasi pasar terapung. Pasar jenis ini ada di sungai Brito, Banjarmasin, kalimantan selatan. Pasar ini disebut pasar terapung karena semua usaha jual beli dilakukan di atas perahuyang terapung di sungai. Barang-barang yang dijual biasanya merupakan barang kebutuhan sehari-hari, seperti layaknya pasar tradisional. Karena unik pasar ini juga menjdi objek wisata disana d) Danau

Danau merupakan cekungan berisi air pada permukaan bumi yang cukup luas. Indonesia memiliki banyak danau. Danau dapat dimanfatkan untuk banyak hal. Karena jumlah airnya melimpah ruah danau dapat menjadi sumber persediaan air bersih. Danau juga dapat menjadi objek wisata. Salah satu danau terkenal di indonesia yang unik adalah danau kalimutu atau danau tiga Tiga warna yang terdapat di Flores, Nusa Tenggara Timur. Danau ini unik karena permukaan airnya memiliki tiga warna, yaitu merah, putih dan biru. Uniknya lagi, warna ini bisa berubah menjadi warna lain lagi. Pada tabel 2.4 terdapat nama danau terbesar di Indonesia yang telah dilampirkan pada lampiran 11.

(34)

Dataran tinggi merupakan wilayah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan laut. Daerah dataran tinggi baik untuk menanam sayuran dan buah-buahan, seperti: petai, jengkol, durian, kakao, manggis, asam gelugur, pinang, pisang, kopi, duku, tambe, langsat, dan sebagainya.

Selain sebagai lahan pertanian, dataran tinggi merupakan tempat yang cocok untuk pariwisata. Dataran tinggi Dieng merupakan salah satu datara tinggi yang menjadi tempat pariwisata. Selaian hawanya sejuk dan segar, dataran tinggi Dieng memiliki kekayaan budaya yang berupa Candi.sss

f) Dataran Rendah

Dataran rendah merupakan kan bagian dari daratan yang datar dengan ketinggian antara 0-200 meter di atas permukaan laut. Seperti dataran tinggi dataran rendah juga dapat dimanfaatkan untuk pertanian. Tumbuhan yang dapat ditanam di dataran rendah anatara lain cabai, tomat, terong, bayam, kangkung, timun, labu air, melon, lobak, jagung dan lain-lain. Selain pertanian, dataran rendah juga dapat digunakan untuk peternakan, perumahn serta industri.

(35)

Metode PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P singkatan dari preview (membaca selintas dengan cepat), Q adalah Question (bertanya), dan 4R singkatan dari Reasd (membaca),

reflect (refleksi), recite (tanya-jawab sendiri), dan review (mengulang secara menyeluruh). Melakukan preview dan mengajukan pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dan apa yang telah diketahui. Mempelajari judul atau topik utama membantu pembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut, sehingga memudahkan perpindahannya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Resitasi informasi dasar, khususnya bila disertai dengan beberapa bentuk elaborasi, kemungkinan sekali akan memperkaya pengodean.9

2. Langkah-langkah Metode PQ4R

Langkah langkah yang dilakukan dalam penerapan metode PQ4R adalah sebagai berikut: 10

a) Metode PQ4R, kegiatan ini diawali dengan “P” yang berarti preview.

Fokus preview adalah peserta didik menemukan ide-ide pokok yang dikembangkan dalam bahan bacaan. Pelacakan ide pokok dilakukan dengan membiasakan peserta didik membaca selintas dan cepat

9 Trianto Ibn Badar, Mendesain Model Pembelajaran INOVATIF, PROGRESIF, DAN

KONSTEKTUAL, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014) 176

10 Agus Supriojono. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. (Yogyakarta: Pustaka Belajar.

(36)

bahan bacaan. Bagian-bagian yang bisa dibaca misal bab pengantar, daftar isi, topik maupun sub-topik, judul dan sub-judul, atau ringkasan pada akhir suatu bab. Penelusuran ide pokok dapat juga dilakukan dengan membaca satu atau dua kalimat setiap halaman lebih cepat. Singkatnya melalui preview peserta didik telah mempunyai gambaran mengenai hal yang dipelajarinya.

b) Langkah berikutnya adalah “Q” yang berarti Question tau bertanya. Peserta didik merumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk dirinya sendiri. Pertanyaan dapat dikembangkan dari yang sederhana menuju pertanyaan yang kompleks. Pertanyaan itu meliputi apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana atau 5W 1H (what, who, where, when why, and how). Pertanyaan-pertanyaan dikembangkan kearah pembentukan pengetahuan deklaratif, struktural, dan pengetahuan prosedural.

