7
Pada bab ini akan dibahas teori yang digunakan untuk merealisasikan sistem
presensi dosen dan mahasiswa on-line dengan menggunakan RFID dan wifi. Dalam
perancangan ini komponen perangkat keras yang digunakan terdiri dari RFID,
mikrokontroler, modul serial to ethernet converter, access point. Sedangkan di sisi
perangkat lunak digunakan database, MS Visual Studio .NET 2008 dengan bahasa
pemrograman C# dan sistem keamanan jaringan komputer (enkripsi dan dekripsi) data
menggunakan DES.
2.1 RFID
RFID atau Radio Frequency Identification adalah sebuah metode identifikasi
terhadap suatu obyek melalui data yang ditransmisikan melalui frekuensi radio. Sistem
tersebut minimal memerlukan sebuah tag, yang berfungsi sebagai transponder, sebuah
reader yang berfungsi sebagai interrogator, dan sebuah antena yang berfungsi sebagai coupling device. Reader biasanya terhubung dengan dengan sebuah host computer atau perangkat lainnya yang memiliki kemampuan untuk memproses tag data lebih lanjut dan
memutuskan untuk mengambil suatu tindakan[4].
Salah satu elemen penting dalam sistem RFID adalah frekuensi untuk operasi antara
tag dan reader. Pemilihan suatu frekuensi didorong oleh kebutuhan aplikasi seperti
kecepatan, akurasi dan kondisi-kondisi lingkungan, yang mungkin melibatkan juga
regulasi dan standar yang mengatur suatu aplikasi.
Adapun frekuensi-frekuensi yang digunakan pada operasi RFID adalah sebagai
berikut[5]:
• Low Frequency (LF): kurang dari 135KHz
• High Frequency (HF): pada 13.56 MHz
• Ultra High Frequency (UHF) antara 860 s/d 930 MHz
2.1.1 Cara Kerja Radio
Salah satu kema
terjadi ketika terjadi hu
dengan coupling, melal
reader seperti yang diilu
Gamb
Untuk penjelasan
• Reader men
isyarat pemb
tergantung da
serta daya.
• Apabila sebu akan memper
• Saat tag men memodulasi
tersimpan di
• Sinyal hasil m
• Reader aka
menghilangk
diterima rea
valid atau tid
• Sinyal data y atau kompute
dio Frequency Identification (RFID)
mampuan penting pada RFID adalah transfe
hubungan antara sebuah tag dengan sebuah
lalui antena baik yang terpasang pada tag te
iilustrasikan pada Gambar 2.1.
mbar 2.1. Hubungan Antara Tag, Reader, dan A
an lengkap cara kerja RFID adalah sebagai berik
enghasilkan medan elektromagnetik dengan
mbawa frekuensi radio secara terus menerus.
dari frekuensi operasi yang digunakan, besar d
buah tag memasuki medan yang diciptakan ale
peroleh energi dari medan tersebut.
enerima energi yang cukup, tag akan aktif d
si sinyal pembawa (carrier) yang diterima ses
di dalam tag.
il modulasi ini akan dikirimkan kembali dari tag
kan mendeteksi sinyal hasil modulasi
gkan sinyal pembawa untuk mendapatkan dat
eader akan dikodekan dan ditentukan apakah tidak.
ta yang valid akan diteruskan ke piranti lain sep
uter untuk diolah atau ditampilkan kepada peng
sfer data. Transfer data
h reader, yang dikenal
tersebut maupun pada
Antena [6]
erikut:
an cara memancarkan
Besar medan tersebut
ar dan rancangan antena,
aleh reader, tag tersebut
if dan merespon dengan
sesuai dengan data yang
i tag menuju reader.
i tersebut, dan akan
data dari tag. Data yang
kah data yang diterima
seperti pengendali mikro
2.1.2 RFID Reader
Sebuah reader biasanya dilengkapi dengan sebuah IC, osilator, analog to digital
conventer (ADC), serta sebuah kumparan antena untuk mengirimkan dan menerima sinyal. Antena ini dapat terintegrasi di dalam RFID reader atau ditambahkan di luar RFID reader,
sebagai antena eksternal. Perangkat keras di atas akan menjalanakan fungsinya yang dapat
dijabarkan sebagai berikut:
• Menyediakan energi bagi tag, dalam bentuk gelombang radio dengan frekuensi kerja tertentu.
