60 BAB VII
PENUTUP
Bab ini merupakan bagian terakhir, dimana isinya berbentuk kesimpulan dan saran. Kesimpulan dibuat berdasarkan temuan penulis dari hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan oleh penulis, dan saran yang dibuat berdasarkan dari kesimpulan tersebut. Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh etnosentrisme terhadap pertukaran pesan dan pernyataan diri dalam komunikasi antarbudaya, khususnya mahasiswa UKSW Salatiga yang berbeda latarbelakang budayanya. 3 kasus yang diteliti yakni ; Pentas Seni dan Budaya tahun 2012, komunikasi antarbudaya kost putri KFC, dan rapat pleno BPMU UKSW Salatiga. Sehingga dari 3 kasus yang dicermati oleh penulis dapat menjawab tujuan dari penelitian ini.
7.1. Kesimpulan
Beranjak dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis melalui 3 kasus yang diteliti, yakni ;
61 kasus yang ketiga, dimana dalam melakukan rapat pleno lebih cenderung tata cara penyampaian pendapat sesuai dengan cara mereka masing - masing.
62 pemimpin harus dapat melayani. Namun dalam hal lainnya, seperti cara berdiskusi dalam rapat pleno, fungsionaris dari etnis Ambon dan Batak merasa wajar dan baik - baik saja selama rapat tersebut berjalan sesuai dengan tata tertib yang berlaku. Berbeda dengan etnis Jawa yang merasa bahwa kondusif dalam rapat pleno kurang baik yakni ketika ada yang menyampaikan pendapat atau dalam berdebat terdapat intonasi - intonasi yang tinggi, sehingga dalam perilakunya mereka cenderung untuk diam ketika terjadinya perdebatan dalam rapat tersebut.
Dari kedua hasil penelitian dari temuan - temuan disetiap kasus yang penulis teliti, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa etnosentrisme berpengaruh dalam pertukaran pesan yang ditekankan pada pertukaran simbol - simbol, yakni secara tertulis, lisan, gerak - gerik tubuh yang disampaikan oleh etnis satu kepada etnis lainnya serta pernyataan diri yang tampak jelas dalam perilaku setiap etnis dalam kesehariannya dan setiap etnis dalam melakukan komunikasi antarbudaya mereka memaknai simbol – simbol tersebut dengan rasa superior atau dengan sikap "kami" dan "mereka", memandang atau melakukan segala sesuatu dari kacamata etnis mereka masing - masing, terlebih merasa benar dengan cara mereka masing - masing dalam melakukan komunikasi antarbudaya, hal ini secara tidak langsung dapat menciptakan kesalahpahaman antara satu etnis dengan etnis lainnya.
7.2. Saran
63 dengan begitu akan mengurangi pengaruh dari etnosentrisme ketika kita bertukar pesan dengan mahasiswa budaya lainnya. Dengan berkurangnya pengaruh etnosentrisme, maka salah paham akan jarang terjadi.
Saran kedua, penulis tujukan kepada program studi komunikasi, agar dapat mengembangkan lebih lanjut penelitian - penelitian mengenai komunikasi antarbudaya. Karena penelitian mengenai kebudayaan dapat berdampak positif bagi Bangsa Indonesia yang dimana terdiri dari berbagai macam etnis. Harapannya dapat mengurangi konflik antar etnis yang sering kali terjadi di masyarakat.