c) Setelah pertanyaan-pertanyaan dirumuskan, selanjutnya peserta didik

membaca “R” yang berarti read secara detail dari bahan bacaan yang

dipelajarinya. Pada tahap ini peserta didik diarahkan mencari jawaban terhadap semua pertanyaan yang telah dirumuskannya. d) Selama membaca peserta didik harus melakukan refleksi atau “R”

(37)

apa yang dibacanya caranya, (1) menghubungkan apa yang sudah dibacanya dengan hal-hal yang telah diketahui sebelumnya (2) mengaitkan sub-subtopik didalam teks dengan konsep-konsep (3) mengaitkan hal yang dibacanya dengan kenyataan yang dihadapinya. e) “R” yang berarti Recite adalah langkah berikutnya. Pada tahap ini

peserta didik diminta merenungkan kembali informasi yang telah dipelajari. Terpenting dalam membawakan kembali apa yang telah dibaca dan dipahami oleh peserta didik adalah mereka merumuskan konsep-konsep, menjelaskan hubungan antar-konsep tersebut, dan mengartikulasikan pokok-pokok penting yang telah dibacanya dengan redaksinya sendiri. Akan lebih baik jika peserta didik tidak hanya menyampaikannya secara lisan, namun juga dalam bentuk tulisan.

f) Langkah terakhir adalah peserta didik diminta untuk membuat rangkuman atau merumuskan inti sari dari bahan yang telah dibacanya. Terpenting pada tahap ini peserta didik mampu merumuskan kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukannya. Langkah tersebut dinamakan “R” yang berarti Review.

(38)

pembelajaran, terutama terhadap materi yang lebih sukar dan menolong siswa untuk berkonsentrasi lebih lama. Langkah-langkah pemodelan pembelajaran dengan penerapan metode PQ4R terdapat pada tabel 2.5 yang telah dilampirkan pada lampiran12.

3. Keunggulan dan Kelemahan Metode PQ4R

Puspitasari, menyatakan model pembelajaran yang menggunakan metode PQ4R memiliki keunggulan dan kelemahan antara lain:11

a. Keunggulan

1) Sangat tepat digunakan pengajaran pengetahuan yang bersifat deklaratif berupa konsep-konsep, definisi, kaidah-kaidah, dan pengetahuan penerapan dalam kehidupan sehari-har

2) Dapat membantu siswa yang daya ingatannya lemah untuk menghapal konsep-konsep pelajaran

3) Mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan

4) Mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses bertanya dan mengkomunikasikan pengetahuannya

5) Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas b. Kelemahan

1) Tidak dapat diterapkan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat prosedural seperti pengetahuan keterampilan

(39)

2) Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (buku paket) tidak tersedia disekolah

(40)

BAB III

METODE DAN RENCANA TINDAKAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris adalah Classrom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas merupakan metode penelitian yang tergolong masih baru karena berkaitan dengan penelitian reflektif yang terjadi di dalam kelas pada saat terjadinya interaksi antara guru dengan siswa.1 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikolog sosial Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946. Inti gagasan Lewin ini selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain, seperti Stephen Kemmis, Robin McTaggart, John Elliot, Dave Ebbut dan sebagainya. Menurut John Elliot, penelitian tindakan kelas adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan didalamnya. Seluruh proses, telah diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan profesional. Penelitian Tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR) adalah action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Action research pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan” yang dilakukan secara siklik dalam rangka memecahkan masalah sampai masalah

(41)

itu terpecahkan. Tujuan penelitian tindakan kelas adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah, juga untuk meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah, meningkatkan relevansi pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan dan efisien di pengelolaan pendidikan. 2

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, metode penelitian mengacu pada model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdapat empat tahapan, yakni 1) tahap perencanaan (planning), 2) tahap tindakan (Acting), 3) Tahap Observasi (Observing), 4) Tahap Refleksi (Reflecting). Sebelum masuk ke siklus I, terlebih dahulu melakukan tindakan berupa identifikasi masalah. Pada siklus II, refleksi yang sudah dilakukan di siklus I, digunakan pada perencanaan siklus II guna memperbaiki pembelajaran yang lebih efektif.