• Menyediakan gelombang pembawa untuk dimodulasikan dan dikirimkan kembali reader oleh tag.
• Mendeteksi sinyal hasil modulasi tag dan mengubahnya (decode) menjadi sinyal informasi identitas (ID) yang terdapat didalam tag.
2.1.3 Transponder atau tag
Tag pada dasarnya merupakan transponder, yang berarti transmitter dan responder,
yang dapat menyimpan data untuk ditransmisikan kepada reader ketika tag tersebut
'diinterogasi' oleh suatu reader.
Berdasarkan typenya RFID tag dibagi tiga [5], yaitu:
1. Tag Pasif
Jenis ini memiliki beragam bentuk dan dapat diproduksi dengan biaya yang sangat
rendah karena tidak memerlukan tenaga batere. Passive tags memperoleh tenaga dari
proses emisi energi elektromagnetis yang berasal dari reader.
2. Tag Aktif
Tag jenis ini memiliki sebuah baterai yang terintegrasi pada papan rangkaian yang
berfungsi sebagai sumber tenaga bagi tag dan memungkinkan adanya pembacaan pada
jangkauan yang lebih jauh, akurasi yang lebih baik, pertukaran informasi yang lebih
kompleks, dan kemampuan pemrosesan yang lebih kaya. Karena menggunakan batere
active tags yang umum adalah untuk tracking terhadap obyek-obek yang mempunyai nilai yang tinggi dengan jangkauan yang luas.
3. Semi-active atau semi-passive.
Tag jenis ini juga memiliki baterai on board seperti active tags namun masih
menggunakan elektromagnetis yang berasal dari reader untuk "membangunkan"
fungsi baterai. Tenaga dari baterai on board ini digunakan untuk mengoperasikan IC
dan mengerjakan tugasnya. Baterai yang digunakan pada tag jenis ini biasanya bisa
berumur bertahun-tahun karena tenaga baterai tersebut hanya digunakan ketika
"dibangunkan" oleh reader.
2.2 Mikrokontroler AVR
Berdasarkan arsitekturnya, AVR merupakan mikrokontroler Reduce Instruction Set
Computer ( RISC ) dengan lebar bus data 8 bit. Dengan adanya sistem RISC, maka mikrokontroler jenis ini (dengan memakai osilator yang sama ) lebih cepat dibanding tipe
pendahulunya yaitu keluarga MCS-51.
2.2.1 Fasilitas Mikrokontroler ATMEGA32
Selain unggul dalam hal kecepatan instruksi, mikrokontroler jenis ini juga memiliki
fasilitas lain, diantaranya adalah :
• Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D.
• ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.
• Tiga buah timer/counter dengan kemampuan pembandingan.
• CPU yang terdiri atas 32 buah register.
• Watchdog timer dengan osilator internal.
• SRAM sebesar 2 KB.
• Memori flash sebesar 32 KB dengan kemampuan Read While Write.
• Unit interupsi internal dan eksternal.
• Port antarmuka SPI.
• Antarmuka komparator analog.
• Port USART untuk komunikasi serial.
[image:5.595.102.497.183.622.2]Konfigurasi pin dari mikrokontroler jenis ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2. Pinout ATmega32 [2]
Tabel 2.1 Tabel deskripsi masing-masing Pin ATMEGA32[2]
PIN KETERANGAN
1..8 Port B merupakan port I/O 8bit dua arah dengan internal pull-up.
Selain sebagai I/O, port B juga dapat difungsikan secara individu
sebagai berikut :
• PB7 : SCK (SPI Bus Serial clock)
• PB6 : MISO (SPI Bus Master Input/Slave Ouput)
• PB5 : MOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)
• PB4 : /SS (SPI Slave Select Input)
• PB3 : AIN1 (Analog Comparator Negative Input) OC0 (Output Compare Timer/Couter 0)
• PB2 : AIN0 (Analog Comparator Positive Input) INT2 (External Interrupt 2 Input)
• PB1 : T1 (Timer/Counter 1 External Counter Input)
• PB0 : T0 (Timer/Counter 0 External Counter Input) XCK (USART External Clock Input,Output)
9 /RST : merupakan pin reset yang akan bekerja bila diberi pulsa low
(active low) selama minimal 1.5us
10 VCC : Catu daya digital
11 GND : Ground untuk catu daya sinyal
12 XTAL2 : merupakan output dari penguat osilator pembalik
13 XTAL1 : merupakan input untuk penguat osilator pembalik
Tabel 2.1 Tabel deskripsi masing-masing Pin ATMEGA32[] (lanjutan)
14..21 Port D merupakan port I/O 8bit dua arah dengan internal pull-up.
