86
BAB V
PENUTUP
A.Simpulan
Berdasarkan uraian tentang konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan kaitannya dengan pendidikan karakter bangsa, dapat disimpulkan:
1. Ki Hadjar Dewantara menggunakan pendekatan pendidikan humano holistic karena menjadikan perkembangan kodrati anak yang seluas-luasnya dalam jiwa kemerdekaan dan kemanusiaan sebagai dasar pemikirannya.
2. Konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara dalam Tripusat Pendidikan, Sistem Among , Tringa, Trilogi Kepemimpinan, Tri Pantangan, Trikon dan Pancadarma adalah wasiat luhur yang dapat dijadikan corak dan cara pendidikan sebagai acuan dalam pengembangan pendidikan karakter.
3. Nilai-nilai pendidikan karakter bangsa di sekolah dapat dintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran, kegiatan intra maupun ekstrakurikuler, terprogram maupun tidak terprogram.
87 B.Rekomendasi
Berdasarkan uraian tentang konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan kaitannya dengan pendidikan karakter bangsa, dapat direkomendasikan:
a. Pemerintah
1. Menjadikan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang masih relevan; Tripusat Pendidikan, Sistem Among, Tringa, Trilogi Kepemimpinan, Trikon dan Pancadarma beserta nilai-nilai yang terkandung didalamnya sebagai landasan filosofis pengembangan pendidikan karakter di Indonesia.
2. Pemerintah tidak hanya menetapkan model pengembangan pendidikan karakter di sekolah namun juga harus melakukan pembinaan, pengawasan yang ketat, menyeluruh dan berkesinambungan serta mengevaluasi pelaksanaannya agar tujuan pendidikan karakter benar-benar tercapai. 3. Pemerintah tidak boleh ragu-ragu dalam mengambil tindakan tegas
terhadap pelanggaran susila dan perilaku amoral disegala bidang kehidupan.
b. Kepala Sekolah
88
2. Menggunakan model pendidikan karakter dengan pendekatan curriculum integrative, artinya bahwa pada prinsipnya setiap komponen dalam
kurikulum pendidikan secara pragmatis dapat dijadikan landasan agar manusia dapat berbuat secara baik dan benar.
3. Mengawasi dan mengevaluasi setiap pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa melalui indikator-indikator yang sudah ditetapkan sekolah sebagai penanda perkembangan kualitas pendidikan.
c. Pendidik (Guru dan Orang Tua)
1. Pendidik harus mengamalkan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara karena pendidik memiliki tanggungjawab yang besar dalam menghasilkan generasi anak yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral.
2. Pendidik harus memandang anak didik bukan hanya sebagai objek, tetapi juga dalam kurun waktu yang bersamaan sekaligus menjadi subjek. Pendidik maupun peserta didik sama-sama akan mendapat pengalaman sesuai asas Tringa : mengerti, merasa dan melakukan.
3. Pendidik harus menggunakan pendekatan metodologis okasional, artinya para guru dan orangtua pada waktu mengajarkan sesuatu harus pandai-pandai memasukkan pendidikan karakter secara okasional (spontan) dengan memberi kesadaran moral dan contoh aplikatif.