Terdapat empat komponen penting yang selalu ada pada tiap siklus dan menjadi ciri khas penelitian tindakan yaitu Plan, Act, Observe, dan reflect, Semuanya harus dilakukan secara intensif dan sistematis.3

a. Perencanaan ( plan )

2 Anas Salahudin. Penelitian Tindakan Kelas. 24

(42)

Perencanaan ( plan ) merupakan serangkaian rancangan tindakan sistematis untuk meningkatkan apa yang hendak terjadi. Dalam penelitian tindakan, rencana tindakan tersebut harus berorientasi kedepan

b. Tindakan (Act)

Komponen kedua yang perlu diperhatikan adalah tindakan. Tindakan yang dilakukan harus hati-hati, dan merupakan kegiatan praktid terencana.

c. Observasi (Observe)

Pada penelitian tindakan kelas ini observasi mempunyai arti pengamatan terhadap treatment yang telah diberikan pada kegiatan tindakan. Observasi mempunyai fungsi penting, yaitu melihat dan mendokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subjek yang diteliti.

d. Reflektif (Reflect)

(43)
[image:43.612.146.513.111.586.2]

antara subjek yang teliti.

Gambar 3.1 Prosedur PTK model Kurt Lewin

Pola pelaksanaan PTK disini adalah pola kolaboratif, inisiatif untuk melakukan PTK tidak dari guru, akan tetapi dari pihak luar yang berkeinginan untuk memecahkan masalah pembelajaran. Peneliti melakukan kolaboratif dengan guru kelas IV B MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo, peneliti terlibat langsung dalam merancang penelitian, merencanakan tindakan, melakukan tindakan, observasi, refleksi, dan melaporkan penelitian. Peran guru kelas IV B dalam penelitian ini adalah sebagai peneliti, pengumpulan data, penganalisis, dan perefleksi.

(44)

1. Setting Penelitian

Setting penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK.

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitian atau lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Roudlotul Banat, Sepanjang Sidoarjo.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan pada semester genap. penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik madrasah, karena penelitian tindakan kelas (PTK) memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dikelas

c. Siklus PTK

Penelitian ini direncanakan menggunakan dua siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati peningkatan pemahaman belajar siswa mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

(45)

Sebagai subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV B MI- Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. C. Variabel Yang Diselidiki

Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu:

1. Variabel Input : Siswa kelas IV B MI Roudlotul Banat 2. Variabel Proses : Penggunaan Metode PQ4R

3. Variabel Output :Peningkatan pemahaman siswa materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran IPS

D. Rencana Tindakan

Penelitian tindakan ini menggunakan model dari Kurt Lewin, sehingga terdapat empat komponen pada masing-masing siklus.

1. Rencana Tindakan

Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan yang menggunakan metode pembelajaran PQ4R, mata pelajaran IPS dengan materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam dengan harapan adanya peningkatan kemampuan pemahaman siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran setiap hari khususnya pada pada pelajaran IPS. Dalam rencana penelitian dilakukan kegiatan antara lain:

(46)

1) Penyusunan instrumen dan skenario penelitian

2) Menyiapkan alat peraga atau media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian

c. Menyusun rencana tindakan

Tindakan yang akan diberikan adalah berupa penerapan metode pembelajaraan PQ4R ( Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dengan indikator pemahaman menjelaskan dan memberikan contoh

2. Pelaksanaan Penelitian

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu PTK (Penelitian Tindakan Kelas), maka penelitian ini menggunakan model penelitian Kurt Lewin yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu dengan siklus berikutnya. Penelitian ini dilaksanakan melalui dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari kegiatan Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi. Untuk memperjelas gambaran mengenai tindakan pada masing-masing siklus, peneliti menguraikan dua siklus yang akan dilaksanakan dengan rencana kegiatan sebagai berikut:

SIKLUS I

a. Tahap Perencanaan

(47)

dibahas dan spidol yang diperlukan dalam penerapan pembelajaran, mempersiapkan instrumen untuk menganalisis data mengenai proses pembelajaran berlangsung dan hasil tindakan yaitu: Lembar kerja yang berupa pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara, lembar observasi guru, siswa dan intrumen penilaian.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran dengan materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review). Adapun Kegiatan yang dilakukan guru pada siklus I adalah sebagai berikut:

a) Pendahuluan

1) Guru mengondisikan siswa agar tertib dengan mengatur tempat duduk siswa

2) Guru mengucapkan salam 3) Guru dan siswa berdoa bersama

4) Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen kehadiran siswa 5) Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi yang

akan di pelajari dengan pengalaman sehari-hari siswa. 6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(48)

1) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing masing kelompok berjumlah 5 anak