Selain sebagai I/O, port D juga dapat difungsikan secara individu
sebagai berikut :
• PD7 : OC2 (Output Compare Timer/Counter 2)
• PD6 : ICP1 (Timer Counter Input Capture)
• PD5 : OC1A (Output Compare A Timer/Counter 1)
• PD4 : OC1B (Output Compare B Timer/Counter 1)
• PD3 : INT1 (External Interrupt 1 Input)
• PD2 : INT2 (External Interrupt 2 Input)
• PD1 : TXD (USART Transmit)
• PD0 : RXD (USART Receive)
22..29 Port C merupakan port I/O 8bit dua arah dengan internal pull-up.
Selain sebagai I/O, port C juga dapat difungsikan secara individu
sebagai berikut :
• PC7 : TOSC2 (Timer Oscilator 2)
• PC6 : TOSC1 (Timer Oscilator 1)
• PC1 : SDA (Serial Data Input/Output,I2C)
• PC0 : SCL (Serial Data Clock)
30 AVCC, Merupakan catu daya bagi internal ADC di PORTA
31 GND, untuk catu daya ADC
32 AREF, Merupakan catu daya referensi ADC
33..40 Port A merupakan port I/O 8bit dua arah dengan internal pull-up.
2.3 Server
Jika ditelusuri dari asal katanya server berasal dari kata serve yang berarti
melayani, menyajikan, menyediakan. Dalam pengertian umum server berarti sesuatu yang
melayani. Dalam dunia komputer, server didefinisikan sebagai suatu sistem yang
menyediakan jenis layanan tertentu pada sebuah jaringan komputer.
Dikenal pula istilah client-server yang merupakan suatu bentuk arsitektur dimana
client adalah perangkat yang mengirim, menerima atau menjalankan suatu aplikasi dan server adalah perangkat yang menyediakan aplikasi dan juga bertugas sebagai pengolah data dari aplikasi tersebut.
2.4 Database
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut. Database digunakan untuk menyimpan
informasi atau data yang terintegrasi dengan baik di dalam komputer. Untuk mengelola
database diperlukan suatu perangkat lunak yang disebut Database Management System (DBMS). DBMS merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna
untuk membuat dan mengelola database secara praktis dan efisien. Dengan DBMS, user
akan lebih mudah mengontrol dan memanipulasi data yang ada.
Relationship Database Management System (RDBMS) yamg merupakan salah satu jenis DBMS yang mendukung adanya hubungan antar tabel (relationship). Di samping
RDBMS, terdapat jenis DBMS lain, misalnya Hierarchy DBMS, Object Oriented DBMS,
dsb. Dalam konsep database, urutan atau hierarki database sangatlah penting. Urutan atau
Beberapa softwa
aplikasi program antara
Teradata, DB2, dan P
Microsoft SQL Server
Studio .NET 2008.
2.5 Wireless Network
Berbagai macam
berkomunikasi. Kini tek
banyak di tinggalkan kar
di keluarkan, teknologi in
ini dapat kita perhatikan
kabel (wireless) atau yan
digunakan untuk komun
dapat dilihat lebih jelas m
Gam
ware atau perangkat lunak DBMS yang serin ra lain: MySQL, Microsoft SQL Server, Oracle
PostgreSQL.Pada perancangan sistem pre
2005 yang sudah terinytegrasi dalam paket
ork
m teknologi telah di kembangkan untuk mem
teknologi jaringan komputer berbasis kabel (
karena beberapa keterbatasannya, seperti besar
i ini juga kurang fleksibel karena sangat tergan
kan semakin banyak komunikasi yang menera
yang biasa di sebut dengan Wireless Fidelity (W
unikasi dengan WiFi pada 2.4 Ghz dan 5,8 G
s mengenai alokasi frekuensi untuk komunikasi
ambar 2.3. Alokasi frekuensi untuk komunika
ering digunakan dalam
acle, Firebird, Interbase,
presensi ini digunakan
ket instalasi MS Visual
embantu manusia dalam
l (wired network) mulai
sarnya biaya yang harus
gantung pada kabel. Saat
erapkan teknologi tanpa
(WiFi). Frekuensi yang
Ghz. Pada Gambar 2.3
asi wireless.