2) Siswa mendengarkan penjelasan guru terkait materi pembelajaran yang akan didiskusikan

3) Setiap kelompok menerima bahan bacaan dan lembar kerja 4) Setiap kelompok diminta untuk membaca sekilas atau cepat

untuk menentukan ide pokok bacaan (Preview)

5) Setiap siswa dalam kelompok diminta untuk membuat pertanyaan dari ide pokok yang ditemukan dengan menggunakan kata apa, siapa, dimana, mengapa dan bagaimana (Question)

6) Semua kelompok membaca kembali dan menanggapi atau menjawab pertanyaan yang telah dibuatnya sebelumnya (Read) 7) Setiap kelompok diminta tidak hanya sekedar menghafalkan isi

teks akan tetapi juga memahami teks bacaan tersebut (Reflect) 8) Siswa diminta untuk mengemukakan hal penting dari teks yang

telah dibaca (Recite)

9) Siswa menyampaikan inti sari dari teks yang dibaca (Review) 10) Guru memberikan penguatan tentang hasil diskusi siswa

11) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya seputar materi yang belum dipahami siswa

(49)

1) Siswa diberi tugas sebagai tes evaluasi

2) Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari 3) Guru mengingatkan siswa untuk belajar materi selanjutnya 4) Guru dan siswa berdoa bersama

5) Guru mengakhiri pelajaran dan mengucapkan salam b. Tahap Pengamatan

Pada tahap pengamatan ini, peneliti melakukan pengamatan mengenai semua proses pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung untuk melakukan perbaikan pembelajaran dengan metode PQ4R pada siswa kelas IV B MI- Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo, pengamatan yang dilakukan diantaranya, sebagai berikut:

a) Mengamati semua proses pembelajaran dan mencatat semua masalah atau kekurangan pada pembelajaran IPS dengan menggunakan metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

b) Melakukan pengamatan siswa dalam kegiatan diskusi kelompok c. Tahap Refleksi

(50)

maka akan dilaksanakan siklus selanjutnya. Kelebihan yang ada pada siklus pertama dipertahankan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada, sehingga hasil analisis refleksi ini sebagai penentu keberhasilan dari proses pembelajaran yang menggunakan metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada materi keanekaragaman budaya.

SIKLUS II a. Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Akan tetapi, dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP siklus kedua peneliti memperhatikan kekurangan yang terjadi pada perbaikan siklus pertama

b. Pelaksanaan

Guru atau peneliti melaksanakan pembelajaran menggunakan metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) berdasarkan rencana pembeljaaran hasil refleksi pada siklus I

c. Pengamatan

Tim peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan menggunakan metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) seperti pada siklus I

(51)

Peneliti melakukan refleksi terhadap aktivitas pembelajaran pada sikus II seperti pada siklus I, serta menganalisis yang menggunakan metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)

E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Data

Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian yang dimaksud.4

Dalam penelitian ini, data yang diperlukan ada dua macam, yaitu: a. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata. Adapun yang termasuk dalam data kualitatif pada penelitian ini, meliputi:

1) Materi yang disampaikan dalam penelitian tindakan kelas 2) Model yang dipakai dalam penelitian tindakan kelas b. Data Kuantitaif

Data kuantitatif merupakan data yang terwujud angka-angka adapun yang termasuk dalam data kuantitatif dalam penelitian ini meliputi:

(52)

1) Data jumlah siswa kelas IV

2) Data presentasi ketuntasan minimal 3) Data nilai siswa

4) Data prosentase aktivitas guru dan siswa 2. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian kelas ini antara lain: a. Wawancara

Teknik wawancara adalah pertemuan langsung yang direncanakan antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk saling bertukar pikiran, guna memberikan atau menerima informasi tertentu yang diperlukan untuk penelitian.5

Teknik pengumpulan data melalui wawancara pada penelitian ini ditujukan kepada guru. Adapun daftar pertanyaan yang diajukan dalam wawancara adalah sebagai berikut:

1) Apakah materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam dalam pelajaran IPS sudah diajarkan?

2) Bagaimana respon siswa ketika megikuti pelajaran IPS yang telah diajarkan?

3) Bagaimana nilai pemahaman siswa terhadap materi IPS yang telah di ajarkan?

5 Sukardi. meode penelitian tindakan kelas:implementasi dan pengembangannya (jakarta:bumi aksara

(53)

4) Apakah ada masalah yang dihadapi ketika mengajaarkan materi IPS yang telah diajarkan ? Jika ada, masalah apa yang sering dihadapi?