Secara umum te
Network (WLAN), yaitu: □ Berbasis Ad-hoc
Pada Gambar 2.
perangkat komputer satu
konfigurasi tertentu sela
komputer di dalam jaring
□ Berbasis Infrastr
Ga
Dapat dilihat pad
lebih Access Point untuk
kabel. Hal ini berarti
komputer.
Pada usulan tug
Infrastruktur, dimana ak
dalam jaringan wireless
point.
terdapat 2 jenis konfigurasi untuk jaringan
itu:
[image:10.595.120.463.159.271.2]oc
Gambar 2.4. Jaringan berbasis WLAN
Ad-2.4 dapat dilihat bahwa komunikasi jenis in
satu dengan yang lain dilakukan secara lan
elama sinyal dapat di terima dengan baik oleh
ingan ini.
[image:10.595.98.511.291.540.2]struktur
Gambar 2.5. Jaringan berbasis WLAN Infrastru
pada Gambar 2.5 bahwa pada konfigurasi ini,
tuk menghubungkan jaringan WLAN dengan
ti suatu access point dapat menerima komun
tugas akhir ini, akan digunakan konfigura
akan ada beberapa modul yang akan terhubu
less. Koneksi antar piranti dilakukan dengan
n Wireless Local Area
-Hoc [9]
ini adalah antara satu
langsung tanpa melalui
leh perangkat-perangkat
struktur [9]
ini, diperlukan satu atau
n jaringan lain berbasis
unikasi lebih dari satu
urasi WLAN berbasis
ubung pada satu server
2.6 Algoritma Kriptografi DES
Algoritma kriptografi Data Encryption Standard (DES) termasuk ke dalam sistem
kriptografi simetri dan tergolong jenis cipher blok. DES beroperasi pada ukuran blok 64
bit. DES mengenkripsikan 64 bit plainteks menjadi 64 bit cipherteks dengan menggunakan
56 bit kunci internal (internal key). Kunci internal dibangkitkan dari kunci eksternal
(external key) yang panjangnya 64 bit [10]. Diagram alir algoritma DES (Gambar 2.6)
[image:11.595.100.509.218.669.2]akan menunjukkan skema global enkripsi DES bekerja.
Gambar 2.6. Diagram Alir Algoritma DES.
• Data masukan berupa blok plainteks dipermutasi dengan matriks permutasi awal / initial permutation (IP).
• Hasil permutasi awal kemudian di-enciphering- sebanyak 16 kali (16 putaran). Setiap putaran menggunakan kunci internal yang berbeda.
• Di dalam proses enciphering yang prosesnya dapat dilihat pada Gambar 2.7, blok plainteks terbagi menjadi dua bagian, kiri (L) dan kanan (R), yang
masing-masing panjangnya 32 bit. Kedua bagian ini masuk ke dalam 16 putaran DES.
• Pada setiap putaran i, blok R merupakan masukan untuk fungsi transformasi yang disebut f. Pada fungsi f, blok R dikombinasikan dengan kunci internal Ki.
Keluaran dai fungsi f di-XOR-kan dengan blok L untuk mendapatkan blok R
yang baru. Sedangkan blok L yang baru langsung diambil dari blok R
sebelumnya. Ini adalah satu putaran DES. Gambar 2.7 memperlihatkan skema
algoritma DES yang lebih rinci.
Secara matematis, satu putaran DES dinyatakan sebagai
Li = Ri – 1
Ri = Li – 1⊕ f(Ri – 1, Ki)
Plainteks
IP
L0 R0
f
⊕
) ,
( 0 1
0
1 L f R K R = ⊕ L1 = R0
K1
f
⊕
) ,
( 1 2
1
2 L f R K R = ⊕ L2 = R1
K2
) , ( 14 15 14
15 L f R K R = ⊕
L15 = R14
K16
) , ( 15 16 15
16 L f R K
R = ⊕ L
16 = R15
IP-1
Cipherteks
f
[image:13.595.102.496.113.705.2]⊕
Kunci eksternal
Permutasi PC-1
C0 D0
Left Shift Left Shift
C1 D1
Left Shift Left Shift
Permutasi
PC-2 K1
Cj Dj
Permutasi
PC-2 Kj
Left Shift Left Shift
C16 D16
Permutasi
[image:14.595.100.499.107.637.2]PC-2 K16