5) Bagaimana solusi mengatasi permasalahan yang ada? b. Observasi

Observasi atau disebut pula dengan pegamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan semua alat indera. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.6

Berikut pada tabel 3.1 merupakan instrumen observasi guru dan pada tabel 3.2 merupakan lembar observasi siwa, yang telah dilampirkan pada lampiran 13

Keterangan:7

a. Jika tingkat partisipasi peserta didik terhadap aspek yang diamati 81%-100% atau menunjukkan sikap yang sangat positif = 4 b. Jika tingkat partisipasi peserta didik terhadap aspek yang diamati

71%-81% atau menunjukkan sikap yang sangat positif = 3 c. Jika tingkat partisipasi peserta didik terhadap aspek yang diamati

71%-61% atau menunjukkan sikap yang sangat positif = 2

6 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. (Jakarta: PT.Rineka Cipta. 2006) halm 156 7

[image:53.612.134.527.104.592.2]
(54)

d. Jika tingkat partisipasi peserta didik terhadap aspek yang diamati <61 % atau menunjukkan sikap yang sangat positif = 1

Skor akhir = � �ℎ

� � � x 100

Pengisian lembar pengamatan aktivitas siswa dengan memberi tanda

Checklist (√)

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu berasal dari kata dokumen yang artinya, barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.8

Pembuktian dilakukan dengan mencari bukti-bukti dokumenter, antara lain:

1) Dokumen arsip (perangkat pembelajaran) 2) Jurnal penilaian siswa

Penulis menggunakan metode dokumentasi untuk mengumpulkan data yang ada di sekolah sebagai penunjang. Data tersebut meliputi: RPP, Buku absensi siswa, jumlah siswa dan data lain yang menunjang selama penelitian.

(55)

d. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.9 Pengukuran tes hasil belajar ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa dengan melihat nilai yang diperoleh siswa. Tes dilakukan setiap akhir pembelajaran. Tes tersebut merupakan lembar kerja siswa yang menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan indiktor pemahaman materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam disetiap siklusnya.

F. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian di analisis secara deksriptif dengan menggunaan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan analisis data tersebut, akan didapatkan tiga jenis data yaitu data kualitatif, kuantitatif dan data triangulasi. Dibawah ini merupakan ketiga data tersebut:

a) Data yang dapat dianalisa secara dekriptif, misalnya berupa daftar nilai hasil belajar yang didapatkan oleh siswa dalam melakukan proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode PQ

(56)

b) Data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran kenyataan atau fakta sesuai data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil observasi yang dilakukan pada setiap siklus kegiatan, semisal dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode PQ4R.

c) Data Triangulasi pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu. Adapun yang termasuk dalam data triangulasi pada penelitian ini, meliputi:10 Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya, data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi atau tes.

Setelah data terkumpul, maka perlu dianalisis. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yang berupa rumus-rumus sederhana sebagai berikut:

1. Penilaian Tes

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, kemudian dibagi dengan siswa yang berada didalam kelas tersebut,

(57)

sehingga diperoleh nilai rata-rata. Penilaian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.11

...(3.1)

Keterangan : X = Rata-rata nilai pemahaman

∑X = Jumlah semua nilai pemahaman

[image:57.612.129.516.144.684.2]

∑N = Jumlah siswa

Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai rata-rata pemahaman

Tingkat Keberhasilan Nilai

Rata-rata Pemahaman Kriteria

90-100 Sangat Baik

61-80 Baik

41-60 Sedang

21-40 Tidak Baik

20 Sangat Tidak Baik

2. Penilaian Ketuntasan Pemahaman

Untuk menghitung presentase ketuntasan pemahaman adalah sebagai berikut:

...(3.2)

Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Keberhasilan Kelas Tingkat Keberhasilan

Pemahaman

Kriteria

81 % - 100% Sangat Tinggi

11 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT. Remaja Rosdakaya.2012)

hlm , 109

� = ∑�∑�

(58)

61% - 80% Tinggi

41 % - 60 % Sedang

21 % - 40 % Rendah

20 % Sangat Rendah

3. Penilaian nilai skor dari observasi guru dan siswa

Observasi digunakan untuk megumpulkan data mengenai aktivitas guru maupun siswa dalam kegiatan pembelajaran yang sedanag berlangsung. Adapun analis observasi guru dengan rumus:12

...(3.3) Keterangan:

P = Nilai Perolehan akhir observasi guru/ siswa F= Skor perolehann akhir observasi guru/ siswa M = Skor maksimum observasi guru/ siswa

Sedangkan analisis observasi siswa dirumuskan dengan:

... (3.4) Keterangan:

P = Nilai Perolehan akhir observasi siswa F= Skor perolehann akhir observasi siswa M = Skor maksimum observasi siswa

12 Kunandar, penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta didik berdasarkan kurikulum 2013)

(jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), 150 � =

(59)

Data analisis dapat disajikan dengan bentuk tabel, grafik, diagram, dan lain-lain. Analisis ini dilakukan pada saat refleksi dan hasil analisis ini dijadikan sebagai bahan refleksi untuk membuat perencanaan pada siklus selanjutnya agar mendapatkan hasil yang maksimal.

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan proses pembelajaran di kelas. Indikator kinerja harus realistik dan dapat diukur.

Berikut ini merupakan indikator yang digunakan sebagai ukuran dalam melakukan penelitian:

1. Prosentase ketuntasan belajar siswa adalah 85 % 2. Nilai rata-rata siswa minimal > 80

3. Nilai observasi guru dan siswa > 80% H. Tim Peneliti dan Tugasnya

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi yang dilakukan dengan seorang guru mata pelajaran IPS kelas IV B di MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo yaitu ibu Yuli Astutik S.Pd.I, beliau menjadi pihak sebagai observator. Dan peneliti adalah mahasiswa semester VII jurusan PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya.

(60)

refleksi pada tiap-tiap siklusnya. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang sudah dianggap mampu memenuhi hasil yang diinginkan dan mengatasi persoalan yang ada.

Adapun tugas peneliti sebagai berikut: 1. Peneliti

a. Nama : Alieva Choirun Nisa b. NIM : D77213055

Peneliti yang bertugas untuk melakukan penelitian terhadap kinerja guru dalam melaksanaan proses pembelajaran dengan siswa. Peneliti menyusun RPP dan instrumen penilaian guna untuk meningkatkan pemahaman siswa. Langkah selanjutnya peneliti mempraktikkan RPP yang telah di susun dan melakukan evaluasi pembelajaran. Peneliti disini mempunyai tanggung jawab penuh atas semua kelancaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan terlibat dalam semua jenis kegiatan.

2. Guru Kolaborasi

a. Nama : Yuli Astutik S.Pd.I

b. Jabatan : Guru mata pelajaran IPS kelas IV B

(61)
(62)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Hasil penelitian dilakukan dari tahap pra siklus yang digunakan untuk mengetahui kondisi awal pemahaman siswa pada materi sumber daya alam dan aktivitas ekonomi, kemudian pada tahap siklus I dan siklus II untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa materi sumber daya alam dan aktivitas ekonomi pada mata pelajaran IPS kelas IV-B MI Roudlotul Banat Sepanjang sidoarjo. Penyajian data pada penelitian ini, peneliti mengelompokkan tahapan penelitian menjadi tiga kelompok yaitu:

1. Pra Siklus

Tahap pra siklus dilakukan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di lapangan sebagai data awal siswa sebelum peneliti melakukan proses penelitian. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan pengambilan nilai awal siswa kelas IV-B. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman siswa pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam sebelum diberikan tindakan dengan setelah diberikan tindakan.

(63)

metode PQ4R yaitu pada hari Kamis tanggal 3 November 2016. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan hasil wawancara diketahui ada beberapa kendala saat kegiatan belajar mengajar yang mempengaruhi pemahaman siswa mata pelajaran IPS terhadap materi Aktivitas ekonomi dan Sumber daya alam. Salah satu kendalanya adalah guru menggunakan model pembelajaran klasikal, dan dalam model pembelajaran tersebut guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Diterapkannya model pembelajaran klasikal tersebut sangat berdampak pada siswa diantaranya adalah siswa cepat merasa bosan, mengobrol sendiri, mengantuk serta kurangnya antusias terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. Sehingga banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dan pemahaman ketika tes evaluasi diberikan pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam tersebut.

Siswa mengalami kesulitan dalam materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam dikarenakan materi ini berisi banyak sekali bacaan dan point-point penting didalamnya. Hal ini membuat siswa bingung dalam mempelajarinya karena guru hanya menggunakan model pembelajaran klasikal dan cenderung monoton tanpa variasi. Sehingga sikap kritis siswapun kurang tersalurkan karena siswa bingung dalam memahami materi tersebut.

(64)

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil prasiklus diketahui bahwa hasil belajar siswa kurang memuaskan, hal ini dilihat dari jumlah siswa yang belum tuntas lebih banyak dari pada jumlah siswa yang tuntas.

Dari 26 siswa, jumlah siswa yang Tuntas adalah 30,7%, sedangkan siswa yang belum tuntas mencapai KKM dengan prosentase 69,3%, dengan nilai rata-rata pra siklus adalah 64. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa kelas IV B pada mata pelajaran IPS materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam dikarenakan banyaknya nilai pretest yang belum tuntas maka perlu adanya tindakan perbaikan dalam pembelajaran IPS. 2. Siklus I

Siklus I terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, (planning),

tindakan (acting), pengamatan (observation), dan refleksi (reflecting). Pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Februari 2017 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Tahapan-tahapan siklus I yakni sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang digunakan pada tahap perncanaan antara lain:

(65)

Peneliti menyusun instrumen penilaian tes, Peneliti membuat intrument tes terlebih dahulu sebelum pelajaran dilaksanakan. Instrument penelitian tes yang sudah disusun peneliti kemudian divalidasikan kepada dosen sebagai validator. Hasil dari validasi tersebut terdapat beberapa perbaikan pada penggunaan tata bahasa dan ada beberapa yang harus lebih diperjelas dan diperkuat dalam pembuatan soal. Langkah berikutnya peneliti menyusun dan mempersiapkan instrumen lembar observasi siswa dan guru. Lembar observasi yang disiapkan meliputi observasi aktivitas guru dan siswa yang sudah divalidasi oleh dosen.

Selain, itu peneliti juga menyusun sebuah media gambar yang digunakan untuk membantu berjalannya penerapan metode PQ4R pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran IPS. Selain media gambar guru juga menggunakan sarana dari sekolah seperti: papan tulis dan alat perlengkapan mengajar lainnya untuk menunjang pembelajaran agar sesuai yang diharapkan.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dimulai dengan kegiatan awal yakni, guru mengucap salam “Assalamualaikum Wr. Wb” untuk membuka pelajaran, dan semua siswa menjawab salam dengan serentak dan lantang.

Kegiatan selanjutnya do’a, guru menunjuk salah satu siswa untuk

(66)

dengan tertib, akan tetapi pada kegiatan awal ini ada beberapa siswa yang

masih belum mengikuti kegiatan do’a secara khidmat dan khusyu’.

Langkah berikutnya yakni, guru menyapa siswa dengan menanyakan kabar. Seperti biasa jika guru menanyakan kabar dengan kalimat ini

”Apakabar kalian hari ini?”, dengan otomatis siswa menjawab

“Alhamdulillah, luar biasa, tetap semangat, Roudlotul Banat YESS.” Siswa

sangat berantusias dan bersemangat menjawab sapaan dari guru, namun ada beberapa siswa yang menjawab dengan pelan dan nampak tidak bersemangat sehingga guru mengulangi lagi pertanyaan tersebut dan kali ini semua siswa menjawab dengan serentak dan penuh semangat.

Guru melakukan apersepsi pada materi yang akan dipelajari, dengan mengaitkan pengalaman sehari-hari siswa. Kegiatan ini dilakukan dengan melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa seputar materi yang akan dipelajari. Guru melontarkan beberapa pertanyaan kepada siswa,”Siapa yang disini pernah melihat atau mengunjungi tempat-tempat pariwisata?”, siswa menjawab pertanyaan dengan berbagai jawaban, “seperti kepantai buu, ke kenjeran, ke malang, ke yogya, ke parangtritis pokoknya banyak

buu”.

(67)
[image:67.612.140.528.276.531.2]

kalian lihat ketika berada di sana?”, Siswa menjawab “banyak buuu...ada yang jual ikan, ada yang liburan, ada banyak kegiatan buuu..., setelah beberapa pertanyaan dilontarkan kepada siswa, guru menjelaskan bahwa apa yang kalian lihat ketika berada di kenjeran itu termasuk aktivitas ekonomi yang ada di daerah pantai. Dan hari ini kita akan belajar tentang aktivitas ekonomi dan sumber daya alam. Guru menuliskan materi pembelajaran dipapan tulis yang paling atas.

Gambar 4.1 Guru Melakukan Apersepsi

(68)

Wildan. Dan kelompok terakhir Balya, Vando, Novan, Mail, Vairus, dan Munir.

Kegiatan pembagian kelompok selesai, siswa mendengarkan penjelasan guru terkait materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam yang diulas secara singkat dengan melakukan tanya jawab kepada siswa,

“seperti yang diketahui dalam buku bacaan, sumber daya alam yang

disebutkan dalam buku tersebut apa aja anak-anak?” siswa menjawab,

”pantai, laut, sungai, danau, dataran rendah dan dataran tinggi”. Guru

membuat bagan peta konsep seperti halnya keberagaman sumber daya alam tersebut, kemudian guru menjelaskan bahwa disetiap daerah tersebut pasti ada aktivitas ekonominya masing-masing. Misalnya, didaerah pantai: pantai untuk pariwisata, dengan menikmati keindahannya.

Gambar 4.2 Guru Menjelaskan dengan membuat bagan peta konsep

(69)

rubrik kartu pertanyaan siswa diminta untuk membuat pertanyaan dari sub-sub judul materi dan mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut. Selanjutnya adalah menyimpulkan dari beberapa pertanyaan yang dibuat oleh siswa.

Setelah guru membagikan bahan bacaan dan lembar kerja, guru mengajak siswa untuk tetap semangat dengan cara tanya jawab, yakni anak-anak sudah berkumpul dengan kelompoknya masing-masing? Siswa

menjawab” sudah buuu.. melihat anak-anak yang sedikit gaduh dengan

pembagian lembar kerja, kemudian guru mengajak untuk “tepuk fokus”,

ketika guru menyebut kata fokus, yang dilakukan siswa adalah menyebut kata fokus tersebut sebanyak 2 kali dan di tambah dengan kata ulalaaaaa.. setelah tepuk fokus dilakukan, kondisi siswa yang sedikit gaduh jadi lebih kondusif.

(70)

mengajukan dirinya untuk mengerjakan dengan sendiri. Pertanyaan pertama yang dibuat oleh naswa dan umam, sedangkan rizki dan syaifudin membuat pertanyaan kedua dan nuriyah membuat pertanyaan terakhir yakni pertanyaan ketiga. Setelah mereka selesai membuat pertanyaan mereka mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat, apakah dari pertanyaan-pertannyan tersebut perlu diadakan perbaikan ataukah sudah dirasa cukup baik. Namun dalam kegiatan diskusi memaparkan pertanyaan-pertanyaan tersebut umam dengan sikap jailnya melihat-lihat dan menjaili kelompok lain yang ada dibelakangnya sehingga umam dimarahi oleh nuriyah untuk tidak berlaku jail kepada teman kelompoknya. Setelah kegiatan diskusi selesai dan tiga pertanyaan sudah didapatkan maka mereka segera menulis ketiga pertanyaan tersebut dalam lembar kerja yang telah disiapkan dan nantinya akan dipresentasikan.

(71)

dengan perintah lembar kerja dengan membuat tiga pertanyaan yang nantinya akan dipresentasikan. Pada kegiatan diskusi kali ini mereka lebih memilih untuk mengerjakan soal secara bersama-sama. Misalnya ketika membuat satu pertanyaan mereka secara bersa

Gambar

tabel 2.2 yang dilampirkan pada lampiran 11. Negara kita terdiri
Gambar 3.1 Prosedur PTK model Kurt Lewin
tabel 3.2 merupakan lembar observasi siwa, yang telah dilampirkan
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai rata-rata
+7

Referensi

Dokumen terkait

hubungan antar dua variabel penelitian, yaitu beban kerja sebagai variabel X. dan kepuasan kerja sebagai variabel Y, konstelasi hubungan antar

Proses Tahapan Pelaporan Aktor Kebutuhan Fungsional Sistem Penyusunan rekapitulasi RPS dan kehadiran dosen Dosen, akademik prodi, admin prodi Menyusun rekapitulasi RPS

materi pembelajaran dirasa kurang optimal tanpa adanya timbal balik dari siswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini akan berakibat pada kurang

Orang yang tingkat kreativitasnya tinggi umumnya tingkat produktifitasnyapun tinggi, dengan kata lain orang kreatif juga produktif (Yennita et al, 2009). Kreativitas dan

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan unsur intrinsik cerita rakyat “Timun Emas”, (2) mendeskripsian hubungan antara tokoh, tema, latar, alur, dan amanat da- lam

Hendaknya pemilik usaha Roti Unyu-Unyu tidak hanya sepenuhnya menggandalkan media media promosi untuk memberi informasi kepada masyarakat, tetapi juga melakukan

Tim peneliti dari Australian Catholic University dan Erebus International (2008) mereviu berbagai definisi well-being, yang pada kesimpulan bahwa kesejahteraan siswa